cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil
Published by Universitas Brawijaya
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Arjuna Subject : -
Articles 1,355 Documents
PERBAIKAN TANAH EKSPANSIF (DAYA DUKUNG DAN PENGEMBANGAN) METODE DEEP SOIL MIXING POLA SINGLE SQUARE DIAMETER 4,8 CM DENGAN PENAMBAHAN KAPUR PADA VARIASI KEDALAMAN DAN JARAK Saputri, Salwa; Zaika, Yulvi; ., Suroso
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (622.109 KB)

Abstract

Tanah ekspansif tersusun dari mineral lempung yang mempunyai sifat kembang susut yang tinggi apabila terjadi perubahan kadar air, hal ini tentunya akan berpengaruh terhadap daya dukung dari tanah tersebut. Adapun dalam penelitian ini menggunakan metode Deep Soil Mixing pola Single Square dengan penambahan kapur 8% yang dilakukan dengan cara membuat kolom-kolom tanah stabilisasi dengan variasi jarak dan kedalaman tertentu. Metode yang dilakukan yaitu membuat benda uji pada box akrilik berukuran 30x30x30 cm3 dengan volume tanah 30x30x20 cm3. Pada lapisan bawah diisi dengan pasir kering setebal 3 cm dengan berat 3,15 kg, instalasi kolom DSM berdiameter 4,8 cm terbagi dalam beberapa variasi jarak antar kolom yaitu 1D, 1,25D dan 1,5D serta variasi kedalaman kolom yaitu 10 cm, 15 cm dan 20cm, kemudian pada lapisan atas diisi oleh pasir kering setebal 1 cm dengan berat 1,05 kg. Uji pembebanan dilakukan pada titik pusat permukaan benda uji dengan meletakkan pelat baja berukuran 5x5x2 cm2 yang dibebani oleh dongkrak hidrolik, besarnya beban yang terjadi ditunjukkan dengan load cell dan besarnya penurunan di tunjukkan oleh pembacaan LVDT. Guna mendapatkan beban maksimum dilakukan pembacaan beban hingga tiga kali sama untuk menghasilkan daya dukung batas tanah. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis didapatkan daya dukung tanah asli adalah 13 kg/cm2, sedangkan ketika dilakukan stabilisasi metode Deep Soil Mixing dengan penambahan kapur 8% terjadi peningkatan daya dukung pada jarak antar kolom 4,8 cm kedalaman 20 cm sebesar 38,4 kg/cm2. Selain itu juga pada jarak dan kedalaman kolom yang sama terbukti dapat menurunkan persentase pengembangan menjadi 0,627% dari persentasi pengembangan tanah asli yang sebesar 5,66%. Kata-kata kunci: Tanah Ekspansif, Stabilisasi Tanah, Kapur, Deep Soil Mixing, Jarak, Kedalaman, Daya Dukung, Swelling.
PERBAIKAN DAYA DUKUNG DAN PENGEMBANGAN TANAH EKSPANSIF METODE DSM TIPE SINGLE SQUARE DIAMETER 3,2 CM AKIBAT PENAMBAHAN KAPUR DENGAN VARIASI KEDALAMAN DAN JARAK Aramita, Devina Nadia; Zaika, Yulvi; ., Harimurti
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (914.863 KB)

Abstract

Tanah lempung ekspansif dapat mengakibatkan kerusakan struktur bangunan karena sifatnya yang mudah mengembang dan menyusut. Tanah lempung ekspansif akan mengembang karena proses penyerapan air kedalam rongga tanah, sedangkan tanah akan menyusut apabila tanah tersebut kering. Tanah lempung ekspansif memiliki daya dukung yang rendah sehingga dapat berdampak buruk pada struktur diatasnya, oleh karena itu diperlukan stabilisasi untuk meningkatkan daya dukung dan mengurangi pengembangan. Metode DSM digunakan dalam penelitian dengan variasi kedalaman dan jarak antar kolom tipe single square dengan 8% kapur. Hasil dari penelitian yang dilakukan, bahwa stabilisasi menggunakan kolom DSM dengan kapur 8% mampu meningkatkan nilai daya dukung tanah dan mengurangi nilai swelling tanah. Semakin kecil jarak antar kolom dan semakin dalam kedalaman kolom, maka nilai daya dukung yang dihasilkan akan lebih besar. Hal ini dikarenakan adanya pengaruh reaksi kapur dengan tanah lempung ekspansif yang membuat tanah tersebut menjadi kaku. Jarak antar kolom (L) 1D = 3,2 cm dan kedalaman kolom (Df) 20 cm menghasilkan nilai daya dukung paling maksimum yaitu sebesar 36,40kg/cm2 atau meningkat 180% dari tanah asli. Hasil pengembangan (swelling) yang paling kecil pada variasi kedalaman dan jarak yaitu sebesar 0,63% dengan persentase stabilisasi 82% pada variasi jarak antar kolom (L) 1D = 3,2 cm dan kedalaman kolom (Df) 20cm. Kata kunci : tanah lempung ekspansif, stabilisasi tanah, deep soil mixing, daya dukung, swelling
PERUBAHAN DAYA DUKUNG DAN PENGEMBANGAN TANAH EKSPANSIF AKIBAT STABILISASI KAPUR METODE DEEP SOIL MIXING (DSM) BERPOLA PANELS DENGAN VARIASI JARAK DAN PANJANG KOLOM DIAMETER 4 CM Minata, Afria Nurizky; Zaika, Yulvi; Suryo, Eko Andi
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (808.951 KB)

Abstract

Tanah lempung ekspansif memiliki daya dukung yang rendah dan potensi kembang susut yang tinggi. Hal tersebut mengakibatkan struktur bangunan di atas tanah mengalami kerusakan seperti jalan bergelombang, plat lantai retak, penurunan pada pondasi. Sehingga perlu dilakukan stabilisasi untuk mengurangi pengembangan tanah. Stabilisasi tanah lempung ekspansif dapat dilakukan dengan metode Deep Soil Mixing (DSM). Metode ini menggunakan variasi jarak dan kolom tertentu, serta berkonfigurasi panels dengan bahan aditif yaitu kapur kadar 8%. Variasi jarak antar kolom (L) = 4, 5, 6 cm serta kedalaman kolom (Df) = 10, 15, 20 cm. Stabilisasi kapur kadar 8% dengan kolom DSM dapat menurunkan nilai pengembangan dan meningkatkan nilai daya dukung tanah ekspansif. Semakin tinggi kedalaman kolom dan semakin kecil jarak kolom maka semakin besar nilai daya dukung tanah serta semakin kecil nilai pengembangannya. Jarak kolom (L) = 4 cm dengan kedalaman (Df) = 20 cm memiliki daya dukung terbesar yaitu 36,8 kg/cm2 dan persentase pengembangan terkecil yaitu 0,53%. Konfigurasi tersebut memenuhi kriteria untuk jalan raya dengan tebal perkerasan 25 cm dan tebal pondasi 35 cm, karena daya dukung tersebut mampu menahan beban per satuan luas sebesar 2,5215 kg/cm2. Selain itu, konfigurasi tersebut memenuhi persentase mengembang yang diizinkan yaitu 0,8% untuk flexible pavement dan 1,2% untuk rigid pavement. Kata kunci : lempung ekspansif, deep soil mixing,kapur, stabilisasi tanah, swelling, daya dukung.
PERUBAHAN DAYA DUKUNG DAN PENGEMBANGAN TANAH EKSPANSIF AKIBAT STABILISASI DENGAN DSM BERPOLA TRIANGULAR DENGAN VARIASI JARAK DAN PANJANG KOLOM DIAMETER 4 CM MENGGUNAKAN KAPUR Puspito, Abthal Hazazi; ., Harimurti; Zaika, Yulvi
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (521.9 KB)

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perubahan nilai daya dukung serta potensi mengembang (swelling) akibat stabilisasi. Selain dilakukan stabilisasi penuh, akan dilakukan beberapa variasi stabilisasi menggunakan kolom DSM tipe triangular dengan diameter 4cm. Hasil dari penelitian ini menunjukan meningkatkan nilai daya dukung tanah dari 13 kg/cm2 menjadi 42,4 kg/cm2 dan mampu mengurangi potensi pengembangan dari 5,659% menjadi 0,136% akibat perbaikan dengan stabilisasi penuh. Pada penelitian variasi jarak dan panjang kolom DSM tipe triangular berdiameter 4cm, menunjukan bahwa nilai daya dukung tertinggi diperoleh pada jarak yang dekat dan kolom terpanjang sebesar 38 kg/cm2. Sedangkan untuk pengembangan dilakukan percobaan pendekatan dengan rasio perbaikan yang nantinya akan menghasilkan rumus regresi, dari rumus tersebut akan didapatkan potensi pengembangan yang terjadi pada variasi kolom DSM. Dari hasil analisis pada rumus regresi didapatkan semakin dekat jarak kolom dan semakin panjang kolom akan mengurangi potensi pengembangan yang terjadi. Dan untuk konfigurasi paling efisien untuk Desa Jelu, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro adalah konfigurasi dengan jarak 1D (4cm) dan panjang kolom (Df)= 15cm dengan potensi pengembangan 0,78%. Kata kunci : Perbaikan Tanah, Stabilisasi, Kapur, Deep Soil Mixing, Swelling, Daya Dukung.
PERUBAHAN PERILAKU TANAH EKSPANSIF AKIBAT STABILISASI DENGAN DSM BERPOLA TRIANGULAR MENGGUNAKAN KAPUR KADAR 8% Dharmawan, Aditya Leo; Rachmansyah, Arief; Zaika, Yulvi
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (750.34 KB)

Abstract

Expansive clay has a high potential of shinkrage in case of changes in water contents. It can cause some damage to wall of building and cracks in the road.  There are some methods of soil stabilisation that already known, such as Deep Soil Mixing. DSM is a method using coloumn which contain soil mixing with material, it use variety of configuration that includes space of coloumn (L) and depth of coloumn (Df). Purpose of this research is to increasing bearing capacity and reducing swelling potential with DSM method in Ngasem, Bojonegoro for purpose of pavement construction. This research using 8% lime with triangular configuration with diameter of coloumn (D) is 3,2 cm. It uses variety space of coloumn (L) which is 1D, 1,25D and 1,5D and uses variety depth of coloumn which is 10 cm, 15 cm and 20 cm. Some test are required to determine characteristic of soil sample, such as spesific gravity, atteberg limit, clasification of soil based on USCS and standar compaction. To determine bearing capacity of soil it use loading test, and for test to determine swelling potential is based on ASTM 4546-86. Sample of soil is clasified as CH (anorganic clay with high plastisity). Result of this research proved that 8% lime can improve bearing strength and reduce swelling. Ratio of stabilisation soil is a important factor that determine improvement of bearing strength and swelling. Changes of depth (Df) will slightly give a higher improvement of bearing strength than changes of spacing (L). Triangular configuration which using space of coloumn (L) 3,2 cm and depth of coloumn (Df) 20 cm will give the most high value of improvement with 243,077% and reducement of swelling with 94,098 %. This variety of configuration can be use for flexible pavement as subgrade layer. Keywords: Expansive Soil, Deep Soil Mixing, Soil Stabilisation, Bearing Capacity, Swelling
PENGARUH PANJANG PONDASI DAN JARAK ANTAR LAPIS GEOGRID TERHADAP DAYA DUKUNG TANAH PASIR PADA PONDASI PERSEGI DENGAN KEDALAMAN PONDASI (DF/B) = 0,6 DAN JARAK LAPIS TERATAS GEOGRID (U/B) = 0,3 Wahid, Anasrullah; Munawir, As’ad; ., Harimurti
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (710.4 KB)

Abstract

Pondasi dangkal merupakan jenis pondasi yang sering digunakan untuk bangunan rumah tinggal karena memiliki biaya konstruksi yang ekonomis. Pondasi dangkal hanya bisa digunakan pada kondisi tanah yang baik yang mampu menerima beban dari sebuah struktur. Untuk kondisi tanah pasir lepas dengan gradasi buruk, peningkatan daya dukung tanah menggunakan geogrid menjadi salah satu cara yang efektif. Dalam penelitian ini dilakukan pengamatan terhadap perilaku tanah pasir akibat variasi panjang pondasi (1B; 1,5B; 2B) dan jarak antar lapis geogrid (0,2B; 0,25B; 0,3B) dengan permodelan pondasi persegi dengan dan tanpa perkuatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai daya dukung dan BCR maksimum berada pada permodelan dengan perkuatan berada pada panjang pondasi sebesar 1B dan jarak antar lapis geogrid sebesar 0,2B. Kata Kunci :daya dukung, tanah pasir, perkuatan geogrid, variasi panjang pondasi, variasi jarak antar lapis geogrid, overburden.
PERUBAHAN PERILAKU TANAH EKSPANSIF AKIBAT STABILISASI MENGGUNAKAN METODE DEEP SOIL MIXING POLA PANELS DENGAN KAPUR 8% Raditya, Achmad Gusti; Zaika, Yulvi; Rachmansyah, Arief
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1081.456 KB)

Abstract

Tanah lempung ekspansif merupakan tanah yang memiliki sifat kembang susut yang tinggi. Hal ini dapat terjadi karena adanya perubahan kadar air yang menyebabkan daya dukungnya rendah. Selain itu, tanah ini memiliki potensi mengembang yang tinggi. Volume tanah akan menyusut pada musim kemarau dan akan mengembang pada musim penghujan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan perilaku tanah akibat pengaruh variasi jarak dan kolom stabilisasi. Proses stabilisasi menggunakan metode deep soil mixing dengan kapur 8%. Pemodelan tanah dicetak di dalam box akrilik berukuran (30x30x30) cm di laboratorium. Pengujian yang dilakukan adalah uji beban (load test). Pada kolom DSM, dilakukan variasi jarak antar kolom (L) = 4,8 cm, 6 cm, 7,2 cm dan variasi kedalaman kolom (Df) = 10 cm, 15 cm, 20 cm. Sebelum dilakukan uji pembebanan, sampel uji dieramkan (curing) selama 3 hari. Setelah dilakukan stabilisasi menggunakan metode DSM berpola panels dengan kapur 8%, perilaku tanah ekpansif di Bojonegoro mengalami perubahan yang signifikan. Daya dukung terbesar mencapai 38,4 kg/cm2 terjadi pada variasi kedalaman 20 cm dengan jarak kolom 4,8 cm dan nilai pengembangan terkecil mencapai 0,55% pada variasi kedalaman dengan jarak kolom yang sama, yaitu kedalaman 20 cm dengan jarak kolom 4,8 cm. Variasi jarak dan kedalaman kolom dengan pola panels berdiameter 4,8 cm memberikan nilai daya dukung yang memenuhi untuk struktur perkerasan jalan raya. Sedangkan variasi jarak kolom (L) = 4,8 cm dan (L) = 6 cm dengan variasi kedalaman kolom (Df) = 20 cm memberikan nilai izin swelling untuk struktur perkerasan jalan raya dengan nilai 0,55% dan 0,8%. Kata kunci : lempung ekspansif, daya dukung, swelling, stabilsasi tanah, deep soil mixing
STABILISASI TANAH EKSPANSIF DENGAN METODE DEEP SOIL MIXING (DSM) BERPOLA PANELS DAN KAPUR DENGAN VARIASI JARAK DAN PANJANG KOLOM DIAMETER 3,2 CM TERHADAP PERUBAHAN DAYA DUKUNG DAN PENGEMBANGAN Tejokusumo, Radius Suryajaya; Suryo, Eko Andi; Zaika, Yulvi
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (800.684 KB)

Abstract

Akibat yang ditimbulkan tanah lempung ekspansif karena memiliki potensi kembang susut yang tinggi menyebabkan berbagai permasalahan konstruksi. Sifat tanah ekspansif seperti daya dukung rendah dan kadar air berubah secara drastis mengakibatkan tanah menjadi retak setelah kering salah satunya di Desa Jelu, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro. Untuk itu perlu dilakukan perbaikan sifat fisik tanah dengan cara stabilisasi untuk meningkatan daya dukung tanah dan mengurangi nilai pengembangannya. Stabilisasi dilakukan untuk memperbaiki sifat fisik tanah sehingga mutu tanah akan meningkat. Penelitian difokuskan pada pengaruh variasi jarak antar kolom (L) dan kedalaman kolom (Df) dengan material aditif kapur. Penggunaan material aditif kapur dapat meningkatkan daya dukung tanah dan mengurangi plastisitas tanah. Metode yang digunakan pada penelitian merupakan deep soil mixing (DSM) dengan mencampurkan 8% kapur pada kedalaman rata-rata 1,5 meter dengan variasi kolom, kedalaman dan jarak tertentu. Pengujian dilakukan di Laboratorium, dengan memadatkan model tanah pada box berukuran (30x30x30) cm dan kemudian akan dilakukan uji pembebanan (load test). Pada model tanah akan dilakukan perawatan (curing) selama 3 hari sebelum di uji pembebanan dengan variasi jarak antar kolom (L) 1D, 1,25D, 1,5D dan variasi kedalaman kolom (Df) 10 cm, 15 cm, 20cm. Berdasarkan hasil pengujian terbukti stabilisasi tanah menggunakan 8% kapur metode deep soil mixing(DSM) mampu meningkatkan daya dukung tanah dan mengurangi pengembangan tanah. Hal ini terjadi karena pengaruh bahan stabilisasi kapur yang meningkatkan kepadatan tanah. Selain itu, dengan variasi jarak antar kolom (L) dan kedalaman kolom (Df) memberikan hasil yang bervariasi. Karena, semakin tinggi persentase stabilisasi maka nilai daya dukung akan semakin meningkat dan semakin turun persentase pengembangan tanah. Berdasarkan pengujian dengan metode deep soil mixing (DSM), jarak antar kolom (L) 3,2 cm dengan kedalaman kolom (Df) 20 cm memberikan nilai daya dukung paling maksimum yaitu sebesar 36,4 kg/cm2 atau meningkat 280% dari tanah sebelum distabilisasi, serta memiliki nilai pengembangan (swelling) terkecil yaitu sebesar 0,369% dan mengalami penurunan 93,47% dari tanah sebelum distabilisasi. Pengembangan izin untuk struktur flexible pavement 0,8% dapat terpenuhi oleh variasi jarak antar kolom (L) 3,2 cm dan kedalaman kolom (Df) 20 cm. Sedangkan, untuk stuktur rigid pavement dapat terpenuhi oleh antara lain L= 3,2 cm ; Df = 15 cm, L= 3,2 cm ; Df = 20 cm, L= 4 cm ; Df = 20 cm dan L= 4,8 cm ; Df = 20 cm. Kata kunci : tanah lempung ekspansif, stabilisasi, deep soil mixing (DSM), daya dukung, pengembangan.
PERUBAHAN DAYA DUKUNG DAN PENGEMBANGAN TANAH EKSPANSIF AKIBAT STABILISASI MENGGUNAKAN KAPUR DENGAN DEEP SOIL MIXING BERPOLA TRIANGULAR PADA VARIASI JARAK DAN PANJANG KOLOM BERDIAMETER 4,8 CM Bayu Rasmawan, I Made Adhi; Zaika, Yulvi; Munawir, As'ad
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (784.533 KB)

Abstract

Kabupaten Bojonegoro merupakan salah satu wilayah di Indonesia dimana sering dijumpai tanah ekspansif. Tanah ekspansif merupakan jenis tanah lempung yang memiliki sifat kembang-susut yang tinggi, hal ini menyebabkan kekuatan dan stabilitas tanah ekspansif sangat bergantung pada kadar air dalam tanah yang dipengaruhi oleh cuaca. Sebagai pendukung konstruksi, terutama konstruksi jalan raya, tanah ekspansif memerlukan penanganan khusus, salah satunya stabilisasi kimia dengan bahan aditif kapur. Dalam penelitian ini, perbaikan tanah ekspansif berupa stabilisasi kimia akan dilakukan pada pemodelan laboratorium dengan metode deep soil mixing, pemilihan metode deep soil mixing didasarkan atas kondisi tanah ekspansif di Kabupaten Bojonegoro yang memiliki tebal lapisan lebih dari 1,5 m. Stabilisasi tanah ekspansif  dilakukan dengan penambahan kapur sebesar 8% dan kolom stabilisasi dibuat pada beberapa variasi jarak dan panjang. Dengan metode deep soil mixing, hasil stabilisasi tanah ekspansif menunjukan bahwa penambahan kapur 8% cukup efektif untuk meningkatkan daya dukung tanah ekspansif hingga 192,56% serta mengurangi pengembangan tanah hingga 96,54%. Pada pola kolom triangular dengan diameter 4,8 cm, jarak kolom memiliki pengaruh yang lebih signifikan dibanding panjang kolom, dengan stabilisasi kimia  metode deep soil mixing, konfigurasi jarak kolom 1D (4,8 cm) dengan panjang kolom 15 cm cukup untuk memenuhi kriteria pengembangan (heave) yang diizinkan yaitu 0,8%. Kata kunci: tanah ekspansif, deep soil mixing, daya dukung, pengembangan
PERENCANAAN PERBAIKAN TANAH LUNAK PADA PEMBANGUNAN KAWASAN KOTA SUMMARECON BANDUNG AREA MALL MENGGUNAKAN METODE PRELOAD KOMBINASI PVD DAN PHD Saraswati, Fanny Ika; Zaika, Yulvi; Kuswanda, Wahyu P.
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2018)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (549.818 KB)

Abstract

Rendahnya daya dukung tanah dan tingginya kandungan air pada tanah di daerah pembangunan Summarecon Bandung Area Mall, menyebabkan penurunan tanah yang berpontensi merusak konstruksi bangunan. Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut maka digunakannya perbaikan tanah  dengan menggunakan metode preload kombinasi Prefebricated Vertical Drain (PVD) dan Prefabricated Horizontal Drain (PHD). Penelitian bertujuan membuat perencanaan perbaikan tanah lunak pada pembangunan Summarecon Bandung Area Mall menggunakan metode preload kombinasi PVD dan PHD. Metode yang digunakan adalah membandingkan waktu konsolidasi tanah sebelum dan sesudah menggunakan preload kombinasi PVD dan PHD dengan mengukur waktu yang dibutuhkan untuk mencapai konsolidasi 90%, efektivitas pola  pemasangan Prefabricated Vertical Drain, dan daya dukung tiang pancang. Hasil yang didapat, dengan menggunakan preload kombinasi PVD dan PHD untuk mencapai waktu konsolidasi 90% lebih cepat dengan selisih waktu 1052 bulan untuk Zona 1 dan 1196 bukan untuk Zona 2 dengan jarak 1.3 m. Pemasangan pola PVD segitiga lebih efektif dibandingkan pola persegi. Daya dukung tiang pancang meningkat sebesar ± 2 kali dibandingkan sebelum penggunaan Preload kombinasi PVD dan PHD. Kesimpulan penggunaan perbaikan tanah Preload kombinasi PVD dan PHD mempercepat waktu konsolidasi tanah, dan meningkatkan daya dukung tiang pancang. Kata kunci : penurunan, konsolidasi, Prefabricated Vertical Drain (PVD), Prefabricated Horizontal Drain (PHD)

Page 42 of 136 | Total Record : 1355