cover
Contact Name
Zaffril Syam
Contact Email
zaffril.syam@uin-suska.ac.id
Phone
+6282385365000
Journal Mail Official
imam.hanafi@uin-suska.ac.id
Editorial Address
LPPM UIN SUSKA Riau Jl. H.R. Soebrantas KM. 15,5 Panam – Pekanbaru
Location
Kab. kampar,
Riau
INDONESIA
Toleransi: Media Ilmiah komunikasi Umat Beragama
ISSN : 20860315     EISSN : 24071595     DOI : https://doi.org/10.24014/trs.v12i2.13542
Core Subject : Religion,
Jurnal Toleransi mempublikasikan hasil-hasil penelitian, baik hasil kajian lapangan maupun kepustakaan. Fokus utama Jurnal Toleransi meliputi: Relasi antar dan intern umat beragama; Pluralisme; Multikulturalisme; Hubungan antar etnik.
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 10, No 2 (2018): Juli - Desember" : 6 Documents clear
SOLUSI KONFLIK AGAMA DI MEDIA SOSIAL Jarir Jarir
TOLERANSI: Media Ilmiah Komunikasi Umat Beragama Vol 10, No 2 (2018): Juli - Desember
Publisher : Lembaga penelitian dan pengabdian kepada masyrakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/trs.v10i2.7080

Abstract

Perkembangan teknologi komunikasi, khususnya gajet, semakin pesat. Apa yang terjadi di sudut negeri ini, bahkan di sudut dunia, dengan mudah terkirim melalaui jari-jemari kita. Dunia ibarat dalam genggaman jari, semua akan mudah diekses. Kemudah-kemudahan ini yang menyebabkan apa yang ada di kepala kita, langsung kita upload, tidak sadar bahwa apa yang dalam pikiran kita itu bisa menyebabkan orang lain tersinggung. Di sinilah awal muasal konflik agama di media sosial (medsos) itu bermula. Solusinya, ada dua alternative, pertama jalur hukum. Yakni melalui supremasi hukum, yakni mengikat pelakunya dengan KUHP dan UU ITE. No19/2016, namun jalur hukum ini hanya sifatnya shock terapy, kadang malah membuat luka antar-umat beragama semakin lebar. Kedua, melalui jalan damai. Di sinilah peranan tokoh masyarakat dan ormas untuk saling memahami, bahwa kita hidup di ruang bersama yakni ruang kebangsaan
GERAKAN MUSLIM PROGRESIF PASCA REJIM SUHARTO DI INDONESIA Ahmad Suaedy
TOLERANSI: Media Ilmiah Komunikasi Umat Beragama Vol 10, No 2 (2018): Juli - Desember
Publisher : Lembaga penelitian dan pengabdian kepada masyrakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/trs.v10i2.7081

Abstract

Di luar tumbuhnya berbagai gerakan Islam radikal dan fundamentalis paska tumbangnya Orde Baru, muncul pula gerakan Muslim progresif. Sebuah gerakan yang mengusung berbagai isu substansial untuk demokrasasi seperti pluralisme dan toleransi, hak-hak perempuan dalam Islam dan keadilan, atau hak-hak asasi manusia pada umumnya. Sebagian mereka tumbuh berkat keterbukaan politik di era reformasi, tetapi sebagian lainnya merupakan penjelmaan dari gerakan underground di era orde baru yang mengusung demokratisasi dengan titik masuk Islam. Kini mereka trerbangun jaringan kerja baik dalam level isu untuk mempertajam dan menggugat konsep-konsep konvesional tentang Islam mengiringi perubahan sosial politik, maupun dalam prkatik politik itu sendiri untuk menjaga sustainabilitas demokrasi. Bagaimanakah jaringan itu terbangun, bagaimana cara kerja mereka, isu apa saja yang mereka usung dan apa kelebihan dan kekuranagnnya, serta bagaimana prospek gerakan ini? Itulah beberapa masalah pokok yang hendak disajikan dalam presentasi ini
INTERAKSI KOMUNITAS MUSLIM DAN BUDHA DI KOTA PEKANBARU Khotimah Khotimah
TOLERANSI: Media Ilmiah Komunikasi Umat Beragama Vol 10, No 2 (2018): Juli - Desember
Publisher : Lembaga penelitian dan pengabdian kepada masyrakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/trs.v10i2.7082

Abstract

Bentuk jalinan interaksi yang terjadi antara individu dan individu, individu dan kelompok, dan kelompok dan kelompok bersifat dinamis dan mempunyai pola tertentu. Apabila interaksi sosial tersebut diulang menurut pola yang sama dan bertahan untuk jangka waktu yang lama, akan terwujud hubungan sosial yang relatif mapan. Sebagaimana yang ada pada komunitas Muslim dan Budha di Kota Pekanbaru, khususnya di Kecamatan Senapelan terbangun pola interaksi yang sangat kondusif, yaitu pola Interaksi Individu dengan Kelompok dan interaksi kelompok dengan kelompok yang didasari oleh ikatan satu kesatuan wilayah serta di dukung oleh pemerintah setempat
FENOMENA KONVERSI AGAMA DI KOTA PEKANBARU (KAJIAN TENTANG POLA DAN MAKNA) Khairiah Khairiah
TOLERANSI: Media Ilmiah Komunikasi Umat Beragama Vol 10, No 2 (2018): Juli - Desember
Publisher : Lembaga penelitian dan pengabdian kepada masyrakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/trs.v10i2.7083

Abstract

Tulisan ini mengemukakan hasil penelitian yang dilakukan terhadap konversi agama yang terjadi di Kota Pekanbaru dari tahun 2013-2017. Konversi yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah konversi dari agama non Islam ke agama Islam. Ada banyak hal menarik dari konversi agama sehingga banyak alasan untuk dapat diteliti baik tentang pola dan makna konversi itu sendiri bagi konversen (pelaku)nya. Penyebab terjadinya konversi agama pada masyarakat kota pekanbaru dapat dilihat dari berbagai faktor yang ada seperti: faktor sosial, pendidikan, psikologi, agama, dan ekonomi. Melihat fenomena yang ada peneliti menyimpulkan bahwa konversi agama di Pekanbaru mengalami peningkatan yang cukup signifikan dalam lima tahun terakhir ini yakni dari tahun 2013-2017. Pola umum dalam peristiwa konversi agama di Pekanbaru antaralain; konversi yang dilatarbelakangi pernikahan. Fenomena seperti ini bisa terjadi pada pihak wanita (istri) atau laki-Iaki (suami). Seorang anak yang pindah agama karena keretakan keluarganya. Seorang pekerja yang rela mengubah keyakinan karena tertarik dengan hijab. Seorang pemuda yang tertarik pindah agama karena mendengar suara azan. Seorang wanita yang tertarik pindah agama karena membaca dan menonton film Hidayah. Fenomena konversi agama merupakan hal yang dapat mengubah pendirian atau keyakinan seseorang dari agama sebelumnya pindah ke agama lain. Fenomena ini dapat meresahkan hati dan keyakinan dari setiap pemeluk agama.Termasuk pemeluk agama yang berada di Kota Pekanbaru
ISLAM AND CULTURAL PLURALITY OF INDONESIA Moh Masduki
TOLERANSI: Media Ilmiah Komunikasi Umat Beragama Vol 10, No 2 (2018): Juli - Desember
Publisher : Lembaga penelitian dan pengabdian kepada masyrakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/trs.v10i2.7079

Abstract

Tulisan ini membahas tentang wacana Islam Nusantara yang mengemuka pada tahun-tahun terakhir ini, masuknya Islam ke Nusantara dihadapkan kepada wajah nusantara yang samasekali berbeda dengan tempat lahir dan tumbuhnya Islam yakni jazirah Arab, Islam Indonesia dihadapkan dengan wajah Nusantara yang multikultur dan plural, sebagian besar masyarakat Indonesia ingin mengamalkan ajaran Islam tetapi enggan untuk meninggalkan budayanya, hal tersebut menjadikan dialog dan hubungan saling memberi dan menerima antara ajaran Islam dan budaya lokal. Berbagai pemikiran berupaya merumuskan cara bagaimana Islam dapat beradaptasi dengan budaya local dengan tanpa meninggalkan ketauhidan dan ajaran ushuliyah lainya. Amin Abdullah menyampaikan bahwa diperlukan sebuah fresh ijtihad untuk mengahadapi hal kontemporer, tidak akan cukup hanya dengan mengulang-ulang pengalaman masa lalu tanpa melihat perkembangan setempat. Said Aqil Siradj menjadikan metode tawazun, i‟tidal dan tawasuth dalam rangka mencari titik temu dari keragaman tersebut. Sementara Abd. Muqsith Gozali menawarkan metode mashlahah mursalah, istihsan dan „urf agar ajaran Islam dapat berpadu dengan budaya Nusantara. Dari hasil interaksi Islam dan budaya Nusantara menghasilkan sebuah peradaban Islam Nusantara yang unik misalnya gaya berpenampilan muslim Nusantara, arsitektur bangunan tempat ibadah Nusantara, bentuk budaya interaksi antar umat beragama sperti Siwalima di Maluku dan Maluku Utara, perpaduan bahasa memunculkan aksara jawi atau pegon. Pluralitas dan keragaman adalah suatu hal yang harus disikapi dengan cara dan metode yang tepat bukan malah dihindari dan menjauhkan diri. Kemauan untuk berinteraksi antara Agama dan Budaya akan menghasilkan sebuah peradaban hibrida yaitu peradaban Islam Nusantara
PENDIDIKAN ISLAM PLURALIS Menampilkan Wajah Islam Toleran dalam Pendidikan Islam Syamsul Ma’arif
TOLERANSI: Media Ilmiah Komunikasi Umat Beragama Vol 10, No 2 (2018): Juli - Desember
Publisher : Lembaga penelitian dan pengabdian kepada masyrakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/trs.v10i2.7084

Abstract

Tulisan ini mendiskusikan akan pentingnya upaya mereformasi pendidikan Islam dengan menampilkan wajah Islam toleran dapat dijelaskan dari sudut pandang filsafat perenialisme, esensialisme dan progresifisme. Dalam pandangan perenialisme kurikulum adalah "construct" yang dibangun untuk mentransfer apa yang sudah terjadi di masa lalu kepada generasi berikutnya untuk dilestarikan, diteruskan atau dikembangkan. Sementara dalam prespektif filsafat progresivisme, posisi kurikulum adalah untuk membangun kehidupan masa depan dimana kehidupan masa lalu, masa sekarang, dan berbagai rencana pengembangan dan pembangunan bangsa dijadikan dasar untuk mengembangkan kehidupan masa depan. Dari sinilah sangat memungkinkan untuk mengajarkan prinsip –prinsip ajaran Islam yang humanis, demokratis dan berkeadilan kepada peserta didik. Sebuah prinsip-prinsip ajaran Islam yang sangat relevan untuk memasuki masa depan dunia yang ditandai dengan adanya keanekaragaman budaya dan agama

Page 1 of 1 | Total Record : 6