cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil
Published by Universitas Brawijaya
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Arjuna Subject : -
Articles 1,355 Documents
PENGARUH KADAR AIR DILAPANGAN DAN RATIO AIR – FLY ASH TERHADAP KEKUATAN DAN PENGEMBANGAN TANAH EKSPANSIF UNTUK METODE DSM (DEEP SOIL MIXING) Al Imam, M. Akbar; Zaika, Yulvi; ., Suroso
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1434.414 KB)

Abstract

Tanah lempung ekspansif memiliki daya dukung tanah yang rendah pada kondisi muka air yang tinggi, sifat kembang susut (swelling) yang besar dan plastisitas yang tinggi. Selain itu, karena sifat kembang susut yang cukup besar pada tanah lempung ekspansif mengakibatkan terjadinya penurunan (deformasi) yang sering kali tidak dapat dipikul oleh kekokohan struktur diatasnya. Salah satu metode stabilisasi tanah yang digunakan dalam upaya untuk memperbaiki mutu tanah yang kurang baik antara lain yaitu stabilisasi kimiawi. Stabilisasi kimiawi dilakukan dengan cara menambahkan stabilizing agents pada tanah dasar yang akan ditingkatkan mutunya. Stabilizing agents yang digunakan dalam penelitian ini adalah fly ash. Penelitian ini memiliki tujuan yaitu, untuk mengetahui nilai kuat geser terbesar yang diberikan variasi pada kadar air. Pada penelitian ini objek yang diamati adalah, tanah lempung ekspansif dengan penambahan 15% fly ash dan variasi kadar air. Variasi kadar air yang diberikan pada campuran tanah lempung dengan fly ash adalah 25,8%, 22,8%, 18,8%, 14,8%, 10,8% dari berat isi kering tanah. Pada penelitian ini sampel yang telah dibuat akan di uji pengembangan (swelling), dan unconfined compression test. Dari hasil pengujian benda uji, didapatkan pada sampel tanah lempung ekspansif dengan 15% fly ash dan kadar air 18,8% memiliki nilai kuat tekan dan kuat geser terbesar dibandingkan dengan variasi kadar air yang lainnya. Nilai kuat tekan bebas (qu) dan kuat geser (cu) tanah kondisi unsoaked dan soaked mengalami peningkatan pada penambahan fly ash 15% dengan  kadar air sebesar 18,8%, kemudian mengalami penurunan nilai qu dan cu pada pengurangan kadar air dibawah 18,8%, semakin besar penambahan kadar air maka semakin kecil nilai pengembangan (swelling). Kata - kata kunci : Lempung Ekspansif, Stabilisasi Tanah, Fly Ash, Unconfined Compression Test, Swelling.
PENGARUH RASIO LUAS PADA CAMPURAN KAPUR (LIME) TERHADAP HEAVE TANAH LEMPUNG EKSPANSIF PADA DEEP SOIL MIXING Prihatama, Wirawan Yuda; Zaika, Yulvi; Suryo, Eko Andi
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (506.102 KB)

Abstract

Salah satu metode stabilisasi tanah yang digunakan dalam upaya untuk memperbaiki mutu tanah yang kurang baik antara lain yaitu stabilisasi kimiawi. Stabilisasi kimiawi dilakukan dengan cara menambahkan zat additive pada tanah dasar yang akan ditingkatkan mutunya. Zat additive yang digunakan dalam penelitian ini adalah kapur (lime). Penelitian ini memiliki beberapa tujuan yaitu, untuk mengetahui pengaruh pencampuran lime terhadap daya mampat (konsolidasi) dan mengetahui berapa rasio luas efektif untuk melakukan perbaikan tanah lempung ekspansif di Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro. Pada penelitian ini objek yang diamati adalah, tanah lempung ekspansif dengan stabilisasi. Tanah distabilisasi dengan kadar lime 6%, 8%, dan 10% dari berat kering tanah. Dalam melakukan penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel bebas (antecedent) dan variabel terikat (dependent). Variabel bebas pada pelaksanaan penelitian ini adalah rasioluas. Sedangkan untuk variabel terikat adalah besar penurunan total. Penelitian ini meliputi pengujian sifat fisik yaitu analisis butiran, Specific Gravity, Atterberg Limit, dan pemadatan, serta pengujian konsolidasi dan free swell. Dari hasil pengujian benda uji Semakin, besar nilai campuran lime pada percobaan konsolidasi, maka nilai Cs dan Ps akan semakin kecil. Begitu pula dengan nilai pengembangan pada free swelling test, didapatkan potensi berkembangnya tanah berbanding terbalik dengan prosentase penambahan lime tersebut. Dari analisa data yang dilakukan, nilai heave komposit pada masing masing campuran maka area rasio yang paling efektif untuk dilakukan DSM yaitu pada area rasio 40%-60%   Kata kunci: Lempung Ekspansif, Stabilisasi Tanah, lime, konsolidasi, free swell
PENGARUH PENAMBAHAN KAPUR DENGAN LAMANYA WAKTU PERAWATAN (CURING) TERHADAP KEKUATAN DAN PENGEMBANGAN (SWELLING) TANAH LEMPUNG EKSPANSIF Laras, Ario Widio; Suryo, Eko Andi; Zaika, Yulvi
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (930.866 KB)

Abstract

Kurang lebih dari 20% wilayah di Pulau Jawa dan 25% tanah di Indonesia adalah tanah lempung ekspansif dimana tanah ini mengandung mineral monmorilonite yang sangat tinggi. Dimana tanah ini sangat sensitive terhadap kadar air, memiliki kembang susut yang sangat tinggi dimana sangat mengganggu dalam pekerjaan kontruksi. Maka dari itu diperlukan salah satu andil dalam menyelesaikan permasalahan ini dengan cara stabilisasi tanah. Stabilisasi yang dipakai adalah stabilisasi kimiawi dengan mencampurkan tanah asli dengan slurry air kapur. Dengan tujuan mengetahui berapa kenaikan dari kekuatan tanah campuran tersebut serta penurunan dari nilai swelling. Pada percobaan ini dilakukan dengan perlakuan mendiamkan sampel (curing) yang telah dibuat selama 4 hari, 7 hari, 14 hari, dan 28 hari. Didapatkan hasil pada hari ke 28 nilai CBR mengalami peningkatan sebesar 71,016% untuk unsoaked sedangkan 225,042% untuk soaked dan untuk nilai swelling mengalami penurunan sebesar 63% Kata kunci:Lempung Ekspansi, Kapur,CBR, Swelling, Curing, Unsoaked, Soaked
PENGARUH JARAK ANTAR GEOGRID (h/B) DAN JARAK LAPIS PERTAMA GEOGRID (u/B) TERHADAP DAYA DUKUNG TANAH PASIR PADA PONDASI PERSEGI Faradita, Putri Agil; Munawir, As’ad; Rachmansyah, Arief
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (981.67 KB)

Abstract

Pondasi merupakan struktur utama dalam menopang struktur diatasnya, sala satu jenis pondasi yang banyak digunakan adalah pondasi dangkal. Podasi dangakal ini harus memiliki daya dukung tnah dasar yang kuat, salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk memperbaiki daya dukung yang rendah pada tanah pasir lepas adalah dengan menggunakan geogrid. Variasi yang digunakan adalah jarak antar geogrid yaitu h/B (0,2; 0,25; 0,3) dan jarak lapis pertama geogrid terhadap dasar pondasi yaitu u/B (0,3; 0,4; 0,5). Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan didapatkan bahwa  dengan semakin besar nilai h/B maka daya dukung yang didapatkan semakin kecil. Menurut analisis BCR (Bearing Capacity Ratio) yang dilakukan didapatakan nilai BCR  terbesar adalah pada variasi nilai h/B= 0,2. Kemudian pada variasi u/B didaptkan hasil dengan samkin kecilnya nilai u/B maka nilai daya dukung semakin meningkat. Berdasarkan analisis nilai BCR nilai u/B yang optimum adalah 0,3. Pengaruh yang diberikan oleh variasi h/B dan u/B menunjukkan peningkatan yang sama. Kata kunci :daya dukung, tanah pasir, perkuatan geogrid, variasi lebar pondasi, variasi rasio kedalaman pondasi terhadap lebar pondasi.
PENGARUH PANJANG PONDASI PERSEGI DAN JARAK LAPIS GEOGRID TERHADAP DAYA DUKUNG TANAH PASIR PADA PONDASI PERSEGI DENGAN KEDALAMAN PONDASI (Df/B) = 0,45 DAN JARAK LAPIS TERATAS GEOGRID (u/B) = 0,4 Ibrahim, Ahmad Arif; Munawir, As’ad; ., Suroso
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1049.361 KB)

Abstract

Pada dasarnya sebuah pondasi dangkal membutuhkan landasan dengan struktur tanah yang cukup baik, dengan semakin sempitnya lahan yang layak untuk mendirikan suatu bangunan, maka perlu adanya alternatif untuk mendirikan suatu bangunan pada tanah yang kondisinya kurang baik dan kurang memenuhi syarat. Maka perlu dilakukan proses perkuatan tanah yang dimaksudkan untuk menaikkan nilai daya dukung.Pada penelitian ini dilakukan uji model fisik pondasi persegi dengan perkuatan geogrid. Variasi yang digunakan pada pengujiansampel berupa rasio panjang pondasi terhadap lebar pondasi(1; 1,5;2) dan jarak antar lapis geogrid terhadap lebar pondasi (0,2; 0,25; 0,3). Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa semakin besar nilai panjang pondasi dan jarak antar lapis geogrid maka nilai daya dukungnya akan semakin menurun. Penggunaan geogrid terbukti mampu meningkatkan daya dukung hingga 2 kali lebih kelipatan jika tidak diberi perkuatan.Pada  analisis rasio daya dukung, variasi yang menghasilkan nilai rasio maksimal adalah saat L/B = 1 dan h/B = 0,2.   Kata kunci :daya dukung, tanah pasir, pondasi dangkal, pondasi persegi, perkuatan geogrid, variasi panjang pondasi, variasi jarak antar lapis geogrid
PENGARUH JARAK ANTAR LAPIS GEOGRID DAN JARAK LAPIS PERTAMA GEOGRID TERHADAP DAYA DUKUNG TANAH PASIR PADA PONDASI PERSEGI DENGAN PANJANG PONDASI (L/B) = 2 DAN KEDALAMAN PONDASI (Df/B) = 0,3 Zahra, Karunia Az; Munawir, As’ad; ., Suroso
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (621.641 KB)

Abstract

Permasalahan utama pada tanah pasir poorly graded adalah penurunan dan daya dukung tanah yang rendah apabila diberikan pembebanan di atasnya.Untuk mencegah hal tersebut, perlu dilakukan upaya pemberian perkuatan tanah pada jenis tanah pasir. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan material geosintetik seperti geotekstil dan geogrid. Dalam penelitian ini dilakukan uji pemodelan fisik pondasi persegi pada tanah pasir Rc 85% dengan perkuatan maupun tanpa perkuatan geogrid.Uji model dilakukan dengan ukuran pondasi 24 cm x 12 cm pada kedalaman pondasi sebesar 3,6 cm dan menggunakan 3 lapis geogrid. Variasi yang digunakan adalah 3 variasi jarak lapis pertama geogrid sebesar 0,3B; 0,4B; 0,5B, dan 3 variasi jarak antar lapis geogrid sebesar 0,2B; 0,25B; dan 0,3B.Berdasarkan analisis BCR menunjukkan bahwa semakin kecil nilai jarak lapis pertama geogrid dan jarak antar lapis geogrid maka semakin besar nilai BCR yang dihasilkan. Sehingga dalam penelitian ini penggunaan perkuatan geogrid menghasilkan kondisi maksimum saat nilai jarak lapis pertama geogrid 0,3B dan jarak antar lapis geogrid 0,2B. Kata kunci:daya dukung, tanah pasir, pondasi persegi, perkuatan geogrid, jarak lapis pertama geogrid, jarak antar lapis geogrid.
PENGARUH KEDALAMAN PONDASI DAN RASIO PANJANG PONDASI TERHADAP DAYA DUKUNG TANAH PASIR PADA PONDASI PERSEGI DENGAN JARAK LAPIS PERTAMA GEOGRID (u/B=0,3) DAN JARAK ANTAR LAPIS GEOGRID (h/B=0,2) Arviananda, Ovy Ellen; Munawir, As’ad; Suryo, Eko Andi
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada dasarnya sebuah pondasi persegi membutuhkan landasan dengan struktur tanah yang cukup baik, dengan semakin sempitnya lahan yang layak untuk mendirikan suatu bangunan, maka perlu adanya alternatif untuk mendirikan suatu bangunan pada tanah yang kondisinya kurang baik dan kurang memenuhi syarat.Salah satu cara dalam meningkatkan daya dukung tanah adalah dengan geosintetik seperti geotekstil dan geogrid.Dalam penelitian ini dilakukan pengujianpada pemodelan fisik tanah pasir dengan 2 perlakuan yaitu tanpa perkuatan dan dengan perkuatan geogrid. Variasi yang diterapkan pada pengujian sampel berupa lebar pondasi (12 cm,18 cm,24 cm) dan rasio kedalaman pondasi terhadap lebar pondasi(0,3;0,45;0,6). Hasil penelitian memperlihatan bahwa semakin besar nilai daya dukungnya ketika lebar pondasi dan rasio Df/B semakin besar. Hasil analisis BCR menunjukkan bahwa daya dukung terbesar terletak pada lebar pondasi 12 cm dengan rasio Df/B = 0,3. Kata kunci :daya dukung, tanah pasir, perkuatan geogrid, variasi lebar pondasi, variasi rasio kedalaman pondasi terhadap lebar pondasi.
PENGARUH KEDALAMAN PONDASI DAN PANJANG PONDASI TERHADAP DAYA DUKUNG TANAH PASIR PADA PONDASI PERSEGI DENGAN JARAK LAPIS PERTAMA GEOGRID (u/B) = 0,3 DAN JARAK ANTAR LAPIS GEOGRID (h/B) = 0,25 Saputra, Jepris Hari; Munawir, As’ad; ., Harimurti
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (722.484 KB)

Abstract

Pondasi mempunyai fungsi penting dalam mempertahankan struktur bangunan agar tidak mengalami suatu kegagalan. Daya dukung tanah dimana akan berdirinya suatu bangunan sangat berperan penting, Geogrid termasuk dalam jenis geosintetik, yang mampu meningkatkan ikatan antara partikel tanah pasir sehingga daya dukung dapat meningkat.Pengujian pada pemodelan fisik pada penelitian ini dilakukanpada tanah pasir tanpa perkuatan geogrid dan menggunakan perkuatan geogrid. Pada penelitian ini digunakan variasi rasio kedalaman pondasi (Df/B) sebesar 0,3; 0,45; 0,6, dan juga variasi rasio panjang pondasi (L/B) sebesar 1; 1,5; 2, dengan dimensi pondasi 12cm x 12cm; 12 x 18cm; 12cm x 24cm. Hasil penelitianini menunjukkan bahwa dengan bertambahnya panjang pondasi (L), daya dukung akan semakin berkurang kemudian dengan bertambahnya kedalaman pondasi, daya dukung bertambah besar pula. Variabel yang memberikan perubahan peningkatan nilai daya dukung (BCR) yang lebih dominan adalah Ldengan perubahan dari nilai L/B sebesar 1,5 menjadi 2 dengan selisih nilai peningkatan sebesar 10,7% dari nilai BCR pada Df/B sebesar 0,6. Kata kunci : daya dukung, pasir, pondasi persegi, kedalaman pondasi, panjang pondasi, Geogrid.
PENGARUH KEDALAMAN PONDASI (DF/B) DAN JARAK LAPIS PERTAMA GEOGRID (U/B) TERHADAP DAYA DUKUNG PONDASI PERSEGI DENGAN DIMENSI PONDASI (L/B) = 1,5 DAN JARAK ANTAR GEOGRID (H/B) = 0,3 Pujo Susilo, Ekki Darmawan; Munawir, As’ad; Rachmansyah, Arief
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (730.464 KB)

Abstract

Tanah berpasir merupakan.salah satu tanah yang memiliki beberapa.masalah geoteknik dikarenakan sifat pasir yang memiliki ikatan antar partikel yang kecil.dan sudut gesek dalam yang besar, sehingga perlu dilakukan perbaikan pada tanah tersebut. Perbaikan yang dapat dilakukan.pada tanah berpasir adalah penggunaan geogrid. Geogrid merupakan salah satu jenis geosintetis dimana. dapat memberikan pengaruh interlocking pada tanah pasir sehingga dapat meningkatkan daya dukung tanah tersebut.Pemodelan fisikpada penelitian ini.menggunakan tanah pasir dengan perkuatan geogrid 3 lapis serta menerapkan variasi berupa.kedalaman.pondasi (3,6 cm; 5,4 cm; 7,2 cm) dan rasio jarak lapis pertama geogrid terhadap lebar pondasi (0,3; 0,4; 0,5). Dari hasil pengujian didapatkan bahwa penggunaan geogrid mempengaruhi peningkatan daya dukung.tanah pasir sebesar 30,532 %. Selain itu nilai daya dukung maksimum terjadi ketika semakin kecilnya variasi rasio jarak lapis pertama geogrid dengan prosentase peningkatan sebesar 11,154% serta saat semakin meningkatnya variasi rasio kedalaman pondasi dengan prosentase peningkatan 13,008%. Jika dilihat dari analisa BCR terlihat bahwa kenaikan daya dukung maksimum terletak pada kedalaman pondasi 3,6 cm dengan rasio u/B = 0,3. Kata kunci :daya dukung, tanah pasir, perkuatan geogrid, variasi kedalaman pondasi, variasi rasio jarak lapis pertama geogrid terhadap lebar pondasi.
PENGARUH JARAK LAPIS GEOGRID DAN KEPADATAN DENGAN RASIO KEDALAMANd/B = 1 DAN LEBAR PONDASI B = 10 TERHADAP DAYA DUKUNG TANAH PASIR PADA PONDASI MENERUS Putri, Almira Sufwandini; ., Harimurti; Munawir, As'ad
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1270.507 KB)

Abstract

Perencanaan pondasi memerlukan akurasi dan perhitungan yang matang. Dalam teknisnya, perencanaan pondasi tidak hanya dipengaruhi oleh beban bangunan yang ditopangnya melainkan juga mempertimbangkan pengaruh kondisi tanah tempat pondasi tersebut didirikan.Permasalahan yang umum terjadi saat membangun konstruksi di atas tanah pasir adalah penurunan yang besar dan tidak merata. Karena itulah maka diperlukan kajian mendalam dalam upaya peningkatan daya dukung tanah pasir.Uji model yang dilakukan di laboratorium mengunakan 1 lapis perkuatan geogrid dengan lebar pondasi 10 cm dan d/B =1. Rasio yang digunakan adalah variasi rasio Rc sebesar 70% ; 80% ; 90% dan variasi rasio u/B sebesar 025B ; 0.5B ; 0.75B.Yang dimana hasil dari pondasi menerus dengan perkuatan akan dibandingkan dengan pondasi tanpa perkuatan.Pada penelitian ini didapatkan hasil bahwa nilai daya dukung ultimit tertinggi pada variasi rasio Rc tertinggi terjadi pada Rc 90% akan tetatpi nilai BCRu tertinggi pada Rc 80%. Sementara untuk variasi u/B didapatkan nilai maksimum dan optimum pada penelitian ini adalah pada u/B = 0.5B, karena pada u/B = 0.75B mengalami penurunan nilai daya dukung dan BCRu. Kata kunci: daya dukung, tanah pasir, bearing capacity ratio, pondasi menerus, geogrid,    variasi kepadatan relatif, variasi jarak lapis geogrid teratas.  

Page 40 of 136 | Total Record : 1355