cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil
ISSN : -     EISSN : 25982397     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil yang diterbitkan 2 kali dalam setahun pada bulan Februari dan Agustus. Jurnal ini pertama kali terbit pada bulan Agustus 2012. Tujuan dari penerbitan jurnal ini adalah sebagai wadah bagi mahasiswa untuk menyebarluaskan hasil penelitian bersama dengan dosen pembimbingnya dalam bidang keilmuan dan penerapan di bidang teknik sipil.
Arjuna Subject : -
Articles 899 Documents
STUDI KASUS PEKERJAAN PRODUKSI DAN PEMASANGAN DINDING PRECAST PADA PROYEK APARTEMEN Salim, Andree Surya; Kaswara, Lukito; Andi, ,
Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (78.005 KB)

Abstract

Kesuksesan suatu proyek konstruksi dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah manajemen sumber daya, baik material maupun tenaga kerja. Hal ini dapat ditinjau dari besarnya produktivitas masing - masing pekerjaan.Penelitian ini bertujuan untuk mengukur besarnya produktivitas pekerjaan dinding precast pada 2 tower yang berbeda dalam proses produksi maupun pemasangan. Metode yang digunakan untuk mengukur produktivitas adalah pengamatan langsung di lapangan. Dari data tersebut lalu dilakukan analisis dengan metode Level of Effort sehingga dapat diketahui nilai produktivitas harian (daily productivity) pada masing - masing pekerjaan.Hasil perhitungan menunjukkan bahwa pada tower X, daily productivity pekerjaan produksi sebesar 3,529 m2/manday sedangkan pemasangan sebesar 3,631 buah /manday. Pada tower Y untuk pekerjaan produksi sebesar 3,485 m2/manday dan pekerjaan pemasangan sebesar 6,605 buah/manday
PENGUJIAN KEKUATAN LENTUR, KETAHANAN TERHADAP AIR DAN PANAS MATAHARI SERTA KEMAMPUAN REDUKSI BUNYI TERHADAP BEBERAPA MACAM CALCIUM SILICATE BOARD SEBAGAI BAHAN EKSTERIOR BANGUNAN Dwi, .; Aditya, ,; Sugiharto, Handoko; Kristanto, Luciana
Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (78.005 KB)

Abstract

Calcium silicate board merupakan material aplikasi untuk interior bangunan. Sekarang material ini dikembangkan untuk eksterior bangunan sehingga diharapkan tahan terhadap air dan panas matahari. Penelitian ini menggunakan 4 macam merk material berukuran 6 mm dan 8 mm, dimana dilakukan pengujian kekuatan lentur normal, pengujian kekuatan lentur dengan perlakuan air hangat, pengujian kekuatan lentur dengan perlakuan basah kering. Kualitas material dari segi durabilitas diketahui melalui pengujian panas hujan untuk mengetahui tingkat keretakan yang ditimbulkan akibat perubahan cuaca yang terjadi dan pengujian ketahanan air untuk mengetahui terjadi rembesan atau tidak. Untuk segi kenyamanan dilakukan pengujian kemampuan reduksi bunyi. Pengujian dilakukan juga dengan penambahan material lain yaitu 100% pasir lumajang,100% pasir silika, serta komposisi 50% pasir lumajang dan 50% pasir silika. Hasil penelitian menunjukkan hasil pengujian kekuatan lentur normal di kelas 2 dan 3. Sedangkan pada pengujian basah-kering dan air hangat mengalami penurunan kekuatan tetapi masih dapat memikul beban diatas 200 kg/m2 lebih dari syarat beban PPIUG 1983. Pada pengujian panas-hujan selama 40 jam tidak menimbulkan retakan pada benda uji. Pengujian ketahanan air tidak menimbulkan rembesan setelah 24 jam. Semua benda uji memiliki kemampuan reduksi bunyi yang kurang dari prasyarat SNI 7705:2011 pada semua frekuensi. Pengaruh material pengisi calsium silicate board meningkatkan kemampuan reduksi bunyi, pada frekuensi 250 Hz sebesar 400%.
ANALISIS FREKUENSI, DAMPAK, DAN JENIS KETERLAMBATAN PADA PROYEK KONSTRUKSI Sudarsono, Theresia Monica; Christie, Olivia; ,, Andi
Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil Vol 3, No 2 (2014)
Publisher : Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (78.005 KB)

Abstract

Dalam proyek konstruksi terdapat beberapa kemungkinan terjadinya keterlambatan yang disebabkan oleh keunikan yang dimiliki setiap proyek. Keterlambatan proyek konstruksi akan sangat berdampak pada pihak yang terlibat di dalamnya, yaitu pemilik dan kontraktor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang paling sering terjadi, faktor yang berdampak besar terhadap waktu penyelesaian proyek, dan untuk mengetahui termasuk jenis keterlambatan apakah faktor-faktor tersebut menurut pengalaman dan harapan kedua pihak. Penelitian dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada pemilik dan kontraktor yang berada di Surabaya. Hasil yang diperoleh diolah dengan Microsoft Excel dan Statistical Product and Service Solution (SPSS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang paling sering terjadi dan berdampak besar terhadap keterlambatan proyek dari sisi pemilik adalah faktor kekurangan tenaga kerja. Dari sisi kontraktor, perubahan desain/detail pekerjaan pada waktu pelaksanaan merupakan faktor yang sering terjadi dan berdampak besar. Selain itu, kedua pihak juga berpendapat bahwa faktor keterlambatan subkontraktor merupakan faktor yang sering terjadi dan berdampak besar. Jenis keterlambatan yang dihasilkan pada penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan pengalaman dan harapan pemilik pada umumnya sama, sedangkan menurut kontraktor, apa yang terjadi selama ini masih ada yang tidak sesuai dengan harapan.
ANALISA DURASI RENCANA AKTIVITAS DAN EVALUASI PELAKSANAAN JADWAL PADA SUATU PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG BERTINGKAT (STUDI KASUS PADA PROYEK “X”) Ngono, Hartmann Hardyanto; Proboyo, Budiman; Santoso, Indriani
Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (78.005 KB)

Abstract

Penentuan durasi rencana dalam perencanaan jadwal proyek merupakan suatu bagian penting dalam pelaksanaan proyek konstruksi. Besarnya durasi rencana suatu pekerjaan sangat dipengaruhi oleh besarnya kuantitas pekerjaan tersebut. Semakin besar kuantitas suatu pekerjaan, semakin besar durasi pekerjaan tersebut diselesaikan. Untuk dapat menentukan durasi pekerjaan dari kuantitas pekerjaan, perlu diketahui produktivitas dari pekerja di proyek untuk pekerjaan tersebut. Analisa durasi rencana dan evaluasi pelaksanaan jadwal studi kasus dilakukan selama pelaksanaan pekerjaan struktur pada proyek hotel 10 lantai dengan fokus pada aktivitas pembesian, bekisting, dan pengecoran dari struktur beton pada proyek tersebut.Dari evaluasi pelaksanaan jadwal, didapat produktivitas nyata untuk pekerjaan pembesian sebesar 529,81 kg/hari untuk shear wall, 945,51 kg/hari untuk kolom, dan 1338,59 kg/hari untuk balok & slab. Untuk aktivitas bekisting, didapat produktivitas nyata sebesar 27,03 m2/hari untuk shear wall, 13,68 m2/hari untuk kolom, dan 70,82 m2/hari untuk balok & slab. Sedangkan untuk aktivitas pengecoran, didapat produktivitas nyata sebesar 27,00 m3/hari untuk shear wall, 15,00 m3/hari untuk kolom, dan 51,85 m3/hari untuk balok & slab.Produktivitas nyata dari aktivitas pekerjaan struktur di proyek ini cenderung lebih rendah dari produktivitas yang direncanakan sehingga menimbulkan keterlambatan akibat durasi aktivitas yang tidak sesuai dengan besarnya kuantitas pekerjaan.
PERSEPSI PEKERJA TERHADAP SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN PADA PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA Eko, Yohana; Wijaya, Andrean Prasetya; ., Andi
Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil Vol 3, No 2 (2014)
Publisher : Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (78.005 KB)

Abstract

Budaya keselamatan kerja merupakan hal yang harus diterapkan pada industry konstruksi. Budaya keselamatan terdiri dari tiga aspek yang saling tergantung satu sama lain. Salah satu aspeknya adalah aspek person. Aspek person meliputi persepsi pekerja yang merefleksikan budaya keselamatan di tempat kerja. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui persepsi pekerja terhadap sistem manajemen keselamatan pada proyek konstruksi di Surabaya. Persepsi pekerja sendiri terdiri empat dimensi yaitu awareness, acceptance, accountability, dan others. Untuk mengetahui persepsi pekerja di proyek konstruksi, peniliti melakukan penyebaran kusioner berisi 27 butir pertanyaan yang mencakup keempat dimensi persepsi. Di peroleh data sebanyak 226 kusioner dari empat proyek konstruksi di Surabaya. Dengan menggunakan analisa rata-rata (mean) jawaban responden didapatkan bahwa persepsi pekerja pada proyek konstruksi di Surabaya sudah sama dengan tujuan dari sistem manajemen keselamatan. Hal ini berarti persepsi pekerja sudah baik, namun untuk dimensi accountability perlu ditingkatkan lebih lagi. Dimensi accountability dapat ditingkatkan dengan penyampaian sistem manajemen keselamatan yang tegas oleh kontraktor.
STUDI KASUS PERBANDINGAN BERBAGAI BATA RINGAN DARI SEGI MATERIAL, BIAYA, DAN PRODUKTIVITAS Goritman, Birdyant; Irwangsa, Robby; Kusuma, Jonathan Hendra
Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (78.005 KB)

Abstract

Dua jenis bata ringan yang sering digunakan pada dinding bangunan adalah Autoclaved Aerated Concrete (AAC) dan Cellular Lightweight Concrete (CLC). Kedua jenis bata ringan ini terbuat dari bahan dasar seme dan pasir, yang berbeda adalah cara komposisi nya. Seringkali konsumen mengalami kesulitan dalam menentukan pilihan untuk memilih bata ringan mana yang lebih baik dalam kegunaannya.Studi kasus yang kami teliti merupakan bagian dalam membatu konsumen dalam memilih bata ringan, sehingga konsumen dapat mengetahui bata ringan mana yang sesuai dengan biaya yang ingin di keluarkan, serta produktivitas yang terjadi di lapangan.Dari penelitian didapatkan bahwa bata ringan yang memiliki dimensi ukuran yang hampir serupa namun pada  bata ringan tipe AAC memiliki dimensi yang lebih presisi dari pada bata ringan tipe CLC, karena pemotongan yang dilakukan menggunakan mesin. Walau dimensi ukuran bata ringan yang digunakan sama, tapi hasil produktivitas dari kedua jenis bata ringan ini tetap berbeda, dimana jenis bata ringan AAC menghasilkan total pemasangan rata-rata harian 43,62 m2 sedangkan bata ringan CLC menghasilkan 37,75 m2 . Sedangkan pada sisi biaya, dimana bata ringan jenis AAC memerlukan Rp. 77.850,- unuk menghasilkan 1 m2 dan Rp.57.704,-  unutk bata ringan jenis CLC.Kata Kunci :
INSPEKSI PROSES PELAKSANAAN DAN CACAT PADA DINDING PANEL PRACETAK SUATU PROYEK APARTEMEN Santoso, Kurniawan Jaya; Hartono, Yosep; Andi, ,
Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (78.005 KB)

Abstract

Untuk menjaga kualitas dinding panel maka diperlukan inspeksi. Tujuan penelitian ini adalah melakukan inspeksi dan mengetahui defect serta penyebab defect setelah proses produksi dan instalasi. Tahapan inspeksi terdiri dari inspeksi produksi dan inspeksi instalasi. Penelitian ini dimulai dengan pembuatan Form Checklist dan Form Defect dengan referensi dari studi literatur. Pengumpulan data dilaksanakan dengan sistem pengamatan dan pencatatan secara langsung Pengolahan data dilakukan dengan pengelompokkan setiap faktor inspeksi dan defect yang terjadi.Hasil penelitian berupa analisa frekuensi setiap faktor inspeksi, persentase defect, hubungan faktor inspeksi dan defect. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin banyak faktor inspeksi yang dilakukan dengan baik maka defect yang muncul semakin sedikit. Defect yang paling sering muncul adalah gumpil.
PEMBUATAN ULTRA HIGH STRENGTH CONCRETE DENGAN MATERIAL LOKAL Genial, Giovanni; Violintina, Veronika; ., Antoni
Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (78.005 KB)

Abstract

Ultra High Strength Concrete (UHSC) merupakan terobosan yang sedang dikembangkan dalam beberapa dekade terakhir ini. UHSC memiliki beberapa kelebihan dibandingkan Normal Strength Concrete (NSC), yaitu beton UHSC memiliki ketahanan yang lebih baik terhadap asam, kebakaran, maupun ketahanan jangka panjang. Pada tahun 2010, di Indonesia telah dapat dibuat beton UHSC dengan kekuatan mencapai 140 MPa dengan memanfaatkan material lokal dengan ukuran yang sangat halus walaupun masih di laboratorium. Dalam penelitian ini akan dicari mix design yang dapat mencapai kuat tekan UHSC, pengaruh steam curing, penambahan steel fibres, dan proses vacuum dalam pembuatan UHSC.Pencarian mix design dilakukan terebih dahulu sebelum melakukan penelitian yang lain. Kuat tekan maksimum yang dicapai adalah sebesar 115 MPa pada umur 28 hari. Perlakuan steam curing memberikan pengaruh pada kuat tekan awal dan dengan melakukan proses vacuum dalam proses pemadatan benda uji tidak memberikan pengaruh dalam kekuatan. Penambahan steel fibres memberikan pengaruh yang baik dari segi ketahan dalam mengatasi keruntuhan yang getas.
PENGARUH PROSES ALKALISASI DENGAN SODIUM HIDROKSIDA TERHADAP SERAT SABUT KELAPA PADA KUAT TEKAN DAN LENTUR BETON Sunyata, .; Wijaya, ,; Sugiharto, Handoko
Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (78.005 KB)

Abstract

Beton serat merupakan campuran beton dengan penambahan material berupa serat, baik alami ataupun sintetis. Tujuannya adalah untuk memperbaiki karakteristik beton hingga mampu meningkatkan kekuatannya, terutama terhadap kuat tekan dan lentur. Di Indonesia, kebutuhan akan kuantitas sabut kelapa tidak perlu dikhawatirkan karena jumlahnya yang melimpah dan mayoritas masih belum dikelola dengan baik. Dalam penelitian ini, serat tidak serta merta dicampurkan langsung dalam adukan beton. Serat sabut kelapa terlebih dulu diberi perlakuan alkali yaitu NaOH untuk memperbaiki struktur serat agar melekat pada matriksnya. Pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi kuat tekan dan kuat lentur, dimana benda uji yang digunakan berupa kubus 15x15x15 cm dan balok 15x15x60 cm. Variabel yang digunakan larutan NaOH 0.75M, 1M dan 1.25M, dimana pengujian tekan dilakukan pada hari ke-7,14 dan 28, dan lentur pada hari ke-7 dan 28. Dari pengujian ini, peneliti ingin mengetahui pengaruh kadar alkalisasi terhadap kekuatannya. Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa beton serat dengan alkalisasi 1.25M mampu meningkatkan kuat lentur sebesar 2.2% dari beton konvensional. Sedangkan untuk kuat tekannya masih lebih rendah daripada beton konvensional. Dari pengujian ini, didapatkan pula kesimpulan bahwa penambahan nilai molaritas berbanding lurus dengan hasil kuat tekan dan lentur.
KRITISI DESAIN PSEUDO ELASTIS PADA BANGUNAN BERATURAN 6- DAN 10-LANTAI DENGAN DENAH PERSEGI DI WILAYAH 2 PETA GEMPA INDONESIA Puteri T., Yosepha; D. W., Yulietta; Muljati G., Ima; Lumantarna, Benjamin
Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (78.005 KB)

Abstract

Salah satu metode perencanaan struktur di daerah gempa adalah Pseudo Elastis. Struktur yang didesain dengan Pseudo Elastis harus menghasilkan pola keruntuhan Partial Side Sway Mechanism. Dalam pola ini, seluruh kolom diasumsikan menerima gaya geser dasar yang sama hingga terjadi sendi plastis pada kolom plastis. Setelah itu, kelebihan gaya geser yang terjadi akan dipikul oleh kolom elastis. Oleh karena itu, kolom elastis harus didesain lebih kuat daripada kolom plastis dengan memberi suatu Faktor Pengali (FP). Penelitian ini bertujuan mengkritisi apakah asumsi-asumsi tersebut sudah benar dan apakah mekanisme yang diharapkan dapat tercapai. Objek yang ditinjau berupa dua buah bangunan dengan struktur beton bertulang 6- dan 10-lantai di wilayah 2 peta gempa Indonesia. Masing-masing gedung memiliki 7 bentang pada arah-x dan -y, yang setiap bentangnya memiliki panjang 8 meter. Pada penelitian ini digunakan kriteria desain berupa konfigurasi kolom perimeter sebagai kolom elastis, dimensi kolom plastis dan elastis dibuat seragam, dan tidak menggunakan rasio tulangan minimum.Untuk mengevaluasi kinerja struktur, digunakan analisis dinamis Time History non-linear dengan gempa periode ulang 500 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa asumsi yang digunakan dalam metode Pseudo Elastis kurang tepat.

Page 5 of 90 | Total Record : 899