cover
Contact Name
Yayan Hendrayana
Contact Email
yayan.hendrayana@uniku.ac.id
Phone
+6281324088139
Journal Mail Official
admin_wanaraksa@uniku.ac.id
Editorial Address
Jl.Cut Nyak Dhien No.36 A, Cijoho, Kecamatan Kuningan Kabupaten Kuningan.
Location
Kab. kuningan,
Jawa barat
INDONESIA
Wana Raksa
Published by Universitas Kuningan
Core Subject : Agriculture, Social,
Jurnal Wanaraksa (Jurnal Kehutanan dan Lingkungan) merupakan publikasi ilmiah hasil penelitian yang diterbitkan oleh Program Studi Kehutanan di Fakultas Kehutanan dan Lingkungan Universitas Kuningan. Lingkup cakupan jurnal Wanaraksa yaitu berbagai topik dalam bidang diantaranya: 1. Kehutanan Manajemen Hutan Budidaya Hutan Eknologi Hasil Hutan, Konservasi Sumberdaya Hutan, Silvikultur, Aspek Sosial Ekonomi Kehutanan. 2. Keanekaragaman Hayati dan Lingkungan.
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 16, No 02 (2022)" : 5 Documents clear
STRUKTUR POPULASI MONYET EKOR PANJANG (MACACA FASCICULARIS) DI HABITAT TERISOLASI TAMAN NASIONAL GUNUNG CIREMAI Musthafa Fajrin; Toto Supartono; Yayan Hendrayana
Wanaraksa Vol 16, No 02 (2022)
Publisher : Fakultas Kehutanan dan Lingkungan Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/wanaraksa.v16i02.9020

Abstract

This research was conducted in Cibeureum Block, which is one of the isolated habitats in Mount Ciremai National Park, West Java Province with an area of 10.42 Ha. The data collection method used in this research is the method of concentration count. Based on observations in the field, it is known that the number of groups found is 3 groups with a total population of 197 individuals, with an average individual per group of 65.67 individuals/groups. The group density value of long-tailed monkeys in Cibeureum Block is 0.29 groups/ha, while the population density value is 18.9 individuals/ha. The results of the analysis obtained are long-tailed monkeys in Cibeureum Block, Gunung Ciremai National Park, consisting of an age structure, namely 7% infant, 45% child, 27% juvenile and 21% adult with the number of each age class as follows: 14 babies. children as many as 89 individuals, adolescents as many as 53 individuals, and adults as many as 41 individuals. And for the comparison between males and females it is known from the overall sex ratio value, namely 1: 1.35. The crude birth rate was 0.26, and the crude death rate was not found in this study.Penelitian ini dilakukan di Blok Cibeureum yang merupakan salah satu habitat terisolir di Taman Nasional Gunung Ciremai Provinsi Jawa Barat dengan luas 10,42 Ha. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penghitungan konsentrasi. Berdasarkan observasi di lapangan diketahui jumlah kelompok yang ditemukan sebanyak 3 kelompok dengan jumlah populasi 197 individu, dengan rata-rata individu per kelompok sebanyak 65,67 individu/kelompok. Nilai kepadatan kelompok kera ekor panjang di Blok Cibeureum sebesar 0,29 kelompok/ha, sedangkan nilai kepadatan populasi sebesar 18,9 individu/ha. Hasil analisis yang diperoleh adalah monyet ekor panjang di Blok Cibeureum Taman Nasional Gunung Ciremai terdiri dari struktur umur yaitu 7% bayi, 45% anak-anak, 27% remaja dan 21% dewasa dengan jumlah masing-masing kelas umur sebagai berikut: 14 bayi. anak-anak sebanyak 89 orang, remaja sebanyak 53 orang, dan dewasa sebanyak 41 orang. Dan untuk perbandingan antara laki-laki dan perempuan diketahui dari nilai sex ratio secara keseluruhan yaitu 1 : 1,35. Angka kelahiran kasar sebesar 0,26, dan angka kematian kasar tidak ditemukan pada penelitian ini.
ANALISIS POTENSI BURUNG UNTUK WISATA BIRDWATCHING DI KAWASAN GUNUNG TILU KABUPATEN KUNINGAN JAWA BARAT Seno Triliantho; Nina Herlina; Iing Nasihin
Wanaraksa Vol 16, No 02 (2022)
Publisher : Fakultas Kehutanan dan Lingkungan Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/wanaraksa.v16i02.9025

Abstract

This research aims to determine the diversity of bird species and the potential of bird species for birdwatching tourism in the Gunung Tilu area, Kuningan Regency, West Java Province. The method used in this research is field observation using the roaming method, namely by recording bird species encountered at each observation location. Recording of bird species uses the MacKinon species list method using 10 species in 1 list. Based on the results of observations in the field, 61 species of birds were found, with a total encounter of 1,439 individuals, with a total encounter on the valley route of 58 species and 633 individuals encountered, and on the ridge route there were 60 species found with a total encounter of 806 individuals. The bird species diversity index in the valley route has a value of H'=3.66. For the ridge path the value is H'=3.78. The Mount Tilu area has the potential for birdwatching tourism because it has 19 types of birds that have the potential for birdwatching tourism.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman jenis burung dan potensi jenis burung untuk wisata birdwatching di kawasan Gunung Tilu Kabupaten Kuningan Provinsi Jawa Barat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi lapangan dengan metode roaming yaitu dengan mencatat jenis-jenis burung yang ditemui pada setiap lokasi pengamatan. Pencatatan jenis burung menggunakan metode daftar jenis MacKinon dengan menggunakan 10 jenis dalam 1 daftar. Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan ditemukan 61 jenis burung, dengan jumlah perjumpaan sebanyak 1.439 individu, dengan jumlah perjumpaan pada jalur lembah sebanyak 58 jenis dan ditemui 633 individu, serta pada jalur punggung bukit sebanyak 60 jenis. ditemukan dengan total pertemuan 806 individu. Indeks keanekaragaman jenis burung pada jalur lembah mempunyai nilai H'=3,66. Untuk jalur punggungan nilainya H'=3,78. Kawasan Gunung Tilu mempunyai potensi wisata birdwatching karena mempunyai 19 jenis burung yang berpotensi untuk wisata birdwatching.
PENGARUH LAMA PERENDAMAN DAN KONSENTRASI LARUTAN KIMIA TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT AREN (Arenga pinnata) Marlengga Anggriyani; Ai Nurlaila; Ika Karyaningsih
Wanaraksa Vol 16, No 02 (2022)
Publisher : Fakultas Kehutanan dan Lingkungan Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/wanaraksa.v16i02.9029

Abstract

 Aren (Arenga pinnata) is a plant that belongs to the group of palms, which are spread almost all over Indonesia. Almost all parts of the palm plant can be used and have a high economic value. Ecologically, sugar palm plants can function as habitat support for certain fauna and can support soil and water conservation programs. Palm seeds have dormancy. The cause of dormancy is due to hard seed coat and hard endosperm. This is why the seeds cannot germinate in a relatively short time. The purpose of this study was to determine the effect of chemical solutions and the most effective immersion time that can be used to help optimize the growth of palm seedlings (Arenga pinnata). The method used in this study was chemical scarification using HCl (hydrochloric acid), H2SO4 (sulfuric acid) and KNO3 (potassium nitrate) with concentrations of 0.5% and 1% with immersion time of 18 hours, 36 hours and 48 hours. The treatment of the chemical solution independently had a significant effect on the parameters of germination, root length, seedling diameter, and number of leaves. Treatment at immersion time independently had a significant effect on all parameters. Meanwhile, the interaction between the chemical solution and the immersion time had a significant effect on the parameters of root length and seedling height. The combination of 1% HCl (P2T2), 0.5% H2SO4 (P3T2), 0.5% KNO3 (P5T3) and 1% KNO3 (P6T2 and P6T3) treatment resulted in the best treatment for the percentage of sprouts, namely 100%.Aren (Arenga pinnata) merupakan tanaman yang termasuk dalam kelompok palem yang tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia. Hampir seluruh bagian tanaman palem dapat dimanfaatkan dan mempunyai nilai ekonomi yang tinggi. Secara ekologis tanaman enau dapat berfungsi sebagai pendukung habitat fauna tertentu serta dapat mendukung program konservasi tanah dan air. Benih sawit mengalami dormansi. Penyebab dormansi disebabkan oleh kulit biji yang keras dan endosperm yang keras. Hal inilah yang menyebabkan benih tidak dapat berkecambah dalam waktu yang relatif singkat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh larutan kimia dan waktu perendaman paling efektif yang dapat digunakan untuk membantu optimalisasi pertumbuhan bibit palem (Arenga pinnata). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah skarifikasi kimia menggunakan HCl (asam klorida), H 2 SO 4 (asam sulfat) dan KNO 3 (kalium nitrat) dengan konsentrasi 0,5% dan 1% dengan waktu perendaman 18 jam, 36 jam dan 48 jam. jam. Perlakuan larutan kimia secara mandiri memberikan pengaruh nyata terhadap parameter perkecambahan, panjang akar, diameter bibit, dan jumlah daun. Perlakuan pada waktu perendaman secara mandiri memberikan pengaruh nyata terhadap semua parameter. Sedangkan interaksi larutan kimia dan lama perendaman berpengaruh nyata terhadap parameter panjang akar dan tinggi bibit. Kombinasi perlakuan HCl 1% (P2T2), H 2 SO 4 (P3T2) 0,5%, KNO 3 0,5% (P5T3) dan KNO 3 1% (P6T2 dan P6T3) menghasilkan perlakuan terbaik terhadap persentase kecambah yaitu 100%.
KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN PANGAN DI STASIUN RISET KARANGSARI TAMAN NASIONAL GUNUNG CIREMAI Abdul Mazid; Ilham Adhya; Ai Nurlaila
Wanaraksa Vol 16, No 02 (2022)
Publisher : Fakultas Kehutanan dan Lingkungan Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/wanaraksa.v16i02.9031

Abstract

Forests have the potential to provide germplasm diversity as a source of food and medicine. Various foodstuffs and medicines have been identified as originating from forest areas, both wild and cultivated types (Sinta, 2000). This research was conducted to determine the types and diversity of food plants. It is hoped that the results of this research will be useful as a source of information about plant types with food potential and their diversity. This research was carried out at the Karangsari Research Station, Mount Ciremai National Park, covering an area of 90 Ha. The method used in this research is the grid line method which is a combination of the strip method and multiple plots, which were placed intentionally (purposive sampling). The method for identifying types of food plants uses interviews with the community around the Karangsari research station. There were 29 types of food plants found consisting of 22 families. The food plant that has the highest species diversity index is the understory level, namely the harendong type (Melastoma candidum), which dominates the highest INP at 43.01%, the seedling level, namely coffee (coffea), which dominates the highest INP at 101.34%, the sapling level, namely white calliandra ( Calliandra haematocephala) dominates the highest INP at 67%, the pole level, namely laurel (Syzygium polyanthum), dominates the highest INP at 124%, while the tree level, namely avocado (Persea americana), dominates the highest INP at 211%.Hutan mempunyai potensi sebagai penyedia keanekaragaman plasma nutfah sumber pangan dan obat. Berbagai bahan pangan dan obat teridentifikasi berasal dari kawasan hutan, baik jenis-jenis yang masih liar maupun yang sudah dibudidayakan (Sinta, 2000). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui jenis dan keanekaragaman tumbuhan pangan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai sumber informasi tentang jenis tumbuhan berpotensi pangan dan keanekaragamannya. Penelitian ini dilaksanakan di Stasiun Riset Karangsari Taman Nasional Gunung Ciremai seluas 90 Ha. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode garis berpetak yang merupakan kombinasi antara cara jalur dan petak ganda, yang diletakkan secara sengaja (purposive sampling). Metode untuk identifikasi jenis tumbuhan pangan menggunakan metode wawancara terhadap masyarakat sekitar stasiun riset Karangsari . Ditemukan jenis-jenis tumbuhan pangan dengan jumlah 29 jenis yang terdiri dari 22 famili. Tumbuhan pangan yang memiliki indeks keanekaragaman jenis tertinggi adalah tingkat tumbuhan bawah adalah jenis harendong (Melastoma candidum) mendominasi INP tertinggi sebesar 43,01%, tingkat semai yaitu kopi (coffea) mendominasi INP tertinggi sebesar 101,34%, tingkat pancang yaitu kaliandra putih (Calliandra haematocephala) mendominasi INP tertinggi sebesar 67%, tingkat tiang yaitu salam (Syzygium polyanthum) mendominasi INP tertinggi sebesar 124%, sedangkan tingkat pohon yaitu alpukat (Persea americana) mendominasi INP tertinggi sebesar 211%.
KEBERADAAN AMFIBI ORDO ANURA DI BLOK GUNUNG PUTRI TAMAN NASIONAL GUNUNG CIREMAI Elditama Rezky; Iing Nasihin; Yayan Hendrayana; Toto Supartono; Ilham Adhya
Wanaraksa Vol 16, No 02 (2022)
Publisher : Fakultas Kehutanan dan Lingkungan Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/wanaraksa.v16i02.9056

Abstract

The research seeks to determine the habitat conditions, characteristics, and diversity of amphibians of the order Anura. The method used in this research is a combination of Line Transect and Visual Encounter Survey (VES). Based on observations using a combination of the Line Transect method and the Visual Encounter Survey method, the number of amphibians species found was 8 species from 5 families including 1 type of family Bufonidae, 2 types of family Dicroglossidae, 1 type of family Megophrydae, 2 types of family Ranidae, and 2 species of family Rhacophoridae. The index of amphibian species diversity in the mount Putri river flow of Mount Ciremai National Park (H') which was obtained at the research location of the Mount Putri Ciinjuk river flow was 1.60. The value of the Eveness index of amphibians that obtained in the Mount Putri river flow was E = 0.77 and The value of the wealth index obtained is R = 1.48 then the temperature and humidity ranges from 19.3 – 20.0°C and 90.5% – 98.4%, with water pH value 6 – 7. The flow of the Mount Putri Ciinjuk river is a balanced habitat for amphibian life where the flow is formed from two steep Mount Ciremai slopes with moist litter conditions and dense canopy cover.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi habitat, karakteristik, dan keanekaragaman amfibi ordo Anura. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kombinasi Line Transect dan Visual Encounter Survey (VES). Berdasarkan pengamatan menggunakan kombinasi metode Line Transect dan metode Visual Encounter Survey, jumlah jenis amfibi yang ditemukan adalah 8 jenis dari 5 famili diantaranya 1 jenis famili Bufonidae, 2 jenis famili Dicroglossidae, 1 jenis famili Megophrydae, 2 jenis famili Ranidae, dan 2 jenis famili Rhacophoridae. Indeks keanekaragaman jenis amfibi di aliran sungai Gunung Putri Taman Nasional Gunung Ciremai (H') yang diperoleh di lokasi penelitian aliran sungai Gunung Putri Ciinjuk adalah sebesar 1,60. Nilai indeks kemerataan amfibi yang diperoleh di aliran sungai Gunung Putri adalah E = 0,77 dan Nilai indeks kekayaan yang diperoleh adalah R = 1,48 kemudian suhu dan kelembaban berkisar antara 19,3 – 20,0°C dan 90,5% – 98,4% , dengan nilai pH air 6 – 7. Aliran sungai Gunung Putri Ciinjuk merupakan habitat yang seimbang bagi kehidupan amfibi dimana aliran tersebut terbentuk dari dua lereng Gunung Ciremai yang terjal dengan kondisi serasah yang lembab dan tutupan tajuk yang rapat. 

Page 1 of 1 | Total Record : 5