cover
Contact Name
ANDIKA SETIAWAN
Contact Email
andika.setiawan@umj.ac.id
Phone
+6281283964089
Journal Mail Official
konstruksia@umj.ac.id
Editorial Address
Gedung Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta. Jl. Cempaka Putih Tengah 27, Jakarta Pusat
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Konstruksia
ISSN : 20867352     EISSN : 2443308X     DOI : http://dx.doi.org/10.24853/jk.12.2.14-23
Core Subject : Engineering,
Lingkup Jurnal 1. Struktur 2. Keairan 3. Manajemen Proyek dan Konstruksi 4. Material 5. Transportasi 6. Geoteknik
Articles 8 Documents
Search results for , issue " Vol 5, No 1 (2013): Jurnal Konstruksia Vol. 5 No. 1 Tahun 2013" : 8 Documents clear
ANALISA PERILAKU KONTRAKTOR UTAMA DALAM MELAKUKAN SUBKONTRAK KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG DI INDONESIA Henrico, Henrico; Soekiman, Anton
Konstruksia Vol 5, No 1 (2013): Jurnal Konstruksia Vol. 5 No. 1 Tahun 2013
Publisher : Konstruksia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ketimpangan komposisi kontraktor kecil yang bersifat spesialis di Indonesia sangat ditentukan oleh pasar jasa konstruksi subkontrak terhadap usaha spesialis. Sebagai salah satu langkah awal mendorong pelaksanaan subkontrak konstruksi kepada kontraktor spesialis adalah dengan mengetahui perilaku kontraktor utama dalam pelaksanaan subkontrak konstruksi termasuk didalamnya faktor-faktor yang terkait keputusan kontraktor utama melakukan subkontrak konstruksi, aspek dominan yang menjadi dasar dalam pemilihan subkontraktor, metode pemilihan subkontraktor, metode pembayaran subkontraktor, serta persepsi kontraktor terhadap kinerja subkontraktor. Selain itu, juga diperlukan suatu identifikasi alternatif kebijakan sebagai upaya untuk mendorong pelaksanaan subkontrak konstruksi. Berdasarkan survey yang dilakukan terhadap 37 project manager, project engineer, project supervisor dari 8 kontraktor besar di Indonesia, memberikan informasi bahwa faktor ketersediaan kontraktor lokal yang memiliki pengalaman dan peralatan yang sesuai adalah faktor dominan bagi kontraktor utama dalam memutuskan akan mensubkontrakkan suatu pekerjaan. Namun demikian, hasil analisa korelasi terhadap tingkat subkontrak dari pekerjaan-pekerjaan dalam lingkup proyek bangunan gedung, memberikan indikasi bahwa minimnya kontraktor lokal yang memiliki kemampuan dan kapasitas khususnya dalam hal pengalaman dan kepemilikan peralatan menjadi salah satu faktor keengganan kontraktor utama melakukan subkontrak konstruksi di Indonesia. Oleh sebab itu, upaya mendorong pelaksanaan subkontrak konstruksi harus lebih fokus diarahkan kepada pengembangan kemampuan dan daya saing (competitivenes) kontraktor kecil dilevel lokal dibandingkan dengan kebijakan yang mewajibkan kontraktor utama melakukan subkontrak konstruksi.  Selain itu, berdasarkan  3 responden ahli yang disurvey dengan menggunakan metode Analytical Hiearracy Process (AHP) menghasilkan alternatif kebijakan prioritas antara lain pengaturan yang mewajibkan peserta lelang untuk mencantumkan rencana pengguna subkontraktor dalam dokumen penawaran, memberikan pelatihan kepada penanggungjawab teknik kontraktor kecil serta meningkatkan akuntabilitas proses sertifikasi dan registrasi kontraktor.Kata kunci : Subkontrak konstruksi, Kebijakan, Daya saing, Kontraktor Spesialis
KAJIAN DAN EVALUASI PEMILIHAN KONSULTAN DI LINGKUNGAN PENATAAN RUANG, KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM Mutholib, Abdul; Van Roy, Andreas Franskie
Konstruksia Vol 5, No 1 (2013): Jurnal Konstruksia Vol. 5 No. 1 Tahun 2013
Publisher : Konstruksia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Evaluasi teknis merupakan tahapan yang penting dalam proses pemilihan konsultan, karena hasil dari evaluasi tersebut akan menghasilkan peringkat teknis yang kemudian digunakan dalam menentukan konsultan pemenang. Didasari oleh kepedulian dan rasa ingin tahu terhadap proses pemilihan jasa konsultansi khususnya pada tahap evaluasi teknis maka dilakukan penelitian guna mengetahui faktor-faktor penilaian berdasarkan peraturan yang berlaku dan juga fakta yang terjadi di lapangan. Disamping itu penelitian ini juga membandingkan antara hasil evaluasi teknis yang telah dilakukan oleh panitia pengadaan dilapangan dengan metode pengambilan keputusan yang berdasar pada pedoman evaluasi yang berlaku. Penelitian ini dilakukan dengan data evaluasi teknis yang telah dilakukan oleh panitia pengadaan khususnya pada direktorat jenderal penataan ruang, kementerian pekerjaan umum. Data tersebut dianalisis dengan metode pengambilan keputusan yaitu AHP (analytical hierarcy process) dan TOPSIS (Technique For Others Reference by Similarity to Ideal Solution).Kata kunci : Evaluasi Teknis, Pemilihan Konsultan, Metode Pengambilan Keputusan, AHP, TOPSIS
PERAN ENJINIR TERHADAP TERJADINYA KLAIM KONSTRUKSI DI PROYEK INFRASTRUKTUR PINJAMAN LUAR NEGERI (DENGAN REFERENSI FIDIC MDB 2006) Salindri Hardjito, Marlia Dyah; Hardjomuljadi, Sarwono
Konstruksia Vol 5, No 1 (2013): Jurnal Konstruksia Vol. 5 No. 1 Tahun 2013
Publisher : Konstruksia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Klaim didunia konstruksi adalah suatu tuntutan dari pihak yang merasa hak-haknya belum diterima sehingga meminta kompensasi baik itu berupa uang atau tambahan waktu yang mana belum dituliskan dalam kontrak. Untuk meminimalisasi terjadinya klaim, penulis bermaksud untuk melihat pengaruh dari peran enjinir yaitu wewenang, tugas dan tanggung jawab yang dominan apa saja didalam FIDIC MDB 2006 terhadap  terjadinya klaim konstruksi di proyek infrastruktur pinjaman luar negeri. Hasil penelitian menunjukkan dari 66 peran enjinir didapatkan 7 peran enjinir yang dominan dan berpengaruh terhadap  terjadinya klaim konstruksi yaitu : (a) melakukan verifikasi data atas klaim yang diajukan oleh kontraktor (b) melakukan perhitungan terhadap pekerjaan yang diselesaikan oleh kontraktor sampai dengan terjadinya force major dan menerbitkan Berita Acara Pembayaran (c) melakukan perhitungan terhadap pekerjaan yang sudah dikerjakan oleh kontraktor terkait dengan pemutusan kontrak (d)  melakukan penetapan sesuai dengan kontrak atas permintaan kontraktor (e) menetapkan sertifikat pembayaran sementara yang diajukan oleh kontraktor (f) menerbitkan gambar rencana sesuai waktu tertentu yang wajar (g) melakukan peninjauan terhadap usulan perpanjangan waktu penyelesaian oleh kontraktor. Upaya yang dapat dilakukan untuk meminimalisasi  terjadinya klaim konstruksi akibat peran enjinir adalah: (a) Perusahaan konsultan menyediakan personil sesuai dengan kualifikasi yang tertera di kontrak (b) dalam pengadaan konsultan supervisi, pengguna jasa dapat menggunakan metoda lelang QBS (Quality Base Selection) dengan konsukuensi nilai kontrak menjadi lebih tinggi dan melakukan tes kemampuan personil (c) disarankan adanya revisi sub-klasula 3.1(c) yaitu penambahan sanksi kepada enjinir apabila enjinir lalai (d) di dalam kontrak antar pemilik proyek dan konsultan perlu ditambahkan sanksi berupa biaya yang harus ditanggung oleh perusahaan konsultan bukan hanya sanksi berupa penundaan pembayaranKata kunci : Enjinir, Kontraktor, Klaim, FIDIC MDB 2006, Pinjaman Luar Negeri
KINERJA BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL II DALAM PENGELOLAAN JALAN DI SUMATERA BARAT Julitasari, Rika; Soekiman, Anton
Konstruksia Vol 5, No 1 (2013): Jurnal Konstruksia Vol. 5 No. 1 Tahun 2013
Publisher : Konstruksia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Parameter keberhasilan suatu instansi pemerintah adalah dengan tercapainya produk-produk yang dihasilkan oleh instansi tersebut. Kinerja instansi pemerintah merupakan prestasi kerja, pelaksanaan kerja, pencapaian kerja atau hasil kerja yang dilakukan oleh instansi pemerintah dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan. Peningkatan kinerja merupakan suatu hal yang sangat dibutuhkan oleh suatu organisasi dalam upaya peningkatan produksi atau hasil yang ingin dicapai. Tujuan penelitian ini adalah adalah untuk menganalisis gambaran kinerja yang diterapkan di BBPJN II dalam pengelolaan jalan di Sumatera Barat; menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja BBPJN II; dan menganalisis tingkat kepuasaan masyarakat terhadap kinerja BBPJN II dalam pengelolaan jalan di Sumatera Barat. Data yang dianalisis berasal dari penyebaran kuesioner kepada pegawai BBPJN II dan masyarakat yang dijadikan sampel dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kinerja BBPJN II dalam pengelolaan jalan di Sumatera Barat sudah memiliki tingkat kinerja yang tinggi sebesar 75,38%; dan untuk keempat aspek faktor yang mempengaruhi kinerja BBPJN II yaitu aspek substansi kebijakan, aspek implementasi kebijakan, aspek lingkungan internal, dan aspek lingkungan eksternal, semuanya memiliki nilai pengaruh yang tinggi; sedangkan untuk tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja BBPJN II dalam pengelolaan   jalan di Sumatera Barat berada pada interval sedang, yaitu sebesar 62,60%.Kata kunci : instansi pemerintah, kinerja, jalan, sumatera barat, bbpjn II
ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KLAIM PADA PROYEK KONSTRUKSI YANG MENGGUNAKAN FIDIC CONDITIONS OF CONTRACT FOR PLANT AND DESIGN BUILD Taurano, Galih Adya; Hardjomuljadi, Sarwono
Konstruksia Vol 5, No 1 (2013): Jurnal Konstruksia Vol. 5 No. 1 Tahun 2013
Publisher : Konstruksia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam proyek konstruksi diperlukan ikatan kerja antara pengguna jasa dan penyedia jasa sebagai dasar hukum yang berbentuk kontrak konstruksi dan salah satu kontrak konstruksi yang dipergunakan di Indonesia yaitu FIDIC yang merupakan persyaratan umum kontrak yang didorong oleh institusi internasional pemberi pinjaman. Salah satu tipe kontrak FIDIC yaitu FIDIC Conditions of Contract for Plant and Design Build dimana penyedia jasa menyiapkan desain dan melaksanakan pembangunan sesuai desain dengan batasan persyaratan/kebutuhan pengguna jasa dan pengguna jasa menempatkan enjinir sebagai wakilnya dalam pengawasan pelaksanaan proyek, tipe kontrak ini digunakan dengan alasan tidak siapnya desain pada saat dilakukan tender dan dengan harapan bahwa risiko di pihak pengguna jasa akan mengecil. Dalam kontrak terkadang terjadi perbedaan baik interpretasi ataupun hal-hal lain sehingga menyebabkan tuntutan atau klaim yang bisa berlanjut ke dalam sengketa/dispute. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor penyebab timbulnya klaim pada proyek yang menggunakan tipe kontrak ini. Telah diidentifikasi sebanyak 71 (tujuh puluh satu) faktor penyebab timbulnya klaim berdasarkan klausula dengan kajian pustaka yang kemudian dirancang dalam bentuk kuesioner yang dibagikan kepada pihak pengguna jasa dan penyedia jasa serta konsultan yang terlibat dalam pelaksanaan proyek dengan tipe kontrak ini. Melalui metode analisis faktor menggunakan piranti lunak SPSS didapatkan 7 (tujuh) faktor utama yang menjadi penyebab timbulnya klaim pada proyek dengan tipe kontrak ini yaitu Faktor kelalaian Pengguna Jasa yang berkaitan dengan pembayaran, Faktor kegagalan Kontraktor memperbaiki cacat mutu, Faktor hal yang mempengaruhi kemajuan pekerjaan, Faktor kegagalan menyelesaikan pekerjaan karena faktor keuangan para pihak, Faktor terkait Enjinir, Faktor administrasi kontrak dan item yang disiapkan Pengguna Jasa dan Faktor pelanggaran prosedur.Kata kunci : FIDIC, kontrak, klaim, analisis faktor
PENGARUH VARIASI PANJANG SAMBUNGAN LAS TERHADAP KAPASITAS KUAT TARIK BAJA TULANGAN Rokhman, Abdul; Supriatna, Adi
Konstruksia Vol 5, No 1 (2013): Jurnal Konstruksia Vol. 5 No. 1 Tahun 2013
Publisher : Konstruksia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada proses suatu konstruksi bangunan sering menggunakan adanya sambungan tulangan baja terutama untuk struktur dari beton bertulang. Sambungan yang sudah umum dilakukan yaitu dengan memakai sambungan lewatan dengan mengikuti aturan panjang lewatan sebesar 14D dari tulangan yang dipakai. Dengan pemasangan sambungan seperti ini berakibat akan terjadi pemborosan tulangan yang dipakai sebagai akibat adanya panjang lewatan tersebut. Alternatif sambungan yang dipakai yaitu dengan pengelasan antara tulangan baja yang disambung.Penelitian ini menggunakan tiga buah model untuk setiap sampel panjang pengelasan. Variasi panjang pengelasan yang digunakan masing masing bernilai 6 cm, 8 cm, 10 cm, 12 cm, 16 cm, 20 cm dan tulangan referensi dengan tanpa sambungan. Pengujian yang dilakukan dengan menggunakan beban statis terpusat pada tengah bentang dengan memberikan kekangan pada kedua ujung tumpuannya. Hasil pengujian menunjukkan bahwa hampir semua benda uji menunjukkan daerah leleh terjadi pada daerah tulangan utuhnya bukan pada sambungan las namun ada satu benda uji yaitu pada panjang pengelasan 6 cm mengalami kegagalan pada sambungan lasnya.Kata kunci : Sambungan Las, Kapasitas Tarik Baja Tulangan
STUDI ANALISIS LENTUR BALOK YANG MENGALAMI PROSES PENGEROPOSAN BETON TINJAUAN DAERAH LAPANGAN Firmansyah, Firmansyah; Nadia, Nadia
Konstruksia Vol 5, No 1 (2013): Jurnal Konstruksia Vol. 5 No. 1 Tahun 2013
Publisher : Konstruksia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Beton adalah bahan bangunan yang paling penting dalam setiap pembangunan, terutama dalam hal-hal kemudahan pengerjaanya dan juga pelaksanaanya serta perawatannya.Tap idalam pelaksanaan pengecoran, penuangan kecetakannya dan pemadatan yang tidak sempurna, maka campuran beton tidak akan menjadi homogen. Hal ini yang mengakibatkan rongga-rongga didalam beton yang menyebabkan beton menjadi keropos.Maka dari itu akan diteliti, bagaimana pengaruh keropos pada posisi didaerah lapangan balok beton ini terhadap kuat lenturnya. Dan apakah grouting dapat menyelesaikan masalah ini. Berdasarkan hasil dari sejumlah pengujian, dengan SNI 03-4431-1997, Metode Pengujian Kuat Lentur Normal dengan Dua Titik Pembebanan. analisis dan pembahasan di dapatkan Tegangan lentur pada balok beton keropos mengalami penurunan kuat lentur sebesar 20% terhadap kuat lentur balok yang tanpa mengalami keropos (normal). Tegangan lentur pada balok beton yang sudah di-grouting mengalami penurunan kuat lentur sebesar 13.33% terhadap kuatlenturbalok yang tanpa mengalami keropos (normal).Tegangan lentur pada balokbeton yang keropos mengalami penurunan kuat lentur sebesar 6.67% terhadap kuatl entu rbalok yang sudah di-grouting.Kata kunci : Beton, SNI, Keropos, grouting, Kuat Lentur, Normal
STUDI PENGARUH JARAK TIANG PANCANG PADA KELOMPOK TIANG TERHADAP PERUBAHAN DIMENSI PILE CAP Saputro, Dona Dwi; Buwono, Haryo Koco
Konstruksia Vol 5, No 1 (2013): Jurnal Konstruksia Vol. 5 No. 1 Tahun 2013
Publisher : Konstruksia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pile cap adalah suatu elemen struktur yang menyatukan satu atau beberapa pondasi tiang terhadap kolom atau elemen struktur lain di atasnya. Pile cap berfungsi menerima beban dari kolom yang kemudian disebarkan ke tiang pancang. Dalam suatu perencanaan, pile cap memiliki beragam bentuk modelisasi.  Pada suatu pekerjaan pondasi, bentuk pile cap akan berbeda tergantung dari jumlah tiang pancang yang dikelompokkan dalam satu pile cap. Pondasi merupakan bagian bangunan yang menghubungkan bangunan dengan tanah, yang menjamin kestabilan bangunan terhadap berat sendiri, beban berguna dan gaya-gaya luar terhadap gedung seperti tekanan angin dan gempa bumi, menurut Heinz Frick, 2001.Berdasarkan analisis perhitungan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa hubungan antara jarak antar tiang 2D, 2,5D dan 3D dengan tebal pile cap, menunjukkan grafik linear. Persamaan Korelasi antara Tebal Pile Cap dan jarak antar tiang dengan trend Linear Negatif. Berdasarkan analisis, rumusan yang dihasilkan tPC = -23,571(Lt) + 1371,4 untuk 3 pile, sedang untuk 6 pile adalah tPC = -25(Lt) +1375, dimana tPC adalah tebal pile cap, dan Lt adalah Jarak antar tiang. Analisis pengaruh jarak antar tiang pancang terhadap luasan pile cap, disimpulkan bahwa semakin panjang jarak antar tiang, luasan pile cap akan semakin besar. Pada analisis pengaruh jarak antar tiang pancang terhadap tebal pile cap, disimpulkan bahwa semakin panjang jarak antar tiang, tebal pile cap akan semakin kecil.Kata kunci : pile cap, tiang pancang, kelompok tiang, jarak antar tiang

Page 1 of 1 | Total Record : 8


Filter by Year

2013 2013


Filter By Issues
All Issue Vol 16 No 2 (2025): Jurnal Konstruksia Vol 16 No. 2 Tahun 2025 Vol 16, No 1 (2024): Jurnal Konstruksia Vol 16 No. 1 Tahun 2024 Vol 15, No 2 (2024): Jurnal Konstruksia Vol 15 No. 2 Tahun 2024 Vol 15, No 1 (2023): Jurnal Konstruksia Vol 15 No. 1 Tahun 2023 Vol 14, No 2 (2023): Jurnal Konstruksia Vol 14 No. 2 Tahun 2023 Vol 14, No 1 (2022): Jurnal Konstruksia Vol 14 No. 1 Tahun 2022 Vol 13, No 2 (2022): Jurnal Konstruksia Vol 13 No. 2 Tahun 2022 Vol 13, No 1 (2021): Jurnal Konstruksia Vol 13 No. 1 Tahun 2021 Vol 12, No 2 (2021): Jurnal Konstruksia Vol 12 No. 2 Tahun 2021 Vol 12, No 1 (2020): Jurnal Konstruksia Vol 12 No. 1 Tahun 2020 Vol 11, No 2 (2020): Jurnal Konstruksia Vol 11 No. 2 Tahun 2020 Vol 11, No 1 (2019): Jurnal Konstruksia Vol 11 No. 1 Tahun 2019 Vol 10, No 2 (2019): Jurnal Konstruksia Vol 10 No. 2 Tahun 2019 Vol 10, No 1 (2018): Jurnal Konstruksia Vol 10 No. 1 Tahun 2018 Vol 9, No 2 (2018): Jurnal Konstruksia Vol 9 No. 2 Tahun 2018 Vol 9, No 1 (2017): Jurnal Konstruksia Vol 9 No. 1 Tahun 2017 Vol 8, No 2 (2017): Jurnal Konstruksia Vol 8 No. 2 Tahun 2017 Vol 8, No 1 (2016): Jurnal Konstruksia Vol 8 No. 1 Tahun 2016 Vol 7, No 2 (2016): Jurnal Konstruksia Vol 7 No. 2 Tahun 2016 Vol 7, No 1 (2015): Jurnal Konstruksia Vol 7. No. 1 Tahun 2015 Vol 7, No 1 (2015): Jurnal Konstruksia Vol 7. No. 1 Tahun 2015 Vol 6, No 2 (2015): Jurnal Konstruksia Vol 6. No. 2 Tahun 2015 Vol 6, No 2 (2015): Jurnal Konstruksia Vol 6. No. 2 Tahun 2015 Vol 6, No 1 (2014): Jurnal Konstruksia Vol. 6 No. 1 Tahun 2014 Vol 6, No 1 (2014): Jurnal Konstruksia Vol. 6 No. 1 Tahun 2014 Vol 5, No 2 (2014): Jurnal Konstruksia Vol. 5 No. 2 Tahun 2014 Vol 5, No 2 (2014): Jurnal Konstruksia Vol. 5 No. 2 Tahun 2014 Vol 5, No 1 (2013): Jurnal Konstruksia Vol. 5 No. 1 Tahun 2013 Vol 5, No 1 (2013): Jurnal Konstruksia Vol. 5 No. 1 Tahun 2013 Vol 4, No 2 (2013): Jurnal Konstruksia Vol. 4 No. 2 Tahun 2013 Vol 4, No 2 (2013): Jurnal Konstruksia Vol. 4 No. 2 Tahun 2013 Vol 4, No 1 (2012): Jurnal Konstruksia Vol. 4 No. 1 Tahun 2012 Vol 4, No 1 (2012): Jurnal Konstruksia Vol. 4 No. 1 Tahun 2012 Vol 3, No 2 (2012): Jurnal Konstruksia Vol. 3 No. 2 Tahun 2012 Vol 3, No 2 (2012): Jurnal Konstruksia Vol. 3 No. 2 Tahun 2012 Vol 3, No 1 (2011): Jurnal Konstruksia Vol. 3 No. 1 Tahun 2011 Vol 3, No 1 (2011): Jurnal Konstruksia Vol. 3 No. 1 Tahun 2011 Vol 2, No 2 (2011): Jurnal Konstruksia Vol. 2 No. 2 Tahun 2011 Vol 2, No 2 (2011): Jurnal Konstruksia Vol. 2 No. 2 Tahun 2011 Vol 2, No 1 (2010): Jurnal Konstruksia Vol. 2 No. 1 Tahun 2010 Vol 2, No 1 (2010): Jurnal Konstruksia Vol. 2 No. 1 Tahun 2010 Vol 1, No 1 (2010): Jurnal Konstruksia Vol. 1 No. 1 Tahun 2010 Vol 1, No 1 (2010): Jurnal Konstruksia Vol. 1 No. 1 Tahun 2010 Vol 10, No 2 (2010) Vol 10, No 2 (2001) More Issue