Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

ANALISIS DINAMIKA KEPRIBADIAN GAY MENGGUNAKAN TEKNIK WARTEGG Pascario, Njoo Steffen Yoseph; Wibhowo, Christine
Psikodimensia Vol 13, No 2 (2014)
Publisher : Psikodimensia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dinamika kepribadian gay dengan hasil teknik Wartegg. Kerangka pikir dalam penelitian ini adalah skema kepribadian imajinasi kombinasi, skor-skor tertentu pada interpretasi gambar, ego rendah, intrapersonal rendah, motivasi rendah, dan interpersonal rendah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode pengumpulan data utama tes proyeksi (teknik Wartegg) serta metode pendukung wawancara dan observasi. Sampel diambil menggunakan purposive sampling sebanyak tiga orang gay yang masih berusia antara 19-22 tahun dan domisili di Semarang. Metode keabsahan data menggunakan triangulasi metode dan pemeriksaan sejawat melalui diskusi. Analisis data menggunakan metode perbandingan tetap. Berdasarkan hasil yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa dinamika kepribadian gay yaitu pada skema kepribadian intelektual praktis dan aktivitas kontrol, kemampuan intrapersonal dan interpersonal rendah, kecemasan yang mendalam dan bergerak. Temuan lain yang diperoleh dari penelitian ini adalah bahwa gay memiliki hubungan yang jauh dengan ayah dan kakak, serta menikmati waktu-waktu sendiri
PROSES PENERIMAAN AYAH TERHADAP ANAK PENDERITA DOWN SYNDROME Dewi C, Margaretha Novita; Wibhowo, Christine
Psikodimensia Vol 13, No 2 (2014)
Publisher : Psikodimensia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui proses penerimaan ayah terhadap anak down syndrome. Populasi dalam penelitian ini adalah para ayah yang bekerja serta memiliki anak down syndrome dan tinggal di semarang. Dari populasi tersebut, terdapat tiga orang ayah sebagai subyek dalam penelitian ini. Dalam pengupulan data, peneliti menggunakan wawancara dan observasi. Melalui proses pengumpulan data tersebut didapatkan hasil bahwa proses penerimaan ayah melalui tiga tahap, yaitu : shock, kecewa, kemudian penerimaan. Penerimaan ini terlihat melalui lima aspek yaitu : tidak menolak kondisi anak, memahami kondisi dan kebutuhan anak, terdapat komunikasi yang hangat, tidak membedakan perlakuan pada anak, mengusahakan penanganan khusus. Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan tersebut adalah : Terdapat dukungan keluarga besar, kondisi keuangan keluarga mencukupi, latar belakang agama yang kuat, tingkat pendidikan yang memadai, hubungan keluarga yang komunikatif sebagai indikasi keluarga yang harmonis, kesiapan dalam menghadapi kondisi anak, termasuk faktor usia serta kedewasaan dalam menghaapi kondisi anak, terdapat sarana penunjang untuk memungkinkan diberikannya penanganan khusus bagi anak, adanya informasi tentang kondisi calon anak dan pemahaman terhadap gangguan pada anak, adanya persepsi yang positif terhadap anak
Trauma Masa Anak, Hubungan Romantis, dan Kepribadian Ambang Wibhowo, Christin; DS So, Klara Andromeda
Jurnal Psikologi Vol 46, No 1 (2019)
Publisher : Faculty of Psychology, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (462.635 KB) | DOI: 10.22146/jpsi.22748

Abstract

People with borderline personality features (BPF) are characterized by impulsive, emotionally unstable, have unsafe sexual activity, and other actions that are at risk to commit suicide. Although some of the behavior is not included in crime, but if there is no prevention, the BPF will endanger itself and its environment This study aims to determine the relationship of childhood trauma, a romantic relationship, with BPF. The hypothesis are, 1) there is relationship between childhood trauma and BPF;2) there is relationship between romantic relationships andBPF. This study using 77 participant wives aged 20-40 years. Collecting data using of Borderline Personality Scale, Childhood Trauma Scale and Romantic relation Scale. Data analysis with product moment.The result of this study are 1)there is a relationship between childhood trauma and borderline personality (r = 0.6, p <0.01); 2) there is relationship between romantic relationship and borderline personality (r = - 0.5= p<0.01).
FAKTOR PENYEBAB KEPRIBADIAN AMBANG Christin Wibhowo
PSIKODIMENSIA Vol 15, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/psiko.v15i1.594

Abstract

Orang dengan kepribadian ambang (KA) menurut DSM-IV, biasanya dimulai sejak dewasa awal dan ditunjukkan dengan kriteria antara lain gangguan identitas, impulsif, perasaan kosong dan ada keinginan untuk bunuh diri. Menurut beberapa penelitian, KA tidak hanya dimiliki oleh orang Barat namun juga dialami oleh orang di negara Timur. Hanya saja, di tiap budaya ciri-ciri yang menyolok dari KA bisa berbeda. Penelitian ini ingin memahami faktor penyebab KA di Indonesia, sehingga dapat dilakukan pencegahan karena jika dibiarkan maka orang dengan KA memiliki kecenderungan melukai sendiri dan orang lain. Penelitian menggunakan skala KA, skala coping,teknik Wartegg dan wawancara. Subjek adalah 11 wanita dengan usia antara 20-30 tahun. Kesimpulannya adalah penyebab dari munculnya kepribadian ambang adalah kemampuan interpersonal yang kurang, masa kanak-kanak yang pahit, banyak menggunakan coping yang berpusat pada emosi, dan gagal membangun hubungan lekat (romantis) di masa dewasa serta keturunan
ANALISIS DINAMIKA KEPRIBADIAN GAY MENGGUNAKAN TEKNIK WARTEGG Njoo Steffen Yoseph Pascario; Christine Wibhowo
PSIKODIMENSIA Vol 13, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/psiko.v13i2.267

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dinamika kepribadian gay dengan hasil teknik Wartegg. Kerangka pikir dalam penelitian ini adalah skema kepribadian imajinasi kombinasi, skor-skor tertentu pada interpretasi gambar, ego rendah, intrapersonal rendah, motivasi rendah, dan interpersonal rendah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode pengumpulan data utama tes proyeksi (teknik Wartegg) serta metode pendukung wawancara dan observasi. Sampel diambil menggunakan purposive sampling sebanyak tiga orang gay yang masih berusia antara 19-22 tahun dan domisili di Semarang. Metode keabsahan data menggunakan triangulasi metode dan pemeriksaan sejawat melalui diskusi. Analisis data menggunakan metode perbandingan tetap. Berdasarkan hasil yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa dinamika kepribadian gay yaitu pada skema kepribadian intelektual praktis dan aktivitas kontrol, kemampuan intrapersonal dan interpersonal rendah, kecemasan yang mendalam dan bergerak. Temuan lain yang diperoleh dari penelitian ini adalah bahwa gay memiliki hubungan yang jauh dengan ayah dan kakak, serta menikmati waktu-waktu sendiri
PROSES PENERIMAAN AYAH TERHADAP ANAK PENDERITA DOWN SYNDROME Margaretha Novita Dewi C; Christine Wibhowo
PSIKODIMENSIA Vol 13, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/psiko.v13i2.264

Abstract

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui proses penerimaan ayah terhadap anak down syndrome. Populasi dalam penelitian ini adalah para ayah yang bekerja serta memiliki anak down syndrome dan tinggal di semarang. Dari populasi tersebut, terdapat tiga orang ayah sebagai subyek dalam penelitian ini. Dalam pengupulan data, peneliti menggunakan wawancara dan observasi. Melalui proses pengumpulan data tersebut didapatkan hasil bahwa proses penerimaan ayah melalui tiga tahap, yaitu : shock, kecewa, kemudian penerimaan. Penerimaan ini terlihat melalui lima aspek yaitu : tidak menolak kondisi anak, memahami kondisi dan kebutuhan anak, terdapat komunikasi yang hangat, tidak membedakan perlakuan pada anak, mengusahakan penanganan khusus. Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan tersebut adalah : Terdapat dukungan keluarga besar, kondisi keuangan keluarga mencukupi, latar belakang agama yang kuat, tingkat pendidikan yang memadai, hubungan keluarga yang komunikatif sebagai indikasi keluarga yang harmonis, kesiapan dalam menghadapi kondisi anak, termasuk faktor usia serta kedewasaan dalam menghaapi kondisi anak, terdapat sarana penunjang untuk memungkinkan diberikannya penanganan khusus bagi anak, adanya informasi tentang kondisi calon anak dan pemahaman terhadap gangguan pada anak, adanya persepsi yang positif terhadap anak
PERKEMBANGAN MUTAKHIR DALAM PENELITIAN INTERVENSI UNTUK KEPRIBADIAN AMBANG Christine Wibhowo
PSIKODIMENSIA Vol 15, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/psiko.v15i2.994

Abstract

Orang dengan kepribadian ambang (ODKA) menurut DSM-IV, biasanya dimulai sejak dewasa awal dan ditunjukkan dengan kriteria antara lain gangguan identitas, impulsif, perasaan kosong dan ada keinginan untuk bunuh diri. Orang dengan KA jika tidak segera diintervensi dikuatirkan akan membahayakan dirinya sendiri dan orang di sekitarnya. Oleh karena itu artikel ini dimaksudkan untuk melihat intervensi-intervensi mutkahir yang telah dilakukan guna mengetahui keefektifan dari intervensi tersebut.Hasilnya adalah karena kepribadian ambang menyentuh aspek kognitif, afeksi dan interpersonal dan penyebabnya juga bisa karena aspek beurobiologi, trauma masa anak dan kehidupan saat dewasa, maka intervensi juga dilakukan dengan berbagai pendekatan.Pendekatan yang digunakan adalah psikodinamik, kognitif, perilaku dan farmokologi.Tidak ada satu terapi yang ditemukan lebih efektif dibanding terapi lainnya. Dengan kata lain intervensi akan sesuai jika dipilih berdasar penyebab dan gejala yang paling menonjol dari ODKA.
Relationship Between Self Efficacy And Coping Strategies With Anxiety In Women Victims Of Dating Violence Runaweri, Heni Silva; Wibhowo, Christin
JHSS (JOURNAL OF HUMANITIES AND SOCIAL STUDIES) Vol 8, No 3 (2024): JHSS (Journal of Humanities and Social Studies)
Publisher : UNIVERSITAS PAKUAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33751/jhss.v8i3.10368

Abstract

Anxiety is an unpleasant subjective experience of worry or tension in the form of feelings of worry, tension and emotions experienced by a person. Anxiety is a certain symptom, namely facing an uncertain situation and uncertainty regarding one's ability to deal with the situation, in the form of unpleasant emotions experienced by the individual. The type of research used is quantitative using design cross sectional. The research will be carried out at Rifka Annisa Women’s Crisis Center. The population of this study were all clients who were victims of dating violence who complained to Women Crisis Center Rifka Annisa. The sample taken was 50 respondents who were selected using Purposive sampling. This research can be concluded that there is a relationship between Self-Efficacy and coping strategies and Anxiety in Women Victims of Dating Violence.
Pragmatics of Eco-compassion in Angelic Speech Therapy: An Effective Communication Strategy for Individuals with Serious Mental Illness P., Angelicdolly; Sanjaya, Ridwan; Wibhowo, Christin; Soetomo, Greg.; Adiseputra, Nicholaus; Murniati, Cecilia Titiek; Dukut, Ekawati Marhaenny
Celt: A Journal of Culture, English Language Teaching & Literature Vol 24, No 2: December 2024, Nationally Accredited
Publisher : Soegijapranata Catholic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/celt.v24i2.10438

Abstract

Misunderstanding and misperception in communication often occur due to listeners’ failure to grasp the accurate meaning of a speaker’s utterances. These failures are typically caused by a lack of pragmatic competence in understanding the contexts and conditions of speakers when interacting with listeners in specific situations. An example of communication failure is seen with individuals experiencing serious mental illness (ISMI). Communicating and interacting with ISMI is challenging due to their communication disorders. Their speech and behavior are often impacted by hallucinations, delusions, disorganized talk and abnormal thought processes. This study aimed to explore effective communication strategy to deal with ISMI. The case study involved 3 (three) ISMI who met the eligibility criteria. An inductive qualitative method employing participant observation and documentary analysis was used. Data collection included primary, secondary and tertiary sources, which were triangulated with in-depth interviews with their families. Data analysis was conducted through thematic coding, which revealed that pragmatic competence (80%), Compassionate Psychiatric Care (CPC; 15%) and ecological conduciveness (5%) are key factors in improving communication fluency with ISMI. This article concludes that the speech therapy method developed by Angelicdolly, which combines pragmatic principles with compassion for the ecological conduciveness of ISMI is an effective strategy for enhancing communication with these individuals.
MINDFULNESS, WORK-LIFE BALANCE, AND PSYCHOLOGICAL WELL-BEING IN WORKING MOTHER Novenia, Deya; Wibhowo, Christin
Biopsikososial: Jurnal Ilmiah Psikologi Fakultas Psikologi Universitas Mercubuana Jakarta Vol 8, No 2 (2024): VOL. 8 NO. 2 OKTOBER 2024
Publisher : Universitas Mercu Buana Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/biopsikososial.v8i2.19748

Abstract

Being a working mother is not easy because she must be able to share the roles equally. The best condition that a working mother can achieve in order to be able to carry out her role is to have psychological well-being which illustrates that a healthy mental state will affect various aspects of life. The purpose of this study was to determine the correlation between mindfulness, work-life balance, and psychological well-being in working mother. Participants in this study were working mother aged 25-54 years, full time employee in corporate or office, married, have children, and live in Semarang. This study using accicental sampling technique with a sample of 80 people. The research data were taken using psychological well-being scale, five facet mindfulness questionnaire, and work-life balance scale. Data were analyzed using multiple linear regression analysis. From the results of these studies, it can be concluded that the hypotheses in this study were accepted. This research can be used as additional information for working mother regarding the factors that influence their psychological well-being so that they can carry out their various roles to the fullest