Psikodimensia: Kajian Ilmiah Psikologi
PSIKODIMENSIA is a scientific study that contains the results of research, thought and dissemination that aims to improve research, reviews and applications in the field of psychology. As a forum, communication media, and scientific development, the editorial received a contribution to the article that leads to improvement and development of psychology.
Articles
10 Documents
Search results for
, issue
"Vol 15, No 1 (2016)"
:
10 Documents
clear
STUDI DESKRIPTIF IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PSIKOLOGIS ANAK BERBAKAT DI KELAS AKSELERASI
Gabriella Larasati;
A. Rachmad Djati Winarno
PSIKODIMENSIA Vol 15, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24167/psiko.v15i1.592
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebutuhan-kebutuhan psikologi anak berbakat di kelas akselerasi. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan Purposive Sampling dengan total subjek sebanyak 20 orang terdiri dari 14 orang perempuan dan 6 orang laki-laki. Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 3 Semarang. Untuk mengungkap kebutuhan-kebutuhan psikologis digunakan tes EPPS (Edwards Personal Preference Schedule) sebagai metode utama dan wawancara sebagai metode pendukung. Hasil penelitian menunjukkan lima kebutuhan tertinggi dan lima kebutuhan terendah. Lima kebutuhan tertinggi yaitu kebutuhan akan penonjolan diri (need of exhibition), kebutuhan penyesuian diri (need of intraception), kebutuhan berprestasi (need of achievement), kebutuhan menguasai (need of dominance), kebutuhan akan perubahan (need of change). Selanjutnya lima kebutuhan terendah yaitu kebutuhan keteraturan (need of order), kebutuhan kemandirian (need of autonomy), kebutuhan diperhatikan (need of succorance), kebutuhan heteroseksual (need of heterosexuality), kebutuhan menghormati (need of deference).
TERAPI DENGAN PENDEKATAN KONSEP KOGNITIF PERILAKU UNTUK MENCEGAH RELAPSE PADA PENGGUNA NARKOBA
Indra Dwi Purnomo;
George Hardjanto
PSIKODIMENSIA Vol 15, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24167/psiko.v15i1.597
Penelitian ini memberikan gambaran mengenai pengaruh Terapi dengan Pendekatan Konsep Kognitif Perilaku untuk Mencegah Relapse pada Penyalah guna Narkoba. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh terapi dengan pendekatan konsep kognitifi perilaku untuk mencegah relapse pada penyalah guna narkoba. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah Ada perbedaan frekuensi (kecenderungan) relaps antara kelompok kontrol dan eksperimen setelah diberi terapi dengan pendekatan konsep Cognitive- Behavioral Therapy (CBT). Metode penelitian yang digunakan adalah the two group pre test-post treatment design. Subjek penelitian adalah Mantan pecandu (resident) yang telah selesai menjalani proses rehabilitasi dan saat ini berada pada fase after care, tidak mengalami Dual-Diagnosa, belum pernah mendapatkan terapi yang berhubungan dengan relapse prevention, dan memiliki kemampuan Intelektual normal/rata-rata. Isntrumen dalam penelitian ini menggunakan Alcohol and Drug relapse Warning Scale yang telah diuji validitas dan realibilitasnya untuk digunakan di Indonesia. Analisis data penelitian yang digunakan adalah teknik analisis U Mann-Whitney, dalam Tenik ini analisa data dilakukan guna menguji perbedaan antara kelompok kontrol dan ekperimen, berdasarkan data yang diperoleh pada Alkohol and Drug Relapse Warning scale saat pre-test dan post-test. Proses Terapi dilaksanakan sebanyak 5 Tahap, dengan total jumlah pertemuan 8 kali, sesuai dengan rancangan pertemuan disetiap tahapannya. Hasil terapi menunjukkan Tidak Ada perbedaan secara signifikan antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol.
PERILAKU GURU YANG MENDUKUNG KEMANDIRIAN ANAK
Suparmi Suparmi
PSIKODIMENSIA Vol 15, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24167/psiko.v15i1.593
Tujuan penelitian adalah untuk melakukan eksplorasi perilaku guru seperti apa yang akan mendukung kemandirian anak. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif, dengan metode Focus Group Discussion (FGD) untuk mendapatkan data. Responden adalah guru yang mengajar di KB, K dan SD, baik sekolah khusus maupun umum. Jumlah keseluruhan responden yang terlibat dalam penelitian adalah 62 orang guru dari 8 sekolahan yang ada di Kota Semarang. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa perilaku guru yang mendukung anak untuk mandiri adalah kontrol, responsive, kesempatan, direktif dan komunikasi.
LAYANAN CYBERCOUNSELING. SEBUAH ALTERNATIF UNTUK MEMBANTU MENYELESAIKAN MASALAH
Lucia Hernawati;
Djuniadi Djuniadi
PSIKODIMENSIA Vol 15, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24167/psiko.v15i1.598
Pada saat individu memiliki masalah dan tidak bisa menyelesaikannya sendiri maka dibutuhkan bantuan orang lain yang diantaranya melalui konseling. Model konseling tradisional dengan tatap muka hingga saat ini masih efektif dipakai disamping dalam perkembangannya muncul berbagai bentuk layanan konseling yang lain. Cybercounseling sebagai sebuah sarana pemberian bantuan konseling yang dilakukan dengan sambungan internet cukup membantu menyelesaikan masalah. Disiapkan web e-konseling dengan fasilitas layanan konseling melalui e-mail dan chat. Dilengkapi dengan keterangan kapan email akan dibalas dan waktu chat yang memungkinkan. Setelah web e-konseling dievaluasi oleh dua konselor senior dan enam belas orang yang berada pada fase dewasa awal, selanjutnya direvisi. Kemudian diujicobakan pada 25 orang dewasa untuk mendapat layanan psikologis melalui cybercounseling selama 6 bulan. Setelahnya dilakukan evaluasi. Hasil evaluasi menyebutkan bahwa 20 orang merasa puas dengan dengan layanan cybercounseling karena efektif waktu tidak perlu meluangkan waktu bertemu konselor, dapat mengekspresikan perasaan tanpa malu karena tidak berhadapan langsung dengan konselor, tidak merasa diadili. Sementara 5 orang lainnya merasa cybercounseling tidak efektif karena dalam proses konseling sambungan internet putus sambung hingga proses konseling terganggu, saat ingin konseling harus menunggu jadual chat, waktu repon e-mail dari psikolog/konselor dianggap terlalu lama, psikolog/konselor dianggap tidak memahami secara mendalam apa yang dirasakan. Untuk mengatasi ketidakpuasan pada layanan cybercounseling, konseling tradisional tatap muka dilakukan dan pemberian dukungan melalui sms (short message service)
TERAPI PEMAAFAN MELALUI PLAYBACK THEATER UNTUK MENGURANGI SAKIT HATI
Emmanuela Hadriami;
Servasius Samuel
PSIKODIMENSIA Vol 15, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24167/psiko.v15i1.589
Tujuan penelitian ini untuk membuktikan apakah terapi pemaafan playback theatre dapat mengurangi sakit hati. Hipotesisnya adalah terapi pemaafan playback theatre dapat mengurangi sakit hati. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yakni single-case design yakni ABA Design, dengan subjek penelitiannya adalah tiga orang dewasa yang sedang sakit hati atau tidak memaafkan pelaku. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini yakni Enright Forgiveness Inventory (EFI) dan Transgression-Related Interpersonal Motivation Scale-12 (TRIM-12). Analisis data yang digunakan adalah analisis kuantitatif dan kualitatif. Analisis kuantitatif menerangkan grafik hasil skala, sedangkan analisis kualitatif mendeskripsikan hasil observasi dan wawancara selama penelitian. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa hipotesis diterima, dengan adanya dampak positif terapi yakni berkurangnya intensitas aspek-aspek sakit hati dalam diri subjek.
FAKTOR PENYEBAB KEPRIBADIAN AMBANG
Christin Wibhowo
PSIKODIMENSIA Vol 15, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24167/psiko.v15i1.594
Orang dengan kepribadian ambang (KA) menurut DSM-IV, biasanya dimulai sejak dewasa awal dan ditunjukkan dengan kriteria antara lain gangguan identitas, impulsif, perasaan kosong dan ada keinginan untuk bunuh diri. Menurut beberapa penelitian, KA tidak hanya dimiliki oleh orang Barat namun juga dialami oleh orang di negara Timur. Hanya saja, di tiap budaya ciri-ciri yang menyolok dari KA bisa berbeda. Penelitian ini ingin memahami faktor penyebab KA di Indonesia, sehingga dapat dilakukan pencegahan karena jika dibiarkan maka orang dengan KA memiliki kecenderungan melukai sendiri dan orang lain. Penelitian menggunakan skala KA, skala coping,teknik Wartegg dan wawancara. Subjek adalah 11 wanita dengan usia antara 20-30 tahun. Kesimpulannya adalah penyebab dari munculnya kepribadian ambang adalah kemampuan interpersonal yang kurang, masa kanak-kanak yang pahit, banyak menggunakan coping yang berpusat pada emosi, dan gagal membangun hubungan lekat (romantis) di masa dewasa serta keturunan
PERILAKU PROSOSIAL PADA MAHASISWA DITINJAU DARI JENIS KELAMIN DAN TIPE KEPRIBADIAN
Sarah Renata;
Linggarjati Novi Parmitasari
PSIKODIMENSIA Vol 15, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24167/psiko.v15i1.590
Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah ada perbedaan pengaruh jenis kelamin dan tipe kepribadian pada perilaku prososial mahasiswa. Subjek penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Universitas Katolik Soegijapranata Semarang. Dari hasil uji anava dua jalur, didapat hasil bahwa tidak ada perbedaan antara perilaku prososial pada mahasiswa berdasar jenis kelamin dan tipe kepribadian, dimana F=0.971 dan P>0.05. Pada perbedaan jenis kelamin mahasiswa didapat hasil F=6.144 dan P0.05, dimana mean untuk tipe kepribadian A adalah 77.04 dan mean tipe kepribadian B adalah 76.92, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan perilaku prososial pada mahasiswa ditinjau dari tipe kepribadian.
HUBUNGAN ANTARA PEMBERDAYAAN PSIKOLOGIS DAN KOMITMEN KARIER PADA GURU SMA SWASTA UMUM BINAAN DISDIKPORA KOTA SALATIGA
Dwi Setya Ariani;
Sutarto Wijono;
Adi Setiawan
PSIKODIMENSIA Vol 15, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24167/psiko.v15i1.595
The purpose of this research is to verify the correlation between Psychological Empowerment and Career Commitment. There are two scales used in this research, i.e. Psychological Empowerment Scales by Spreitzer (1995) and Career Commitment Scale by Carson & Bedeian (1994). The participants of this research are 60 teachers of private high-school in Salatiga, Indonesia. Data analysis uses SPSS 16 Program. Statistics method to be used is pearson product moment correlation test. The result of statistic test shows that there is significant correlation between Psychological Empowerment and Career Commitment.
PERAN GENDER PADA PEREMPUAN BERTATTOO
Alvita Setyo Wardani;
DP. Budi Susetyo
PSIKODIMENSIA Vol 15, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24167/psiko.v15i1.591
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran gender pada perempuan bertattoo. Peran gender terbagi menjadi tiga yaitu peran gender maskulin, feminim dan androgini. Subjek dalam penelitian ini adalah tiga perempuan yang memiliki tattoo yang terletak dibagian dada, punggung, perut atau kaki bagian atas (paha) selama kurang lebih satu tahun. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Metode pengambilan data dilakukan dengan cara wawancara bebas terstruktur ditambah dengan observasi terhadap ketiga subjek penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peran gender perempuan bertattoo cenderung kearah peran gender feminim. Melalui tattoo yang melekat ditubuhnya para subjek ingin membuktikan bahwa tattoo tersebut adalah sebagai bentuk untuk mempertegas atau memperjelas peran gender yang mereka miliki. Penelitian ini juga mengungkap bahwa arti tattoodari ketiga subjek adalah untuk menunjukkan kepada masyarakat bahwa seorang perempuan itu harus menjaga diri, dilindungi oleh laki-laki, penurut, lemah lembut, tulus, anggun, dan seksi. Arti tattoo dari ketiga subjek menggambarkan bahwa ketiga subjek ingin memperjelas peran gender feminim mereka melalui perwujudan tattoo yang feminim.
HUBUNGAN PSYCHOLOGICAL WELL-BEING DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA ISTRI YANG TINGGAL DI RUMAH MERTUA
Nellafrisca Noviasari;
Agoes Dariyo
PSIKODIMENSIA Vol 15, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24167/psiko.v15i1.596
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan psychological well-being dengan penyesuaian diri pada istri yang serumah dengan mertua dan mengetahui hubungan tiap dimensi psychological well-being dengan penyesuaian diri pada istri yang serumah dengan mertua. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, alat ukur kuesioner psychological well-being dan penyesuaian diri, jumlah subjek sebanyak 385 orang. Teknik analisa menggunakan korelasi product moment pearson. Berdasarkan hasil korelasi ditemukan ada hubungan signifikan antara variabel psychological well-being dan penyesuaian diri (r= 0,460; p= 0,000