Jurnal Pekommas
Pekommas is a journal published by the BBPSDMP Kominfo Makassar with the aim of disseminating information on scientific developments in communication, informatics and mass media. The manuscript published in this journal is derived from research and scientific study conducted by researchers, academics and observers of communication, informatics and mass media. Rises with frequency of 2 times a year, namely in April, October.
Articles
371 Documents
Kesiapan E-Skills Pemerintah Daerah dalam Implementasi E-Government di Kawasan Mamminasata
Firdaus Masyhur
Jurnal Pekommas Vol 17, No 3 (2014): Desember 2014
Publisher : BBPSDMP KOMINFO MAKASSAR
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (628.929 KB)
|
DOI: 10.30818/jpkm.2014.1170303
Aspek penting dalam pengembangan eGov di Indonesia adalah sumber daya manusia yang terampil dalam bidang teknologi informasi (e-Skill) dan kompeten dalam mengimplementasikan konsep-konsep pelayanan berbasis elektronik. Kombinasi Parameter SKKNI yang dipetakan ke dalam ICT user skills, ICT practitioner skills, e-business skills menghasilkan konsep keterampilan yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pemerintah akan SDM di bidang kominfo (Gevernment ICT Skills). Penelitian ini menggambarkan kesiapan SDM bidang TIK yang dilaksanakan menggunakan strategi survei dengan populasi pegawai negeri sipil (PNS) yang bekerja di lingkup pemerintah daerah yang tersebar di 4 wilayah dalam kawasan Mamminasata yaitu Makassar, Maros, Gowa, dan Takalar. Hasil penelitian menyatakan bahwa kesiapan e-Skills di Kawasan Mamminasata berada pada indeks 52% yang berarti SDM memahami dan siap dalam pemanfaatan dasar TIK, memahami operasional TIK, memiliki pengetahuan teknis, serta mampu mengeksploitasi penggunaan TIK pada pelaksanaan tugas pokok dan fungsi sebagai aparat pemerintah.
Studi Implementasi E-Government di Daerah Perbatasan
Riva'atul Adaniah Wahab;
Arsyad Arsyad
Jurnal Pekommas Vol 18, No 1 (2015): April 2015
Publisher : BBPSDMP KOMINFO MAKASSAR
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (308.407 KB)
|
DOI: 10.30818/jpkm.2015.1180101
Kebijakan desentralisasi dan otonomi daerah secara tidak langsung berdampak pada perkembangan implementasi e-government di masing-masing pemerintah daerah. Otoritas untuk menentukan konsep e-government menjadikan masing-masing daerah memiliki tingkat kemajuan implementasi e-government yang berbeda. Kesenjangan pada umumnya rentan terlihat di daerah perbatasan. Seiring dengan permasalahan tersebut, tuntutan masyarakat terhadap kualitas penyelenggaraan pemerintahan di semua bidang datang bertubi-tubi. Hal ini menunjukkan tantangan yang dihadapi pemerintah daerah dewasa ini semakin menguat. Dalam hal ini, penguatan penyelenggaraan pemerintah daerah adalah solusinya. Penyelenggaraan pemerintahan yang baik akan berdampak pada pelayanan publik yang lebih baik sebagai salah satu wujud good governance. Karenanya, penelitian implementasi e-government perlu dilakukan di daerah perbatasan dalam rangka mendorong pemerataan implementasi e-government di seluruh wilayah Indonesia. Penelitian ini menggunaan pendekatan kualitatif studi kasus deskriptif dengan wawancara terbuka sebagai salah satu teknik pengumpulan datanya. Salah satu tujuannya adalah untuk mengetahui implementasi e-government di Kabupaten Kepulauan Talaud sebagai salah satu daerah perbatasan di Indonesia, khususnya konsep G2G. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi G2G e-government di Kabupaten Kepulauan Talaud masih berada pada tahap 1 yaitu persiapan. Proses dalam implementasinya pun masih dilakukan secara parsial atau sektoral di masing-masing SKPD. Dalam kondisi ini, model connected government dapat diterapkan sebagai solusinya.
Penerapan Model TAM untuk Menilai Tingkat Penerimaan Nelayan terhadap Penggunaan GPS
nfn Tasmil;
nfn Herman
Jurnal Pekommas Vol 18, No 3 (2015): Desember 2015
Publisher : BBPSDMP KOMINFO MAKASSAR
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (372.784 KB)
|
DOI: 10.30818/jpkm.2015.1180302
Penelitian ini bertujuan untuk menilai tingkat penerimaan penggunaan teknologi GPS untuk nelayan tangkap di Kabupaten Bulukumba. Technology Acceptance Model (TAM) digunakan untuk menggambarkan 5 (lima) konstruk dalam penelitian ini yang meliputi perceived usefulness, perceived ease of use, attitude towar using, behavioral intention to use, dan usage actual. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Sementara teknik Pengumpulan data melalui pendekatan survei dengan teknik purposive sampling. Responden penelitian ini adalah nelayan tangkap yang pernah menggunakan GPS. Jumlah responden 90 orang yang tersebar pada 3 (tiga) kecamatan yakni Bonto Bahari, Kajang dan Herlang. Penilaian mengenai konstruk dalam penelitian ini menggunakan skala likert mulai dari 'sangat tidak setuju (= 1)' sampai 'sangat setuju (= 5)'. Analisis data menggunakan pendekatan partial least square (PLS). Hasil penelitian menunjukkan dari 7 (tujuh) hipotesis yang diadopsi dari model TAM yang telah diuji, hipotesis H1, H2, H3, H4.H6 dan H7 berpengaruh positif dan signifikan sedangkan hipotesis H5 berpengaruh positif tidak signifikan.
Terpaan dan Motif Pemanfaatan MPLIK Masyarakat di Kabupaten Pinrang
Rachmawaty Djaffar
Jurnal Pekommas Vol 18, No 1 (2015): April 2015
Publisher : BBPSDMP KOMINFO MAKASSAR
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (411.864 KB)
|
DOI: 10.30818/jpkm.2015.1180105
Mobile Pusat Layanan Internet Kecamatan (MPLIK) dirancang agar masyarakat di daerah bisa menikmati akses internet seperti masyarakat perkotaan. Adanya MPLIK diharapkan dapat meminimalisir kesenjangan informasi antara masyarakat di daerah dengan perkotaan. Program nasional MPLIK dicanangkan di 5.748 kecamatan di seluruh Indonesia. Namun kenyataan yang ada saat ini literasi media teknologi informasi dan komunikasi (TIK) pada masyarakat di pedesaan masih sangat minim. Karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui terpaan dan motif pemanfaatan MPLIK pada masyarakat di Kabupaten Pinrang. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian in adalah survey dengan dua pendekatan yaitu kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terpaan MPLIK pada masyarakat di Kabupaten Pinrang termasuk dalam kategori cukup optimal. Hal ini dapat dilihat dari selektifitas, kesengajaan (tujuan dan manfaat), keterlibatan (frekuensi dan durasi), keterlibatan dan keyakinan dalam pemanfaatan MPLIK. Sedangkan motif pemanfaatan MPLIK pada masyarakat adalah ekonomi dan motif informatif. Motif ekonomi terlihat dari alasan responden memilih berkunjung ke MPLIK karena tarif yang lebih murah dan lokasi yang dekat serta nyaman. Sedangkan motif informatif tampak dari tujuan berinternet untuk mencari informasi umum.
Literasi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Masyarakat di Kawasan Mamminasata
Baso Saleh
Jurnal Pekommas Vol 18, No 3 (2015): Desember 2015
Publisher : BBPSDMP KOMINFO MAKASSAR
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (623.504 KB)
|
DOI: 10.30818/jpkm.2015.1180301
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tingkat literasi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) masyarakat di kawasan Mamminasata. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan pendekatan kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat literasi masyarakat di kawasan Mamminasata relatif masih rendah. Hanya sebagian kecil masyarakat yang literasi TIKnya relatif baik, yaitu aktivitasnya sudah sangat tergantung pada penggunaan TIK. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa pengguna TIK di kawasan Mamminasata belum merata, yaitu masih didominasi oleh kelompok usia muda dan kelompok masyarakat yang berpendidikan tinggi. Oleh karena itu, penelitian ini merekomendasikan agar dilakukan upaya-upaya peningkatan literasi TIK masyarakat secara merata, baik dari aspek usia maupun pendidikan.
Meme di Media Sosial: Analisis Semiotik Meme Haji Lulung
Christiany Juditha
Jurnal Pekommas Vol 18, No 2 (2015): Agustus 2015
Publisher : BBPSDMP KOMINFO MAKASSAR
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (797.156 KB)
|
DOI: 10.30818/jpkm.2015.1180204
Penggunaan internet yang begitu masif di Indonesia diikuti dengan banyaknya penggunaan media sosial. Hal ini melahirkan fenomena baru dikalangan penggunanya yaitu kreativitas pembuatan meme. Meme dalam bentuk gambar atau video diartikan sebagai ide, prilaku atau gaya yang menyebar dari satu orang ke orang lain melalui media sosial menjadi wahana hiburan karena sifatnya lucu, mengandung parodi dan satire. Namun juga menimbulkan masalah dimana orang menganggap segala sesuatu dapat dijadikan candaan dalam bentuk meme dan tujuannya menyudutkan pihak-pihak tertentu, apalagi jika pihak tersebut membuat sebuah kekeliruan seperti kasus Haji Lulung. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran unsur-unsur semiotik pada meme Haji Lulung yang beredar di media sosial. Metode penelitian ini adalah analisis semiotik dengan pendekatan semiotik Charles Peirce (tanda, obyek dan penafsir). Hasil penelitian menyimpulkan ada hubungan yang erat antara tanda, obyek dan penafsir. Tanda (gambar) meme yang dibangun netizen menanggapi perseteruan antara Lulung dan Ahok. Obyek (makna) umumnya berisi cibiran, sindiran dan ketidaksukaan netizen terhadap Lulung dan dikemas dalam bentuk satire (humor). Sementara penafsir atau sikap (pemikiran) kreator meme dan para netizen cenderung sama. Dimana netizen umumnya menerima dan setuju dengan isi meme ini dan saling mendukung satu sama lain dan melabeli Lulung sebagai sosok yang pantas tidak disuka.
Hubungan Tingkat Motivasi Penggunaan Situs Jejaring Sosial Facebook Terhadap Hasil Belajar Mahasiswa
Daris Zunaida;
Hayat Hayat
Jurnal Pekommas Vol 18, No 1 (2015): April 2015
Publisher : BBPSDMP KOMINFO MAKASSAR
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (403.564 KB)
|
DOI: 10.30818/jpkm.2015.1180107
Jumlah pengguna Facebook di Indonesia berada pada urutan ke tujuh terbesar di dunia dan mencapai 23,8 persen dari total populasi penduduk Indonesia. Pemanfaatan Facebook bagi para mahasiswa relatif tinggi sementara hasil belajar rendah. Banyak mahasiswa belum mampu memanfaatkan internet sebagai sumber belajar yang dapat menunjang capaian tingkat hasil belajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat motivasi penggunaan Facebok pada mahasiswa; tingkat hasil belajar mahasiswa; dan korelasi antara tingkat motivasi penggunaan Facebook terhadap hasil belajar mahasiswa. Penelitian menggunakan metode diskriptif kuantitatif korelasional. Variabel dalam penelitian ini adalah tingkat motivasi penggunaan situs jejaring sosial Facebook sebagai variabel bebas dan variabel tingkat hasil belajar sebagai variabel terikat. Instrumen variabel tingkat motivasi penggunaan situs jejaring sosial Facebook dikembangkan dalam lima indikator yaitu: kebutuhan kognitif, kebutuhan afektif, kebutuhan pribadi secara integratif, kebutuhan sosial secara integratif dan kebutuhan pelepasan. Instrumen tingkat hasil belajar dikembangkan dari Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) selama menjadi mahasiswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan Facebook ternyata tidak mempunyai korelasi terhadap hasil belajar mahasiswa. Hal ini dikarenakan media Facebook belum digunakan secara optimal dalam proses belajar mengajar dan pengguna atau mahasiswa lebih memfokuskan pada motivasi jaringan sosial.
Aplikasi Berbasis Mobile untuk Pencarian Rute Angkutan Umum Kota Makassar Menggunakan Algoritma Depth First Search
Rismayani Rismayani;
Ardimansyah Ardimansyah
Jurnal Pekommas Vol 18, No 3 (2015): Desember 2015
Publisher : BBPSDMP KOMINFO MAKASSAR
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (606.044 KB)
|
DOI: 10.30818/jpkm.2015.1180303
Kawasan kota Makassar merupakan tempat kegiatan penduduk dengan segala aktivitasnya. Sarana dan prasarana diperlukan untuk mendukung aktivitas kota. Ditinjau dari aspek pergerakan penduduk, kecenderungan bertambahnya penduduk perkotaan yang tinggi menyebabkan makin banyak jumlah pergerakan baik dari dalam maupun luar kota dan pemberian fasilitas pencarian kode angkutan umum menuju ke suatu tempat yang di inginkan oleh para penumpang angkutan umum. Nantinya akan ditampilkan kode angkutan umum, informasi jalur yang dilalui angkutan umum dan memperlihatkan jalur rute angkutan melalui Google Maps. Adapun metode yang akan digunakan untuk menentukan jarak terdekat dari posisi pengguna aplikasi dengan beberapa pilihan rute adalah algoritma depth first search. Depth first search (DFS) adalah algoritma untuk melintasi, struktur pohon atau grafik yang dimulai pada akar (memilih beberapa node sebagai root dalam kasus grafik) dan mengeksplorasi sejauh mungkin sepanjang masing-masing cabang sebelum mundur. Diharapkan dengan adanya aplikasi tersebut dapat membantu para calon penumpang untuk memilih rute angkutan umum yang ingin ditumpanginya, pencarian kode rute-rute angkutan umum yang di hasilkan dari aplikasi menggunakan algoritma depth first search.
Pengaruh Komunikasi Interpersonal antara Dosen dan Mahasiswa Terhadap Motivasi Belajar dan Prestasi Akademik Mahasiswa
Fauzi Abubakar
Jurnal Pekommas Vol 18, No 1 (2015): April 2015
Publisher : BBPSDMP KOMINFO MAKASSAR
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (283.84 KB)
|
DOI: 10.30818/jpkm.2015.1180106
Aspek motivasi sangat penting dalam proses belajar di perguruan tinggi, karena motivasi akan menentukan intensitas usaha belajar dan mendorong mahasiswa untuk melakukan aktivitas tertentu yang berhubungan dengan kegiatan belajar. Motivasi belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi akademik mahasiswa. Prestasi akademik merupakan hasil dari kegiatan belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai mahasiswa. Hasil belajar yang optimal dipengaruhi oleh berbagai komponen belajar mengajar, diantaranya komunikasi interpersonal dosen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komunikasi interpersonal dosen terhadap motivasi belajar dan prestasi akademik mahasiswa Ilmu Keperawatan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Lhokseumawe. Metode penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang bersifat korelasional Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan kuisoner, kemudian data diolah serta dianalisis secara deskriptif. Landasan teori yang digunakan yaitu teori pengungkapan diri (Self Disclosure Theory), yang dikemukakan oleh Sydney Marshall Jourad. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi interpersonal antara dosen dan mahasiswa berpengaruh terhadap motivasi belajar sebesar 24,4 % dengan koefisien regresi 0,469 dan konstanta 18,644. Sedangkan untuk variabel prestasi akademik, 1,04 % dipengaruhi oleh komunikasi interpersonal dosen dan sisanya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.
Pola Komunikasi Antarpribadi antara Guru dan Siswa di Panti Sosial Taman Penitipan Anak “Melati” Bengkulu
Suzy Azeharie;
Nurul Khotimah
Jurnal Pekommas Vol 18, No 3 (2015): Desember 2015
Publisher : BBPSDMP KOMINFO MAKASSAR
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30818/jpkm.2015.1180307
Penelitian ini membahas mengenai pola komunikasi antara Guru dan Siswa di Panti Sosial Taman Penitipan Anak “Melati” Bengkulu. Taman Penitipan Anak ini merupakan tempat anak anak berusia di bawah lima tahun yang dititipkan kedua orangtuanya selama mereka bekerja. Selama mereka dititipkan maka anak-anak ini diasuh dan dididik oleh guru. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan sosial psikologis yang berpusat pada komunikasi antarpribadi antara guru dan siswa dalam proses belajar mengajar di Panti Sosial Penitipan Anak. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Sementara teknik pengumpulan data yang dipakai adalah wawancara dengan nara sumber yaitu guru yang mengajar di Panti Sosial Taman Penitipan Anak “Melati” dan para siswa yang dititipkan di tempat tersebut. Hasil penelitian ini menunjukan pola komunikasi primer yang mengacu pada efektifitas komunikasi interpersonal antara guru dan siswa diperoleh melalui keterbukaan, empati, sikap mendukung, sikap positif dan kesetaraan yang menekankan pada faktor kedekatan emosional yang dibangun para guru terhadap siswanya. Akibatnya siswa dapat mengerti pesan yang disampaikan guru kepadanya.