cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
jpptp06@yahoo.com
Editorial Address
Jalan Tentara Pelajar No. 10 Bogor, Indonesia
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian
Published by Kementerian Pertanian
ISSN : 1410959x     EISSN : 25280791     DOI : -
Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian (JPPTP) adalah media ilmiah penyebaran hasil penelitian/pengkajian inovasi pertanian untuk menunjang pembangunan pertanian wilayah.Jurnal ini memuat hasil penelitian/pengkajian primer inovasi pertanian, khususnya yang bernuansa spesifik lokasi. Jurnal diterbitkan secara periodik tiga kali dalam satu tahun.
Arjuna Subject : -
Articles 16 Documents
Search results for , issue "Vol 13, No 1 (2010): Maret 2010" : 16 Documents clear
KAJIAN TEKNOLOGI BUDIDAYA DAN KELAYAKAN EKONOMI USAHATANI KEDELAI DENGAN PENDEKATAN PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU DI LAHAN PASANG SURUT JAMBI , Jumakir; Taufiq, Abdullah
Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Vol 13, No 1 (2010): Maret 2010
Publisher : Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Assesement of Cultivation Technology and Economic Feasibility of Soybean Farming Systemwith Integrated Crop Management Approach in Tidal Land at Jambi Province. This assessment aims todetermine the performance of cultivation technology and the economic feasibility of soybean farming systemthrough integrated plant control on tidal swamp land. Assesment was conducted on dry season 2007 in BandarJaya village, Rantau Rasau sub District, Tanjung Jabung Timur District, Jambi Province, on tidal land withacid soils and sulfate land type C. Technology packed involved: seed quality, varieties, manure and dolomiteapplication, fertilizer dosage, water management, and pest diseases control. Data were collected through directobservation in the field with Participation Rural Appraisal (PRA) approach. Descriptive data were analyzedqualitatively and quantitatively using partial budget analysis with the economic parameters of R/C, MBCR,PBE, and TIH. The assessment indicated that the PTT technology is able to increase productivity .6 fold, andit was economically improve the profitability of farming for Rp.2,528,720/ha with MBCR score of 3.68, so thatthe PTT technology was feasible to be implemented. In order for PTT technology development to continue, itneeds supply of inputs, alternative fertilizer, seed multiplication by farmer, and direct supervision. Disseminationefforts need to be done both through technology and communication, and through direct propagation.Key words: Tidal swamp land, economic feasibility Tujuan pengkajian ini adalah untuk mengetahui keragaan teknologi budidaya, dan kelayakan ekonomiusahatani kedelai dengan pendekatan Pengelolaan Tanaman Terpadu di lahan pasang surut. Pengkajian inidilaksanakan pada MK 2007 di desa Bandar Jaya Kecamatan Rantau Rasau Kabupaten Tanjung Jabung TimurProvinsi Jambi dilahan pasang surut dengan tipologi lahan sulfat masam dan tipe genangan air C. Paketteknologi PTT kedelai meliputi benih bermutu, varietas, penggunaan pupuk kandang dan dolomit, dosis dan carapemupukan, pengaturan tata air dan pengendalian OPT. Sebanyak enam petani kooperator yang menggunakanpaket teknologi PTT dilibatkan dalam pengkajian ini. Data diperoleh dengan pengamatan langsung dilapangan,data primer dikumpulkan dengan pendekatan PRA. Analisis data dilakukan secara deskripif kualitatif dankuantitatif menggunakan analisis anggaran parsial dengan parameter ekonomi R/C, MBCR, TIP dan TIH.Hasil pengkajian menunjukkan bahwa teknologi PTT mampu meningkatkan produktivitas ,6 kali lipat,Kajian Teknologi Budidaya dan Kelayakan Ekonomi Usahatani Kedelai Dengan Pendekatan Pengelolaan Tanaman Terpadu diLahan Pasang Surut Jambi (Jumakir dan Abdullah Taufiq)2dan secara ekonomis meningkatkan keuntungan usahatani sebesar Rp.2.528.720/ha dengan nilai MBCR 3,68sehingga teknologi PTT layak untuk diterapkan. Agar pengembangan teknologi PTT berlanjut, diperlukandukungan saprodi dan harga terjangkau, penggunaan pupuk alternatif dan pemanfaatan agen hayati sertapenangkaran benih oleh petani. Disamping itu masih perlu pembinaan dan pendampingan oleh petugas. Upayadiseminasi perlu dilakukan baik melalui teknologi informasi dan komunikasi maupun diseminasi langsung.Kata Kunci : Lahan pasang surut, PTT kedelai dan Kelayakan ekonomi
PENGARUH KONSENTRASI TEPUNG BERAS KETAN TERHADAP MUTU DODOL PALA Rumahrupute, Boetje; Rumahrupute, Corneles
Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Vol 13, No 1 (2010): Maret 2010
Publisher : Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Effect of Glutinuous Rice Concentrate to The Quality of Nutmeg Taffy. The development of nutmeg(Myristica fragran Hout) is aimed to diversify processed product to create food for human consumption. Nutmegtaffy is a diversified product from nutmeg so that it is could be utilized rather than wasted. Nutmeg taffy is a newproduct compared to sweetened jam, candy and syrup nutmegs. The objective of this study was to find out theconcentration of glutinous rice to produce good quality of nutmeg taffy. This experiment was conducted at postharvest laboratory in BPTP Maluku and Agricultural Product Technology Laboratory, Faculty of Agriculture andChemical Laboratory, University of Patimura conducted from June to August 2007. There were five treatments ofglutinous rice concentrations were used, 0%, 0%, 20%, 30% and 40%, with three replication for each treatment.Data was analyzed using Complete Randomized Design, and the mean values were further analyzed using 5%BNJ different test. The result showed that 30% glutinous rice concentration was the best compared to orderconcentration, because this level has considered as good quality according to Indonesian Industrial Standard.Key word : Nutmeg, soft rice, taffy Tanaman pala (Myristica fragrans Houtt), dalam pengembangannya bertujuan untuk mewujudkan tujuandiversifikasi olahan pangan menjadi produk makanan yang dapat dikonsumsi manusia. Dodol pala merupakandiversifikasi daging buah pala, sehingga daging buah pala yang banyak terbuang dapat dimanfaakan. Dodolpala merupakan produk yang baru, bila dibandingkan dengan manisan pala, selei pala, permen pala dan siruppala. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi tepung beras ketan yang cocok menghasilkandodol pala dengan mutu yang baik. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pasca Panen BPTP Malukudan Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian-Universitas Patimura, dan LaboratoriumKimia-Universitas Pattimura. yang berlangsung pada bulan Juni sampai bulan Agustus 2007. Kombinasiperlakuan terdiri dari 5 (lima) perlakuan dengan 3 (tiga) ulangan yaitu konsentrasi tepung beras ketan 0%,0%, 20%, 30% dan 40%. Data dianalisa statistik dengan rancangan RAL faktorian yang dilanjutkan denganuji beda BNJ 5 %. Berdasarkan hasil Penelitian , konsentrasi tepung beras ketan 30% menghasilkan mutudodol pala yang baik, karena dapat memenuhi syarat mutu dodol pala menurut Standar Industri Indonsia (SII)Kata kunci :Pala, beras lembut, dodol
KAJIAN PENGGUNAAN PUPUK ORGANIK PADA TANAMAN BAWANG MERAH ASAL BIJI DI KABUPATEN SIDRAP, SULAWESI SELATAN Asaad, Muh.; , Warda
Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Vol 13, No 1 (2010): Maret 2010
Publisher : Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Study of Organic Fertilizer Usage in Onion Plant From Seed at Sidrap Distric, South Sulawesi. Theproductivity of shallots in South Sulawesi is still low due to lack of knowledge about the most appropriate typeand amounts of fertilizer usage. The objective of this study was to determine the effectiveness of organic fertilizersin combination with inorganic fertilizers on the growth and yield of shallots grown from seed. Assessment wasconducted at farmers’ field, Ponragae village, Pitu Riawa subdistrict, Sidrap district, from July to December2007. The assessment used a randomized block design consisting of ten treatments with three replicates andused the Tuk-Tuk variety. Result showed that applications of an organic fertilizer combined with inorganicfertilizers gave a good effect on growth and yield of shallot. The highest yield was obtained at treatment ofzeo-organic fertilizer at 5 t/ha + 200 kg urea + 50 kg SP-36 and 200 kg KCl/ha i.e 233.70 g of dry bulb perten plants or equal to 5.58 t/ha of dry bulb. On that treatment, plant height and bulb diameter were 50,80 cmand 3,66 cm respectively. Application of organic fertilizer decreased the usage of inorganic fertilizer on shallot.Key words: Fertilizer, organic, shallot, seedTingkat produktivitas bawang merah di Sulawesi Selatan masih rendah disebabkan antara lain kurangnyainformasi tentang jenis dan dosis pupuk yang tepat. Kajian ini bertujuan untuk menguji efektivitas pupuk organikyang dikombinasikan dengan pupuk anorganik terhadap pertumbuhan dan hasil bawang merah asal biji. Kajiandilaksanakan di lahan petani di Desa Ponragae, Kecamatan Pitu Riawa, Kabupaten Sidrap, pada bulan Juli sampaiDesember 2007. Kajian menggunakan Rancangan Acak Kelompok, yang terdiri dari sepuluh perlakuan dan tigaulangan. Varietas yang digunakan adalah varietas Tuk-tuk. Hasil kajian menunjukkan bahwa penggunaan pupukorganik yang dikombinasikan dengan pupuk anorganik memberikan pengaruh yang baik terhadap pertumbuhandan hasil bawang merah. Hasil tertinggi diperoleh pada perlakuan pupuk zeo-organik 5 t/ha + 200 kg urea +50 kg SP-36 dan 200 kg KCl/ha yaitu 233,70 g umbi kering per 0 tanaman atau setara dengan 5,58 t/haumbi kering. Pada perlakuan tersebut, tinggi tanaman dan diameter umbi masing-masing mencapai 50,80 cm dan3,66 cm. Pemanfaatan pupuk organik mengurangi penggunaan pupuk anorganik pada tanaman bawang merah.Kata kunci: Pupuk, organik, bawang merah, biji
PROSPEK PENGEMBANGAN MODEL INDUSTRI PERBENIHAN PADI RAKYAT DARI SISI KELAYAKAN USAHA: KASUS PADA PERBENIHAN PADI DI NUSA TENGGARA BARAT Supriatna, Ade; Dhalimi, Azmi
Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Vol 13, No 1 (2010): Maret 2010
Publisher : Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Development Prospect of The Farming Feasibility of Rice Seed Industry Model: A Case of RiceSeed in West Nusa Tenggara. This study was conducted in 2008 and took place in NTB. The objectives ofthe study were: (a) to describe the model of Rural Paddy Seed Industry, (b) to describe the seed production andits distribution and (iii) to evaluate the economic feasibility of seed industry. The survey method was used inthe study, where primary data were collected from 5 farmers of seed grower and 25 rice farmers. Secondarydata were collected from the Assessment Institute for Agriculture Technology (AIAT)-NTB, Distric AgricultureOffice, Indonesia Statistics Bureau, and the Institutes of Agricultural Research. Results showed that AIATdeveloped a Model of the Rural Paddy Seed Industry. The first step was to learn farmer’s preference to variousVUB to select some potential varieties to be developed in NTB area. The BS seed was purchased from theIndonesian Center for Rice Research (ICRR) and multiplied through cooperation by seed grower managed byAIAT to produce FS and SS. They merged into a Rural Paddy Seed Institution which spread in the all regencyof NTB. During 2007, AIAT had produced the SS seed of 3 ,900 kg consisted of Cigeulis (43.0%), Mekongga(20.0%), Situ Bagendit ( 2.8%), Cibogo ( 2.2%), Ciherang ( .2%) and IR.66 (0.5%). The seed distributionfrom AIAT to the farmer’s level was channeled mostly through tender to support the National Program forRice Production (P2BN). The seeds industry was feasible economically, gave net benefit of Rp. 4.084.600,-/ha/season with B/C of ,59. Development the model of seed industry have to pay attention to some aspects,which are: construction and control, quality improvement, reffer to consumer demand, and marketing aspect.These aspects are relate each other and have equal importance. Thus they should be conducted simultaneously.Key words: Development, padi seed industry Pengkajian dilaksanakan tahun 2008 di Propinsi NTB dengan tujuan; (a) mengetahui Model IndustriPenangkaran Benih Padi Rakyat, (b) mengetahui perkembangan produksi dan distribusi benih yang dihasilkan,dan (c) mempelajari kelayakan ekonomi usaha penangkaran benih. Pengkajian menggunakan metode survey. Dataprimer dikumpulkan dari 5 petani penangkar benih dan 25 petani padi konsumsi. Data sekunder dikumpulkan dariBPTP, Dinas Pertanian, Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih (BPSB), Balai Benih Induk (BBI), Badan PusatStatistik (BPS) dan lembaga Penelitian Pertanian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam pengembanganindustri perbenihan, BPTP mengembangkan Model Industri Perbenihan Padi Rakyat (MIP2R). Langkah pertamamempelajari preferensi petani terhadap berbagai VUB untuk menyeleksi jenis-jenis varietas yang potensialdikembangkan. Selanjutnya benih BS dibeli dari BB Padi dan diperbanyak melalui kerjasama dengan penangkarbenih binaan untuk menghasilkan benih FS dan kelas SS. Penangkar binaan tersebut tergabung dalam KelembagaanPerbenihan Padi Pedesaan (KP3) yang tersebar di seluruh kabupaten di NTB. Selama tahun 2007, telah diproduksiProspek Pengembangan Model Industri Perbenihan Padi Rakyat dari Sisi Kelayakan Usaha :Kasus pada Perbenihan Padi diNusa Tenggara Barat (Ade Supriatna dan Azmi Dhalimi)30total benih VUB kelas SS sebanyak 3 .900 kg terdiri atas Varietas Cigeulis (43,0%), Mekongga (20,0%), SituBagendit ( 2,8%), Cibogo ( 2,2%), Ciherang ( ,2%), dan IR.66 (0,5%). Distribusi benih sumber dari BPTP sampaike petani disalurkan paling banyak melalui penjualan lewat tender untuk kebutuhan program P2BN dan penjualanlangsung ke petani. Usaha perbenihan termasuk layak secara ekonomi, memperoleh pendapatan bersih Rp. 4.084.600/ha dengan nilai BC Ratio ,59. Pengembangan model industri perbenihan ke depan harus memperhatikan beberapaaspek, yaitu: pembinaan dan pengawalan, peningkatan kualitas, sesuai dengan permintaan pasar, dan aspekpemasaran. Keempat aspek ini saling mengkait dan sama pentingnya, serta sebaiknya dilakukan secara simultan.Kata kunci: Pengembangan, penangkaran benih padi
KERAGAAN PERTUMBUHAN KOMPONEN HASIL DAN PRODUKSI TIGA VARIETAS PADI UNGGUL BARU DI LOKASI PRIMATANI KABUPATEN MANDAILING NATAL El Ramija, Khadijah; Chairuman, Novia; Harnowo, Didik
Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Vol 13, No 1 (2010): Maret 2010
Publisher : Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Growth and Production of Three New Rice Varieties in Prima Tani Mandailing Natal. The use ofNew Rice Superior Variety has a future prospect. It is not only high productivity but also reduces the risk ofcrop failure. This Assessment was aimed to study growth performances, yield component, and production ofthree types of New Rice Superior Varieties of Seed Stock (SS) at Prima Tani Location in Ipar Bondar Village,Mandailing Natal District, North Sumatera. The study was done by 5 farmers in their own rice field with totalof farm area used was 4 ha. Cultivation for seed production of new seed variety (NSV) was done in dry season(March-July 2008), while seed processing was executed in August 2008. Rice varieties used were Mekongga,Conde dan Angke. The seeds used was originated from Indonesian Center for Rice Reseach at Sukamandi, withthe method of paddy cultivation followed the Integrated Crop Management (ICM) approach. The research useda Random Block Design with 5 repetation. The result showed that Mekongga variety gave highest yield of 8.30t/ha , Conde 7. 7 t/ha, and Angke 7.80 t/ha. Data were analysed using descriptive of rice productivity to comparerice productivity among varieties. Improvement productivities of Conde, Angke, and Mekongga was .67-2.80t/ha (the average of 2.26 t/ha) or increase between 30.36 - 50.90% (with the average of 4 .09%), compare withCiherang (5.5 t/ha) in location area. Total rice seed production of SS seed class was 38.5 t. The seed of NSV wassold Rp.5,200/kg per package and has been distribute to 37 villages of 0 sub-districts in Mandailing Natal District.It was concluded that the Mekongga variety gave the highest yield of 8.3 t/ha of dry grain harvested, comparewith two other variety. Thus, these varieties can be developed for seed multiplication. While, Conde and Angkevarieties are also an alternative varieties to be developed in this location because their production are also high.Key words: Paddy seed source, new rice superior varietyPenggunaan Varietas Padi Unggul Baru ditingkat petani cukup prospektif, selain memiliki produktivitasyang tinggi juga mengurangi resiko gagal panen. Pengkajian ini bertujuan untuk mengetahui keragaan pertumbuhan,komponen hasil dan produksi tiga jenis benih sumber padi Varietas Unggul Baru (VUB) di lokasi Prima Tani diKabupaten Mandailing Natal. Pengkajian ini melibatkan 5 orang petani di lahan sawah milik petani di Desa IparBondar, Kecamatan Panyabungan, Kabupaten Mandailing Natal. Total luas lahan yang digunakan 4 ha. Penanamanpadi VUB untuk produksi benih dilaksanakan pada MK Maret-Juli 2008 sedangkan prosesing benih dilaksanakanpada bulan agustus 2008. Benih padi yang diproduksi meliputi: Mekongga,Conde dan Angke. Benih yang digunakanberasal dari Balai Besar Penelitian Tanaman Padi Sukamandi. Dalam penanaman padi menggunakan pendekatanmodel PTT. Rancangan yang digunakan Acak kelompok dengan 5 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan varietasMekongga memberikan hasil tertinggi yaitu 8.30 t/ha, disusul varietas Conde 7. 7 t/ ha dan Angke 7.80 t/ha. Dataproduktivitas antar varietas dikumpulkan juga dianalisis secara deskriptif untuk membandingkan produktivitasKeragaan Pertumbuhan Komponen Hasil dan Produksi Tiga Varietas Padi Unggul Baru di Lokasi Primatani KabupatenMandailing Natal (Khadijah El Ramija, Novia Chairuman, Didik Harnowo)43antar varietas. Peningkatan produktivitas Conde, Angke, dan Mekongga adalah .67-2.80 t ha- (rata-rata 2.26t/ha) atau terjadi peningkatan antara 30.36-50.90% (rata-rata 4 .09%) dibandingkan dengan Ciherang(5.5 t/ha) yang ditanam petani di sekitar lokasi pengkajian. Total produksi benih padi 38.5 ton kelas SS.Benih padi VUB dijual dalam bentuk kemasan dengan harga Rp. 5200/kg dan telah tersebar ke 37 desadi 0 kecamatan di Kabupaten Mandailing Natal. Dapat disimpulkan bahwa dari 3 VUB yang diamati,varietas Mekongga memberikan hasil tertinggi yaitu sebesar 8.30 t/ha gabah kering panen dibanding2 varietas lainnya, sehingga varietas ini dapat dikembangkan untuk perbanyakan benih. Sedangkanvarietas Conde dan Angke juga merupakan varietas alternatif untuk dikembangkan di lokasi pengkajiankarena produksinya juga tinggi.Kata kunci: Benih sumber, VUB, mekongga, conde, angke
PENINGKATAN NILAI TAMBAH AGRIBISNIS MELALUI PENERAPAN INOVASI TEKNOLOGI USAHATANI PADI : STUDI KASUS KEGIATAN PRIMA TANI KABUPATEN MUSI RAWAS, SUMATERA SELATAN Hutapea, Yanter; AP Hutabarat, Pandu; Thamrin, Tumarlan
Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Vol 13, No 1 (2010): Maret 2010
Publisher : Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Increasing of Agribusiness Value Added through Aplication of Rice Farming System TechnolgyInnovation: A Case Study of Prima Tani Activity In Musi Rawas District, South Sumatera. The application oftechnology innovation was conducted to overcome productivity disparity, to increase farmer income and to improvefarmer prosperity. Technology innovation on rice farming has been applied at “Prima Tani” activities on intensiveirrigation land since 2005 in South Sumatera Province. The aim of this study was to compare the application oftechnology innovation, cost production and rice farming income between participant and non participant farmers. Dataof rice farming activity during wet season in 2006/2007 was collected in Mei until September 2007 by interviewingparticipant farmer of Prima Tani in Kertosari Village and compared the result to the non participant in PurwakaryaVillage, Purwodadi Sub-district, Musi Rawas Regency. Samples was taken by Disproportionate Stratified RandomSampling. Result showed that the scores of technology application from participant and non participant farmerswere 6.38 and 4.37 respectively. However, there was no statistically difference between two farmers groups andincluded as medium category of technology application. The productivity of harvested dried rice of participantfarmers was 7. 8 kg/ha and 7.2 5 kg/ha for non participant farmers. Total cost of rice farming for participant andnon participant farmers were Rp.5,786,035/ha and Rp.6,663,875/ha respectively. Rice farming income of participantfarmer (Rp.8,228,9 5/ha) was significantly different from those in non-participant farmer (Rp.7,235,435/ha).Key words: Paddy, farming system, innovation, income. Penerapan teknologi inovasi dilakukan untuk mengatasi masalah senjang produktivitas, meningkatkanpendapatan usahatani dan kesejahteraan petani. Inovasi teknologi pada usahatani padi dilakukan melaluikegiatan Prima Tani lahan irigasi intensif Provinsi Sumatera Selatan sejak tahun 2005. Kegiatan ini bertujuanuntuk membandingkan penerapan teknologi usahatani padi, biaya yang dikeluarkan dan pendapatan usahatanipadi yang diperoleh oleh petani peserta dan bukan peserta Prima Tani. Pengumpulan data untuk meliput aktivitasusahatani dari musim hujan 2006/2007 dilakukan melalui wawancara pada bulan Mei-September 2007 padapetani peserta Prima Tani di Desa Kertosari dibandingkan dengan petani bukan peserta di Desa Purwakarya padakecamatan yang sama yaitu Kecamatan Purwodadi. Pengambilan sampel petani pemilik-penggarap secara AcakBerlapis Tak Berimbang. Hasil pengkajian menunjukkan bahwa skor penerapan teknologi pada petani pesertadan bukan peserta masing-masing 6,38 dan 4,37, tetapi secara statistik tidak berbeda nyata dan termasukdalam kategori penerapan teknologi pada tingkat sedang. Produksi gabah kering panen yang diperoleh petanipeserta dan bukan peserta sebanyak 7. 8 kg/ha dan 7.2 5 kg/ha. Biaya total yang dikeluarkan oleh petani pesertaPeningkatan Nilai Tambah Agribisnis melalui Penerapan Inovasi Teknologi Usahatani Padi :Studi Kasus Kegiatan Prima TaniKabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan (Yanter Hutapea, Pandu AP Hutabarat dan Tumarlan Thamrin)53sebesar Rp.5.786.035/ha, sedangkan petani bukan peserta sebesar Rp.6.663.875/ha. Pendapatan usahatani padiyang diperoleh petani peserta (Rp.8.228.9 5/ha) secara nyata dibanding petani bukan peserta (Rp.7.235.435/ha).Kata kunci: Padi,usahatani, inovasi, pendapatan.
KAJIAN USAHA PENGOLAHAN MINYAK KELAPA DI KABUPATEN PURWOREJO Herawati, Heny; Prasetya, Teguh; , Kendrianto; Nugraheni, Dwi
Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Vol 13, No 1 (2010): Maret 2010
Publisher : Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Study of Coconut Oil Processing in Purworejo District. Coconut oil processing in the purworejo districthas great prospectus which is supported by raw material potention of 8,927.74 t of inner coconut variety, 9,8 4.88 t ofderes variety, and 2.36 t of hybrid variety. Value added of coconut oil still need to raise the local income. The objectiveof the assessment was to analize the coconut oil processing unit. The method used such as coconut oil trial processing,coconut oil refining, comercially implementation, interpreneurship development and marketing also farmer primeimpact evaluation. The data collected was analysed descriptively. According to coconut oil production analysis, the oilhas fulfill the coconut oil standard. The coconut oil production in 2007 was 85 lt and increase to 3930 lt in 2008, witheconomic value of Rp.45,509,400. In further development, coconut oil refining has greater value of Rp.679,500/608lt raw coconut oil than coconut fruit processing. These refinary coconut oil is reliable for advanced development.Key word: Coconut oil, coconut, processingPengolahan minyak kelapa di Kabupaten Purworejo memiliki prospektif karena didukung potensiproduksi kelapa dalam 8.927,74 t, kelapa deres 9.8 4,88 t serta kelapa hibrida 2,36 t. Adanya peningkatan nilaitambah produk berupa minyak kelapa masih dibutuhkan terkait untuk meningkatkan pendapatan masyarakatKabupaten Purworejo. Pengkajian ini bertujuan untuk menganalisis usaha pengolahan minyak kelapa. Metodeyang digunakan meliputi ujicoba pembuatan minyak kelapa, pemurnian minyak kelapa, implementasi usaha,pengembangan kelembagaan usaha dan pemasaran serta evaluasi dampak kegiatan Prima Tani. Data yangterkumpul kemudian dianalisa secara deskriptif. Berdasarkan hasil analisa, kualitas minyak yang dihasilkan telahmemenuhi standar yang dipersyaratkan. Proses produksi minyak kelapa pada tahun 2007 sebesar 85 lt meningkatmenjadi menjadi 3930 lt pada tahun 2008 atau meningkat hampir lima kali lipat dengan nilai ekonomi sebesarRp.45.509.400. Dalam perkembangan lebih lanjut, kegiatan pemurnian minyak kelapa memiliki nilai ekonomisyang lebih tinggi yaitu Rp.679.500/608 lt minyak setengah jadi daripada pengolahan minyak kelapa dari bahanbuah segar. Kegiatan pemurnian minyak kelapa layak untuk terus dilanjutkan serta dikembangkan lebih lanjut.Kata kunci: Minyak kelapa, kelapa, pengolahan
PENGARUH LAMA PENYIMPANAN DAN PERLAKUAN BENIH TERHADAP PENINGKATAN VIGOR BENIH KAKAO HIBRIDA , Baharudin; Ilyas, Satriyas; Rahmad Suhartanto, Mohamad; Purwantara, Agus
Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Vol 13, No 1 (2010): Maret 2010
Publisher : Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Effect of Length Storage and Seed Treatment to Improve Seed Vigour of Kakao Hybrid. Cacaoseeds are categorized as recalcitrant which have some problems such as: hight water content, short storability,sensitive to desiccation, sensitive to low temperature and pathogen contamination. The aims of the research wasto observe the interaction effect between the period of storage and seed treatment on viability and vigor of hybridcacao seeds and seedling of TSH 858. This research was conducted at Seed Main Garden of Indonesian Centreof Coffee and Cacao Research Institute (Puslitkoka) in Jember, Laboratory of Bogor Agricultural University, andMicrobiological laboratory and glass house of Biotechnology Research Institute for Estate Crops of Indonesia inBogor during May to December 2008. Seeds used were derived from results of open cross pollination betweencacao TSH 858 vs Sca 6 from Puslitkoka. Factorial completely randomized design was used, the first factor wasthe period of seed storage and the second factor was the seed treatment. Result showed that interaction betweenthe period of seed storage and seed treatment were statistically significant on germination ability, speed growthrelatively, T50, and number of leaf. The germination ability of seed decreased after 4 weeks storage, but the useof Trichoderma harzianum DT/38 and T. pseudokoningii DT/39 able to increase the germination ability from 8%to 63%. Seed vigor was showed by speed growth relatively, growth velocity (T50- ), and number of leaf werealso improved in matriconditioned seeds compared with the untreated ones. Matriconditioning plus T. harzianumDT/38 and T. pseudokoningii DT/39 treatment also increased index of vigor 32%, speed of germination 0, 5 mg,height of seedlings 3,5 cm, length of roots 0,6 cm and number of roots 8,7 compared with those were untreated.Key words : Biological control, hybrid seed, seed storages, seed vigor, Theobroma cacaoBenih kakao tergolong rekalsitran yang memiliki beberapa kendala antara lain berkadar air tinggi, periodehidup yang relatif singkat, tidak tahan desikasi dan suhu rendah, dan mudah terkontaminasi patogen. Penelitianbertujuan untuk mengetahui pengaruh interaksi antara lama penyimpanan dengan perlakuan benih terhadapviabilitas dan vigor benih, serta bibit kakao hibrida TSH 858. Penelitian dilaksanakan di Kebun Induk Benih PusatPenelitian Kopi dan Kakao Indonesia Jember, Laboratorium Benih IPB, Laboratorium dan rumah kaca mikrobiologiBalai Penelitian Bioteknologi Perkebunan Indonesia Bogor, pada bulan Mei sampai Desember 2008. Benih hibridaberasal dari hasil persilangan terbuka antara kakao TSH 858 x Sca 6 dari Puslitkoka. Penelitian menggunakanPengaruh Lama Penyimpanan dan Perlakuan Benih terhadap Peningkatan Vigor Benih Kakao Hibrida (Baharudin, SatriyasIlyas, Mohamad Rahmad Suhartanto dan Agus Purwantara)74rancangan lingkungan acak lengkap faktorial, faktor pertama adalah lama penyimpanan secara alami dan faktorkedua perlakuan benih. Hasil penelitian menunjukkan interaksi antara lama penyimpanan benih dengan perlakuanbenih nyata mempengaruhi daya berkecambah, kecepatan tumbuh relatif,T50dan jumlah daun. Benih kakaosetelah penyimpanan empat minggu menunjukkan daya berkecambah yang menurun, tetapi dengan perlakuanmatriconditioning plus Trichoderma harzianum DT/38 dan T. pseudokoningii DT/39 mampu meningkatkan dayakecambah dari 8% menjadi 63%. Vigor benih yang ditunjukkan oleh kecepatan tumbuh relatif, kecepatan tumbuh(T50 -), dan jumlah daun juga ikut meningkat dengan perlakuan matriconditioning. Perlakuan matriconditioningplus T. harzianum DT/38 dan T. pseudokoningii DT/39 mampu meningkatkan indeks vigor 32%, laju pertumbuhankecambah 0, 5 mg, tinggi bibit 3,5 cm, panjang akar 0,6 cm dan jumlah akar 8,7 dibanding tanpa perlakuan.Kata kunci : Pengendalian hayati, benih hibrida, penyimpanan benih, Theobroma cacao, vigor benih
KAJIAN PENGGUNAAN PUPUK ORGANIK PADA TANAMAN BAWANG MERAH ASAL BIJI DI KABUPATEN SIDRAP, SULAWESI SELATAN Muh. Asaad; Warda ;
Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Vol 13, No 1 (2010): Maret 2010
Publisher : Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jpptp.v13n1.2010.p%p

Abstract

Study of Organic Fertilizer Usage in Onion Plant From Seed at Sidrap Distric, South Sulawesi. Theproductivity of shallots in South Sulawesi is still low due to lack of knowledge about the most appropriate typeand amounts of fertilizer usage. The objective of this study was to determine the effectiveness of organic fertilizersin combination with inorganic fertilizers on the growth and yield of shallots grown from seed. Assessment wasconducted at farmers’ field, Ponragae village, Pitu Riawa subdistrict, Sidrap district, from July to December2007. The assessment used a randomized block design consisting of ten treatments with three replicates andused the Tuk-Tuk variety. Result showed that applications of an organic fertilizer combined with inorganicfertilizers gave a good effect on growth and yield of shallot. The highest yield was obtained at treatment ofzeo-organic fertilizer at 5 t/ha + 200 kg urea + 50 kg SP-36 and 200 kg KCl/ha i.e 233.70 g of dry bulb perten plants or equal to 5.58 t/ha of dry bulb. On that treatment, plant height and bulb diameter were 50,80 cmand 3,66 cm respectively. Application of organic fertilizer decreased the usage of inorganic fertilizer on shallot.Key words: Fertilizer, organic, shallot, seedTingkat produktivitas bawang merah di Sulawesi Selatan masih rendah disebabkan antara lain kurangnyainformasi tentang jenis dan dosis pupuk yang tepat. Kajian ini bertujuan untuk menguji efektivitas pupuk organikyang dikombinasikan dengan pupuk anorganik terhadap pertumbuhan dan hasil bawang merah asal biji. Kajiandilaksanakan di lahan petani di Desa Ponragae, Kecamatan Pitu Riawa, Kabupaten Sidrap, pada bulan Juli sampaiDesember 2007. Kajian menggunakan Rancangan Acak Kelompok, yang terdiri dari sepuluh perlakuan dan tigaulangan. Varietas yang digunakan adalah varietas Tuk-tuk. Hasil kajian menunjukkan bahwa penggunaan pupukorganik yang dikombinasikan dengan pupuk anorganik memberikan pengaruh yang baik terhadap pertumbuhandan hasil bawang merah. Hasil tertinggi diperoleh pada perlakuan pupuk zeo-organik 5 t/ha + 200 kg urea +50 kg SP-36 dan 200 kg KCl/ha yaitu 233,70 g umbi kering per 0 tanaman atau setara dengan 5,58 t/haumbi kering. Pada perlakuan tersebut, tinggi tanaman dan diameter umbi masing-masing mencapai 50,80 cm dan3,66 cm. Pemanfaatan pupuk organik mengurangi penggunaan pupuk anorganik pada tanaman bawang merah.Kata kunci: Pupuk, organik, bawang merah, biji
PENGARUH LAMA PENYIMPANAN DAN PERLAKUAN BENIH TERHADAP PENINGKATAN VIGOR BENIH KAKAO HIBRIDA Baharudin ;; Satriyas Ilyas; Mohamad Rahmad Suhartanto; Agus Purwantara
Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Vol 13, No 1 (2010): Maret 2010
Publisher : Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jpptp.v13n1.2010.p%p

Abstract

Effect of Length Storage and Seed Treatment to Improve Seed Vigour of Kakao Hybrid. Cacaoseeds are categorized as recalcitrant which have some problems such as: hight water content, short storability,sensitive to desiccation, sensitive to low temperature and pathogen contamination. The aims of the research wasto observe the interaction effect between the period of storage and seed treatment on viability and vigor of hybridcacao seeds and seedling of TSH 858. This research was conducted at Seed Main Garden of Indonesian Centreof Coffee and Cacao Research Institute (Puslitkoka) in Jember, Laboratory of Bogor Agricultural University, andMicrobiological laboratory and glass house of Biotechnology Research Institute for Estate Crops of Indonesia inBogor during May to December 2008. Seeds used were derived from results of open cross pollination betweencacao TSH 858 vs Sca 6 from Puslitkoka. Factorial completely randomized design was used, the first factor wasthe period of seed storage and the second factor was the seed treatment. Result showed that interaction betweenthe period of seed storage and seed treatment were statistically significant on germination ability, speed growthrelatively, T50, and number of leaf. The germination ability of seed decreased after 4 weeks storage, but the useof Trichoderma harzianum DT/38 and T. pseudokoningii DT/39 able to increase the germination ability from 8%to 63%. Seed vigor was showed by speed growth relatively, growth velocity (T50- ), and number of leaf werealso improved in matriconditioned seeds compared with the untreated ones. Matriconditioning plus T. harzianumDT/38 and T. pseudokoningii DT/39 treatment also increased index of vigor 32%, speed of germination 0, 5 mg,height of seedlings 3,5 cm, length of roots 0,6 cm and number of roots 8,7 compared with those were untreated.Key words : Biological control, hybrid seed, seed storages, seed vigor, Theobroma cacaoBenih kakao tergolong rekalsitran yang memiliki beberapa kendala antara lain berkadar air tinggi, periodehidup yang relatif singkat, tidak tahan desikasi dan suhu rendah, dan mudah terkontaminasi patogen. Penelitianbertujuan untuk mengetahui pengaruh interaksi antara lama penyimpanan dengan perlakuan benih terhadapviabilitas dan vigor benih, serta bibit kakao hibrida TSH 858. Penelitian dilaksanakan di Kebun Induk Benih PusatPenelitian Kopi dan Kakao Indonesia Jember, Laboratorium Benih IPB, Laboratorium dan rumah kaca mikrobiologiBalai Penelitian Bioteknologi Perkebunan Indonesia Bogor, pada bulan Mei sampai Desember 2008. Benih hibridaberasal dari hasil persilangan terbuka antara kakao TSH 858 x Sca 6 dari Puslitkoka. Penelitian menggunakanPengaruh Lama Penyimpanan dan Perlakuan Benih terhadap Peningkatan Vigor Benih Kakao Hibrida (Baharudin, SatriyasIlyas, Mohamad Rahmad Suhartanto dan Agus Purwantara)74rancangan lingkungan acak lengkap faktorial, faktor pertama adalah lama penyimpanan secara alami dan faktorkedua perlakuan benih. Hasil penelitian menunjukkan interaksi antara lama penyimpanan benih dengan perlakuanbenih nyata mempengaruhi daya berkecambah, kecepatan tumbuh relatif,T50dan jumlah daun. Benih kakaosetelah penyimpanan empat minggu menunjukkan daya berkecambah yang menurun, tetapi dengan perlakuanmatriconditioning plus Trichoderma harzianum DT/38 dan T. pseudokoningii DT/39 mampu meningkatkan dayakecambah dari 8% menjadi 63%. Vigor benih yang ditunjukkan oleh kecepatan tumbuh relatif, kecepatan tumbuh(T50 -), dan jumlah daun juga ikut meningkat dengan perlakuan matriconditioning. Perlakuan matriconditioningplus T. harzianum DT/38 dan T. pseudokoningii DT/39 mampu meningkatkan indeks vigor 32%, laju pertumbuhankecambah 0, 5 mg, tinggi bibit 3,5 cm, panjang akar 0,6 cm dan jumlah akar 8,7 dibanding tanpa perlakuan.Kata kunci : Pengendalian hayati, benih hibrida, penyimpanan benih, Theobroma cacao, vigor benih

Page 1 of 2 | Total Record : 16


Filter by Year

2010 2010


Filter By Issues
All Issue Vol 24, No 3 (2021): Desember 2021 Vol 24, No 2 (2021): Juli 2021 Vol 24, No 1 (2021): Maret 2021 Vol 23, No 3 (2020): November 2020 Vol 23, No 2 (2020): Juli 2020 Vol 23, No 1 (2020): Maret 2020 Vol 22, No 3 (2019): November 2019 Vol 22, No 2 (2019): Juli 2019 Vol 22, No 1 (2019): Maret 2019 Vol 21, No 3 (2018): November 2018 Vol 21, No 2 (2018): Juli 2018 Vol 21, No 1 (2018): Maret 2018 Vol 20, No 3 (2017): November 2017 Vol 20, No 2 (2017): Juli 2017 Vol 20, No 1 (2017): Maret 2017 Vol 19, No 3 (2016): November 2016 Vol 19, No 2 (2016): Juli 2016 Vol 19, No 1 (2016): Maret 2016 Vol 18, No 3 (2015): November 2015 Vol 18, No 2 (2015): Juli 2015 Vol 18, No 1 (2015): Maret 2015 Vol 17, No 3 (2014): November 2014 Vol 17, No 2 (2014): Juli 2014 Vol 17, No 2 (2014): Juli 2014 Vol 17, No 1 (2014): Maret 2014 Vol 17, No 1 (2014): Maret 2014 Vol 16, No 3 (2013): November 2013 Vol 16, No 2 (2013): Juli 2013 Vol 16, No.1 (2013): Maret 2013 Vol 15, No 2 (2012): Juli 2012 Vol 15, No 1 (2012): Maret 2012 Vol 15, No 1 (2012): Maret 2012 Vol 14, No 3 (2011): November 2011 Vol 14, No 3 (2011): November 2011 Vol 14, No 2 (2011): Juli 2011 Vol 14, No 2 (2011): Juli 2011 Vol 14, No 1 (2011): Maret 2011 Vol 14, No 1 (2011): Maret 2011 Vol 13, No 3 (2010): November 2010 Vol 13, No 3 (2010): November 2010 Vol 13, No 2 (2010): Juli 2010 Vol 13, No 2 (2010): Juli 2010 Vol 13, No 1 (2010): Maret 2010 Vol 13, No 1 (2010): Maret 2010 Vol 12, No 3 (2009): November 2009 Vol 12, No 3 (2009): November 2009 Vol 12, No 2 (2009): Juli 2009 Vol 12, No 2 (2009): Juli 2009 Vol 12, No 1 (2009): Maret 2009 Vol 12, No 1 (2009): Maret 2009 Vol 11, No 3 (2008): November 2008 Vol 11, No 3 (2008): November 2008 Vol 11, No 2 (2008): Juli 2008 Vol 11, No 2 (2008): Juli 2008 Vol 11, No 1 (2008): Maret 2008 Vol 11, No 1 (2008): Maret 2008 Vol 10, No 3 (2007): November 2007 Vol 10, No 3 (2007): November 2007 Vol 10, No 2 (2007): Juli 2007 Vol 10, No 2 (2007): Juli 2007 Vol 10, No 1 (2007): Juni 2007 Vol 10, No 1 (2007): Juni 2007 Vol 8, No 3 (2005): November 2005 Vol 8, No 3 (2005): November 2005 Vol 8, No 2 (2005): Juli 2005 Vol 8, No 2 (2005): Juli 2005 Vol 8, No 1 (2005): Maret 2005 Vol 8, No 1 (2005): Maret 2005 Vol 7, No 2 (2004): Juli 2004 Vol 7, No 2 (2004): Juli 2004 Vol 7, No 1 (2004): Januari 2004 Vol 7, No 1 (2004): Januari 2004 Vol 6, No 2 (2003): Juli 2003 Vol 6, No 2 (2003): Juli 2003 Vol 6, No 1 (2003): Januari 2003 Vol 6, No 1 (2003): Januari 2003 More Issue