Novia Chairuman
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Utara Jl. Jend. Besar A.H.Nasution No. IB, Medan

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

KERAGAAN PERTUMBUHAN KOMPONEN HASIL DAN PRODUKSI TIGA VARIETAS PADI UNGGUL BARU DI LOKASI PRIMATANI KABUPATEN MANDAILING NATAL El Ramija, Khadijah; Chairuman, Novia; Harnowo, Didik
Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Vol 13, No 1 (2010): Maret 2010
Publisher : Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Growth and Production of Three New Rice Varieties in Prima Tani Mandailing Natal. The use ofNew Rice Superior Variety has a future prospect. It is not only high productivity but also reduces the risk ofcrop failure. This Assessment was aimed to study growth performances, yield component, and production ofthree types of New Rice Superior Varieties of Seed Stock (SS) at Prima Tani Location in Ipar Bondar Village,Mandailing Natal District, North Sumatera. The study was done by 5 farmers in their own rice field with totalof farm area used was 4 ha. Cultivation for seed production of new seed variety (NSV) was done in dry season(March-July 2008), while seed processing was executed in August 2008. Rice varieties used were Mekongga,Conde dan Angke. The seeds used was originated from Indonesian Center for Rice Reseach at Sukamandi, withthe method of paddy cultivation followed the Integrated Crop Management (ICM) approach. The research useda Random Block Design with 5 repetation. The result showed that Mekongga variety gave highest yield of 8.30t/ha , Conde 7. 7 t/ha, and Angke 7.80 t/ha. Data were analysed using descriptive of rice productivity to comparerice productivity among varieties. Improvement productivities of Conde, Angke, and Mekongga was .67-2.80t/ha (the average of 2.26 t/ha) or increase between 30.36 - 50.90% (with the average of 4 .09%), compare withCiherang (5.5 t/ha) in location area. Total rice seed production of SS seed class was 38.5 t. The seed of NSV wassold Rp.5,200/kg per package and has been distribute to 37 villages of 0 sub-districts in Mandailing Natal District.It was concluded that the Mekongga variety gave the highest yield of 8.3 t/ha of dry grain harvested, comparewith two other variety. Thus, these varieties can be developed for seed multiplication. While, Conde and Angkevarieties are also an alternative varieties to be developed in this location because their production are also high.Key words: Paddy seed source, new rice superior varietyPenggunaan Varietas Padi Unggul Baru ditingkat petani cukup prospektif, selain memiliki produktivitasyang tinggi juga mengurangi resiko gagal panen. Pengkajian ini bertujuan untuk mengetahui keragaan pertumbuhan,komponen hasil dan produksi tiga jenis benih sumber padi Varietas Unggul Baru (VUB) di lokasi Prima Tani diKabupaten Mandailing Natal. Pengkajian ini melibatkan 5 orang petani di lahan sawah milik petani di Desa IparBondar, Kecamatan Panyabungan, Kabupaten Mandailing Natal. Total luas lahan yang digunakan 4 ha. Penanamanpadi VUB untuk produksi benih dilaksanakan pada MK Maret-Juli 2008 sedangkan prosesing benih dilaksanakanpada bulan agustus 2008. Benih padi yang diproduksi meliputi: Mekongga,Conde dan Angke. Benih yang digunakanberasal dari Balai Besar Penelitian Tanaman Padi Sukamandi. Dalam penanaman padi menggunakan pendekatanmodel PTT. Rancangan yang digunakan Acak kelompok dengan 5 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan varietasMekongga memberikan hasil tertinggi yaitu 8.30 t/ha, disusul varietas Conde 7. 7 t/ ha dan Angke 7.80 t/ha. Dataproduktivitas antar varietas dikumpulkan juga dianalisis secara deskriptif untuk membandingkan produktivitasKeragaan Pertumbuhan Komponen Hasil dan Produksi Tiga Varietas Padi Unggul Baru di Lokasi Primatani KabupatenMandailing Natal (Khadijah El Ramija, Novia Chairuman, Didik Harnowo)43antar varietas. Peningkatan produktivitas Conde, Angke, dan Mekongga adalah .67-2.80 t ha- (rata-rata 2.26t/ha) atau terjadi peningkatan antara 30.36-50.90% (rata-rata 4 .09%) dibandingkan dengan Ciherang(5.5 t/ha) yang ditanam petani di sekitar lokasi pengkajian. Total produksi benih padi 38.5 ton kelas SS.Benih padi VUB dijual dalam bentuk kemasan dengan harga Rp. 5200/kg dan telah tersebar ke 37 desadi 0 kecamatan di Kabupaten Mandailing Natal. Dapat disimpulkan bahwa dari 3 VUB yang diamati,varietas Mekongga memberikan hasil tertinggi yaitu sebesar 8.30 t/ha gabah kering panen dibanding2 varietas lainnya, sehingga varietas ini dapat dikembangkan untuk perbanyakan benih. Sedangkanvarietas Conde dan Angke juga merupakan varietas alternatif untuk dikembangkan di lokasi pengkajiankarena produksinya juga tinggi.Kata kunci: Benih sumber, VUB, mekongga, conde, angke
Evaluasi Status Hara Makro Nitrogen, Fosfor dan Kalium di Lahan Sawah Irigasi Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara Batubara, Siti Fatimah; Ulina, Evawaty Sri; Chairuman, Novia; Lumban Tobing, Jeannette Maryanty; Aryati, Vivi; Manurung, Erpina Delina; Purba, Hendri Ferianson; Parhusip, Dorkas
Agrikultura Vol 35, No 1 (2024): April, 2024
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/agrikultura.v35i1.50844

Abstract

Evaluasi dan identifikasi unsur hara tanah sawah untuk mengetahui status hara baik secara kualitatif maupun kuantitatif penting untuk dilakukan. Proses identifikasi diharapkan mudah, murah, cepat dan aplikatif bagi petani. Perangkat Uji Tanah Sawah (PUTS) merupakan suatu teknologi yang dirancang untuk mengidentifikasi status hara tanah dan juga memberikan rekomendasi pemupukan khususnya untuk padi sawah. Penelitian ini dilaksanakan pada dua wilayah lahan sawah irigasi di Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara tepatnya di Desa Pasar Miring, Kecamatan Pagar Merbau dan Desa Kramat Gajah, Kecamatan Galang. Penelitian yang dilaksanakan pada bulan Mei 2023 ini bertujuan untuk mengidentifikasi status hara makro primer yaitu nitrogen, fosfor, dan kalium di lahan sawah irigasi dengan beberapa pola tanam berbeda. Penelitian ini menggunakan metode survei lapangan dan uji tanah langsung di lapangan dengan menggunakan PUTS. Hasil penelitian menunjukkan tingkat kesuburan tanah pada dua wilayah penelitian termasuk sedang. Secara umum, status hara nitrogen tergolong rendah sedangkan fosfor dan kalium tergolong tinggi. Merujuk pada perbandingan dosis pupuk antara rekomendasi PUTS dan aplikasi petani secara umum di lokasi penelitian diketahui bahwa dosis aplikasi pupuk oleh petani belum sesuai. Pada lahan berstatus N rendah dan sedang perlu penambahan pupuk urea sebanyak 4-27 kg/ha sedangkan untuk lahan berstatus N tinggi dan sangat tinggi perlu pengurangan 40-90 kg/ha. Pupuk SP-36 pada status P rendah, sedang, dan tinggi perlu penambahan 15-65 kg/ha sementara pupuk KCl dapat dikurangi atau ditambahkan 25 kg/ha tergantung perlakuan jerami dari musim tanam sebelumnya.
Peluang Pengembangan Inpari IR Nutri Zinc dan Perbenihan Padi di Sumatera Utara Chairuman, Novia; Batubara, Siti Fatimah; Aryati, Vivi; Jonharnas, Jonharnas; Helmi, Helmi
Agrikultura Vol 33, No 3 (2022): Desember, 2022
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/agrikultura.v33i3.41739

Abstract

Inpari IR Nutri Zinc adalah salah satu varietas padi yang mempunyai keistimewaaan karena berasnya mengandung Zn tinggi sebagai  unsur yang sangat bermanfaat untuk mencegah kekurangan gizi.  Inpari IR Nutri Zinc sebagai produk biofortifikasi, menjadi salah satu komponen dalam program prioritas nasional untuk mengatasi stunting di Indonesia. Varietas Inpari IR Nutri Zinc sangat berpotensi untuk dikembangkan pada berbagai agroekosistem, bila didukung oleh komponen teknologi yang sesuai agar pertumbuhan dan hasilnya maksimal.  Sasaran yang tepat untuk pengembangan Inpari IR Nutri Zinc adalah daerah-daerah dengan tingkat kemiskinan tinggi, yaitu golongan masyarakat yang mengandalkan beras sebagai bahan pangan pokok sekaligus sumber mineral yang dapat dikonsumsi setiap hari. Peluang pengembangan varietas ini menghadapi berbagai tantangan, antara lain preferensi petani dan permodalan yang masih rendah, serta teknologi pengolahan hasil untuk mendukung produk olahan berasnya bernilai jual tinggi yang belum berkembang. Hilirisasi varietas Inpari IR Nutri Zinc yang kaya unsur Zn ini belum terlaksana, karena belum berkembangnya varietas di tingkat penangkar benih maupun di tingkat petani, serta belum tersosialisasikannya keunggulan khusus varietas ini.
Effects of Micronutrients (Mn and Zn) Fertilizer on the Growth and Production of Sorghum (Sorghum bicolor L.) Batubara, Siti Fatimah; Chairuman, Novia; Aryati, Vivi; Siagian, Deddy Romulo
PLANTA TROPIKA Vol 11, No 2 (2023)
Publisher : Department of Agrotechnology, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/pt.v11i2.15998

Abstract

Micronutrients Mn and Zn are essential elements required in trace amounts, although they play an important role in plant growth. This study aimed to investigate the impact of manganese (Mn) and zinc (Zn) fertilizer on growth and productivity of sorghum. This study was conducted in farmer’s field at Pasar 6 Kwala Mencirim Village, Sei Bingai District, Langkat Regency, North Sumatera started in December 2020 until April 2021. A non-factorial randomized block design with eight treatments and four replications was used, consisted of control (without fertilizer), 100% N, P, K (local fertilizer recommendation), and the level of Mn and Zn fertilizer combined with 75% and 50% dose of N, P, K fertilizer. Measurements were taken for plant height and plant production. The data was analyzed using ANOVA and DMRT at a significance level of 5%, and RAE equation. This study showed that Mn and Zn fertilizers significantly affected sorghum growth and production. The highest productivity was 4770 kg ha-1, while the control was 2260 kg ha-1. This study concluded that applying 1 dose Mn and Zn fertilizer combined with 75% N, P, K increase the yields and reduces 25% the use of N, P, K fertilizers in sorghum field. 
Integrated rice husk biochar and compost to improve acid sulfate soil properties and corn growth Maharani, Puspita Harum; Maftu'ah, Eni; Sulaeman, Yiyi; Napisah, Khairatun; Masganti, Masganti; Mukhlis, Mukhlis; Anwar, Khairil; Ningsih, Rina Dirgahayu; Chairuman, Novia
Journal of Degraded and Mining Lands Management Vol. 12 No. 4 (2025)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15243/jdmlm.2025.124.8097

Abstract

Acid sulfate soils are of poor quality and characterized by extreme acidity, nutrient deficiency, and high Al and Fe toxicity. Developing soil amendments from local resources is crucial to reduce input costs. This study investigated the effect of the integrated soil amendments (biochar, compost, and lime) on corn growth and the acid sulfate soil quality. Using randomized block design, this study tested nine type soil amendments, namely A (100% rice husk ash), B (100% rice husk biochar), C (100% compost), D (100% dolomite), H (100% humate), ACD (30% rice husk ash + 30% compost + 40% dolomite), BCD (30% rice husk biochar + 30% compost + 40% dolomite), AHD (30% rice husk ash + 30% humate + 40% dolomite), BHD (30% rice husk biochar+30% humate+40% dolomite), and control (no amendment). The application of soil amendments significantly increased soil pH (31%), available P (310%), reduced exchangeable Al (19%), and increased corn growth (163%). The BCD amendment type increased available phosphorus from 10 to 43 mg kg-1, reduced exchangeable Al from 3.45 to 2.01 cmol(+) kg-1, and enhanced corn growth and leaves' P level. Integrating rice husk biochar and compost could reduce the need for agricultural lime, improve acid sulfate soil quality, and enhance land productivity. This combination has the potential to be an effective soil amendment for degraded acid sulfate soils, thereby further boosting land productivity and promoting agricultural sustainability.