cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
Warta IHP (Warta Industri Hasil Pertanian)
Published by Politeknik AKA Bogor
ISSN : 02151243     EISSN : 26544075     DOI : -
Warta IHP (Industri Hasil Pertanian) is a Scientific Journal which is sourced from research papers, new theoretical/interpretive findings, and critical studies or reviews (by invitation) in the agro-based industry scope that cover any discipline such as: food science and technology, agricultural industry technology, chemistry and essential oils, agricultural products processing machinery, food microbiology, renewable energy, chemical analysis, and food engineering.
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue " Vol 30, No 01 (2013)" : 7 Documents clear
Studi Pemanfaatan Ekstrak Ubi Jalar Sebagai Sumber Prebiotik Susanti, Irma; Sapto Hartanto, Eddy; Mulyani, Nova; Chandra, Fadli
Warta Industri Hasil Pertanian Vol 30, No 01 (2013)
Publisher : Balai Besar Industri Agro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6082.646 KB)

Abstract

Ubi jalar mengandung beberapa jenis oligosakarida yang mungkin berfungsi sebagai prebiotik, dan diharapkan setelah proses pengolahan, fungsi daari prebiotik dapat dipertahankan. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk melakukan uji in vitro dan in vivo ekstrak ubi jalar sebagai prebiotik. Pengujian efektifitas sari ubi jalar terhadap pertumbuhan Bakteri asam laktat dilakukan menggunakan media de Mann Rogosa sharpe broth (MRSB), dengan perlakuan K (-): MRSB sebagai kontrol negatif; K (+) : MRSB + BAL sebagai kontrol positif ; P1 : MRSB + BAL + sari ubi jalar Sukuh ; P2 : MRSB + BAL + ari ubi jalar Betta-1 dan P3: MRSB+ BAL + sar ubi jalar Antin. Pengujian in vivo dilakukan dengan menguji pertumbuhan bakteri asam laktat (BAL) dan uji kompetisi pertumbuhan BAL dan Escheria coli (E.Coli) terhadap ekstrak ubi jalar yang terbaik dari hasil uji in vitro sebelumnya. Uji in vivo dilakukan dengan menggunakan 4 kelompok tikus percobaan, yang masing-masing terdiri dari 4 ekor tikus putih jantan galur Sprague-dawley berumur dua bulan. Berdasarkan hasil uji vitro menunjukkan ekstrak ubi jalar semua varietas memiliki nilai absorbansi yang semakin tinggi pada 0 dan 24 jam dengan panjang gelombang 660 nm. Hal tersebut menunjukkan ekstrak ubi jalar pada dapat menstimulir pertumbuhan BAL dengan baik. Ekstrak ubi jalar dapat menekan pertumbuhan E. Coli dan Menstimulir BAL terutama ubi jalar varietas Betta-1 dan Sukuh. Hasil uji in vivo menunjukkan ekstak ubi jalar pada dosis pemberian ekstrak ubi jalar 0,54 g/hari dan 1,08 g/hari belum efektif meningkatkan bekteri asam laktat fekal dan menekan pertumbuhan bakteri asam laktat E. Colli tikus percobaan.
Optimalisasi Proses Fermentasi Pengaruh Penggunaan Enzyme Dan Biomix Pada Fermentasi Bungkil Kelapa Sawit Untuk Meningkatkan Nilai Palabilitas Pada Pakan Ternak Susanto, Eko; Herman Suherman, Ade
Warta Industri Hasil Pertanian Vol 30, No 01 (2013)
Publisher : Balai Besar Industri Agro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5389.784 KB)

Abstract

Bungkil inti kelapa sawit banyak mengandung protein lemak dan karbohidrat. Protein pada bungkil inti sawit terbungkus oleh adanya senyawaan organik, dengan memecah senyawa pembungkus akan membuka gugusan protein sehingga jumlah nilai protein bertambah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari kondisi fermentasi yang optimum guna meningkatkan kadar proteinnya. Untuk memecah senyawa pembungkus protein bungkil inti sawit diperlukan bantuan enzim-enzim yang dikeluarkan oleh bakteri. Dalam penelitian ini digunakan 2 jenis enzim yakni enzim yang sudah tersedia dalam bentuk bubuk disebut allzyme dan enzim yang dihasilkan dari campuran bakteri (Biomix). Disamping menggunakan jenis bakteri juga diamati kondisi proses yang dikategorikan fermentasi berkesinmabungan dan fermentasi satu tahap. Dari hasil penelitian pendahuluan dengan menggunakan allzyme tidak memberikan peningkatan protein yang nyata, maka pada penelitian tahap II mikroba yang digunakan untuk meningkatkan kandungan protein adalah campuran beberapa bakteri (Biomix) yang dapat menhgasilkan berbagai macam enzyme yang dapat memecah Bungkil Inti Sawit. Perbandingan bahan dan biomix yang optimum adalah 3000 : 25. Perlakuan yang diberikan adalah jenis enzyme/bakteri dan lama fermentasi terhadap kenaikan kadar protein. Jumlah dan jenis mikroba sangat berpengaruh terhadap peningkatan kandungan protein, semakin lama fermentasi semakin besar peningkatan kadar proteinnya dan diikuti dengan semakin menurunnnya kadar serat kasar. Semakin lama proses fermentasi semakin tinggi kandungan protein, tetapi kenaikannya snagat kecil. Waku fermentasi yang efisien adalah 2 hari (48 Jam). Fermentasi bungkil inti sawit dapat meningkatkan jumlah protein dari 15,2% menjadi 17,97%. Fermentasi tidak perlu pengadukan tetapi dibutuhkan pembalikan pada periode tertentu.
Determination of Alpha-and Beta-cryptoxanthins, and Alpa-and Beta Carotenes in Buah Merah Oil By HPLC-UV Detection Wada, Mitsuhiro; Fujimoto, Kaori; Nishigaki, Toshiaki; Febriyanti, Erna; Ikeda, Rie; Nakashima, Kenichiro
Warta Industri Hasil Pertanian Vol 30, No 01 (2013)
Publisher : Balai Besar Industri Agro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

A high-performance liquid chromatography-UV detection method for determination of Alpha-and Beta-cryptoxanthins and, Alpha-and Beta-carotenes in Buah Merah oil was developed. The separation of the four carotenoids was achieved by a combination of a Handy ODS column (150x4.6 mm, i.d.) and a Develosil Combi-RP-5 (50x4.6 mm, i.d.) via a 3-port switching valve. The mobile phase used was a mixture of CH3CN/CH3OH/ethyl acetate (=68:23:9, v/v/v). The retention times of Alpha-and Beta-cryptoxanthins and, Alpha and Beta-carotenes were 18, 20 53 and 60 min, respectively. The clean-up of Buah Merah oil was performed by liquid-liquid extraction after saponification with 13.5 M KOH solution. The calibration curves of the carotenoids showed good linearity (r> 0.000. The detection limits of four carotenoids at a signal-to noise of 3 were from 0.36 to1.14 ng/mg. Furthermore, the proposed method could be successfully applied to determine the carotenoids in 10 Buah Merah oil samples. 
Buah Merah and Papuan People Kurniaty Roreng, Mathelda; Nishigaki, Toshiaki
Warta Industri Hasil Pertanian Vol 30, No 01 (2013)
Publisher : Balai Besar Industri Agro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5968.075 KB)

Abstract

Buah merah (Pandanus Conodeis Lam) dilaporkan telah banyak dimanfaatkan atau digunakan oleh masyarakat Papua sejak ratusan tahun yang lalu, sebagai bahan pembantu pengolahan pangan dengan cara mengekstrak menjadi pasta dalam pengolahan kentang, daging dan sayuran. Buah merah diketahui banyak mengandung karoten, lemak dan vitamin E. Selain itu mengandung protein, karbohidrat dan mineral yag kecil. Minyak buah merah mengandung empat jenis karotenoid yaitu:alpha-karoten, beta-karoten, alpha-cryptoxanthin. Dalam tulisan ini akan dibahas tentang sejarah buah merah, kandungan nilai gizi dan manfaat serta keamanannya.
Viabilitas Bakteri Asam Laktat Pada pembuatan Starter Mokaf Ramadhani Meutia, Yuliasri; Guring Pohan, Hitler; Hawani Loebis, Enny
Warta Industri Hasil Pertanian Vol 30, No 01 (2013)
Publisher : Balai Besar Industri Agro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (8304.475 KB)

Abstract

Tepung mokaf adalah tepung fermentasi ubi kayu yang dapat mengubah karakteristik dasar dari tepung ubi kayu menjadi lebih putih dan memiliki sifat gelatinisasi yang lebih baik. Untuk dapat memperoleh mutu tepung mokaf yang seragam diperlukan starter mokaf. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari proses pembuatan starter mokaf yang dapat menghasilkan starter mokaf yang dapat bertahan pada waktu penyimpanan 2 minggu pada suhu ruang dan 6 bulan pada suhu pendingin. Berbagai variabel yang dibuat pada penelitian ini antara lain starter yang dibuat dengan proses sentrifugasi dan dengan penambahan trehalose (RBa), starter yang dibuat dengan sentrifugasi dan tanpa penambahan trehalose (RBb), starter yang dibuat tanapa proses sentrifugasi dan tanpa penambahan trehaloses (RBd). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan terbaik pada pembuatan starter mokaf adalah dengan melibatkan proses sentrifugasi dan tanpa penambahan trehalose (RBb) dalam hal jumlah bakteri asam laktat yang dapat bertahan hidup serta ketahanan simpannya. Dari hasil penelitian diperoleh starter RBa dan RBd tanpa proses sentrifugasi pada pembuatannya memiliki viabilitas awal 6,05 log CFU/g sampai dengan 6,94 log CFU/g. Sedangkan starter RBb yang menggunakan proses sentrifugasi pada pembuatannya memiliki viabilitas awal yang lebih tinggi yaitu 7,64 log CFU/g dan 9,01 log CFU/g dan starter RBc yang juga menggunakan proses sentrifugasi viabilitas awal 8,03 log CFU/g dan 8,69 log CFU/g. Penyimpanan starter pada suhu 4 C mengalami penurunan viabilitas lebih kecil dibandingkan dengan starter yang disimpan pada suhu ruang sebesar 0,62 siklus log selama 6 bulan penyimpanan.
Substitusi Terigu Oleh tepung Jagung Dan Tepung Beras Pada Produk Kukis Farida Hutajulu, Tiurlan; Aviana, Tita
Warta Industri Hasil Pertanian Vol 30, No 01 (2013)
Publisher : Balai Besar Industri Agro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5042.245 KB)

Abstract

Tepung mokaf adalah tepung fermentasi ubi kayu yang dapat mengubah karakteristik dasar dari tepung ubi kayu menjadi lebih putih dan memiliki sifat gelatinisasi yang lebih baik. Untuk dapat memperoleh mutu tepung mokaf yang seragam diperlukan starter mokaf. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari proses pembuatan starter mokaf yang dapat menghasilkan starter mokaf yang dapat bertahan pada waktu penyimpanan 2 minggu pada suhu ruang dan 6 bulan pada suhu pendingin. Berbagai variabel yang dibuat pada penelitian ini antara lain starter yang dibuat dengan proses sentrifugasi dan dengan penambahan trehalose (RBa), starter yang dibuat dengan sentrifugasi dan tanpa penambahan trehalose (RBb), starter yang dibuat tanpa proses sentrifugasi dan dengan penambahan trehalose (RBc), serta starter yang dibuat tanpa sentrifugasi dan tanpa penambahan trehalose (RBd). Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan terbaik pada pembuatan starter mokaf adalah dengan melibatkan proses sentrifugasi dan tanpa penambahan trehalose (RBb) dalam hal jumlah bakteri asam laktat yang dapat bertahan hidup serta ketahanan simpanannya. Dari hasil penelitian diperoleh starter RBa dan RBd tanpa proses sentrifugasi pada pembuatannya memiliki viabilitas awal 6,05 log CFU/g sampai dengan 6,94 log CFU/g. Sedangkan starter RBb yang menggunakan proses sentrifugasi pada pembuatannya memiliki viabiltas awal yang lebih tinggi yaitu 7,64 log CFU/g dan 9,01 log CFU/g dan starter RBc yang juga menggunakan proses sentrifugasi viabilitas awal 8,03 log CFU/g dan 8,69 log CFU/g. Penyimpanan starter pada suhu 4 0C mengalami penurunan viabilitas lebih kecil dibandingkan dengan starter yang disimpan pada suhu ruang sebesar 0, 62 siklus log selama 6 bulan penyimpanan.
Determination of Alpha-and Beta-cryptoxanthins, and Alpa-and Beta Carotenes in Buah Merah Oil By HPLC-UV Detection Wada, Mitsuhiro; Fujimoto, Kaori; Nishigaki, Toshiaki; Febriyanti, Erna; Ikeda, Rie; Nakashima, Kenichiro
Warta Industri Hasil Pertanian Vol 30, No 01 (2013)
Publisher : Balai Besar Industri Agro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3165.175 KB)

Abstract

A high-performance liquid chromatography-UV detection method for determination of Alpha-and Beta-cryptoxanthins and, Alpha-and Beta-carotenes in Buah Merah oil was developed. The separation of the four carotenoids was achieved by a combination of a Handy ODS column (150x4.6 mm, i.d.) and a Develosil Combi-RP-5 (50x4.6 mm, i.d.) via a 3-port switching valve. The mobile phase used was a mixture of CH3CN/CH3OH/ethyl acetate (=68:23:9, v/v/v). The retention times of Alpha-and Beta-cryptoxanthins and, Alpha and Beta-carotenes were 18, 20 53 and 60 min, respectively. The clean-up of Buah Merah oil was performed by liquid-liquid extraction after saponification with 13.5 M KOH solution. The calibration curves of the carotenoids showed good linearity (r> 0.000. The detection limits of four carotenoids at a signal-to noise of 3 were from 0.36 to1.14 ng/mg. Furthermore, the proposed method could be successfully applied to determine the carotenoids in 10 Buah Merah oil samples. 

Page 1 of 1 | Total Record : 7


Filter by Year

2013 2013


Filter By Issues
All Issue Vol 40, No 1 (2023) Vol 39, No 2 (2022) Vol 39, No 1 (2022) Vol 38, No 2 (2021) Vol 38, No 1 (2021) Vol 37, No 2 (2020) Vol 37, No 1 (2020) Vol 36, No 2 (2019) Vol 36, No 1 (2019) Vol 35, No 2 (2018) Vol 35, No 1 (2018) Vol 34, No 2 (2017) Vol 34, No 1 (2017) Vol 34, No 1 (2017) Vol 33, No 02 (2016) Vol 33, No 02 (2016) Vol 33, No 01 (2016) Vol 33, No 01 (2016) Vol 33, No 1 (2016) Vol 32, No 02 (2015) Vol 32, No 02 (2015) Vol 32, No 01 (2015) Vol 32, No 01 (2015) Vol 31, No 02 (2014) Vol 31, No 02 (2014) Vol 31, No 01 (2014) Vol 31, No 01 (2014) Vol 31, No 2 (2014) Vol 30, No 02 (2013) Vol 30, No 02 (2013) Vol 30, No 01 (2013) Vol 30, No 01 (2013) Vol 29, No 02 (2012) Vol 29, No 02 (2012) Vol 29, No 01 (2012) Vol 29, No 01 (2012) Vol 28, No 02 (2011) Vol 28, No 02 (2011) Vol 28, No 01 (2011) Vol 28, No 01 (2011) Vol 27, No 02 (2010) Vol 27, No 02 (2010) Vol 27, No 01 (2010) Vol 27, No 01 (2010) Vol 26, No 02 (2009) Vol 26, No 02 (2009) Vol 26, No 01 (2009) Vol 26, No 01 (2009) Vol 25, No 02 (2008) Vol 25, No 02 (2008) Vol 25, No 01 (2008) Vol 25, No 01 (2008) Vol 24, No 02 (2007) Vol 24, No 02 (2007) Vol 24, No 01 (2007) Vol 24, No 01 (2007) Vol 23, No 02 (2006) Vol 23, No 01 (2006) Vol 23, No 01 (2006) Vol 22, No 02 (2005) Vol 22, No 02 (2005) Vol 22, No 01 (2005) Vol 22, No 01 (2005) Vol 21, No 02 (2004) Vol 21, No 02 (2004) Vol 21, No 01 (2004) Vol 21, No 01 (2004) Vol 20, No 1-2 (2003) Vol 20, No 1-2 (2003) Vol 19, No 1-2 (2002) Vol 19, No 1-2 (2002) Vol 18, No 1-2 (2001) Vol 18, No 1-2 (2001) Vol 17, No 1-2 (2000) Vol 17, No 1-2 (2000) Vol 16, No 1-2 (1999) Vol 16, No 1-2 (1999) Vol 15, No 1-2 (1998) Vol 15, No 1-2 (1998) Vol 14, No 1-2 (1997) Vol 14, No 1-2 (1997) Vol 13, No 1-2 (1996) Vol 13, No 1-2 (1996) Vol 12, No 1-2 (1995) Vol 12, No 1-2 (1995) Vol 11, No 1-2 (1994) Vol 11, No 1-2 (1994) Vol 10, No 1-2 (1993) Vol 10, No 1-2 (1993) Vol 9, No 1-2 (1992) Vol 9, No 1-2 (1992) Vol 8, No 02 (1991) Vol 8, No 02 (1991) Vol 8, No 01 (1991) Vol 8, No 01 (1991) Vol 7, No 02 (1990) Vol 7, No 02 (1990) Vol 7, No 01 (1990) Vol 7, No 01 (1990) Vol 6, No 02 (1989) Vol 6, No 02 (1989) Vol 6, No 01 (1989) Vol 6, No 01 (1989) Vol 5, No 02 (1988) Vol 5, No 02 (1988) Vol 5, No 01 (1988) Vol 5, No 01 (1988) Vol 4, No 02 (1987) Vol 4, No 02 (1987) Vol 4, No 01 (1987) Vol 4, No 01 (1987) Vol 3, No 02 (1986) Vol 3, No 02 (1986) Vol 3, No 01 (1986) Vol 3, No 01 (1986) Vol 2, No 02 (1985) Vol 2, No 02 (1985) Vol 2, No 01 (1985) Vol 2, No 01 (1985) Vol 1, No 02 (1984) Vol 1, No 02 (1984) Vol 1, No 1 (1984) Vol 1, No 1 (1984) More Issue