cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
eDimensi Arsitektur Petra
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
eDimensi Arsitektur Petra adalah jurnal mahasiswa Program Studi Teknik Arsitektur.
Arjuna Subject : -
Articles 90 Documents
Search results for , issue "Vol 11, No 1 (2023): Februari 2023" : 90 Documents clear
Hunian dan Sanggar Kesenian Batik bagi Lansia di Yogyakarta Regina Alexandra Susilo
eDimensi Arsitektur Petra Vol 11, No 1 (2023): Februari 2023
Publisher : eDimensi Arsitektur Petra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hunian dan sanggar kesenian batikditujukan untuk mewadahi kebutuhan danmeningkatkan kualitas hidup lansia terlantar diYogyakarta. Tingginya jumlah lansia terlantar diYogyakarta dan jumlah panti werdha yang terbatas,serta angka pertumbuhan lansia yang terusmeningkat setiap tahunnya merupakan latarbelakang dari perancangan ini. Fasilitas hunianatau panti werdha yang sudah tersediapun dinilaikurang dapat mendukung lansia untuk aktif danproduktif dalam beraktivitas. Adanya fasilitassanggar kesenian batik bertujuan untukmelengkapi kebutuhan lansia dalam mendukungkesehatan fisik dan mental lansia yang semakinmenurun akibat proses penuaan. Dalampencapaiannya, perancangan ini akanmenggunakan pendekatan perilaku lansia danpendalaman spasial dalam mendesain fasilitas.Pendekatan perilaku lansia dipilih untukmemahami karakteristik, krisis, serta kebutuhanlansia dalam beraktivitas. Hasil pendekatantersebut diterapkan dalam penataan massa danpenataan ruang pada bangunan, serta desainruangan sehingga dapat menciptakan tempat yangaman, nyaman, dan produktif bagi lansia untukberaktivitas.
Fasilitas Hunian dan Perawatan Lansia Demensia di Yogyakarta Gillian Ashley Rahardian
eDimensi Arsitektur Petra Vol 11, No 1 (2023): Februari 2023
Publisher : eDimensi Arsitektur Petra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pergerakkan waktu menunjukkan adanyapergeseran usia mayoritas pada populasi pendudukdi Indonesia akibat bertambahnya jumlah penduduklanjut usia. Bertambahnya penduduk lanjut usiadidukung oleh angka kehidupan yang tinggi sertaangka kematian yang rendah di Indonesia. Denganbertambahnya usia, kerentanan terhadap penyakitjuga meningkat. Salah satu penyakit yang seringditemui dan cukup mengancam dalam menurunkankualitas hidup lansia adalah penyakit demensia.Kota Yogyakarta menempati peringkat pertamapenduduk lansia terbanyak di Indonesia. DiIndonesia, jumlah fasilitas perawatan yangberpotensi dalam mencegah bertambah buruknyapenyakit demensia sangatlah terbatas. Oleh karenaitu, Fasilitas Hunian dan Perawatan LansiaDemensia diperlukan untuk merawat penderitademensia yang sudah berada pada tahap dua dan tiga. Perancangan fasilitas didasari oleh kemampuanfisik dan perilaku lansia penderita demensia. Hasilperancangan fasilitas perawatan jangka panjangkhusus demensia berupa komplek hunian dan terapi,dilengkapi dengan kantor dan poliklinik, sertakomplek yang berisikan fasilitas - fasilitas hobi yangmendukung keberlangsungan proses terapi danperawatan melalui aktivitas sehari - hari lansiademensia. Fasilitas ini difokuskan terhadap faktorkeamanan, kemudahan akses antar fasilitas yangdikehendaki dengan penempatan elemen - elemenwayfinding, pola sirkulasi dan tata letak fasilitasyang mendukung, sehingga penderita dapatmengakses fasilitas tersebut dengan mandiri.
Fasilitas Pelatihan dan Pertandingan E-Sport di Surabaya Marvel Yael Funata
eDimensi Arsitektur Petra Vol 11, No 1 (2023): Februari 2023
Publisher : eDimensi Arsitektur Petra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pertandingan esport mengalami perkembanganyang pesat baik internasional dan nasional, jumlahpemain esport professional juga bertambahbanyak, didominasi oleh pemuda remaja dansebagian besar berasal dari Jakarta, Surabaya, danMedan.”Fasilitas Pelatihan dan Pertandingan ESportdi Surabaya” ini didesain untuk memenuhikebutuhan tempat berlatih dan berdanding bagipara pemain esport di kota Surabaya. Desainfasiitas ini memperhitungkan efek negatif yangdialami oleh pemain esport yang biasanya terlalutenggelam dalam dunia digital sampaimempengaruhi aspek fisik dan psikologis mereka.“ Fasilitas Pelatihan dan pertandingan E-Sport diSurabaya” ini didesain menggunakan pendekatanteknologi. Konsep desain “Scifi in Nature”diterapkan antara dunia real dan dunia digital.Secara arsitektural, fasilitas ini didesain untukmemberikan pengalaman multisensory untukpanca indra pengguna dengan menggabungkanelemen teknologi dengan memasukan alam kedalam bangunan, membentuk ruang dalam ruang,penggunaan skylight dengan kaca tintedphotochromatic untuk memberikan nuansa khusus,dan juga penggunaan berbagai material lainnyaseperti, permainan material beton, GRC, kacatinted, lampu RGB, connection park, jembatan didalam antar masa yang mendukung akan terjadidunia esport yang di desain baik luar maupundalam yang memberikan nuansa kompetitif akanpengguna bangunan yang masuk dan menikmati“Fasilitas Perlatihan dan Pertandingan E-Sport diSurabaya.”
Pusat Komunitas Budaya Pop Jepang di Surabaya Tasya Tanuwijaya
eDimensi Arsitektur Petra Vol 11, No 1 (2023): Februari 2023
Publisher : eDimensi Arsitektur Petra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Seiring perkembangan teknologi makakebudayaan suatu negara dapat berkembangmasuk ke negara lain dengan lebih cepat. Salahsatu kebudayaan yang kini marak di berbagaibelahan dunia adalah kebudayaan pop Jepang. DiIndonesia sendiri anime bukan hal yang baru,namun kini komunitas penghobi semakinberkembang dengan pesat yang dapat dilihat daribanyaknya berbagai event yang digelar di berbagaikota di Indonesia. Salah satu kota yang jugaberdampak cukup besar terhadap kebudayaan iniadalah Surabaya, dimana sejak tahun 2022 kota iniyang dapat dilihat dari setiap minggunya dipenuhiberbagai event bertema anime. Dengan melihatbanyak dan kontinuitas kegiatan budaya Jepang dikota Surabaya maka dibutuhkan tempat yang dapatmenampung komunitas ini. Di Surabaya sendirimasih belum ada tempat yang mampu menampungseluruh kegiatan dari hobi ini. Fasilitas ini jugatidak terbatas hanya untuk para penghobi, tetapijuga dibuka untuk umum yang juga diharapkandapar bermanfaat untuk mengembangkan ekonomikhususnya diarea Ngagel yang merupakan areaperdagangan dan jasa. Dengan membawa temaanime tempat ini diharapkan dapat menarikpengunjung. Beberapa fasilitas seperti café, cowork, studio foto, convention hall, museum danlain-lain juga disediakan ditempat ini. Sebagaitempat komunitas budaya Jepang maka kebutuhandapat ditinjau dari perilaku dan kebutuhan dariberbagai pihak yang terlibat dalam kegiatan ini(pengunjung, pengelola, panitia, dsb) sehinggaseluruh fasilitas dan fungsi dapat sesuai danmemenuhi kebutuhan. Sesuai dengan judulnyamaka tempat ini harus dapat menjawab kebutuhandengan tetap menerapkan visual dari bangunan itusendiri dengan memberi sentuhan arsitektur khasJepang.
SOHO Dengan Fasilitas Komersil Di Surabaya Jonathan Frederico
eDimensi Arsitektur Petra Vol 11, No 1 (2023): Februari 2023
Publisher : eDimensi Arsitektur Petra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kawasan Ekonomi Bisnis (KEB)Modular Soho merupakan sebuah kawasan hunianyang terintegrasi dengan kantor denganmempunyai daya tarik yang tinggi bagi semuakalangan. Kawasan ini ditunjang oleh PemerintahKota Surabaya dalam proses pengembangan dalamdistrik ekonomi, karena lokasi yang berada di pusatkota. Namun kawasan ini seringkali mengalamipenurunan dalam kinerja bangunan sertakepadatan lalu lintas yang menyebabkanmasyarakat yang melintas merasa tidak nyaman.Tidak hanya itu, ketersediaan hunian dan lapanganpekerjaan dalam kota ini semakin terbatas sertakenaikan harga properti yang cenderung tidakstabil menjadi sebuah keresahan bagi kalanganmuda hingga pengusaha. Selain itu ditinjaukembali dari kondisi kawasan yang dikelilingibanyak pendidikan dengan potensi generasi mudasangat tinggi, maka jumlah fasilitas publik hinggaprivat yang dibutuhkan akan semakin meningkat.Oleh karena itu dibutuhkannya sebuah fasilitasyang dapat menjadi wadah bagi kalangan muda,pengusaha, hingga keluarga besar agar dapatmenjadi sebuah jawaban sekaligus solusi bagimasyarakat yang sedang mengalami kendaladalam mencari hunian dan ruang untuk bekerja.Melalui pendekatan arsitektur hijau makapengguna bangunan dapat merasakan sebuah areadimana adanya keterbukaan antara ruang dalamdengan ruang luar dengan suasana yang dihadirkancenderung kontras dengan area sekitarnya. Namundengan kontrasnya dengan lingkungan sekitar,maka ditemukannya sebuah konektivitas mulaidari kegiatan publik, hingga memunculkan dayatarik bagi masyarakat diluar kawasan untukmeramaikan kompleks Modular Soho.. Maka dariitu hadirnya Soho dengan fasilitas komersil akanmenjawab berbagai kebutuhan manusia mulai darigenerasi muda, pengusaha, hingga keluarga besaryang bertempat tinggal di kota Surabaya.
Fasilitas Wisata Lebah Madu Apis dorsata di Kemukiman Buloh Seuma Marvin Leonhard Margo
eDimensi Arsitektur Petra Vol 11, No 1 (2023): Februari 2023
Publisher : eDimensi Arsitektur Petra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Buloh Seuma adalah sebuah kemukiman di AcehSelatan yang memiliki budaya unik dalammebudidayakan lebah madu Apis dorsata.Meskipun demikian, daerah ini sudah sejak lamamengalami masalah seperti kurangnya perhatiandari pemerintah, penebangan hutan, danberkurangnya populasi lebah akibat pembangunan.Dari potensi dan masalah tersebut fasilitas wisatayang mengutamakan budaya budidaya lebah madudipilih sebagai upaya membuka nama BulohSeuma ke mata publik dan pemerintah sekaligusmengedukasi masyarakat tentang keunikan budayabudidaya lebah di daerah tersebut. Hal tersebutdicapai dengan penyediaan program galeri,observasi, trek alam, dan penginapan sebagaiwisata yang menarik wisatawan, serta programpeternakan dan pengolahan untuk mendukungproduksi "Madu Buloh Seuma" bagi warga sekitardan membuka lapangan pekerjaan. Dari programtersebut, fungsi utama dari fasilitas ini adalahfasilitas wisata yang sekaligus mendukungpeternakan dan pengolahan lebah madu wargasetempat. Namun dengan dilakukannyapembangunan di daerah tersebut, terdapat sebuahkemungkinan timbulnya dampak buruk terhadapekosistem terutama habitat lebah. Untuk mengatasiterjadinya masalah tersebut, digunakan pendekatanConstructed Ecosystem Ken Yeang yangmengintegrasikan ekosistem eksisting tapakdengan lingkungan binaan yang akan dibangun.Penerapan dari pendekatan ini terdapat padabeberapa aspek desain dimulai pada transformasitapak yang menyediakan eksositem buatan bagilebah dalam bentuk sumber makan dan minumlebah, perpanjangan hutan sebagai rumah lebah,dan akomodasi gubahan massa bagi manusia.Secara desain massa, pendekatan dan konsepekosistem dicapai melalui desain fasad dan atapplanter yang membuat massa utama menjadiperpanjangan dari hutan eksisting. Desain fasaddan atap tersebut juga menciptakan interaksi visualantara pengunjung dengan lebah dan ekosistemnya.
FASILITAS OLAHRAGA DI TULUNGAGUNG Thomas Thaddeus
eDimensi Arsitektur Petra Vol 11, No 1 (2023): Februari 2023
Publisher : eDimensi Arsitektur Petra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Olahraga merupakan kegiatan yang perludilakukan rutin untuk menjaga kebugaran tubuh.Olahraga dapat dilakukan dimana saja, namununtuk beberapa kegiatan olahraga memerlukanfasilitas lapangan. Tempat yang menyediakanfasilitas lapangan olahraga yaitu gedung olahraga(GOR). Gedung olahraga tidak hanyamenyediakan fasilitas lapangan olahraga untuklatihan saja, tetapi juga untuk perlombaan atauturnamen. Biasanya setiap daerah memilikiGedung olahraga yang digunakan untuk latihanpara atlet daerah mereka. Namun karenaketerbatasan biaya dan tempat, menjadikan gedungolahraga milik pemerintahan setempat seringdialihfungsikan untuk kegiatan masyarakat. Hal inimembuat bangunan gedung olahraga sendirimenjadi tidak stabil fungsinya, sehinggamempengaruhi jadwal latihan dari para atletdaerah. Salah satu bangunan gedung olahraga yangsering dialihfungsikan yaitu Gedung OlahragaLembu Peteng di Kabupaten Tulungagung. Tujuandari perancangan ini adalah membuat fasilitasolahraga untuk masyarakat Tulungagung yangmenghadirkan cabang olahraga baru atau belumada dengan pendekatan bioklimatik. Pendekatanbioklimatik ini dimaksudkan untuk merancanggedung olahraga yang mengatasi masalah iklim diTulungagung. Masalah iklim yang utama diTulungagung itu suhu udara yang panas tidakmenentu. Hasil yang diinginkan dari pendekatanini adalah bangunan yang hemat energi, memilikisistem pengolahan air, suhu ruangan yang sejuktanpa menggunakan listrik yang berlebih. Selainitu juga menggunakan pendekatan analogi untukmenggugah perasaan pengamat yang melihatbangunan ini sehingga menarik pengunjung untukdatang dan mencoba fasilitas baru yang ada dibangunan ini.
Perpustakaan Tematik “Peacebuilding” Di Surabaya Winona Cheyenne Nata
eDimensi Arsitektur Petra Vol 11, No 1 (2023): Februari 2023
Publisher : eDimensi Arsitektur Petra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kerusuhan politik dan sosial di Indonesiadisebabkan oleh perbedaan keyakinan agama dimasyarakat. Peristiwa yang terjadi mencakupserangan teroris, kerusuhan oleh organisasimasyarakat yang radikal, serta tindakanintimidasi dan perlakuan tidak adil terhadappenganut agama lain. Untuk mengatasi masalahini, diperlukan upaya peacebuilding yangbertujuan menyatukan kelompok-kelompokmasyarakat yang terpecah belah, sehinggamereka dapat saling memahami dan bersatukembali. Berdasarkan Contact Theory, salah satustrategi untuk mengurangi intoleransi ini adalahmelalui interfaith dialog atau dialog antar iman.Oleh karena itu, perpustakaan tematikpeacebuilding yang didirikan tidak hanyamenyediakan buku, tetapi juga menjadi tempatyang mendorong pengunjungnya untuk salingberdialog dan memberikan pendidikan tentangagama dan kepercayaan yang berbeda. Konflikyang sehat dibutuhkan untuk perdamaian yangberkelanjutan, dan toleransi hanya muncul saatmasyarakat sadar perbedaan. Peace merupakansuatu hal yang intangible, sehingga pendekatansimboliks dipilih untuk proses perancangan.Maka dari itu, konsep perancangan diambil darifase-fase peacebuilding, yaitu konflik, dialog, dankolaborasi. Ketiga fase ini diterjemahkankedalam bahasa visual dan dimasukan ke dalamsite. Terciptalah sekuens yang linear, dari massakonflik, massa dialog, hingga massa kolaborasi.Setiap massa memiliki tujuan dan masalahdesainnya masing-masing. Massa konflik untukmenunjukan perbedaan dan memancing rasapenasaran, massa dialog untuk belajar danberdialog bersama, dan massa kolaborasi sebagaitempat bertukar pikiran untuk menjadi wadahkegiatan komunitas setempat. Ketiganya salingbekerja sama untuk mencapai intensi desainutama bangunan, yaitu untuk mendorongperdamaian, toleransi, dan kesatuan antaraberagam-ragam kubu agama yang ada diIndonesia.
Rumah Susun Nelayan di Bulak, Surabaya Timothy Princen Alexander Arifin
eDimensi Arsitektur Petra Vol 11, No 1 (2023): Februari 2023
Publisher : eDimensi Arsitektur Petra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kampung Nelayan Kedung Cowek di daerah pesisirKota Surabaya merupakan sebuah kawasan dengannilai ekonomis yang tinggi. Akibat daripertumbuhan penduduk yang pesat namun tidakdiiringi dengan perkembangan kualitas sumber dayamanusia serta infrastruktur yang memadai, dapatmenyebabkan munculnya permukiman kumuh. Halini merupakan masalah bagi keberlangsungan dankeberlanjutan hidup para penduduk yang mayoritasmemiliki mata pencaharian sebagai nelayan. Makadiperlukan adanya penyelenggaraan hunian vertikalyang dapat memenuhi kebutuhan aktivitas danfasilitas yang dibutuhkan oleh para penghuninya.Pendekatan arsitektur berkelanjutan digunakan agardesain memiliki keseimbangan dalam segi aspekantara lingkungan, sosial, serta ekonomi dengandaerah sekitarnya. Sehingga dampak-dampaknegatif yang sudah terjadi dapat diminimalisirefeknya dengan tetap menjaga lingkungan dan tidakmerusak potensi dari kelautan dan perikanannya dikemudian hari.
Fasilitas Penampungan dan Perawatan Anjing Liar di Tabanan, Bali Ashley Febelita Immanuel
eDimensi Arsitektur Petra Vol 11, No 1 (2023): Februari 2023
Publisher : eDimensi Arsitektur Petra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Anjing liar berkeliaran di Pulau Balidengan jumlah yang terus meningkat. Banyakdari populasi anjing liar yang tidak memiliki tuandan tempat lindung yang aman terutama diKabupaten Tabanan, Bali. Keresahan warga akankasus anjing liar membawa pada banyaknyaeliminasi anjing liar secara massal. Anjing yangawalnya dianggap sebagai hewan suci dalamkebudayaan Bali menjadi terancam di tanahnyasendiri. Maka dari itu diperlukan fasilitas dengandesain arsitektur yang mewadahi kebutuhanpenampungan dan perawatan anjing liar sertafungsi pendukungnya. Fungsi pendukungberupa cafe atau tempat makan untukpengunjung, museum untuk mengedukasimasyarakat Bali, dan Krematorium anjing untukmengkremasi anjing yang meninggal. Dalammendesain fasilitas, perlu adanya alur sistemsirkulasi yang jelas maka dari itu pendekatansirkulasi diterapkan dalam perancangan.Pendekatan sirkulasi juga digunakan dalammempermudah bedanya alur sirkulasi antarapengunjung, pengurus, anjing liar yang barudiselamatkan, serta anjing liar yang ada dalamshelter. Material utama yang diterapkan padabangunan merupakan material yang natural danalami serta mencerminkan arsitektur Bali berupakayu dan bata.