cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota yogyakarta,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
ARTIKEL KORAN DAN MAJALAH DOSEN STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject :
Arjuna Subject : -
Articles 12 Documents
Search results for , issue "2009: HARIAN KEDAULATAN RAKYAT OKTOBER - DESEMBER 2009" : 12 Documents clear
KIAT SUKSES MENJADI ENTREPRENEUR BAGI ORANG BIASA (20) Suyanto, Mohammad
ARTIKEL KORAN DAN MAJALAH DOSEN UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA 2009: HARIAN KEDAULATAN RAKYAT OKTOBER - DESEMBER 2009
Publisher : ARTIKEL KORAN DAN MAJALAH DOSEN UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (71.747 KB)

Abstract

Untuk mendatangkan siswa agar ikut bimbingan, ketika itu menggunakan brosur yang dibagi ke sekolah-sekolah dan melalui Tes Uji Coba masuk Perguruan Tinggi Negeri serta iklan melalui Koran. Program Jaminan diterima ternyata mendapat sambutan yang luar biasa, sehingga siswa yang mendaftar bimbingan tes Primagama ketika itu jauh melebihi kapasitas gedung yang tersedia. Untuk menyewa gedung yang baru, tidak ada dana, karena hanya menerima pendaftaran sebesar Rp. 10.000,- dan biaya bimbingan dibayarkan setelah siswa tersebut diterima di Perguruan Tinggi Negeri. Hal itu terjadi karena Program Bimbingan kita adalah Program Jaminan Diterima, jika siswa tidak diterima di Perguruan Tinggi Negeri, maka siswa tidak membayar, tetapi kalau diterima di Perguruan Tinggi Negeri, maka siswa membayar sesuai dengan yang dijanjikan oleh siswa itu sendiri. Seperti yang telah saya bahas sebelumnya, bahwa setiap kesulitan akan memunculkan kreatifitas dan inovasi yang luar biasa, kalau kita bersikap mental positif. Ibaratnya, ketika Tuhan menutup satu pintu, Tuhan akan membuka pintu lain yang lebih banyak. Kita sebenarnya berkeinginan untuk menerima siswa sebanyak-banyaknya, tetapi kami yang mahasiswa miskin tidak mampu menyediakan fasilitas, karena keterbatasan kemampuan. Dengan sikap mental positif, usaha dan doa akhirnya pintu Tuhan yang lain itu mulai terbuka. Akhirnya kita memutuskan untuk melakukan seleksi siswa yang masuk bimbingan. Setelah melakukan seleksi yang cukup ketat, dengan model soal serupa dengan tes masuk Perguruan Tinggi Negeri menjadikan siswa yang lulus seleksi ada perasaan bangga, karena merasa telah menyisihkan banyak saingan, yang menjadikan mereka mempunyai motivasi yang tinggi sebagai pemanasan memasuki Perguruan Tinggi Negeri. Tes seleksi tersebut juga sudah merupakan alat promosi yang cukup ampuh.  Hasil dari tes seleksi tersebut, yang lulus dan masuk menjadi siswa bimbingan tes kebanyakan berasal dari SMA Favorit, seperti SMA N I, SMA N II, SMA N III dan SMA favorit lainnya, sehingga siswanya bagus-bagus. Mereka di sekolah juga sudah dibimbing oleh Guru mereka yang hebat-hebat. Mereka telah memiliki bekal yang lengkap dari Guru mereka. Ibaratnya kita hanya memoles sedikit saja, yaitu polesan dengan bumbu khusus untuk Tes Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri. Kalau siswa berasal dari SMA bagus-bagus, bahasa kasarnya “tidak dibimbing saja sudah bisa masuk Perguruan Tinggi Negeri, apalagi dibimbing”. Meskipun hanya membayar uang pendaftaran, tetapi kami membimbing mereka dengan sungguh-sungguh, karena kita berharap mereka masuk Perguruan Tinggi Negeri. Selain dibimbing di kelas dengan gaya pengajaran yang menyenangkan, diajari teknik memprediksi soal yang akan keluar di ujian Perguruan Tinggi Negeri dan difahamkan bagaimana mengerjakan soal secara cepat dan benar. Uji coba tes memasuki Perguruan Tinggi Negeri dilakukan berkali-kali dengan melibatkan peserta dari luar. Kerja keras pengurus, pembimbing (tentor) dan siswa sendiri dengan diiringi doa akhirnya terbukti membuahkan hasil. Pendidikan di bimbingan tes Primagama di akhiri dengan penyiapan mental mereka untuk menghadapi tes. Mulai dari pembekalan psikologi sampai doa bersama kepada Tuhan Yang Maha Penerima Doa. Mereka juga diminta untuk memohon doa kepada kedua orang tua mereka. Dalam doa tersebut biasanya sebagian dari mereka ada yang menangis. Setelah tes masuk Perguruan Tinggi Negeri, hasilnya siswa yang bisa masuk mendekati angka 90 %. Luar biasa, karena siswanya memang sudah pandai-pandai, berasal dari SMA Favorit. Prestasi merupakan salah satu bukti yang membuat pelanggan itu mempercayai kita.  
KIAT SUKSES MENJADI ENTREPRENEUR BAGI ORANG BIASA (15) Suyanto, Mohammad
ARTIKEL KORAN DAN MAJALAH DOSEN UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA 2009: HARIAN KEDAULATAN RAKYAT OKTOBER - DESEMBER 2009
Publisher : ARTIKEL KORAN DAN MAJALAH DOSEN UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (70.659 KB)

Abstract

Demikian halnya ketika saya mendirikan kursus komputer.  Gedung seperti yang telah saya bahas sebelumnya, dapat dilakukan dengan pembayaran di belakang.  Kita membayar biaya sewa gedung setelah kita mempunyai uang sesuai dengan yang kita rencanakan. Fasilitas kursi juga dapat menggunakan sewa yang dapat dibayar di kemudian hari. Bahkan iklanpun juga dapat kita bayar di belakang. Saya beruntung dapat bekerjasama dengan Harian Kedaulatan Rakyat pada saat awal memulai bisnis. Harian ini membantu saya dengan memberikan fasilitas memasang iklan dengan dapat dibayar kemudian. Selain membagi brosur ke sekolah-sekolah, iklan salah satu andalan untuk mencari calon peserta kursus.  Pada awalnya, saya hanya memasang iklan baris, karena biayanya murah, tetapi untuk membangun citra, kita butuh iklan yang tidak sekedar iklan baris, tetapi iklan untuk membangun brand, sekaligus dapat meningkatkan penjualan. Setelah saya selesai merancang iklan dengan menggunakan pertimbangan, antara lain sasaran yang dibidik, keunggulan produk kursus yang ditawarkan, strategi kreatif yang digunakan, daya tarik pesan yang memikat dan gaya eksekusi yang dipakai, maka desain tersebut saya bawa menuju kantor harian ini yang berada di Jalan Mangkubumi. Sesampainya di kantor, kemudian saya menanyakan di bagian penerima tamu, agar saya dapat bertemu bagian iklan untuk memasang iklan. Bagian penerima tamu tersebut mengantarkan saya bertemu dengan bagian iklan. Saya mengungkapkan keinginan saya untuk memasang iklan kepada bagian iklan tersebut. Bagian iklan dengan senang hati membantu saya. Pengalaman saya dalam melakukan negosiasi pembayaran dan besarnya biaya iklan inilah yang ingin saya bagikan. Perusahaan kecil ataupun perusahaan besar menginginkan agar iklan yang dipasang efektif, biayanya ringan dan kalau bisa dapat dibayar di kemudian hari. Saya juga mengingikan hal seperti itu. Langkah yang saya lakukan mencoba untuk menanyakan biaya iklan selama satu tahun beserta potongnya, “Pak kalau saya pasang iklan ukuran 20 cm x 3 kolom, setiap hari selama satu tahun berapa Pak?”  Kemudian petugas iklan tersebut menghitung dan dia menemukan nilai yang cukup besar ketika itu, ratusan juta rupiah.  “Kalau besarnya seperti ini, Pak Yanto dapat potongan istimewa, 70 %” kata petugas iklan tersebut. Dalam hati saya “luar biasa besar potongannya.”.  “Pasang iklannya satu tahun kan Pak Yanto?” Tanya petugas iklan. Saya terdiam sejenak, karena biayanya besar sekali, menurut saya pada saat itu, tetapi potongannya sangat menarik. “Saya pasang tiga bulan dulu ya Pak, tapi saya minta potongannya tetap 70 %”.  Petugas iklan itu kembali menghitung, dengan kalkulatornya., kemudian ia menelpon pimpinannya “Untuk Pak Yanto. Tidak apa-apa, tapi ini setiap hari kan Pak?”. Saya terdiam sejenak, karena menurut saya masih besar sekali, apalagi mendirikan kursus komputer tanpa uang tunai., “Satu minggu dua kali dulu ya Pak. Tapi potongannya tetap 70 %?”. Petugas iklan itu kembali berkonsultasi dengan pimpinannya, sejak kemudian “Ya.. boleh Pak.” Seperti biasanya kan Pak. Dapat dibayar setelah iklannya dimuat” pinta saya. “Ya. Pak Yanto, seperti biasanya” jawab petugas iklan tersebut. Pelajaran yang sangat menarik dari yang saya alami tersebut adalah untuk mendapatkan harga yang murah dilakukan dengan cara membeli dalam jumlah banyak lebih dahulu dan meminta potongan khusus, kemudian bertahap bernegosiasi dengan mempertahankan potongan tersebut, tetapi membeli dalam jumlah yang lebih kecil. Lebih dari itu dapat kita bayar di kemudian hari.
KIAT SUKSES MENJADI ENTREPRENEUR BAGI ORANG BIASA (25) Suyanto, Mohammad
ARTIKEL KORAN DAN MAJALAH DOSEN UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA 2009: HARIAN KEDAULATAN RAKYAT OKTOBER - DESEMBER 2009
Publisher : ARTIKEL KORAN DAN MAJALAH DOSEN UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (78.176 KB)

Abstract

Keunggulan dalam bidang multimedia merupakan senjata bagi AMIKOM Yogyakarta, meskipun hanya sesuatu yang sangat sederhana. Untuk melengkapi keunggulan tersebut, saya membuat dua buku multimedia yang berjudul “Multimedia alat untuk meningkatkan Keunggulan Bersaing” dan “Analisis dan Desain Aplikasi Multimedia untuk Pemasaran” yang diterbitkan Andi Yogyakarta. Alhamdulillah kedua buku tersebut menjadi buku Best Seller.  Buku tersebut tersebar pada toko buku besar di seluruh Indonesia dan pada sampulnya memuat logo dan tulisan nama penerbit dan AMIKOM Yogyakarta, sehingga merupakan alat promosi gratis di toko-toko buku besar, yang menjadikan senjata pemasaran yang luar biasa. Untuk memperkuat kompetensi multimedia ini, kami mendirikan perusahaan yang bergerak dalam bidang pemasaran khususnya multimedia, bernama PT. Mataram Surya Visi. Perusahaan didirikan dengan memulai bisnis tanpa uang. Perusahaan tersebut juga dipakai untuk magang mahasiswa. Kami menyebutnya sebagai Laboratorium dunia kerja. Kami berharap, mahasiswa yang telah magang di perusahaan tersebut, setelah lulus mereka professional di bidang multimedia. Proyek-proyek multimedia selalu melibatkan dosen dan mahasiswa, sehingga dosen mempunyai karya professional dan mahasiswa telah mempunyai karya yang banyak sebelum selesai, sebagai portofolionya.  Mahasiswa yang telah mempunyai portofolio yang banyak dalam karya multimedia ini, biasanya setelah lulus sangat mudah untuk mendapatkan pekerjaan. PT.Mataram Surya Visi pada awalnya hanya bergerak dalam bidang multimedia dan periklanan, tetapi sekara berkembang ke bidang pemasaran yang lebih luas. Pada bidang multimedia, pada awalnya proyeknya adalah membut profil Katon Bagaskara. Itulah yang membuat PT. PT.Mataram Surya Visi dikenal di masyarakat. Kemudian mulai mendapat proyek untuk presentasi Seminar Internasional Matematika yang diadakan FMIPA dan Seminar Internasional tentang Kulit oleh Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada.  Proyek-proyek berikutnya mulai mengalir, mulai dari pembuatan iklan televisi, beberapa perguruan tinggi, termasuk AMIKOM Yogyakarta sendiri. Profil beberapa perguruan Tinggi di Jakarta, Profil BAPPENAS, Profil Direktorat Pendidikan Tinggi, Profil Hutan di Daerah Istimewa Yogyakarta dalam multimedia dan Film pendek berjudul “Pelangi Senja” dari Departemen Kehutanan sampai proyek dari Kementrian Lingkungan Hidup berupa film animasi berjudul “Aku Cinta Lingkungan” (ACIL). PT.Mataram Surya Visi  mulai berkembang menjadi perusahaan yang bergerak dalam bidang pemasaran, mulai dari periklanan cetak, periklanan televisi, periklanan outdoor dan periklanan internet. Juga mengembangkan diri untuk memproduksi film animasi. Film animasi yang pertama diproduksi adalah JATAYU, kemudian Petualangan ABDAN yang saat ini telah mencapai 14 episode. Direncanakan 26 episode, saya sebagai penulis ceritanya. Petualangan Abdan berjudul “Pahlawan Kecil” sebagai finalis INAICTA Award 2008, “Hadiah Kejujuran” sebagai Juara II Profesional Depatemen Perindustrian dan Perdagangan dan Petualangan Abdan berjudul “Layang-layang”  memperoleh penghargaan sebagai Nominator Urbanimation International Festival.  Film animasi berjudul “Goodbye World” mendapatkan Merit Winner pada INAICTA 2009 di Jakarta. Saat ini sedang mempersiapkan film untuk pasar Hollywood dengan judul “AJISAKA The Chronicle of Java Island”. PT. Mataram Surya Visi selalu berdampingan dengan AMIKOM Yogyakarta. Sinergi  anak perusahaan dan induknya dalam menggapai  prestasi, juga ikut mengangkat nama AMIKOM Yogyakarta.  Itulah salah satu cara sederhana mengangkat “citra” dengan menghasilkan karya profesional agar kita diakui oleh para professional.
KIAT SUKSES MENJADI ENTREPRENEUR BAGI ORANG BIASA (24) Suyanto, Mohammad
ARTIKEL KORAN DAN MAJALAH DOSEN UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA 2009: HARIAN KEDAULATAN RAKYAT OKTOBER - DESEMBER 2009
Publisher : ARTIKEL KORAN DAN MAJALAH DOSEN UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (69.128 KB)

Abstract

Setelah sikap mental diberikan porsi lebih pada pendidikan kami, berikutnya adalah pendidikan pengetahuan. dan ketrampilan juga harus diberikan secara berbeda. Dengan dosen yang tidak berpengalaman dan dengan pengetahuan yang terbatas, maka yang bisa kita lakukan hanyalah membagi pengalaman ketika kami mengelola Lembaga Pendidikan Kejuruan, yang lebih menekankan ketrampilan daripada pengetahuan atau konseptual. Kalau kita  meberikan tekananan pada pengetahuan, dengan mahasiswa yang yang intelektual pas-pasan dan juga dosen dengan pengetahuan terbatas, hampir pasti kurang mencapai sasaran. Kami belum mampu menghasilkan mahasiswa yang pandai, tetapi hanya mampu menghasilkan mahasiswa yang trampil dengan wawasan yang terbatas. Kelemahan di bagian input (calon mahasiswa pas-pasan) justru dapat menimbulkan peluang yang luar biasa. Demikian pula perusahaan kecil, bila kita menemukan kelemahan dari dalam perusahaan dan ancaman dari luar, berdasarkan pengalaman saya, di balik itu dapat memunculkan peluang yang membuat kita dapat bersaing dengan baik, dengan cara melihat keunggulan kita dan melihat kelemahan perusahaan lain serta berfokus pada kelemahan perusahaan lain tersebut, kita memunculkan keunggulan. Peluang yang muncul karena mahasiswa yang pas-pasan tersebut adalah kompetensi yang tidak butuh IQ tinggi, tidak perlu menguasai matematika yang rumit., yaitu kompetensi multimedia. Ketrampilan multimedia kami tujukan  mahasiswa yang kemampuan logikanya terbatas, tetapi  sudah dapat memberikan ketrampilan yang berbeda dengan yang lain.  Meskipun demikian, ide tersebut tidak berjalan mulus, karena masih ada dosen yang belum sepakat dengan kompetensi tersebut. Saya memakluminya, karena mereka orang yang pintar, tetapi Ketua Jurusan saya sepakat semuanya.  Mereka yang tidak sepakat, pertama menganggap bahwa multimedia itu bukan bagian dari informatika. “Kalau Pak Yanto akan mengajarkan multimedia, banyak orang yang akan mentertawakan kita” kata mereka. “Saya faham apa yang dirisaukan kawan-kawan, tetapi menurut saya multimedia itu masih bagian dari informatika” jawab saya yang belum memuaskan.  Kedua, belum ada dosen yang dapat mengajarkan multimedia. “Siapa yang akan mengajar multimedia ,Pak Yanto?” mereka bertanya. “Saya sendiri” jawab saya. “Apa Pak Yanto bisa?” Tanya mereka. “Belum. Tetapi mata kuliah multimedia kan masih semester 4 dan 5, sehingga saya masih punya waktu 2 tahun untuk belajar” jawab saya. Pada saat waktu tibapun, ternyata saya hanya menguasai sekitar 30 % dari materi tersebut. Dalam proses belajar mengajarpun kadangkala ada pertanyaan yang saya tidak bisa menjawab. Biasanya saya menjawab bahwa pertanyaan mahasiswa tersebut bagus sekali. Itu adalah salah kunci dalam multimedia, kalau saya jelaskan sekarang saya khawatir kalian malah bingung, hari ini kita selesaikan dulu materi kita hari ini, minggu depan Insya Allah baru akan kita bahas. Padahal sesungguhnya yang bingung saya dan dengan menunda satu minggu, maka saya mempunyai kesempatan belajar satu minggu.  Itulah awal saya mengajar mata kuliah multimedia.  Meskipun demikian, mata kuliah ini menjadi ciri khas perguruan tinggi kami dan menjadikan keunggulan. Saya hanya ingin mahasiswa mempunyai ketrampilan berbeda dengan yang lainnya. Kalau saya memberikan materi sama persis dengan perguruan tinggi lain, pasti kita tidak akan mempunyai keunggulan. Meskipun hanya satu keunggulan, dari pengalaman saya, sudah cukup untuk dapat bersaing dengan yang lainnya.
KIAT SUKSES MENJADI ENTREPRENEUR BAGI ORANG BIASA (26) Suyanto, Mohammad
ARTIKEL KORAN DAN MAJALAH DOSEN UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA 2009: HARIAN KEDAULATAN RAKYAT OKTOBER - DESEMBER 2009
Publisher : ARTIKEL KORAN DAN MAJALAH DOSEN UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (65.115 KB)

Abstract

Di bidang multimedia diperkuat pula dengan mendirikan radio, yang ketika itu namanya Radio SWA FM, radio dengan segmentasi bisnis. Tujuan utama radio ini adalah memberikan pendidikan entrepreneur dan bisnis. Selain itu juga untuk magang mahasiswa. Saya sebagai pengasuh tetap pada acara tersebut. Selain ditujukan untuk masyarakat, pendidikan entrepreneur dan bisnis tersebut juga untuk mahasiswa yang ingin belajar bisnis, terutama mahasiswa AMIKOM Yogyakarta. Segian penyiar berasal dari mahasiswa kami yang memang menyukai bidang kepenyiaran, demikian pula yang menjadi reporter.  Mahasiswa yang telah bekerja sebagai penyiar dan reporter setelah lulus terbukti mendapat pekerjaan yang cukup lumayan, bahkan ada yang bekerja pada perusahaan Jepang di Jepang.  Saya menyebut perusahaan kami sebagai laboratorium dunia kerja.  Hanya dengan cara yang sederhana itulah kami membuat beda dengan yang lain agar kami dikenali. Saya menyadari pentingnya kecerdasan spiritual harus dimiliki mahasiswa, maka akhirnya Radio SWA FM berubah menjadi Radio MQ FM yang banyak memberikan pendidikan spiritual dan juga tetap merekrut mahasiswa sebagai penyiar dan reporter. Pendapatan dari radio cukup lumayan, yang paling penting dapat digunakan untuk operasional. Tuntutan untuk tidak merugi dalam melaksanakan siaran, maka MQ FM berusaha untuk melakukan siaran dengan acara yang diminati pendengan dan melakukan efisiensi yang berdampak pada jumlah mahasiswa yang dapat direkrut menjadi terbatas. Saya berpikir kembali tentang bidang lain yang berkait dengan multimedia yang dapat merekrut mahasiswa lebih banyak dan yang mempunyai prospek dalam jangka panjang, yang dapat menyumbangkan dana untuk pengelolaan pendidikan. Bidang tersebut adalah bidang pertelevisian. Saya bergabung dengan RB Grup untuk memdirikan televisi lokal, berdirilah RBTV yang dapat menampung mahasiswa lebih banyak. Kami memulai dengan dana yang minimal dan peralatan sederhana dengan pancaran yang terbatas. Meskipun demikian, kami juga pernah mendapat peringkat tiga (3) TV lokal secara nasional berdasarkan share audience. Ketika itu kami masih khawatir kalau ijinnya tidak keluar, sehingga yang penting dapat siaran dengan acara yang baik.  Saat ini kami sedang mempersiapkan peralatan dan mempelajari teknologi yang memadai untuk menuju TV Digital. Disamping itu untuk menambah pengetahuan dalam bidang komunikasi, karena ilmu komputer dan ilmu komunikasi dalam jangka panjang akan konvergen atau menyatu, sehingga ilmu yang diterima mahasiswa juga semakin luas. Saya juga tetap mengasuh acara bisnis di RBTV, yang juga ingin sekedar memberikan sedikit pengalaman bagi yang ingin memulai bisnis dan mengembangkan bisnisnya baik kepada masyarakat maupun mahasiswa. Saya senang kalau alumni AMIKOM itu menjadi pengusaha. Biasanya alumni yang menjadi pengusaha, merekrut adik kelasnya untuk menjadi karyawan perusahaannya, sehingga meperingan tugas lembaga untuk mencarikan pekerjaan mereka. Kualitas lulusan kami ukur dengan banyaknya mahasiswa yang bekerja atau menciptakan lapangan kerja. Semakin banyak yang diterima kerja atau menjadi pengusaha, kami menganggap semakin berkualitas.  Alumni-alumni yang telah menjadi pengusaha, biasanya kita gilir untuk memberikan pembekalan kepada calon wisudawan yang berkeinginan menjadi pengusaha. Paling tidak satu tahun empat kali sesuai dengan jadwal wisuda.
KIAT SUKSES MENJADI ENTREPRENEUR BAGI ORANG BIASA (19) Suyanto, Mohammad
ARTIKEL KORAN DAN MAJALAH DOSEN UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA 2009: HARIAN KEDAULATAN RAKYAT OKTOBER - DESEMBER 2009
Publisher : ARTIKEL KORAN DAN MAJALAH DOSEN UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (81.89 KB)

Abstract

Ketika Primagama masih pada tahap awal berdiri, dengan strategi sentuhan unik yang telah dilakukan, masih ada perasaan belum puas. Ketidakpuasan dengan strategi pertama, kemudian kita berpikir lebih keras lagi untuk menemukan strategi yang berbeda dengan yang lain atau biasa kita menamakan strategi sentuhan unik. Idenya berangkat dari pemikiran untuk meringankan beban orang tua siswa, jangan sampai orang tua membayar biaya bimbingan mahal, tetapi anaknya sebagai peserta bimbingan tersebut tidak diterima di Perguruan Tinggi Negeri. Kita berpikir bagaimana agar orang tua tersebut setelah diterima di Perguruan Tinggi Negeri, barulah mengeluarkan biaya bimbingan sesuai dengan kemampuan yang dijanjikan. Dengan demikian, antara peserta satu dengan peserta lain yang ikut bimbingan Primagama berbeda dalam membayar biaya bimbingan. Mereka membayar sesuai dengan yang dijanjikan. Berdasarkan pemikiran tersebut strategi sentuhan unik berikutnya adalah Program Jaminan Diterima.   Sebelum meluncurkan strategi ini, ketika itu kita mengkaji apa perbedaan kata Jaminan dan Dijamin. Makna dari dijamin diterima di Perguruan Tinggi Negeri adalah siswa peserta bimbingan pasti diterima di Perguruan Tinggi Negeri. Sedangkan, makna dari jaminan diterima di Perguruan Tinggi Negeri adalah siswa peserta bimbingan belum tentu atau belum pasti diterima di Perguruan Tinggi Negeri, tetapi ada jaminan diterima dengan ketentuan siswa tersebut harus mengikuti bimbingan secara teratur dan mengikuti apa yang disarankan oleh lembaga. Disamping itu maksud dari Jaminan diterima adalah jika siswa tidak diterima di Perguruan Tinggi Negeri, maka siswa tidak membayar, tetapi kalau diterima di Perguruan Tinggi Negeri, maka siswa membayar sesuai dengan yang dijanjikan oleh siswa itu sendiri. Satu-satunya biaya yang harus dibayarkan oleh siswa adalah hanya membayar uang pendaftaran Rp.10.000,-. Bahkan uang pendaftaran tersebut, kalau memang siswa tersebut tidak mampu, kalau tidak diterima di Perguruan Tinggi juga boleh diambil kembali, tetapi bagi siswa yang mampu kita meminta kesadaran siswa tersebut untuk tidak ditarik kembali, anggaplah sebagai ?kenangan indah? karena kita telah mendidik, telah menyediakan fasilitas bimbingan, telah menyediakan waktu untuk konsultasi dan memotivasi mereka agar dapat masuk Perguruan Tinggi Negeri. Memang itulah bagian dari resiko yang kita tanggung, karena meluncurkan Program Jaminan Diterima. Untuk menangani program yang spesial ini adalah orang tahu persis tentang program jaminan diterima dan tahu seluk beluk bimbingan tes, mulai dari teknik mengajar yang baik dan menyenangkan, teknik meramal soal serta tahu tentang bagaimana mengerjakan soal secara cepat. Kita tidak lanjuti di lapangan dengan memasang Customer Service yang istimewa di dua tempat. Tempat pertama di Jalan Kapten Tendean No. 7, customer service-nya bernama Purdi E. Chandara dan tempat kedua di Jalan Demangan Kidul No. 92, customer service-nya ditangani oleh yang namanya M. Suyanto. Kedua customer service tersebut tahu persis tentang Program Jaminan Diterima dan tahu segala seluk beluk Primagama. Strategi tersebut terbukti sangat ampuh. SMA Favorit, istilah kita ketika itu tidak mengenal bimbingan Tes Primagama, tetapi setelah muncul program tersebut mulai mengenal dan akhirnya kedua gedung yang telah kita sewa tidak mampu menampungnya, sehingga harus menyewa gedung yang baru. Strategi sentuhan unik yang kedua ini jauh lebih ampuh dari strategi yang pertama. Memanglah agar kita dapat dikenal, kita harus menciptakan strategi yang berbeda, yang dirasa unik oleh pelanggan kita.
PLUS MINUS UNAS ULANGAN SUPRIYOKO, KI
ARTIKEL KORAN DAN MAJALAH DOSEN UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA 2009: HARIAN KEDAULATAN RAKYAT OKTOBER - DESEMBER 2009
Publisher : ARTIKEL KORAN DAN MAJALAH DOSEN UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (86.254 KB)

Abstract

         Ada kebijakan Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) bersama Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) yang sekarang sedang menyita perhatian masyarakat luas utamanya masyarakat pendidikan; yaitu tentang pengajuan pelaksanaan Ujian Nasional (Unas).          Unas SMA, MA, SMALB, dan SMK yang tahun ajaran 2008/2009 lalu dilaksanakan Bulan April maka pada tahun ajaran 2009/2010 sekarang akan dilaksanakan pada Bulan Maret, tepatnya minggu ketiga Maret 2010. Pada sisi yang lain Unas SMP, MTs dan SMPLB yang tahun ajaran 2008/2009 lalu dilaksanakan Bulan April maka pada tahun ajaran 2009/2010 sekarang ini akan dilaksanakan pada Bulan Maret, atau tepatnya minggu keempat Maret 2010.          Alasan diajukannya pelaksanaan Unas tersebut adalah akan dilakukan-nya Unas Ulangan. Unas Ulangan ini diperuntukkan bagi siswa yang gagal dalam Unas Utama.          Diajukannya pelaksanaan Unas tersebut banyak menunai protes dengan berbagai alasan; ada yang merasa tak siap, program sekolahnya terganggu, pengumumannya mendadak, dsb, bahkan ada yang menyalahkan pimpinan departemen yang suka membuat keputusan mengejutkan. Namun protes itu sedikit mereda ketika dilihat argumentasinya akan dilakukan Unas Ulangan untuk menolong siswa yang gagal Unas Utama. Senyatanya Unas Ulangan itu sendiri memang memiliki nilai plus dan minus didalamnya.
NASIB GURU INDONESIA SUPRIYOKO, KI
ARTIKEL KORAN DAN MAJALAH DOSEN UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA 2009: HARIAN KEDAULATAN RAKYAT OKTOBER - DESEMBER 2009
Publisher : ARTIKEL KORAN DAN MAJALAH DOSEN UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (96.138 KB)

Abstract

Sungguh-sungguh terjadi! Konon nasib pendidikan nasional Indonesia bukanlah di tangan konglomerat, aristokrat dan teknokrat, bahkan bukan pula di tangan birokrat, akan tetapi berada di tangan guru; namun anehnya jarang sekali para guru diajak bicara dalam menentukan masa depan pendi-dikan nasional alias nasib pendidikan nasional Indonesia.          Ketika jaman prakemerdekaan, para guru justru sering diajak bicara dalam menentukan nasib pendidikan di negeri ini. Guru pun pernah menun-jukkan perlawanannya terhadap kaum penjajah, misalnya dalam peristiwa Onderwijs Ordonnantie (OO) tahun 1932 yang di bawah kepemimpinan Bapak Pendidikan Nasional Ki Hadjar Dewantara melawan kebijakan sewe-nang-wenang Belanda dengan strategi lijdelijk verset. Dengan keberanian-nya itu guru pun makin dihormati rakyat; dan yang lebih penting memiliki peran dalam menentukan perjalanan pendidikan (nasional) ke depan.          Sekarang? Hampir semua orang menyatakan posisi strategis guru yang jumlahnya 2,7 jutaan orang dalam menentukan masa depan pendidikan nasional; akan tetapi senyatanya mereka relatif jarang diajak ?mengobrol? atau ?bercengkerama? untuk menentukan nasib pendidikan yang digeluti setiap harinya. Sungguh-sungguh terjadi; dan terjadi sungguh-sungguh!
KIAT SUKSES MENJADI ENTREPRENEUR BAGI ORANG BIASA (21) Suyanto, Mohammad
ARTIKEL KORAN DAN MAJALAH DOSEN UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA 2009: HARIAN KEDAULATAN RAKYAT OKTOBER - DESEMBER 2009
Publisher : ARTIKEL KORAN DAN MAJALAH DOSEN UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (99.798 KB)

Abstract

Akhirnya terbukti, setelah tes masuk Perguruan Tinggi Negeri, siswa yang bisa masuk mendekati angka 90 %. Luar biasa, karena siswanya memang sudah pandai-pandai, berasal dari SMA Favorit. Setelah itu kita mengucapkan ?SELAMAT? kepada siswa kita yang diterima di Perguruan Tinggi Negeri dengan  diumumkan di Harian Kedaulatan Rakyat satu halaman penuh. Setelah itu seakan-akan Bimbingan Tes yang kecil tersebut seperti ?meledak?, siswanya tahun-tahun berikutnya luar biasa banyak. Strategi mengkomunikasikan di Harian Kedaulatan Rakyat tersebut, yang sekarang baru tahu disebut sebagai Strategi Positioning, yaitu strategi menempatkan produk mempunyai posisi yang baik di benak konsumen. Konsep Positioning sebagai dasar dari strategi pemasaran dikemukakan oleh Jack Trout dan All Ries pada awal tahun 1970-an dan menjadi dasar yang populer dari pengembangan strategi kreatif. Gagasan umum dari positioning adalah menempatkan sebuah produk untuk mendapatkan posisi yang baik dalam benak konsumen. Merek yang telah memiliki posisi mapan dalam benak akan menjadi faktor pengaruh yang kuat pada saat konsumen memerlukan solusi. Biasanya berorientasi pada market leader. Keunggulan bersaing perusahaan, sesungguhnya adalah keunggulan komunikasi. Sehingga masalah dalam bersaing adalah masalah dalam berkomunikasi. Strategi Positioning sesungguhnya adalah strategi komunikasi. Periklanan merupakan bentuk komunikasi yang, dari sudut pandang penerima, dibangun dalam penghargaan yang rendah. Jika Anda berhasil dalam dalam periklanan, kemungkinan Anda akan berhasil  dalam bidang bisnis, agama, politik atau aktivitas lainyang membutuhkan komunikasi massa. Positioning merupakan konsep yang mengubah keaslian iklan, konsep yang sederhana yang membuat orang menghadapi kesulitan dalam memahami kekuatannya. Positioning dimulai dengan sebuah produk, barang, jasa, perusahaan, atau orang. Tetapi positioning bukanlah sesuatu yang Anda lakukan terhadap produk. Positioning adalah sesuatu yang Anda lakukan terhadap pikiran calon konsumen, yaitu menempatkan produk itu pada pikiran calon konsumen. Maka merupakan kesalahan jika menyebut konsep ini sebagai ?positioning produk?. Seperti halnya Anda melakukan sesuatu hal terhadap fisik produk itu. Juga salah jika positioning tidak melibatkan perubahan. Tetapi perubahan tersebut adalah perubahan terhadap nama, harga dan kemasan bukan terhadap produk secara keseluruhan. Pada dasarnya ada perubahan penampilan yang akan dilakukan dengan tujuan menjamin sustu posisi yang lebih berharga dalam pikiran calon konsumen. Positioning juga merupakah tubuh pemikiran yang pertama yang dirancang untuk memegang permasalahan dalam mendengarkan masyarakat kita yang kebanjiran informasi. Satu-satunya pertahanan yang dimiliki seseorang dalam masyarakat adalah pemikiran yang sangat sederhana. Maka pendekatan terbaik yang akan diambil sesorang dalam masysrakat adalah pesan yang sederhana.  Dalam komunikasi, seperti halnya dalam arsitektur, lebih sedikit lebih baik. Anda harus mempertajam pesan agar masuk di pikiran konsumen. Bahkan Jack Trout dan Al Ries mengatakan bahwa positioning bukan yang dikerjakan terhadap produk, tetapi yang dikerjakan terhadap benak konsumen. Primagama menggunakan kata ?Terdepan Dalam Prestasi? sebagai positioning.  
KIAT SUKSES MENJADI ENTREPRENEUR BAGI ORANG BIASA (27) Suyanto, Mohammad
ARTIKEL KORAN DAN MAJALAH DOSEN UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA 2009: HARIAN KEDAULATAN RAKYAT OKTOBER - DESEMBER 2009
Publisher : ARTIKEL KORAN DAN MAJALAH DOSEN UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (100.901 KB)

Abstract

Demikian pula pada ketrampilan jaringan komputer, kami mendirikan PT. Time Exellindo. Perusahaan tersebut didirikan dengan cara memulai bisnis tanpa uang tunai. PT. Time Exellindo saya ambilkan dari kata Time dan Excellindo. Kata Time berasal dari Time Warner, yang merupakan sebuah perusahaan multinasional yang bermarkas di New York City. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1990 setelah bergabung antara Time Inc. dan Warner Communications. Perusahaan ini menghasilkan berbagai macam produk-produk telekomunikasi. Sedangkan Excellindo saya ambil dari perusahaan PT Excelcomindo Pratama Tbk, atau disingkat XL, adalah sebuah perusahaan operator telekomunikasi seluler di Indonesia. XL mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 8 Oktober 1996 dan merupakan perusahaan swasta pertama yang menyediakan layanan telepon seluler di Indonesia. XL memiliki dua lini produk GSM, yaitu XL Prabayar dan XL Pascabayar. Selain itu XL juga menyediakan layanan korporasi yang termasuk Internet Service Provider (ISP) dan VoIP. Saya bermipi suatu saat perusahaan ini seperti PT. Excelcomindo Pratama dalam jangka menengah dan dalam jangka panjang seperti PT.Time Warner, namanya saja ya mimpi dan disamping itu mimpi kan gratis serta tidak ada yang melarang. Kadangkala saya ditertawakan dengan nama tersebut, terlalu mengada-ada. Tidak berkaca dengan diri sendiri, tetapi meskipun dicaci, dihina atau disepelekan, saya tetap saja menyukai nama tersebut. Nama adalah cita-cita dan doa, semoga tercapai yang saya cita-citakan bersama kawan-kawan saya. Setelah mempunyai nama, yang merupakan visi dan misi perusahaan, kemudian menentukan tujuan dan sasaran. Tujuan perusahaan tersebut selain untuk menghasilkan profit juga untuk tempat magang mahasiswa. Dalam bahasa kami, sebagai laboratorium dunia kerja. Setelah magang atau bekerja di PT. Time Exellindo, kami berharap mahasiswa tersebut setelah lulus mereka profesional dalam bidang jaringan komputer dan seluk beluk tentang internet. Perusahaan ini dipimpin oleh salah seorang staf Amikom Yogyakarta dan karyawannya dari mahasiswa STMIK AMIKOM yang masih polos-polos, tetapi mempunyai semngat tinggi untuk belajar dan berkembang. PT. Time Exellindo adalah perusahaan pada awalnya bergerak dalam bidang Internet Service Provider (ISP). Bandwdith milik STMIK AMIKOM Yogyakarta sebesar 512 kb (0,5 MB), ketika itu sebagai senjata awal memulai berbisnis. Setelah ada yang pesan, barulah kta menambah bandwidth tersebut sesuai dengan pesanan. Setelah nama dibuat dan diakte notariskan, kemudian mulai berbicara tentang strategi bisnis yang akan dijalankan. ?Pak saya nggak ngerti manajemen, kira-kira manajemennya bagaimana? ?Tanya Pak Hanafi sebagai pimpinan tertinggi. ?Pak Hanafi bersama kawan-kawan mengalir saja seperti sungai dan belajar dari ISP lain. Nanti Pak Hanafi pasti menemukan manajemen sendiri? jawab saya. ?Kalau strategi menjual bandwidth kira-kira bagaimana Pak?? tanya Pak Hanafi.  ?Pertama, Pak Hanafi harus memilih apakah pasar yang dibidik pasar konsumen atau pasar industri?? jawab saya. ?Pasar konsumen itu seperti apa to Pak? ? Pak Hanafi bertany lagi. ?Pasar konsumen itu berjualan ke individu, retail atau kecil-kecil kita layani.? Jawab saya.  ?Kalau pasar industri seperti apa Pak?? Tanya Pak Hanafi kembali. Pasar industri itu misalnya institusi, perguruan tinggi dan sebagainya. Hanya yang besar-besar saja, termasuk mungkin kita bisa dijadikan tempat untuk kulakan ISP lainnya, sehingga yang kecil-kecil biar dilayani ISP yang ambil bandwidth dari kita. Saya sarankan untuk memilih pasar industri saja, yang dibidik sedikit, tetapi biasanya belinya besar. ?Kalau begitu saya mengikuti sarannya Pak Yanto saja, memilih pasar industri.? Kata Pak Hanafi.

Page 1 of 2 | Total Record : 12


Filter by Year

2009 2009


Filter By Issues
All Issue 2010: HARIAN REPUBLIKA EDISI JANUARI - MARET 2010 2010: HARIAN KEDAULATAN RAKYAT JANUARI-MARET 2010 2010: HARIAN REPUBLIKA EDISI JANUARI - MARET 2010 2010: HARIAN KEDAULATAN RAKYAT JANUARI-MARET 2010 2010: HARIAN MEDIA PIKIRAN RAKYAT 2010: HARIAN SUARA PEMBARUAN 2010: HARIAN JAWA POS 2009: HARIAN REPUBLIKA EDISI JULI - SEPTEMBER 2009 2009: HARIAN REPUBLIKA EDISI OKTOBER - DESEMBER 2009 2009: HARIAN REPUBLIKA EDISI APRIL - JUNI 2009 2009: HARIAN KEDAULATAN RAKYAT OKTOBER - DESEMBER 2009 2009: HARIAN KEDAULATAN RAKYAT APRIL - JUNI 2009 2009: HARIAN KEDAULATAN RAKYAT APRIL - JUNI 2009 2009: HARIAN REPUBLIKA EDISI JANUARI - MARET 2009 2009: HARIAN KEDAULATAN RAKYAT OKTOBER - DESEMBER 2009 2009: HARIAN KEDAULATAN RAKYAT JULI - SEPTEMBER 2009 2009: HARIAN KEDAULATAN RAKYAT JULI - SEPTEMBER 2009 2009: HARIAN REPUBLIKA EDISI APRIL - JUNI 2009 2009: HARIAN KEDAULATAN RAKYAT JANUARI - MARET 2009 2009: HARIAN REPUBLIKA EDISI JULI - SEPTEMBER 2009 2009: HARIAN REPUBLIKA EDISI JANUARI - MARET 2009 2009: HARIAN REPUBLIKA EDISI OKTOBER - DESEMBER 2009 2009: HARIAN KEDAULATAN RAKYAT JANUARI - MARET 2009 2009: HARIAN SUARA PEMBARUAN 2009: HARIAN JAWA POS 2009: HARIAN SINAR HARAPAN 2009: HARIAN SINAR HARAPAN 2009: HARIAN SUARA KARYA 2009: HARIAN KOMPAS 2009: HARIAN KOMPAS 2009: HARIAN MEDIA INDONESIA 2009: HARIAN JAWA POS 2009: HARIAN SUARA PEMBARUAN 2009: HARIAN PIKIRAN RAKYAT 2009: HARIAN PIKIRAN RAKYAT 2008: HARIAN KEDAULATAN RAKYAT JULI - SEPTEMBER 2008 2008: HARIAN REPUBLIKA EDISI JANUARI - MARET 2008 2008: HARIAN REPUBLIKA EDISI JULI - SEPTEMBER 2008 2008: HARIAN REPUBLIKA EDISI OKTOBER - DESEMBER 2008 2008: HARIAN REPUBLIKA EDISI APRIL - JUNI 2008 2008: HARIAN REPUBLIKA EDISI JANUARI - MARET 2008 2008: HARIAN REPUBLIKA EDISI JULI - SEPTEMBER 2008 2008: HARIAN KEDAULATAN RAKYAT APRIL - JUNI 2008 2008: HARIAN KEDAULATAN RAKYAT JULI - SEPTEMBER 2008 2008: HARIAN REPUBLIKA EDISI APRIL - JUNI 2008 2008: HARIAN KEDAULATAN RAKYAT JANUARI - MARET 2008 2008: HARIAN KEDAULATAN RAKYAT APRIL - JUNI 2008 2008: HARIAN KEDAULATAN RAKYAT JANUARI - MARET 2008 2008: HARIAN KEDAULATAN RAKYAT OKTOBER - DESEMBER 2008 2008: HARIAN REPUBLIKA EDISI OKTOBER - DESEMBER 2008 2008: HARIAN KEDAULATAN RAKYAT OKTOBER - DESEMBER 2008 2008: HARIAN KOMPAS 2008: HARIAN KOMPAS 2008: HARIAN PIKIRAN RAKYAT 2008: HARIAN SUARA PEMBARUAN 2008: HARIAN SINAR HARAPAN 2008: HARIAN JAWA POS 2008: HARIAN SINAR HARAPAN 2008: HARIAN JAWA POS 2008: HARIAN PIKIRAN RAKYAT 2008: HARIAN SUARA MERDEKA 2008: HARIAN SUARA PEMBARUAN 2007: HARIAN KEDAULATAN RAKYAT OKTOBER - DESEMBER 2007 2007: HARIAN KEDAULATAN RAKYAT JANUARI - MARET 2007 2007: HARIAN REPUBLIKA EDISI JANUARI - MARET 2007 2007: HARIAN KEDAULATAN RAKYAT JULI - SEPTEMBER 2007 2007: HARIAN REPUBLIKA EDISI JANUARI - MARET 2007 2007: HARIAN KEDAULATAN RAKYAT JULI - SEPTEMBER 2007 2007: HARIAN REPUBLIKA EDISI APRIL - JUNI 2007 2007: HARIAN REPUBLIKA EDISI JULI - SEPTEMBER 2007 2007: HARIAN REPUBLIKA EDISI APRIL - JUNI 2007 2007: HARIAN REPUBLIKA EDISI OKTOBER - DESEMBER 2007 2007: HARIAN KEDAULATAN RAKYAT JANUARI - MARET 2007 2007: HARIAN REPUBLIKA EDISI OKTOBER - DESEMBER 2007 2007: HARIAN KEDAULATAN RAKYAT APRIL - JUNI 2007 2007: HARIAN KEDAULATAN RAKYAT OKTOBER - DESEMBER 2007 2007: HARIAN REPUBLIKA EDISI JULI - SEPTEMBER 2007 2007: HARIAN KEDAULATAN RAKYAT APRIL - JUNI 2007 2007: MAJALAH FASILITATOR 2007: MOZAIK OBITUARI 2007: HARIAN MEDIA INDONESIA 2007: HARIAN MEDIA INDONESIA 2007: HARIAN KOMPAS 2007: MAJALAH FASILITATOR 2007: HARIAN SUARA PEMBARUAN 2007: HARIAN PIKIRAN RAKYAT 2007: HARIAN PIKIRAN RAKYAT 2006: HARIAN KEDAULATAN RAKYAT JANUARI - MARET 2006 2006: HARIAN REPUBLIKA EDISI OKTOBER - DESEMBER 2006 2006: HARIAN KEDAULATAN RAKYAT APRIL - JUNI 2006 2006: HARIAN KEDAULATAN RAKYAT JULI - SEPTEMBER 2006 2006: HARIAN KEDAULATAN RAKYAT JULI - SEPTEMBER 2006 2006: HARIAN REPUBLIKA EDISI JULI - SEPTEMBER 2006 2006: HARIAN REPUBLIKA EDISI OKTOBER - DESEMBER 2006 2006: HARIAN KEDAULATAN RAKYAT JANUARI - MARET 2006 2006: HARIAN REPUBLIKA EDISI APRIL - JUNI 2006 2006: HARIAN KEDAULATAN RAKYAT OKTOBER - DESEMBER 2006 2006: HARIAN REPUBLIKA EDISI JULI - SEPTEMBER 2006 2006: HARIAN REPUBLIKA EDISI APRIL - JUNI 2006 2006: HARIAN REPUBLIKA EDISI JANUARI - MARET 2006 2006: HARIAN KEDAULATAN RAKYAT APRIL - JUNI 2006 2006: HARIAN KEDAULATAN RAKYAT OKTOBER - DESEMBER 2006 2006: HARIAN KOMPAS 2006: MAJALAH FASILITATOR 2006: HARIAN MEDIA INDONESIA 2006: MAJALAH METODIKA 2006: MAJALAH FASILITATOR 2006: HARIAN PIKIRAN RAKYAT 2006: HARIAN SUARA PEMBARUAN 2006: HARIAN SUARA PEMBARUAN 2006: HARIAN JAWA POS 2006: HARIAN SUARA MERDEKA 2006: HARIAN PIKIRAN RAKYAT 2006: HARIAN SUARA MERDEKA 2006: HARIAN KOMPAS 2005: HARIAN KEDAULATAN RAKYAT JANUARI - MARET 2005 2005: HARIAN KEDAULATAN RAKYAT JULI - SEPTEMBER 2005 2005: HARIAN REPUBLIKA EDISI APRIL - JUNI 2005 2005: HARIAN KEDAULATAN RAKYAT OKTOBER - DESEMBER 2005 2005: HARIAN KEDAULATAN RAKYAT APRIL - JUNI 2005 2005: HARIAN KEDAULATAN RAKYAT JULI - SEPTEMBER 2005 2005: HARIAN REPUBLIKA EDISI OKTOBER - DESEMBER 2005 2005: HARIAN REPUBLIKA EDISI JULI - SEPTEMBER 2005 2005: HARIAN REPUBLIKA EDISI APRIL - JUNI 2005 2005: HARIAN KEDAULATAN RAKYAT JANUARI - MARET 2005 2005: HARIAN REPUBLIKA EDISI OKTOBER - DESEMBER 2005 2005: HARIAN KEDAULATAN RAKYAT APRIL - JUNI 2005 2005: HARIAN REPUBLIKA EDISI JANUARI - MARET 2005 2005: HARIAN REPUBLIKA EDISI JULI - SEPTEMBER 2005 2005: HARIAN KEDAULATAN RAKYAT OKTOBER - DESEMBER 2005 2005: HARIAN REPUBLIKA EDISI JANUARI - MARET 2005 2005: HARIAN MEDIA INDONESIA 2005: HARIAN JAWA POS 2005: HARIAN SUARA PEMBARUAN 2005: MAJALAH FASILITATOR 2005: HARIAN MEDIA INDONESIA 2005: HARIAN JAWA POS 2004: HARIAN KEDAULATAN RAKYAT APRIL - JUNI 2004 2004: HARIAN KEDAULATAN RAKYAT OKTOBER - DESEMBER 2004 2004: HARIAN REPUBLIKA EDISI OKTOBER - DESEMBER 2004 2004: HARIAN KEDAULATAN RAKYAT OKTOBER - DESEMBER 2004 2004: HARIAN REPUBLIKA EDISI APRIL - JUNI 2004 2004: HARIAN KEDAULATAN RAKYAT JULI - SEPTEMBER 2004 2004: HARIAN KEDAULATAN RAKYAT JULI - SEPTEMBER 2004 2004: HARIAN REPUBLIKA EDISI OKTOBER - DESEMBER 2004 2004: HARIAN REPUBLIKA EDISI APRIL - JUNI 2004 2004: HARIAN KEDAULATAN RAKYAT APRIL - JUNI 2004 2004: HARIAN KEDAULATAN RAKYAT JANUARI - MARET 2004 2004: HARIAN MEDIA INDONESIA 2004: HARIAN SUARA PEMBARUAN 2004: HARIAN MEDIA INDONESIA 2004: HARIAN SUARA PEMBARUAN 2004: MAJALAH FASILITATOR 2004: HARIAN KOMPAS 2004: HARIAN JAWA POS 2004: HARIAN KOMPAS 2004: MAJALAH FASILITATOR 2004: HARIAN JAWA POS 2003: HARIAN KEDAULATAN RAKYAT EDISI OKTOBER-DESEMBER 2003 2003: HARIAN KEDAULATAN RAKYAT EDISI APRIL-JUNI 2003 2003: HARIAN KEDAULATAN RAKYAT EDISI APRIL-JUNI 2003 2003: HARIAN KEDAULATAN RAKYAT EDISI OKTOBER-DESEMBER 2003 2003: HARIAN KEDAULATAN RAKYAT EDISI JULI-SEPTEMBER 2003 2003: HARIAN KEDAULATAN RAKYAT EDISI JULI-SEPTEMBER 2003 2003: HARIAN SUARA PEMBARUAN 2003 2003: HARIAN SUARA PEMBARUAN 2003: HARIAN KOMPAS 2003: HARIAN PIKIRAN RAKYAT 2002: HARIAN KEDAULATAN RAKYAT 2002: Tabloid Pelajar PELAJAR INDONESIA 2002: HARIAN KOMPAS 2002: HARIAN PIKIRAN RAKYAT 2002: HARIAN SUARA KARYA 2002: HARIAN KEDAULATAN RAKYAT 2002: HARIAN KOMPAS 2002: HARIAN SUARA PEMBARUAN 2002: HARIAN SUARA PEMBARUAN 2002: HARIAN PIKIRAN RAKYAT 2001: MAJALAH PUSARA 2001: HARIAN SUARA PEMBARUAN 2001: HARIAN SUARA KARYA 2001: HARIAN PIKIRAN RAKYAT 2001: HARIAN KOMPAS 2001: HARIAN SUARA MERDEKA 2001: HARIAN KEDAULATAN RAKYAT 2001: HARIAN KEDAULATAN RAKYAT 2001: HARIAN PIKIRAN RAKYAT 2001: HARIAN SUARA PEMBARUAN 2000: HARIAN SUARA PEMBARUAN 2000: HARIAN KOMPAS 2000: MAJALAH PUSARA 2000: HARIAN SUARA KARYA 2000: MAJALAH TRANSFORMASI 2000: HARIAN SUARA KARYA 2000: HARIAN SUARA PEMBARUAN 2000: HARIAN KEDAULATAN RAKYAT 2000: HARIAN PIKIRAN RAKYAT 2000: HARIAN SUARA MERDEKA 2000: HARIAN KOMPAS 2000: MAJALAH PUSARA 2000: HARIAN KEDAULATAN RAKYAT 2000: HARIAN MEDIA INDONESIA 2000: HARIAN PIKIRAN RAKYAT 1999: MAJALAH PUSARA 1999: HARIAN SUARA MERDEKA 1999: MAJALAH PUSARA 1999: HARIAN PIKIRAN RAKYAT 1999: HARIAN SUARA KARYA 1999: HARIAN SUARA KARYA 1999: HARIAN REPUBLIKA 1999: HARIAN SUARA PEMBARUAN 1999: HARIAN PIKIRAN RAKYAT 1999: HARIAN KOMPAS 1999: HARIAN KEDAULATAN RAKYAT 1999: HARIAN KEDAULATAN RAKYAT 1998: HARIAN KEDAULATAN RAKYAT 1998: HARIAN BALI POS 1998: MAJALAH PUSARA 1998: MAJALAH PUSARA 1998: HARIAN SUARA PEMBARUAN 1998: HARIAN SUARA MERDEKA 1998: HARIAN SRIWIJAYA POS 1998: HARIAN SUARA KARYA 1998: HARIAN SUARA PEMBARUAN 1998: HARIAN SUARA KARYA 1998: HARIAN PIKIRAN RAKYAT 1998: HARIAN PIKIRAN RAKYAT 1997: HARIAN KEDAULATAN RAKYAT 1997: HARIAN SUARA MERDEKA 1997: HARIAN PIKIRAN RAKYAT 1997: HARIAN BALI POS 1997: HARIAN KOMPAS 1997: HARIAN BERITA NASIONAL 1997: HARIAN SRIWIJAYA POS 1997: HARIAN SUARA KARYA 1997: HARIAN BALI POS 1997: HARIAN SUARA MERDEKA 1997: HARIAN KOMPAS 1997: HARIAN YOGYA POS 1997: HARIAN KEDAULATAN RAKYAT 1997: MAJALAH PUSARA 1997: HARIAN PIKIRAN RAKYAT 1997: HARIAN SUARA PEMBARUAN 1997: HARIAN SUARA KARYA 1997: HARIAN SRIWIJAYA POS 1997: HARIAN SURYA POS 1997: MAJALAH PUSARA 1997: HARIAN BERITA NASIONAL 1996: HARIAN YOGYA POS 1996: HARIAN SURYA POS 1996: HARIAN KOMPAS 1996: HARIAN SUARA KARYA 1996: HARIAN BERITA NASIONAL 1996: MAJALAH PUSARA 1996: HARIAN PIKIRAN RAKYAT 1996: HARIAN SURYA POS 1996: HARIAN BALI POS 1996: MAJALAH PUSARA 1996: HARIAN SUARA MERDEKA 1996: MAJALAH SUARA MUHAMMADIYAH 1996: HARIAN YOGYA POS 1996: HARIAN PIKIRAN RAKYAT 1996: HARIAN SUARA KARYA 1996: HARIAN KEDAULATAN RAKYAT 1996: HARIAN KEDAULATAN RAKYAT 1996: HARIAN BALI POS 1996: HARIAN BISNIS INDONESIA 1996: HARIAN SUARA PEMBARUAN 1995: HARIAN SUARA MERDEKA 1995: HARIAN SUARA PEMBARUAN 1995: HARIAN SUARA KARYA 1995: HARIAN SUARA PEMBARUAN 1995: HARIAN SURABAYA POS 1995: HARIAN BERNAS 1995: HARIAN BERNAS 1995: HARIAN KEDAULATAN RAKYAT 1995: HARIAN BALI POS 1995: HARIAN SUARA MERDEKA 1995: HARIAN BALI POS 1995: HARIAN KEDAULATAN RAKYAT 1995: HARIAN PIKIRAN RAKYAT 1995: HARIAN SUARA KARYA 1995: HARIAN PIKIRAN RAKYAT 1995: HARIAN SURABAYA POS 1995: HARIAN JAWA POS 1994: HARIAN PIKIRAN RAKYAT 1994: HARIAN SUARA MERDEKA 1994: HARIAN SUARA KARYA 1994: HARIAN SUARA PEMBARUAN 1994: HARIAN BALI POS 1994: HARIAN SURABAYA POS 1994: HARIAN PIKIRAN RAKYAT 1994: HARIAN BERNAS 1994: HARIAN SUARA KARYA 1994: HARIAN SUARA PEMBARUAN 1994: HARIAN KEDAULATAN RAKYAT 1994: HARIAN KEDAULATAN RAKYAT 1994: HARIAN BALI POS 1994: HARIAN SURABAYA POS 1993: HARIAN KEDAULATAN RAKYAT 1993: HARIAN SURABAYA POS 1993: HARIAN JAWA POS 1993: HARIAN SUARA PEMBARUAN 1993: HARIAN BERNAS 1993: HARIAN KOMPAS 1993: HARIAN KEDAULATAN RAKYAT 1993: HARIAN SURABAYA POS 1993: HARIAN SUARA KARYA 1993: HARIAN BALI POS 1993: HARIAN SUARA KARYA 1993: HARIAN BALI POS 1993: HARIAN BERNAS 1992: HARIAN KEDAULATAN RAKYAT 1992: HARIAN WAWASAN 1992: HARIAN SUARA MERDEKA 1992: HARIAN SUARA KARYA 1992: HARIAN BALI POS 1992: HARIAN SURABAYA POS 1992: HARIAN SURABAYA POS 1992: HARIAN SUARA KARYA 1992: HARIAN SUARA PEMBARUAN 1992: HARIAN KEDAULATAN RAKYAT 1992: HARIAN SUARA MERDEKA 1992: HARIAN WAWASAN 1992: HARIAN BALI POS 1992: HARIAN SUARA PEMBARUAN 1992: HARIAN BERNAS 1991: HARIAN SUARA PEMBARUAN 1991: HARIAN BERNAS 1991: HARIAN SUARA MERDEKA 1991: HARIAN SUARA MERDEKA 1991: HARIAN YOGYA POS 1991: HARIAN YOGYA POS 1991: HARIAN KEDAULATAN RAKYAT 1991: HARIAN WAWASAN 1991: HARIAN SURABAYA POS 1991: HARIAN BALI POS 1991: HARIAN SUARA KARYA 1991: HARIAN SUARA KARYA 1991: HARIAN SURABAYA POS 1991: HARIAN KEDAULATAN RAKYAT 1991: HARIAN MEDIA INDONESIA 1991: HARIAN BALI POS 1990: HARIAN SUARA MERDEKA 1990: HARIAN YOGYA POS 1990: MAJALAH POPULASI 1990: HARIAN MEDIA INDONESIA 1990: HARIAN SUARA PEMBARUAN 1990: HARIAN WAWASAN 1990: HARIAN KEDAULATAN RAKYAT 1990: HARIAN SUARA MERDEKA 1990: HARIAN KOMPAS 1990: HARIAN BALI POS 1990: HARIAN WAWASAN 1990: HARIAN KOMPAS 1990: HARIAN MEDIA INDONESIA 1990: HARIAN JAWA POS 1990: HARIAN KEDAULATAN RAKYAT 1990: HARIAN SURYA POS 1990: HARIAN BALI POS 1990: HARIAN YOGYA POS 1990: HARIAN SUARA KARYA 1990: MAJALAH PUSARA 1990: HARIAN SUARA KARYA 1990: MAJALAH PUSARA 1989: MAJALAH PENDOPO 1989: HARIAN WAWASAN 1989: HARIAN JAWA POS 1989: MAJALAH PUSARA 1989: HARIAN JAWA POS 1989: HARIAN KEDAULATAN RAKYAT 1989: HARIAN WAWASAN 1989: HARIAN SUARA KARYA 1989: HARIAN YOGYA POS 1989: HARIAN KEDAULATAN RAKYAT 1989: HARIAN SUARA MERDEKA 1989: HARIAN SUARA KARYA 1988: HARIAN KEDAULATAN RAKYAT 1988: HARIAN SUARA KARYA 1988: HARIAN SUARA MERDEKA 1988: HARIAN SUARA MERDEKA 1988: HARIAN WAWASAN 1988: HARIAN SUARA KARYA 1988: HARIAN SURYA POS 1988: HARIAN KOMPAS 1988: MAJALAH PENDOPO 1988: HARIAN WAWASAN 1988: HARIAN KEDAULATAN RAKYAT 1988: HARIAN SURYA POS 1987: HARIAN SURYA POS 1987: HARIAN KOMPAS 1987: HARIAN JAWA POS 1987: HARIAN SUARA KARYA 1987: HARIAN JAWA POS 1987: HARIAN SURYA POS 1987: HARIAN KEDAULATAN RAKYAT 1987: HARIAN KEDAULATAN RAKYAT 1987: HARIAN PRIORITAS 1987: HARIAN WAWASAN 1987: HARIAN SUARA MERDEKA 1987: HARIAN SUARA KARYA 1987: HARIAN SUARA MERDEKA 1987: HARIAN KOMPAS 1987: HARIAN PRIORITAS 1986: HARIAN KEDAULATAN RAKYAT 1986: HARIAN SUARA MERDEKA 1986: HARIAN PRIORITAS 1986: HARIAN SUARA KARYA 1986: HARIAN SUARA MERDEKA 1986: HARIAN KEDAULATAN RAKYAT 1986: MAJALAH ARENA 1986: HARIAN PRIORITAS 1986: HARIAN JAWA POS 1985: HARIAN KEDAULATAN RAKYAT 1985: MAJALAH PUSARA 1985: MAJALAH PUSARA 1985: HARIAN SUARA MERDEKA 1985: HARIAN KEDAULATAN RAKYAT 1985: HARIAN SUARA MERDEKA 1985: MINGGUAN MINGGU PAGI 1985: HARIAN BERITA NASIONAL 1984: MINGGUAN MINGGU PAGI 1984: HARIAN MASA KINI 1984: HARIAN KEDAULATAN RAKYAT 1984: HARIAN KEDAULATAN RAKYAT 1984: HARIAN BERITA NASIONAL 1984: HARIAN BERITA NASIONAL 1983: MAJALAH PUSARA 1983: MAJALAH MAHASISWA 1983: HARIAN KEDAULATAN RAKYAT 1983: HARIAN MASA KINI 1983: HARIAN KEDAULATAN RAKYAT 1983: HARIAN BERITA NASIONAL 1982: HARIAN KEDAULATAN RAKYAT 1982: HARIAN KEDAULATAN RAKYAT More Issue