cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. serang,
Banten
INDONESIA
Jurnal Teknik Industri Untirta
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Jurnal ini adalah wadah untuk publikasi yang berkaitan dengan keilmuan dan penerapan Teknik Industri.
Arjuna Subject : -
Articles 15 Documents
Search results for , issue "Vol.5 No.3 November 2017" : 15 Documents clear
Usulan Prevention Cost Untuk Mengurangi Waktu Delay Pada Proses Bongkar Kargo Pupuk dengan Pendekatan Sistem Dinamis (Studi Kasus: Dermaga PT. XYZ) Fajar Zatnika; Putro Ferro Ferdinant; Achmad Bahauddin; Asep Ridwan
Jurnal Teknik Industri Untirta Vol.5 No.3 November 2017
Publisher : Jurnal Teknik Industri Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (730.318 KB)

Abstract

PT. XYZ adalah perusahaan yang beroperasi di bidang pelayanan pelabuhan laut khusus untuk bongkar muat barang curah (bulk cargo). Proses bongkar muat di PT. XYZ belum sepenuhnya dapat dikatakan baik. Pada tahun 2013 waktu delay yang terjadi pada proses pembongkaran kargo pupuk adalah sekitar 89 jam dimana mengakibatkan terjadinya antrian kapal (congesty) dan perusahaan harus mengeluarkan biaya penalty. Salah satu cara untuk mengurangi waktu delay adalah dengan melakukan kegiatan-kegiatan pencegahan yang tentu saja akan mengeluarkan biaya yang disebut prevention cost. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan nilai prevention cost paling minimal yang berdampak pada pengurangan waktu delay yang terjadi dengan menggunakan simulasi sistem dinamis. Metode penyelesaian masalah pada penelitian ini menggunakan simulasi sistem dinamis yang diawali dengan melakukan identifikasi masalah, konseptualisasi sistem dengan causal loop diagram (CLD), merancang stock flow diagram sebagai model simulasi dengan perangkat powersim, verifikasi model, validasi model, melakukan eksperimen dan pemilihan alternatif skenario. Terdapat 3 skenario alternatif perbaikan simulasi terhadap prevention cost untuk mengurangi waktu delay. Skenario 1 adalah dengan melakukan peningkatan preventive maintenance transporter menjadi 57 maintenance per bulan. Skenario 2 adalah dengan melakukan peningkatan preventive maintenance equipment menjadi 1241 maintenance per bulan. Skenario 3 melakukan kombinasi preventive maintenance transporter dan equipment yang ditingkatkan hingga dua kali lipat. Bedasarkan hasil simulasi skenario 1 menjadi skenario alternatif perbaikan terpilih karena memiliki prevention cost paling minimal yaitu Rp 57.362.128.
Pengukuran Indeks Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan dan Penentuan Prioritas Perbaikan Di Puskesmas Dengan Metode (Potential Gain in Customer Value) Di Kota Cilegon Ahmad Faisal Gucci; Hadi Setiawan
Jurnal Teknik Industri Untirta Vol.5 No.3 November 2017
Publisher : Jurnal Teknik Industri Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (517.187 KB)

Abstract

Reformasi dibidang kesehatan dilaksanakan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat agar terwujud derajat kesehatan yang optimal seta dapat dijangkau oleh seluruh lapiran masyarakat. Hal ini tertuang  dalam keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 951/Menkes/SK/VI/2000 yaitu “Tujuan pembangunan kesehatan adalah untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal”.Kota Cilegon yang merupakan kota industri di Provinsi Banten sangat membutuhkan penyedia pelayanan jasa kesehatan yang memadai. salah satunya oleh Puskesmas.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prioritas perbaikan layanan yang diinginkan oleh masyarakat serta mencari besaran tingkat kepuasan pasien pada puskesmas Kecamatan Cilegon dan Kecamatan Cibeber berdasarkan indeks Potential Gain in Customer Value (PGCV). Penelitian dilakukan selama lebih dari satu bulan dengan hasil bahwa pada Puskesmas di Kecamatan Cibeber nilai prioritas tertinggi yakni diperlukannya adalah kualitas layanan petugas seperti menerima kritik dengan nilai indeks kepuasan 7,33, memberikan informasi kepada pasien serta meningkatkan fasilitas puskesmas (7,04), sedangkan puskesmas di Kecamatan Cilegon memiliki prioritas perbaikan utama yakni cepat tanggap dalam menangani pasien (7,59) serta memperbaiki kualitas layanan dan prasarana (7,13). Penelitian ini menggunakan metode PGCV (Potential Gain in Customer Value).
USULAN PENJADWALAN PREVENTIVE MAINTENANCE PADA KOMPONEN KRITIS MESIN STONE CRUSHER MENGGUNAKAN MODEL AGE REPLACEMENT Rizky Karunia; Putro ferro Ferdinant; Evi Febianti
Jurnal Teknik Industri Untirta Vol.5 No.3 November 2017
Publisher : Jurnal Teknik Industri Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (738.335 KB)

Abstract

PT. Bukit Sanurwijaya merupakan perusahaan yang bergerak di sektor produksi pertambangan yaitu quarry dan stone crusher. Berdasarkan laporan kegiatan produksi harian selama tahun 2016, dari total 3.208 jam operasional, hanya 54% jam efektif digunakan untuk produksi, 46% jam  mesin berhenti memproduksi karena aktivitas maintenance. Perawatan mesin yang biasanya dilakukan perusahaan berupa corrective maintenance, sehingga diperlukan suatu tindakan perawatan untuk mencegah terjadinya kerusakan. Strategi yang tepat untuk menjaga keaandalan mesin adalah dengan menentukan jadwal preventive maintenance sebagai acuan interval waktu perawatan komponen dan jenis kegiatan perawatan yang optimal dengan tujuan minimasi downtime. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan rekomendasi jenis tindakan dalam aktivitas perawatan yang dilakukan pada komponen kritis mesin stone crusher menggunakan metode Reliability Centered Maintenance (RCM), dan untuk menentukan jadwal preventive maintenance pada komponen kritis mesin stone crusher menggunakan model age replacement. Hasil penelitian usulan jadwal preventive maintenance memiliki nilai Reliability (R) rata-rata 5,61% lebih besar, nilai Availability (A)  rata-rata 0,08% lebih besar, serta memiliki nilai Downtime (D) rata-rata 0,08% lebih kecil dibandingkan corrective maintenance. Dalam interval waktu 1 tahun yaitu 8.760 jam, waktu downtime corrective maintenance adalah 730 jam, sedangkan waktu downtime preventive maintenance hanya 485 jam, maka preventive maintenance menurunkan downtime selama 245 jam dalam setahun. Hal ini menunjukkan bahwa usulan jadwal preventive maintenance lebih baik dibandingkan dengan corrective maintenance yang selama ini diterapkan perusahaan.
USULAN PERBAIKAN MAINTENANCE UNTUK MENURUNKAN DOWNTIME PADA MESIN PAY – OFF REEL DENGAN PENDEKATAN LEAN MAINTENANCE DI PT XYZ Amirachman Hendrasnoto; Kulsum MT; Ade Irman Saeful
Jurnal Teknik Industri Untirta Vol.5 No.3 November 2017
Publisher : Jurnal Teknik Industri Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (704.496 KB)

Abstract

PT XYY merupakan perusahaan manufaktur hulu ke hilir yang bergerak dalam pembuatan baja. Mesin pay – off reel adalah mesin yang memiliki downtime terbesar pada tahun 2016 dengan 5420 menit. Tujuan penilitian ini mengetahui komponen kritis mesin pay – off reel, menghitung nilai reliability, mengetahui lamanya waktu preventive maintenance untuk menjaga kehandalan pada kondisi 85%, dan menghitung persentase efisiensi perawatan. Data diperoleh dengan pendekatan metode Lean Mintenance dengan menganalisa kegiatan perawatan dengan menggunakan maintenance value stream mapping (MVSM) lalu dicari nilai MTBF pada setiap komponen, dan disimulasikan untuk mendapatkan perawatan preventif. Hasil penelitian ini menghasilkan komponen – komponen kritis, yaitu komponen piston hydraulic, gearbox, hyraulic pump, swivel drive, bero sensors, valve, clavis cylinder, bearing, dan panel control. Nilai reliability mesin pay – off reel adalah sebesar 0,3942.  Diterapkan kondisi kehandalan hingga mencapai 85% sehingga didapatkan interval perawatan untuk komponen control panel setiap 20 hari, komponen gearbox setiap 40 hari, clavis cylinder setiap 20 hari, bearing setiap 30 hari, piston hyraulic setiap 40 hari, hydraulic pump setiap 60 hari, valve setiap 30 hari, swivel drive setiap 20 hari, dan bero sensors setiap 20 hari. Dan persentase efisiensi perawatan untuk komponen bearing 60,61%, clavis cylinder 54,14%, gearbox 65,85%, hydraulic pump 50,68%, piston hydraulic 60,06%, swivel drive 55,25%, bero sensors 52,85%, valve 55,56%, dan panel control 62,89%.
Perancangan Strategi Perusahaan Menggunakan Metode Analisis SWOT Berdasarkan Hasil Kinerja Balanced Scorecard Anugrah, Edwin Fajar; Setiawan, Hadi; Ummi, Nurul
Jurnal Teknik Industri Untirta Vol.5 No.3 November 2017
Publisher : Jurnal Teknik Industri Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (13.012 KB)

Abstract

Divisi Production Planning Control (PPC) merupakan salah satu unit kerja yang terdapat di PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk yang bertugas mengatur segala perencanaan produksi baja, sehingga perlu dilakukan evaluasi kinerja dan Perancangan Strategi agar proses bisnis dapat berjalan dengan maksimal dan dapat mengatasi segala ancaman yang datang dari dalam dan luar perusahaan. Balanced Scorecard merupakan suatu metode yang dipakai untuk mengevaluasi hasil kinerja perusahaan dari Perspektif  finansial, Pelanggan, Internal Proses serta Pertumbuhan dan Pembelajaran. Untuk dapat merancang strategi perusahaan yang tepat, dibutuhkan hasil BSC dan suatu metode yang mampu menganalisa kondisi divisi baik dari segi Internal dan Eksternal, metode tersebut yaitu Analisis SWOT. Dengan mengkombinasikan keduanya diharapkan mampu memberikan suatu strategi yang tepat bagi perusahaan. Dari pengukuran kinerja Divisi PPC dengan metode Balanced Scorecard, diperoleh hasil skor kinerja sebesar 94.32 %, yang terdiri dari Kinerja pada Perspektif Finansial sebesar 110 %, Perspektif Pelanggan sebesar 96.36 %, Perspektif Internal Proses sebesar 88.3 %, Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan sebesar 102 %. Hasil BSC selanjutnya digunakan sebagai masukan untuk tahap perancangan strategi dengan menggunakan SWOT Balanced Scorecard Development Tool. Dari hasil Analisis SWOT diketahui bahwa strategi yang terbaik untuk pengembangan divisi PPC adalah dengan menerapkan ST strategi atau strategi diversifikasi dengan nilai sebesar 3.38, yaitu mengerahkan kekuatan internal untuk mengatasi ancaman yang ada dan mungkin terjadi.

Page 2 of 2 | Total Record : 15