cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil
Published by Universitas Brawijaya
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Arjuna Subject : -
Articles 1,355 Documents
PENGARUH JARAK LAPIS TERATAS DAN JUMLAH LAPISAN GEOGRID TERHADAP DAYA DUKUNG TANAH PASIR DENGAN PONDASI MENERUS Widagda, Rahamdhana Purwa; Munawir, As'ad; Rachmansyah, Arief
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (559.429 KB)

Abstract

Tanah pasir secara umum mempunyai daya dukung yang relatif baik, hanya saja pada tanah ini memiliki permasalahan yang sering timbul adalah jika tanah dalam keadaaan longgar dan keadaan butiran tanah yang seragam yang dipengaruhi oleh kondisi tingginya muka air tanah. Oleh sebab itu memerlukan metode perbaikan tanah untuk meningkatkan daya dukung tanah pasir. Dalam penelitian ini dilakukan uji pemodelan tanah fisik pondasi menerus di atas tanah pasir perkuatan geogrid menggunkan variasi jumlah lapis geogrid dan jarak lapis geogrid teratas. Variasi yang digunakan pada penelitian ini disesuaikan dengan B, yaitu lebar pondasi. Pada penelitian ini menggunakan B=6 cm. Varisi yang digunakan untuk jarak lapis geogrid teratas adalah u/B= 0,25B;0,5B dan 0,75B sedangkan pada variasi jumlah lapis geogrid (n) digunakna sebanyak 3 lapisan. Tujuan utamanya adalah membandingkan daya dukung tanah pada tanah pasir tanpa perkuatan terhadap daya dukung tanah pasir yang diberi perkuatan. Pada penelitian ini dilakukan dengan bahan pasir bergradasi buruk RC 85%. Dari hasil penelitian ini maka didapatkan bahwa variasi yang optimal untuk nilai daya dukungnya terdapat pada jarak lapis geogrid teratas dengan variasi 0,5B dan variasi jumlah lapisan geogrid yang ke 3 berarti bertambahnya daya dukung juga diiringi dengan peningkatan jumlah perkuatan geogrid. Kata kunci : daya dukung pondasi, tanah pasir, geogrid, variasi jumlah lapis geogrid, variasi jarak lapis geogrid teratas.
PENGARUH RASIO d/B DAN JUMLAH LAPISAN PERKUATAN GEOGRID PADA TANAH PASIRTERHADAP DAYA DUKUNG TANAH DENGAN PONDASI MENERUS Kurniawan, Danu; Munawir, As’ad; ., Suroso
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (536.08 KB)

Abstract

Daya dukung merupakan hal yang sangat penting dalam merencanakan pondasi, oleh karena itu butuh perkuatan untuk tanah yang memiliki daya dukung yang rendah. Dalam menambah daya dukung dibutuhkan perkuatan. Dalam penelitian ini digukan perkuatan berupa geogrid. Untuk mengetahui penggunaan secara efektif, maka dilakukan penelitian ini dengan menggunakan variasi rasio d/b dan jumlah lapis geogrid. Dari hasil penelitian ini menunjukan semakin dalam dan semakin banyak jumlah lapisan maka daya dukung semakin meningkat. Dari hasil perbandingan tanah perkuatan terhadap tanpa perkuatan didapatkan nilai efektif pada kedalaman 0,5B dan jumlah lapis perkuatan adalah 2. Kata kunci : daya dukung, tanah pasir, perkuatan geogrid, variasi d/B, variasi lapisan geogrid.
PENGARUH LEBAR PONDASI DAN JARAK LAPIS GEOGRID KE PONDASI TERHADAP DAYA DUKUNG TANAH PASIR PADA PONDASI MENERUS Aji, Muhammad Satria Bayu; Rachmansyah, Arief; Munawir, As’ad
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (607.312 KB)

Abstract

Berdasarkanpenelitiansebelumnya, geogridterbuktimampumeningkatkandayadukungtanahpasir.Namundiperlukanpenelitianlebihlanjutmengenaivariasi yang mempengaruhikinerjageogrid agar dihasilkanpeningkatandayadukung yang maksimum.Jurnalinimenyajikanhasilpenelitiantentangpengaruhlebarpondasidanjarakgeogridkepondasiterhadapdayadukungtanahpasir.DalampemodelandigunakantanahpasirbergradasiburukdenganRc 85%, pondasimenerusdengan d/B = 0, perkuatan 1 lapis geogrid, 3 variasijarakgeogridkepondasisebesar 0,25B; 0,5B; 0,75B, dan3 variasilebarpondasisebesar 6cm, 8cm dan 10cm. Kesimpulan yang dihasilkandaripenelitianiniadalahdayadukungmaksimumterletakpadajarakgeogridkepondasi 0,75B danlebarpondasi 10cm. Kata Kunci: Dayadukung, tanahpasir, pondasimenerus, lebarpondasi, jarakgeogridkepondasi
PENGARUH JARAK DAN PANJANG KOLOM DEEP SOIL MIXING (DSM) TIPE PANELS DENGAN CAMPURAN 10% KAPUR TERHADAP DAYA DUKUNG TANAH EKSPANSIF Putro, Galih Karno; Rachmansyah, Arief; Zaika, Yulvi
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1371.213 KB)

Abstract

Tanah ekspansif merupakan jenis tanah yang memiliki kembang susut tinggi dan daya dukung rendah.  Untuk memperbaiki sifat buruk pada tanah ekspansif dilakukan upaya stabilisasi mekanik maupun kimiawi. Penelitian ini menggunakan stabilitas kimiawi, dengan cara mencampurkan bahan additive (kapur) pada tanah menggunakan metode deep soil mix (DSM). Metode ini merupakan upaya perbaikan tanah dalam yang dilakukan dengan cara membuat kolom-kolom tanah dengan campuran bahan kapur pada lokasi tanah yang diperbaiki. Dari hasil uji klasifikasi tanah dan uji kosistensi tanah, tanah dari Desa Jelu, Kec. Ngasem, Kab.Bojonegoro, tergolong tanah ekspansif sehingga diperlukan upaya stabilisasi tanah. Penelitian ini dilakukan dengan cara membuat sampel tanah asli di dalam box dengan volume tanah 30x30x20 cm3. Pada pengujian tanah Stabilisasi diberikan kolom berdiameter3cm dengan variasi jarak (3cm; 3,75cm dan 4,5cm) dan panjang (10cm, 15cm dan 20cm) berpola panels. Uji pembebanan dilakukan pada tanah asli dan tanah stabilisasi. Dari hasil analisis menunjukkan bahwa semakin dekat jarak  dan semakin panjang kedalaman kolom dapat meningkatkan daya dukung tanah. Berdasarkan Nilai Bearing Capacity Improvement (BCI), Hasil daya dukung maksimum terjadi pada jarak terdekat (L= 3cm) dan panjang terpanjang (Df= 20cm), daya dukung meningkat 200,301% dari tanah asli. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengaruh jarak terlihat lebih dominan dibanding pengaruh panjang, dibuktikan dengan rata-rata peningkatan BCI jarak lebih tinggi dibanding rata-rata peningkatan BCI panjang. Selain itu, kenaikan rasio volume DSM dalam tanah dapat mengurangi potensi pengembangan (swelling).   Kata kunci: Tanah Ekspansif, Deep Soil Mix, Jarak, Panjang, Daya Dukung, Swelling
PENGARUH VARIASI RASIO D/B DAN LEBAR PONDASI DENGAN TIGA LAPIS PERKUATAN GEOGRID TIPE BIAKSIAL DAN U/B=0,75 TERHADAP DAYA DUKUNG TANAH PASIR PADA PONDASI MENERUS Anggriawan, Rico; ., Harimurti; Munawir, As’ad
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1017.539 KB)

Abstract

Struktur diatas tanah pasir akan menghadapi masalah geoteknik yaitu penurunan dan daya dukung rendah. Untuk mencegah hal tersebut, perlu dilakukan upaya perkuatan pada tanah pasir.Salah satu caranya adalah dengan menggunakan material geosintetik seperti geotekstil dan geogrid. Penggunaan geosintetik sudah banyak diaplikasikan ke dalam dunia konstruksi sebagai perkuatan lereng, stabilisasi tanah dasar, dan khususnya sebagai perkuatan tanah dasar.Pada penelitian ini, delakukan uji model fisik pondasi menerus dengan perkuatan geogrid. Variasi yang digunakan pada pengujianpondasi menerus berupa rasio d/Byaitu 0; 0,5; 0,75danlebar pondasi sebesar 6cm, 8cm, 10cm.Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa semakin besarrasio d/B maka akan semakin besar nilai daya dukungnya dan semakin lebar pondasi maka akan semakin besar pula nilai daya dukungnya. Dari hasil analisis BCIu menunjukkan bahwa nilai daya dukung optimum terletak pada variasi d/B = 0,5 dengan lebar pondasi 10cm. Kata kunci :daya dukung, pondasi menerus, perkuatan geogrid, variasi rasio d/B, variasi lebar pondasi
PENGARUH VARIASI JARAK DAN PANJANG KOLOM STABILISASI TANAH LEMPUNG EKSPANSIF DENGAN KAPUR METODE DEEP SOIL MIXING TIPE PANELS BERDIAMETER 4,5 CM TERHADAP NILAI DAYA DUKUNG TANAH Ismail, Ahmad; ., Suroso; Zaika, Yulvi
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (969.125 KB)

Abstract

Tanah lempung ekspansif, memiliki potensi kembang susut yang tinggi apabila terjadi perubahan kadar air. Selain itu tanah lempung ekspansif memiliki permasalahan terhadap daya dukungnya yang sangat rendah ketika sebagian besar ruang porinya terisi oleh air. Hal ini, dapat menimbulkan kerusakan bangunan yang berada di atas tanah tersebut. Oleh karena itu, penelitian ini akan difokuskan untuk mengetahui pengaruh variasi jarak dan panjang kolom stabilisasi terhadap nilai daya dukung dan persentase swelling tanah lempung ekspansif. Proses stabilisasi tanah lempung ekspansif tersebut menggunakan kadar kapur 10% dengan metode deep soil mixing (DSM). Adapun hasil stabilisasi tanah ekspansif dengan kolom DSM 10% kapur terbukti  dapat  meningkatkan nilai  daya dukung  tanah. Jarak dan panjang kolom yang memberi peningkatan nilai daya dukung (qu) paling maksimum yaitu jarak antar kolom terkecil (L) 4,5 cm dan kedalaman kolom terbesar (Df) 20 cm dengan persentase stabilisasi sebesar 82,6%. Daya dukung paling maksimum tersebut sebesar 20,02 kg/cm2 atau meningkat 184,38% dari tanah sebelum distabilisasi. Berdasarkan nilai daya dukung (qu), variasi jarak antar kolom (L) = 5,6 cm dan kedalaman kolom (Df) = 20 cm lebih efisien untuk digunakan sebagai kofigurasi kolom DSM. Jika dilihat dari pengaruh variasi terhadap nilai pengembangan tanah, konfigurasi jarak (L) = 4,5 cm dan kedalaman kolom (Df) = 20 cm lebih menentukan karena konfigurasi tersebut yang memenuhi persentase mengembang yang diizinkan yaitu kurang dari 0,8%. Kata kunci : lempung ekspansif, stabilisasi tanah, kapur, deep soil mixing, daya dukung
PENGARUH JARAK DAN PANJANG KOLOM DEEP SOIL MIXING (DSM) BERPOLA SINGLE SQUAREDIAMETER 4,5 CM TERHADAP DAYA DUKUNG TANAH EKSPANSIF Faticha, Amalia; Zaika, Yulvi; Rachmansyah, Arif
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (763.186 KB)

Abstract

Lempung ekspansif memiliki sifat yang tidak mendukung struktur di atasnya, yaitu daya dukung yang rendah dan kembang susut yang tinggi. Oleh karena itu, diperlukan stabilisasi untuk memperbaiki sifat-sifat lempung ekspansif. Dari hasil sifat fisik, tanah di bojonegoro termasuk lempung ekspansif karena memiliki potensial pengembangan tinggi. Dalam penelitian kali ini digunakan metode Deep Soil Mixing (DSM). DSM dilakukan dengan membuat kolom-kolom campuran tanah asli dan 10% kapur dengan pola tertentu. Pengujian dilakukan dalam boks berukuran (30.30.30) cm dengan tinggi sampel 20 cm. Dan dilakukan uji beban (load test) pada tanah asli dan tanah stabilisasi. Pada penelitian kali ini digunakan pola single square dengan diameter kolom 4,5 cm. Variasi jarak (1D, 1,25D, dan 1,5D) dan panjang kolom(2B, 3B, dan 4B)digunakan untuk mengetahui pengaruh dalam peningkatan daya dukung tanah. Dari hasil uji beban, tanah asli memilki daya dukung batas (qu) sebesar 7,04 kg/cm2. Dari hasil pengujian, didapatkan hasil semakin rapat jarak kolom dan semakin panjang kolom DSM, daya dukung semakin meningkat.Berdasarkan analisis BCI(Bearing Capacity Improvement) daya dukung paling tinggi sebesar 20,02 kg/cm2 meningkat 184% dari tanah asliyang berada pada jarak 1D dan panjang kolom 4B. Selain itu, semakin besar prosentase volume stabilisasi nilai sweeling semakin menurun. Nilai swelling paling rendah sebesar 0,8% yang sebelumya 4,13%. Kata kunci: tanah ekspansif, daya dukung, jarak, panjang, swelling
PENGARUH VARIASI JARAK DAN PANJANG DEEP SOIL MIXING (DSM) 10% KAPUR DIAMETER 5 CM BERPOLA TRIANGULAR TERHADAP DAYA DUKUNG TANAH EKSPANSIF DI BOJONEGORO Kosasih, Rendy Hartama; ., Harimurti; Zaika, Yulvi
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (711.146 KB)

Abstract

Tanah ekspansif merupakan tanah yang memiliki sifat kembang susut yang tinggi, tanah jenis ini dapat dijumpai di Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro. Untuk mengurangi sifat kembang susut tanah ekspansif yang tinggi dan untuk meningkatkan daya dukung tanah tersebut, maka dilakukan penelitian mengenai stabilisasi menggunakan metode Deep Soil Mixing (DSM) dengan diameter kolom 5 cm berpola triangular dan penambahan bahan additive kapur 10% pada media box ukuran 30x30x30 cm3. Digunakan bahan additive kapur karena dengan adanya penambahan kapur diharapkan dapat meningkatkan daya dukung tanah ekspansif dan mengurangi sifat kembang susutnya. Berdasarkan hasil pengolahan data, terlihat bahwa semakin dekat jarak DSM dan semakin panjang DSM akan memberikan pengaruh yang lebih besar terhadap daya dukung tanah. Daya dukung terbesar didapatkan pada jarak DSM (L) 1D = 5 cm dengan panjang DSM (Df) 20 cm, yaitu sebesar 19,28 kg/cm2 dengan penurunan 5,5 mm, serta berdasarkan analisis Bearing Capacity Improvement (BCI) didapatkan nilai BCI sebesar 274%. Selain itu, dapat mengurangi potensi pengembangan (swelling) dari 4,13% (tanah asli) hingga 0,78% (tanah stabilisasi) pada rasio volume DSM 91,08%.   Kata Kunci: variasi jarak, variasi panjang, Deep Soil Mixing, triangular, kapur, tanah ekspansif, daya dukung, swelling.
PENGARUH JARAK DAN PANJANG KOLOM DEEP SOIL MIX TIPE SINGLE SQUARE DIAMETER 3 CM TERHADAP DAYA DUKUNG TANAH EKSPANSIF Astriyanto, Vicky Dwi; Zaika, Yulvi; ., Harimurti
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1312.725 KB)

Abstract

Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro merupakan salah satu wilayah yang terdeteksi mengandung tanah ekspansif. Tanah jenis ini memiliki daya dukung rendah serta potensi kembang susut yang sangat tinggi sehingga dapat menimbulkan kerusakan infrastruktur di atasnya. Untuk itu perlu dilakukan stabilisasi tanah untuk memperbaiki sifat tanah dengan penambahan bahan stabilisasi berupa kapur. Kadar kapur yang digunakan sebesar 10% dengan metode Deep Soil Mix (DSM). DSM merupakan upaya perbaikan tanah dengan cara membuat kolom-kolom tanah yang dicampur dengan kapur. Pemodelan benda uji menggunakan kolom DSM berdiameter 3 cm berpola Single Square dilakukan di dalam box berukuran 30x30x30cm3. Jarak dan panjang kolom dibuat bervariasi untuk mengetahui pengaruhnya terhadap daya dukung tanah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variasi jarak dan panjang kolom berpengaruh terhadap peningkatan nilai daya dukung tanah. Daya dukung maksimum diperoleh pada jarak terdekat dan kolom terpanjang. Persentase tanah stabilisasi mempengaruhi pengembangan (swelling) tanah dimana semakin besar persentase tanah yang distabilisasi maka semakin kecil potensi pengembangan. Persentase swelling paling kecil yaitu sebesar 0,796%. Kata-kata kunci:Tanah Ekspansif, Stabilisasi Tanah, Kapur, Deep Soil Mix, Jarak, Panjang, Daya Dukung, Swelling.
PENGARUH VARIASI JARAK DAN PANJANG DEEP SOIL MIXING (DSM) 10% KAPUR DIAMETER 4 CM BERPOLA SINGLE SQUARE TERHADAP DAYA DUKUNG TANAH EKSPANSIF DI BOJONEGORO ., Frangky; Zaika, Yulvi; ., Suroso
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1444.876 KB)

Abstract

Tanah  lempung ekspansif adalah jenis tanah yang sangat sensitif terhadap perubahan kadar air. Semakin bertambah kadar air yang terkandung didalam tanah  dapat menyebabkan tanah mengembang sehingga menurunkan daya dukung pada tanah. begitu pula sebaliknya, semakin berkurang kadar air didalam tanah menyebabkan tanah menyusut sehingga meningkatkan daya dukung tanah tersebut. Metode Deep Soil Mixing merupakan upaya perbaikan tanah dalam yang dilakukan dengan cara mencampurkan bahan additive pada tanah untuk meningkatkan stabilitas tanah. Jenis additive yang digunakan dalam penelitian ini adalah kapur, hal ini dikarenakan penambahan kapur pada tanah ekspansif mampu meningkatkan daya dukung tanah. Dalam penelitian ini digunakan 9 variasi jarak dan kedalaman kolom antara lain variasi jarak antar kolom L = (4, 5 dan 6 cm) dan variasi kedalaman kolom Df = ( 10, 15 dan 20 cm). Hasil dari stabilisasi tanah lempung ekspansif menggunakan metode deep soil mixing berpola single square dengan diameter kolom  4 cm menunjukan daya dukung terbesar pada variasi jarak antar kolom 1D dan panjang kolom 4B sebesar 19,24 kg/cm2 dengan penurunan sebesar 9,25 mm. Semakin rapat jarak antar kolom dan panjang DSM semakin besar nilai daya dukung tanah. Berdasarkan analisis Bearing Capacity Improvement (BCI), daya dukung maksimum terjadi pada DSM jarak terdekat 1D dan panjang kolom 4B dengan peningkatkan daya dukung tanah hingga 273% dari daya dukung tanah asli. Stabilisasi dengan bahan  additive 10% kapur pada metode DSM berpola single square dapat mengurangi nilai pengembangan (Swelling) seiring dengan meningkatkan volume tanah yang distabilisasi. Nilai pengembangan (Swelling) minimum yaitu 0,7955% dengan peningkatan rasio volume tanah yang di stabilisasi sebesar 78,54% dari tanah asli.   Kata kunci: tanah lempung ekspansif, kapur , deep soil mixing, jarak dan panjang, daya dukung , swelling.

Page 38 of 136 | Total Record : 1355