cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
jip@uin-malang.ac.id
Editorial Address
Department of Pharmacy Building 2nd Floor, Faculty of Medicine and Health Sciences, 3rd Campus Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang.
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Journal of Islamic Pharmacy
ISSN : 24605182     EISSN : 25276123     DOI : http://dx.doi.org/10.18860/jip
Core Subject : Health, Science,
Welcome to Journal of Islamic Pharmacy (e-ISSN : 2527-6123) formerly Jurnal Farmasains (p-ISSN : 2460-5182) Department of Pharmacy, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, Indonesia. The journal was established in 2015 and online publication was begun in 2016. Since 2016, the journal has been published in English and only receives manuscripts in English.
Articles 20 Documents
Search results for , issue "Vol 8, No 1 (2023): J. Islamic Pharm." : 20 Documents clear
Studi In Silico Senyawa Flavonoid dalam Mengambat RNA-dependent RNA polymerase (RdRp) sebagai Antivirus COVID-19 Faisal Akhmal Muslikh; Rizki Rahmadi Pratama; Burhan Ma'arif; Neny Purwitasari
Journal of Islamic Pharmacy Vol 8, No 1 (2023): J. Islamic Pharm.
Publisher : Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/jip.v8i1.21722

Abstract

Pada akhir tahun 2019, muncul coronavirus disease 2019 (COVID-19) yang disebabkan oleh severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2), yang menjadi ancaman serius bagi kesehatan masyarakat global sampai saat ini. Seiring berjalannya waktu, pengembangan obat repurposing telah menjadi metode yang efektif. Flavonoid, sejenis senyawa, telah dikenal memiliki sifat antivirus. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi lima senyawa flavonoid (Genistein, Daidzein, Glycitein, Formonoetin, dan Biochanin A) yang sudah dikenal memiliki berbagai manfaat farmakologi dalam menghambat aktivitas RdRp SARS-CoV-2. Untuk melakukan analisis, metode molecular docking digunakan dengan menggunakan software AutoDockTools 1.5.6. Prediksi sifat farmakokinetik dan farmakodinamik dilakukan dengan menggunakan SwissADME, sedangkan untuk mengevaluasi toksisitas, digunakan ProTox II. Hasil molecular docking menunjukkan bahwa kelima senyawa flavonoid memiliki hasil yang lebih baik dibandingkan dengan senyawa kontrol positif remdesivir. Selain itu, hasil prediksi sifat farmakokinetik, farmakodinamik, dan toksisitas menunjukkan bahwa Biochanin A, Glycitein, Genistein, dan Formonoetin memiliki potensi terbaik untuk dikembangkan sebagai obat antivirus COVID-19 dengan kemampuan mengikat reseptor RdRp dengan PDB id. 6M71.
Uji Antibakteri Ekstrak Daun Lantana camara L. terhadap Staphylococcus epidermidis, Staphylococcus aureus, dan Escherichia coli Melia Sari; Vivi Eulis Diana; Yusriah Hidayah
Journal of Islamic Pharmacy Vol 8, No 1 (2023): J. Islamic Pharm.
Publisher : Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/jip.v8i1.17308

Abstract

Tembelekan disebut Lantana camara L. atau Lantana aculeata L. termasuk kedalam famili tumbuhan Verbenaceae. Tanaman ini dikenal dengan nama daerah bunga pagar, kayu singapur dan teterapan merupakan jenis tumbuhan yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat secara tradisional sebagai obat luka, bisul, peluruh air seni, batuk, peluruh keringat, dan penurun panas. Tanaman ini tumbuh liar dan memiliki metabolit sekunder yang beragam, khususnya pada bagian daun, seperti senyawa terpenoid yang termasuk senyawa atsiri, flavonoid, fenol, saponin, alkaloid, steroid, tanin, dan quinon. Penelitian ini bertujuan untuk melihat efek penggunaan ekstrak daun tembelekan (Lantana camara L.) dengan konsentrasi 3%, 6%, 9% dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermidis, dan Escherichia coli. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian eksperimental laboratorium, meliputi penyiapan sampel, pembuatan ekstrak, uji skrining fitokimia, dan pengujian aktivitas antibakteri. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak etanol daun tembelekan mengandung senyawa flavonoid, alkaloid, saponin, dan tanin sehingga memiliki potensi antibakteri terhadap S. aureus dengan konsentrasi 9% sebesar 17,06±0,24 mm, S. epidermidis dengan konsentrasi 9% sebesar 17,53±0,22 mm sedangkan E. coli dengan konsentrasi 9% sebesar 16,9±0,08 mm. Kategori zona hambat yang terbentuk adalah kuat, sedangkan kontrol positif memiliki kategori sangat kuat dengan rata-rata zona hambat ketiga bakteri yaitu S. aureus 24,5 mm, S. epidermidis 24,95 mm, dan E. coli 23,65 mm.
Formulasi, Evaluasi Stabilitas Fisik dan Uji Aktivitas Antibakteri Serum Wajah Yang Mengandung Minyak Biji Anggur (Grape Seed Oil) Rohmawati Hidayah; lif Hanifa
Journal of Islamic Pharmacy Vol 8, No 1 (2023): J. Islamic Pharm.
Publisher : Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/jip.v8i1.18713

Abstract

Minyak biji anggur merupakan minyak yang diperoleh dari buah anggur yang mempunyai khasiat sebagai antioksidan yang dapat menambah kapasitas antioksidan di dalam tubuh. Dilihat dari kandungan, sediaan ini dapat memberikan aktivitas antibakteri terutama untuk bakteri penyebab jerawat yaitu bakteri Propionibacterium acnes. Sediaan serum dipilih sebagai bentuk sediaan yang diformulasikan karena belakangan populer dalam industri kosmetik, selain itu serum dapat diformulasikan sebagai produk dengan konsentrasi berbasis air atau minyak yang memiliki sifat penyerapan dan kemampuan menembus lapisan kulit lebih dalam.   Penelitian ini difokuskan untuk menciptakan produk komestik dengan bentuk serum wajah yang tidak hanya sebagai antiaging juga sebagai anti jerawat. Penelitian ini menguji berbagai konsentrasi minyak biji anggur yang dibuat dalam bentuk serum yaitu 2%, 4%, 6% untuk mempelajari aktivitas antibakteri penyebab jerawat, selain itu menguji stabilitas fisik pada penyimpann suhu kamar (28±2°) selama 30 hari.  Formula dengan konsentrasi minyak biji anggur 2% dan 4% stabil secara fisik, namun semua formula tidak menunjukan adanya zona hambar terhadap bakteri Propionibacterium acnes dan Staphylococcus aereus.
Etnofarmasi Pada Pengobat Tradisional di Kabupaten Ngawi: Upaya Pelestarian Pengetahuan Jamu Cekok Weka Sidha Bhagawan; Aissyah Nurfatma; Arum Suproborini
Journal of Islamic Pharmacy Vol 8, No 1 (2023): J. Islamic Pharm.
Publisher : Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/jip.v8i1.17746

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan inventarisasi konsep dan praktik etnofarmasi Jamu Cekok pada pengobat tradisional di Kabupaten Ngawi. Kami menggunakan kombinasi metode kualitatif dan kuantitatif etnografi. Data kearifan lokal tentang konsep dan praktik etnofarmasi Jamu Cekok dikumpulkan melalui wawancara mendalam dan semi-terstruktur dengan informan lokal yang dipilih melalui purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 7 resep Jamu Cekok dengan menggunakan 11 spesies tumbuhan dimanfaatkan oleh masyarakat melalui berbagai pengolahan dan untuk berbagai macam perawatan medis. Informasi tersebut diwarisi dari generasi sebelumnya melalui penyuluhan dan pelatihan. Cara yang paling disukai memanfaatkan tanaman obat adalah dengan mengkonsumsi daunnya. Di antara semua tanaman obat yang teridentifikasi, kunyit (Curcuma longa L.) memiliki nilai SUV (1) tertinggi. Famili Zingiberaceae teridentifikasi memiliki nilai FUV tertinggi sebesar 0,71. Pengobat tradisional mempercayai konsep sehat sakit berdasarkan sebab personalistik dan naturalistik.
Peran Fomepizole dalam Penanganan Toksisitas Etilen Glikol dan Dietilen Glikol Lewi Tigor Simorangkir; Suharjono Suharjono
Journal of Islamic Pharmacy Vol 8, No 1 (2023): J. Islamic Pharm.
Publisher : Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/jip.v8i1.20790

Abstract

Etilen glikol dan Dietilen glikol merupakan alkohol yang bersifat toksik yang dapat meningkatkan mortalitas dan morbiditas. Pada tahun 1997 FDA menyetujui penggunaan fomepizole (4-methylpyrazole) sebagai tatalaksana toksisitas etilen glikol yang dapat di kombinasi dengan terapi hemodialisa. Fomepizole adalah inhibitor kompetitif alcohol dehydrogenase sama seperti etanol sehingga dapat menghambat pembentukan metabolit toksik dari etilen glikol. Fomepizole memiliki afinitas 8.000 kali lebih besar terhadap alcohol dehydrogenase dibandingkan etanol serta  farmakokinetik fomepizole dapat di prediksi dan efek samping lebih ringan. Pedoman saat ini dari beberapa literatur menyarankan terapi hemodialisa pada toksisitas etilen glikol jika konsentrasi serum etilen glikol dalam darah 50 mg/dL, asidosis berat, gagal ginjal, dan kadar asam glikolat 10 mmol/L. Sedangkan fomepizole dapat indikasikan jika konsentrasi plasma Etilen Glikol 20 mg/dL, riwayat penggunaan penggunaan etilen glikol dan dietilen glikol dengan osmolal GAP 10 mOsm/L atau kecurigaan penggunaan etilen glikol dan dietilen glikol dengan PH arteri 7,3, CO2 20 mmol/L dan osmolar GAP 10 mOsm/L 
Efek Ganja Medis pada Pasien Parkinson: A Literature Review of Clinical Evidence Rita Komalasari
Journal of Islamic Pharmacy Vol 8, No 1 (2023): J. Islamic Pharm.
Publisher : Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/jip.v8i1.17832

Abstract

Ganja atau ganja medis adalah obat psikedelik yang terdiri dari komponen tinggi lipofilik tetrahydrocannabinol (THC) dan Cannabidiol (CBD) yang berasal dari tanaman C. sativa dan C. indica. Penyakit Parkinson (PP), di mana interaktivitas jalur sinyal biokimia dan seluler menginduksi sistem kanabinoid endogen, sistem neuromodulatory, mentransmisikan efek fisiologis spesifik ketika dipasangkan dengan reseptor G-protein-coupled (GPCR) melalui reseptor kanabinoid tipe 1 (CB1) dan reseptor kanabinoid tipe 2 (CB2), merintis perubahan dalam sistem saraf dan kekebalan tubuh. Banyak penelitian terbaru menunjukkan bahwa interaksi antara sistem ganja dan dopamin di daerah ganglia basal mengurangi diskinesia (LID) akibat levodopa dan gejala lainnya. Karena terbatasnya pilihan pengobatan farmakologi yang tersedia untuk PP, penelitian mendalam dengan uji klinis sangat penting dalam pencarian molekul dengan studi potensial terapeutik dalam berbagai pekerjaan epidemiologi PP untuk meningkatkan transmisi saraf. Makalah ini mengulas modus tindakan cannabinoid dalam PP.
Formulasi Sediaan Lulur Krim Dari Ekstrak Etanol Daun Pepaya (Carica papaya L.) Sebagai Pelembab Kulit Leny Leny; Singgar Ni Rudang; Indra Ginting; Heppy Taruli Simanjuntak
Journal of Islamic Pharmacy Vol 8, No 1 (2023): J. Islamic Pharm.
Publisher : Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/jip.v8i1.20793

Abstract

Pengelupasan kulit diperlukan dalam membuang atau mengangkat sel-sel permukaan kulit yang mati dan kering serta dapat membuat tekstur kulit menjadi merata dan halus. Eksfolian fisik seperti scrub bekerja untuk mengelupaskan kulit mati secara instan. Kebanyakan orang mungkin tidak cocok melakukan eksfoliasi setiap hari, karena dapat menyebabkan kulit menjadi kering dan mudah teriritasi. Untuk itu, senyawa alami yang digunakan dalam pembuatan lulur dapat menjadi pilihan yang lebih baik dalam mengangkat sel mati sekaligus menutrisi kulit dengan banyak senyawa antioksidan. Daun pepaya mengandung senyawa kimia yang bersifat antiseptik, antiradang, antijamur, dan antibakteri. Senyawa antibakteri yang terdapat pada daun pepaya antara lain tanin, flavonoid, alkaloid, terpenoid, dan saponin. Selain itu, daun pepaya mengandung vitamin C dan E (masing-masing 68,59 dan 39,78mg/100 g). Tujuan dari penelitian ini adalah memformulasi sediaan krim lulur ekstrak etanol 70% dari daun pepaya yang memiliki kemampuan dalam meningkatkan kelembaban. Penelitian dilakukan secara eksperimental, meliputi pembuatan simplisia, ekstrak, sediaan lulur krim dan pemeriksaan sediaan secara fisik maupun efektivitasnya terhadap kulit sukarelawan. Studi menunjukkan bahwa tidak ada perubahan bentuk, warna dan bau setelah 12 minggu penyimpanan; uji homogenitas menunjukkan preparat homogen; sediaan menunjukkan kisaran pH 6,5-6,9; jenis emulsi adalah fase minyak dalam air sehingga krim mudah diaplikasikan, menyebar dan didispersikan dengan air; tes iritasi menunjukkan tidak ada kemerahan, gatal dan panas pada kulit sukarelawan. Dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol 70% dari daun pepaya (Carica papaya L.) dapat diformulasikan sebagai krim lulur dan dengan konsentrasi 15% ekstrak daun pepaya memberikan efek terbaik dalam meningkatkan kelembaban kulit. 
Formula Optimization From Halal Lip Cream Variety With Tomato Extract (Lycopersicum esculentum L.) Ginanjar Putri Nastiti; Abdul Qosim; Nabilla Puspitaningrum; M. Nauval Nadhirul Fuadi
Journal of Islamic Pharmacy Vol 8, No 1 (2023): J. Islamic Pharm.
Publisher : Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/jip.v8i1.18944

Abstract

The majority of the population of Indonesia embraces Islam, which is obliged to consume halal products. One of the most popular products is the lip cream variant. One of the forms and physical stability of halal lip cream variants is influenced by the selection and content of the base Wax. The halal aspect of the lip cream variant is viewed from the components and processing process. Tomatoes are used as natural dyes with a concentration of 5% to support the halal element. This research aims to get the optimal Wax base in the halal lip cream formula so that the variant can meet the necessities. This research was conducted experimentally by using a base comparison. The base Wax used in this research were Carnauba Wax (15%), Microcrystalline Wax (15%), and a combination of the two (6%:9%). The results showed an orange color variant, semi-solid form, rose smell, homogeneous composition, pH, spreadability, good smearing power, and not irritating. The adhesion test showed that F1 adhered well while F2 and F3 did not. In the stability test, F1 and F3 were stable, while F2 was unstable with the formation of 2 phases. Based on the evaluation of the halal lip cream variant showed the most optimal result, namely the F1 combination of Carnauba Wax and Microcrystalline Wax
Analisis Kualitatif dan Kuantitatif P-Aminophenol dalam Sediaan Sirup Parasetamol dengan Metode HPLC Astrid Kusuma Putri; Mochamad Yuwono
Journal of Islamic Pharmacy Vol 8, No 1 (2023): J. Islamic Pharm.
Publisher : Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/jip.v8i1.20840

Abstract

Parasetamol (PA) atau acetaminophen (N-acetyl-p-aminophenol) merupakan obat yang secara luas digunakan sebagai antipiretik dan analgesik, berasal dari derivat sintesis nonopioid p-aminofenol (4-APh). PA dimungkinkan lebih mudah terdegradasi menjadi 4-APh pada sediaan sirup PA, 4-APh dapat menunjukkan efek samping seperti nefrotoksisitas dan toksisitas teratogenik dan dapat menyebabkan methemoglobinemia. High-performance liquid chromatography (HPLC) adalah bentuk spesifik dari kromatografi kolom yang umum digunakan dalam biokimia dan analisis untuk memisahkan, mengidentifikasi, dan mengukur senyawa aktif. Pada penelitian ini akan dilakukan optimasi pemisahan PA dan produk degradasinya, 4-APh dengan menggunakan kolom LiChrospher® Reverse Phase (RP) 18. Kemudian dilakukan validasi metode dengan menentukan presisi, linieritas, batas deteksi dan batas kuantifikasi, serta akurasi dari pemisahan PA dan 4-APh. Setelah tingkat validitas terpenuhi, dilakukan analisis kualitatif dan kuantitatif 4-APh dalam sampel sediaan PA sirup yang beredar di pasaran. Analit dipisahkan pada kolom RP-18 LiChrospher® (250 mm x 4,00 mm id, ukuran partikel 5 μm). Fase gerak MeOH dan buffer fosfat 0,01M pH 4,07 (26:74 v/v) dengan laju alir 1 ml/menit, dengan suhu oven 30°C cocok untuk pemisahan dan penentuan 4-APh dalam simulasi sirup PA. Deteksi UV dilakukan pada 275,8 nm. Parameter kromatografi seperti waktu retensi, faktor kapasitas, faktor tailing, jumlah pelat teoritis, %RSD dari luas puncak dan faktor resolusi ditentukan. Metode yang dikembangkan ternyata linier pada rentang konsentrasi 1,01 – 6,06 μg/ml untuk 4-APh (r2= 0,9996, Vxo = 1,48%). Batas deteksi (LOD) dan batas kuantifikasi (LOQ) untuk 4-APh masing-masing adalah 0,18 μg/ml dan 0,54 μg/ml. Kriteria penerimaan validasi terpenuhi dalam semua prosedur. Kemudian metode yang dikembangkan berhasil diterapkan untuk menentukan 4-APh dalam tiga sirup PA generik di Indonesia, hasil menunjukkan bahwa sirup PA generik merk X, Y dan Z tidak mengandung 4-APh.
Analisis Jejaring Farmakologi Tanaman Jati Belanda (Guazuma ulmifolia Lamk.) Sebagai Imunomodulator Nour Lena; Ahmad Shobrun Jamil; M. Artabah Muchlisin; Irsan Fahmi Almutahrihan
Journal of Islamic Pharmacy Vol 8, No 1 (2023): J. Islamic Pharm.
Publisher : Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/jip.v8i1.20782

Abstract

Covid-19 merupakan wabah penyakit yang menginfeksi sistem pernafasan pada manusia. Kasusnya terjadi hampir di seluruh negara di dunia dan keberadaannya sangat meresahkan karena penyebarannya terjadi dengan sangat cepat. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit Covid-19 adalah dengan meningkatkan sistem imun. Sistem imun melindungi tubuh dari infeksi dengan memproduksi molekul protein yang disebut antibodi yang mengikat antigen agen infeksi. Berdasarkan studi literatur yang telah dilakukan, beberapa tanaman lokal Indonesia memiliki potensi sebagai imunomodulator. Fokus penelitian ini ditujukan untuk mengetahui jejaring protein yang terkait dengan sistem imun tubuh yang teraktivasi karena pemberian ekstrak tanaman jati belanda (Guazuma ulmifolia Lamk.). Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif eksploratif berdasarkan online database dan web server (KNApSAck Family, Dr. Duke’s Phytochemical and Ethnobotanical Databases, SwissTargetPrediction, GeneCards, SwissADME, Venny, dan StringDB). Berdasarkan hasil penelitian, tanaman G. ulmifolia mengandung 17 senyawa metabolit sekunder, lima diantaranya memiliki bioavailabilitas yang tinggi meliputi ent-catechin, (-)-epigallocatechin, caffeine, kaempferol, dan quercetin. Senyawa (-)-epigallocatechin diprediksi dapat berinteraksi dengan MAPK14 yang memiliki koneksi dengan lima jalur penting dalam imunomodulator yaitu Fc epsilon RI signaling pathway, PD-L1 expression and PD-1 checkpoint pathway in cancer, THF17 cell differentiation, TNF signaling pathway, dan IL-17 signaling pathway.

Page 1 of 2 | Total Record : 20