cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Teknologi Pertambangan
ISSN : 24424234     EISSN : 29863910     DOI : -
Core Subject : Science,
Arjuna Subject : -
Articles 160 Documents
DETERMINATION OF INITIAL LAG AND MAXIMUM LAG DISTANCE OF SEMIVARIOGRAM ON RESERVES CALCULATION OF GOLD VEIN Nur Ali Amri; Abdul Aziz Jemain; Abdul Rauf
Jurnal Teknologi Pertambangan Vol 1, No 1 (2015)
Publisher : Jurnal Teknologi Pertambangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The resources calculation is one of the early stages before the mining operation, which begins with the samples prediction. Ordinary kriging is a part of the kriging method that operated by semivariogram parameters. The calculation of these parameters based on several things, including the determination of lag distance and the fitting model. This paper based on the determination of the maximum lag distance of 500 and 800 where the lag distance for both, respectively 15, 25 and 35 with WLS and OLS fitting models. The six combinations can be concluded that increasing of maximum lag distance adds to a large of sill and extend the range. OK prediction shows that the largest gold grade mean (5.032) occurs in the kriging using WLS fitting models, in which the maximum lag distance semivariogram is 500 and the distance of each lag is 35.Keywords: Lag distance, semivariogram, fitting, kriging.  AbstrakPerhitungan sumberdaya merupakan salah satu tahapan awal sebelum operasi pertambangan, yaitu aktivitas yang dimulai dari pensampelan. Ordinary kriging adalah bagian dari metode kriging, yang dapat bekerja dengan parameter utama semivariogram. Perhitungan semivariogram ini didasarkan pada beberapa hal mencakup penentuan jarak lag dan fitting model. Tulisan ini mendasarkan kepada penentuan jarak maksimum lag 500 dan 800, dimana masing-masing jarak lagnya adalah 15, 25 dan 35 dan fitting menggunakan model WLS dan. Enam kombinasi diperoleh, bahwa penurunan jarak lag maksimum berakibat pada penambahan sill dan range. Prediksi OK memperlihatkan bahwa rata-rata grade terbesar adalah 5,032, dan berlaku pada kriging yang menggunakan fitting model WLS,dimana jarak maksimum lag adalah 500 dan jarak masing-masing lag adalah 35.Katakunci: Jarak lag, semivariogram, fitting, kriging.
STUDI HIDROGEOLOGI PADA RENCANA PENAMBANGAN BATUBARA DI DAERAH MUARA BAKAH, IUP PT. DUTA NURCAHYA, BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH Suyono Suyono; Indah Setyowati; Peter Eka Rosadi; Bagus Arief Wijaya
Jurnal Teknologi Pertambangan Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : UPN Veteran Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian dilakukan di IUP PT. Duta Nurcahya yang berlokasi di Desa Muara Bakah, Kecamatan Lahai, Kabupaten Barito Utara, Provinsi Kalimantan Tengah. Berkaitan dengan rencana PT. Duta Nurcahya untuk membuat bukaan tambang yang baru, studi hidrogeologi sangat mutlak diperlukan. Hal ini dikarenakan lokasi rancangan bukaan tambang yang berdekatan dengan sungai besar di Kalimantan Tengah yaitu Sungai Lahai. Lokasi Sungai Lahai yang sangat dekat dengan lokasi rancangan bukaan tambang berpotensi mempengaruhi kondisi airtanah disekitar bukaan tambang.Berdasarkan hasil studi hidrogeologi yang telah dilakukan, diketahui terdapat dua jenis akuifer, yaitu akifer bebas dan akuifer tertekan. Akuifer bebas terdiri dari pasir halus hingga sedang. Sedangkan akuifer tertekan terdiri dari batupasir dengan ukuran pasir halus-sedang yang terperangkap lapisan batulempung. Sebaran ketebalan akuifer bebas dan akuifer tertekan di daerah penyelidikan tidak merata. Akuifer bebas memiliki ketebalan antara 3,00 – 22,60 meter, sedangkan akuifer tertekan memiliki ketebalan antara 8,00 – 37,35 meter.Hasil pengujian berdasarkan metode slug test diketahui nilai permeabilitas (k) akuifer berkisar antara (1,1294 . 10-6 – 5,3528 . 10-6) meter/detik. Sedangkan melalui uji pumping test pada lubang bor GH_DN_05 didapatkan nilai konduktivitas hidrolik (K) sebesar 1,330 . 10-5 meter/detik. Dilihat dari  jenis batuan penyusun akuifer, sebaran nilai permeabilitas dan konduktivitas hidrolik yang kecil, maka potensi airtanah di daerah penyelidikan relatif rendah. Pengaruh penambangan endapan batubara terhadap keberadaan airtanah (terutama airtanah bebas) tidak signifikan, karena material penyusun akuifer memiliki ukuran butir relatif kecil/halus, dengan sebaran akuifer tidak merata. Pada kondisi nilai permeabilitas yang tergolong rendah, aliran airtanah di dalam akuifer relatif terbatas (temporary), apalagi hanya dipengaruhi oleh perbedaan muka airtanah akibat penggalian maupun gaya gravitasi.Disamping itu, PT. Duta Nurcahya juga harus memperhatikan kualitas air yang ada pada daerah tambang dan sekitarnya karena air tersebut digunakan banyak orang yang berkaitan dengan kebutuhan sehari-hari. Dari hasil uji laboratorium menyatakan bahwa pada sepuluh sampel air yang diambil, delapan sampel air merupakan air kelas satu (I), sedangkan sampel air anak Sungai Lahai (162.c / Air / 2015) dan sampel air dari sungai kecil (162.i / Air / 2015) tergolong air kelas tiga (III) karena mengandung bakteri total koli > 10.000 Jml/100mL.Kata Kunci: akuifer, slugtest, pumping test.
KAJIAN TEKNIS PRODUKSI ALAT MUAT DAN ALAT ANGKUT UNTUK MEMENUHI TARGET PRODUKSI 780.000 TON/BULAN DI PT SEMEN PADANG INDARUNG SUMATERA BARAT Rifani Faisal; Kresno Kresno; Dwi Poetranto
Jurnal Teknologi Pertambangan Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : UPN Veteran Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT. Semen Padang merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam industry semen, dan merupakan perusahaan semen terlama di Indonesia. Lokasi penambangan batugamping terletak di Bukit Karang Putih, Kelurahan Indarung, Kecamatan Lubuk Kilangan, Padang, Provinsi Sumatera Barat.Tujuan penelitian yaitu mengkaji kemampuan produksi dari alat muat dan alat angkut yang digunakan pada penambangan batugamping di kuari bukit karang putih, mengkaji factor-faktor serta hambatan yang mempengaruhi penyebab tidak tercapainya produksi pada penambangan batugamping di kuari bukit karang putih, melakukan upaya peningkatan produksi dengan memperbaiki waktu kerja efektif dari alat mekanis.Permasalahan yang terjadi adalah kurang tercapainya sasaran produksi yang telah di rencanakan. Hal tersebut di karenakan berkurangnya waktu kerja efektif yang disebabkan adanya hambatan-hambatan yang dapat mengurangi waktu kerja yang sudah disediakan. Sehingga produktivitas dari peralatan mekanis tidak dapat memenuhi sasaran produksi yang diinginkan perusahaan.Kemampuan produksi alat mekanis meningkat setelah dilakukan peningkatan waktu kerja efektif, penambahan jumlah pengisian material ke bak truck dan penambahan alat angkut. Sehingga kemampuan produksi meningkat dari 680.638,68 ton/bulan menjadi 907.195,41 ton/bulan dan target produksi sebesar 780.000 ton/bulan.Kata Kunci : Produktivitas, Waktu Kerja Efektif
ANALISIS PENGARUH VARIASI BEBAN NORMAL TERHADAP PARAMETER KUAT GESER LANGSUNG PADA BATU TUFF DI KECAMATAN PRAMBANAN, KABUPATEN SLEMAN, PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Rahmatyo Gilang Trilaksono; Singgih Saptono; Eddy Winarno; Barlian Dwinagara
Jurnal Teknologi Pertambangan Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : UPN Veteran Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam kegiatan penambangan, khususnya penambangan yang menerapkan sistem tambang terbuka, kemantapan lereng merupakan suatu aspek penting yang perlu diperhatikan berkaitan dengan target produksi dan faktor keamanan. Desain lereng yang baik adalah desain lereng yang dapat mencapai target produksi dan memiliki faktor keamanan yang dapat dipercaya. Untuk memperoleh desain lereng yang baik maka perlu memperhatikan karakteristik massa batuan. Faktor penting dalam karakteristik massa batuan terkait perancangan lereng yakni faktor intrinsik batuan diantaranya kohesi (c) dan sudut gesek dalam ().Nilai kohesi (c) dan sudut gesek dalam () didapatkan dari hubungan persamaan regresi linier tegangan geser dari berbagai variasi beban normal hasil uji kuat geser langsung. Kekuatan geser batuan pada uji kuat geser langsung dipengaruhi oleh faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik, faktor intrinsik berasal dari batuan tersebut yakni nilai kohesi (c) dan sudut gesek dalam () sedangkan faktor ekstrinsik salah satunya adalah tegangan normal yang diberikan pada uji kuat geser langsung.Batas pemberian tegangan normal maksimum pada uji kuat geser langsung telah dilakukan pada penelitian terdahulu yakni 12,5% (Saptono, 2012), 20% (Grasseli, 2001), dan 15% (Ladanyi dan Archambault, 1970) dari kuat tekan uniaksial. Oleh karena itu peneliti melakukan penelitian pada uji kuat geser langsung dengan memvariasikan pemberian beban normal sehingga didapatkan batas maksimum tegangan normal yang masih diijinkan pada batu tuff lokasi penelitian serta menentukan pemberian beban normal optimum pada uji geser langsung batu tuff lokasi penelitian dengan menghubungkan kriteria Mohr & Coulomb terhadap kriteria Hoek-Brown.Berdasarkan hasil pengujian di laboratorium diketahui bahwa batu tuff hasil penelitian memiliki nilai kuat tekan uniaksial rata-rata conto batu tuff sebesar 4370 kPa, sedangkan untuk uji kuat geser langsung pada beban normal (0,2; 0,4; 0,6; 0,8; 1,0; 1,2) kN masing masing didapatkan tegangan geser sebesar (670,59; 931,97; 1335,36; 1474,89; 1460,68; 1547,17) kPa pada kondisi peak dan (353,59; 527,68; 923,24; 1090,44; 1080,43; 1190,99; 1152,98) kPa pada kondisi residu. Untuk nilai intrinsik batu tuff pada uji kuat geser langsung dengan menggunakan variasi beban normal (0,2; 0,4; 0,6) kN, (0,4; 0,6; 0,8) kN, (0,6; 0,8; 1,0) kN dan (0,8; 1,0; 1,2) kN menghasilkan kohesi masing-masing variasi beban normal (315,21; 453,88; 1158,70; 1297,50) kPa dengan sudut gesek dalam (69,40; 64,45; 27,96; 17,41)o pada kondisi peak, sedangkan pada kondisi residu didapatkan nilai kohesi (35,94; 21,79; 700,7; 848,97) kPa dan sudut gesek dalam (66,19; 65,31; 33,53; 23,41)o.Berdasarkan hasil analisis dari uji kuat geser langsung yang telah dilakukan, terjadi peningkatan tegangan geser yang tidak signifikan ketika beban normal yang diberikan melebihi 0,8 kN. Sedangkan untuk faktor intrinsik batuan terjadi kecenderungan peningkatan yang signifikan pada nilai kohesi batuan dan penurunan yang signifikan pada sudut gesek dalam ketika beban normal yang diberi lebih besar 0,8 kN atau pada pengujian dengan luas permukaan geser conto 15,65 cm2 maka n sebesar 511,18 kPa. Hal ini membuktikan bahwa untuk uji kuat geser langsung pada batu tuff batas pemberian beban normal 0,8 kN atau 511,18 kPa atau ±12,5% dari kuat tekan uniaksial batu tuff lokasi penelitian yakni 4370 kPa, sehingga hasil penelitian Saptono (2012) mengenai pemberian tegangan normal yang masih diijinkan sebesar 12,5% dari kuat tekan uniaksialnya sangat sesuai untuk diterapkan pada pengujian kuat geser langsung pada batuan tuff lokasi penelitian.Berdasarkan grafik kesesuain antara Mohr & Coulomb dengan Hoek-Brown dan nilai kohesi dan sudut gesek dalam batu tuff lokasi penelitian, maka peneliti merekomendasikan untuk pemberian beban normal optimum pada uji kuat geser langsung pada batu tuff lokasi penelitian yakni (0,4;0,6;0,8) kN.Kata Kunci : Sistem Tambang Terbuka, Faktor Keamanan, Uji Kuat Geser Langsung, dan Beban Normal.
PERHITUNGAN TINGKAT AKURASI ESTIMASI SUMBERDAYA BATUANDESIT DI PT. AGUNG BARA CEMERLANG, DESA KALIREJO, KECAMATAN KOKAP, KABUPATEN KULON PROGO, YOGYAKARTA Adnan Danar Wijaya; Eddy Winarno; Wawong Dwi Ratminah
Jurnal Teknologi Pertambangan Vol 2, No 1 (2016)
Publisher : UPN Veteran Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jtp.v2i1.1669

Abstract

The rapid development in DIY led to demand for raw materials for construction generally andesite increases. Construction of the airport in Kulon Progo be one influence. Kulon Progo especially Dusun Plampang II, Desa Kalirejo, District Samigaluh have excavated material that has enough potential to be utilized. IUP PT. Agung Bara Cemerlang is located at 110o4’9.23”BT – 110o4’9.21”BT and 7o 48’55.33”LS – 7o 49’ 7.05”LS. In order to maximize the resource potential of minerals andesite at the IUP PT. Agung Bara Cemerlang, is necessary to study the resource potential of minerals andesite. Andesite resource potential in the study area was calculated using the method of Cross Section with guidelines Rule of Nearest Point. In making the cross-section, calculations are performed using incisions every 100m, 50m, 20m, 10m and 5m. From the results of these calculations can be concluded incision closer the distance, the greater the resource calculation results. Distance incision is considered the most optimal is at a distance of 10m with a volume of 126.486.567,0774 m3 , % error of 0.7209% and accuracy of 99.2791% on incisions west to east and volume of 126.920.513,7929 m3 , % error of 0.4529% and accuracy of 99.5471% on incisions north to south.Keyword: potential, accuracy, cross section, error ABSTRAKPesatnya perkembangan pembangunan di DIY menyebabkan permintaan bahan baku konstruksi umumnya batuandesit meningkat. Pembangunan Bandar Udara di Kabupaten Kulon Progo menjadi salah satu pengaruhnya. Kabupaten Kulon Progo khususnya Dusun Plampang II, Desa Kalirejo, Kecamatan Kokap memiliki bahan galian yang cukup potensial untuk di manfaatkan. Dusun Manggis terletak pada 110o4’9.23”BT – 110o4’9.21”BT dan 7o 48’55.33”LS – 7o 49’ 7.05”LS. Dalam rangka memaksimalkan potensi Sumberdaya bahan galian andesit di IUP PT. Agung Bara Cemerlang, diperlukan adanya penelitian potensi Sumberdaya bahan galian andesit. Potensi Sumberdaya andesit di daerah penelitian dihitung menggunakan metode Cross Section dengan pedoman Rule of Nearest Point. Dalam pembuatan penampang, perhitungan dilakukan menggunakan sayatan tiap 100m, 50m, 20m, 10m dan 5m. Dari hasil perhitungan tersebut didapat kesimpulan semakin rapat jarak sayatan, maka semakin kecil hasil perhitungan Sumberdaya. Jarak sayatan yang dianggap paling optimal adalah pada jarak 10 m dengan volume sebesar 126.486.567,0774 m3 dengan % kesalahan sebesar 0.7209 %  mempunyai akurasi sebesar 99.2791 % pada sayatan Barat ke Timur, dan volume sebesar 126.920.513,7929 m3 dengan % kesalahan sebesar 0.4529 %  mempunyai akurasi sebesar 99.5471 % pada sayatan Utara ke Selatan.Kata kunci: potensi, akurasi, cross section, kesalahan
KAJIAN TEKNIS UNIT PEREMUKAN UNTUK PENINGKATAN PRODUKSI BATU ANDESIT DI PT. BATU KALI WELANG AMPUH, KECAMATAN KEJAYAN, KABUPATEN PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR Fahrul Indrajaya; Arlindo Alves Mendonca
Jurnal Teknologi Pertambangan Vol 2, No 1 (2016)
Publisher : Jurnal Teknologi Pertambangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The target of the production of PT. Batu Kali Welang Ampuh at andesit processing (plant 1) at Kedemungan Village, Kejayan Sub District, Pasuruan Regency is 700 tonnese / day. Meanwhile, the result of the production today is only 471, 68 tonnes / day. From today production result, there are still many lacks that must be fulfilled to reach production target that is 700 tonnes / day, therefore there muct improvement offorts such as fixing of crushing tools operation that is fixing bait size, total of bait, production blocking time and belt conveyor.Crushing unit being used today is single toggle with Sagatakeo Nakayama trademark which working efficiency 33,43 % and its production is 437,40 tonnes / day, and after there is fixing at blacking time, its working efficiency becomes 57,33 % and its production becomes 811,85 tonnes / day. The counting of production at belt conveyor is counted at BC – 10 with size 1/2 cm, BC – 11 which size is 1/1 cm, BC – 12 which size is 0,5 / 10 cm, and BC – 13 which size is 0,5 cm and production of each today is 131,92 tonnes / day, 122,46 tonnes / day, 117,32 tonnes / day, 99,98 tonnes / day with total 471,68 tonnes / day. After there is a fixing, each production becomes 209,10 tonnes / day, 195, 89 tonnes / day, 184,35 tonnes / day, 184,35 tonnes / day and 111,05 tonnes / day which total is 700,39 tonnes / day. Based on the fixing that performed at bait at the crushing unit and blocking time at PT. Batu Kali Welang Ampuh, then its production target that is 700 tonnes / day will be reached.Kaywords  :  ABSTRAKSasaran produksi yang diinginkan di PT. Batu Kali Welang Ampuh pada pengolahan andesit (plant I) di Desa Kedemungan Kecamatan Kejayan Kabupaten Pasuruan adalah 700 ton/hari. Sementara hasil produksi pada saat ini baru mencapai 471,68 ton/hari. Dari hasil produksi saat ini, masih banyak kekurangan yang harus dipenuhi untuk memenuhi target produksi yang diinginkan yaitu sebesar 700 ton/hari maka harus dilakukan upaya perbaikan – perbaikan yaitu perbaikan pada operasi alat peremukan yang mana memperbaiki ukuran umpan, jumlah umapan, waktu hambatan produksi dan belt conveyor.Unit peremuk yang digunakan saat ini adalah single toggle merk Sagatakeo Nakayama dengan efisiensi kerjanya 33,43% produksinya 473,40 ton/hari setelah dilakukan perbaikan pada waktu hambatan maka efisiensi kerjanya menjadi 57,33% produksinya 811,85 ton/hari. Perhitungan produksi pada belt conveyor di hitung pada BC – 10 dengan ukuran 1/2 cm, BC – 11 dengan ukuran 1/1 cm, BC – 12 dengan ukuran 0,5/10 cm  dan BC – 13 dengan ukuran 0.5 dengan produksi masing – masing saat ini yaitu 131,92 ton/hari, 122,46 ton/hari, 117,32 ton/hari, 99,98 ton/hari dengan jumlah 471,68 ton/hari. Setelah dilakukan perbaikan maka produksi masing – masing menjadi 209,10 ton/hari, 195,89 ton/hari, 184,35 ton/hari dan 111,05 ton/hari dengan jumlahnya 700,39 ton/hari. Berdasarkan perbaikan - perbaikan yang dilakukan pada umpan pada unit peremuk dan waktu hambatan di PT. Batu Kali Welang Ampuh maka target produksi 700 ton/hari dapat tercapai.Kata Kunci :  Peningkatan Produksi Batu Andesit pada Unit Peremukan.
KAJIAN TEKNIS PRODUKSI ALAT MUAT DAN ALAT ANGKUT DI KUARI BATUGAMPING PT. SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk. TUBAN, PROVINSI JAWA TIMUR Inmarlinianto Inmarlinianto; Mochamad Irfan Kurniawan; Winda Winda
Jurnal Teknologi Pertambangan Vol 2, No 1 (2016)
Publisher : Jurnal Teknologi Pertambangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk. Pabrik Tuban merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang industri semen yang berlokasi di Desa Sumberarum, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban, Provinsi Jawa Timur Penelitian ini dilakukan dari tanggal 3 November 2014 sampai 28November 2014. Kegiatan operasi tambang dilaksanakan oleh anak usaha dari PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk, yaitu PT. United Tractors Semen Gresik (PT. UTSG). Dengan luas daerah penambangan menurut Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP) Nomor 188.45/1155.IUP/KPOTS/414.058/2012 tanggal 27 Maret 2012, luas daerah penambangannya adalah 797,4379 Ha. PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk. mempunyai kemampuan produksi semen sebesar 1.425.000 ton/bulan yang dihasilkan dari 4 unit kiln untuk memproduksi semen, dengan komposisi kebutuhan bahan baku pembuatan semen pada kilen terdiri dari 88% batugamping, 8% tanah liat, 4% pasir silika dan pasir besi. Sehingga target produksi batugamping pada bulan November 2014 sebesar 1.254.000 ton yang didistribusikan ke 4 unit kiln. Setiap 1 unit kiln mempunyai target produksi yang harus dipenuhi sebesar 313.500 ton. Produksi aktual alat muat dan alat angkut saat ini sebesar 265.388 ton/bulan, maka masih terdapat kekurangan produksi sebesar 48.112 ton/bulan. Tidak tercapainya target yang diinginkan dikarenakan banyak waktu kerja yang terbuang. Dalam kegiatan penambangan batugamping menggunakan alat muat 1 unit Excavator Komatsu PC750 dan 4 unit Excavator Komatsu PC400 dan alat angkut 15 unit Dump Truck Scania P380 dan 10unit Dump Truck Nissan CWB 520 HDN. Untuk memenuhi kebutuhan batugamping 1 unit kiln dibutuhkan minimal 5 front kerja, dimana kombinasi alat muat dan alat angkut tiap front penambangan terdiri dari 1 unit alat muat dan 5 unit alat angkut. Dengan pembagian waktu kerja menjadi 2 shift, tiap shift memiliki waktu kerja efektif 7 jam. Upaya untuk mencapai target yang ditetapkan dapat dilakukan dengan meningkatkan waktu kerja efektif. Besarnya efisiensi kerja setelah dilakukan peningkatan waktu kerja efektif untuk PC750 dari 61,88% meningkat menjadi 68,93%, untuk PC 400 dari 62,92% meningkat menjadi 69,52%, Sehingga kemampuan produksi alat meningkat untuk PC 750 dari 85.467 ton/bulan meningkat menjadi 106.057ton/bulan, untuk PC 400 dari 54.721,36 ton/bulan meningkat menjadi 66.817,86 ton/bulan. Sehingga total produksinya dari 304.352 ton/bulan meningkat menjadi 373.328 ton/bulan. Sedangkan untuk alat angkut juga mengalami peningkatan setelah dilakukan perbaikan waktu kerja efektif. Scania P380 dari 62,74% meningkat menjadi 70,60%, untuk Nissan CWB dari 65,12% meningkat menjadi 71,19%. Sehingga total produksinya juga mengalami peningkatan dari 273.302 ton/bulan meningkat menjadi 338.720 ton/bulan. Peningkatan waktu kerja efektif ini dapat mencapai target produksi yang ditetapkan oleh perusahaan.
KAJIAN UNIT UNIT PEREMUK BATU ANDESIT UNTUK KEBUTUHAN ASHPALT MIX DI PT. DELTAMARGA ADYATAMA BASECAMP KUDUS JAWA TENGAH Novel Holda Irawan; Dwi Poetranto WA; Indah Setyowati
Jurnal Teknologi Pertambangan Vol 2, No 1 (2016)
Publisher : Jurnal Teknologi Pertambangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The study evaluated the technical and economic problems that arise because of the production capacity of crusher plant are still far from the expected target capacity is equal to 200 tons / day. From the results of the study found that the production of the crusher unit 120.47 tons / day or 17.21 tons / hour, with a size of 12.5 mm -19 + 10.53 tons / hour or 56.43%, the size -12 , 5 + 5 mm of 3.83 tons / hour or 20.52% and -5 mm size (gray stone) 2,85 ton / hour or 15.27%. Total crusher unit production costs to produce one ton of crushed stone products is Rp. 165 410, - / ton. After the improvements gained increased production crusher unit became 241.36 ton / day or 34.48 tons / hour, with a product size  of   -19 + 12.5 mm  to  21.67 tons / hour  or  61.91%,  -12 fraction, 5 + 5mm be 8.65 tons / hour or 24.71%, and the fraction of -5 mm (stone dust) amounted to 4.16 tons / hour or 13.38%. Total crusher unit production costs to produce one ton of crushed stone products after experiencing improved to Rp. 81,525, - / ton. ABSTRAKPenelitian ini mengkaji masalah secara teknis dan ekonomi yang muncul karena kapasitas produksi unit peremuk masih jauh dari kapasitas target yang diharapkan yaitu sebesar 200 ton/hari. Dari hasil kajian ditemukan bahwa hasil produksi dari unit peremuk yakni 120,47 ton/hari  atau  17,21 ton/jam,  dengan  ukuran   -19 + 12,5  mm  sebesar 10,53  ton/jam   atau   56,43 %,   ukuran   -12,5 + 5 mm  sebesar  3,83 ton/jam atau 20,52 % serta ukuran -5 mm (abu batu) sebesar 2,85 ton/jam atau 15,27 %.  Biaya produksi unit peremuk total untuk memproduksi satu ton produk batu pecah adalah sebesar Rp. 165.410,-/ton.  Setelah perbaikan diperoleh peningkatan hasil produksi unit peremuk  menjadi  241,36 ton/hari atau  34,48 ton/jam,  dengan produk  ukuran  -19 + 12,5 mm menjadi 21,67 ton/jam atau 61,91 %, fraksi -12,5 + 5 mm menjadi  8,65 ton/jam atau 24,71 %, serta fraksi -5 mm (abu batu) sebesar 4,16 ton/jam atau 13,38%. Biaya produksi unit peremuk total untuk memproduksi satu ton produk batu pecah setelah mengalami perbaikan menjadi Rp. 81.525,-/ton.
ANALISIS KETIDAKSTABILAN LERENG PADA QUARRY TANAH LIAT MLIWANG BARAT BLOK I3 PT. SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk, TUBAN, JAWA TIMUR Bartolomeus Windyaldi Saksono; Sudarsono Sudarsono; Singgih Saptono; Barlian Dwinagara
Jurnal Teknologi Pertambangan Vol 2, No 1 (2016)
Publisher : Jurnal Teknologi Pertambangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk, terletak di Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Penelitian dilakukan pada penambangan lereng lempung Mliwang Blok I3. Metode penambangan yang digunakan pada tambang Mliwang Blok I3 adalah metode quarry. Analisis dilakukan karena adanya longsor yang terjadi pada lereng di daerah Mliwang. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan longsoran yang terjadi di Mliwang, mengidentifikasi faktor-faktor penyebab terjadinya ketidakstabilan lereng, dan memberikan rekomendasi dan usulan teknik yang berguna untuk mengantisipasi terjadinya longsor.Analisis ketidakstabilan lereng dilakukan menggunakan metode Bishop Simplified. Data masukan yang digunakan berupa kohesi, sudut gesek dalam, dan bobot isi yang diperoleh dari pengujian sampel tanab di Laboratorium Mekanika Tanah. Penentuan faktor keamanan minimum menggunakan pedoman Departemen Pekerjaan Umum yaitu >1,35 untuk lereng tunggal serta >1,5 untuk lereng keseluruhan.Analisis dilakukan terhadap lereng aktual. Berdasarkan nilai FKnya ditemukan ketidakstabilan lereng tunggal pada jenis material lempung A pada kondisi jenuh yaitu 1,12. Sedangkan pada lereng keseluruhan nilai FKnya juga belum aman yaitu 1,307 pada kondisi kering dan 0,527 pada kondisi jenuh.Hasil analisis menyimpulkan lonsgoroan yang terjadi adalah longsoran busur. Faktor-faktor penyebab ketidakstabilan lereng adalah faktor geometri lereng dan kadar air yang tinggi pada lereng. Lereng harus diperbaiki geometrinya dan dilakukan penanganan terhadap kadar air pada lereng.Rekomendasi lereng yang aman untuk lereng keseluruhan didapatkan pada geometri lereng dengan tinggi 3 meter, lebar 3 meter, sudut kemiringan 15° pada lereng tunggal, dan sudut kemiringan 12° pada lereng keseluruhan.  Sedangkan untuk Penanganan yang dilakukan dengan pembuatan horizontal drain hole dan dipasangkan pipa penyaliran lalu dialirkan pada (trenching) atau saluran air yang telah dibuat. Agar lereng lebih stabil dan kuat dilakukan penanaman dan pembuatan teras bangku untuk mengurangi erosi pada lereng.Kata kunci: Analisis Ketidakstabilan Lereng, Quarry, Lempung 
KAJIAN TEKNIS OPTIMALISASI ALAT ANGKUT TERHADAP ALAT MUAT BERDASARKAN TARGET PRODUKSI PADA PT NEWMONT NUSA TENGGARA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT Alrianda Marta Putra Aditya; Priyo Widodo; Sudaryanto Sudaryanto
Jurnal Teknologi Pertambangan Vol 2, No 1 (2016)
Publisher : Jurnal Teknologi Pertambangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hauling was one of the essential activity that we do in mining activity. Hauling activity was intend to haul any kind of material from mining activity. Material that will be hauled from Batu Hijau mining was divided into, waste material ( material that doesn’t make profit for company), stockpile material (material that make profit for company but the quality not as good as ROM grade so the its main task only to add the ROM grade if the target not reached just by the ROM grade, stockpile material was divide into 3, low grade, medium grade, and high grade), and the last but not least was the ROM grade (the most profitable material the mine contain with the greatest quality).The haul equipment that was used in Batu Hijau mine was CAT haul truck type 793C and 793D, and to know how much unit that company need for mining activity in every months there was so much way, and one of it was by matching with target production. In PT. NNT for haul truck unit calculation the company used was the availability of the unit itself, which is actually not really effective to determine how much unit that was needed on that month, because of that, hope this paper can give a new method for consideration that company can used in the future for truck calculation with target production calculation that require the cycle time of the haul truck itself. This paper was targeted to optimalize  the number of truck that needed on that month with its actual cycle time.keywords : hauling, cycle time, target production. ABSTRAKKegiatan pengangkutan merupakan salah satu kegiatan yang penting adanya dalam suatu penambangan. Kegiatan pengangkutan bertujuan untuk membawa segala jenis material baik inpit maupun expit ke lokasi berikutnya yang telah direncanakan. Material yang diangkut pada penambangan Batu Hijau dibagi menjadi berbagai macam yaitu, material waste (material yang tidak menguntungkan untuk di tambang), material stockpile (material yang cukup berharhga yang berguna untuk menambahkan saat kebutuhan akan ROM grade kurang dari target produksi, material stockpile dibagi lagi menjadi 3 grade yaitu low grade, medium grade, dan high grade.), lalu yang terakhir adalah ROM grade(Material yang berharga paling tinggi dengan kualitas paling baik). Alat yang digunakan untuk pengangkutan di penambangan Batu Hijau adalah haul truck tipe CAT 793C dan CAT 793D, dan untuk mengetahui jumlah alat angkut optimal yang akan digunakan dalam penambang tersebut pada setiap bulannya terdapat banyak cara salah satunya adalah dengan membandingkan dengan target produksi yang dimiliki oleh perusahaan. Di PT. NNT penentuan jumlah alat angkut yang akan digunakan adalah dengan menyesuaikan ketersediaan alat yang ada di lapangan,  yang menyebabkan jumlah alat angkut yang digunakan tidak optimal, oleh karena itu skripsi ini diharapkan memberikan pandangan baru dalam penentuan jumlah tersebut dengan menggunakan perbandingan target produksi yang berhubungan dengan waktu dari cycle time alat muat dan alat angkut. Tujuan dilakukannya perhitungan alat ini adalah agar didapat jumlah alat angkut yang optimal yang beroprasi pada setiap bulannya berdasarkan perhitungan cycle time actual yang ada di lapangan.Kata Kunci : Kegiatan Pengangkutan, Cycle Time, Target Produksi.

Page 4 of 16 | Total Record : 160