cover
Contact Name
Zaffril Syam
Contact Email
zaffril.syam@uin-suska.ac.id
Phone
+6282385365000
Journal Mail Official
imam.hanafi@uin-suska.ac.id
Editorial Address
LPPM UIN SUSKA Riau Jl. H.R. Soebrantas KM. 15,5 Panam – Pekanbaru
Location
Kab. kampar,
Riau
INDONESIA
Toleransi: Media Ilmiah komunikasi Umat Beragama
ISSN : 20860315     EISSN : 24071595     DOI : https://doi.org/10.24014/trs.v12i2.13542
Core Subject : Religion,
Jurnal Toleransi mempublikasikan hasil-hasil penelitian, baik hasil kajian lapangan maupun kepustakaan. Fokus utama Jurnal Toleransi meliputi: Relasi antar dan intern umat beragama; Pluralisme; Multikulturalisme; Hubungan antar etnik.
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 9, No 2 (2017): Juli - Desember" : 6 Documents clear
TIPOLOGI IMAM SHALAT DI PROVINSI RIAU PERSPEKTIF SOSIOLOGI HUKUM ISLAM Ismardi Ismardi; Arisman Arisman
TOLERANSI: Media Ilmiah Komunikasi Umat Beragama Vol 9, No 2 (2017): Juli - Desember
Publisher : Lembaga penelitian dan pengabdian kepada masyrakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/trs.v9i2.4330

Abstract

Imam shalat fungsi dan perannya tidak hanya sebatas memimpin shalat berjama`ah saja. Lebih dari itu, seorang imam mesti memiliki ilmu pengetahuan tentang itu, sehingga jika ada jamaah yang memiliki permasalahan dalam hal keagamaan, imam tersebut bisa menjawab dan memberikan solusi. Imam Shalat merupakan sosok ulama yang berhubungan dan berinteraksi dengan lingkungan sosialnya. Dalam berhubungan dengan lingkungan, para imam melakukan berbagai aktivitas keulamaannya dengan sadar dan atas kemauan serta sesuai dengan motif dan keinginannya. Dengan demikian tipologi Imam shalat di provinsi Riau dapat dibagi ke dalam: Pertama, imam kompromis-kondisonal. Dalam kategori ini gaya seorang imam lebih merupakan hasil kompromi dan afirmasi dari keinginan jamaah; Kedua, imam “Citra-Sensasional”. Ketiga, Imam Mandiri, Berbeda dengan kategori imam citra, mereka yang termasuk dalam kategori ini tidak berpretensi untuk menunjukkan kehebatan dan keunggulan dirinya saat menjadi imam shalat. Keempat, Imam Ideal-Literalis. Imam dalam kategori ini berusaha semaksimal mungkin melaksanakan shalat sesuai kaidah teks hadis termasuk di dalam shalat berjamaah
NILAI-NILAI TOLERANSI DI MEDIA MASSA (Studi Terhadap Rubrik Opini Riau Pos) Jarir Amrun; Khairiah Khairiah
TOLERANSI: Media Ilmiah Komunikasi Umat Beragama Vol 9, No 2 (2017): Juli - Desember
Publisher : Lembaga penelitian dan pengabdian kepada masyrakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/trs.v9i2.4331

Abstract

Media massa pengaruhnya sangat besar bagi perkembangan pemikiran manusia. Menjamurnya media sosial (medsos), membuat manusia lebih sering berinteraksi dengan medsos daripada bertatap muka dengan sesama.Media cetak yang sekarang ini juga terbit dalam bentuk online dan disebarkan melalui media sosial tentunya beperan dalam membentuk sikap toleransi antarumat bersagama. Kajian media ini dikhususkan pada rubrik opini Riau Pos. Melihat nilai-nilai toleransi yang ada di rubrik opini Riau Pos. Beragam tulisan yang dimuat rubrik opini Riau Pos ini ternyata banyak mengandung nilai-nilai toleransi. Ada nilai toleransi antarumat beragama dan ada intern umat beragama
PENDIDIKAN ISLAM BERBASIS MULTIKULTURAL Khotimah Khotimah; Januarizal Januarizal
TOLERANSI: Media Ilmiah Komunikasi Umat Beragama Vol 9, No 2 (2017): Juli - Desember
Publisher : Lembaga penelitian dan pengabdian kepada masyrakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/trs.v9i2.4327

Abstract

Pendidikan Multikultural adalah satu satu model pendidikan yang mencoba membangun sikap menghargai perbedaan dankerja sama untuk mencapai cita-cita mulia dalam bingkai keragaman etnis, suku, budaya, dan agama. Dalam konteks pendidikan Islam, ini relevan dengan tugas kemanusiaan yang dijadikan sebagai tujuan pendidikan Islam, yaitu sebagai hamba (abd) dan sebagai khalifah. Tugas kehambaan, manusia secara niscaya tidakdapat menafikan realita yang ada di sekitarnya.Sedang tugaskekhalifahannya menuntut aktualisasi ide-ide ketuhanannya dalam praktekkehidupan sehari-hari, bagi sesama maupun alam semesta
ISLAM DAN SINERGI PLURALITAS Suryan A Jamrah
TOLERANSI: Media Ilmiah Komunikasi Umat Beragama Vol 9, No 2 (2017): Juli - Desember
Publisher : Lembaga penelitian dan pengabdian kepada masyrakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/trs.v9i2.4332

Abstract

Merupakan sebuah keniscayaan bahwa manusia pasti hidup dalam fenomena serba pluralitas atau keberagaman. Fenomena pluralitas atau keberagaman merupakan ketentuan hukum Allah, sunnatullah, yang tidak mungkin berubah. Maka pluralitas atau keberagaman adalah anugerah dan khazanah sosial bagi kehidupan manusia yang plural. Namun realitanya, pluralitas atau keberagaman sering menjadi pemicu konflik sosial dan politik, yang mengancam persatuan, kerukunan, dan kedamaian dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Bagi Islam, pluralitas atau keberagaman yang diyakini sebagai sunnatullah, sebagai something given atau takdir tersebut, justru dimaksudkan untuk sebuah keseimbangan yang melahirkan interaksi dan sinergi, bukan untuk konflik saling membenci
MEMBANGUN KETAHANAN INFORMASI DI DAERAH-DAERAH PERBATASAN INDONESIA Irdayanti Irdayanti
TOLERANSI: Media Ilmiah Komunikasi Umat Beragama Vol 9, No 2 (2017): Juli - Desember
Publisher : Lembaga penelitian dan pengabdian kepada masyrakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/trs.v9i2.4328

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk menjelaskan permasalahan yang timbul dari minimnya akses informasi yang diperoleh masyarakat daerah perbatasan di Indonesia dengan upaya yang dilakukan pemerintah untuk menjaga ketahanan nasional. Pentingnya akses informasi amat diperlukan untuk mengetahui perkembangan negara sendiri dan menjaga rasa nasionalisme serta membuka akses komunikasi dan informasi, karena dapat menunjang pemasaran komoditas unggulan daerah tersebut. Upaya yang dilakukan pemerintah dalam memecahkan permasalahan ini belum dapat dikatakan maksimal karena dalam proses pengembangan. Namun, i'tikad tersebut dapat terlihat dari pengembangan infrastruktur media informasi, memberikan kemudahan perizinan serta pembelajaran/media literasi kepada masyarakat di daerah-daerah perbatasan
PERKEMBANGAN ISLAM DI SABAH MALAYSIA (Perspektif Sosio-Historis) Syamruddin Nasution; Abd Ghofur
TOLERANSI: Media Ilmiah Komunikasi Umat Beragama Vol 9, No 2 (2017): Juli - Desember
Publisher : Lembaga penelitian dan pengabdian kepada masyrakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/trs.v9i2.4329

Abstract

Sabah adalah salah satu Negara bagian Malaysia terbesar kedua setelah Sarawak. Islam masuk ke Sabah secara intensif terjadi pada abad ke 16 M berasal dari kesultanan Brunei, dimulai dari kawasan pantai Barat Sabah. Sehingga kawasan tersebut menjadi bagian dari daerah kekuasaan Sultan Brunei yaitu pada masa Sultan Bolkiah (berkuasa 1485-1524 M) karena ia termasuk pemimpin yang suka berpetualangan ke berbagai wilayah disamping mendakwahkan Islam juga memperluas daerah kekuasaan. Persebaran penduduk melayu dan keuturunan raja-raja Brunei secara bertahap bermigrasi ke pantai Barat Sabah. Persebaran Islam di Sabah juga berasal dari pengaruh Kesultanan Sulu kepada penduduk lokal Sabah sekitar abad ke-17 M terutama di kawasan pantai Timur Sabah. Migrasi sebagian muslim dari kesultanan Sulu sebagai akibat dari tekanan dan serangan koloni Spanyol (1521-1898 M) di Philipina Utara (Luzon, Visayas) hingga ke Selatan (Mindanao, Sulu, Basilan, Tawi-tawi Cota-Bato). Mereka melakukan migrasi ke pantai Timur Sabah tidak lain karena letak georgrafis yang tidak terlalu jauh, namun juga untuk mendapatkan kehidupan yang lebh aman. Tulisan ini akan menguraikan lebih detil tentang persebaran Islam di Sabah sejak masa Kesultanan, masa kolonial dan perkemangan terkini dengan tinjuan sosio-historis.

Page 1 of 1 | Total Record : 6