cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Teknologi Pertanian Agrotechno
Published by Universitas Udayana
ISSN : 25030523     EISSN : 25488023     DOI : -
Arjuna Subject : -
Articles 134 Documents
Identifikasi Jenis dan Mutu Kopi Menggunakan Pengolahan Citra Digital dengan Metode Jaringan Syaraf Tiruan Mas’ud Effendi; Ullivia Fatasya; Usman Effendi
Jurnal Ilmiah Teknologi Pertanian Agrotechno Vol 2 No 1 (2017)
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kopi merupakan salah satu komoditas pertanian di sub sektor perkebunan yang memiliki peluang bagi perekonomian Indonesia. Harga kopi di Indonesia tergantung pada mutu yang ada pada produk, oleh karena itu mutu kopi sangat penting untuk diketahui. Salah satu identifikasi mutu kopi yang paling mudah ialah dengan melihat sifat fisik kopi. Identifikasi jenis kopi secara kasat mata sangat sulit untuk dibedakan bagi masyarakat pada umumnya sehingga diperlukan sebuah keahlian khusus. Salah satu metode untuk identifikasi jenis dan mutu kopi adalah pengolahan citra digital yang dikombinasikan dengan metode Jaringan Syaraf Tiruan (JST) dan algoritma Learning Vector Quantization (LVQ). Metode pengolahan citra digital ini tidak membutuhkan biaya yang tinggi serta waktu yang dibutuhkan untuk mengidentifikasi juga singkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sistem yang mampu mengidentifikasi biji kopi sesuai dengan jenis dan mutunya. Mutu kopi terdiri atas mutu I-VI untuk masing-masing jenis Robusta dan Arabika. Data citra yang digunakan sebanyak 570 gambar dengan jumlah 30 gambar untuk masing-masing mutunya. Perbandingan data yang digunakan untuk training dan testing yaitu 70% dan 30%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa akurasi sistem terbaik sebesar 73.7% dengan menggunakan hidden neuron 19, learning rate 0.001, epoch 1000, dan error goal 0.001. Hasil pengenalan sistem menunjukkan bahwa dari 19 mutu kopi terdapat 12 diantaranya yang teridentifikasi dengan benar 100%.
Aktivitas Antioksidan Ekstrak Bubuk Kunyit (Curcuma domestica Val.) Lutfi Suhendra
Jurnal Ilmiah Teknologi Pertanian Agrotechno Vol 2 No 2 (2017)
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to find out the effect of the concentration of solution and drying temperature in the process of turmeric extraction and to find out the same for producing extract with optimal rendemen and antioxidant activity. The experiment used completely random design and the factorial pattern with the first factor being the solution concentration which consisted of 6 levels, that is, in the concentration of 0%, 30%, 50%, 70%, and 90%. The second factor was the drying temperature which consisted of three levels, they are: 40oC, 50oC, and 60oC with two time repetition. In the examination of the antioxidant activity of turmeric extract, the following tests were done: total phenol (Julkunen-Tito method), the ability of capturing free radical diphenylpikrihidrazil (DPPH), ferry thiosianat method (FTC), and thobarbituric acid method (TBA). The results showed that the concentration of solution and drying temperature affects all parameters under observation, except for the rendemen that is not affected by solution concentration, and there was interaction of treatment in all the parameters observed. Test of FTC and TBA showed that there was antioxidant activity in the turmeric extract where it was able to inhibit the formation of peroxide and malonaldehyde in the oxidization reaction of fatty acid. The turmeric extract with the optimal antioxidant activity was obtained at the treatment of concentration 50% at the temperature of 60oC with the rendemen value of 7.92%, the total amount of phenol 2.82% and the value of DPPH of 1.13%.
Analisa Total Mikroba dan Kesegaran Sayuran dengan yang disimpan dengan Teknik Top Ice Cooling dalam Styrofoam Box Ida Ayu Rina Pratiwi Pudja; Pande Ketut Diah Kencana
Jurnal Ilmiah Teknologi Pertanian Agrotechno Vol 2 No 1 (2017)
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui total mikroba dan kesegaran dari brokoli, bawang prei dan tomat selama penyimpanan dingin sederhana dengan teknik top ice cooling. Perlakuan penelitian ini menggunakan wadah Styrofoam box yang diisi es sebagai pendingin sederhana. Jumlah es yang digunakan sebanyak 100% dan tanpa pendinginan sebagai kontrol. Penggantian es dan pengamatan dilakukan setiap tiga hari sekali selama enam hari. Parameter yang diamati adalahtotal mikroba. Hasil penelitian menunjukkan bahwa total mikroba brokoli, bawang prei dan tomat mengalami peningkatan selama penyimpanan. Peningkatan total mikroba berlangsung lambat selama penyimpanan dingin. Total mikroba tertinggi pada tomat kontrol (KT) yaitu 3,5 x 109Cfu/gram. Total mikroba paling rendah pada bawang prei selama penyimpanan dingin (PP) yaitu 0,5 x 109 Cfu/gram. Selama penyimpanan warna hijau dari brokoli dan bawang prei berubah kuning, dan warna merah dari tomat berubah merah tua selama penyimpanan. Tekstur dari brokoli, bawang prei dan tomat berubah layu selama penyimpanan. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa teknik top ice cooling memperlambat perkembangan total mikroba pada sayuran
Pengembangan Sistim LEISA untuk Meningkatkan Produktivitas dan Kualitas Umbi Kentang (Solanum Tuberosum L.) Yohanes . Setiyo; Ketut Budi Susrusa; I G.A. Lani Triani; I D.G. Mayun Permana
Jurnal Ilmiah Teknologi Pertanian Agrotechno Vol 1 No 2 (2016)
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian aplikasi sistem LEISA (Low External Input on Sustainable Agriculture) padabudidaya kentang adalah untuk peningkatan produktivitas dan kualitas kentang. Percobaandirancang dengan rancangan acak kelompok (RAL) dengan lima perlakuan dosis pemupukankompos kotoran ayam. Dosis pemupukan kompos adalah: 0 kg/ha (kontrol), 10 kg/ha, 12,5 ton/ha,15 ton/ha, dan 17,5 ton/ha, dan 20 ton/ha yang dikombinasikan dengan pupuk NPK dosis 250kg/ha. Parameter yang diamati adalah: sifat fisik tanah, kesuburan lahan, populasi bakteri di tanah,produktivitas lahan dan kualitas umbi kentang. Sistim LEISA dengtan dosis pupuk kompos 20ton/ha mampu menghasilkan kentang menjadi 30,7 ton/ha atau 1,17 kg/pohon. Jumlah umbikentang konsumsi hasil penelitian 2016 adalah sebesar 76,84–87,71 %, sedangkan kentang kelasbibit adalah 9,25–22,06 %. Porositas tanah mencapai 50 % dengan kemampuan tanah menahanair 28 % pada dosis pemupukan kompos kotoran ayam 15 ton/ha. Pada dosis ini kandungan bahanorganic tanah lebih dari 5 % dengan KTK 23,8 me/100g atau lahan pada kategori subur. Selainitu, pada kondisi pH mendekati netral (6,8–6,9) bakteri yang ada dengan populasi 2,2 x 103–4,7 x108 cfu The research objective of applications LEISA (Low External Input on Sustainable Agriculture)system on the cultivation of potatoes was to increase productivity and quality of potatoes tubers.The experiment was designed with a randomized block design (CRD) with six treatments ofchicken manure compost fertilizer dosage. Dose fertilizing compost are: 0 ton/ha (as control), 10tons/ha, 12.5 tons/ha, 15 tons/ha, and 17.5 tons/ha and 20 tons/ha. This fertilizer was combinedwith NPK fertilizer 250 kg/ha. Parameters measured were: the physical properties of the soil, landfertility, the population of bacteria in the soil, land productivity and quality of potato tubers.LEISA systems with dose of compost 20 tons/ha are able to produce potatoes to 30.7 tons/ha or1.17 kg/tree. Total consumption of potato tuber from the research was 76.84 - 87.71%, while theclass of seed potatoes was 9.25 - 22.06%. Porosity of the soil was more than 50% with the abilityof soil to retain water 28 % w.b at doses of chicken manure fertilizer compost 15 tons/ha. At thisdose soil organic matter content of more than 5% with CEC was 23.8 me/100g or land wascategorized fertile soil. In addition, at pH close to neutral (6.8 to 6.9) existing bacterial populationwas 2.2 x 103 - 4.7 x 108 cfu.
Analisis Iklim Mikro di Greenhouse dengan Atap Tipe Arch untuk Budidaya Bunga Krisan Potong Yohanes Setiyo; S Sumiyati; Ni Putu Yuliasih
Jurnal Ilmiah Teknologi Pertanian Agrotechno Vol 4 No 1 (2019)
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/JITPA.2019.v04.i01.p04

Abstract

Petani di Desa Candikuning membangun greenhouse untuk budidaya bunga krisan potong tanpa melakukan perhitungan teknis. Greenhouse tersebut dibangun berdasarkan pada ketersediaan bahan baku lokal, biaya tersedia dan topografi wilayah. Analisis iklim mikro pada greenhouse dengan atap tipe arch untuk optimasi kecepatan pertumbuhan dan kualitas bunga krisan yang dihasilkan menjadi obyek penelitian. Data-data yang dikumpulkan adalah: data iklim mikro (suhu, kelembaban, dan intensitas cahaya), data pertumbuhan tanaman krisan (tinggi tanaman) dan data kualitas bunga (jumlah dan diameter bunga). Hasil penelitian terhadap intensitas cahaya rata-rata di greenhouse dengan tinggi atap 2,5 m, 3,0 m dan 3,5 m masing-masing adalah : 27.6 ± 5.5 k.lux, 27,5 ± 4,3 k.lux dan 29.5 ± 2,5 k.lux dengan suhu rata-rata adalah 21,1 ±0,2 oC, 27,5 ±0,17 oC dan 21,2 ±0,3 oC. Intensitas cahaya yang memasuki ruangan greenhouse sebesar 20 – 30 % dari intensitas cahaya yang mengenai atap bangunan. Kelembaban udara di ruang greenhouse tersebut masing-masing adalah 73,3 ± 0,5%, 77,5 ± 0,4 %, dan 86,3 ± 0,7 %. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah energi radiasi matahari yang diterima atap dan dinding greenhouse untuk menaikkan suhu ruangan dan intensitas cahaya dari greenhouse secara efektif untuk mendukung proses fotosintesis, sehingga tanaman berbunga pada ketinggian 70-80 cm dengan bunga pertama berdiameter rata-rata 7,5 ± 0,6 cm. Farmers in Candikuning Village built a greenhouse for chrysanthemum cut flowers cultivation without performing technical calculations. The greenhouse was built based on the availability of local raw materials, available costs, and regional topography. Micro-climate analysis on roof-type greenhouse with arch type to optimize the growth speed and quality of the chrysanthemum produced is the object of research. The data collected are microclimate data (temperature, humidity, and light intensity), data on the growth of chrysanthemum plants (plant height) and flower quality data (number and diameter of flowers). The results of the study on the average light intensity in greenhouses with roof height of 2.5 m, 3.0 m and 3.5 m respectively are: 27.6 ± 5.5 k.lux, 27.5 ± 4.3 k.lux and 29.5 ± 2.5 k.lux with an average temperature of 21.1 ± 0.2 oC, 27.5 ± 0.17 oC and 21.2 ± 0.3 oC. The intensity of the light entering the greenhouse room is 20-30% of the intensity of light that affects the roof of the building. The air humidity in the greenhouse space is 73.3 ± 0.5%, 77.5 ± 0.4%, and 86.3 ± 0.7%, respectively. This shows that the amount of solar radiation energy received by the roof and walls of the greenhouse to increase the room temperature and light intensity from the greenhouse effectively to support photosynthesis so that the plants flower at an altitude of 70-80 cm with the first flower with an average diameter of 7.5 ± 0.6 cm
Inventarisation and Study of Sere kedele Quality in Local Market in Gianyar Regency Made Dwi Widyantari; I Putu Suparthana; I D. G. Mayun Permana
Jurnal Ilmiah Teknologi Pertanian Agrotechno Vol 2 No 2 (2017)
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The aims of this research was to determine and inventory diversity of sere kedele production process traditionally in Gianyar Regency and to know the different of nutritional aspect on sere kedele produced. This research was conducted in 2 stages. The first stage is a survey to obtain information on materials and production equipment and sere kedele processing. The data obtained are tabulated and presented descriptively. The second stage is the analysis of nutritional components of sere kedele that includes water content, ash content, protein content, fat content and carbohydrate content. The results of the research in the first stage shows that in Gianyar Regency there are 3 subdistricts that produce sere kedele Sukawati, Gianyar and Blahbatuh, there are variations in the processing method used include boiling duration, fermentation length, spice addition technique before and after fermentation and fermentation container used closed and somewhat open. The results of the second stage of research showed that the nutritional components of sere kedele includes water content ranges from 56.89% to 64.65%, ash content ranges from 1.56% to 2.42%, protein content ranges from 14.90% to 20.93%, fat content ranges between 5.34% to 9.50% and carbohydrate content ranges from 10.81.% to 12.97%.
Pemantau Suhu dan Kadar Air Kompos Berbasis Internet Of Things (Iot) dengan Arduino Mega dan Esp8266 Putu Gede Budisanjaya; I Wayan Tika; . . Sumiyati
Jurnal Ilmiah Teknologi Pertanian Agrotechno Vol 1 No 2 (2016)
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam proses pengomposan kondisi suhu dan kadar airnya bersifat spesifik agar prosespengomposan dapat berjalan dengan baik. Maka dari itu suhu dan kadar air perlu dipantau secarakontinu. Rancangan alat pemantau suhu dan kadar air pada penelitian ini memantau secara realtime selama proses pengomposan jerami dan kotoran ayam. Alat ini digabungkan denganteknologi internet yang disebut Internet of Things (IoT). Alat pemantau suhu dan kadar air initerdiri dari board mikrokontroler Arduino Mega 2560, sensor suhu DS18B20, sensor kadar airberbasis resistif dengan IC 555 sebagai current excitation. Hasil suhu dan kadar air ditampilkanpada LCD 4x20 dan dapat dimonitor secara online pada situs thingspeak.com karena adanyamodul wifi ESP8266. Data suhu dan kadar air bahan kompos juga disimpan pada sd card In composting process, temperature and water content are specific thus needs to be monitoredcontinuously. The objective of this study was to monitor temperature and moisture content in realtime during the process of straw and chicken manure composting. This device combined withInternet technology called the Internet of Things (IOT) and consist of Arduino Mega 2560 board,DS18B20 temperature sensor, resistive based moisture content probe with IC 555 as the currentexcitation. The results of the temperature and moisture content displayed on the LCD 4x20 andcan be seen online at sites thingspeak.com because transmitted by ESP8266 wifi module. Datatemperature and moisture content of compost material was also stored to the sd card
Pengaruh Konsentrasi Larutan Asam Asetat Dan Lama Perendaman Terhadap Karakteristik Gelatin Kulit Ikan Mahi-Mahi (Coryphaena hippurus) Puti Fauziyyah; Ni Luh Ari Yusasrini; Luh Putu Trisna Darmayanti
Jurnal Ilmiah Teknologi Pertanian Agrotechno Vol 2 No 2 (2017)
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The aim of this research was to know the effect of acetic acid concentration and soaking time on characteristics of mahi-mahi (Coryphaena hippurus) fish skin gelatin and to know the right acetic acid concentration and soaking time to produce the best characteristics of gelatin. The design used in this research was completely randomized factorial design with the factors was concentration of acetic acid in three levels i.e 0,5%, 1%, 1,5% and soaking time in three levels i.e 12, 18 and 24 hours. Data were analyzed by analysis of variance, followed by Duncan Multiple Range Test (DMRT). The result of this research showed that the interaction between acetic acid concentration and soaking time had a very significant effect on yield, pH, gel strength, viscosity, lightness, moisture content, protein content and significant effect on ash content. The best characteristic of mahi-mahi fish skin gelatin at concentration of acetic acid 0,5% for 12 hours with yield of 26,38%, pH value 5,13, gel strength 107,12 bloom, viscosity 16,40 cP, lightness 29,77, water content 8,47%, ash content of 1,11%, and protein content of 90,4%.
Kajian Mengenai Perkembangan dan Pengembangan Kain Tenun Ikat Endek Klungkung dalam Perspektif Industri dan Budaya Cokorda Anom Bayu Sadyasmara; Ida Bagus Wayan Gunam
Jurnal Ilmiah Teknologi Pertanian Agrotechno Vol 2 No 1 (2017)
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai percontohan pola pergeseran aktivitas Masyarakat Bali melalui sebuah komoditas, yang dalam hal ini adalah komoditas berbasis budaya dan melihat pola perkembangan dan pengembangan Endek sebagai sebuah komoditas berbasis budaya di Kabupaten Klungkung. Studi ini menggunakan pendekatan gabungan dari metode penelitian historis, etnologi, deskriptif kualitatif dan kultural. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi dan wawancara langsung kepada para stakeholder yang ditentukan menggunakan metode purposive dan snowball sampling. Kerajinan tenun endek di Klungkung dapat menggambarkan adanya pergeseran aktivitas pada masyarakat di Klungkung. Aktivitas menenun yang semula merupakan aktivitas sekunder kemudian berkembang ataupun bergeser menjadi salah satu aktivitas primer (mata pencaharian). Bergesernya fungsi aktivitas adalah sebagai akibat dari bergesernya fungsi dari kain endek yang sebelumnya adalah artefak bergeser menjadi komoditas. Pola perkembangan dan pengembangan yang terjadi pada kain endek di gerakkan oleh proses adopsi teknologi, yakni teknologi yang terkandung pada fasilitas rekayasa (ATBM), teknologi yang terkandung dalam informasi yakni media (cetak, televisi, internet), teknologi yang terkandung pada manusia (Observasi, Experience) dan teknologi yang terkandung dalam organisasi (proses akulturasi). Proses adopsi teknologi mengakibatkan terjadinya perkembangan melalui sebuah pengembangan yang kemudian menghasilkan bentuk baru dikenal dengan istilah komodifikasi.
Pendekatan SHIP (Sistemik, Holistik, Interdisipliner, Partisipatori) pada Program Biogas di Desa Kelating, Kecamatan Kerambitan, Kabupaten Tabanan Provinsi Bali I Nyoman Sucipta; I Made Nada; Wayan Citra Wulan
Jurnal Ilmiah Teknologi Pertanian Agrotechno Vol 1 No 2 (2016)
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Program biogas sudah dikenal di Indonesia sejak lama. Adanya program tersebut berbagaimanfaat yang diperoleh selain untuk pengadaan energi juga merupakan teknologi yang tanggapterhadap kebutuhan masyarakat, terutama dalam pengolahan limbah untuk mengurangipencemaran lingkungan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan program biogasdan karakteristik pengguna bioreaktor di desa KelatingKendala program biogas di desaKelating, terutama dalam sistem dan disain biorektor serta pengolahan kotoran sapi menjadikompos dianggap lebih menguntungkan. Juga program biogas di desa tersebut berbasis individuyang sedikit sekali melibatkan partisipasi masyarakat. Pada kondisi tersebut biasanya petanitidak tidak mampu mengarahkan kemampuannya secara optimal. Berbeda dengan programberbasis masyarakat adalah pelibatan fisik, mental, emosi, pikiran dan prilaku seseorang didalam situasi kegiatan kelompok dan mengupayakan agar setiap orang berkontribusi samadalam menentukan hasil kelompok dan dalam menyampaikan pendapatnya. Salah satupendekatan yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah tersebut adalah denganpendekatan SHIP (SHIP Approach) Sistemik (Systemics), Holistik (Holistics), Interdisipliner(Interdiciplinary) dan Partisipatori (Participatory). Pada tahap pelaksanaan penelitian, langkahlangkahyang dilakukan adalah ceramah, diskusi dan pengumpulan data dengan mengisikuesioner penilaian petani terhadap program biogas. Karakteristik pengguna bioreaktor adalahberjenis kelamin laki-laki dengan rentangan umur antara 38 sampai 55 tahun, rerata 47,00 ±5,21 tahun. Berat badan subyek berkisar antara antara 55 sampai 72 kg dengan rerata 66,45 ±4,50 kg, dan tinggi badannya berada pada rentangan 155 sampai 175 cm dengan rerata 167,60 ±4,75 cm. Pengalaman kerja subyek berkisar antara 13 sampai 24 tahun dan rerata 23,70 ± 5,93tahun. Hasil analisis SWBR (strength, weakness, benefit dan risk), kelebihan yang ada di dalamdiri anggota kelompok menjadi strength, kelemahan menjadi weakness, keuntungan yangdiperoleh dengan adanya perbaikan menjadi benefit, dan resiko yang akan dihadapi bilaperbaikan dilakukan menjadi risk, dengan demikian pelaksanaan program biogas di desaKelating tetap tidak terlaksana dengan baik walaupun sudah melibatkan petani, tokohmasyarakat, pimpinan, kepala lingkungan dan instansi terkait, hal tersebut karena berbagaiketerbatasan terutama pola fikir tentang manfaat biogas.

Page 4 of 14 | Total Record : 134