cover
Contact Name
Zaffril Syam
Contact Email
zaffril.syam@uin-suska.ac.id
Phone
+6282385365000
Journal Mail Official
imam.hanafi@uin-suska.ac.id
Editorial Address
LPPM UIN SUSKA Riau Jl. H.R. Soebrantas KM. 15,5 Panam – Pekanbaru
Location
Kab. kampar,
Riau
INDONESIA
Toleransi: Media Ilmiah komunikasi Umat Beragama
ISSN : 20860315     EISSN : 24071595     DOI : https://doi.org/10.24014/trs.v12i2.13542
Core Subject : Religion,
Jurnal Toleransi mempublikasikan hasil-hasil penelitian, baik hasil kajian lapangan maupun kepustakaan. Fokus utama Jurnal Toleransi meliputi: Relasi antar dan intern umat beragama; Pluralisme; Multikulturalisme; Hubungan antar etnik.
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 16, No 2 (2024): Juli - Desember" : 6 Documents clear
PERAN MEDIA MASSA DALAM MEMPERKUAT PLURALISME KEAGAMAAN DI INDONESIA Aini, Alfina Nor; Miftah, Muhammad; Nur Awwaliyah, Alifatur Rizqi
TOLERANSI: Media Ilmiah Komunikasi Umat Beragama Vol 16, No 2 (2024): Juli - Desember
Publisher : Lembaga penelitian dan pengabdian kepada masyrakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/trs.v16i2.29923

Abstract

Penelitian ini membahas mengenai gambaran tentang media masa dalam memperkuat pluralisme. Pluralisme merupakan suatu konsep yang bersumber melalui kata plural yang artinya lebih dari satu. Pada kaitan teks ini mengarah terhadap adanya berbagai doktrin atau gerakan spiritual. Secara etimologis, pluralisme mengacu pada kehadiran lebih dari satu substansi atau aspek, yang mencerminkan fakta dan realitas. Artikel ini memakai metode yang mengadopsi pendekatan pengkajian perpustakaan dan pengamatan, kemudian dianalisis sesuai teori. Teori dalam penelitian ini yaitu teori studi kasus dengan cara mengamati sebuah kejadian kontemporer atau kasus dengan mendalam serta pada kaitan dunia nyata, yang digunakan terutama ketika batasan antara fenomena dan konteks tidak terlihat secara jelas. Dari teori tersebut kemudian menganalisis bagaimana peran media massa dalam mendorong pemahaman pluralisme agama di Indonesia, kemudian tantangan yang dihadapi media dalam memperkuat pluralisme agama di Indonesia, serta kontribusi media massa dalam membangun dialog antaragama dan meningkatkan toleransi di tengah masyarakat Indonesia yang multikultural. Kolaborasi antar individu, kelompok, dan pemerintah memiliki peran penting dalam memperkuat toleransi melalui media massa.
STUDI KASUS KONTEN DAKWAH LOGIN EPISODE 30 TENTANG TOLERANSI DI BERBAGAI AGAMA (ANALISIS HERMENEUTIKA HANNAH ARENDT) Maulana, Wahyu
TOLERANSI: Media Ilmiah Komunikasi Umat Beragama Vol 16, No 2 (2024): Juli - Desember
Publisher : Lembaga penelitian dan pengabdian kepada masyrakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/trs.v16i2.32921

Abstract

Penelitian ini membahas tentang analisis teks konten video youtube deddy corbuzer yang berjudul login yang mana dalam video tersebut terdapat beberapa tokoh-tokoh agama yang membicarakan bagaimana toleransi dalam setiap agama. Permasalahan utama dalam penelitian ini adalah bagimana konsep toleransi dalam setiap agama yang diwakilkan oleh setiap tokoh agama?. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan mengumpulkan transkip teks yang ada didalam video tersebut dengan menggunakan jenis penelitian kualitatif. Teori yang digunakan adalah hermeneutika hannah arendt tentang tindakan dan narasi didalam ruang publik.  Adapun hasil dari penelitian ini adalah Islam melandaskan toleransi pada Piagam Madinah dan perjanjian Nabi Muhammad yang menerapkan toleransi bahkan kepada musuh. Buddha menekankan penilaian atas kebenaran ajaran tanpa melihat otoritas. Hindu memandang semua makhluk lahir untuk saling bermanfaat tanpa pembedaan. Konghucu menjunjung tinggi rasa hormat antar sesama. Katolik mendasarkan toleransi pada martabat setiap manusia. Sedangkan Protestan memberikan kebebasan beragama berdasarkan kesadaran pribadi.
REPRESENTASI PLURALISME AGAMA MELALUI VISUALISASI BAHASA DI RUANG PUBLIK KAMPUNG TOLERANSI. KOTA BANDUNG Azwan, Azwan; Syihabuddin, Syihabuddin; Wirza, Yanty; Nur, Adam Muhammad
TOLERANSI: Media Ilmiah Komunikasi Umat Beragama Vol 16, No 2 (2024): Juli - Desember
Publisher : Lembaga penelitian dan pengabdian kepada masyrakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/trs.v16i2.35785

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengungkap fungsi tanda bahasa di ruang publik merepresentasi pluralisme agama melalui analisis lanskap linguistik (LL). Penelitian ini menggunakan metode kualitatif-deskriptif dengan observasi langsung, wawancara, dan dokumentasi pada tiga Kampung Toleransi di Kota Bandung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan bahasa dalam tanda-tanda publik, seperti papan informasi, spanduk, nama tempat ibadah, dan graffiti, mencerminkan keberagaman dan harmoni antarumat beragama. Penggunaan bahasa Indonesia tampil dominan di semua kategori tanda Bahasa. Fungsi informatif dan simbolik dari elemen linguistik ini menegaskan peran bahasa Indonesia sebagai medium inklusivitas, sementara transliterasi dan penggunaan bahasa multikultural mengindikasikan keterbukaan terhadap komunitas lokal dan internasional. Dengan mengintegrasikan elemen lokal, nasional, dan global, Kampung Toleransi menjadi model ruang publik yang mempromosikan dialog antaragama dan memperkuat stabilitas sosial. Studi ini memberikan kontribusi pada pengembangan kebijakan ruang publik yang lebih inklusif dalam masyarakat multikultural.
THE ROLE OF MOSQUE TAKMIR IN IMPROVING RELIGION AND MODERATION OF PUBLIC RELIGION: A CASE STUDY AT THE PAMEKASAN FISABILILLAH MOSQUE, MADURA Jailani, Mohammad
TOLERANSI: Media Ilmiah Komunikasi Umat Beragama Vol 16, No 2 (2024): Juli - Desember
Publisher : Lembaga penelitian dan pengabdian kepada masyrakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/trs.v16i2.30195

Abstract

The decline in the sense of respect and religious tolerance for the community in Pasean Village, Pamekasan Regency, is related to differences in understanding and differences in beliefs that have created a split in social solidarity in the Pasean area. This was driven by differences in understanding between NU and Muhammadiyah understandings. This study aims to analyze the community and the congregation of the Fisabilillah mosque with the nuances of the concept of moderation in religious moderation, as initiated by the Ministry of Religion led by the Minister of Religion, namely Yaqout Qomas as a bridge for harmonization and tolerance for peace and harmony in Pasean Pamekasan village. The circulating cases are in the Pasean location, Pamekasan, Madura, namely at the Fisabilillah mosque. The research subjects consisted of the local community, community leaders, mosque imams, Fisabilillah mosque congregation and the younger generation. The research method is case study based, meaning that this research is addressed to the public and the academic community. Data collection techniques were carried out by observation and direct interviews with informants and research subjects. Data analysis was performed by display, reduction and data verification. The research results obtained include; consists of specific and general mosque duties. The function of the mosque specifically is devoted to programs of religious moderation activities such as mosque congregations, the local community, and the younger generation are given insight into religious tolerance. Such as activities that lead to moderate activities, tawasuth, mutual respect in every difference, tawazun, the community is directed to help each other indiscriminately in each other. As for the general program of activities focused on mosque takmir for the younger generation, students and students in pasean, Pamekasan detailed researchers, among others: First, the progress and prospects for work programs for mosque youth activities have increased significantly as those accompanied by mosque takmir Second, takmir efforts the mosque involves RISMA (mosque youth) in every religious activity, involves teenagers in every Ramadan activity, Third, Activities that support mosque activities are inseparable from the role of the mosque in collaboration with the local community such as mutual cooperation, making study schedules, Friday sermons 'at and monthly recitations organized by the takmir of the mosque. Fourth, as an obstacle to mosque activities, there is a lack of awareness from parents regarding religious values and religious tolerance. What is really striking is the difference in understanding between NU and Muhammadiyah, which is why the younger generation, mosque youth, and mosque congregations sometimes follow it. Fifth, the alternative provided by the takmir of the mosque is providing training, spiritual studies that lead to religious moderation, anti-corruption training, and working with nearby campuses in Pamekasan, such as IAIN Madura, UNIRA (University of Madura), UIM ( Madura Islamic University), and STIT Al-Khairat Pamekasan). Each campus provides KKN or community service program activities which encourage takmir mosques and mosque youth to be aware of religion, worship, spirituality, and society related to religious moderation activities and tolerance for religious harmonization, especially in understanding similarities and differences in understanding. This mosque-based research has contributed to the harmonization of villages and villages in Pamekasan in the outcome of the religious moderation policy launched by the Ministry of Religion.
PANCASILA DAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Sinergi Nilai dalam Membangun Toleransi Syafi'ah, Syafi'ah; Said HM, Muh.
TOLERANSI: Media Ilmiah Komunikasi Umat Beragama Vol 16, No 2 (2024): Juli - Desember
Publisher : Lembaga penelitian dan pengabdian kepada masyrakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/trs.v16i2.32786

Abstract

Islam dan Pancasila seringkali diperdebatkan dan dibenturkan dan keduanya acapkali dianggap sebagai dua kutub ideologi yang saling berseberangan. Perlunya sebuah kesadaran akan pemaknaan hubungan antara Islam dan Pancasila. Proses dialogis antara Islam dan Pancasila merupakan sebuah perjalanan panjang sejarah Indonesia. Pancasila bukanlah Islam, tetapi Pancasila memperoleh ruh yang menghidupkannya melalui Islam. Melalui studi Pustaka dan analisis isi, tulisan ini menghasilkan kesimpulan bahwa Pancasila dan Pendidikan Islam memiliki visi yang sama dalam memberikan kesadaran akan nilai-nilai toleransi, keadilan, gotong royong, persatuan, dan lainnya, yang kesemuanya menggiring peserta didik pada kesadaran Bersama untuk membangun dan mempertahankan negara republic Indonesia.
TOLERANSI DI PEUNAYONG Studi Fenomenologis Nur Ulayya, Cut Aisyah; Zakira, Asyila; Akbar, Rahmatul
TOLERANSI: Media Ilmiah Komunikasi Umat Beragama Vol 16, No 2 (2024): Juli - Desember
Publisher : Lembaga penelitian dan pengabdian kepada masyrakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/trs.v16i2.33936

Abstract

Kawasan Peunayong di Kota Banda Aceh dikenal sebagai salah satu wilayah dengan keberagaman etnis dan agama yang mayoritas Muslim dan minoritas Kristen, Budha, dan Tionghoa. Penelitian ini bertujuan untuk memahami dinamika toleransi antarumat beragama di kawasan tersebut dengan melihat interaksi sosial serta pengaruh kebijakan lokal terhadap kerukunan. Pada artikel ini, penulis menggunakan metode penelitian berupa pendekatan kualitatif fenomenologi dengan mewawancarai warga setempat mengenai sikap toleransi umat beragama di wilayah ini. Dari hasil penelitian, penulis dapat melihat bahwa keberhasilan toleransi di Peunayong dapat dijadikan teladan bahwa perbedaanagama bukanlah penghalang untuk menciptakan persatuan dengan mengedepankan nilai nilai kemanusian dan kerukunan

Page 1 of 1 | Total Record : 6