cover
Contact Name
Adizty Suparno
Contact Email
adizty.suparno@mercubuana.ac.id
Phone
+6281310303548
Journal Mail Official
pasti@mercubuana.ac.id
Editorial Address
Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Mercu Buana, Jl. Meruya Selatan No. 1, Kembangan, Jakarta Barat 11650
Location
Kota adm. jakarta barat,
Dki jakarta
INDONESIA
JURNAL PASTI (PENELITIAN DAN APLIKASI SISTEM DAN TEKNIK INDUSTRI)
ISSN : 20855869     EISSN : 25984853     DOI : 10.22441/pasti
The Journal PASTI (Penelitian dan Aplikasi Sistem dan Teknik Industri) receives scientific papers on research that are closely related to the research and application of Industrial Systems and Engineering.
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 13, No 2 (2019): Jurnal PASTI" : 10 Documents clear
PENILAIAN KINERJA BERBASIS RELIABILITY MENGGUNAKAN METODE COST OF UNRELIABILITY (COUR) PADA MESIN FILLOMATIC ROTARY LIQUID FILLER & CAPPER DI PT XYZ Pebrina Donna Izzaqi; Judi Alhilman; Aji Pamoso
Jurnal PASTI (Penelitian dan Aplikasi Sistem dan Teknik Industri) Vol 13, No 2 (2019): Jurnal PASTI
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (646.75 KB) | DOI: 10.22441/pasti.2019.v13i2.006

Abstract

PT XYZ adalah perusahaan farmasi di Indonesia yang memproduksi obat batuk. Salah satu mesin yang digunakan pada proses pembuatan obat tersebut adalah Mesin Fillomatic Rotary Liquid Filler & Capper untuk proses filling dan capping. Mesin tersebut mengalami masalah kegagalan, dimana terjadi 41 kali kerusakan pada Januari-Desember 2018. Oleh karena itu, perlu untuk menjaga keandalan mesin yang digunakan. Risk matrix digunakan untuk menentukan sistem serta subsistem kritis dan didapatkan subsistem kritis yaitu conveyor, center plate, capper dan star wheel. Penelitian berfokus pada keempat subsistem tersebut menggunakan Cost of Unreliability (COUR) untuk mengetahui kerugian perusahaan saat sistem mengalami kegagalan. Dari hasil perhitungan COUR, didapatkan nilai corrective money lost sebesar Rp14.260.567.697,19 dan downtime money lost sebesar Rp33.112.418.213,73. Setelah diketahui besarnya nilai COUR digunakan business risk matrix untuk mengetahui konsekuensi bisnis perusahaan, keempat subsistem tersebut masuk kedalam area gelap yang artinya perlu dilakukan perbaikan lebih lanjut untuk mengurangi konsekuensi yang tinggi.
ANALISA PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PENGUKURAN THE AMERICAN PRODUCTIVITY CENTER (APC) PADA PRODUK ALUMUNIUM SHEET DAN ALUMUNIUM FOIL meike beatrix; Anis Anisah Dewi
Jurnal PASTI (Penelitian dan Aplikasi Sistem dan Teknik Industri) Vol 13, No 2 (2019): Jurnal PASTI
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (737.689 KB) | DOI: 10.22441/pasti.2019.v13i2.005

Abstract

Untuk meningkatkan volume penjualan dan keuntungan, maka perusahaan perlu memantau kinerja perusahaan secara keseluruhan, bukan hanya berdasarkan tingkat profitabilitas namun juga berdasarkan tingkat produktivitas. Produktivitas merupakan perbandingan antara output yang dihasilkan dan input yang digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa besar tingkat produktivitas yang telah dicapai oleh perusahaan dengan menentukan indeks produktivitas, indeks profitabilitas dan indeks perbaikan harga dengan menggunakan model pengukuran The American Productivity Center (APC). Indeks produktivitas total yang diperoleh pada periode 2017 yaitu 114,252% dengan  indeks produktivitas input tenaga kerja, material, energi dan modal masing-masing pada periode 2017 yaitu 116,166%, 113,168%, 120,808%, 115,523%. Indeks profitabilitas total yang diperoleh pada periode 2017 yaitu 110,766% dengan indeks profitabilitas input tenaga kerja, material, energi dan modal masing-masing pada periode 2017 yaitu 128,903%, 103,246%, 129,615%, 125,563%. Indeks perbaikan harga dari tahun 2016 ke tahun 2017 diperoleh indeks perbaikan harga tertinggi pada input tenaga kerja yaitu 1,110% dan indeks perbaikan harga terendah pada input material yaitu 0,912%, indeks perbaikan harga energi dan modal masing-masing yaitu 1,073% dan 1,087%. Besar kecilnya indeks perbaikan harga dipengaruhi oleh biaya input yang digunakan untuk menghasilkan sejumlah output.  
PENGARUH BENTUK SALURAN PADA PROSES PENGECORAN DENGAN MODEL DARI STYROFOAM TERHADAP SIFAT MEKANIS ALUMINIUM PADUAN Al-Si-Cu aladin eko purkuncoro; Achmad Taufik
Jurnal PASTI (Penelitian dan Aplikasi Sistem dan Teknik Industri) Vol 13, No 2 (2019): Jurnal PASTI
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (773.993 KB) | DOI: 10.22441/pasti.2019.v13i2.007

Abstract

Proses pengecoran masih banyak menjadi pilihan utama pada proses produksi di industri. Pilihan pada pengecoran ini disebabkan karena proses pengerjaan lain sangat tidak mungkin dilakukan, misalnya pada pembuatan komponen-komponen otomotif, seperti bottom, dudukan shock dll. Metode pengecoran dengan menggunakan polystyrene foam sebagai pola cetakan yang ditimbun dalam pasir cetak merupakan metode pengecoran evaporative. Metode ini akan menghasilkan coran yang sesuai dengan pola cetakan yang dibentuk. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji struktur mikro, kekerasan, dan kekuatan tarik paduan Al-16.4Si-5.59Cu hasil coran yang dilakukan dengan metode evaporative / lost foam casting. Bahan utama penelitian ini adalah paduan Al-16.4Si- 5.59Cu, polystyrene foam sebagai pola cetakan dan pasir cetak. Pengecoran paduan Al- 16.4Si-5.59Cu dilakukan dengan cara proses peleburan pada temperatur tuang 800°C serta menggunakan 5 variabel saluran dengan beberapa perubahan bentuk variasi saluran turun dan masuk serta beberapa penambahan riser. Pengujian hasil coran meliputi pengujian foto struktur mikro, uji kekerasan dan uji tarik (tensile strength).Hasil pengujian kekerasan adalah variasi saluran yang mempunyai saluran penambah lebih banyak dan saluran penuangan tinggi mempunyai nilai kekerasan yang tertinggi dengan 77.83 HRF dan berbanding terbalik dengan nilai kekuatan tarik yang rendah 62.95 M.Pa (tensile strenght) pada Variasi E. Serta variasi saluran C yang mempunyai sistem saluran yang mengakibtkan perlambatan pembekuan dan laju aliran lebih lama mempunyai kekuatan tarik bahan tinggi 98.75M.Pa (tensile strenght) tetapi lunak 69.17 HRF. Beberapa variasi mengalami penurunan kekerasan dan kekuatan tarik oleh cacat porositas seperti saluran langsung pada saluran turun variasi saluran A 73.05 HRF, 66.02 M.Pa. Hasil beberapa variasi saluran B 69.95 HRF, 73.58 M.Pa mendekati nilai variasi saluran C dan variasi saluran D 76.45 HRF, 7.76 M.Pa mendekati nilai saluran Variasi E dengan masing-masing sistem saluran yang berbeda.
Analysis of Defect and Quality Improvement for O Ring Product Through Applying DMAIC Methodology Uly Amrina; Helmy Firmansyah
Jurnal PASTI (Penelitian dan Aplikasi Sistem dan Teknik Industri) Vol 13, No 2 (2019): Jurnal PASTI
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1102.176 KB) | DOI: 10.22441/pasti.2019.v13i2.003

Abstract

To control the quality of a product to meet standards, a reliable measurable technique is needed with the company's business strategy. This research raises case studies identifying quality problems and effective ways of improvement of O Ring products using DMAIC (Define-Measures-Analyse-Improve-Control) quality control methods. Company X found the problem in the form of an average O Ring product defect ratio reaching 1.50% (the company's target is 1.30%). DMAIC is a systematic methodology that focuses on the key factors that control the performance of a process, set it at the best level and keep it at that level. Statistical tools combined with quality principles are applied to each of the DMAIC phases. In the define phase, flowcharts, critical to quality trees, and voice of customer lists are used which produce five types of defects in curing process. In the measure phase, the sigma value combined with pareto diagram are used and shows that the current sigma value is 4,178 with the biggest defect is flow-mark for the O Ring type ZZ00000123. In phase analysis, the root causes of the problem are searched using the why-why analysis and cause-effect diagrams and finds out that the causes are un-sticky rubber tip and unstandardized rubber cutting length. In the improve phase, DOE-based experiments are conducted to get the ideal rubber tip and cutting length conditions. Finally, the work standard is revised in the control phase and monitored by check sheets and control charts. The result of this DMAIC implementation was the O Ring products defect dropped to 0.83% and the sigma value rose to 4,363.Keywords: quality, DMAIC, O Ring, defect, sigma, standard
Usulan Perbaikan untuk Pengurangan Waste Pada Proses Produksi dengan Metoda Lean Manufacturing Rini Fitriyani; Sahril Saifudin; Kesyah Margareta
Jurnal PASTI (Penelitian dan Aplikasi Sistem dan Teknik Industri) Vol 13, No 2 (2019): Jurnal PASTI
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (893.618 KB) | DOI: 10.22441/pasti.2019.v13i2.008

Abstract

Penelitian ini membahas tentang usulan perbaikan untuk pengurangan waste pada proses produksi dengan metoda lean manufacturing. Dalam penelitian ini dihasilkan waste yang paling dominan terdapat pada lini produksi saxophone dengan total skor 3 yaitu defect, dan unnecessary motion dan unnecessary transportation dengan masing – masing skor 2. Sedangkan faktor penyebab yang mempengaruhi pemborosan dapat diketahui dengan menggunakan fault tree analysis ( FTA ) dimana pada waste defect penyebab dasar terjadinya waste adalah hanya ada 2 operator buffing, human eror dan belum adanya jadwal penggantian kompon secara berkala. Sedangkan pada waste unnecessary motion penyebab waste adalah lot keranjang cuci hanya muat 5 pcs dan tidak ada meja untuk operator melakukan pemindahan material. Dan pada waste unnecessary transportation penyebab waste adalah human eror yaitu operator yang mengobrol dan lamanya waktu transportasi yang disebabkan oleh tata letak mesin yang berjauhan. Sedangkan hasil dengan menggunakan metode failure mode effect analysis ( FMEA ) dipilih 3 tindakan yang memiliki nilai RPN paling tinggi. Dimana usulan perbaikan yang terpilih adalah perubahan layout dengan mendekatkan proses plasma welding dengan seam roller, menambah kapasitas keranjang cuci sehingga dapat meminimasi terjadinya gerakan yang berulang pada transportasi, dan menjadwalkan penggantian kompon buffing secara berkala untuk meminimasi kompon yang mengelupas dan menemple pada part karena sudah usang.
Pengembangan Model Pengukuran Kesiapan Industri 4.0 Untuk Perusahaan Manufaktur di Indonesia Hauw Sen Rimo Tan; Aditya Andhika; Francisca Dini Ariyanti; Khristian Edi Nugroho Soebandrija
Jurnal PASTI (Penelitian dan Aplikasi Sistem dan Teknik Industri) Vol 13, No 2 (2019): Jurnal PASTI
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (933.101 KB) | DOI: 10.22441/pasti.2019.v13i2.001

Abstract

Nowadays, manufacturing companies in Indonesia are facing a great challenge in Industry 4.0 era. Manufacturing companies perceive Industry 4.0 is complex and could disturb their business process with uncertainty in results by implementing it. In other side, manufacturing companies also have difficulty in assessing their readiness to start Industry 4.0 transformation process and fail to prepare strategies and action plans clearly. This research developed a measurement model of Industry 4.0 readiness with 2 aspects, 5 dimensions and 20 variables that could be used by manufacturing companies to asses their current state. The dimensions “Awareness” and  “Leadership and Strategy” are used to measure company readiness in “Knowledge” aspect, while the dimensions “People and Culture”, “Technology” and “Operation” are used to measure company readiness in “Resources Capability” aspect. The result of the measurement categories the company in 4 level of readiness, i.e.: “Not Ready”, “Conditional Ready”, “Basic Readiness” and “Fully Ready”. This model has been tested and used to measure Industry 4.0 readiness for an electronic manufacturing company located in Jabodetabek and showed that the model is easy and practical to be used in a real manufacturing company.   Keywords: Industry 4.0, readiness measurement, readiness model, readiness index 
Usulan Perbaikan Sistem Customer Relationship Management (CRM) CV. XYZ Berdasarkan Pertimbangan ISO 9001:2015 Klausul 8.2.1 dengan Metode Business Process Improvement Tulusiani Widjanarko; Sri Widaningrum; Meldi Rendra
Jurnal PASTI (Penelitian dan Aplikasi Sistem dan Teknik Industri) Vol 13, No 2 (2019): Jurnal PASTI
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (302.817 KB) | DOI: 10.22441/pasti.2019.v13i2.009

Abstract

CV. XYZ adalah salah satu produsen sandal gunung travelling handmade yang berdomisili di Bandung. Agar dapat bersaing di pasar, CV. XYZ harus selalu memperhatikan kualitasnya dari segi produk dan juga layanan. Pada saat ini CV. XYZ sudah menerapkan Customer Relationship Management (CRM) sebagai upaya untuk menjaga loyalitas pelanggan. Sosial media digunakan sebagai penunjang CRM yang termasuk ke dalam Customer Interface Management yang mengacu pada pengelolaan pertukaran informasi. Meskipun sistem CRM sudah terlaksana, namun belum semua terlaksana dengan baik sesuai dengan konseptual yang ada. Pada penelitian ini, digunakan pertimbangan persyaratan ISO 9001:2015 klausul 8.2.1 komunikasi pelanggan dan konsep CRM untuk mendapatkan hasil analisis Gap yang baik dan lengkap. Metode yang digunakan yaitu business process improvement dengan menggunakan langkah apply techniques improvement. Hasil dari penelitian ini adalah rancangan untuk merealisasikan produk custom dan juga beberapa perbaikan seperti pembuatan database dan penambahan opsi pada website.
Implementasi metode NIOSH dan Analisa QEC pada alat potong ranting zufri hasrudy siregar; Marqie Subahaqia Ningsih
Jurnal PASTI (Penelitian dan Aplikasi Sistem dan Teknik Industri) Vol 13, No 2 (2019): Jurnal PASTI
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1023.14 KB) | DOI: 10.22441/pasti.2019.v13i2.002

Abstract

Abstrak Penelitian ini merupakan penciptaan teknologi baru yang sederhana dengan merekayasa sistem hidrolik dan prinsip genggaman tangan yang difungsikan sebagai alat pemotong ranting adjustable (dapat diatur panjang pendeknya) yang ergonomi, dengan panjang normal 1,5 meter, maksimal 3 meter. Berat 2,8 kg, panjang jangkauan genggaman 94 mm dan diameter gagang 52 mm. Penelitian ini menggunakan metode analisa ergonomi untuk mengetahui kesesuaian alat dengan manusia yaitu dengan pengambilan 95 persentil. Di dapat diameter genggaman tangan 54, 29 mm sedangkan untuk lebar telapak tangan adalah 97,87 mm, tekanan maksimal yang diperlukan untuk memotong ranting adalah 234,39 kg/cm2 dengan diameter 5 mm yaitu jenis ranting kakao. Sedangkan dengan analisa NIOSH didapat berat yang disyaratkan adalah 4,89 Kg, kemudian dengan metode QEC didapat level presentase skornya paling tinggi adalah 47,62. artinya diperlukan perbaikan untuk alat tersebut dalam waktu kedepan. Untuk pembebanan kerja agar tidak letih dengan waktu kerja 8,40 menit dan istirahat 7,14 menit.Hasil penelitian menyimpulkan bahwa alat tersebut masih harus diperbaiki dalam waktu kedepan, sedangkan penggunaannya cukup singkat dan hanya difungsikan untuk pamanenan cengkeh saja serta pemanenan yang lain yang sejenis dengan diameter maksimal (1 cm) saja. Kata kunci - QEC, NIOSH, Ergonomi
Menghitung Efektifitas Mesin Laser Cutting Menggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness Novera Elisa Triana; Uly Amrina
Jurnal PASTI (Penelitian dan Aplikasi Sistem dan Teknik Industri) Vol 13, No 2 (2019): Jurnal PASTI
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1004.984 KB) | DOI: 10.22441/pasti.2019.v13i2.010

Abstract

PT. ZXY merupakan perusahaan yang bergerak dalam produksi alas kaki yang tidak terlepas dari permasalahan efisiensi dan efektivitas pada mesin (peralatan) yang diakibatkan oleh six big losses. Masalah yang terjadi pada mesin laser di departemen cutting kurang optimalnya proses pemotongan komponen alas kaki, oleh karena itu perlu dilakukan langkah-langkah untuk mencegah atau mengatasi masalah tersebut dengan bertujuan untuk mengetahui tingkat efektifitas mesin laser. Tujuan penelitian ini adalah untuk menghitung efektifitas melalui metode Overall Equipment Effectivenes (OEE) yang kemudian dilanjutkan dengan pengukuran OEE pada six big losses untuk mengetahui besarnya efisiensi yang hilang pada ke enam faktor six big losses, selanjutnya diperoleh faktor yang paling tinggi pada six big losses di mesin laser yaitu Equipment Failure Losses sebesar 53,97%. Dengan diagram pareto dan analisa sebab akibat dapat dianalisis masalah sebenarnya yang menjadi penyebab utama rendahnya efektifitas yang mengakibatkan rendahnya produktivitas mesin laser adalah punching head di sebabkan faktor manusia, mesin dan material.Hasil kesimpulan yang dapat diambil pada penelitian mesin laser ini setelah dilakukan perbaikan adalah dengan meningkatkan availability mesin laser dari rata-rata 96,2% menjadi 96,4% berdampak pada meningkatnya OEE dari 91,9% menjadi 92,1%.Kondisi ini sangat ideal (≥85%). Sehingga yang mempengaruhi nilai OEE dan menjadi prioritas utama dengan kontribusi terbesar terjadi pada Equipment Failure Losses dapat diatasi.
GAP Analysis Persiapan Implementasi ISO 9001:2015 Pada PT. Trans Power Marine, Tbk Muhammad Fidiandri Putra; Endang Suhendar; Ridwan Usman
Jurnal PASTI (Penelitian dan Aplikasi Sistem dan Teknik Industri) Vol 13, No 2 (2019): Jurnal PASTI
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (171.929 KB) | DOI: 10.22441/pasti.2019.v13i2.004

Abstract

AbstrakPersaingan ekonomi global dan permintaan pasar baik lokal maupun international mewajibkan perusahaan untuk membangun dan mengembangkan sistem manajemen internal yang sesuai dengan standar internasional. Karena persaingan ekonomi dunia yang semakin ketat, banyak organisasi mengadopsi dan mengimplementasi program peningkatan kualitas secara efektif. Program peningkatan kualitas tersebut terdapat dalam Sistem Manajemen Mutu (SMM), SMM tersebut dikembangkan dalam sertifikasi standar ISO 9001:2015. ISO 9001:2015 adalah suatu standar yang berisi persyaratan sistem manajemen mutu yang diterbitkan oleh International Organization for Standarization (IOS). PT. Trans Power Marine, Tbk bergerak dalam bidang transportasi kapal tanker. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kondisi PT. Trans Power Marine saat ini dan seberapa besar kesiapan PT. Trans Power Marine untuk persiapan sertifikasi ISO 9001:2015 dan memberikan rekomendasi dan menyusun dokumen mutu perusahaan sesuai dengan persyaratan ISO 9001 2015. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Gap Analysis. Perhitungan persentase analisis kesiapan dengan menggunakan GAP Analysis atau analisa kesenjangan menunjukan bahwa nilai terendah terdapat pada klausul 6 tentang Perencanaan dalam tindakan menghadapi resiko, yaitu sebesar 75%. Dari hal tersebut dapat disimpulkan untuk klausul perencanaan ini pelaksanaannya harus disusun berdasarkan aktivitas yang menimbulkan risiko dan peluang. Untuk persentase tertinggi terdapat pada klausul 7 tentang Support yaitu sebesar 90%. Rata-rata prosentasi dari pemenuhan klausul 4 s/d 10 sebesar 83,92 % artinya Organisasi siap untuk melengkapi QMS ISO 9001:2015 dan melakukan sertifikasi upgrading oleh URS IndonesiaKata kunci: Analisis GAP, ISO 9001:2015, Sistem Manajemen Mutu

Page 1 of 1 | Total Record : 10