cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Teknologi Pertanian Agrotechno
Published by Universitas Udayana
ISSN : 25030523     EISSN : 25488023     DOI : -
Arjuna Subject : -
Articles 134 Documents
Peningkatan Efisiensi Penggunaan Air Irigasi dengan Aplikasi Jadual Tanam Secara “Nyorog” pada Subak I Wayan Tika; I. A. Bintang Madrini; Sumiyati .
Jurnal Ilmiah Teknologi Pertanian Agrotechno Vol 4 No 1 (2019)
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/JITPA.2019.v04.i01.p05

Abstract

Salah satu program penting dalam intensifikasi budidaya padi adalah pengelolaan air irigasi yang efisien. Pada subak di Bali pelaksanaan jadual tanam biasanya dilakukan secara serenpak sehingga terjadi puncak kebutuhan air yang tinggi. Akibatnya sangat berisiko terhadap kekurangan atau kelebihan air irigasai pada subak tersebut. Kondisi demikian menyebabkan efisiensi penggunaan air irigasi pada subak menjadi rendah. Salah satu solusi untuk meingkatkan efisiensi penggunaan air irigasi tersebut adalah dengan melakukan jadual tanam tidak serenpak yang pada subak dikenal dengan istilah nyorog. Dengan demikian perlu dikaji besarnya peningkatan efisiensi penggunaan air irigasi jika jadual tanam dilakukan secara nyorog Berdasarkan data yang telah dikompilasi diperoleh efisiensi penggunaan air irigasi yang dilakukan saat ini sebesar 76,52%. Saat ini pada obyek penelitian jadual tanam dibagi menjadi dua kelompok dengan beda jadual tanam antar kelompok tersebut sekitar satu bulan, dengan awal jadual tanam mulai Pebruari I. Jika dilakukan jadual tanam secara serempak pada Pebruari II diperoleh efisiensi penggunaan air irigasi sebesar 69,05%. Jika jadual tanam dilakukan secara nyorog dengan membagi subak menjadi empat kelompok dan setiap kelompok perbedaan jadual tanam sekitar setengah bulan serta awal jadual tanam pada Bulan Pebruari I maka diperoleh efisiensi penggunaan air irigasinya 86,52%. Dengan demikian jadual tanam secara nyorog dapat meningkatkan efisiensi penggunaan air irigasi dari 69,05% menjadi 86,52%. One important program in the intensification of rice cultivation is efficient irrigation water management. In subak in Bali the planting schedule is usually carried out simultaneously so that there is a high peak of water demand. As a result, it is very risky for irrigation water shortages or excess in the subak. Such conditions cause the efficiency of the use of irrigation water in subak to be low. One solution to improve the efficiency of the use of irrigation water is by not planting simultaneously which are known as nyorog in subak. Thus, it is necessary to assess the magnitude of the increase in the efficiency of the use of irrigation water if the planting schedule is carried out in a systematic manner. Based on the data that has been compiled in Subak Guama the efficiency of the use of irrigation water is 76.52%. At present the object of the planting schedule is divided into two groups with different planting schedules between groups of about one month, with the start of the planting schedule starting in February I. If the planting schedule is simultaneously held in February II, the efficiency of irrigation water use is 69.05%. If the planting schedule is carried out systematically by dividing subak into four groups and each group different planting schedules of about half a month and the beginning of the planting schedule in February I, it is obtained that the water use efficiency of irrigation is 86.52%. Thus the planting schedule nyorog can increase the efficiency of irrigation water use through 69.05% to 86.52%.
Karakteristik Kapsul Ekstrak Pewarna Buah Pandan (Pandanus tectorius) Menggunakan Penyalut Maltodekstrin dan Karaginan Ardhinata Antares; Ni Made Wartini; Luh Putu Wrasiati
Jurnal Ilmiah Teknologi Pertanian Agrotechno Vol 2 No 2 (2017)
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanaman pandan tersebar di kawasan pantai dan kepulauan di Asia Timur dan Selatan sampai di Polynesia. Buah tanaman pandan mengandung karoten yang biasa digunakan sebagai bahan pewarna melalui proses ekstraksi dan enkapsulasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahu efek dari perbandingan maltodekstrin dan karagenan sebagai bahan pengkapsul dari ekstrak buah tanaman pandan. Perlakuan dalam penelitian ini menggunakan rancangan blok teracak satu faktor yaitu rasio bahan maltodekstrin dan karagenan, yaitu maltodekstrin : karagenan masing-masing 10% : 0%, 9,5% : 0,5%, 9% : 1%, 8,5% : 1,5%, 8% : 2%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbandingan kedua bahan pengkapsul tersebut berpengaruh sangat nyata (P< 0.01) terhadap kandungan air, total karoten, kelarutan, permukaan karoten, serta efesiensi pengkapsulan. Adapun parameter tersebut masing-masing adalah kandungan air 9.11-12.19%, total karoten 502.53-970.91 mg/ 100g, kelarutan 72.44-85.04%, permukaan karoten 281.76-361.83mg/100g, efesiensi pengkapsulan 27.99-70.98%.
Pengaruh Pelapisan dengan Emulsi Minyak Wijen dan Kelapa Sawit Mentah terhadap Rerata Susut Bobot, Total Padatan Terlarut dan Rerata Laju Respirasi pada Buah Manggis (Garcinia Mangostana L.) Gede . Arda; Ni Luh Yulianti
Jurnal Ilmiah Teknologi Pertanian Agrotechno Vol 1 No 2 (2016)
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan jenis bahan pelapis dan konsentrasi terbaik yangmampu mempertahankan mutu buah manggis selama penyimpanan di suhu ruang. Penelitianmenggunakan Rancangan acak lengkap dengan 2 faktor yaitu jenis bahan pelapis (Minyak Wijendan CPO) dan konsentrasi minyak yang digunakan (1%, 5% 20%, dan 30%). Masing-masingperlakuan diulang sebanyak 2 kali sehingga akan diperoleh 16 unit perlakuan. Parameter yangdiamati adalah susut bobot buah, Total Padatan Terlarut (TPT), dan laju respirasi buah manggisselama penyimpanan. Berdasarkan data yang diperoleh diketahui bahwa buah manggis yangdilapisi menggunakan minyak Wijen 30% memberikan persentase susut bobot terkecil yaitusebesar 4,89%. dan rata-rata nilai Total Padatan Terlarut terendah yaitu sebesar 16,98o brix. Lajurespirasi juga menunjukkan bahwa konsentrasi emulsi minyak berbanding terbalik dengan lajurespirasi buah manggis yang dilapisi The aims of this research were to obtain the best kind of coating material and consentrations ofnatural oil which could preserve the quality of mangosteen during storage. This research appliedComplete Randomized Design using 2 factor that was the kinds of natural oil (sesame oil, andcrude palm oil) and emulsion consentrations (1%, 5% to 20%, and 30%). In addition, eachtreatment was repeated twice to obtain 16 experimental units. Observed parameters were weightloss, Total Soluble Solid (TSS) and respiration rate of mangosteen during storage. According tothe results, there were found that the mangosteen coated using 30% sesame oil had the smallestpercentage of weight loss and Total Soluble Solid with about 4.89% and 16.98 °brix respectively.Respiration rate show that the oil concentration in emulsion was inversely proportional torespiration rate of mangosteen coated by that emulsion
Pengaruh Konsentrasi Konyaku terhadap Sifat Fisik, Kimia dan Sensori Jelly Drink Air Kelapa Muda Putu Wirya Darsana; Ni Luh Ari Yusasrini; I Ketut Suter
Jurnal Ilmiah Teknologi Pertanian Agrotechno Vol 4 No 1 (2019)
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/JITPA.2019.v04.i01.p02

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi konyaku terhadap karakteristik jelly drink air kelapa muda dan untuk mengetahui konsentrasi konyaku yang tepat yang mampu menghasilkan jelly drink air kelapa muda dengan karakteristik terbaik. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan perlakuan yaitu perbedaan konsentrasi konyaku yang terdiri dari 5 taraf 0,05%; 0,075%; 0,10%; 0,125%; 0,15%. Perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga didapat 15 unit percobaan. Data yang diperoleh dianalisis dengan sidik ragam dan apabila perlakuan berpengaruh nyata terhadap variabel yang diamati maka dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukan bahwa penambahan konyaku berpengaruh sangat nyata terhadap tekstur, kandungan serat kasar, serta berpengaruh nyata terhadap penerimaan keseluruhan dan tidak berpengaruh nyata terhadap kalium, warna, aroma dan rasa jelly drink. Konsentrasi konyaku 0,15% mampu menghasilkan jelly drink terbaik dengan karakteristik : tekstur 54,97 N, kadar kalium 0,95 ml/L, serat kasar 1,40% dengan parameter warna disukai, aroma disukai, tekstur disukai dan kenyal, rasa disukai, dan penerimaan keseluruhan disukai. This study aims to determine the effect of konyaku concentration on the physical, chemical and sensory properties of jelly drink by young coconut water to produce jelly drinks with the best characteristics. The experimental design used was Completely Randomized Design with difference treatment of konyaku concentration added to young coconut water consist of 5 levels: 0,05%; 0,075%; 0,10%; 0,125%; 0,15%. Treatment was repeated 3 times to obtain 15 units of trials. The data obtained from the results of the study were analyzed by variance and if the treatment had significant effect on the observed variables then continued with Duncan test. The results showed that the concentration of konyaku 0,15% was able to produce the best jelly drink with the characteristics: texture 54,97 N, potassium level 0,95 ml/L, crude fiber content 1,40% with color parameter preferred, aroma preferred, texture preferred and very chewy, feelings preferred, and overall acceptance is favored.
Kerusakan Aktivitas Antioksidan Ekstrak Bubuk Simplesia Rimpang Jahe (Zingiber officinale Roscoe) oleh Cahaya dan Panas Lutfi Suhendra
Jurnal Ilmiah Teknologi Pertanian Agrotechno Vol 1 No 2 (2016)
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian adalah meminimalkan terbentuknya oksigen singlet dengan cara meminimalkan pengaruh cahaya pada tahap proses pengeringan dalam pembuatan simplesia jahe sehingga diperoleh kandungan antioksidan yang tinggi. Penelitian ini menentukan cara dan lama pengeringan yang tepat pada pembuatan simplesia jahe. Penelitian ini dicobakan dengan menggunakan dua cara pengeringan yaitu pengeringan oven (suhu 45oC dalam gelap) dan penjemuran sinar matahari (cahaya dan panas). Kedua cara pengeringan tersebut divariasi dengan lama pengeringan yaitu 0, 5, 10, 15, 20, 25, 30, 35, 40, 45 50, dan 55 jam yang diulang dua kali. Aktivitas antioksidan sintetis Butylated Hidroxytoluene (BHT) digunakan sebagai pembanding. Pengujian meliputi aktivitas antioksidan dengan metode Thiobarbituric Acid (TBA) dan Ferry Thiocyanate (FTC). Data dari masing-masing cara pengeringan dianalisis dengan analisis regresi linier, kuadratik dan eksponensial. Penentuan persamaan dan grafik terpilih dilihat dari nilai R2 tertinggi. Hasil Aktivitas antioksidan simplesia jahe pada beberapa pengujian (FTC dan TBA), metode pengering oven (panas) mempunyai kemampuan aktivitas antioksidan lebih baik dibandingkan metode pengering sinar matahari (cahaya dan panas). Pengering oven yang mempunyai aktivitas tinggi dengan kadar air di bawah 10% yaitu pada lama pengeringan 15 jam pada suhu 45oC. Konsentrasi optimum ekstrak bubuk simplesia jahe yang mempunyai aktivitas antioksidan setara dengan aktivitas antioksida sintesis BHT (200 ppm) adalah 1800 ppm.
Pengaruh Perbandingan Ubi Jalar Ungu (Ipomoea batatas var ayamurasaki) dan Terigu terhadap Karakteristik Kue Pia Agus Selamet Duniaji; Maya Anita Putri; N.L. Ari Yusasrini
Jurnal Ilmiah Teknologi Pertanian Agrotechno Vol 1 No 2 (2016)
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study was aimed to determine the effect of purple-fleshed sweet potato and wheat flour ratioon characteristics of Pia cake and to determine the best ratio of purple sweet potato and wheatflour to produce Pia cake with the best characteristics. The experimental design used wascompletely randomized design (CRD) by treatment with purple sweet potato in a row as follows:15%, 20%, 25%, 30%. Each treatment was repeated four times to obtain 16 experimental units.The results showed that the treatment comparison purple-fleshed sweet potato and wheat floureffect on water content, protein content, fat content, and carbohydrate content and the sensoryproperties of Pia cake (color, flavor, texture, and overall acceptance). However, there is nosignificant effect found on ash content, aroma and flavor. The best characteristic of pia cake wasobtained on treatment with purple-fleshed sweet potato ratio of 25% and wheat 75% with 23.12%moisture content, ash content of 0.77%, 8.09% protein content, fat content 8.78%, 58.80%carbohydrate levels and levels of 0.51% anthocyanins. On sensory properties are found that color5.8 (like), the aroma of 5.2 (rather like), flavor 5.6 (like), the texture of 6.05 (like) and the overallacceptance of 6.55 (really like).
Pengaruh Penambahan Konsentrasi Gula dan Lama Fermentasi pada Proses Pembuatan Sweet Dessert Wine Buah Naga Super Red Gede Bagus Suwarrizki G. P; Ida Bagus Wayan Gunam; I Made Mahaputra Wijaya
Jurnal Ilmiah Teknologi Pertanian Agrotechno Vol 4 No 1 (2019)
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/JITPA.2019.v04.i01.p06

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk untuk mengetahui bagaimana pengaruh penambahan konsentrasi gula pasir dan lama fermentasi dalam proses pembuatan sweet dessert wine buah naga super red terhadap karakteristik produk sweet dessert wine dari buah naga super red serta untuk mengetahui perlakuan penambahan konsentrasi gula pasir dan lama fermentasi manakah yang menghasilkan karakteristik sweet wine dari buah naga super red terbaik. Hasil dari analisis keragaman menunjukkan bahwa faktor penambahan konsentrasi gula berpengaruh sangat nyata terhadap kadar etanol, total padatan terlarut dan total gula, tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap pH dan total fenol. Faktor lama fermentasi berpengaruh sangat nyata terhadap total etanol, total padatan terlarut, total gula, pH dan total fenol. Interaksi perlakuan penambahan konsentrasi gula dan lama fermentasi berpengaruh sangat nyata terhadap total alkohol, total padatan terlarut dan total gula. Dari hasil uji sensoris didapatkan bahwa perlakuan penambahan konsentrasi gula hingga 25°Brix dan lama fermentasi 15 hari memiliki karakteristik: warna merah tua agak jernih hingga merah tua jernih, aroma fruity hingga aroma sangat fruity, rasa agak suka hingga suka dan penerimaan secara keseluruhan suka hingga sangat suka, dengan karakteristik kimia sebagai berikut: kadar etanol 8,13% v/v, kadar metanol negatif, total padatan terlarut 9,9°Brix, total gula 2,49% b/v, pH 3,5 dan total fenol 0,882mG/100G. The purpose of this research was to determine the effect of adding the sugars concentration and fermentation time in the process of making sweet dessert wine of super red dragon fruit on the characteristics of the products and to determine which treatment of sugar concentration and fermentation duration which produces the characteristics of sweet wine from the best super red dragon fruit. The results of the diversity analysis showed the factor of adding sugar concentration had a very significant effect on ethanol content, total soluble solids and total sugar, but didn’t significantly affect pH and total phenol. The fermentation time factor has a very significant effect on ethanol content, total soluble solids, total sugar, pH and total phenol. The interaction of treatment with the addition of sugar concentration and fermentation time had a very significant effect on total alcohol, total soluble solids and total sugar. From the results of sensory tests it was found the best treatment of the addition of sugar concentrations up to 25°Brix and 15-day fermentation had characteristics: dark red rather clear to clear red, fruity aroma to very fruity aroma, rather like to like and overall acceptance like to very like, and for objective analysis the treatment of sugar concentration up to 25°Brix and 15 days fermentation gave the best results, with characteristics: 8.13% v/v ethanol content, negative methanol content, total dissolved solids 9.9°Brix, total sugar 2.49% b/v, pH 3.5 and total phenol 0.882mG/100G.
Optimalisasi Kandungan Serat pada Saus Bayam Dwi Rianto; Nuril Ahmad
Jurnal Ilmiah Teknologi Pertanian Agrotechno Vol 2 No 2 (2017)
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bayam merupakan sayuran dengan kandungan nutrisi yang tinggi yang dibutuhkan tubuh, salah satunya adalah serat yang mana sangat diperlukan dalam dietary sehari-hari. Namun dikarenakan umur simpannya yang tidak lama sehingga mudah rusak, maka perlu diolah menjadi produk tepat guna yang dapat memenuhi kebutuhan serat masyarakat dan dapat disimpan dalam waktu lama. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh kandungan serat yang optimal dengan menggunakan bahan perpaduan antara bayam dan ubi jalar dalam membuat saus bayam. Penelitian ini dilakukan dengan 2 variable perlakuan, variable pertama adalah perbandingan bayam dan ubi jalar sebanyak 3 level, yaitu: 25%:75%, 50%:50% dan 75%:25% (b/b). Variable ke dua yaitu lama pemasakan dengan 3 level, yaitu : 5 menit, 7 menit dan 9 menit pemasakan. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh kadar serat optimal adalah sebesar 7,12 % adalah pada perpaduan 21,35 % bayam dan 78,65 % ubi jalar dengan lama pemasakan selama 7,5893 menit
Manajemen Rantai Pasok Beberapa Komoditas Hortikultura di Kabupaten Klungkung I Wayan Gede Sedana Yoga; I Wayan Arnata
Jurnal Ilmiah Teknologi Pertanian Agrotechno Vol 2 No 1 (2017)
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian adalah: identifikasi struktur rantai pasok hortikultura dan menganalisis nilaitambah yang diperoleh pada masing-masing rantai, sehingga diperoleh distribusi nilai tambahpada masing-masing rantai yang nantinya akan bermuara pada rekomendasi pengembangansistem manajemen rantai pasok hortikultura di Kabupaten Klungkung. Metode yang digunakanyaitu metode kualitatif dan kuantitatif. Metode kuantitatif digunakan untuk mengukur kinerjakunci rantai pasok dan mengukur nilai tambah. Untuk kinerja kunci rantai pasok digunakanmetode Analytical Hierarchy Process (AHP), sedangkan untuk mengukur nilai tambah digunakanmetode Hayami. Struktur rantai pasok pada komoditas cabai adalah Petani – Pedagang PasarKlungkung – Konsumen, sedangkan pada komoditas jagung, struktur rantai adalah Petani –Pedagang Pasar di Denpasar – Konsumen serta Petani (Supplier) – Supermarket – Konsumen.Manajemen rantai pasok hortikultura yang diterapkan di Klungkung secara umum masih bersifattradisional. Kinerja kunci rantai pasokan mempertahankan “Kemitraan yang berkelanjutan”(0,325), dengan indikator kinerjanya adalah atribut reliabilitas (keandalan) (0,257). Untuk atributreliabilitas (keandalan), indikator kinerja yang harus ditingkatkan adalah: pemenuhan pesanansecara sempurna, kualitas produk, serta kualtas proses. Nilai tambah yang diterima petani cabaiadalah sebesar Rp 3.325/kg, dengan pendapatan tenaga kerja adalah sebesar Rp 9.448/kg, dankeuntungan yang diperoleh adalah minus Rp 6.123/kg. Nilai tambah yang diterima petani jagungadalah sebesar Rp 2000/kg, pendapatan tenaga kerja adalah sebesar Rp 960/kg, dan keuntunganyang diperoleh adalah Rp 1040/kg.
Penguatan Clustering dan Strategi Pengembangan Kopi Robusta di Kabupaten Tabanan, Bali Amna . Hartiati; I. A. Mahatma Tuningrat; Agus Selamet Duniaji
Jurnal Ilmiah Teknologi Pertanian Agrotechno Vol 1 No 2 (2016)
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini yaitu mengidentifikasi masalah dan potensi serta menentukan strategipengembangan kopi Robusta di Tabanan. Penelitian ini menggunakan matriks Internal Eksternal(IE) dan Matrik Strenght, Weakness, Opportunity dan Threat (SWOT) dengan cara wawancara,kuisioner serta penentuan matrik Internal Eksternal IE dan bobotnya menggunakan pakar melaluiFocus Discussion Group. Sebagai daerah sentra kopi robusta di Tabanan digunakan kecamatanPupuan sebagai sampel.Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor internal yang palingmempengaruhi perkembangan kopi robusta Tabanan untuk kekuatannya yaitu Pupuan merupakansentra kopi robusta dengan skor 0,300, dan untuk kelemahan Good Agriculture Practices (GAP)belum diterapkan secara tepat asas dengan skor 0,290, sedangkan untuk faktor eksternal yangpaling mempengaruhi dalam hal peluang yaitu tersedianya pangsa pasar yang meminta turunanproduk kopi Robusta dengan skor 0,429 dan untuk ancaman yang dihadapi yaitu belummantapnya manajemen usaha di kelompok tani/subak abian dengan skor 0,214. Strategi yangdigunakan dalam pengembangan kopi Robusta di Tabanan adalah meningkatkan promosi produkkopi beserta olahannya baik secara domestik maupun internasional, sehingga dapat memperluastarget pasar dan penetrasi pasar serta meningkatkan kualitas dan pengembangan produk kopiRobusta yang mampu mendukung pelestarian lingkungan yang berkelanjutan. The aims of this study were to identify the problems and the potential of and to determine thedevelopment strategy of Robusta coffee in Tabanan regency. This study was conducted usinginternal external (IE) and strength, weakness, opportunity, threat (SWOT) matrices through theinterviews and determination of IE matric and its weight by experts involved in focus groupdiscussion. Pupuan district was chosen as the sample of Robusta coffee center in Tabanan. Theresults showed that the internal factor was the greatest factor that affected the Tabanan's Robustacoffee development of which its strength was Papuan district is a Robusta coffee productioncenter with the score of 0.300. On the other hand, good agriculture practices (gap) was notimplemented properly such that rose the score 0.290. On the external factor view, the opportunityof demand of downstream products of Robusta coffee and the threat of instability of coffeefarmer-group's management with the score were 0.429 and 0.214 respectively. The developmentstrategy would be implemented to improve the Robusta coffee development in Tabanan wasincreasing the promotion of coffee and its downstream product in domestic and internationalscope, therefore not only widened the marketing target and market penetration but also enhancedthe Robusta coffee quality and supported the sustainable development

Page 5 of 14 | Total Record : 134