cover
Contact Name
Ade Wahyudin
Contact Email
adewahyudin@mmtc.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
adewahyudin@mmtc.ac.id
Editorial Address
Jl. Magelang Km. 6 Yogyakarta 55284
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Pekommas
ISSN : 25021893     EISSN : 25021907     DOI : 10.56873
Core Subject : Science, Education,
Pekommas is a journal published by the BBPSDMP Kominfo Makassar with the aim of disseminating information on scientific developments in communication, informatics and mass media. The manuscript published in this journal is derived from research and scientific study conducted by researchers, academics and observers of communication, informatics and mass media. Rises with frequency of 2 times a year, namely in April, October.
Arjuna Subject : -
Articles 371 Documents
Pemanfaatan New Media dalam Memudahkan Komunikasi dan Transaksi Pelacur Gay Yesi Puspita
Jurnal Pekommas Vol 18, No 3 (2015): Desember 2015
Publisher : BBPSDMP KOMINFO MAKASSAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (533.871 KB) | DOI: 10.30818/jpkm.2015.1180306

Abstract

Perkembangan teknologi komunikasi juga menimbulkan dampak negatif. Salah satu yang dirasakan masyarakat Minang adalah menjamurnya perilaku menyimpang gay. Mereka membentuk perkumpulan kelompok sosial kecil, dimana mereka bergaul dan mendapatkan apa yang diinginkan, tanpa melihat sikap antipati dari masyarakat karena memanfaatkan new media untuk berkomunikasi dan bertransaksi dalam kegiatan prostitusi. Penelitian ini dianalisis dengan menggunakan teori CMC (computer mediated communications) dimana kegiatan komunikasi antara pelacur gay dengan calon pelanggan dan pelanggan intens di sosial media melalui smartphone. Kegiatan komunikasi dan transaksi diselesaikan di media. Dengan metode kualitatif, maka kegiatan prostitusi online oleh gay di Padang dapat diekplor dan dideskripsikan secara mendalam. Hasil penelitian diketahui bahwa pada tahap menemukan pelanggan ada dua cara; langsung melalui komunikasi non verbal, terdapat kecocokan dilanjutkan bertukar pin BB atau Facebook,dan melalui perantara orang ke tiga, yaitu mucikari/ rekan sesama pelacur gay, dari dua tahap mengenali calon pelanggan kemudian komunikasi dan transaksi dilanjutkan melalui new media. Penjajakan dengan calon pelanggan dilakukan dengan komunikasi intensif melalui new media. Setelah dirasa cocok baru tawar menawar harga dilakukan. Jika dalam proses negosiasi ternyata tidak ditemukan kesepakan maka transaksi dibatalkan. Lalu proses komunikasi dengan pelanggan akan terputus, dan jika dibutuhkan maka komunikasi kembali terjalin.
Aplikasi Pemilihan Rute Alternatif Akibat Kemacetan Lalu Lintas di Kota Makassar Menggunakan Google API dan ASP.Net Nur Alam; Mukhlis Amin
Jurnal Pekommas Vol 18, No 2 (2015): Agustus 2015
Publisher : BBPSDMP KOMINFO MAKASSAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (673.512 KB) | DOI: 10.30818/jpkm.2015.1180203

Abstract

Persoalan kemacetan yang semakin parah di Kota Makassar saat ini perlu segera diatasi. Penelitian ini berusaha memberikan sebuah solusi aplikasi pemilihan rute alternatif untuk mengatasi kemacetan. Aplikasi ini dapat menampilkan lokasi kemacetan yang sedang terjadi beserta jalur alternatif yang memungkinkan untuk dilalui agar terhindar dari kemacetan tersebut. Rute alternatif diperoleh berdasarkan layanan yang telah disediakan oleh Google API. Sistem ini menggunakan beberapa bahasa pemrograman sesuai jenis aplikasinya. Penentuan titik kemacetan dilakukan melalui telepon seluler dengan aplikasi berbasis android menggunakan bahasa pemrograman eclipse. Sementara itu, aplikasi untuk mendesain rute alternatif menggunakan Active Server Pages (ASP.Net). ASP.Net dikompilasi dan berbasis .Net framework sehingga dapat membuat aplikasi dalam berbagai macam bahasa yang mendukung .Net. Pengujian hasil implementasi sistem dilakukan dengan menggunakan metode black box. Hasil pengujian pada setiap halaman utama menunjukkan bahwa keluaran yang dihasilkan melalui beberapa skenario pengujian sudah sesuai dengan yang diharapkan yang berarti halaman-halaman tersebut dapat berjalan dengan baik.
The Role of The Listener and Government Institutions in Educational Radio Broadcasts (Peran Serta Pendengar dan Lembaga Pemerintah dalam Siaran Radio Pendidikan) nfn Innayah; Mariana Susanti
Jurnal Pekommas Vol 1, No 1 (2016): April 2016
Publisher : BBPSDMP KOMINFO MAKASSAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30818/jpkm.2016.2010103

Abstract

The participation of the partner radio stations based on previous studiy still are nonparticipation, it means that the radio station just do what is stated in the agreement to broadcast educational content BPMRPK development results on the schedule that was agreed upon. The lack of radio station partners in partnership with educational institutions is also one of the causes of low participation. This study is a continuation of previous research which aims to describe the role as well as listener and Government agencies in educational radio broadcasts. This study aims to describe the role as well as listener and Government agencies in educational radio broadcasts. The method used was a survey. The population of the research was the radio station partners that totaled 57, 38 samples of an active partner radio stations broadcast educational content developed by BPMRP. The results showed that participation or the participation of the listeners and Government agencies in the broadcast radio education is low. This is due, among others, lack of empowerment of the radio listeners in accommodating the aspirations of the community and the radio stations that have yet to truly serve the needs of the information society in the communication and interaction, especially education.Partisipasi stasiun radio mitra berdasarkan penelitian sebelumnya masih bersifat nonparticipation. Hal ini berarti stasiun radio hanya melakukan apa yang tertuang dalam perjanjian kerja sama untuk menyiarkan konten-konten pendidikan hasil pengembangan BPMRPK sesuai jadwal yang disepakati. Kurangnya stasiun radio mitra dalam menjalin kerja sama dengan lembaga pendidikan juga merupakan salah satu sebab rendahnya partisipasi tersebut. Penelitian ini merupakan kelanjutan dari penelitian sebelumnya yang bertujuan  untuk mendeskripsikan peran serta pendengar dan lembaga pemerintah dalam siaran radio pendidikan. Metode yang digunakan adalah survei dengan  jumlah populasi sebanyak 57 stasiun radio mitra dan sampel  sebanyak 38 stasiun  radio mitra, yang masih aktif menyiarkan konten pendidikan yang dikembangkan oleh BPMRP. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran serta atau partisipasi pendengar dan lembaga pemerintah dalam siaran  radio pendidikan masih tergolong rendah. Hal ini disebabkan antara lain kurangnya pemberdayaan pendengar oleh pihak radio dalam  menampung aspirasi masyarakat, dan stasiun radio belum bersungguh-sungguh melayani kebutuhan informasi dan interaksi komunikasi masyarakat, khususnya siaran  pendidikan.
Public Service Information Based on Map-Mobile as A Guide Search Places Public Service in Semarang City (Informasi Layanan Publik Berbasis Peta Mobile Sebagai Panduan Pencarian Tempat Layanan Masyarakat di Kota Semarang) arief jananto; Heribertus Yuliaton
Jurnal Pekommas Vol 1, No 1 (2016): April 2016
Publisher : BBPSDMP KOMINFO MAKASSAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30818/jpkm.2016.2010107

Abstract

This system aims to make  public service information model-based mobile maps can be implemented and accessed by mobile devices based on Android by the community as an easy, inexpensive, fast, both internet connection and without an internet connection. The search method can be done by writing the search section by category and detailed information on a public layananan sought. The information presented has also done sorting alphabetically, place names were searched and sorting based on the distance of the location of the nearest public facilities around the search site with a maximum predetermined distance. Information searches can also be performed with the partition map information display area (the case study of Semarang). For information google maps (google maps), the Internet should be active, which shows the route search start position to the position of the locations searched, but if the internet connection is lost then the search position will be shifted to a position that has been determined in advance. The method used in this study is action research, ie the existing problems further modeling to provide real solutions. Application development begins with identifying the problems, development needs, build mobile applications, and testing applications whitebox and blackbox to deliver real results that can be utilized by users of the community smartphone community.Sistem ini bertujuan agar model informasi layanan publik berbasis peta mobile dapat diterapkan dan diakses dengan perangkat mobile berbasis android oleh masyarakat secara mudah, murah, cepat, baik secara koneksi internet maupun tanpa koneksi internet. Metode pencarian dapat dilakukan dengan menuliskan bagian pencarian sesuai kategori informasi maupun secara detail pada tempat layanan publik yang dicari. Informasi yang disajikan juga telah dilakukan pengurutan berdasarkan abjad, nama tempat yang dicari dan pengurutan berdasarkan jarak lokasi terdekat tempat layanan publik disekitar lokasi pencarian dengan maksimal jarak yang telah ditentukan. Informasi pencarian juga dapat dilakukan dengan tampilan informasi peta partisi wilayah (studi kasusnya Kota Semarang). Untuk informasi peta google (google maps), internet harus aktif, yang akan menunjukkan rute mulai posisi pencari hingga posisi lokasi yang dicari, namun apabila koneksi internet terputus maka posisi pencari akan dialihkan pada posisi tempat yang telah ditentukan terlebih dahulu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah action research, yaitu permasalahan yang ada selanjutnya dilakukan pemodelan untuk memberikan solusi nyata. Pengembangan aplikasi dimulai dengan melakukan identifikasi permasalahan, kebutuhan pengembangan, membangun aplikasi mobile, dan melakukan pengujian aplikasi secara whitebox dan blackbox untuk memberikan hasil nyata yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat pemakai smartphone.
Measuring User Satisfaction and Website Adoption of Government Website Quality on The Dissemination Food Security Information (Pengukuran Kualitas Website Pemerintah Terhadap Kepuasan Pengguna dan Adopsi Website dalam Diseminasi Informasi Ketahanan Pangan Robert Silas Kabanga; Hanung Adi Nugroho; Wing Wahyu Winarno
Jurnal Pekommas Vol 1, No 1 (2016): April 2016
Publisher : BBPSDMP KOMINFO MAKASSAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30818/jpkm.2016.2010105

Abstract

Dissemination of food security information through website is one of the government services transformation to the citizens to strengthen the pillars of food security. This research to analysis of the quality dimensions of government website to dissemination of food security information that affect website adoption and user satisfaction that having an impact and benefits to the community and government organizations. The object of this research is the website of food security agency of the province of West Nusa Tenggara. The public including employee of state agency that visit the websites are the sample of research. The data collected using scale-6 Likert questionnaire through a paper based and online survey linked on the website. Data processed from 88 respondents and analyzed using Structural Equation Modelling (SEM) method with Partial Least Square (PLS) approach. The results obtained shows website quality has not been optimal to reach user satisfaction and to adopted in order to dissemination of food security information. Some recommendations can used as guidelines for next development of quality website that provide benefits and positive impact on the dissemination of food security information.Diseminasi informasi ketahanan pangan melalui website merupakan salah satu transformasi layanan pemerintah ke masyarakat untuk memperkuat pilar ketahanan pangan. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis dimensi kualitas website pemerintah pada diseminasi informasi ketahanan pangan yang mempengaruhi adopsi website dan kepuasan pengunjung website serta manfaatnya terhadap masyarakat dan organisasi pemerintah. Objek penelitian ini adalah website Badan Ketahanan Pangan Provinsi Nusa Tenggara Barat. Masyarakat umum termasuk Aparatur Sipil Negara yang mengunjungi website Badan Ketahanan Pangan Provinsi Nusa Tenggara Barat merupakan subjek penelitian. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner skala Likert-6 melalui survei paper based dan online dengan tautan pada website. Data yang dapat diolah dari 88 responden, dianalisis memakai metode Structural Equation Modelling (SEM) dengan pendekatan Partial Least Square. Hasil analisis yang diperoleh menunjukkan bahwa kualitas website Badan Ketahanan Pangan Provinsi Nusa Tenggara Barat belum optimal dalam diseminasi informasi ketahanan pangan. Beberapa rekomendasi dapat digunakan sebagai pedoman pengembangan kualitas website yang memberikan manfaat dan dampak positif pada diseminasi informasi  pangan.
Public Broadcasting Institutions as Border Broadcast Media: Study at Radio Republik Indonesia Stasiun Kupang (Lembaga Penyiaran Publik sebagai Media Penyiaran Perbatasan: Studi pada Radio Republik Indonesia Stasiun Kupang) Yayat D. Hadiyat
Jurnal Pekommas Vol 1, No 1 (2016): April 2016
Publisher : BBPSDMP KOMINFO MAKASSAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30818/jpkm.2016.2010102

Abstract

Law no. 32 Year 2002 on Broadcasting Radio Republik Indonesia set into public service broadcasters. One function of RRI as public broadcasting is a safety belt information. During this time, private broadcasters failed to give attention to the border region so expect RRI as public broadcasting can overcome the information gaps that exist in the border region through an on air program and off air program. The research aims to look RRI Kupang role in disseminating information about the border and the problems experienced in performing the task. This study is a descriptive-qualitative whereas the data collection methods used were interviews. The results showed that RRI Kupang station has been carrying out its role as a medium of the border through some broadcast programs related to the border. The problems experienced by RRI Kupang station is an institutional problem for all companies fold under the auspices of the Ministry of Finance. This problem then make a narrow space for RRI in creativity in the program as well as an increase in human resources.Hadirnya UU No. 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran menetapkan Radio Republik Indonesia menjadi lembaga penyiaran publik. Salah satu fungsi RRI sebagai lembaga penyiaran publik adalah sebagai sabuk pengaman informasi (safety belt information). Selama ini, lembaga penyiaran swasta kurang memberikan perhatian pada wilayah perbatasan sehingga diharapkan RRI sebagai lembaga penyiaran publik dapat  mengatasi kesenjangan informasi yang ada di wilayah perbatasan melalui program on air maupun off air. Penelitian bertujuan melihat peran RRI Kupang dalam menyebarkan informasi perbatasan serta permasalahan yang dialami dalam menjalankan tugas tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif-kualitatif sedangkan metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa RRI stasiun Kupang telah menjalankan perannya sebagai media perbatasan melalui beberapa program siaran terkait dengan perbatasan. Adapun masalah yang dialami oleh RRI stasiun Kupang adalah persoalan kelembagaan karena semua perusahaan jawatan berada dalam naungan Kementerian Keuangan. Masalah ini kemudian membuat sempit ruang gerak RRI dalam berkreatifitas dalam program maupun peningkatan sumber daya manusia.
Determining Priority Scale of Interconnection Tariff Regulation Using Fuzzy QFD - TOPSIS (Penentuan Skala Prioritas Regulasi Tarif Interkoneksi Menggunakan Metode Fuzzy QFD - TOPSIS) Ridwan Pandiya; Ade Wahyudin; Sindhi Pradnya Nareswari
Jurnal Pekommas Vol 1, No 1 (2016): April 2016
Publisher : BBPSDMP KOMINFO MAKASSAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30818/jpkm.2016.2010108

Abstract

This paper applies Fuzzy QFD in determing priorities of the interconnection tariff regulation which will be implemented by the government through the Ministry of Communication and Informatics. QFD is a method to translate customer satisfaction into strategic actions. This method  is used in this paper to determine the priorities so that regulations set by the government can answer operators and end users satisfactions. QFD implements matrix approach known as the House of Quality (HOQ). The use of fuzzy logic is intended as an effective method to deal with the high level of subjectivity when using HOQ. In the  first step we will generate a priority scale based on level of importance from the aspects of interests of the operators  using TOPSIS. The aim of employing TOPSIS is  to overcome the gap between the current state and the ideal conditions. In the second step we use the utility factor for determining a ranking of regulation elements. The use of Fuzzy QFD method proves the effectiveness in converting qualitative into quantitative assessment so that the results of the research in this paper can be used by regulators to determining priorities when implementing the new regulations.Makalah ini mengaplikasikan metode Fuzzy QFD dalam membuat skala prioritas pada butir-butir penyempurnaan regulasi tarif dan interkoneksi yang akan diimplementasikan pemerintah melalui kementerian komunikasi dan informatika. QFD, yang merupakan metode untuk menterjemahkan kepuasan pelanggan ke dalam langkah-langkah strategis penentu kebijakan, digunakan dalam penelitian ini untuk membuat prioritas sehingga diharapkan regulasi yang akan ditetapkan pemerintah menjawab kepentingan-kepentingan pihak penyelenggara maupun pelanggan (end users). QFD menggunakan pendekatan matriks yang lebih dikenal sebagai House of Quality (HOQ). Penggunaan logika fuzzy dimaksudkan sebagai metode yang efektif untuk menangani tingginya tingkat subjektifitas ketika menggunakan HOQ. Dalam langkah pertama, dibuat skala prioritas berdasarkan tingkat kepentingan dari aspek-aspek kepentingan pihak penyelenggara dengan menggunakan TOPSIS dimana tujuan dari penggunaan TOPSIS ini untuk mengatasi gap antara kondisi saat ini dengan kondisi idealnya. Langkah kedua menggunakan faktor utilitas fuzzy untuk perankingan butir-butir regulasi dari pihak regulator. Penggunaan metode Fuzzy QFD terbukti efektif dalam mengkonversi penilaian kualitatif menjadi kuantitatif sehingga hasil dari penelitian dalam makalah ini dapat digunakan oleh regulator untuk menentukan prioritas dalam mengimplementasikan regulasi baru.
The ICT Literacy Development Model for Farmers and Fishermen Community (Model Pengembangan Literasi TIK Masyarakat Tani dan Nelayan) Firdaus Masyhur
Jurnal Pekommas Vol 1, No 1 (2016): April 2016
Publisher : BBPSDMP KOMINFO MAKASSAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30818/jpkm.2016.2010110

Abstract

The position of farmers and fishermen are very strategic in realizing food sovereignty in Indonesia.  Limitations of agricultural land, which is not optimal production levels and the capacity of farmers and fishermen in the implementation of the technology is a challenge in realizing that goal. Inability of farmers and fishermen in accessing information is believed to be one factor in delays in the adoption of technology, especially ICT. Issues that later emerged is the digital divide characterized by the inability of farmers and fishermen in accessing and using information through online media with ICT. This study adopted a method of preparing strategy of development of information systems developed by Gottschalk with some modifications made. Ultimately this study generates an ICT literacy development model that can be adapted to the needs of the target/participants/farmers and fishermen. As a variation of the model, preparation of the instrument can be adapted to traditional conditions such as language or cultural symbols adhered and understood the local community.Posisi petani dan nelayan sangat strategis dalam mewujudkan kedaulatan pangan di Indonesia. Keterbatasan lahan pertanian, tingkat produksi yang tidak optimal serta kapasitas petani dan nelayan dalam mengimplementasikan teknologi menjadi tantangan dalam mewujudkan cita-cita tersebut. Ketidak-mampuan petani dan nelayan dalam mengakses informasi diyakini menjadi salah satu faktor terhambatnya adopsi teknologi khususnya TIK. Permasalahan yang kemudian muncul adalah kesenjangan digital (digital devide) yang ditandai dengan ketidak mampuan petani dan nelayan dalam mengakses dan menggunakan informasi melalui media online dengan TIK. Penelitian ini mengadopsi metode penyusunan strategi pengembangan sistem informasi Model Y yang dikembangkan oleh (Gottschalk, 2005) dengan beberapa modifikasi yang dilakukan. Pada akhirnya penelitian ini menghasilkan sebuah model pengembangan literasi TIK yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan target/peserta/petani dan nelayan. Sebagai variasi model, penyusunan instrumen dapat disesuaikan dengan kondisi trasdisional seperti bahasa atau simbol-simbol budaya yang dianut dan dipahami masyarakat setempat.
The Use of Modified Webqual Method in Evaluation of Website Service Quality of Local Government (Penggunaan Metode Webqual Modifikasi dalam Evaluasi Kualitas Layanan Website Pemerintah Daerah) Arif Masthori; Hanung Adi Nugroho; Riri Ferdiana
Jurnal Pekommas Vol 1, No 1 (2016): April 2016
Publisher : BBPSDMP KOMINFO MAKASSAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30818/jpkm.2016.2010106

Abstract

Website is an important facility that should be owned by government agency in the implementation of e-government. A good websiteservice quality will encourage the effectiveness in the implementation of e-government. To ensure the websiteservice quality, evaluating is needed.Existing evaluation method just only measure the website quality, not measure the level of benefits.This research aims to modifythe webqual method so it explores the website services quality from the user’s perception and its influence to the benefits that will be obtained. Then, this method will applied toevaluate the Sleman local government website. This research involved 143 respondents and data analysis using SmartPLS. From the analysis it is known that website service quality of  Sleman local government is good, scores 80.22% with the influence factors are information quality, service-interaction quality anda website design quality. A good website service quality will increase user’s satisfaction so it will influence the intention to use the website. The benefits will be obtained when the users feel satisfied to the website services and they have intention to use it. The level of the benefits gained from the implementation of Sleman local government website is quite good, scores 73.37%.Website merupakan sarana penting yang harus dimiliki oleh instansi pemerintah dalam rangka penerapan e-government. Kualitas layanan website yang baik akan mendorong efektivitas penerapan e-government. Untuk menjamin kualitas layanan website perlu dilakukan evaluasi. Metode evaluasi yang ada hanya mengukur kualitas layanan website saja, belum mengukur tingkat manfaat. Dalam penelitian ini dilakukan  modifikasi terhadap metode webqual sehingga dapat mengeksplorasi kualitas layanan website dari persepsi pengguna dan pengaruhnya terhadap manfaat yang akan diperoleh. Kemudian metode ini diujikan terhadap website pemerintah Kabupaten Sleman. Penelitian ini melibatkan 143 responden dan analisis data menggunakan SmartPLS. Dari hasil pembahasan diperoleh bahwa kualitas layanan website pemerintah Kabupaten Sleman sudah baik dengan skor 80,22% dengan faktor-faktor yang memengaruhinya antara lain kualitas informasi, kualitas interaksi layanan dan kualitas desain website. Kualitas layanan website yang baik akan meningkatkan kepuasan pelanggan sehingga akan memengaruhi niat untuk menggunakan website. Manfaat diperoleh ketika pengguna merasa puas dengan layanan website dan memiliki niat untuk selalu menggunakannya. Tingkat manfaat yang diperoleh dari penerapan website pemerintah Kabupaten Sleman cukup baik dengan skor 73,37%.
News Objectivity and Journalism Ethics in Online Media: Case on BUMN Employees Recruitment (Obyektivitas Berita dan Etika Jurnalistik di Media Online: Kasus Rekrutmen Karyawan BUMN) Christiany Juditha
Jurnal Pekommas Vol 1, No 1 (2016): April 2016
Publisher : BBPSDMP KOMINFO MAKASSAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30818/jpkm.2016.2010101

Abstract

The rapid development of the Internet led to the online media business is also growing rapidly in Indonesia. However, this raises another issue between the lack of quality and credibility of information to the public. In addition, online media journalists also less notice journalistic ethics. The information has not been verified finals already reach a wide audience, so sometimes cause mis-perceptions and mis-interpretation. One of them is the issue of banning headscarves news on BUMN employee recruitment. Purpose of this research is to gain an overview of journalism ethics and objectivity news in online media about BUMN employee recruitment. The method used is content analysis with a qualitative approach. The results of this study concluded that some online news sites like Okezone.com, Sindonews.com, Goriau.com, Tribunnews.com, and Republika Online Harianterbit initially contain information that comes from only one source, namely Twitter account @estiningsihdwi about about banning headscarves in recruitment of employees in BUMN without ensure the correctness or authenticity of the documents posted the account. Objectivity like no check and re-check, in favor of one party, does not cover both sides and unbalanced occur in the news. Although some of these media sites then finally provide clarification of the Ministry of BUMN’s were denied the issue.Perkembangan internet di Indonesia yang sangat pesat menyebabkan bisnis media online juga bertumbuh cepat. Namun hal ini menimbulkan masalah antara lain minimnya kualitas dan kredibilitas informasi yang sampai ke masyarakat. Selain itu etika jurnalistik juga kurang diperhatikan oleh para jurnalis media online. Informasi yang belum final terverifikasi sudah sampai ke­pada masyarakat luas sehingga menimbulkan mis-persepsi dan mis-interpretasi. Salah satu diantaranya adalah isu berita pelarangan berjilbab pada perekrutan karyawan BUMN. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran tentang objektifitas berita dan etika jurnalistik di media online tentang perekrutan karyawan BUMN. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis isi dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa beberapa situs berita online seperti Okezone.com, Sindonews.com, Goriau.com, Tribunnews.com, Harianterbit dan Republika Online awalnya memuat informasi yang berasal dari hanya satu sumber yaitu akun Twitter @estiningsihdwi tentang pelarangan berjilbab pada rekrutmen karyawan BUMN tanpa memastikan kebenaran atau keaslian dokumen yang diposting akun tersebut. Objektivitas seperti tidak ada cek dan ricek, berpihak pada satu pihak, tidak cover both sides dan tidak berimbang juga terjadi dalam pemberitaan. Meski beberapa situs media ini kemudian akhirnya memberikan klarifikasi dari Kementerian BUMN yang membantah isu tersebut.

Page 7 of 38 | Total Record : 371