cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Studi Komunikasi dan Media
ISSN : 19785003     EISSN : 24076015     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol 20, No 2 (2016): Jurnal Studi Komunikasi dan Media" : 9 Documents clear
STRUKTUR JARINGAN INTERKONEKSI, TAHAPAN PEMBANGUNAN E-GOVT DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERAPAN STRUKTUR JARINGAN INTERKONEKSI (Survai Tentang Interkoneksi di kalangan Aparatur Instansi pelayanan publik bidang informasi dan dokumentasi) Ari Cahyo Nugroho
Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 20, No 2 (2016): Jurnal Studi Komunikasi dan Media
Publisher : BPSDMP Kominfo Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31445/jskm.2016.200202

Abstract

This study first asks questions about the implementation of the interconnection network structure in the public service agencies in the field of information and documentation. Both questioned the influence of the quality of the development stages of e-govt on the quality of the implementation of the interconnection network structure and the third about the other factors that affect the implementation of the interconnection network structure among public service agencies. The findings showed problems related to the first and based on respondents' awareness of Interconnection Network structure adopted in the institution where they work, their agencies were divided into three categories Interconnection Network Structure, LAN; MAN; and WAN. However Interconnection Network Structure category more dominant LAN adopted in Bengkulu and Jambi. In the province of Bangka Belitung dominant Interconnection Network Structure category MAN. While the agency adopters of internet network structure and network without wires is not found none. Related to the second problem, the agency they were divided into four categories, namely: Preparation; Maturation; Consolidation and Utilization. Stages of E-government level appears most prominent Preparations have been done in three research sites. While the agency has reached the stage of utilization, not many. The number of establishments that have reached the stage of utilization exist in Bengkulu and the province of Bangka Belitung. Statistical test results one tail bivariate with SPSS 17.0 by size Pearson association, shows that the relationship among variables "Quality development phases of e-govt" and variable "quality of implementation of the interconnection network structure" significant at alpha 0.01, respectively. The third related issue, theoretically the factors in the form factor of the culture apparatus sharring attitude and culture of documentation and availability of IT human resources quality factor. Based on the results of one tail bivariate statistical tests with SPSS 17.0 by size association Pearson, variables Culture Sharing (.106 *); quality of human resources (-.343 **) and the quality of infrastructure (-.136 *) significantly affect the application of the categorical variable interconnection network structure in the environment agency. In the development of e-govt should immediately undertake efforts base on empowerment Instruction No. 3/2003-regional apparatus to apparatus. For future similar research should be in the process need to enter the variables that interfere extranous Kultur variable relationship documentation with the application of a categorical variable interconnection network structure. It also needs to include variables "budget" IT satker as independent variables in order to see the correlation with the application of categorical variables interconnected network structure.
THE REPRESENTATION OF POLITICUS ACTOR IN MEDIA AGENDA (The Agenda Setting Analysis toward Capital Newspaper Headline) REPRESENTASI AKTOR POLITIK DALAM AGENDA MEDIA (Analisis Agenda Setting Terhadap Headline Suratkabar Ibukota) felix tawaang
Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 20, No 2 (2016): Jurnal Studi Komunikasi dan Media
Publisher : BPSDMP Kominfo Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31445/jskm.2016.200207

Abstract

ABSTRAKPaper ini membahas fenomena representasi mediasi aktor politik dalam pengagendaan media. Fokusnya pada bagaimana dan pada isu apa saja para aktor itu dimediasikan. Suratkabar sampelnya adalah Media Indonesia ; Kompas;  Rakyat Merdeka; dan Republika.  Data dikumpulkan melalui metode content analysis dalam tradisi agenda setting.  Temuan memperlihatkan proses komunikasi melalui pengagendaan media oleh organisasi media berdasarkan fenomenanya memperlihat sebuah proses komunikasi yang relatif lengkap. Media tampak berupaya menunjukkan siapa yang menjadi komunikator dan siapa yang menjadi komunikan dalam suatu proses komunikasi itu. Terkait dengan ini, maka dalam konteks sistem politik, unsur komunikator komponen suprastruktur politik itu lebih dominan ketimbang komunikator dalam komponen infra struktur politik. Sementara pada unsur komunikan, sesuai temuan menunjukkan bahwa komponen supra sruktur politik (pemerintah) itu juga lebih banyak dari pada komponen infra struktur politik (non pemerintah) . Ada lima jenis predikat aktor yang menjadi sasaran komunikasi komunikator tadi. Namun demikian tampaknya predikat Lembaga pemerintah setingkat Kementerian s/d Kelurahan) menjadi paling banyak dimediasi redaksi. Secara akademik, untuk pelaksanaan penelitian yang sejenis ke depannya hendaknya menyertakan telaah terkait fenomena agenda publik agar relevansi menyangkut fenomena  mediasi aktor di antara keduanya dapat diketahui. Secara praktis, temuan penelitian ini diharapkan dapat membantu peningkatan literasi media di kalangan pembaca media suratkabar.Kata-Kata kunci : representasi; aktor politik; agenda media; headline; suratkabar. 
HUBUNGAN RISK TOLERANCE DAN RISK PERCEPTION TERHADAP PERILAKU KEAMANAN INFORMASI Dewi Hernikawati
Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 20, No 2 (2016): Jurnal Studi Komunikasi dan Media
Publisher : BPSDMP Kominfo Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31445/jskm.2016.200203

Abstract

Informasi merupakan asset yang penting bagi organisasi saat ini. Dengan kecepatan akses internet menjadikan informasi mudah diperoleh, namun hal ini menimbulkan ancaman dan kerawanan terhadap informasi tersebut. Oleh karena itu kemanan informasi menjadi penting. Dalam penelitian ini akan dilihat hubungan antara variabel risk perception dan risk tolerance terhadap keamanan informasi. Metode kuantitatif digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian. Penelitian dilakukan dengan populasi PNS di Jakarta Pusat. Data dianalisis dengan bantuan SPSS untuk melihat korelasinya. Hasil dari penelitian ini adalah variabel Keamanan Informasi dipengaruhi oleh variabel risk tolerance dan risk perception. Semakin rendah risk perception seseorang maka akan semakin tinggi kemanan Informasi orang tersebut. Begitu pula semakin rendah risk tolerance seseorang maka akan semakin tinggi kemanan Informasi orang tersebut. 
Akses Informasi Politik (Perspektif Pemilih Pemula Menjelang Pemilu Legislatif 2014) dede mahmudah
Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 20, No 2 (2016): Jurnal Studi Komunikasi dan Media
Publisher : BPSDMP Kominfo Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31445/jskm.2016.200208

Abstract

Hasil dari berbagai survei menunjukkan parpol belum sepenuhnya melakukan keterbukaan informasi. Terbatasnya akses informasi politik publik Indonesia, khususnya bagi pemilih pemula menjadi permasalahan yang perlu mendapat perhatian. Bukan hanya terkait implementasi UU KIP No.14 Tahun 2008 pasal 15, tapi juga terkait dengan pentingnya informasi politik yang dapat menjadi pedoman pemilih pemula untuk berpartisipasi pada Pemilu legislatif 2014. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran pengetahuan pemilih pemula mengenai akses informasi publik, serta untuk mengetahui kebutuhan informasi di bidang politik dan untuk mengetahui hambatan yang dihadapi pemilih pemula dalam mengakses informasi tersebut. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif, dengan wawancara terstruktur dan informan dipilih berdasarkan purposeful sampling.  Dari penelitian ini diketahui mayoritas  informan tidak mengetahui tentang hak memperoleh informasi yang dijabarkan dalam UU KIP No.14 Tahun 2008. Diketahui pula bahwa kebanyakan informan menganggap daftar partai politik sebagai informasi politik yang berhak diketahui oleh publik. Kemudian didapatkan informasi bahwa kebanyakan dari mereka tidak menemui hambatan yang berarti untuk mengakses informasi terkait teknis pelaksanaan Pemilu Legislatif 2014. 
KOMPUTER DAN MASYARAKAT PEDESAAN PANTAI (Survai Pengenalan dan Pengetahuan Komputer di Kalangan Masyarakat Desa Pesisir Kelurahan Untia Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar) Muhammad Rustam Masse
Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 20, No 2 (2016): Jurnal Studi Komunikasi dan Media
Publisher : BPSDMP Kominfo Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31445/jskm.2016.200204

Abstract

Pentingnya peran TIK bagi perwujudan masyarakat informasi dikemukakan melalui WSIS telah mendorong berbagai negara untuk segera berkomitmen menciptakan information society. Melalui dua pertemuan di Swiss dan Tunisia akhirnya beratus negara, termasuk Indonesia berkomitmen melalui deklarasi WSIS menciptakan masyarakat informasi. Dari dua pertemuan, dicanangkan terwujudnya ICT literacy pada 50 % penduduk dunia  tahun 2015 dan 100 % tahun 2025. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengenalan dan pengetahuan komputer di Kalangan Masyarakat Desa Pesisir Kelurahan Untia Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar. Penelitian dilaksanakan berdasarkan paradigma positivistik dengan pendekatan kuantitatif melalui metode survei. Obyek penelitian adalah anggota masyarakat desa pantai Kelurahan Untia Kecamatan Biringkanaya yang terpilih sebagai responden di lokasi sampel penelitian. Penelitian ini menyimpulkan bahwa sebagian besar masyarakat desa pesisir Kelurahan Untia menyatakan pernah mendengar kata komputer dan menerima informasi tentang komputer melalui banyak cara yaitu melalui pendidikan formal maupun pendidikan informal. Selanjutnya, fenomena pengetahuan terkait ragam komponen ouput, input, storage, aplikasi, dan sistem operasi masyarakat desa pesisir Kelurahan Untia telah mengetahuinya dengan baik. Disarankan kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk melakukan perumusan kebijakan di bidang pembangunan ICT Literacy dalam rangka proses bridging the rural–urban devide.  Selain itu, diharapkan juga membuat ICT Literacy untuk mendukung pengurangan kemiskinan dengan akses yang mudah digunakan bagi masyarakat perdesaan pesisir.Kata kunci : komputer, masyarakat pedesaan pantai
METODE PENELITIAN KOMUNIKASI BERBASIS INTERNET Bambang Mudjiyanto
Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 20, No 2 (2016): Jurnal Studi Komunikasi dan Media
Publisher : BPSDMP Kominfo Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31445/jskm.2016.200209

Abstract

Bahasan makalah difokuskan pada persoalan -Antara Metode Penelitian, Komunikasi dan Internet ; - Internet dan -Channel Komunikasi dalam Internet. Dari hasil pembahasan dapat dikemukakan bahwa dalam hubungan permasalahan pertama, maka terkait pelaksanaan penelitian dengan pendekatan kuantitatif berbasis internet, cenderung sifatnya hanya deskriptif belaka yang nota bene hasilnya tidak dapat digeneralisisasikan. Hal ini kebenarannya terjadi jika penelitian pendekatan kuantitatif yang dilakukan adalah penelitian yang populasinya berbasis web atau akun di internet. Namun jika penelitian itu samplingnya berbasis pada masyarakat pengguna internet, maka hasilnya akan berbeda dengan seperti yang diasumsikan sebelumnya. Pada penelitian dengan pendekatan kuantitatif sebagaimana dimaksudkan terakhir, maka proses samplingnya antara lain bisa berbasiskan pada populasi anggota masyarakat tertentu, misalnya saja populasi anggota masyarakat calon pemilih dalam Pilpres, Pilgub atau Pilkada dalam DPT milik KPU/KPU-D. Terkait permasalahan kedua, internet berarti jutaan komputer di seluruh dunia yang saling berketersambungan. Web, e-mail, chat, dan newsgroups merupakan beberapa hal yang dapat dilakukan individu untuk berkomunikasi melalui internet. Terkait dengan persoalan ketiga, maka dengan dukungan perkembangan teknologi internet, fungsi medium internet dapat semakin bekerja maksimal. Channel komunikasi dalam internet sendiri memiliki banyak ragamnya. Ada yang melalui websites; blog; social network sites, e-mail; chatt room; group discussion; status/wall. Dari dua contoh studi komunikasi yang datanya dilakukan dengan berbasiskan internet, menunjukkan bahwa studi fenomena komunikasi berindikasi cenderung lebih advance. Ke-advance-an dimaksud dimaksud terutama dari dinamika materi komunikasinya dan termasuk dalam hal kepentingan untuk pengembangan teori. Sejalan dengan indikasi masih kurang respeknya dunia akademik terhadap internet sebagai basis sumber data bagi proses pelaksanaan penelitian baik dengan pendekatan kualitatif maupun kuantitatif, maka ke depan sikap tersebut hendaknya harus diubah guna lebih berkembangnya studi-studi komunikasi di Indonesia. 
REPRESENTASI STATUS KEWARGANEGARAAN DALAM PEMBERITAAN Femy F Umboh
Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 20, No 2 (2016): Jurnal Studi Komunikasi dan Media
Publisher : BPSDMP Kominfo Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31445/jskm.2016.200205

Abstract

Konstruksi sosial merupakan suatu proses pemaknaan yang dilakukan setiap individu terhadap lingkungan dan aspek di luar dirinya yang mencakup proses eksternalisasi, internalisasi dan obyektivasi. Eksternalisasi yaitu penyesuaian diri dengan dunia sosiokultural sebagai produk manusia. Obyektivasi yaitu interaksi sosial dalam dunia intersubjektif yang dilembagakan atau mengalami proses institusionalisasi. Sementara internalisasi merupakan proses individu mengidentifikasi diri di tengah lembaga-lembaga sosial di mana individu tersebut menjadi anggotanya
PENGGUNAAN TV STREAMING DI KALANGAN MASYARAKAT KOTA PROVINSI JAMBI, BENGKULU BANGKA BELITUNG DAN JAKARTA hasy Imron
Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 20, No 2 (2016): Jurnal Studi Komunikasi dan Media
Publisher : BPSDMP Kominfo Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31445/jskm.2016.200201

Abstract

Perkembangan ICT telah memungkinkan banyak hal, terutama terkait dengan bagaimana setting komunikasi antarmanusia (human communication) terjadi. Kalau sebelumnya komunikasi paling luas itu hanya dapat berlangsung secara konvensional melalui media massa cetak dan elektronik, maka kini melalui teknologi ICT setting itu bisa berlangsung secara digital melalui media konvergen.Terkait dengan perkembangan ICT yang memungkinkan keberlangsungan komunikasi antar manusia secara digital melalui media konvergen itu, secara hakiki sebenarnya itu terkait tentang proses komunikasi digital antarkomunikator dan komunikan yang lazim disebut dengan codec (coding dan decoding). Proses codec itu sendiri secara teknis dapat dilakukan siapa saja, individu maupun organisasi (seperti organisasi media televisi dan lain-lain). Oleh karena itu, menyebabkan pembahasan media streaming dapat dilakukan melalui dua sisi, pertama terkait dengan media streaming dan organisasi dan kedua menyangkut media streaming dan masyarakat (anggota/individu).
TENTANG ISU CALON GUBERNUR (Analisis Isi Terhadap Isu Cagup Sulsel dalam Pilgub 2018 dalam TRIBUN-TIMUR.COM edisi Rabu, 23 Maret 2016) Syarifuddin Akbar
Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 20, No 2 (2016): Jurnal Studi Komunikasi dan Media
Publisher : BPSDMP Kominfo Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31445/jskm.2016.200206

Abstract

Masalah politik di Indonesia secara demokratis memang kondusif belakangan ini, persoalan politik dinamikanya  cukup tinggi hampir di setiap daerah karena secara politis di setiap daerah memang memiliki agendanya masing-masing, agenda ini terutama yaitu terkait dengan Pilkada maupun Pilgub. Penelitian ini akan menelaah lebih jauh terkait fenomena peng-agenda-an media terkait isu politik menyangkut Cagub Sulsel dalam Pilgub  Sulsel 2018.. Tujuannya yaitu untuk mengetahui gambaran tentang bagaimana pihak media dalam dinamikanya menyajikan Cagub-cagub Sulsel dalam Pilgub Sulsel 2018 mendatang sehingga pihak anggota masyarakat diharapkan menjadi bijak dalam perilaku pilihnya. Temuan penelitian menunjukkan bahwa ada 19 kali persoalan Cagub Sulsel disajikan oleh organisasi redaksi. Dalam penyajian isu Cagub dimaksud, tampak secara tersurat bahwa media lebih banyak menyebut Parpol Gerindra dalam isu Cagub pada Pilgub Sulsel 2018 itu. Sementara penyebutan parpol-parpol lainnya antara 1-2 kali saja. Partai-partai dimaksud yaitu Demokrat, Golkar, PKS, dan Nasdem. Kemudian ketika persoalan Cagub ini dihubungkan dengan masalah kans Cagub sebagai Cagub terpilih dalam Pilgub Sulsel 2018, maka terlihat bahwa media juga menyajikan isu dimaksud dalam peng-agenda-annya itu. Berdasarkan data tabel 8  tampak bahwa para Cagub itu ternyata umumnya (94.7%) digambarkan sebagai Cagub yang rendah elektabilitasnya.

Page 1 of 1 | Total Record : 9


Filter by Year

2016 2016


Filter By Issues
All Issue Vol 28 No No. 2 (2024): JURNAL STUDI KOMUNIKASI DAN MEDIA (JSKM) Vol 28 No No 1 (2024): JURNAL STUDI KOMUNIKASI DAN MEDIA (JSKM) Vol 27 No 2 (2023): JURNAL STUDI KOMUNIKASI DAN MEDIA (JSKM) Vol 27 No 1 (2023): JURNAL STUDI KOMUNIKASI DAN MEDIA Vol 26 No 2 (2022): JURNAL STUDI KOMUNIKASI DAN MEDIA Vol 26 No 1 (2022): JURNAL STUDI KOMUNIKASI DAN MEDIA Vol 25, No 2 (2021): Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 25, No 1 (2021): Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 24, No 2 (2020): Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 24, No 1 (2020): Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 23, No 2 (2019): Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 23, No 1 (2019): Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 22, No 2 (2018): Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 22, No 2 (2018): Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 22, No 1 (2018): Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 22, No 1 (2018): Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 21, No 2 (2017): Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 21, No 2 (2017): Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 21, No 1 (2017): Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 21, No 1 (2017): Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 20, No 2 (2016): Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 20, No 1 (2016): JURNAL STUDI KOMUNIKASI DAN MEDIA Vol 19, No 2 (2015): Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 19, No 1 (2015): Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 18, No 2 (2014): Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 18, No 1 (2014): Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 17, No 2 (2013): Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 17, No 1 (2013): Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 16, No 2 (2012): Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 16, No 1 (2012): Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 15, No 2 (2011): Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 15, No 1 (2011): Jurnal Studi Komunikasi dan media More Issue