cover
Contact Name
Erwin Hikmatiar
Contact Email
jurnal.salam@uinjkt.ac.id
Phone
+6281282648901
Journal Mail Official
jurnal.salam@uinjkt.ac.id
Editorial Address
Jl. Ir. H. Juanda No. 90 Ciputa Tangsel
Location
Kota tangerang selatan,
Banten
INDONESIA
SALAM: Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i
ISSN : 23561459     EISSN : 26549050     DOI : 10.15408
SALAM: Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i (ISSN 2356-1459) is a national journal published by the Faculty Sharia and Law Syarif Hidayatullah State Islamic University of Jakarta, INDONESIA. The focus is to provide readers with a better understanding of Indonesia social and sharia culture and present developments through the publication of articles, research reports, and book reviews. SCOPE of SALAM: Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i specializes in Indonesian social and sharia culture, and is intended to communicate original researches and current issues on the subject. This journal warmly welcomes contributions from scholars of related disciplines. SCOPE of SALAM: Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i specializes in Indonesian social and sharia culture, and is intended to communicate original researches and current issues on the subject. This journal warmly welcomes contributions from scholars of related disciplines.
Articles 17 Documents
Search results for , issue "Vol. 7 No. 6 (2020)" : 17 Documents clear
Pencegahan Primer Membentuk Masyarakat Sehat Di Era Covid-19 Fitriasari, Nikma
SALAM: Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i Vol. 7 No. 6 (2020)
Publisher : SALAM: Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/sjsbs.v7i7.15407

Abstract

The situation of the growth of COVID-19 cases is very fast in Indonesia. Primary prevention efforts become the most appropriate prevention because there is no drug for COVID-19 therapy. This research aims to further study the proper and rational primary prevention to establish a healthy society as an effort to prevent transmission of COVID-19. Primary prevention can be done in the form of health promotion and special protection. Primary prevention through promotion is done by selectively selecting information from social media, applying a cough ethic, consumption of nutritious food, and exercise. Primary prevention through special protection is done by resignation. cleaning hands regularly, using masks, social distancing and self-isolation, and avoiding unprotected contact with wild animals.Keyword: COVID-19, primary prevention, healthy society Abstrak Situasi pertumbuhan kasus COVID-19 sangat cepat di Indonesia. Upaya pencegahan primer menjadi pencegahan yang paling tepat karena belum ada obat untuk COVID-19.  Penelitia ini bertujuan untuk mengkaji lebih jauh tentang pencegahan primer yang tepat dan rasional untuk membentuk masyarakat sehat sebagai upaya pencegahan penularan kasus COVID-19. Pencegahan primer dapat dilakukan berupa promosi kesehatan dan perlindungan khusus. Pencegahan primer melalui promosi dilakukan dengan selektif memilih informasi dari media sosial, menerapkan etika batuk, konsumsi makanan bergizi, dan olahraga. Pencegahan primer melalui perlindungan khusus dilakukan dengan resignasi. membersihkan tangan secara rutin, menggunakan masker, social distancing dan isolasi diri, serta menghindari kontak tanpa pelindung dengan hewan liar.Kata Kunci: COVID-19, pencegahan primer, masyarakat sehat 
Covid-19: Titik Kisar dan Potret Pendidikan Nirwansyah, Nirwansyah
SALAM: Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i Vol. 7 No. 6 (2020)
Publisher : SALAM: Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/sjsbs.v7i8.15802

Abstract

The outbreak has historically been a problem that has claimed many victims. In the 21st century, humanity has been shocked by the emergence of three epidemics in the last two decades. The latest outbreak was found in Wuhan, China at the end of 2019 which is called the Novel Coronavirus 2019 or Corona Virus Desease 2019 (Covid-19). The World Health Organization (WHO) has declared the status of Covid-19 as a global pandemic, which in a relatively short time has spread to various countries. Covid-19 has impacted various lines of life such as economy, socio-culture, politics, psychology, education, and so on. The aim of this study is to provide an overview of the implications of the pandemic on education. This study uses a qualitative research method with a library approach sourced from books, journals or scientific papers, articles, and other digital literature. This study describes how Covid-19 can affect and restructure education both in various countries in the world, including Indonesia. The results show that there are three trends that have emerged in the world of global education in the midst of a pandemic and there are four ways that Covid-19 can change the way of educating future generations. So, it is time for the world of education to get out of the status quo and improve towards a futuristic education (education 4.0).Keywords: Corona, Education, Education 4.0 AbstrakSecara historis wabah telah menjadi masalah yang banyak memakan korban. Pada abad ke-21 ini umat manusia dikagetkan dengan munculnya tiga wabah dalam dua dekade terkahir. Wabah terbaru ditemukan di Wuhan, China pada akhir 2019 yang disebut dengan Novel Coronavirus 2019 atau Corona Virus Desease 2019 (Covid-19). Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan status Covid-19 sebagai pandemi global, yang dalam waktu relatif singkat telah menyebar ke berbagai mancanegara. Covid-19 telah berdampak pada berbagai lini kehidupan seperti ekonomi, sosial-budaya, politik, psikologi, pendidikan, dan sebagainya. Tujuan studi ini ialah untuk memberikan gambaran tentang implikasi pandemi terhadap pendidikan. Studi ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan pustaka yang bersumber dari buku-buku, jurnal atau makalah ilmiah, artikel, dan literatur digital lainnya. Studi ini mendeskripsikan bagaimana Covid-19 bisa memepengaruhi dan menata ulang pendidikan baik di berbagai negara-negara dunia termasuk Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan ada tiga tren yang muncul dalam dunia pendidikan global di tengah pandemi dan terdapat empat cara Covid-19 bagaimana mengubah cara mendidik bagi generasi yang akan datang. Sehingga, sudah saatnya dunia pendidikan keluar dari status quo dan berbenah diri menuju pendidikan yang futuristik (edukasi 4.0).Kata Kunci: Corona, Pendidikan, Edukasi 4.0
Political Branding Tagar #2019gantipresiden Dalam Meningkatkan Elektabilitas Partai Keadilan Sejahtera Di Ranah Media Sosial Rachmadi, Ridwan; Budianto, Heri
SALAM: Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i Vol. 7 No. 6 (2020)
Publisher : SALAM: Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/sjsbs.v7i11.17057

Abstract

AbstractThe hashtag #2019GantiPresiden was initiated by Dr. Mardani Ali Sera, a politician from the Partai Keadilan Sejahtera (PKS) has become a trending topic on social media, the use of hashtags has increasingly colored political dynamics in the country's public sphere. The research aims to obtain an overview of the Political Branding of the #2019GantiPresiden hashtag in increasing the electability of the Partai Keadilan Sejahtera in the realm of social media. This research uses a constructivist paradigm, a qualitative approach and a case study method. The results showed that the Partai Keadilan Sejahtera was able to make good use of social media as a campaign tool and was able to present its best politician to become national figures. One of them was Dr. Mardani Ali Sera who initiated the hashtag #2019GantiPresiden. The hashtag #2019GantiPresiden became a trending topic, the surface was present ahead of the 2019 Presidential election which presented only two candidates for the Presidential and Vice-Presidential candidate pairs. The public's desire for a replacement of the President is accommodated through the hashtag #2019GantiPresiden. The hashtag #2019GantiPresiden is affiliated with one of the Presidential Candidates and Vice-Presidential Candidates carried by the Partai Keadilan Sejahtera. The hashtag #2019GantiPresiden benefits the Partai Keadilan Sejahtera because it is a politician of the Partai Keadilan Sejahtera who initiated it. Political Branding Tagar #2019GantiPresiden contributes to increasing the electability of the Partai Keadilan Sejahtera in the realm of social media so that it has implications for the vote acquisition of the Partai Keadilan Sejahtera in the 2019 legislative elections.Keywords: Political Branding, Tagar, 2019 Change President, Prosperous Justice Party, Social Media Keywords: fPolitical Branding, Tagar, 2019 Change President, Prosperous Justice Party, Social Media  AbstrakTanda pagar #2019GantiPresiden di inisiasi Oleh Dr. Mardani Ali Sera, politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menjadi tranding topik di media sosial penggunaan tagar semakin mewarnai dinamika politik di ruang publik Tanah Air. Penelitian bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang political branding tagar #2019GantiPresiden dalam meningkatkan elektabilitas Partai Keadilan Sejahtera di ranah media sosial. Penelitian menggunakan paradigma konstruktivis, pendekatan kualitatif dan metode studi kasus. Hasil penelitian menunjukan bahwa, Partai Keadilan Sejahtera mampu memanfaatkan media sosial sebagai sarana kampanye dengan baik dan mampu menghadirkan kader-kader terbaiknya menjadi tokoh nasional salah satu diantaranya adalah Dr. Mardani Ali Sera yang menginisiasi tagar #2019GantiPresiden. Tagar #2019GantiPresiden menjadi tranding topik, hadir kepermukaan jelang perhelatan pemilu Presiden 2019 yang menghadirkan hanya dua kandidat pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden. Keinginan masyarakat akan pergantian Presiden terakomodir melalui tagar #2019gantiPresdien. Tagar #2019GantiPresdien berafiliasi dengan salah satu kandidat Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden yang di usung oleh Partai Keadilan Sejahtera. Tagar #2019GantiPresiden menguntungkan Partai Keadilan Sejahtera karena yang menginisiasinya adalah kader Partai Keadilan Sejahtera. Political Branding Tagar #2019GantiPresiden berkontribusi menaikan elektabiltas Partai Keadilan Sejatera di ranah media sosial sehingga berimplikasi pada perolehan suara Partai Keadilan Sejahtera pada pemilu legislatif tahun 2019.  Kata kunci: Political Branding, Tagar, 2019 Ganti Presiden, Partai Keadilan Sejahtera, Media Sosial
Zakat Management Instutition: Management and Strategy Melis, Melis; Choiriyah, Choiriyah; Saprida, Saprida
SALAM: Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i Vol. 7 No. 6 (2020)
Publisher : SALAM: Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/sjsbs.v7i12.17068

Abstract

The distribution of zakat is based on priority scale by paying attention to the principles of equity, justice and territoriality. In addition to receiving zakat (managing zakat), BAZNAS can receive and distribute donations, alms, and other religious social funds. The distribution and utilization of donations, alms, and other religious social funds are carried out in accordance with Islamic law and are carried out in accordance with the intended purpose of the giver. The management of donations, alms, and other religious social funds must be recorded in a separate bookkeeping. Here the importance of reports by BAZNAS, provincial BAZNAS, and Regency / City BAZNAS which contains the accountability and performance of the management of Zakat, infaq, alms and other religious social funds. ZIS managers are not only BAZNAS but there are also LAZ. This article will describe the management and management strategies of ZIS in detail.Keywords: ZIS, BAZNAS, LAZ AbstrakPendistribusian zakat dilakukan berdasarkan skala prioritas dengan memperhatikan prinsip pemerataan, keadilan, dan  ke wilayahan. Selain menerima zakat (mengelola zakat), BAZNAS dapat menerima dan mendistribusikan infak, sedekah, dan dana sosial keagamaan lainnya. Pendistribusian dan pendayagunaan infak, sedekah, dan dana sosial keagamaan lainnya tersebut dilakukan sesuai dengan syariat Islam dan dilakukan sesuai dengan peruntukkan yang diikrarkan oleh pemberi.Pengelolaan infak, sedekah, dan dana sosial keagamaan lainnya harus dicatat dalam pembukuan tersendiri. Disini pentingnya laporan oleh BAZNAS, BAZNAS provinsi, dan BAZNAS Kabupaten/Kota yang memuat akuntabilitas dan kinerja pelaksanaan Pengelolaan Zakat, infak, sedekah, dan dana sosial keagamaan lainnya. Pengelola ZIS tidak hanya BAZNAS tetapi juga ada LAZ. Artikel ini akan memaparkan manajemen dan strategi pengelolaan ZIS secara detail.Kata Kunci: ZIS, BAZNAS, LAZ
Pluralisme Sosial Keagamaan Menuju Karakter Bangsa Yang Shalih Hamdi, Zahratunnisa
SALAM: Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i Vol. 7 No. 6 (2020)
Publisher : SALAM: Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/sjsbs.v7i12.17988

Abstract

The questioning argued that the social problems of the community were directed at the 2005 MUI fatwa which prohibits pluralism. MUI is seen as wrongly assessing the addition of the word "ism" as an ideological signification of the root word "plural", considering that the word pluralism in various linguistic and encyclopaedia literatures has more than just a theological meaning, but also a social meaning. However, critics have never provided a solution in the form of a substitute for the MUI version of pluralism. Besides, some of them are trapped in claiming to support the doctrine of equality of truth for all religions which is banned by MUI even though they try to appear objective at first. The method used in this research is qualitative research methods with a normative approach. The results of the research stated that MUI strives to fight for the harmony of Indonesia's pluralistic society through its formulated “plurality” inclusivism in the hope of realizing peace and harmony in a multi-religious nation. This paper also seeks several sides of the pluralism perspective in philosophical, religious and historical literature, and the possibility of applying its socio-political meaning in realizing the moral and righteous character of a national society.Keywords: Pluralism, Theology, Social Religion, Diversity AbstrakPenyoaalan berdalih persoalan sosial masyarakat diarahkan kepada fatwa MUI tahun 2005 yang mengharamkan faham pluralisme. MUI dipandang salah menilai tambahan kata “isme” sebagai penyifatan ideologis terhadap kata dasar “plural”, mengingat kata pluralisme dalam berbagai literatur kebahasaan dan ensiklopedi memiliki arti lebih dari sekedar makna teologis, tetapi juga makna sosial. Akan tetapi, para pengkritik tidak kunjung memberikan solusi berupa kata pengganti bagi pluralisme versi  MUI. Di samping, diantara merekapun terjebak untuk menyatakan mendukung doktrin persamaan kebenaran semua agama yang diharamkan MUI meskipun berusaha terlihat objektif di awal. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Penelitian Kualitatif dengan pendekatan normatif. Hasil penelitian menyatakan bahwan MUI berupaya memperjuangkan harmoni masyarakat majemuk Indonesia melalui inklusivisme “pluralitas” yang dirumuskannya dengan harapan dapat mewujudkan kedamaian dan kerukunan bangsa yang multi agama. Tulisan ini pun mengupayakan beberapa sisi pandang pluralisme dalam literatur filsafat, agama dan kesejarahan, dan kemungkinan penerapan makna sosial politisnya dalam mewujudkan karakter masyarakat berbangsa yang bermoral dan shalih.Kata kunci: Pluralisme, Teologis, Sosial Agama, Keberagaman 
Pesan Dakwah Akun Instagram @tehjasmineunpad Dalam Meningkatkan Daya Tarik Bagi Followers Nuryati, Wulan; Abdurrazaq, Muhammad N.
SALAM: Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i Vol. 7 No. 6 (2020)
Publisher : SALAM: Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/sjsbs.v7i12.28254

Abstract

Instagram is one of the media used for da’wah. In da'wah there are several elements, including the material or message in the form of aqidah, shari'ah and akhlaq. One of the da'wah accounts that uses instagram is @tehjasmineunpad. This research examines the message of da'wah on the account in increasing the attractiveness of followers. The focus of the research is the da’wah messages contained and the most dominant da’wah messages seen from the interest of followers. This study aims to find out what messages are contained and what messages are the most dominant seen from the interest of followers. This research method uses a qualitative method with observation sheet technique for three juries and in-depth interviews with followers. The sample of this research was 87 posts which were calculated based on the Slovin formula with purposive sampling technique. The results showed that the messages contained in the post were aqidah, shari'ah and akhlaq, with the dominance of the most da'wah messages being akhlaq. The message of da'wah that is in accordance with the interest of followers of @tehjasmineunpad in the results of the interview is also akhlaq. So, the results of this study explain the compatibility between the dominant da'wah messages posted with followers' interest in  messages.Keywords: Da'wah  message, attractiveness, followers, content. AbstrakInstagram merupakan salah satu media yang dimanfaatkan untuk berdakwah. Di dalam dakwah terdapat beberapa unsur, diantaranya materi (pesan) dakwah yang berupa aqidah, syari’ah dan akhlak. Salah satu akun dakwah yang memanfaatkan instagram tersebut adalah @tehjasmineunpad. Jurnal ini mengkaji pesan dakwah pada akun @tehjasmineunpad dalam meningkatkan daya tarik bagi followers. Fokus penelitian ini yaitu pesan dakwah yang terkandung pada akun tersebut dan pesan dakwah yang paling dominan dilihat dari ketertarikan followers. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pesan apa saja yang terkandung pada akun instagram @tehjasmineunpad dan pesan apa yang paling dominan dilihat dari ketertarikan followers akun tersebut. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik lembar observasi untuk juri dan wawancara secara mendalam kepada followers akun @tehjasmineunpad. Sampel penelitian ini berjumlah 87 postingan yang dihitung berdasarkan rumus slovin dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukan bahwa pesan yang terkandung pada postingan akun instagram @tehjasmineunpad adalah aqidah, syari’ah dan akhlak, dengan dominasi pesan dakwah terbanyak adalah akhlak. Adapun pesan dakwah yang sesuai dengan ketertarikan followers akun instagram @tehjasmineunpad pada hasil wawancara adalah akhlak juga. Jadi, hasil penelitian ini menerangkan adanya kesesuaian antara pesan dakwah dominan yang diposting akun instagram @tehjasmineunpad dengan ketertarikan followers terhadap pesan akhlak.Kata Kunci: Pesan dakwah; daya tarik;  followers; konten
Metode Dakwah Pada Masyarakat Islam Formalitas di Kampung Cipedang Lasdam RT 007 RW 002 Desa Jayamulya Kecamatan Kroya Indramayu Sobirin, Sobirin; Rohayani, Rohayani; Tebba, Sudirman
SALAM: Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i Vol. 7 No. 6 (2020)
Publisher : SALAM: Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/sjsbs.v7i12.28255

Abstract

In general, rural residents are still impacted by their ancestors' views. Therefore, it is necessary to seek out and implement acceptable da'wah ways in order to carry out da'wah counseling activities that can be well received, without any rejection, particularly for individuals with a formal Islamic character. This study employs descriptive qualitative research methods, a literature-based and empirical methodology, and interview, observation, and documenting procedures for data collecting. Al-Hikmah is the ideal da'wah strategy for the formality Islamic community in Cipedang Lasdam Village RT 007 RW 007 Jayamulya Village, Kroya Indramayu District, according to the findings of the study. This is because the prevalent da'wah method corresponds to the features of the local population. This style emphasizes persuasive strategies and a prior awareness of the features of the da'wah's target. Due to the fact that the material and manner of distributing da'wah are adapted to the community's circumstances and requirements, this method is ideally suited for application in a rural setting.Keywords: Da'wah Method; Public; Islamic Formality; Rural AbstrakUmumnya, masyarakat yang bertempat tinggal di pedesaan masih dipengaruhi kepercayaan yang dianut terdahulu. Karena itu, metode dakwah yang sesuai perlu dicari serta diaplikasikan agar bisa melakukan kegiatan penyuluhan dakwah yang dapat diterima dengan baik, tanpa adanya penolakan, terkhusus untuk masyarakat dengan karakter Islam formalitas. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif, dengan pendekatan literatur dan empiris serta teknik pengumpulan data dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menyatakan bahwa metode dakwah yang sesuai untuk masyarakat Islam formalitas yang bertempat tinggal di Kampung Cipedang Lasdam RT 007 RW 002 Desa Jayamulya Kecamatan Kroya Indramayu adalah Al-Hikmah. Hal ini dikarenakan adanya kesesuaian antara metode dakwah yang digemari dan karakteristik dari masyarakat setempat. Bentuk metode ini mengedepankan tehnik persuasif dan pemahaman karakteristik terlebih dahulu mengenai objek sasaran dakwah. Maka dari itu, metode ini sangat sesuai diaplikasikan pada lingkungan pedesaan karena materi serta proses penyampaian dakwah yang dilakasanakan menyesuaikan dengan keadaan dan kebutuhan dari masyarakat.Kata Kunci: Metode Dakwah; Masyarakat; Islam Formalitas; Pedesaan
Analisis Kesalahan Huruf Kapital Pada Karangan Deskripsi Kelas V Madrasah Ibtidaiyah Al-Irsyad Al-Islamiyyah Haurgeulis Hafifah, Luthfi; Rahim, Abdur
SALAM: Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i Vol. 7 No. 6 (2020)
Publisher : SALAM: Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/sjsbs.v7i12.28256

Abstract

Descriptive essay is a text in the form of a description as if the reader can imagine an object in the text. In making a good descriptive essay, it is necessary to pay attention to the use of capital letters used by the author in delivering a descriptive essay. To achieve good use of capital letters, it is necessary to adjust to the rules of using capital letters. The purpose of this study was to find out the errors in the use of capital letters in the description essays for class V Madrasah Ibtidaiyah (MI) and to determine the type of errors in the use of capital letters that were dominant in the description essays for class V MI. This study uses a qualitative descriptive method with data collection techniques through interviews, observation, and documentation. The data obtained are then described in the form of tables and words. The object of this research amounted to 15 essays description class V MI Al-Irsyad Al-Islamiyyah Haurgeulis. The results showed that the error in using capital letters in the class V MI description essay was still high. This can be proven from the results of the descriptive essay that many students do not understand the use of capital letters in accordance with the General Guidelines for Indonesian Spelling (PUEBI). The dominant type of capital letter use error in class V description essays is the aspect of errors in the use of capital letters used as the first letter at the beginning of the sentence as many as 771 errors or 93.4%.Keywords: Error Analysis; Capital Letters; Description AbstrakKarangan deskripsi merupakan teks berupa penggambaran yang seakan-akan pembaca dapat membayangkan suatu objek di dalam teks tersebut. Dalam membuat karangan deskripsi yang baik, perlu diperhatikan penggunaan huruf kapital yang digunakan penulis dalam menyampaikan karangan deskripsi. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kesalahan penggunaan huruf kapital pada karangan deskripsi kelas V Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan untuk mengetahui jenis kesalahan penggunaan huruf kapital yang dominan pada karangan deskripsi kelas V MI. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Data yang diperoleh kemudian dideskripsikan dalam bentuk tabel dan kata-kata. Objek penelitian ini berjumlah 15 karangan deskripsi kelas V MI Al-Irsyad Al-Islamiyyah Haurgeulis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesalahan penggunaan huruf kapital pada karangan deskripsi kelas V MI masih tergolong tinggi. Hal ini dapat dibuktikan dari hasil karangan deskripsi bahwa banyaknya siswa yang belum memahami penggunaan huruf kapital sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). Jenis kesalahan penggunaan huruf kapital yang dominan pada karangan deskripsi kelas V adalah pada aspek kesalahan penggunaan huruf kapital yang dipakai sebagai huruf pertama di awal kalimat sebanyak 771 kesalahan atau 93,4%.Kata Kunci: Analisis Kesalahan; Huruf Kapital; Karangan Deskripsi
Partisipasi Guru Sekolah Tingkat Dasar Dalam Sanggar Seni Karawitan Sekar Madu Pada Pembelajaran Seni Budaya dan Prakarya Hartono, Hartono; Rahim, Abdur; Sulistyani, Anjar
SALAM: Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i Vol. 7 No. 6 (2020)
Publisher : SALAM: Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/sjsbs.v7i12.28257

Abstract

Karawitan is an art work living, surviving and developing in Java, Indonesia. It  has a very important function in people's lives. From the Karawitan learning activities at the art group of “Seni Karawitan Sekar Madu”, it is expected to promote and increase students interest to love the culture of Indonesia through the implementation of Cultural Arts and Crafts lesson. This study aims to describe: (1) the practice of Karawitan musical art training by elementary school teachers (2) implementation of cultural arts and crafts lesson (3) supporting and inhibiting factors of Karawitan musical learning at "Seni Karawitan Sekar Madu" art group. This research is a descriptive study with a qualitative approach. The management of the art group and elementary school teachers who are the participans of Karawitan were the informers of study. The interviews and observation equipped with the list of questions and also docomentation were conducted to collect the data. The results showed that (1) the elementary school teachers carry out the Karawitan musical arts as the stages of the learning. (2)  This elementary level school teacher is able to implement it in learning Cultural Arts and Crafts. (3) Supporting factors are the desire and motivation, support and motivate the family, complete facilities and infrastructure. Inhibiting factors include intelligence, and talent.Keywords: Participation; Karawitan; Elementary School Teachers; Learning Arts; Culture And Craft AbstrakSeni Karawitan sebagai salah satu cabang seni yang hidup, bertahan, dan berkembang di Jawa (Indonesia), mempunyai fungsi yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat. Kegiatan pelatihan karawitan di Sanggar “Seni Karawitan Sekar Madu” diharapkan dapat menumbuhkan cinta terhadap budaya, dipertahankan dan ditumbuhkembangkan pada siswa-siswa di sekolah melalui implementasi pembelajaran Seni Budaya dan Prakarya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Praktik pelatihan kesenian karawitan oleh Guru Sekolah Tingkat Dasar (2) Implementasi pada pembelajaran Seni Budaya dan Prakarya (3) Faktor pendukung dan penghambat pelatihan karawitan di Sanggar “Seni Karawitan Sekar Madu.” Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Informan dalam penelitian ini adalah pengurus dan peserta pelatihan Sanggar “Seni Karawitan Sekar Madu. Metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan wawancara, dan observasi yang dilengkapi dengan daftar pertanyaan serta dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, (1) Praktik pelatihan kesenian karawitan oleh Guru Sekolah Tingkat Dasar terlaksana dan sesuai dengan tahap-tahap pelatihan (2) Guru Sekolah Tingkat Dasar ini mampu mengimplementasikan dalam pembelajaran Seni Budaya dan Prakarya (3) Faktor Pendukung adalah keinginan dan motivasi, dukungan dan motivasi keluarga, sarana dan prasarana yang lengkap. Faktor penghambat meliputi faktor inteligensi, dan bakat.Kata Kunci: Partisipasi; Karawitan; Guru Sekolah Tingkat Dasar; Pembelajaran Seni Budaya Dan Prakarya
Acara Petualangan Televisi Sebagai Media Pembentukan Karakter Pencinta Alam Bagi Pemuda Era Migrasi Penyiaran Digital A’lam, Naufal Nur; Abdurrazaq, Muhammad N.
SALAM: Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i Vol. 7 No. 6 (2020)
Publisher : SALAM: Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/sjsbs.v7i12.28258

Abstract

This study examines the level of relevance of television programs as a medium for supporting nature-loving character formation for youth in the era of digital broadcasting migration in the midst of an assessment that TV is actually considered damaging to character with the aim of knowing whether TV is still a relevant factor as a media supporting character formation. nature lovers for youth, as well as how to practice and apply the attitude of nature lovers after watching TV adventure programs in their daily lives. This research method uses qualitative-descriptive research methods with a phenomenological approach. The sample of this study amounted to 9 informants who met the criteria (purposive sampling). The results of the study, based on the Trend Dimensions of Factor X, show that there is still a strong level of relevance of TV with a percentage of 67% as a media to support the formation of nature lover characters for youth in the era of digital broadcasting migration through adventure programs, but in terms of duration, currently youth aged 17-33 watching TV adventure programs has decreased with a percentage of rarely watching 67%, in this digital era youths have turned to social media and digital platforms as supporting media for character building with a higher duration compared to watching TV, applying nature-loving attitudes and characters in life. Daily activities show that Actions for Caring & Conserving Nature with a percentage of 46% are the most common attitudes, followed by 25% Attitudes of Responsibility, Actions for Animal Cultivation 14%, Being an Activist in Nature 11%, and Caring for Humanity 4%.Keywords: TV Adventure Program, Nature Lover, Digital Broadcasting AbstrakPenelitian ini mengkaji tentang tingkat relevansi program acara televisi sebagai media pendukung pembentukan karakter pencinta alam bagi pemuda di era migrasi penyiaran digital di tengah-tengah penilaian bahwa TV justru dianggap merusak karakter dengan tujuan untuk mengetahui apakah TV masih menjadi faktor yang relevan sebagai media pendukung pembentukan karakter pencinta alam bagi pemuda, serta bagaimana praktek dan penerapan sikap karakter pencinta alam usai menonton program acara petualangan TV dalam kehidupan sehari-hari. Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif-deskriptif dengan pendekatan fenomenologis. Hasil dari penelitian, berdasarkan Dimensi Tren Faktor X menunjukkan bahwa masih adanya relevansi TV tingkat kuat dengan persentase 67% sebagai media pendukung pembentukan karakter pencinta alam bagi pemuda di era migrasi penyiaran digital lewat program petualangannya, namun secara durasi, saat ini pemuda usia 17-33 sudah berkurang menonton program petualangan TV dengan persentase jarang menonton sebesar 67%, di era digital ini pemuda sudah beralih ke sosial media dan platform digital sebagai media pendukung pembentukan karakter dengan durasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan menonton TV, penerapan sikap dan karakter pencinta alam dalam kehidupan sehari-hari menunjukkan bahwa Aksi Peduli & Melestarikan Alam dengan persentase 46% menjadi sikap terbanyak, selanjutnya 25% Sikap Tanggung Jawab, Aksi Budidaya Hewan 14%, Menjadi Seorang Penggiat Alam Bebas 11%, dan Peduli Sosial Kemanusiaan 4% persentase-nya.Kata Kunci: Program Petualangan TV; Karakter Pencinta Alam; Migrasi Penyiaran Digital.

Page 1 of 2 | Total Record : 17


Filter by Year

2020 2020


Filter By Issues
All Issue Vol 12, No 2 (2025): Summer Edition Vol. 12 No. 2 (2025): Summer Edition Vol 12, No 1 (2025): Spring Edition Vol. 12 No. 1 (2025): Spring Edition Vol 11, No 4 (2024): Winter Edition Vol. 11 No. 4 (2024): Winter Edition Vol 11, No 3 (2024): Autum Edition Vol. 11 No. 3 (2024): Autum Edition Vol. 11 No. 2 (2024): Summer Edition Vol 11, No 2 (2024): Summer Edition Vol. 11 No. 1 (2024): Spring Edition Vol 11, No 1 (2024): Spring Edition Vol 10, No 6 (2023) Vol. 10 No. 6 (2023) Vol 10, No 5 (2023) Vol 10, No 5 (2023): Article-in-Press Vol 10, No 4 (2023) Vol 10, No 3 (2023) Vol. 10 No. 3 (2023) Vol 10, No 3 (2023): Article-in-Press Vol 10, No 2 (2023) Vol 10, No 1 (2023) Vol 10, No 1 (2023): Article-in-Press Vol. 9 No. 6 (2022) Vol 9, No 6 (2022) Vol 9, No 5 (2022) Vol 9, No 4 (2022) Vol 9, No 3 (2022): Mei - Juni Vol 9, No 3 (2022) Vol 9, No 2 (2022): Maret-April Vol 9, No 2 (2022) Vol 9, No 1 (2022) Vol 9, No 1 (2022): Januari-Februari Vol 8, No 6 (2021) Vol 8, No 6 (2021): November-Desember Vol 8, No 5 (2021) Vol 8, No 5 (2021): September - Oktober Vol 8, No 4 (2021): Juli - Agustus Vol 8, No 4 (2021) Vol 8, No 3 (2021) Vol 8, No 3 (2021): Mei-Juni Vol 8, No 2 (2021) Vol 8, No 2 (2021): Maret-April Vol 8, No 1 (2021): Januari-Februari Vol 8, No 1 (2021) Vol 7, No 10 (2020): Special Issue Coronavirus Covid-19 Vol 7, No 8 (2020): Special Issue Coronavirus Covid-19 Vol 7, No 7 (2020): Special Issue Coronavirus Covid-19 Vol 7, No 6 (2020): Special Issue Coronavirus Covid-19 Vol 7, No 5 (2020): Special Issue Coronavirus Covid-19 Vol 7, No 3 (2020): Special Issue Coronavirus Covid-19 Vol 7, No 12 (2020) Vol 7, No 11 (2020) Vol 7, No 9 (2020) Vol. 7 No. 6 (2020) Vol 7, No 6 (2020) Vol 7, No 5 (2020) Vol 7, No 4 (2020) Vol 7, No 2 (2020) Vol 7, No 1 (2020) Vol 6, No 5 (2019) Vol 6, No 4 (2019) Vol 6, No 3 (2019) Vol 6, No 2 (2019) Vol 6, No 1 (2019) Vol 5, No 4 (2018) Vol 5, No 3 (2018) Vol 5, No 2 (2018) Vol 5, No 1 (2018) Vol 4, No 3 (2017) Vol 4, No 2 (2017) Vol 4, No 1 (2017) Vol 3, No 3 (2016) Vol 3, No 2 (2016) Vol 3, No 1 (2016) Vol 2, No 2 (2015) Vol 2, No 1 (2015) Vol 1, No 2 (2014) Vol 1, No 1 (2014) More Issue