cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
Warta IHP (Warta Industri Hasil Pertanian)
Published by Politeknik AKA Bogor
ISSN : 02151243     EISSN : 26544075     DOI : -
Warta IHP (Industri Hasil Pertanian) is a Scientific Journal which is sourced from research papers, new theoretical/interpretive findings, and critical studies or reviews (by invitation) in the agro-based industry scope that cover any discipline such as: food science and technology, agricultural industry technology, chemistry and essential oils, agricultural products processing machinery, food microbiology, renewable energy, chemical analysis, and food engineering.
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 31, No 02 (2014)" : 10 Documents clear
Produksi Biosurfaktan oleh Pseudomonas aeruginosa dengan Substrat Limbah Biodiesel Terozonasi untuk Peningkatan Gozan, Misri; Nur Fatimah, Izzah; Nanda, Cut; Haris, Abdul
Warta Industri Hasil Pertanian Vol 31, No 02 (2014)
Publisher : Balai Besar Industri Agro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (417.97 KB)

Abstract

Biosurfaktan bekerja menurunkan tegangan antarmuka sehingga dapat diaplikasikan dalam peningkatan perolehan minyak bumi. Biosurfaktan dapat diproduksi dari Pseudomonas aeruginosa dengan substrat limbah biodiesel. Sayangnya, limbah ini masih memiliki kandungan senyawa yang kompleks, oleh karena itu perlu dilakukan penyederhanaan senyawa. Metode yang digunakan adalah metode ozonasi. Waktu optimum ozonasi substrat adalah 30 menit. Pemilihan waktu ini berdasar pada uji pendahuluan biosurfaktan yaitu uji oil spreading, indeks emulsifikasi dan Total Plate Count. Hasil yang diperoleh dari produksi biosurfaktan dengan substrat yang diozonasi selama 30 menit dapat menurunkan tegangan antarmuka 99,1% dan tegangan permukaan 27,7%. Meskipun terjadi penurunan kedua tegangan secara signifikan, namun nilai kedua jenis tegangan tersebut masih perlu diturunkan lagi agar memenuhi kriteria biosurfaktan yang dapat digunakan untuk peningkatan perolehan minyak bumi.
Pengaruh Perlakuan Awal dengan Variasi Waktu Perendaman dan Jenis Bahan Perendam terhadap Karakteristik Tepung Umbi Ganyong (Canna edulis KERR) Ramadhani Meutia, Yuliasri; Fitri Hasrini, Reno; Abdurakhman, Dede
Warta Industri Hasil Pertanian Vol 31, No 02 (2014)
Publisher : Balai Besar Industri Agro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (390.538 KB)

Abstract

Permasalahan yang dihadapi dalam pembuatan tepung ganyong adalah terbentuknya warna kehitaman yang dapat menurunkan penerimaan konsumen secara sensori. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh jenis bahan perendam dan waktu perendaman umbi ganyong terhadap sifat fisikokimia, derajat putih, dan kekuatan gel dari tepung ganyong yang dihasilkan. Pengaruh yang diamati adalah jenis bahan perendam (Natrium metabisulfit, asam sitrat, dan asam askorbat) dan waktu perendaman (10 - 30 menit) terhadap kecerahan warna tepung ganyong dibandingkan dengan kontrolnya. Parameter yang diamati antara lain derajat putih, komposisi kimia, sifat amilografi, kekuatan gel dan rigiditas tepung ganyong yang dihasilkan. Hasil menunjukkan bahwa perendaman ganyong dengan Na meta bisulfit 0,2% selama 30 menit memiliki kecerahan paling tinggi dibanding kontrol dan perlakuan lainnnya yaitu sebesar 68,94% dengan menggunakan alat pengukur derajat putih. Uji amilografi menunjukkan tepung ganyong dengan perlakuan perendaman natrium metabisulfit 0,2% dan asam sitrat 0,05% selama 10 menit memiliki suhu gelatinisasi paling tinggi dibandingkan kontrol dan perlakuan lainnya. Hasil uji kekuatan gel tepung ganyong menunjukkan bahwa semakin lama waktu perendaman ganyong maka kekuatan gel juga mengalami peningkatan. Kombinasi perlakuan natrium metabisulfit (0,2%) dengan asam sitrat (0,05%) menunjukkan kekuatan gel dan rigiditas tertinggi dibandingkan perlakuan lainnya.
Perbaikan Mutu Gizi Produk Olahan Pangan Tradisonal Opak Ketan dengan Penambahan Tepung Ampas Tahu (Okara) Isyanti, Mirna; Lestari, Nami
Warta Industri Hasil Pertanian Vol 31, No 02 (2014)
Publisher : Balai Besar Industri Agro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (379.693 KB)

Abstract

Opak ketan merupakan salah satu produk olahan dari beras ketan yang biasa dikonsumsi sebagai makanan ringan. Industri opak banyak tersebar di Jawa Barat, diantaranya adalah Tasikmalaya, Garut, Sukabumi, dan Bandung. Pada umumnya pengolahan opak masih dilakukan secara tradisional dan sederhana, akan tetapi memiliki prospek yang cukup baik, apabila mutunya dapat ditingkatkan. Penelitian pembuatan produk opak ketan untuk meningkatkan nilai gizinya-nya telah dilakukan. Dalam penelitian dilakukan pembuatan produk opak ketan dengan penambahan tepung ampas tahu disamping beras ketan. Penilaian secara organoleptik menunjukkan penambahan tepung ampas tahu/ okara (OPT2) sebesar 20%, merupakan produk yang lebih disukai oleh panelis, walaupun masih dapat diterima sampai dengan 30%. Analisis proksimat menunjukkan kadar air opak dengan penambahan tepung ampas tahu yang rendah (4,84%) sehingga masa simpan dapat lebih lama, kandungan protein dan lemak yang tinggi sebesar 9,81% dan 3,57%, serta karbohidrat yang cukup tinggi sebesar 80,8% mendekati opak ketan original (100% beras ketan) produksi Tasikmalaya sebesar 83,0%. Penambahan tepung ampas tahu dapat meningkatkan nilai kandungan gizi berupa protein dan lemak pada produk opak ketan.Opak ketan merupakan salah satu produk olahan dari beras ketan yang biasa dikonsumsi sebagai makanan ringan. Industri opak banyak tersebar di Jawa Barat, diantaranya adalah Tasikmalaya, Garut, Sukabumi, dan Bandung. Pada umumnya pengolahan opak masih dilakukan secara tradisional dan sederhana, akan tetapi memiliki prospek yang cukup baik, apabila mutunya dapat ditingkatkan. Penelitian pembuatan produk opak ketan untuk meningkatkan nilai gizinya-nya telah dilakukan. Dalam penelitian dilakukan pembuatan produk opak ketan dengan penambahan tepung ampas tahu disamping beras ketan. Penilaian secara organoleptik menunjukkan penambahan tepung ampas tahu/ okara (OPT2) sebesar 20%, merupakan produk yang lebih disukai oleh panelis, walaupun masih dapat diterima sampai dengan 30%. Analisis proksimat menunjukkan kadar air opak dengan penambahan tepung ampas tahu yang rendah (4,84%) sehingga masa simpan dapat lebih lama, kandungan protein dan lemak yang tinggi sebesar 9,81% dan 3,57%, serta karbohidrat yang cukup tinggi sebesar 80,8% mendekati opak ketan original (100% beras ketan) produksi Tasikmalaya sebesar 83,0%. Penambahan tepung ampas tahu dapat meningkatkan nilai kandungan gizi berupa protein dan lemak pada produk opak ketan.
Karakteristik Kerupuk dari Tepung Jagung Pulut ( Zea mays L) Aviana, Tita; Farida Hutajulu, Tiurlan
Warta Industri Hasil Pertanian Vol 31, No 02 (2014)
Publisher : Balai Besar Industri Agro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (353.884 KB)

Abstract

Jagung (Zea mays L) merupakan salah satu komoditi pangan utama di Indonesia selain beras. Penelitian ini dilakukan untuk memberikan alternatif penanganan panen jagung yang melimpah di sebagian daerah, meminimalisasi kerusakan produk selama penyimpanan serta meningkatkan nilai tambah jagung. Dalam penelitian digunakan 2 jenis tepung jagung, yaitu tepung jagung hibrida dan tepung jagung pulut.  Penelitian dilakukan dalam dua tahap yaitu: penentuan jenis tepung jagung yang digunakan dan formulasi kerupuk jagung. Formulasi yang digunakan adalah tepung jagung (20%–50%) dan tapioka (80–50%). Penilaian organoleptik terhadap kerupuk jagung dilakukan dengan skala hedonik meliputi rasa, aroma, penampakan, warna dan kerenyahan. Hasil organoleptik diperoleh produk yang paling disukai adalah produk dengan formulasi 20% tepung jagung pulu
Peran Investasi pada Sektor Industri Makanan dan Implikasinya Terhadap Ketahanan Nasional Simanjuntak, Jekson
Warta Industri Hasil Pertanian Vol 31, No 02 (2014)
Publisher : Balai Besar Industri Agro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (650.049 KB)

Abstract

Dalam lima tahun terakhir belum diketahui secara akurat peran investasi dalam menciptakan Nilai Tambah Bruto (NTB) dan penyerapan tenaga kerja dalam sektor industri makanan. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis berapa besar peran investasi sektor industri makanan dalam menciptakan 1) NTB, 2) penyerapan tenaga kerja, 3) import content, dan 4) indeks backward linkage dan forward linkage. Data diolah dengan Tabel I-O pada 66 sektor industri dengan tahun dasar 2010. Investasi di sektor industri makanan periode 2007–2011 rata-rata sebesar Rp 12,39 triliun per tahun, terbukti dapat menciptakan NTB riil sebesar Rp 4,22 triliun juta per tahun di sektor bersangkutan, dengan elastisitas investasi terhadap NTB sebesar 1,77.  Investasi tersebut berperan menciptakan penyerapan tenaga kerja sebanyak 49.158 orang per tahun, dengan elastisitas penyerapan tenaga kerja sebesar 0,98.  Import content di sektor bersangkutan sebesar 5,92% dengan nilai sebesar Rp 993.934.000.000,- per tahun. Peran investasi di sektor industri makanan berkontribusi besar terhadap pendapatan nasional dan ketenagakerjaan, yang berimplikasi cukup baik pada ketahanan nasional. Namun demikian, import content yang relatif cukup besar bila tidak dicermati dapat memperlemah ketahanan nasional.
Produksi Biosurfaktan oleh Pseudomonas aeruginosa dengan Substrat Limbah Biodiesel Terozonasi untuk Peningkatan Misri Gozan; Izzah Nur Fatimah; Cut Nanda; Abdul Haris
Warta Industri Hasil Pertanian Vol 31, No 02 (2014)
Publisher : Balai Besar Industri Agro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (417.97 KB) | DOI: 10.32765/warta ihp.v31i02.2602

Abstract

Biosurfaktan bekerja menurunkan tegangan antarmuka sehingga dapat diaplikasikan dalam peningkatan perolehan minyak bumi. Biosurfaktan dapat diproduksi dari Pseudomonas aeruginosa dengan substrat limbah biodiesel. Sayangnya, limbah ini masih memiliki kandungan senyawa yang kompleks, oleh karena itu perlu dilakukan penyederhanaan senyawa. Metode yang digunakan adalah metode ozonasi. Waktu optimum ozonasi substrat adalah 30 menit. Pemilihan waktu ini berdasar pada uji pendahuluan biosurfaktan yaitu uji oil spreading, indeks emulsifikasi dan Total Plate Count. Hasil yang diperoleh dari produksi biosurfaktan dengan substrat yang diozonasi selama 30 menit dapat menurunkan tegangan antarmuka 99,1% dan tegangan permukaan 27,7%. Meskipun terjadi penurunan kedua tegangan secara signifikan, namun nilai kedua jenis tegangan tersebut masih perlu diturunkan lagi agar memenuhi kriteria biosurfaktan yang dapat digunakan untuk peningkatan perolehan minyak bumi.
Pengaruh Perlakuan Awal dengan Variasi Waktu Perendaman dan Jenis Bahan Perendam terhadap Karakteristik Tepung Umbi Ganyong (Canna edulis KERR) Yuliasri Ramadhani Meutia; Reno Fitri Hasrini; Dede Abdurakhman
Warta Industri Hasil Pertanian Vol 31, No 02 (2014)
Publisher : Balai Besar Industri Agro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (390.538 KB) | DOI: 10.32765/warta ihp.v31i02.2603

Abstract

Permasalahan yang dihadapi dalam pembuatan tepung ganyong adalah terbentuknya warna kehitaman yang dapat menurunkan penerimaan konsumen secara sensori. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh jenis bahan perendam dan waktu perendaman umbi ganyong terhadap sifat fisikokimia, derajat putih, dan kekuatan gel dari tepung ganyong yang dihasilkan. Pengaruh yang diamati adalah jenis bahan perendam (Natrium metabisulfit, asam sitrat, dan asam askorbat) dan waktu perendaman (10 - 30 menit) terhadap kecerahan warna tepung ganyong dibandingkan dengan kontrolnya. Parameter yang diamati antara lain derajat putih, komposisi kimia, sifat amilografi, kekuatan gel dan rigiditas tepung ganyong yang dihasilkan. Hasil menunjukkan bahwa perendaman ganyong dengan Na meta bisulfit 0,2% selama 30 menit memiliki kecerahan paling tinggi dibanding kontrol dan perlakuan lainnnya yaitu sebesar 68,94% dengan menggunakan alat pengukur derajat putih. Uji amilografi menunjukkan tepung ganyong dengan perlakuan perendaman natrium metabisulfit 0,2% dan asam sitrat 0,05% selama 10 menit memiliki suhu gelatinisasi paling tinggi dibandingkan kontrol dan perlakuan lainnya. Hasil uji kekuatan gel tepung ganyong menunjukkan bahwa semakin lama waktu perendaman ganyong maka kekuatan gel juga mengalami peningkatan. Kombinasi perlakuan natrium metabisulfit (0,2%) dengan asam sitrat (0,05%) menunjukkan kekuatan gel dan rigiditas tertinggi dibandingkan perlakuan lainnya.
Perbaikan Mutu Gizi Produk Olahan Pangan Tradisonal Opak Ketan dengan Penambahan Tepung Ampas Tahu (Okara) Mirna Isyanti; Nami Lestari
Warta Industri Hasil Pertanian Vol 31, No 02 (2014)
Publisher : Balai Besar Industri Agro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (379.693 KB) | DOI: 10.32765/warta ihp.v31i02.2615

Abstract

Opak ketan merupakan salah satu produk olahan dari beras ketan yang biasa dikonsumsi sebagai makanan ringan. Industri opak banyak tersebar di Jawa Barat, diantaranya adalah Tasikmalaya, Garut, Sukabumi, dan Bandung. Pada umumnya pengolahan opak masih dilakukan secara tradisional dan sederhana, akan tetapi memiliki prospek yang cukup baik, apabila mutunya dapat ditingkatkan. Penelitian pembuatan produk opak ketan untuk meningkatkan nilai gizinya-nya telah dilakukan. Dalam penelitian dilakukan pembuatan produk opak ketan dengan penambahan tepung ampas tahu disamping beras ketan. Penilaian secara organoleptik menunjukkan penambahan tepung ampas tahu/ okara (OPT2) sebesar 20%, merupakan produk yang lebih disukai oleh panelis, walaupun masih dapat diterima sampai dengan 30%. Analisis proksimat menunjukkan kadar air opak dengan penambahan tepung ampas tahu yang rendah (4,84%) sehingga masa simpan dapat lebih lama, kandungan protein dan lemak yang tinggi sebesar 9,81% dan 3,57%, serta karbohidrat yang cukup tinggi sebesar 80,8% mendekati opak ketan original (100% beras ketan) produksi Tasikmalaya sebesar 83,0%. Penambahan tepung ampas tahu dapat meningkatkan nilai kandungan gizi berupa protein dan lemak pada produk opak ketan.Opak ketan merupakan salah satu produk olahan dari beras ketan yang biasa dikonsumsi sebagai makanan ringan. Industri opak banyak tersebar di Jawa Barat, diantaranya adalah Tasikmalaya, Garut, Sukabumi, dan Bandung. Pada umumnya pengolahan opak masih dilakukan secara tradisional dan sederhana, akan tetapi memiliki prospek yang cukup baik, apabila mutunya dapat ditingkatkan. Penelitian pembuatan produk opak ketan untuk meningkatkan nilai gizinya-nya telah dilakukan. Dalam penelitian dilakukan pembuatan produk opak ketan dengan penambahan tepung ampas tahu disamping beras ketan. Penilaian secara organoleptik menunjukkan penambahan tepung ampas tahu/ okara (OPT2) sebesar 20%, merupakan produk yang lebih disukai oleh panelis, walaupun masih dapat diterima sampai dengan 30%. Analisis proksimat menunjukkan kadar air opak dengan penambahan tepung ampas tahu yang rendah (4,84%) sehingga masa simpan dapat lebih lama, kandungan protein dan lemak yang tinggi sebesar 9,81% dan 3,57%, serta karbohidrat yang cukup tinggi sebesar 80,8% mendekati opak ketan original (100% beras ketan) produksi Tasikmalaya sebesar 83,0%. Penambahan tepung ampas tahu dapat meningkatkan nilai kandungan gizi berupa protein dan lemak pada produk opak ketan.
Karakteristik Kerupuk dari Tepung Jagung Pulut ( Zea mays L) Tita Aviana; Tiurlan Farida Hutajulu
Warta Industri Hasil Pertanian Vol 31, No 02 (2014)
Publisher : Balai Besar Industri Agro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (353.884 KB) | DOI: 10.32765/warta ihp.v31i02.2621

Abstract

Jagung (Zea mays L) merupakan salah satu komoditi pangan utama di Indonesia selain beras. Penelitian ini dilakukan untuk memberikan alternatif penanganan panen jagung yang melimpah di sebagian daerah, meminimalisasi kerusakan produk selama penyimpanan serta meningkatkan nilai tambah jagung. Dalam penelitian digunakan 2 jenis tepung jagung, yaitu tepung jagung hibrida dan tepung jagung pulut.  Penelitian dilakukan dalam dua tahap yaitu: penentuan jenis tepung jagung yang digunakan dan formulasi kerupuk jagung. Formulasi yang digunakan adalah tepung jagung (20%–50%) dan tapioka (80–50%). Penilaian organoleptik terhadap kerupuk jagung dilakukan dengan skala hedonik meliputi rasa, aroma, penampakan, warna dan kerenyahan. Hasil organoleptik diperoleh produk yang paling disukai adalah produk dengan formulasi 20% tepung jagung pulu
Peran Investasi pada Sektor Industri Makanan dan Implikasinya Terhadap Ketahanan Nasional Jekson Simanjuntak
Warta Industri Hasil Pertanian Vol 31, No 02 (2014)
Publisher : Balai Besar Industri Agro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (650.049 KB) | DOI: 10.32765/warta ihp.v31i02.2612

Abstract

Dalam lima tahun terakhir belum diketahui secara akurat peran investasi dalam menciptakan Nilai Tambah Bruto (NTB) dan penyerapan tenaga kerja dalam sektor industri makanan. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis berapa besar peran investasi sektor industri makanan dalam menciptakan 1) NTB, 2) penyerapan tenaga kerja, 3) import content, dan 4) indeks backward linkage dan forward linkage. Data diolah dengan Tabel I-O pada 66 sektor industri dengan tahun dasar 2010. Investasi di sektor industri makanan periode 2007–2011 rata-rata sebesar Rp 12,39 triliun per tahun, terbukti dapat menciptakan NTB riil sebesar Rp 4,22 triliun juta per tahun di sektor bersangkutan, dengan elastisitas investasi terhadap NTB sebesar 1,77.  Investasi tersebut berperan menciptakan penyerapan tenaga kerja sebanyak 49.158 orang per tahun, dengan elastisitas penyerapan tenaga kerja sebesar 0,98.  Import content di sektor bersangkutan sebesar 5,92% dengan nilai sebesar Rp 993.934.000.000,- per tahun. Peran investasi di sektor industri makanan berkontribusi besar terhadap pendapatan nasional dan ketenagakerjaan, yang berimplikasi cukup baik pada ketahanan nasional. Namun demikian, import content yang relatif cukup besar bila tidak dicermati dapat memperlemah ketahanan nasional.

Page 1 of 1 | Total Record : 10


Filter by Year

2014 2014


Filter By Issues
All Issue Vol 40, No 1 (2023) Vol 39, No 2 (2022) Vol 39, No 1 (2022) Vol 38, No 2 (2021) Vol 38, No 1 (2021) Vol 37, No 2 (2020) Vol 37, No 1 (2020) Vol 36, No 2 (2019) Vol 36, No 1 (2019) Vol 35, No 2 (2018) Vol 35, No 1 (2018) Vol 34, No 2 (2017) Vol 34, No 1 (2017) Vol 34, No 1 (2017) Vol 33, No 02 (2016) Vol 33, No 02 (2016) Vol 33, No 01 (2016) Vol 33, No 01 (2016) Vol 33, No 1 (2016) Vol 32, No 02 (2015) Vol 32, No 02 (2015) Vol 32, No 01 (2015) Vol 32, No 01 (2015) Vol 31, No 02 (2014) Vol 31, No 02 (2014) Vol 31, No 01 (2014) Vol 31, No 01 (2014) Vol 31, No 2 (2014) Vol 30, No 02 (2013) Vol 30, No 02 (2013) Vol 30, No 01 (2013) Vol 30, No 01 (2013) Vol 29, No 02 (2012) Vol 29, No 02 (2012) Vol 29, No 01 (2012) Vol 29, No 01 (2012) Vol 28, No 02 (2011) Vol 28, No 02 (2011) Vol 28, No 01 (2011) Vol 28, No 01 (2011) Vol 27, No 02 (2010) Vol 27, No 02 (2010) Vol 27, No 01 (2010) Vol 27, No 01 (2010) Vol 26, No 02 (2009) Vol 26, No 02 (2009) Vol 26, No 01 (2009) Vol 26, No 01 (2009) Vol 25, No 02 (2008) Vol 25, No 02 (2008) Vol 25, No 01 (2008) Vol 25, No 01 (2008) Vol 24, No 02 (2007) Vol 24, No 02 (2007) Vol 24, No 01 (2007) Vol 24, No 01 (2007) Vol 23, No 02 (2006) Vol 23, No 01 (2006) Vol 23, No 01 (2006) Vol 22, No 02 (2005) Vol 22, No 02 (2005) Vol 22, No 01 (2005) Vol 22, No 01 (2005) Vol 21, No 02 (2004) Vol 21, No 02 (2004) Vol 21, No 01 (2004) Vol 21, No 01 (2004) Vol 20, No 1-2 (2003) Vol 20, No 1-2 (2003) Vol 19, No 1-2 (2002) Vol 19, No 1-2 (2002) Vol 18, No 1-2 (2001) Vol 18, No 1-2 (2001) Vol 17, No 1-2 (2000) Vol 17, No 1-2 (2000) Vol 16, No 1-2 (1999) Vol 16, No 1-2 (1999) Vol 15, No 1-2 (1998) Vol 15, No 1-2 (1998) Vol 14, No 1-2 (1997) Vol 14, No 1-2 (1997) Vol 13, No 1-2 (1996) Vol 13, No 1-2 (1996) Vol 12, No 1-2 (1995) Vol 12, No 1-2 (1995) Vol 11, No 1-2 (1994) Vol 11, No 1-2 (1994) Vol 10, No 1-2 (1993) Vol 10, No 1-2 (1993) Vol 9, No 1-2 (1992) Vol 9, No 1-2 (1992) Vol 8, No 02 (1991) Vol 8, No 02 (1991) Vol 8, No 01 (1991) Vol 8, No 01 (1991) Vol 7, No 02 (1990) Vol 7, No 02 (1990) Vol 7, No 01 (1990) Vol 7, No 01 (1990) Vol 6, No 02 (1989) Vol 6, No 02 (1989) Vol 6, No 01 (1989) Vol 6, No 01 (1989) Vol 5, No 02 (1988) Vol 5, No 02 (1988) Vol 5, No 01 (1988) Vol 5, No 01 (1988) Vol 4, No 02 (1987) Vol 4, No 02 (1987) Vol 4, No 01 (1987) Vol 4, No 01 (1987) Vol 3, No 02 (1986) Vol 3, No 02 (1986) Vol 3, No 01 (1986) Vol 3, No 01 (1986) Vol 2, No 02 (1985) Vol 2, No 02 (1985) Vol 2, No 01 (1985) Vol 2, No 01 (1985) Vol 1, No 02 (1984) Vol 1, No 02 (1984) Vol 1, No 1 (1984) Vol 1, No 1 (1984) More Issue