cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota kendari,
Sulawesi tenggara
INDONESIA
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan
Published by Universitas Halu Oleo
ISSN : 25034286     EISSN : -     DOI : -
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan, memuat hasil-hasil penelitian yang berkenaan dengan segala aspek bidang ilmu Sumber Daya Perairan.
Arjuna Subject : -
Articles 11 Documents
Search results for , issue "Vol 3, No 4 (2018): Oktober 2018" : 11 Documents clear
Hubungan Panjang Berat dan Faktor Kondisi Ikan Kapas-Kapas (Gerres filamentosus) yang Tertangkap pada Alat Tangkap Sero di Perairan Tondonggeu Kecamatan Abeli Kota Kendari Aulyana Dewi, Inal; Halili, .; Arami, Hasnia
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 3, No 4 (2018): Oktober 2018
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (565.196 KB)

Abstract

AbstrakTujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis hubungan panjang-berat dan faktor kondisi ikan kapas-kapas (G. filamentosus) di Perairan Kelurahan Tondonggeu Kecamatan Abeli Kota Kendari. Penelitian ini di laksanakan pada bulan April sampai Agustus. Pengambilan sampel ikan menggunakan alat tangkap sero yang di tentukan berdasarkan metode purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan jumlah total sampel sebannyak 68 ekor. Dengan kisaran ukuran berkisar 105-180 mm. Dengan 2 kategori yaitu ukuran juvenil dan dewasa. Hasil analisis hubungan panjang-berat menunjukkan tipe pertumbuhan allometrik negatif. Nilai faktor kondisi berkisar 0,63-1,47 dengan rata-rata 1,03. Faktor kondisi ini memperlihatkan bahwa kondisi ikan tersebut tergolong kurang pipih (kurus). Hasil pengukuran parameter lingkungan perairan menunjukkan kisaran yang masih normal bagi pertumbuhan ikan kapas-kapas. Suhu (28-290C), kecepatan arus 0,0037-0,0492m/d), salinitas (29-32‰).Kata Kunci: Ikan kapas‑kapas, sebaran  frekuensi   panjang,   hubungan panjang  berat, faktor kondisi.
Keanekaragaman Jenis dan Pola Sebaran Lamun di Perairan Kelurahan Holimombo Kabupaten Buton Aprilyani, Vivin; Hamid, Abdul; Arami, Hasnia
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 3, No 4 (2018): Oktober 2018
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (634.416 KB)

Abstract

mengetahui keanekaragaman jenis dan pola sebaran lamun di perairan tersebut. Stasiun penelitian ditentukan atau di pilih secara acak. Data lamun dikumpulkan mengunakan metode transek garis dan transek kuadrat. Pada setiap stasiun di pasang tiga transek garis sampai ke arah tubir secara tegak lurus garis pantai dengan jarak tiap transek garis 20 m. Pada setiap transek garis ditempatkan 11 buah transek kuadrat dengan ukuran 1 m x 1 m yang telah dibagi menjadi 16 plot dengan ukuran 25 cm x 25 cm. Penempatan petak kuadrat tersebut dimulai dari batas ditemukan lamun, selanjutnya dilakukan peletakan transek pada setiap jarak 10 m hingga tidak ditemukan lagi lamun. Pengukuran lamun dilakukan pada empat buah plot yang berada di dalam transek kuadrat. Di dalam plot tersebut diamati jumlah, spesies, dan komposisi jenis lamun yang selanjutnya diidentifikasi menggunakan buku identifikasi. Analisis kepadatan lamun (Di) menggunakan formula: Di = , indeks keanekaragaman (H') = -∑ pi ln pi, indeks keseragaman (E) = , dan pola sebaran (Id) = n . Hasil penelitian menunjukkan bahwa ditemukan 6 spesies lamun, yaitu E. acoroides, T. hemprichii, C. rotundata, S. isoetifolium, H. minor, dan H. pinifolia. Kepadatan lamun tertinggi ditemukan pada stasiun III (732,9 tegakan/m2) di dominasi oleh T. hemprichii (224,6 tegakan/m2), sedang terendah pada stasiun I (262,2 tegakan/m2) di dominasi oleh   E. acoroides (124,2 tegakan/m2) . Komposisi jenis tertinggi terdapat pada stasiun III (5 jenis) dan terendah pada stasiun I (2 jenis). Keanekaragaman jenis lamun tersebut tergolong rendah (0,9 - 1,5), sedang keseragaman tergolong tinggi (0,8 - 0,9). Sebaran lamun dari daerah intertidal hingga tubir membentuk padang lamun tunggal dan campuran dengan pola sebaran mengelompok yang ditemukan pada tipe substrat lempung berpasir, pasir berlempung dan berpasirKata Kunci : Kepadatan, dominansi, komposisi jenis, keanekaragaman, keseragaman, pola distribusi
Studi Keanekaragaman Ikan Pada Habitat Terumbu Karang Buatan Modul Bioreeftek di Perairan Pantai Desa Puasana, Kecamatan Moramo Utara, Kabupaten Konawe Selatan Fenti, La Ode; Nadia, La Ode Abdul Rajab; Abdullah, .
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 3, No 4 (2018): Oktober 2018
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (583.131 KB)

Abstract

Penelitian ini dilakukan di perairan Pantai Desa Puasana Kecamatan Moramo Utara, Kabupaten Konawe Selatan pada bulan November 2017 sampai Januari 2018. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui komposisi jenis ikan yang terdapat pada modul bioreeftek, keanekaragaman  jenis, keseragaman jenis, dan dominansi jenis ikan yang terdapat pada modul bioreeftek. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah sensus visual, yaitu mengamati atau melihat langsung organisme yang terdapat pada bioreeftek menggunakan kamera bawah air. Pengamatan ini dilaksanakan pada setiap stasiun. Sampel ikan yang ditemukan pada lokasi penelitian sebanyak 547 individu yang dikelompokkan ke dalam 28 spesies dengan 12 famili. Sampel ikan tersebut dianalisis berdasarkan Indeks komposisi jenis (Kj), Indeks keanekaragaman jenis (H’), Indeks keseragaman jenis (E), dan Indeks dominansi jenis (D). Komposisi jenis ikan target selama penelitian berada pada kisaran 1,59% - 29,63%, jenis ikan indikator berada pada kisaran nilai 37,50% - 62,50%, sedangkan jenis ikan mayor berkisar nilai 1,17% -14,62%. Keanekaragaman jenis ikan yang berada pada modul bioreeftek dikategorikan sedang (0,662 - 2,482), keseragaman jenis dikategorikan tinggi (0,868 - 0,954). Dominansi jenis ikan dikategorikan rendah (0,15–0,531). Hasil pengukuran parameter fisik dan kimia perairan diperoleh untuk suhu rata-rata 290C, kecerahan 100%,  kecepatan arus 0,83-1,01 m/det, Salinitas 34 -35 ppt, dan pH berada pada kisaran antara 6,5 - 6,7. Parameter fisik dan kimia perairan tersebut menunjukan normal untuk kehidupan bagi organisme perairan.Kata Kunci :Komposisi Jenis, Keanekaragaman, Ikan, Bioreeftek
Pemetaan Kondisi Terumbu Karang Menggunakan Citra Satelit di Pulau Matahora Kabupaten Wakatobi Didi, La; Halili, .; Palupi, Ratna Diyah
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 3, No 4 (2018): Oktober 2018
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (428.32 KB)

Abstract

Penelitian dilakukan di Pulau Matahora Kabupaten Wakatobi selama periode bulan Mei sampai Juni 2017, dengan tujuan untuk memetakan serta memperoleh data dan informasi spasial mengenai kondisi, sebaran, dan luasan ekosistem terumbu karang di Pulau Matahora, menggunakan data Citra Satelit Landsat 8 akuisi 19 November 2014. Penelitian dilakukan dengan tiga tahap (1) Pemetaan terumbu karang, menggunakan metode unsupervised classification untuk proses klasifikasi; (2) pengamatan lifeform karang dilakukan pada kedalaman 3 dan 10 m, dengan mengunakan line intercept transect untuk mengamati kondisi terumbu karang; (3) uji akurasi citra dilakukan dengan metode confusion matrix untuk membandingkan antara titik sampel dilapangan dengan hasil klasifikasi citra. Berdasarkan hasil klasifikasi citra didapatkan empat kelas substrat dasar perairan yaitu karang hidup, karang mati, lamun, dan pasir. Luas keseluruhan terumbu karang di perairan Pulau Matahora 15,275 Ha, yang terdiri atas karang hidup 8,523 Ha dan karang mati 6,752 Ha. Persentase rata-rata penutupan karang hidup pada kedalaman 3 m diperoleh 36,45% (kategori sedang), kedalaman 10 m diperoleh 63,97% (kategori baik). Hasil pengukuran kualitas perairan didapatkan dengan kisaran suhu 30 - 310C, salinitas 31 - 32 ppt, kecerahan 9 - 11 m, dan pH 7 - 8. Hasil uji akurasi citra didapatkan nilai overall accuracy sebesar 96,25%, dan nilai penyimpangan 3,75%. Hal ini menunjukan bahwa penggunaan data Citra Satelit Landsat 8 untuk pemetaan terumbu karang cukup akurat.Kata kunci : Citra Lansat 8, Kondisi, Pulau Matahora, Terumbu Karang
Evaluasi Peran Daerah Perlindungan Laut Terhadap Kondisi Sumberdaya Dan Lingkungan Pesisir Desa Waha Kecamatan Wangi-Wangi Kabupaten Wakatobi Alwin, .; Nur, Andi Irwan; Mustafa, Ahmad
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 3, No 4 (2018): Oktober 2018
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (498.12 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi peran Daerah Perlindungan Laut terhadap Kondisi Sumberdaya dan Lingkungan Pesisir Desa Waha di Kecamatan Wangi-Wangi Kabupaten Wakatobi. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2017. Data ekosistem terumbu karang berupa tutupan karang dan kelimpahan serta keanekaragaman ikan karang tahun 2006 sampai 2017 diperoleh dari data sekunder dan data primer, menggunakan metode Point Intercept Transek, dan Undervater Visual Sensus. Presepsi masyarakat tentang tekanan terhadap sumberdaya terumbu karang dan ikan karang diperoleh melalui wawancara kepada stakeholders. Hasil penelitian  menunjukan bahwa ada beberapa dampak positif setelah adanya DPL, serta indikator ekologi (karang dan ikan), dan Persepsi Masyarakat memperlihatkan ada dampak positif setelah adanya DPL. Persentase tutupan karang hidup selama terbentuknya DPL memperlihatkan trend membaik yaitu dari 19,00% (tahun 2006) menjadi 54,00% (tahun 2017).  Kelimpahan ikan karang mengalami peningkatan yaitu dari tahun 2006 sebesar 1,096 ind/m2 menjadi 2,924 tahun 2017. Keanekaragaman ikan karang meningkat dari 2,381 tahun 2006  menjadi 3,085 tahun 2017. Secara umum tekanan terhadap terumbu karang dan komunitas ikan karang mengalami penurunan, tetapi potensi ancaman dari luar DPL masih ada dan hal yang paling mendasar adalah masih adanya penangkapan ikan di dalam area DPL.Kata Kunci: Daerah Perlindungan Laut, Tutupan Karang, Ikan Karang, Pengelolaan Terumbu Karang, Wakatobi
Pertumbuhan, Produksi, dan Biomassa Daun Thalassia hemprichii di Perairan Tanjung Batu Kecamatan Wawonii Barat Kabupaten Konawe Kepulauan Asmiarti, .; Hamid, Abdul; Arami, Hasnia
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 3, No 4 (2018): Oktober 2018
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (369.679 KB)

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2017 sampai Januari  2018 di perairan Tanjung Batu Kabupaten Konawe Kepulauan dengan tujuan untuk  mengetahui tingkat pertumbuhan, produksi dan biomassa T. hemprichii. Parameter lamun yang di ukur pada penelitian ini terdiri dari: kepadatan, pertumbuhan, biomassa dan produksi. Kepadatan lamun diukur dengan menggunakan transek kuadrat, pertumbuhan lamun diukur dengan metode penandaan sedangkan produksi dan biomassa diukur  dengan menghitung berat kering lamun. Hasil penelitian diperoleh pada  pertumbuhan lamun  berkisar antara  0,77-1,94 mm/hari, produksi lamun berkisar antara 0,027-1,894 g/m2/hari dan biomassa  berkisar antara  103,68-265,53 gbk/m2. Pertumbuhan lamun tertinggi ditemukan pada lokasi I dan terendah pada lokasi III, Produksi lamun tertinggi  ditemukan pada lokasi I dan terendah pada lokasi III dan biomassa lamun tertinggi ditemukan pada lokasi I dan terendah pada lokasi III. Pertumbuhan  T. hemprichii  menurun tiap periode pengamatan yang  dipengaruhi oleh umur daunnya. Produksi dan biomassa daun lamun  menurun tiap periode pengamatan seiring menurunnya pertumbuhan daun,  serta produksi dan biomassa tidak dipengaruhi  oleh kepadatan lamun.Kata Kunci:  Biomassa, Konawe Kepulauan, pertumbuhan, produksi, Sulawesi Tenggara, Thalasia  hemprichii
Variasi Makanan Ikan Lencam (Lethrinus lentjan) di Perairan Desa Tanjung Tiram Kecamatan Moramo Utara Kabupaten Konawe Selatan Safitri, Inang; Yasidi, Farid; Haslianti, .
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 3, No 4 (2018): Oktober 2018
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (393.752 KB)

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di perairan Tanjung Tiram Moramo Utara Kabupaten Konawe Selatan pada bulan November 2017 - Januari 2018, dengan tujuan untuk mengetahui variasi makanan ikan lencam di perairan Tanjung Tiram. Sampel ikan Lencam diperoleh menggunakan alat tangkap jaring insang dasar. Sampel ikan yang diperoleh 90 ekor yang selanjutnya diukur panjang totalnya mengunakan mistar (ketelitian 1 mm) dan ditimbang beratnya mengunakan timbangan (ketelitian1 g). Sampel itu tersebut dikelompokan dalam 3 kelompok ukuran yaitu ukuran kecil 14,0 - 16,4 cm (37 ekor), ukuran sedang 16,5 - 17,9 cm (32 ekor), dan ukuran besar 18,0 - 20,0 cm (21 ekor). Sampel tersebut dibedah menggunakan scalpel kemudian lambungnya dikeluarkan dan selanjutnya ditimbang berat dan diukur volumenya. Nilai indeks stomach content (ISC) tertinggi 0,68 - 5,09%  terdapat pada kelompok ukuran kecil, sedangkan ISC terendah 0,52 - 3,79%.  terdapat pada kelompok ukuran besar. ISC tertinggi terdapat pada bulan November, sedangkan terendah terjadi pada bulan Januari. Indeks Bagian Terbesar (IBT) spesies (jenis makanan) tertinggi selama penelitian adalah Charybdis sp. Jenis makanan terendah ditemukan pada bulan November, Desember dan Januari masing-masing Sardinella sp. (0,71%), Telescopium sp. (0,13%), dan O. brevispinum (0,34%). Berdasarkan data tersebut jenis ikan ini aktif mencari makan pada bulan November. Data tersebut juga menunjukan variasi makanan menurun dengan bertambahnya ukuran panjang  Jenis ikan ini merupakan ikan karnivora. Kata Kunci : variasi makanan, indeks kepenuhan lambung, Lethrinus
Kajian Pola Pertumbuhan Dan Faktor Kondisi Ikan Lencam (Lethrinus lentjan) di perairan Tanjung Tiram Kecamatan Moramo Utara Kabupaten Konawe Selatan Suharna, .; Halili, .; Haslianti, .
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 3, No 4 (2018): Oktober 2018
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (423.321 KB)

Abstract

Penelitian ini dilakukan di perairan Tanjung Tiram, Kecamatan Moramo Utara Kabupaten Konawe Selatan pada bulan Mei - Juli 2017. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pola pertumbuhan dan faktor kondisi ikan lencam (L. lentjan). Contoh ikan diperoleh menggunakan bottoms gill net dengan mesh size 1,5 inchi dan 2,0 inchi. Semua ikan yang tertangkap pada saat sampling dijadikan sebagai contoh yang jumlahnya 132 ekor yang terdiri atas 33 ekor jantan dan 99 ekor betina. Sampel ikan tersebut diukur panjangnya menggunakan mistar ketelitian 0,5 mm dan ditimbang bobotnya menggunakan timbangan digital ketelitian 1 g. Kisaran contoh ikan jantan dan betina masing-masing 13,2 - 23,0 cm dan 12,2 - 23,0 cm. Hubungan panjang dan bobot dianalisis menggunakan formula: W = , sedangkan faktor kondisi dianalisis menggunakan formula: . Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa pola pertumbuhan ikan ini adalah allometrik negatif mengikuti persamaan: W = 1,6*10-4 L2,57untuk ikan jantan dan W = 1,7*10-5L2,99 untuk ikan betina. Nilai faktor kondisi kedua jenis kelamin jantan dan betina masing-masing berkisar 1,003 - 1,007 dan 1,001 - 1,008. Data tersebut menunjukkan bahwa kondisi ikan tersebut tergolong “kurang pipih”.Kata kunci : Pola Pertumbuhan, Faktor Kondisi Ikan Lencam di Perairan Tanjung Tiram
Studi Beberapa Aspek Biologi Reproduksi Ikan Lencam (Lethrinus lentjan) di Perairan Tanjung Tiram Kecamatan Moramo Utara Kabupaten Konawe Selatan Pratiwi, Indah; Halili, .; Mustafa, Ahmad
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 3, No 4 (2018): Oktober 2018
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (444.959 KB)

Abstract

Penelitian ini dilakukan di perairan Tanjung Tiram, Kecamatan Moramo Utara Kabupaten Konawe Selatan pada bulan November 2017 – Januari 2018. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui beberapa aspek biologi reproduksi ikan lencam yang meliputi hubungan panjang berat, nisbah kelamin, tingkat kematangan gonad, indeks kematangan gonad, ukuran pertama kali matang gonad, dan fekunditas. Contoh ikan diperoleh menggunakan bottom gill net dengan mesh size 1,5 inch dan 2,0 inch. Semua ikan yang tertangkap dijadikan sebagai contoh yang jumlahnya 151 ekor yang terdiri atas 25 ekor jantan dan 126 ekor betina. Sampel ikan tersebut diukur panjangnya menggunakan mistar ketelitian 0,5 mm dan ditimbang bobotnya menggunakan timbangan digital ketelitian 1 g. Kisaran contoh ikan jantan dan betina masing-masing 15,5 – 22,6 cm dan 11,8 – 24,5 cm. Pola pertumbuhan ikan lencam jantan bersifat alometrik positif mengikuti persamaan W = 2,89*10-5 L2,90, sedang betina bersifat alometrik negatif mengikuti persamaan W = 1,10*10-5L3,08. Nisbah kelamin jantan dan betina tidak seimbang, yaitu 1 : 5. Tingkat kematangan gonad ikan jantan didominasi TKG II, sedang betina didominasi TKG I. IKG ikan lencam betina (0,01 – 3,18) lebih besar dibandingkan ikan lencam jantan  (0,01 – 1,09). Ukuran pertama kali matang gonad ikan lencam betina lebih cepat mengalami matang gonad yaitu pada 180 mm (hermaprodit protogini), sedang jantan dicapai pada ukuran 208 mm. Potensi reproduksi  ikan  lencam  dengan  jumlah  telur  yang  dihasilkan  oleh  setiap  individu betina berkisar 8.674 –58.655 butir. Kata Kunci : Biologi Reproduksi, Lethrinus lentjan, Pola Pertumbuhan
Komposisi dan Jenis Makrozoobenthos (Infauna) Berdasarkan Ketebalan Substrat Pada Ekosistem Lamun Di Perairan Nambo Sulawesi Tenggara Sulphayrin, .; Ola, La Onu La; Arami, Hasnia
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 3, No 4 (2018): Oktober 2018
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (395.998 KB)

Abstract

Ketebalan substrat pada ekosistem lamun mempengaruhi jenis makrozoobenthos yang berasosiasi didalamnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis makrozoobenthos (infauna) berdasarkan ketebalan substrat 20 cm, 15 cm dan 5 cm pada ekosistem lamun. Penelitian ini dilaksanakan di Pantai Nambo pada bulan September 2012.Metode pengambilan sampel dilakukan secara purposive pada tiga stasiun yang berbeda, setiap stasiun dibagi menjadi tiga sub stasiun dengan menggunakan transek kuadrat 3x3 m2.Metode pengambilan sampel dengan menggunakan transek kuadrat yang dilakukan tiga kali pengulangan. Organisme yang diperoleh selama penelitian, ditabulasi kemudian dianalisis secara deskriptif. Dari keseluruhan stasiun, jenis makrozoobentos yang ditemukan ketebalan substrat 20 cm terdapat 9 jenis dari kelas bivalvia dan 1 jenis kelas gastropoda, ketebalan substrat 15 cm terdapat 7 jenis dari kelas bivalvia, ketebalan substrat 5 cm terdapat 10 jenis dari kelas bivalvia dan 1 jenis kelas gastropoda.Kepadatan  makrozoobentos tertinggi terdapat pada stasiun I 15,40 ind/m² dan terendah pada stasiun II yaitu 4,96 ind/m². Indeks keanekaragaman berkisar antara 0,415-0,774. Indeks keseragaman berkisar antara 0,415-0,745. Indeks dominansi berkisar antara 0,267-0,477. Hasil pengukuran parameter kualitas perairan di Pantai Nambo masih mendukung kehidupan organisme makrozoobenthos.Kata Kunci : Makrozoobenthos, Kepadatan, Keanekaragaman, Keseragaman, Dominansi

Page 1 of 2 | Total Record : 11