cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Kimia dan Kemasan
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Science,
Arjuna Subject : -
Articles 568 Documents
Monitoring dan Ekstraksi TiO2 dari Pasir Mineral Naimah, Siti; Ratnawati, Emmy; Ermawati, Rahyani
Jurnal Kimia dan Kemasan Vol. 33 No. 2 Oktober 2011
Publisher : Balai Besar Kimia dan Kemasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (638.074 KB)

Abstract

Penelitian ini difokuskan pada karakterisasi senyawa yang terkandung dalam pasir mineral dan hasil ekstraksinya, serta besarnya kadar hasil ekstraksi TiO2 yang didapatkan. Bahan baku pasir mineral diambil dari Pantai Pesisir, Yogyakarta dan Pandeglang, Jawa Barat. Pasir mineral dibersihkan dahulu dari unsur-unsur pengotornya, selanjutnya dilakukan proses roasting yaitu pengikatan pasir mineral yang paling banyak mengandung TiO2 dengan natrium bikarbonat (Na2CO3) dengan variabel 1:1 dan 1:1.5 serta variabel suhu roasting 600 oC dan 750 oC, yang akan membentuk natrium titanit (Na2TiO3) dan natrium ferarit (Na2FeO). Na2TiO3 yang terbentuk dilarutkan dalam air akan menjadi Na2TiO6. Proses selanjutnya adalah pelarutan Na2TiO6 dalam HCl 2M membentuk endapan TiO2 amorf, dimana pada kalsinasi suhu 550 oC akan terbentuk TiO2 anastase dan rutil. Pasir mineral ilmenit dari Pandeglang- Jawa Barat mengandung TiO2 sebesar 33,49%, dengan kandungan terbesar berupa Fe2O3 sebesar 58.29%, sisanya adalah pengotor. Setelah roasting hasil padatan dari perbandingan ilmenit dan Na2CO3 = 1:1 dilarutkan dalam air dan dikalsinasi pada suhu 600 oC dan 750 oC, masing - masing kandungan TiO2 naik menjadi 47,48% dan 46,33%. Setelah dilarutkan dalam HCl dan dilakukan roasting pada suhu 750 oC kandungan TiO2 optimum menjadi 64,62%. 
Sifat Fisik Mekanik Dan Sifat Urai Hayati Campuran Polietilen Dan Polibutilen Suksinat Yuanita, Evana; Pudjiastuti, Wiwik; Listyarini, Arie
Jurnal Kimia dan Kemasan Vol. 33 No. 2 Oktober 2011
Publisher : Balai Besar Kimia dan Kemasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (715.184 KB)

Abstract

Polietilen merupakan salah jenis plastik yang tidak dapat urai hayati, sedangkan polibutilen suksinat adalah jenis plastik yang dapat terurai hayati. Untuk plastik ramah lingkungan diperlukan pencampuran keduanya. Penelitian ini bertujuan mengetahui sifat fisik mekanik dan sifat urai hayati campuran tersebut. Parameter yang diamati adalah kuat tarik, regang mulur dan sifat urai hayati terhadap campuran polietilen dan polibutilen suksinat. Campuran dibuat dengan komposisi 0%, 30%, 50%, 70%, dan 100% menggunakan rheomix pada suhu 150 °C selama 8 menit dengan kecepatan putaran mesin sebesar 30 rpm. Plastik film dibuat menggunakan single screw extruder dan blown film pada suhu 160 °C dengan kecepatan putaran mesin 20 rpm. Sifat fisik mekanik campuran diketahui dengan pengujian kuat tarik, regang mulur plastik film menggunakan metode ASTM D882, sedangkan pengujian urai hayati dengan metode soil burial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kuat tarik dan regang mulur semakin meningkat dengan bertambahnya polibutilen suksinat. Penurunan kuat tarik, regang mulur dan berat campuran polietilen dan polibutilen suksinat setelah dilakukan penimbunan dalam tanah selama 90 hari menunjukkan bahwa campuran ini dapat terurai hayati. 
Pengaruh Penggunaan Kitosan Terhadap Sifat Barrier Edible Film Tapioka Termodifikasi Supeni, Guntarti; Irawan, Suryo
Jurnal Kimia dan Kemasan Vol. 34 No. 1 April 2012
Publisher : Balai Besar Kimia dan Kemasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1879.956 KB)

Abstract

Penelitian pengaruh kitosan terhadap sifat barrier edible film tapioka termodifikasi dilakukan. Hal ini dilakukan karena lembaran film yang diperoleh pada penelitian sebelumnya masih memerlukan peningkatan sifat barrier dan kestabilan film pada penyimpanan. Seperti diketahui tapioka bersifat hidrofilik, sehingga perlu campuran bahan yang bersifat hidrofobik. Salah satu bahan yang mempunyai sifat tersebut adalah kitosan, dengan penambahan aditif lain diharapkan dapat memperbaiki sifat film. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kitosan terhadap sifat barrier edible film tapioka termodifikasi. Penelitian dilakukan dengan metode pencampuran larutan edible film tapioka termodifikasi dengan larutan kitosan. Variabel yang digunakan adalah penambahan konsentrasi kitosan pada larutan edible film tapioka termodifikasi, dengan menitik- beratkan parameter uji pada nilai laju O2TR dan nilai laju WVTR dari edible film yang dihasilkan. Secara umum lembaran film yang dihasilkan masih memiliki laju transmisi uap air (WVTR) yang cukup besar (>200 g/m2/24 jam) dan memiliki sifat kedap terhadap oksigen yang cukup baik, ditandai dengan rendahnya nilai laju transmisi oksigen (O2TR) (<1cc/m2/24jam). Penggunaan paling optimal 1:0,75 dihasilkan nilai laju WVTR minimum sebesar 215,48 g/m2/24 jam dan nilai laju O2TR sebesar 0,376 (cc/m2/24jam). Pada hasil analisis SEM terlihat bahwa pada penambahan filler kitosan sebesar 75% mempunyai sifat barrier terhadap uap air yang baik, hal ini disebabkan filler kitosan yang ditambahkan sudah merata mengisi pori-pori atau celah ikatan antar polimer yang terbentuk. Penambahan kitosan tidak dapat meningkatkan grade pada JIS Z 1707-1997, Plastic Film for Food Packaging. 
Isolasi Metil Sinamat dari Minyak Atsiri Laja Gowah (Alpinia malaccensis (Burm.f.)) Riyanto, Arief; Yunilawati, Retno; Nuraeni, Chicha
Jurnal Kimia dan Kemasan Vol. 34 No. 2 Oktober 2012
Publisher : Balai Besar Kimia dan Kemasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (648.33 KB)

Abstract

Telah dilakukan penelitian isolasi metil sinamat dari minyak laja gowah (Alpinia malaccensis (Burm.f.)) dengan metode distilasi menggunakan alat spinning band distillation column. Metil sinamat merupakan senyawa ester dari asam sinamat, dengan rumus molekul C10H10O2. Distilasi dilakukan secara batch pada kondisi tekanan vakum dengan variabel volume distilat dan suhu fraksi distilat. Distilasi batch minyak laja gowah menghasilkan fraksi ringan 25%, fraksi metil sinamat 75%, dan residu 5%. Pada tekanan operasi 40 torr, fraksi metil sinamat dengan kemurnian 98% lebih mudah dihasilkan ketika suhu kolom bagian atas mencapai 115oC. 
Pengaruh Formulasi Edible Film dari Karagenan Terhadap Sifat Mekanik dan Barrier Supeni, Guntarti
Jurnal Kimia dan Kemasan Vol. 34 No. 2 Oktober 2012
Publisher : Balai Besar Kimia dan Kemasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1210.401 KB)

Abstract

Edible film adalah film yang terbuat dari satu atau beberapa jenis bahan pangan (food grade) dan dapat dikonsumsi tanpa menimbulkan pengaruh yang membahayakan. Karagenan merupakan sumber daya alam yang potensial, seiring dengan meningkatnya kepedulian konsumen terhadap lingkungan. Oleh karena itu penelitian pembuatan kemasan layak santap (edible film) dari karagenan perlu untuk dilakukan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh formulasi pada karakteristik edible film dari karagenan untuk kemasan makanan. Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa pada penambahan 3% gliserol, semakin besar jumlah karagenan yang digunakan, maka semakin tebal edible film yang dihasilkan dengan kuat tarik dan elongasi yang semakin turun. Sedangkan pada hasil uji Water Vapor Transmission Rate (WVTR), semakin besar jumlah karagenan yang digunakan, WVTR yang dihasilkan semakin rendah. Dari hasil analisis sidik ragam, ada perbedaaan yang nyata antara rata-rata hasil pengujian dari kelima persentase karagenan. 
Pemanfaatan Pati Biji Durian (Durio zibethinus Murr.) dan Pati Sagu (Metroxylon sp.) Dalam Pembuatan Bioplastik Cornelia, Melanie; Syarief, Rizal; Effendi, Hefni; Nurtama, Budi
Jurnal Kimia dan Kemasan Vol. 35 No. 1 April 2013
Publisher : Balai Besar Kimia dan Kemasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1162.154 KB)

Abstract

Bioplastik adalah plastik yang dapat didegradasi oleh mikroba yang ada di dalam tanah karena adanya kandungan pati di dalamnya. Bioplastik diharapkan merupakan salah satu solusi dari masalah lingkungan yang disebabkan oleh penumpukan sampah kantong plastik belanja yang menjadi beban lingkungan. Secara komersial sudah ada bioplastik yang diproduksi dengan variasi jumlah penambahan pati singkong atau pati jagung, namun kendalanya adalah harga produk masih mahal jika dibandingkan dengan harga kantong plastik konvensional pada umumnya, karena tepung dan pati tersebut masih dibutuhkan di sektor pangan dan energi. Pada penelitian ini bioplastik dibuat dengan menggunakan pati yang diekstraksi dari biji durian yang selama ini merupakan limbah, untuk dicampur dengan biji plastik LDPE pada variasi konsentrasi pati 0% sampai 50%. Sebagai pembanding dipakai pati dari empulur sagu, sehingga karakteristik fisik seperti warna dan sifat mekanik dari bioplastik seperti kekuatan tarik, perpanjangan putus, dan kekerasan dapat dibandingkan. Uji penurunan berat bioplastik dilakukan dengan pemendaman di dalam tanah selama 8 minggu. Hasil uji Anova menunjukkan perlakuan jenis pati dan konsentrasi pati yang ditambahkan tidak beda nyata (p>0,05) terhadap kehilangan berat plastik. Analisis SEM dilakukan untuk membandingkan rongga diantara molekul pati dengan polimer plastik pada perbesaran 2500x yang menyebabkan kekuatan mekanik plastik menjadi berkurang dan rapuh ketika ditarik. Pati biji durian 10% terbukti optimal dapat digunakan sebagai substitusi polimer tanpa penambahan aditif dalam pembuatan bioplastik, dengan karakteristik mekanik yang dapat dibandingkan dengan pati sagu dan pati singkong, namun memiliki laju degradasi yang lebih rendah. 
Aktivasi Zeolit Secara Fisika dan Kimia Untuk Menurunkan Kadar Kesadahan (Ca dan Mg) Dalam Air Tanah Aidha, Novi Nur
Jurnal Kimia dan Kemasan Vol. 35 No. 1 April 2013
Publisher : Balai Besar Kimia dan Kemasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (547.764 KB)

Abstract

Zeolit merupakan bahan adsorber yang memiliki kemampuan untuk menyerap logam dalam air. Penelitian ini membandingkan daya adsorbsi zeolit alam yang berasal dari Malang dan Blitar untuk menurunkan kadar kesadahan air tanah. Zeolit diaktivasi terlebih dahulu sebelum digunakan, proses aktivasi yang dilakukan secara fisika dan kimia. Metode aktivasi secara fisika dilakukan dengan memperkecil ukuran partikel 80 mesh dan kalsinasi pada suhu 300oC selama 2 jam. Proses aktivasi secara kimia, zeolit direndam dalam pelarut asam yaitu HCl dengan variasi konsentrasi 0,1 N; 0,25 N; 0,5 N; 0,75 N; dan 1 N selama 80 menit. Setelah proses aktivasi, air tanah dialirkan melewati zeolit yang sudah dimasukkan dalam pipa kolom. Analisis kadar kesadahan (Mg dan Ca) dilakukan sebelum air tanah dialirkan ke pipa kolom berisi zeolit dan sesudah dialirkan menggunakan alat Spektrofotometer Serapan Atom (SSA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi HCl maksimal adalah 1% dengan persentase penurunan kadar Ca pada zeolit asal Blitar sebesar 78,99% dan zeolit asal Malang sebesar 68,49%. Sedangkan persentase penurunan kadar Mg pada zeolit Blitar 49,91% dan pada zeolit Malang sebesar 42,13%. 
Pembentukan Struktur Nanopartikel Core-Shell Fe/Oksida Fe Dengan Proses Kimia Dan Fisika Handayani, Ari
Jurnal Kimia dan Kemasan Vol. 35 No. 2 Oktober 2013
Publisher : Balai Besar Kimia dan Kemasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1677.175 KB)

Abstract

Saat ini nanopartikel magnetik dalam bentuk sistem core- shell banyak dikembangkan untuk mendapatkan nanopartikel dengan magnetisasi tinggi. Core berupa bahan logam transisi murni (Fe atau Co) dan shell berbentuk oksida maupun bahan anorganik/logam lain, diharapkan akan diperoleh nanopartikel yang tahan terhadap pengaruh oksidatif dengan permukaan yang siap untuk modifikasi lanjut. Pada penelitian ini, proses sintesis nanopartikel core-shell Fe/oksida Fe dilakukan dengan proses kimia presipitasi-reduksi maupun fisis dengan proses milling energi tinggi. Pada makalah ini dibahas struktur nanopartikel yang terbentuk dari kedua proses ini. Hasil pengamatan dengan Transmission Electron Microscope (TEM) menunjukkan struktur core- shell yang lebih jelas pada nanopartikel hasil proses kimia dibanding proses fisis. 
Karakteristik Dan Struktur Mikro Gel Campuran Semirefined Carrageenan Dan Glukomanan Suryani, Ani; Santoso, Joko; Rusli, Meika Syahbana
Jurnal Kimia dan Kemasan Vol. 37 No. 1 April 2015
Publisher : Balai Besar Kimia dan Kemasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1445.732 KB) | DOI: 10.24817/jkk.v37i1.1808

Abstract

Karagenan dan glukomanan merupakan komponen pembentuk gel, karena memiliki pengaruh sinergis yang menghasilkan gel yang memiliki kekuatan tinggi, elastis, dan sineresis rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik dan struktur mikro gel kombinasi semirefined carrageenan dan glukomanan pada berbagai perbandingan. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan rancangan acak lengkap dan dilanjutkan dengan uji Tukey. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbandingan campuran semirefined carrageenan dan glukomanan 1:1 memiliki nilai kekuatan gel dan kekerasan tertinggi yaitu sebesar 3.649,09 g/cm2 dan 701,72 g, perbandingan 1:3 memiliki nilai sineresis yang rendah dibandingkan dengan perbandingan lainnya yaitu sebesar 7,36%, sedangkan nilai rigiditas tertinggi diperoleh perbandingan 2:1 yaitu sebesar 4.282,45 g/cm. Struktur mikro gel yang dihasilkan untuk semua perlakuan berbeda satu sama lainnya yaitu untuk perbandingan 1:1 memiliki struktur yang kompak dan padat. Peningkatan penambahan glukomanan akan menghasilkan gel yang lebih elastis dan cenderung lebih lembut daripada struktur matriks gel yang tidak kompak dan menggumpal serta memiliki rongga yang cukup banyak seperti ada perbandingan 1:2, 1:3, dan 1:4 sedangkan penambahan semirefined carrageenan menghasilkan gel yang keras dan kaku serta terlihat dari struktur gel yang lebih padat dan kompak dengan rongga yang terlihat pada perbandingan 2:1, 3:1, dan 4:1. 
Perbandingan Pembuatan Sarung Tangan Dari Lateks Alam Yang Divulkanisasi Radiasi Dan Belerang Marsongko, Marsongko
Jurnal Kimia dan Kemasan Vol. 35 No. 2 Oktober 2013
Publisher : Balai Besar Kimia dan Kemasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (585.398 KB)

Abstract

Pembuatan sarung tangan dari lateks vulkanisasi radiasi dan belerang telah dilakukan. Kondisi optimal pembuatan sarung tangan yang meliputi kadar bahan penggumpal, formulasi kompon lateks, proses pemanasan, dan pencucian disesuaikan dengan kondisi peralatan yang ada. Pengeringan sarung tangan dilakukan dalam oven pada suhu 130°C selama 0 menit, 4 menit, 8 menit, 12 menit, 16 menit, 20 menit, 24 menit, dan 28 menit. Parameter yang diamati meliputi sifat fisik dan mekanik sarung tangan. Sarung tangan yang dihasilkan baik dari lateks alam vulkanisasi radiasi maupun vulkanisasi belerang kualitasnya memenuhi Standar Nasional Indonesia, yaitu sarung tangan karet sekali pakai untuk pemeriksaan kesehatan (SNI 16-2623-2002) dan sarung tangan karet steril sekali pakai untuk keperluan pemeriksaan bedah (SNI 16-2622-2002). 

Page 4 of 57 | Total Record : 568


Filter by Year

1976 2021


Filter By Issues
All Issue Vol. 43 No. 2 Oktober 2021 Vol. 43 No. 1 April 2021 Vol. 42 No. 2 Oktober 2020 Vol. 42 No. 1 April 2020 Vol. 41 No. 2 Oktober 2019 Vol. 41 No. 1 April 2019 Vol. 40 No. 2 Oktober 2018 Vol. 40 No. 1 April 2018 Vol. 40 No. 1 April 2018 Vol. 39 No. 2 Oktober 2017 Vol. 39 No. 2 Oktober 2017 Vol. 39 No. 1 April 2017 Vol. 39 No. 1 April 2017 Vol. 38 No. 2 Oktober 2016 Vol. 38 No. 2 Oktober 2016 Vol. 38 No. 1 April 2016 Vol. 38 No. 1 April 2016 Vol. 37 No. 2 Oktober 2015 Vol. 37 No. 2 Oktober 2015 Vol. 37 No. 1 April 2015 Vol. 37 No. 1 April 2015 Vol. 36 No. 2 Oktober 2014 Vol. 36 No. 2 Oktober 2014 Vol. 36 No. 1 April 2014 Vol. 36 No. 1 April 2014 Vol. 35 No. 2 Oktober 2013 Vol. 35 No. 2 Oktober 2013 Vol. 35 No. 1 April 2013 Vol. 35 No. 1 April 2013 Vol. 34 No. 2 Oktober 2012 Vol. 34 No. 2 Oktober 2012 Vol. 34 No. 1 April 2012 Vol. 34 No. 1 April 2012 Vol. 33 No. 2 Oktober 2011 Vol. 33 No. 2 Oktober 2011 Vol. 33 No. 1 April 2011 Vol. 33 No. 1 April 2011 Vol. 32 No. 2 Oktober 2010 Vol. 32 No. 2 Oktober 2010 Vol. 32 No. 1 April 2010 Vol. 32 No. 1 April 2010 BULLETIN PENELITIAN VOL. 28 NO. 1 APRIL 2006 BULLETIN PENELITIAN VOL. 28 NO. 1 APRIL 2006 BULLETIN PENELITIAN VOL. 27 NO. 2 DESEMBER 2005 BULLETIN PENELITIAN VOL. 27 NO. 2 DESEMBER 2005 BULLETIN PENELITIAN VOL. 27 NO. 1 APRIL 2005 BULLETIN PENELITIAN VOL. 27 NO. 1 APRIL 2005 BULLETIN PENELITIAN VOL. 26 NO. 2 DESEMBER 2004 BULLETIN PENELITIAN VOL. 26 NO. 1 APRIL 2004 Bulletin Penelitian Vol. 25 No. 3 Desember 2003 Bulletin Penelitian Vol. 25 No. 3 Desember 2003 BULLETIN PENELITIAN VOL. 25 NO. 2 AGUSTUS 2003 BULLETIN PENELITIAN VOL. 25 NO. 1 APRIL 2003 BULLETIN PENELITIAN VOL. 24 NO. 2 DESEMBER 2002 BULLETIN PENELITIAN VOL. 24 NO. 1 JUNI 2002 BULLETIN PENELITIAN VOL. 23 NO. 2 DESEMBER 2001 BULLETIN PENELITIAN VOL. 23 NO. 1 JUNI 2001 BULLETIN PENELITIAN VOL. 22 NO. 2 DESEMBER 2000 BULLETIN PENELITIAN VOL. 22 NO. 1 JUNI 2000 BULLETIN PENELITIAN VOL. XXI NO. 3 DESEMBER 1999 BULLETIN PENELITIAN VOL. XXI NO. 2 AGUSTUS 1999 BULLETIN PENELITIAN VOL. XXI NO. 1 APRIL 1999 BULLETIN PENELITIAN VOL. XX NO. 3 DESEMBER 1998 BULLETIN PENELITIAN VOL. XX NO. 2 AGUSTUS 1998 BULLETIN PENELITIAN VOL. XX NO. 1 APRIL 1998 BULLETIN PENELITIAN VOL. XIX NO. 3 DESEMBER 1997 BULLETIN PENELITIAN VOL. XIX NO. 2 AGUSTUS 1997 BULLETIN PENELITIAN VOL. XIX NO. 1 APRIL 1997 BULLETIN PENELITIAN VOL. XVIII NO. 3 DESEMBER 1996 BULLETIN PENELITIAN VOL. XVIII NO. 2 AGUSTUS 1996 BULLETIN PENELITIAN VOL. XVIII NO. 1 APRIL 1996 BULLETIN PENELITIAN VOL. XVII NO. 4 DESEMBER 1995 BULLETIN PENELITIAN VOL. XVII NO. 3 SEPTEMBER 1995 BULLETIN PENELITIAN VOL. XV NO. 46 Maret 1991 BULLETIN PENELITIAN NO.45 TRIWULAN III 1989/1990 BULLETIN PENELITIAN NO.44 TRIWULAN II 1989/1990 BULLETIN PENELITIAN NO.43 TRIWULAN I 1989/1990 BULLETIN PENELITIAN NO.38 TRIWULAN IV 1987/1988 BULLETIN PENELITIAN NO.36 TRIWULAN II 1987/1988 BULLETIN PENELITIAN NO.35 TRIWULAN I 1987/1988 BULLETIN PENELITIAN NO.34 TRIWULAN IV 1985/1986 BULLETIN PENELITIAN NO.33 TRIWULAN III 1985/1986 BULLETIN PENELITIAN NO.26 TRIWULAN IV 1983/1984 BULLETIN PENELITIAN TAHUN IV NO.15 & 16 JULI & OKTOBER 1979 BULLETIN PENELITIAN TAHUN IV NO.13 & 14 JANUARI & APRIL 1979 BULLETIN PENELITIAN TAHUN III NO.11 & 12 JULI & OKTOBER 1978 BULLETIN PENELITIAN TAHUN III NO.10 APRIL 1978 BULLETIN PENELITIAN TAHUN III NO.9 JANUARI 1978 BULLETIN PENELITIAN TAHUN II NO.8 OKTOBER 1977 BULLETIN PENELITIAN TAHUN II NO.7 JULI 1977 BULLETIN PENELITIAN TAHUN II NO.5 JANUARI 1977 BULLETIN PENELITIAN TAHUN I NO.4 OKTOBER 1976 BULLETIN PENELITIAN TAHUN I NO.3 JULI 1976 More Issue