cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota banda aceh,
Aceh
INDONESIA
PIONIR: Jurnal Pendidikan
ISSN : 23392495     EISSN : 25496611     DOI : -
Core Subject : Education,
PIONIR: Journal of Education is an open-access Education scientific journal managed by the Study Program of Madrasah Ibtidaiyah Teacher Education (PGMI) Faculty of Tarbiyah and Teaching Ar-Raniry State Islamic University (UIN) Banda Aceh. PIONIR: Educational Journal is a forum for researchers and educational staff to develop knowledge in the field of educational studies, in order to fulfill the Tri Dharma of Higher Education, especially in the field of Basic Education.
Arjuna Subject : -
Articles 351 Documents
IMPLEMENTASI KARAKTER TANGGUNG JAWAB DALAM PEMBELAJARAN PPKn MELALUI MODEL STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS) Dian Nastiti
PIONIR: JURNAL PENDIDIKAN Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Prodi PGMI FTK UIN Ar-Raniry Banda Aceh bekerjasama dengan PW PERGUNU Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/pjp.v6i2.3342

Abstract

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) diharapkan dapat mengembangkan karakter yang kuat pada siswa. Karakter bertanggungjawab, disiplin, memiliki moral dan budi pekerti yang baik dalam masyarakat. Kegiatan pembelajaran perlu mengembangkan kreativitas siswa, aktivitas siswa, menciptakan kondisi menyenangkan dan menantang, bermuatan nilai, dan menyediakan pengalaman belajar yang beragam. Sehubungan hal tersebut maka diperlukan model pembelajaran yang menyenangkan/joyfull learning dan menanamkan karakter pada siswa dalam proses pembelajaran. Salah satunya dengan cara menggunakan model pembelajaran Student Teams-Achievement Divisions (STAD). Tujuan artikel ini, mendeskripsikan implementasi karakter tanggung jawab dalam pembelajaran PPKn melalui model STAD (Student Team Achievement Divisions) di sekolah. Metode penulisan makalah ini menggunakan metode studi literatur didukung oleh jurnal penelitian yang relevan. Implementasi karakter tanggung jawab dapat dilaksanakan melalui kegiatan pembelajaran PPKn melalui kegiatan pembelajaran yang dilakukan mulai dari tanggung jawab dalam kegiatan tanggung jawab untuk memecahkan masalah topik pembelajaran, tanggung jawab membantu sesama anggota kelompok untuk menyelesaikan tugas dan menguasai materi pembelajaran.
PERBANDINGAN HASIL BELAJAR ANTARA SISWA YANG DIAJARKAN DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL DAN MEDIA KARTU GAMBAR PADA MATERI GERAK PADA TUMBUHAN DI SMP 18 BANDA ACEH Eriawati Eriawati
PIONIR: JURNAL PENDIDIKAN Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Prodi PGMI FTK UIN Ar-Raniry Banda Aceh bekerjasama dengan PW PERGUNU Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/pjp.v5i2.3357

Abstract

Rendahnya hasil belajar siswa terutama dalam pembelajaran Biologi di SMP Negeri 18 Banda Aceh dipengaruhi banyak faktor, salah satunya adalah kurang bersemangat dalam mengikuti pelajaran biologi, hal tersebut dikarenakan pemanfaatan media pembelajaran masih kurang dan nilai ulangan harian di bawah nilai KKM 70. Untuk mengatasi permasalahan tersebut ditawarkan suatu media pembelajaran, yaitu media audio visual dengan media kartu gambar sebagai salah satu alternatif yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa yang masih rendah.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan hasil belajar dan respon siswa yang diajarkan dengan media audio visual dan yang menggunakan media kartu gambar pada materi gerak pada tumbuhan. Sampel dipilih dua kelas secara purposive sampling yaitu kelas VIII-3 sebagai kelas audio visual dan kelas VIII-4 sebagai kelas kartu gambar. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes dan angket. Teknik analisis data menggunakan uji t dan lembaran angket menggunakan persentase. Hasil analisis diperoleh thitung ≥ ttabel atau 4,8 ≥ 1,677. Ha diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang diajarkan dengan media audio visual dan siswa yang menggunakan media kartu gambar pada materi gerak pada tumbuhan di SMP Negeri 18 Banda Aceh. Pada kelas audio visual lebih baik dari pada kelas kartu gambar. Respon siswa yang diajarkan dengan menggunakan media audio visual lebih banyak bersifat positif dari pada siswa yang menggunakan media kartu gambar.
MADRASAH DINIYAH DALAM KONTEKS GLOBALISASI ( PROBLEMATIKA DAN SOLUSINYA) Irwandi Irwandi
PIONIR: JURNAL PENDIDIKAN Vol 6, No 1 (2017)
Publisher : Prodi PGMI FTK UIN Ar-Raniry Banda Aceh bekerjasama dengan PW PERGUNU Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/pjp.v6i1.3348

Abstract

Pendidikan adalah suatu tuntutan yang harus dilakoni semua individu manusia, mulai dari ayunan samapai liang lahat. Dewasa ini selain pendidikan formal khusus bagi anak-anak telah diterapkan pendidikan berbasis keagamaan dalam bentuk sekolah yang diberi nama Madrasah Diniyah. Madrasah Diniyah merupakan lembaga pendidikan yang memberikan pendidikan dan pengajaran secara klasikal yang bertujuan untuk memberi tambahan pengetahuan agama Islam kepada siswa-siswa yang merasa kurang menerima pelajaran agama Islam di sekolahnya. Keberadaan Madrasah Diniyah ini sangat menjamur di masyarakat karena Madrasah Diniyah merupakan sebuah kebutuhan pendidikan yang mengkhuskan dibidang keagamaan. Penyelenggaraan Madrasah Diniyah mempunyai ciri berbeda dan beragam. Perbedaan tersebut disebabkan oleh faktor yang mempengaruhinya, misalnya; latar belakang yayasan atau pendiri Madrasah Diniyah, budaya masyarakat setempat, tingkat kebutuhan masyarakat terhadap pendidikan agama dan kondisi ekonomi masyarakat dan lain sebagainya. Perkembangan Madrasah Diniyah telah mengalami kemajuan pesat. Akan tetapi, dalam perjalanannya Madrasah Diniyah masih mengalami berbagai kendala, baik dalam sistem kurikulum, metode, pengelolaan, pendanaan, dan lain sebagainya. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka pembenahannya perlu dikaji secara mendalam seluruh faktor yang mempengaruhinya.
KEMAMPUAN MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA BERDASARKAN KERANGKA TUGAS MATEMATIKA TAKSONOMI STEIN Nida Jarmita
PIONIR: JURNAL PENDIDIKAN Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Prodi PGMI FTK UIN Ar-Raniry Banda Aceh bekerjasama dengan PW PERGUNU Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/pjp.v5i2.3360

Abstract

Ujicoba ini bertujuan melihat kemampuan mahasiswa dalam menyelesaikan soal-soal matematika tingkat SD/MI berdasarkan kerangka tugas matematika taksonomi Stein. Kerangka tugas dimaksud meliputi: menghafal, prosedur tanpa koneksi, prosedur dengan koneksi, dan bekerja dengan matematika. Soal yang diberikan ada 4 butir dan tertutup pada empat bidang konten: geometri, pengukuran, pecahan dan perbandingan. Secara umum, kemampuan mahasiswa Prodi PGMI dan Prodi Pendidikan Matematika UIN Ar-Raniry yang menjadi peserta tes dalam uji coba ini dapat dikategorikan pada tingkat kognitif rendah, kebanyakan mahasiswa belum sampai pada tingkat kognitif yang tinggi karena tidak mampu menjawab soal pada tingkat bekerja dengan matematika, bahkan masih banyak mahasiswa yang tidak bisa menjawab soal pada kategori menghafal. Namun kesimpulan ini tidak dapat digeneralisasikan untuk keseluruhan mahasiswa, karena sampel yang diambil tidak representatif.
PERAN MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN SARANA DAN PRASARANA DI MIN 6 KOTA BANDA ACEH Nurasiah Nurasiah
PIONIR: JURNAL PENDIDIKAN Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Prodi PGMI FTK UIN Ar-Raniry Banda Aceh bekerjasama dengan PW PERGUNU Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/pjp.v6i2.3334

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk melihat peran manajerial kepala sekolah dalam pengembangan sarana dan prasarana di MIN 6 Kota Banda Aceh. Jenis penelitian ini adalah penelitian verifikatif (kausalitas) yaitu suatu penelitian yang menjelaskan hubungan sebab-akibat dari dua variabel atau lebih dalam suatu penelitian atau penelitian yang bertujuan menguji kebenaran hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya. Adapun jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 90 kepala sekolah, guru, dan karyawan. Berdasarkan hasil analisis korelasi product moment “peran manajerial kepala sekolah dalam pengembangan sarana dan prasarana di MIN 6 Kota Banda Aceh” dikatakan signifikan dengan nilai 0,719. Maka nilai 0,719 menunjukkan bahwa memiliki hubungan yang positif dan tingkat hubungan yang sangat kuat dengan dilihat dari interval koefisien korelasi antara 3,80 – 1,000. Hasil perhitungan regresi linier sederhana yaitu Y = 10.523 + 0,809X dan R Square sebesar 0,719 berarti bahwa peran manajerial kepala sekolah dalam pengembangan sarana dan prasarana sebesar 80,90%. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa hipotesis alternatif (Ho) “Terdapat peran antara manajerial kepala sekolah dalam pengembangan sarana dan prasarana di MIN 6 Kota Banda Aceh”. Sehingga hasil uji hipotesi dapat teruji kebenarannya dalam penelitian ini.
PERAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN DALAM PENEGUHAN MASYARAKAT MULTIKULTURAL INDONESIA: PROSPEK DI TENGAH DESAKAN BUDAYA GLOBAL Tolak Totok
PIONIR: JURNAL PENDIDIKAN Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Prodi PGMI FTK UIN Ar-Raniry Banda Aceh bekerjasama dengan PW PERGUNU Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/pjp.v6i2.3343

Abstract

Negara bangsa Indonesia terdiri atas sejumlah besar kelompok-kelompok etnis, budaya, agama dan lain-lain. Indonesia memiliki warisan dan tantangan pluralisme budaya (cultural pluralism) secara lebih mencolok, sehingga dipandang sebagai “lokus klasik” bagi bentukan baru “masyarakat majemuk” (plural society). Keberagaman yang dimiliki negara Indonesia dapat ditinjau dari dua ciri uniknya, pertama secara horizontal, ini lazimnya ditandai dengan kenyataan bahwa adanya kesatuan sosial didasarkan pada perbedaan adat, agama, suku, dan perbedaan kedaerahan, kedua secara vertikal biasanya ditandai dengan adanya perbedaan lapisan atas dan lapisan bawah yang mencolok. Kondisi di atas tergambar dalam prinsip bhinneka tunggal ika, yang berarti meskipun Indonesia adalah berbhinneka, tetapi terintegrasi dalam kesatuan. Pada abad 21, keragaman kultur di Indonesia mendapatkan ujian yang serius, yang ditandai berbagai konflik kekerasan yang bersifat komunal, seperti konflik Ambon, Poso, dan Sambas. Konflik sosial yang berbau SARA ini tidak dapat dianggap remeh, karena kemungkinan akan menyulut konflik di daerah lain, ditambah dengan masuknya budaya global yang tidak terbendung tentu akan menjadikan pluralisme sebagai tantangan bukan keindahan. Persoalan tersebut menggambarkan bahwa masih ada persoalan mendasar yang belum terselesaikan. Untuk itu, perlu adanya strategi fundamental dalam dunia pendidikan, strategi dalam konteks ini adalah melalui pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang dimaksud dalam hal ini adalah Pendidikan Kewarganegaraan dalam arti luas yang memiliki perspektif kewarganegaraan dunia abad 21 yang biasa disebut kewarganegaraan multidimensi yang memiliki karakteristik multikultural. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk memberikan pengetahuan dan wawasan yang lebih mendalam mengenai pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk peneguhan masyarakat multikultural Indonesia.
KEARIFAN LOKAL (LOCAL WISDOM) SEBAGAI BASIS PENDIDIKAN KARAKTER Daniah Daniah
PIONIR: JURNAL PENDIDIKAN Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Prodi PGMI FTK UIN Ar-Raniry Banda Aceh bekerjasama dengan PW PERGUNU Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/pjp.v5i2.3356

Abstract

Bangsa yang besar adalah bangsa yang memiliki karakter kuat bersumber dari nilai-nilai yang digali dari budaya masyarakatnya. Kearifan lokal merupakan modal pembentukan karakter luhur. Kearifan-kearifan lokal itulah yang membuat suatu budaya bangsa memiliki akar. Membangun jati diri bangsa melalui pendidikan berwawasan kearifan lokal (local genius) pada dasarnya dapat dipandang sebagai landasan bagi pembentukan jati diri bangsa secara nasional. Pendidikan adalah gerakan kultural, maka untuk membentuk karakter peserta didik harus melalui pembentukan budaya sekolah yang berkarakter. Menggali dan menanamkan kembali kearifan lokal secara inheren melalui pendidikan dapat dikatakan sebagai gerakan kembali pada basis nilai budaya daerahnya sendiri sebagai bagian upaya membangun identitas bangsa dan sebagai semacam filter dalam menyeleksi pengaruh budaya lain. Pendidikan berbasis kearifan lokal adalah pendidikan yang mengajarkan peserta didik untuk selalu lekat dengan situasi konkrit yang mereka hadapi.
KURIKULUM SEKOLAH UNGGUL: SUATU EVALUASI IMPLEMENTATIF Fakhrul Rijal
PIONIR: JURNAL PENDIDIKAN Vol 6, No 1 (2017)
Publisher : Prodi PGMI FTK UIN Ar-Raniry Banda Aceh bekerjasama dengan PW PERGUNU Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/pjp.v6i1.3347

Abstract

Kini peserta didik yang telah diajari oleh situasi lingkungan dan keluarga yang demikian hancur, harus berhadapan dengan peraturan sekolah. Tentu saja mendapat resistensi dari sebahagian mereka, baik secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung ditunjukkan dengan sikap melawan atau kebiasaan melanggar aturan. Sementara secara tidak langsung ditandai dengan penurunan minat dan prestasi belajar siswa. Keadaan yang demikian membuat lulusan tidak seperti yang diharapkan, juga tidak seperti harapan undang-undang dan tujuan pendidikan sebagaimana yang disebutkan tadi. Terminologi sekolah unggul yang dimaksud sesungguhnya adalah sekolah efektif. Sekolah unggul adalah terjemahan bebas dari sekolah efektif. Termonilogi unggul dalam makna mengungguli tidak tepat digunakan dalam konteks pendidikan. Sekolah efektif adalah sekolah yang bermutu, memenuhi standar dan persyaratan yang ditetapkan. Sekolah unggul di Indonesia belum memenuhi kriteria dan masih di bawah standar, dibuktikan dengan hasil lulusan secara keseluruhan. Sampai saat ini belum ada kurikulum khusus untuk sekolah unggul, sebab dalam standar pendidikan kurikulum yang dipakai adalah kurikulum KTSP. Sesuai dengan prinsipnya, KTSP dapat dikembangkan (dan memang harus dikembangkan) oleh sekolah dengan berpedoman pada aturan yang berlaku. Kriteria sekolah unggul tidak ada ditetapkan secara khusus dalam Undang-undang SISDIKNAS, sebagaimana standar pendidikan ditetapkan disitu. Bahkan penjelasan khusus masalah ini yang merujuk pada PP No 19 tahun 2005 tidak terdapat dalam peraturan Menteri Pendidikan Nasional (sekarang Mendikbud). Kriteria dan penjelasan tentang sekolah unggul dan sekolah efektif di Indonesia sesungguhnya masih sebatas konsep, meskipun sudah ada beberapa pihak yang menerapkannya ketahap praktis. Konsep tersebut diduga dikembangkan oleh para akademisi, secara perlahan mulai diamini oleh pemerintah sesuai dengan kebutuhan dunia pendidikan dan tuntutan zaman.
KETERAMPILAN MENULIS ESSAI DALAM PEMBENTUKAN BERPIKIR KRITIS MAHASISWA PRODI PGMI UIN AR-RANIRY BANDA ACEH Silvia Sandi Wisuda Lubis
PIONIR: JURNAL PENDIDIKAN Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Prodi PGMI FTK UIN Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/pjp.v6i2.3338

Abstract

Kemampuan menulis essai merupakan kemampuan penting dan strategis bagi mahasiswa. Melalui essai memungkinkan mahasiswa memberikan kontribusi positif terhadap permasalahan-permasalahan yang terjadi di masyarakat, antara lain dengan cara menuangkan ide-ide cemerlang yang dituangkan dalam tulisan essai. Essai juga dapat menumbuhkan jiwa kritis dan kreatif pada mahasiswa tanpa menimbulkan tindakan anarkis seperti yang sering terjadi di kalangan mahasiswa ketika menyampaikan aspirasi kepada pihak-pihak lain. Tujuan berpikir kritis sebenarnya untuk menilai suatu pemikiran , menaksir nilai bahkan mengevaluasi pelaksanaan atau praktek dari suatu pemikiran dan nilai tersebut. Kadang juga berpikir kritis menghasilkan ide – ide baru sehinga berpikir kritis erat hubunganya dengan berpikir kreatif. Karena ketika seseorang menghadapi suatu hal atau masalah, dalam menelaah, menganalisa atau mengkritisi hal tersebut maka diperlukan usaha berpikir kreatif untuk menentukan solusi yang tepat. Di zaman sekarang, dimana perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sudah berkembang sangat pesat, permasalahan hidup sosial semakin kompleks, untuk itu diperlukan pemikiran kritis untuk menanggapi itu semua. Pada tingkat mahasiswa sebagai pembentukan berpikir kritis bisa dilakukan dengan menulis essai. Karena dengan menulis essai, mahasiswa akan diminta untuk memberikan pandangannya terhadap sebuah persoalan.
KONTRIBUSI FILM PENDEK FABEL TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PUISI ANAK-ANAK Silvia Sandi Wisuda Lubis
PIONIR: JURNAL PENDIDIKAN Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Prodi PGMI FTK UIN Ar-Raniry Banda Aceh bekerjasama dengan PW PERGUNU Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/pjp.v5i2.3359

Abstract

Cerita binatang (fabel) adalah salah bentuk cerita tradisional yang menampilkan binatang sebagai tokoh cerita. Binatang-binatang tersebut dapat berpikir dan berinteraksi layaknya komunitas manusia, juga dengan permasalahan hidup layaknya manusia. Mereka dapat berpikir, berlogika, berperasaan, berbicara, bersikap, bertingkah laku, dan lain-lain sebagaimana halnya manusia dengan bahasa manusia. Cerita binatang (fabel) sangat erat kaitannya dengan anak-anak. dalam hal ini, cerita fabel disandingkan dalam menuliskan puisi anak-anak. Dilihat dari segi pendayaan berbagai bentuk ungkapan kebahasaan, puisi anak tentunya masih lebih sederhana. Kesederhanaan itu haruslah dilihat dari segi unsur diksi, struktur, ungkapan dan kemungkinan pemaknaan. Namun, dilihat dari segi “permainan” bahasa, puisi anak terlihat lebih intensif. Hal ini terlihat dari pengutamaan pemunculan aspek rima dan irama atau berbagai bentuk pengulangan yang lain. Intensitas dalam hal pendayaan unsur rima dan irama inilah yang masih dominan dalam puisi anak. permasalahn yang diangkat dalam penelitian adalah apakah film pendek fabel dapat memberikan kontribusi terhadap kemampuan menulis puisi anak-anak. subjek penelitian ini adalah mahasiswa prodi PGMI, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, UIN Ar-Raniry, Banda Aceh, dengan menggunakan pendekatan deskriptif-kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui tes dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat kontribusi film pendek fabel terhadap kemampuan menulis puisi anak-anak. Peningkatan kualitas hasil belajar mahasiswa ini terbukti dari peningkatan rata-rata skor pretest sebesar 60 berkategori kurang dan pada skor postest memiliki rata-rata sebesar 76 berkategori cukup.

Page 10 of 36 | Total Record : 351