Articles
18 Documents
Search results for
, issue
"1990: HARIAN KEDAULATAN RAKYAT"
:
18 Documents
clear
KEUNGGULAN PTS DIBANDING PTN
Supriyoko, Ki
ARTIKEL KORAN DAN MAJALAH DOSEN UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA 1990: HARIAN KEDAULATAN RAKYAT
Publisher : ARTIKEL KORAN DAN MAJALAH DOSEN UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (114.531 KB)
      Ada penemuan yang penting dan sangat menarik dari hasil penelitian Sahlan Asnawi yang dipresentasikan dalam promosi untuk mempertahankan disertasinya baru-baru ini; yaitu tentang keunggulan lulusan perguruan tinggi swasta, PTS, dibandingkan lulusan perguruan tinggi negeri, PTN, dalam hal profesiensi jabatan.      Menurut hasil penelitian tersebut di atas dari para sarjana lulusan perguruan tinggi yang bekerja pada Departemen Perhubu-ngan yang menjadi populasi penelitiannya dapat dibuktikan bahwa lulusan PTS justru mempunyai profesiensi jabatan lebih tinggi dibanding lulusan PTN. Adapun profesiensi jabatan dalam penelitian ini menyangkut aspek kualitas kerja, pengawasan terhadap atasan, kesehatan dan kerja sama.      Salah satu faktor intern yang ditunjuk menjadi penyebab unggulnya lulusan PTS ialah karena mereka lebih menyadari adanya tantangan akan meningkatnya jumlah pengangguran. Kesadaran ini menghantarkan munculnya kesadaran lain bahwa kesempatan kerja yang ada di lapangan senantiasa membutuhkan tenaga-tenaga kerja yang ideal.
BEAYA PENDIDIKAN PADA PTS
Supriyoko, Ki
ARTIKEL KORAN DAN MAJALAH DOSEN UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA 1990: HARIAN KEDAULATAN RAKYAT
Publisher : ARTIKEL KORAN DAN MAJALAH DOSEN UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (119.096 KB)
      Beaya yang harus dikeluarkan oleh seseorang untuk menuntut ilmu di perguruan tinggi, terutama di perguruan tinggi nonpemerintah alias swasta (private university), di mana-mana memang cukup mahal; hal itu terjadi baik di negara maju maupun di negara-negara sedang berkembang.      Di Harvard (private) University misalnya, perguruan tinggi swasta (PTS) di Amerika Serikat yang sangat terkenal itu, pengeluaran seorang mahasiswa konon dapat mencapai $ 15.000 untuk tiap tahunnya. Hal itu berarti, apabila seorang mahasiswa memerlukan waktu penyelesaian studi selama lima tahun maka dia harus mengeluarkan beaya pendidikan sebanyak $ 75.000.       Beaya pendidikan pada PTS di Jepang lebih murah lagi, sekitar $ 3.500 tiap mahasiswa tiap tahunnya. Jadi untuk lima tahun masa studi "hanya" memerlukan dana pendidikan sekitar $ 17.500.      Benarkah beaya pendidikan PTS di Jepang tersebut relatif murah? Kiranya tidak juga; beaya pendidikan yang bernilai $ 17.500 tersebut apabila dirupiahkan mencapai 31 juta rupiah lebih. Jumlah ini tergolong tinggi bagi rata-rata penghasilan penduduk Indonesia; bahkan mungkin untuk rata-rata penghasilan penduduk Jepang itu sendiri.
KUALITAS INPUT PTN TERNYATA RENDAH
Supriyoko, Ki
ARTIKEL KORAN DAN MAJALAH DOSEN UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA 1990: HARIAN KEDAULATAN RAKYAT
Publisher : ARTIKEL KORAN DAN MAJALAH DOSEN UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (116.023 KB)
      Baru saja "vonis" atau pengumuman kelulusan siswa SMTA dikomunikasikan secara serentak melalui sekolahnya masing-masing. Itu berarti bahwa siswa kelas tiga telah mengetahui secara pasti hasil upayanya yang dilaksanakan selama ini; lulus atau gagal, menang atau kalah.       Dalam saat-saat seperti sekarang ini maka berbagai perguru-an tinggi memasang pola dan strateginya untuk menggaet kandidat mahasiswa baru; bahkan secara implisit terkesan adanya kompetisi antar perguruan tinggi untuk merebut kandidat sebanyak mungkin. Hal ini berlaku bagi perguruan tinggi swasta maupun negeri, PTS maupun PTN.      Bagi PTN maka persiapan-persiapan mengaplikasikan pola dan strategi penerimaan mahasiswa baru tersebut di atas sudah dilaksanakan jauh hari sebelumnya.       Para pengelola PTN nampaknya menyadari bahwa pola dan strategi tersebut sangat menentukan kualitas input yang akan dihasilkan; dalam artian bahwa setiap terjadi kekeliruan dalam mengaplikasikan pola dan strategi akan berakibat pada tidak berkualitasnya input yang dihasilkan. Sedangkan ketepatan pengaplikasian pola dan strategi pun nampaknya belum mampu memberikan jaminan terhadap kualitas input yang dihasilkan.
MENUJU SISTEM NONDEFFERENSIASI SMA
Supriyoko, Ki
ARTIKEL KORAN DAN MAJALAH DOSEN UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA 1990: HARIAN KEDAULATAN RAKYAT
Publisher : ARTIKEL KORAN DAN MAJALAH DOSEN UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (113.885 KB)
      Seusai rapat kerja nasional (rakernas) Depdikbud, Rabu 2 Agustus 90, baru-baru ini Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Prof. DR. Fuad Hassan, menjelaskan bahwa ada kemungkinan sistem penjurusan program studi di SMTA Umum (=SMA) akan segera diakhiri. Selanjutnya kurikulum SMA akan dibuat yang benar-benar bersifat umum.      Penjurusan program studi yang ada pada SMA kita saat ini dipandang sudah tak cocok untuk mengantisipasi perkembangan ilmu dan kemajuan teknologi. Munculnya ilmu-ilmu baru yang beriringan dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan, dicontohkan misalnya Ilmu Ekologi, merupakan alasan tersendiri terhadap rencana dihapusnya sistem penjurusan tersebut.      Mengapa demikian? Karena bidang-bidang ilmu baru yang bermunculan, katakanlah Ilmu Ekologi misalnya, akan makin sulit dimasukkan dalam salah satu jurusan atau program studi yang ada di SMA saat ini. Ini merupakan salah satu argumentasi tentang mengapa sistem penjurusan program studi di SMA dipandang sudah tak cocok lagi dengan tuntutan kemajuan jaman.
"PREVIOUS FINDINGS" YANG MENARIK
Supriyoko, Ki
ARTIKEL KORAN DAN MAJALAH DOSEN UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA 1990: HARIAN KEDAULATAN RAKYAT
Publisher : ARTIKEL KORAN DAN MAJALAH DOSEN UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (130.399 KB)
          Teori perilaku atau yang juga disebut "the theory of reasoned action" yang dikembangkan oleh dua sosiolog terkemuka, Martin Fishbein and Icek Ajzen (1975), memang terbukti telah memberikan kontribusi pada berbagai kasus sosial kemasyarakatan; meskipun tidak berarti bahwa semua kasus sosial kemasyarakatan bisa diselesaikan dengan teori tersebut. Di dalam kasus KB Mandiri ternyata teori ini pun dapat dibuktikan keberlakuannya.          Salah satu bagian dari teori perilaku tersebut di atas mengatakan bahwa sikap (attitude) seseorang yang positif terhadap sesuatu akan mendorong niat (intention) orang yang bersangkutan untuk berperilaku atas sesuatu tersebut.          Penelitian yang pernah kami lakukan terhadap para peserta KB di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menemukan bukti bahwa makin positif sikap seseorang terhadap pro-gram KB Mandiri maka semakin tinggi niatnya untuk ber-KB secara mandiri; sebaliknya makin negatif sikap seseorang terhadap program KB Mandiri maka semakin rendah niatnya untuk ber-KB secara mandiri (Supriyoko, dkk, "Sikap terhadap KB Mandiri : Studi Kasus pada Masyarakat Bantul DIY", 1988).
ANGKA-ANGKA DALAM PROPOSAL LPTK
Supriyoko, Ki
ARTIKEL KORAN DAN MAJALAH DOSEN UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA 1990: HARIAN KEDAULATAN RAKYAT
Publisher : ARTIKEL KORAN DAN MAJALAH DOSEN UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (136.613 KB)
      Dalam waktu yang tak lama lagi Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan, LPTK, akan segera hadir di tengah-tengah kita. Sebanyak 18 perguruan tinggi yang ditunjuk Depdikbud; masing-masing 10 IKIP Negeri, 2 FKIP Negeri, 3 IKIP Swasta dan 3 FKIP Swasta telah berbenah dan bersiap diri untuk mengemban tugas tersebut.      Seperti yang kita ketahui bersama, untuk merealisasikan kesungguhan pemerintah dalam mengupayakan adanya peningkatan kualitas pendidikan dasar melalui peningkatan mutu gurunya maka Depdikbud berniat membuka program D2 LPTK. Mulai tahun akademik 1990/91 mendatang program ini diharapkan sudah "running well".      Tujuan program D2 LPTK tersebut adalah memberikan peningkatan kemampuan profesional bagi para lulusan SPG/ SGO (dan SMA?) yang belum bekerja sesuai dengan bidangnya. Lulusan SPG/SGO yang belum mendapat pekerjaan diharapkan melanjutkan studi di LPTK dahulu sambil menunggu kesempatan emas memasuki tugas utamanya sebagai guru SD. Konsep idealnya adalah: apabila pendidikan (calon) guru SD meningkat, dari jenjang SMTA sampai Diploma Dua (D2), diharapkan mutu pendidikan dasar akan meningkat pula.
KEGIATAN BAGUS KURANG BERMAKNA
Supriyoko, Ki
ARTIKEL KORAN DAN MAJALAH DOSEN UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA 1990: HARIAN KEDAULATAN RAKYAT
Publisher : ARTIKEL KORAN DAN MAJALAH DOSEN UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (135.833 KB)
      Pada tanggal 21 Oktober 1990 baru-baru ini sebuah Festival Anak-Anak Luar Biasa diselenggarakan untuk yang pertama kalinya di Semarang. Kegiatan yang jarang dilaksanakan ini ternyata sempat mengundang perhatian masyarakat luas serta beberapa pakar pendidikan dan psikologi.      Hadir dalam acara tersebut beberapa pejabat pemerintah, masyarakat umum, serta para pengembang ilmu; di antaranya Prof. DR. Utami Munandar, seorang pakar psikologi dari Universitas Indonesia yang selama ini banyak menekuni masalah-masalah yang berkaitan dengan anak-anak Indonesia yang tergolong "luar biasa".      Setelah beberapa waktu yang lalu masyarakat kita sempat dibuat terheran-heran oleh kehebatan Queen Mona Agusta, seorang bocah kecil berusia balita yang sanggup menghafal 400 data, maka dari festival tersebut muncul anak-anak "ajaib" yang lainnya; katakanlah misalnya saja Senda (2 thn 1 bln), Sasthia (3 thn 4 bln), Christian (2 thn 10 bln), Asih (2 thn 3 bln), dan sebagai-nya.
"REASONED ACTION" DALAM KB MANDIRI
Supriyoko, Ki
ARTIKEL KORAN DAN MAJALAH DOSEN UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA 1990: HARIAN KEDAULATAN RAKYAT
Publisher : ARTIKEL KORAN DAN MAJALAH DOSEN UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (130.676 KB)
      Keberhasilan pelaksanaan program Keluarga Berencana (KB), atau yang di luar negeri lazim disebut dengan "family planning", di Indonesia semakin tidak diragukan; hal ini secara kuantitatif dapat dilihat dari semakin banyaknya peserta KB, sedangkan secara kualitatif dapat dilihat dari semakin mandirinya peserta KB itu sendiri.      Negara-negara lain dan badan-badan internasional pun juga mengakui keberhasilan tersebut. Kalau dua tahun lalu Indonesia berhasil meraih penghargaan internasional bidang per-KB-an, maka satu tahun kemudian penghargaan kependudukan dari PBB, UN Population Award, pun berhasil diraih pula. Keberhasilan ini mendudukkan program KB di dalam posisi yang semakin strategis; bahkan, Presiden Soeharto menyatakan bahwa keberhasilan gerakan KB makin menjadi unsur penentu keberhasilan pembangunan nasional.      Logikanya: keberhasilan gerakan KB dalam menekan tingkat pertumbuhan penduduk secara langsung telah mengurangi beban pembangunan, sehingga dana pembangunan yang terbatas jumlahnya lebih dapat dialokasidistribusikan pada berbagai sektor pembangunan yang ada.
PERAN ULAMA SANGAT MENENTUKAN
Supriyoko, Ki
ARTIKEL KORAN DAN MAJALAH DOSEN UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA 1990: HARIAN KEDAULATAN RAKYAT
Publisher : ARTIKEL KORAN DAN MAJALAH DOSEN UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (119.332 KB)
Indonesia termasuk kelompok "negara Islam", dalam pengertian negara dengan mayoritas penduduknya yang beragama Islam, yang sangat unik serta sangat menarik untuk dicermati lebih jauh. Keunikan Indonesia terutama sekali terdapat pada struktur penduduknya. Di dalam kelompok lima negara yang paling banyak jumlah penduduknya maka Indonesia termasuk di dalamnya; sementara itu dalam kelompok tujuh negara yang paling banyak menampung penduduk beragama Islam maka Indonesia pun berada di dalamnya. Kiranya perlu kita catat bahwa kelompok tujuh negara ini menampung sekitar 50% dari seluruh masyarakat Islam di dunia ini. Bukan itu saja, dari kelompok tujuh negara yang paling banyak menampung penduduk beragama Islam tersebut ternyata Indonesia berada pada urutan paling atas; ini berarti bahwa negara kita termasuk negara yang paling atas dalam hal jumlah penduduk yang beragama Islam.
LIMA STRATEGI PENDEKATAN KEMANDIRIAN
Supriyoko, Ki
ARTIKEL KORAN DAN MAJALAH DOSEN UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA 1990: HARIAN KEDAULATAN RAKYAT
Publisher : ARTIKEL KORAN DAN MAJALAH DOSEN UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (128.885 KB)
Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merupakan salah satu daerah pengembangan Keluarga Berencana (KB) di Indonesia, di samping Bali dan Sulawesi Utara; dari daerah ini diharapkan muncul temuan atau hasil-hasil eksperimen atau penelitian yang spesifik serta konstruktif terhadap gerakan KB. Jumlah penduduk DIY tercatat sebanyak 3.171.695 orang (Kantor Statistik Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, 1989), dan sekitar 12% di antaranya merupakan Pasangan Usia Subur (PUS). Dari data dasar yang berhasil dipetik dalam Survey Wanita Usia Subur PIU RS Bethesda Yogyakarta (1989) menunjukkan bahwa tingkat partisipasi KB di DIY mencapai angka 72%; dengan catatan angka ini diperhitungkan pada mereka yang menggunakan kontrasepsi modern. Jenis kontrasepsi IUD ternyata cukup menjadi "favourite"; karena 53% di antara peserta KB di DIY menggunakan jenis alat ini. Peserta KB dengan cara suntik mencapai jumlah 16% dari keseluruhan peserta, menyusul kemudian pil dan tubektomi berturut-turut 13% dan 10%; sementara itu yang selebihnya memakai alat dan atau cara-cara yang lainnya.