cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Teknologi Pertanian Agrotechno
Published by Universitas Udayana
ISSN : 25030523     EISSN : 25488023     DOI : -
Arjuna Subject : -
Articles 134 Documents
Aktivitas Antioksidan Lactobacillus Rhamnosus FBB Secara in Vitro Husni Mubarok; Komang Ayu Nocianitri; I Dewa Gede Mayun Permana
Jurnal Ilmiah Teknologi Pertanian Agrotechno Vol 4 No 1 (2019)
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/JITPA.2019.v04.i01.p01

Abstract

Probiotik merupakan organisme hidup yang mampu memberikan efek yang menguntungkan bagi kesehatan inangnya. Lactobacillus rhamnosus yang diisolasi dari feses bayi sehat merupakan bakteri asam laktat (BAL) yang diketahui memiliki potensi sebagai probiotik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antioksidan dari isolat L. rhamnosus FBB secara in vitro. Isolat L. rhamnosus FBB tersebut antara lain: L. rhamnosus FBB nomor 21, 26, 52, 59, 75, dan 81. Uji konfirmasi menunjukkan bahwa keseluruhan isolat L. rhamnosus FBB termasuk bakteri homofermentatif, bakteri gram positif, katalase negatif dan memiliki bentuk morfologi batang berantai. Aktivitas antioksidan ditentukan dengan mengukur kemampuan penangkapan radikal bebas 1,1-diphenyl-2-picrylhydrazil (DPPH) dengan membandingkan subjek penelitian yakni supernatant, intact cell dan cell lysate. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penangkapan radikal bebas pada supernatant, intact cell dan cell lysate masing-masing adalah 39,00-66,71%, 15,76-21,28% dan 4,79-10,86%. L. rhamnosus FBB 75 dan L. rhamnosus FBB 81 menunjukkan aktivitas antioksidan tertinggi dibandingkan dengan isolat lainnya. Aktivitas penangkapan radikal bebas DPPH pada supernatant, intact cell dan cell lysate pada L. rhamnosus FBB 75 adalah 66,71%, 15,76%, 10,86% dan aktivitas antioksidan pada L. rhamnosus FBB 81 adalah 66,43%, 21,28% 9,37%. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa L. rhamnosus FBB 75 dan L. rhamnosus FBB 81 merupakan strain yang potensial untuk dikembangkan sebagai probiotik antioksidan. Probiotics are living organisms that can have a beneficial effect on the health of their hosts. Lactobacillus rhamnosus isolated from healthy infant feces is lactic acid bacteria (BAL) that has potential as a probiotic. The purpose of this study was to determine the antioxidant activity of L. rhamnosus FBB bacterial isolates in vitro. Isolates of L. rhamnosus FBB bacteria are: L. rhamnosus FBB number 21, 26, 52, 59, 75, and 81. From the confirmatory test, the overall isolates of L. rhamnosus FBB included homofermentative bacteria, gram-positive bacteria, negative catalase and morphological form of chain stems. Antioxidant activity was determined by measuring the capability of scavenging free radical 1,1-diphenyl-2-picrylhydrazil (DPPH) with comparison of research subjects with supernatant, intact cell and cell lysate. The results showed that free radical scavenging activity on supernatant, intact cell and cell lysate were 39,00-66,71%, 15,76 - 21,28% and 4,79 - 10,86% respectively. L. rhamnosus FBB 75 and L. rhamnosus FBB 81 showed higher antioxidant activity than other isolates. DPPH free radical scavenging activity on the supernatant, intact cell and cell lysate in L. rhamnosus FBB 75 was 66,71%, 15,76%, 10,86% and antioxidant activity in L. rhamnosus FBB 81 was 66,43%, 21,28% , 9,37%. The results of this study prove that L. rhamnosus FBB 75 and L. rhamnosus FBB 81 are potential strains to be developed as antioxidant probiotics.
PENGUJIAN EFEK HIPOGLIKEMIK LEDOK INSTAN SECARA IN VIVO Ni Made Yusa; I Ketut Suter
Jurnal Ilmiah Teknologi Pertanian Agrotechno Vol 2 No 2 (2017)
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diabetes mellitus (DM) merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat dunia pada saat ini. Pengendalian tingginya kadar glukosa darah pada penderita DM sangatlah penting untuk menghindari komplikasi yang lebih lanjut. Melalui diet yang cukup, aktivitas fisik yang sesuai, penggunaan bahan yang bersifat hipoglikemik dan keseimbangan asupan makronutrien dan mikronutrien diharapkan dapat tetap menjaga konsentrasi glukosa darah pada level normal. Untuk itu perlu dicari bahan pangan yang bersifat hipoglikemik dalam managemen diet penderita DM. Ledok instan adalah hasil pengembangan ledok yaitu pangan tradisional Nusa Penida, Bali, berupa bubur yang dibuat dari jagung, ubi kayu, kacang-kacangan, sayuran dan bumbu. Ledok instan berpotensi dikembangkan menjadi pangan fungsional, karena selain mengandung zat gizi yang cukup, juga mengandung komponen bioaktif yaitu serat pangan. Tujuan umum dari penelitian ini adalah mengembangkan ledok instan menjadi pangan fungsional untuk bisa digunakan sebagai pangan diet bagi penderita DM, sedangkan tujuan khususnya adalah untuk mengetahui efek hipoglikemik ledok instan secara in vivo. Penelitian menggunakan Control Group Post Test Design pada hewan coba tikus Wistar. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan empat perlakuan yaitu P0 (tanpa injeksi alloxan + pakan standar), P1 (injeksi alloxan + pakan standar), P2 (injeksi alloxan + pakan standar + ledok instan 15 %) dan P3 (injeksi alloxan + pakan standar + ledok instan 30 %). Perlakuan diulang sebanyak enam kali (masing-masing perlakuan terdiri dari 6 ekor tikus). Pengujian dilakukan selama 30 hari. Penimbangan berat badan dan analisis kadar gula darah tikus dilakukan sebelum diberikan pakan perlakuan (hari ke-0), 3 hari setelah diinjeksi alloxan (hari ke-1) dan pada hari ke 30. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tikus yang diberikan campuran pakan yang mengandung ledok sebanyak 15 % dan 30 % selama 30 hari dapat menurunkan kadar glukosa darah berturut-turut 66,96 % dan 15,60 % dan ini menunjukkan ledok bersifat hipoglikemik.
Perbandingan Hidrolisis Enzimatik Bahan Jerami Padi dengan Metode Perlakuan Menggunakan Autoclave dan Microwave Poppy Diana Sari
Jurnal Ilmiah Teknologi Pertanian Agrotechno Vol 2 No 1 (2017)
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Enzim selulase yang dihasilkan oleh Trichoderma reesei dan Aspergillus niger memiliki aktivitasyang berbeda. Hidrolisis enzimatik menggunakan enzim selulase tersebut secara terpisah akanmenghasilkan glukosa yang sedikit, namun ketika kedua enzim sellulase tersebut dikombinasikanmaka akan menghasilkan glukosa yang lebih banyak. Hasil glukosa tidak hanya dipengaruhi olehaktivitas enzim, namun juga volume dari glukosa yang di hidrolisis. Pada bahan lignoselulosa,delignifikasi sangat berpengaruh terhadap volume glukosa yang dihasilkan. Proses hidrolisisdilakukan dengan dua tahap, yaitu pretreatment dan hidrolisis itu sendiri. Tahap pertama adalahpretreatment bubuk jerami padi dengan menggunakan autoclave, dan pretreatment bubuk jeramipadi dengan menggunakan microwave. Tahap kedua adalah tahap hidrolisis dengan 2 variabeperlakuan, pertama adalah perbandingan kadar enzim selulase dari Trichoderma reesei danAspergillus niger sebanyak 1:0, 0:1, 1:1, 1:2, 1:3, 2:1 dan 3:1 (unit/unit), yang kedua adalah waktuhidrolisis itu sendiri, observasi dilakukan setiap 8 jam sekali selama 72 jam. Dari hasil penelitianyang dilakukan, diperoleh hasil glukosa tertinggi adalah 277 mg/ml dengan menggunakan bubukjerami padi yang telah di delignifikasi menggunakan microwave selama 48 jam dengan perpaduanenzim selulase dari Trichoderma reesei dan Aspergillus niger sebanyak 3:1 dengan aktivitasenzim sebesar 2,630 IU/ml.
Pemanfaatan Bekatul Jagung dan Ragi Cap Jago untuk Pembuatan Ragi Tempe dan Karakteristik Tempe yang Dihasilkan Fika Amaliyah; Ni Wayan Wisaniyasa; Ni Luh Ari Yusasrini
Jurnal Ilmiah Teknologi Pertanian Agrotechno Vol 2 No 2 (2017)
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to determine the exact concentration of Cap Jago tempe yeast on corn bran substrate that is able to produce tempe yeast with the most total mold and to know the concentration of tempe yeast with corn bran substrate which produce tempe with the best characteristic. The study consisted of 2 step each of which used a complete randomized design. The first step is to addition concentration of Cap Jago tempe yeast are 5%, 10%, 15%, 20% and 25% with 3 replications to obtain 15 experimental units. The second step to applied selected inoculum with corn bran substrate on soybean with concentration 0.05%, 0.075%, 0.10%, 0.125% and 0.15%. Tempe that produced was tested by sensory evaluation. The best concentration determination based on the result of effectiveness index test. Tempe with the best sensory evaluation then analyzed. The result of research showed that the best concentration of Cap Jago tempe yeast was 20%. The best concentration of selected tempe yeast was 0.05% with criteria were yellowish white color, typical tempe aroma, typical tempe flavor, cohesive texture, water content 60.50% , ash content 1.02%, protein content 16.90%, fat content 20.23% and carbohydrate content 1.35%.
Kadar Glukosa Darah dan Gambaran Histopatologi Ginjal Tikus Diabetik yang Diberi Diet Tempe Kacang Gude (Cajanus cajan (L) Millsp) Ni Luh Ari Yusasrini; Agus Selamet Duniaji
Jurnal Ilmiah Teknologi Pertanian Agrotechno Vol 4 No 2 (2019)
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/JITPA.2019.v04.i02.p05

Abstract

The specific purpose of this study was to determine changes in blood glucose levels and histological features of diabetic rats that were given a diet of pigeon pea (Cajanus cajan (L) Millsp) tempeh. The stages of the research included making the pigeon pea tempe, making standard and treatment feed and followed by bioassay testing using alloxan-induced diabetic rats. The analysis included proximate analysis, fiber and antioxidant capacity in raw materials, analysis of blood sugar, weight weighing and observation of kidney histopatological. The results of this study are expected to be beneficial for the development of pigeon pea as functional food, especially for the dietary therapy of patients with diabetes mellitus. The results showed that the feeding of pigeon pea tempeh showed hypoglycemic effect which was marked by a decrease in rat blood glucose levels from 323.68 mg / dL to 200.37 mg / dL. Observations on renal histology showed that the PS (-) and PTKG groups showed almost the same glomerular condition and fewer cells experienced necrosis compared to the PS (+) group.
Optimasi Sifat Fisik Tanah di Zone Perakaran untuk Peningkatan Produksi dan Kualitas Umbi Kentang I Made Nada; Made Merta; Yohanes Setiyo
Jurnal Ilmiah Teknologi Pertanian Agrotechno Vol 2 No 1 (2017)
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perbaikan sifat fisik tanah di zone perakaran dapat dilakukan dengan bahan organic yangdekomposisinya agak sulit seperti kompos kotoran ayam yang mengandung sekam. Penelitiandengan perlakuan : (1) jenis kompos, dan (2) dosis pemupukan. Jenis kompos yang dipergunakanadalah kompos kotoran ayam dan kompos kotoran sapi. Dosis pemupukan dengan kompos adalah15 ton/ha, 17.5 ton/ha, 20 ton/ha, 22,5 ton/ha dan 25 ton/ha. Setiap unit percobaan diulang 3 kali,sehingga secara keseluruhan ada 36 unit percobaan. Setiap unit percobaan berukuran 1 m x 10 m.Teknik pemupukan menggunakan kompos kotoran ayam dan kotoran sapi mampu memperbaikisifat fisik tanah terutama porositas, dan kemampuan tanah mengikat air, kompos kotoran ayammampu meningkatkan porositas menjadi lebih dari 50 % dengan kemampuan menahan air naik0,9 % jika dosis ditingkatkan 1 ton/ha. Produksi kentang konsumsi varietas granola meningkatdari 17 ton/ha menjadi 23,22 – 27.8 ton/ha. Peningkatan produksi juga diikuti dengan pergeserankelas umbi kentang konsumsi yang dihasilkan, jumlah umbi kentang konsumsi adalah sebesar16,43 – 30,44 %.
Pengaruh Nilai Hydrophile-Liphophile Balance (HLB) dan Jenis Ekstrak terhadap Karakteristik Krim Kunyit-Lidah Buaya (Curcuma domestica val.-Aloe Vera) I Gusti Ayu Sri Krsna Devi; Sri Mulyani; Lutfi Suhendra
Jurnal Ilmiah Teknologi Pertanian Agrotechno Vol 4 No 2 (2019)
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/JITPA.2019.v04.i02.p01

Abstract

ABSTRACT This study aimed to determine the effect of value Hydrophile-Liphophile Balance (HLB) and type of extract on the characteristics of turmeric-aloe vera cream (Curcuma domestica Val. – Aloe Vera) also determine the HLB and the right type of extract to produce the best characteristics of turmeric-aloe vera cream (Curcuma domestica Val. – Aloe Vera). This study used a factorial randomized block design with two factor. The first factor was the HLB which consist of three levels, namely HLB 9, 10 and 11. The second factor was an extract consisting of two levels, namely the addition of turmeric and aloe vera extract. The result of the study showed that HLB has an effect on the spread power. The extract has an effect on the degree of acidity and total phenol. The treatment of HLB and the addition of the extract did not affect homogeneity, separation ratio, viscocity and adhesion time. All creams fulfill the characteristics of SNI. Aloe vera and turmeric extract cream with HLB 10 were the best formulated cream at the 6th week storage of the following characteristics: homogeneus, separation ratio =1, spread power 4.8-5.2 cm, viscocity 15733–16667 cp, adhesion time 14.43–17.31 second, pH 4.87-5.00 and total phenol 1.08–1.36 mg GAE/g. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh nilai Hydrophile-Liphophile Balance (HLB) dan jenis ekstrak terhadap karakteristik krim kunyit – lidah buaya (Curcuma domestica Val. – Aloe Vera) yang dihasilkan serta menentukan perbandingan HLB dan jenis ekstrak yang tepat untuk menghasilkan karakteristik terbaik krim kunyit – lidah buaya (Curcuma domestica Val – Aloe Vera). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial dengan dua faktor. Faktor pertama yaitu HLB yang terdiri dari 3 taraf yaitu HLB 9, 10 dan 11. Faktor kedua yaitu penambahan ekstrak terdiri dari 2 taraf yaitu penambahan ekstrak kunyit dan lidah buaya. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan HLB berpengaruh terhadap daya sebar. Perlakuan penambahan ekstrak berpengaruh terhadap derajat keasaman dan total senyawa fenolik. Perlakuan HLB dan penambahan ekstrak tidak berpengaruh terhadap homogenitas, rasio pemisah, viskositas dan waktu lekat. Semua krim memenuhi karakteristik SNI. Krim ekstrak lidah buaya dan kunyit dengan HLB 10 merupakan krim dengan formulasi terbaik pada minggu ke-6 dengan karakteristik sebagai berikut : homogen, rasio pemisahan =1, daya sebar 4.8-5.2 cm, viskositas 15733–16667 cp, waktu lekat 14.43–17.31 detik, pH 4.87-5.00 dan total fenol 1.08–1.36 mg GAE/g.
Front matter edisi Oktober 2019 Agrotechno, JITP
Jurnal Ilmiah Teknologi Pertanian Agrotechno Vol 4 No 2 (2019)
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kelengkapan jurnal yang terdiri dari Sampul, daftar isi, dan susunan redaksi
Pengembangan Sistem E-Monev Penyaluran Pupuk Bersubsidi di Tingkat Kabupaten I W Widia; I G N Apriadi A
Jurnal Ilmiah Teknologi Pertanian Agrotechno Vol 2 No 1 (2017)
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sistem penyaluran pupuk bersubsidi di tingkat kabupaten yang diberlakukan di Indonesia saat inimasih menghadapi kendala baik dalam hal pelaporan maupun penerapan kebijakan realokasi.Penggunaan aplikasi sistem E-Monev sebagai alat memantau pencapaian pembangunan di daerahsangat memungkinkan sejalan dengan meningkatnya akses untuk koneksi internet. Tujuan darimakalah ini adalah menyajikan langkah-langkah yang diperlukan dalam pengembangan programaplikasi E-Monev dan untuk menghasilkan program aplikasi untuk kasus di Kabupaten Gianyar.Spesifikasi teknis pemrograman dalam sistem E-Monev ini menggunakan bahasa pemrogramanPHP yang dintegrasikan dengan pemrograman database MySQL. Melalui penggunaan programaplikasi E-Monev memungkinkan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas penyaluran pupukbersubsidi di tingkat Kabupaten, yakni kemudahan dalam melakukan verifikasi penyaluran secaraperiodik, penyediaan sistem pelaporan secara real time dan sebagai sistem pendukung keputusandalam penerapan kebijakan realokasi pupuk bersubsidi.
Pengaruh Konsentrasi Pelarut dan Lama Pengadukan Terhadap Karakteristik Glukomanan Ubi Talas sebagai Bahan Edible Film Buah Segar Amna Hartiati; I. A. Mahatma Tuningrat
Jurnal Ilmiah Teknologi Pertanian Agrotechno Vol 4 No 2 (2019)
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/JITPA.2019.v04.i02.p02

Abstract

Tujuan umum yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah 1) untuk mengetahui pengaruh konsentrasi pelarut dan waktu pengadukan pada karakteristik glukomanan tepung ubi talas yang diproduksi, 2) untuk mendapatkan glukomanan dengan karakteristik terbaik dari tepung ubi talas. Pelarut yang digunakan adalah etanol pada konsentrasi 50, 60 dan 70% dengan waktu pengadukan 30, 60 dan 90 menit. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok faktorial dengan dua faktor: konsentrasi pelarut dan waktu pengadukan selama ekstraksi tepung ubi talas. Konsentrasi pelarut yang digunakan untuk ekstraksi glukomanan terdiri dari 3 level, yaitu 50, 60 dan 70% (v / v). Waktu pengadukan selama ekstraksi terdiri dari tiga level, yaitu 30, 60 dan 90 menit. Parameter yang diamati adalah rendemen, kadar glukomanan, kadar pati dan kadar air. Penelitian ini terdiri dari 2 (dua) tahap, yaitu pembuatan glukomanan dari tepung ubi talas dan tahap kedua adalah hasil terbaik pada tahap satu yang akan digunakan sebagai bahan edible film buah segar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi pelarut dan waktu pengadukan memiliki pengaruh yang sangat signifikan terhadap kadar glukomanan, kadar air dan interaksinya, tidak berpengaruh nyata terhadap kadar pati, rendemen glukomanan. Karakteristik terbaik glukomanan adalah perlakuan konsentrasi pelarut etanol 70% dan waktu pengadukan 90 menit dengan kadar glukomanan 60,166%; kadar pati 0,072%; kadar air 7,313% dan rendemen 9,320% untuk tepung talas. The general objectives to be achieved from this study were: 1) to determine the effect of solvent concentration and stirring duration on the glucomannan character of Taro sweet potato flour produced; 2) to obtain glucomannan with the best characteristics of Taro sweet potato flour. The solvent used is ethanol at a concentration of 50, 60 and 70% with a stirring time of 30, 60 and 90 minutes. The study used a factorial randomized block design with two factors: solvent concentration and stirring time during the extraction of Taro sweet potato flour. The concentration of solvent used for glucomannan extraction consisted of 3 levels, namely 50, 60 and 70% (v / v). The duration of stirring during extraction consists of three levels, namely 30, 60 and 90 minutes. The parameters observed were the yield, glucomannan content, starch content, and water content. This study consisted of 2 (two) stages, namely the manufacture of glucomannan from Taro sweet potato flour and the second stage was the best result in stage one would be used as an edible film chart on fresh fruit. The results showed that solvent concentration and stirring time had a very significant effect on glucomannan content, water content, and interaction and did not significantly affect starch content, the yield of glucomannan Taro flour. The best characteristics of glucomannan were the treatment of 70% ethanol solvent concentration and stirring time of 90 minutes with glucomannan content of 60.116%; 0.072% starch content; moisture content 7.313% and 9.320% yield for Taro yam flour.

Page 6 of 14 | Total Record : 134