Jurnal Pekommas
Pekommas is a journal published by the BBPSDMP Kominfo Makassar with the aim of disseminating information on scientific developments in communication, informatics and mass media. The manuscript published in this journal is derived from research and scientific study conducted by researchers, academics and observers of communication, informatics and mass media. Rises with frequency of 2 times a year, namely in April, October.
Articles
371 Documents
Konstruksi Humas Dalam Tata Kelola Komunikasi Lembaga Pendidikan Tinggi di Era Keterbukaan Informasi Publik
Rachmat Kriyantono
Jurnal Pekommas Vol 18, No 2 (2015): Agustus 2015
Publisher : BBPSDMP KOMINFO MAKASSAR
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (373.848 KB)
|
DOI: 10.30818/jpkm.2015.1180205
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan tata kelola komunikasi lembaga pendidikan tinggi di era keterbukaan informasi publik, sebagai bagian fungsi pelayanan public. Peneliti mengeksplorasi konstruksi humas, melalui wawancara mendalam, dalam tata kelola komunikasi lembaga pendidikan tinggi terkait dengan prinsip-prinsip teori Excellence. Excellence theory in public relations adalah teori yang mendominasi kajian humas sehingga dinilai sebagai teori normatif, yaitu sebagai ukuran standar humas yang efektif. Era keterbukaan informasi makin menjadi tantangan bagi humas dalam penyediaan informasi karena publik makin menyadari haknya memperoleh informasi. Informasi ini dibutuhkan untuk menginterpretasi kebijakan publik dan upaya-upaya publik untuk memonitor lingkungannya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara umum humas lembaga pendidikan tinggi telah melaksanakan tata kelola komunikasi dengan standar cukup baik, meskipun tidak semua prinsip excellence diadopsi sama. Perlu perubahan paradigma agar humas juga fokus pada publik internal, bukan hanya eksternal, menempatkan humas pada posisi yang lebih tinggi dalam struktur kelembagaan dengan kewenangan yang lebih baik serta perlu peran pimpinan dalam menyediakan sumber daya yang baik.
Pendidikan dan Hiburan dalam Drama Radio Pendidikan (Analisis Isi Naskah Drama Radio “Generasi Edu”)
Mariana Susanti
Jurnal Pekommas Vol 18, No 1 (2015): April 2015
Publisher : BBPSDMP KOMINFO MAKASSAR
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (479.613 KB)
|
DOI: 10.30818/jpkm.2015.1180102
Fenomena perkelahian antarpelajar melatarbelakangi munculnya kebijakan nasional pendidikan karakter pada 2010. Balai Pengembangan Media Radio Pendidikan (BPMRP) mengambil peranan mengkampanyekan nilai-nilai pendidikan karakter dalam bentuk seri drama radio “Generasi Edu”. Meski dianggap terlalu bermuatan pendidikan, namun konten audio yang dikembangkan BPMRP dicampur dengan unsur informasi dan hiburan agar dapat diterima oleh semua kalangan. Penelitian ini menggunakan metode analisis isi terhadap naskah drama “Generasi Edu” untuk mengetahui unsur hiburan dan pendidikan yang terkandung di dalamnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa unsur hiburan lebih mendominasi program dibandingkan unsur pendidikan. Oleh sebab itu, drama radio “Generasi Edu” dapat mengenai target sasaran anak muda usia 12-18 tahun karena tidak berkesan menggurui.
Konstruksi Nilai-Nilai Demokrasi Kelompok Islam Fundamentalis di Media Online
Karman Karman
Jurnal Pekommas Vol 18, No 3 (2015): Desember 2015
Publisher : BBPSDMP KOMINFO MAKASSAR
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (332.333 KB)
|
DOI: 10.30818/jpkm.2015.1180304
Indonesia sebagai negara demokrasi harus melaksanakan sistem dan nilai-nilai demokrasi. Implementasi demokrasi ini mendapat tantangan sebagian umat Islam (kelompok fundamentalis). Studi literatur menunjukkan bahwa hubungan demokrasi dan Islam lebih banyak disorot dari sisi politik dan pada tataran prosedural (pemilihan umum). Peneliti terjebak cara berfikir oposisi biner: Islam moderat versus fundamentalisme. Artikel ini membahas konstruksi wacana nilai-nilai demokrasi oleh kelompok Islam fundamentalis di media online. Kelompok Islam fundamentalis yang dimaksud adalah JAT, MMI, dan HTI. Aspek yang dikaji adalah konstruksi kelompok Islam fundamentalis terhadap HAM, kebebasan beragama, kelompok minoritas, kebebasan berekspresi. Penelitian ini menggunakan perspektif Teori Konstruksi Realitas Sosial dan model analisis wacana Theo Van Leeuwen. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penolakan mereka terhadap demokrasi sebatas pemilihan umum. Mereka menerima nilai-nilai demokrasi berupa HAM, kelompok minoritas, dan kebebasan berekspresi. Mereka cenderung menolak kebebasan beragama. Penerimaan mereka terhadap nilai-nilai demokrasi tersebut harus dipahami dalam konteks bisa didamaikan dengan nilai-nilai Islam. Kelompok Islam fundamentalis melakukan adaptasi, reinterpretasi, kontekstualisasi nilai-nilai demokrasi sesuai dengan aspirasi Islam. Media online adalah sarana efektif untuk mendiseminasikan gagasan mereka. Kajian selanjutnya dianjurkan untuk memperdalam fenomena fundamentalisme ini pada aspek pemaknaan, pengalaman, atau dialektika mereka sebagai agen/struktur.
Jejaring dalam Difusi Inovasi Tungku Sehat Hemat Energi (TSHE) Kasus: Kulon Progo D.I. Yogyakarta
Hartiningsih Hartiningsih
Jurnal Pekommas Vol 18, No 2 (2015): Agustus 2015
Publisher : BBPSDMP KOMINFO MAKASSAR
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (385.086 KB)
|
DOI: 10.30818/jpkm.2015.1180201
Tungku Sehat Hemat Energi (TSHE) merupakan penyempurnaan dari tungku tradisional yang sudah dikenal dan biasa digunakan masyarakat khususnya di perdesaan. TSHE adalah teknologi baru yang mudah diadopsi oleh masyarakat. Tungku ini lebih banyak keunggulannya, antara lain tidak mengeluarkan asap, tidak boros kayu bakar karena masakan lebih cepat matang, tidak boros waktu, dan dapur lebih bersih. Dalam difusi inovasi TSHE, jejaring sangat dibutuhkan untuk pembagian peran dalam menginformasikan, mengkomunikasikan, dan menyebarluaskan kelebihan TSHE serta bahayanya menggunakan tungku tradisional. Jejaring ini untuk mengetahui seberapa besar peran jejaring dan para pelaku/aktor dalam difusi inovasi TSHE. Penelitian ini menggunakan metode Social Network Analysis (SNA), yaitu metode yang menggambarkan bagaimana hubungan dan interaksi berjalan antara aktor yang satu dengan aktor yang lainnya dalam suatu hubungan sosial. Hasil studi ini memperlihatkan pentingnya jejaring dalam difusi inovasi TSHE serta aktor-aktor yang berperan dalam pengembangan dan difusi inovasi TSHE; keberhasilan jejaring difusi inovasi tidak dapat dilakukan oleh satu lembaga saja tetapi harus saling berkaitan antara lembaga yang satu dengan lainnya walaupun tetap dibutuhkan satu lembaga yang menjadi sentral; dan yang paling penting adalah peran komunikasi terutama komunikasi interpersonal dalam mempercepat keberhasilan difusi inovasi TSHE dan juga dalam pencarian dana baik dari dalam maupun luar negeri.
Pola Komunikasi untuk Pemberdayaan Kelompok Informasi Masyarakat dalam Menyukseskan Program Swasembada Pangan
Syarif Budhirianto
Jurnal Pekommas Vol 18, No 2 (2015): Agustus 2015
Publisher : BBPSDMP KOMINFO MAKASSAR
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (403.297 KB)
|
DOI: 10.30818/jpkm.2015.1180206
Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) merupakan lembaga komunikasi nonformal di daerah mempunyai peran strategis di masyarakat, tetapi keberadaannya belum bisa mengakomodir program swasembada pangan seperti yang dicanangkan Presiden Joko Widodo. Hal ini karena pola komunikasi terpadu antara masyarakat dengan unsur stakeholder di daerahnya belum terbangun secara sinergis, serta belum terbangunnya kesadaran masyarakat akan pentingnya program ini. Fokus kajian ini mengungkap bagaimana pola komunikasi yang tepat untuk pemberdayaan KIM dalam menyukseskan program swasembada pangan. Tujuannya adalah terbangunnya suatu pola komunikasi KIM yang lebih baik dalam menghadapi program tersebut. Penelitian menggunakan paradigma studi kasus dengan pendekatan kualitatif, kemudian disusun suatu penguatan pola atau model komunikasi yang tepat dalam menghadapi program tersebut. Subyek penelitian adalah masyarakat dan para stakeholder setempat yang dipandang memahami masalah penelitian ini. Lokasi adalah KIM Palasari, Desa Palasari, Kecamatan Cilengkrang, Kota Bandung. Hasil penelitian menunjukkan pola pemberdayaan komunikasi KIM adalah dengan model komunikasi pendampingan yang lebih terarah dari para stakeholders dan mengembangkan komunikasi kelompok yang lebih demokratis kepada para anggotanya. Pola komunikasi linier (sinergi) secara top down dan bottom up antara KIM dengan para stakeholder yang kompeten perlu penguatan untuk memberikan pemahaman yang benar dalam berkomunikasi.
Aplikasi Sistem Pakar untuk Gangguan Mental pada Anak dengan Metode Certainty Factor
Cucut Susanto
Jurnal Pekommas Vol 18, No 1 (2015): April 2015
Publisher : BBPSDMP KOMINFO MAKASSAR
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (919.662 KB)
|
DOI: 10.30818/jpkm.2015.1180103
Gangguan mental pada anak adalah suatu penyakit gangguan kesehatan yang terdiri dari keterbelakangan mental, autis dan conductor disorder. Banyak orang awalnya tidak tahu bahwa anak mereka menderita gangguan mental. Ketidaktahuan ini disebabkan karena minimnya informasi mengenai gangguan perkembangan, gejala dan minimnya tenaga dokter spesialis gangguan perkembangan anak. Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan suatu sistem yang dapat digunakan untuk melakukan diagnosis gangguan mental pada anak yang mampu membuat suatu keputusan yang sama, sebaik layaknya seorang psikolog. Penelitian ini mempergunakan metode faktor kepastian. Aplikasi ini berhasil mengimplementasikan sebuah sistem pakar yang dapat mengatasi nilai derajat kepercayaan atau faktor kepastian data yang diperoleh dari hasil konsultasi dengan pasien.
Peran Media Baru dalam Perubahan Relasi Kekuasaan
Ressi Dwiana
Jurnal Pekommas Vol 18, No 3 (2015): Desember 2015
Publisher : BBPSDMP KOMINFO MAKASSAR
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (847.676 KB)
|
DOI: 10.30818/jpkm.2015.1180305
Penggunaan media baru yang semakin meluas, turut menyebarkan karakter yang lebih demokratis dalam sistem media tersebut. Model distribusi informasi tidak lagi bersifat linier melainkan menyebar. Hal ini memungkinkan setiap orang menyampaikan pesan, termasuk kritik terhadap kelompok manapun, termasuk kelas penguasa. Artikel ini menelaah bagaimana media baru terutama media sosial dipergunakan sehingga berperan dalam perubahan relasi kuasa di Indonesia. Penelitian ini fokus pada 3 bidang yaitu politik, agama, dan ekonomi. Di ke-tiga bidang tersebut, aktivisme media sosial sangat tinggi. Berbagai isu di bidang tersebut kerap mendominasi arus pesan dan informasi di media baru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran media baru terwujud dalam berbagai ekspresi pesan dan informasi yang beredar di media sosial, seperti penggunaan hashtag dan meme. Media baru berfungsi untuk menghimpun massa yang sangat besar sehingga mampu menggeser bahkan mengambil alih kekuaasaan. Peran media baru bervariasi di 3 bidang tersebut. Di level tertinggi ada perubahan sikap dan kebijakan dari kelas penguasa. Namun di level yang paling rendah, media baru masih hanya sebatas wadah untuk menampung kritikan terhadap kelas penguasa.
Sistem Informasi Administrasi Pelatihan dengan Manajemen Workflow Berbasis Web
Azof Ghazali Sujono;
Hanung Adi Nugroho;
Sukiyo Sukiyo
Jurnal Pekommas Vol 18, No 2 (2015): Agustus 2015
Publisher : BBPSDMP KOMINFO MAKASSAR
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (869.28 KB)
|
DOI: 10.30818/jpkm.2015.1180202
Proses administrasi pelatihan di Balai Besar Latihan Kerja Industri (BBLKI) Surakarta masih dilakukan secara manual dan belum terintegrasi mulai dari pendaftaran hingga hasil pelatihan. Banyaknya pihak yang terlibat dalam proses pelatihan menyebabkan kesulitan berkoordinasi satu sama lain sehingga banyak waktu terbuang serta menurunkan tingkat kepuasan pelayanan pada peserta pelatihan, selain itu permasalahan ini juga menimbulkan kesulitan dalam pencapaian jumlah target lulusan pelatihan. Penelitian ini bertujuan untuk membuat sistem informasi administrasi pelatihan dengan manajemen workflow berbasis web mulai proses pendaftaran hingga akhir pelatihan secara terintegrasi. Metode penelitian yang digunakan dalam perancangan aplikasi ini menggunakan pengembangan metode WISDM (Workflow-aware Information System Development Methodology). Aplikasi dibangun dengan memodelkan proses pelatihan dan fungsi masing-masing pihak, selanjutnya diaplikasikan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan basis data MySQL. Penelitian ini menghasilkan sistem informasi adminstrasi pelatihan dengan manajemen workflow berbasis web yang dapat digunakan sebagai referensi dalam memperbaiki proses pelaksanaan pelatihan mulai dari kepastian waktu dan mengintegrasikan tugas serta fungsi pihak-pihak terkait. Aplikasi ini digunakan oleh siswa, instruktur, pimpinan dan pengelola. Pengujian dilakukan dengan black box functionality testing dan validasi data dengan triangulasi sumber data. Aplikasi telah sesuai dengan fungsi dan tampilan yang diharapkan, sehingga dapat digunakan dalam skala sesungguhnya untuk mendukung proses administrasi pelatihan.
Penerimaan Makna dari Iklan Televisi dan Keputusan Pemilih Kandidat pada Pemilu Presiden 2014
Udi Rusadi
Jurnal Pekommas Vol 18, No 2 (2015): Agustus 2015
Publisher : BBPSDMP KOMINFO MAKASSAR
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (506.243 KB)
|
DOI: 10.30818/jpkm.2015.1180207
Kajian media mengenai iklan politik umumnya memfokuskan pada pengaruh terhadap keputusan pemilih dan kajian mengenai pemaknaan kandidat dari iklan merupakan kajian yang terpisah. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan pola keterkaitan antar makna yang diterima dari iklan televisi dengan keputusan untuk memilih kandidat pada Pemilihan Presiden 2014. Teori yang digunakan ialah teori encoding dan decoding dan teori persuasi dengan pendekatan kognitif. Metode yang digunakan untuk tahap encoding ialah analisis semiotika Pierce dan untuk mengetahui tahapan decoding dan pilihan terhadap kandidat dilakukan dengan wawancara mendalam kepada informan yang dipilih dengan metode purposive sampling. Hasilnya menunjukkan bahwa mereka yang memilih seorang kandidat memiliki posisi pembacaan dominan terhadap kandidat tersebut dan pembacaan oposisi atau negoisasi bagi kandidat pesaingnya. Pemaknaan yang diterima dari iklan ternyata diperkuat oleh kedekatan ideologis dan informasi lainnya dari sumber media massa dan media sosial.
Identifikasi Publik Berdasarkan Persepsi Situasional pada Isu Seputar Pemilihan Umum Presiden Tahun 2014 pada Publik Kota Malang
Amelia Magdalena;
Rachmat Kriyantono;
Bayu Indra Pratama
Jurnal Pekommas Vol 18, No 1 (2015): April 2015
Publisher : BBPSDMP KOMINFO MAKASSAR
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (257.674 KB)
|
DOI: 10.30818/jpkm.2015.1180104
Isu menjadi titik awal munculnya sebuah krisis terutama bagi pemerintah karena dapat membentuk persepsi negatif dari masyarakat bila tidak sesegera mungkin diberi tindakan. Jika isu tersebut gagal diantisipasi dapat menimbulkan sebuah krisis yang dapat merugikan pihak terkait yang dalam hal ini adalah pemerintah. Public relations atau humas diharapkan dapat mengobservasi alur opini publik terhadap sebuah isu dan memanfaatkan isu tersebut guna meningkatkan reputasi dengan cara menciptakan sebuah perencanaan program yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji persepsi situasional, mengidentifikasi dan membuat kategori publik di kota Malang terhadap isu-isu terkait pemilihan umum presiden tahun 2014 menggunakan Situational Theory of the Publics (STP). Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis isi dan survei. Metode analisis isi merupakan metode pendahuluan untuk menentukan topik isu-isu seputar pemilihan umum presiden tahun 2014 yang sedang menjadi sorotan di koran Jawa Pos selama bulan April sampai Juni 2014 yang digunakan untuk variabel pertanyaan di kuesioner. Metode survei yang berfokus pada deskripsi varibel persepsi situasional dengan kuesioner sebagai alat instrumennya dan kemudian dipaparkan menggunakan teknik analisis statistik deskriptif dalam bentuk tabel frekuensi. Berdasarkan hasil penelitian ini peneliti menemukan bahwa tipe persepsi situasional dari publik kota Malang adalah problem-facing behavior.