cover
Contact Name
Elida Zairina
Contact Email
elida-z@ff.unair.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jfiki@ff.unair.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
JURNAL FARMASI DAN ILMU KEFARMASIAN INDONESIA
Published by Universitas Airlangga
ISSN : 24069388     EISSN : 25808303     DOI : -
Jurnal ini adalah jurnal peer-review nasional, yang diterbitkan dua kali dalam membahas tentang topik-topik hasil penelitian di bidang pelayanan dan praktik kefarmasian, konsultasi masyarakat, teknologi kefarmasian serta disiplin ilmu kesehatan yang terkait dengan erat. Jurnal ini memfokuskan pada area-area berikut: 1. Farmasi Klinis 2. Farmasi Komunitas 3. Farmasetika 4. Kimia Farmasi 5. Farmakognosi 6. Fitokimia
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol. 5 No. 2 (2018): JURNAL FARMASI DAN ILMU KEFARMASIAN INDONESIA" : 7 Documents clear
Pendapat dan Pengalaman Peserta Pusat Kebugaran di Surabaya tentang Healthy Weight Management Aulia Intan Firdaus; Radika Ayu Prahesthi; Safira Indah Lestari; Ulfi Adianti Karunia; Ali Nur Ad Deen; Darwinda Pintowantoro; Vely Mandaoni; Clara Tissa Augusta; Sonia Marthalia Siregar; Lailya Nissa'us Sholihah; Mutiara Adisty
JURNAL FARMASI DAN ILMU KEFARMASIAN INDONESIA Vol. 5 No. 2 (2018): JURNAL FARMASI DAN ILMU KEFARMASIAN INDONESIA
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (284.24 KB) | DOI: 10.20473/jfiki.v5i22018.76-84

Abstract

Pendahuluan: Obesitas menjadi salah satu penyebab meningkatnya angka kematian di dunia. Sebanyak 1,9 milyar orang dewasa dengan usia lebih dari 18 tahun mengalami overweight dimana 650 juta diantaranya mengalami obesitas. Gaya hidup dan aktivitas fisik merupakan faktor yang dapat mempengaruhi berat badan seseorang, apoteker merupakan tenaga kesehatan yang mudah diakses dan memiliki pengetahuan tentang gaya hidup, obat, dan penyakit, sehingga berpotensi memberikan peran dalam healthy weight management. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendapat dan pengalaman masyarakat tentang healthy weight management yang ada di beberapa pusat kebugaran di Surabaya. Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif dengan pendekatan metode cross-sectional. Pengambilan sampel dilakukan secara accidental sampling pada 116 orang menjadi responden dengan kriteria inklusi masyarakat yang berusia di atas 18 tahun dan pengguna jasa pusat kebugaran. Penelitian dilakukan menggunakan kuesioner yang dianalisa secara deskriptif dengan bantuan Software Statistical Package for the Social Sciences (SPSS). Hasil: Dari hasil penelitian didapatkan bahwa responden memiliki pengetahuan dan pengalaman yang bervariasi tentang healthy weight management. Kesimpulan: Sebagian responden juga berpendapat bahwa apoteker dianggap dapat berperan dalam healthy weight management meskipun saat ini peran apoteker di Indonesia khususnya di Surabaya belum banyak terlihat pada program healthy weight management di apotek-apotek.
Motivasi Berhenti Merokok pada Perokok Dewasa Muda Berdasarkan Transtheoretical Model (TTM) Esti Rossa Larasati; Wita Saraswati; Henny Utami Setiawan; Silda Sabila Rahma; Agustina Gianina; Cindy Alicia Estherline; Fitri Nurmalasari; Nauri Nabiela Annisa; Indah Septiani; Gesnita Nugraheni
JURNAL FARMASI DAN ILMU KEFARMASIAN INDONESIA Vol. 5 No. 2 (2018): JURNAL FARMASI DAN ILMU KEFARMASIAN INDONESIA
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (317.265 KB) | DOI: 10.20473/jfiki.v5i22018.85-92

Abstract

Pendahuluan: Merokok telah diketahui menjadi faktor resiko banyak penyakit dan kematian. Meskipun demikian, terdapat peningkatan prevalensi perokok berusia muda. Intervensi untuk meningkatkan angka berhenti merokok diharapkan efektif dilakukan. Desain intervensi tersebut dapat dipengaruhi oleh seberapa tinggi motivasi berhenti merokok. Tujuan: Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengidentifikasi motivasi seseorang untuk berhenti merokok berdasarkan Transtheoretical Model (TTM), untuk menentukan hubungan faktor demografi dan pengetahuan rokok terhadap motivasi berhenti merokok, dan menemukan faktor-faktor yang membedakan motivasi untuk berhenti merokok. Metode: Penelitian ini dilakukan di sekitar kampus B Universitas Airlangga pada September 2018 menggunakan metode survei, rancangan studi cross-sectional dengan teknik accidental sampling. Responden dalam penelitian ini merupakan perokok berusia 17 - 25 tahun (n = 162). Hasil: Dari hasil analisis data diperoleh bahwa tingkat motivasi tertinggi terdapat pada tahap kontemplasi yaitu sebanyak 38,9% (62 responden). Tahap kontemplasi adalah tahap dimana seseorang masih berstatus sebagai perokok aktif, tetapi sudah berkeinginan untuk berhenti merokok dalam 6 bulan ke depan, sehingga masih memiliki kecenderungan untuk membatalkan keinginan berhenti merokok. Profil demografi, seperti uang saku, jumlah teman merokok dan keberadaan perokok di rumah responden tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat motivasi berhenti merokok. Pengetahuan dan intensitas merokok berpengaruh signifikan terhadap motivasi berhenti merokok. Terdapat korelasi antara pengeluaran untuk merokok dan jumlah batang rokok per hari dengan motivasi berhenti merokok (p = 0,000). Kesimpulan: Promosi kesehatan terkait berhenti merokok yang berfokus di kalangan remaja sangat perlu dilakukan. Intervensi yang dapat dilakukan untuk perokok pada tahap kontemplasi adalah mengadakan penyuluhan tentang bahaya merokok dan pemberian informasi adanya NRT (Nicotine Replacement Therapy).
Pengaruh Perasan Umbi Bengkuang (Pachyrhizus erosus L.) terhadap Gambaran Histopatologi Lambung Mencit (Mus musculus L.) dengan Model Tukak Lambung Reza Pertiwi; Hari Marta Saputra
JURNAL FARMASI DAN ILMU KEFARMASIAN INDONESIA Vol. 5 No. 2 (2018): JURNAL FARMASI DAN ILMU KEFARMASIAN INDONESIA
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (354.933 KB) | DOI: 10.20473/jfiki.v5i22018.56-61

Abstract

Pendahuluan: Tukak lambung merupakan penyakit akibat gangguan pada saluran gastrointestinal atas yang disebabkan sekresi asam dan pepsin yang berlebihan oleh mukosa lambung. Tukak lambung dapat terjadi karena konsumsi alkohol yang berlebih karena merusak sawar mukosa lambung dan menyebabkan gastritis akut seperti perdarahan saluran cerna. Bengkuang (Pachyrhizus erosus L.) memiliki kandungan flavonoid yang diketahui mampu mengurangi asam lambung sebagai agen kuratif. Tujuan: Melihat pengaruh air perasan bengkuang sebagai agen preventif pada mencit (Mus musculus L.) yang diinduksi tukak lambung dengan menggunakan alkohol. Metode: Memberikan air perasan bengkuang secara peroral dengan dosis 20, 40, dan 60% dan sukrafat sebagai kontrol positif selama 12 hari. Setelah 1 jam pemberian perlakuan hari ke-12, mencit diberikan etanol sebanyak 5 g/Kg BB selama 24 jam. Hasil: Data hasil pengamatan menunjukkan nilai indeks tukak lambung pada kelompok normal, kontrol negatif, perasan bengkuang dosis 20, 40, dan 60%, serta sukralfat secara berurut-turut yaitu 0; 3,89; 0,56; 0,22; 1,22 dan 1,11. Hal ini didukung oleh gambaran histopatologi lambung mencit yang juga menunjukkan adanya perbaikan pada lambung tikus yang diberikan air perasan bengkuang. Kesimpulan: Pemberian perasan umbi bengkuang dapat mengurangi jumlah tukak dengan adanya perbaikan gambaran histopatologi lambung mencit.
Pengaruh Lama Pemberian Fondaparinux terhadap Activated Partial Thromboplastin Time (APTT) pada Pasien Sindroma Koroner Akut Arina Dery Puspitasari; Suharjono Suharjono; Yogiarto Yogiarto
JURNAL FARMASI DAN ILMU KEFARMASIAN INDONESIA Vol. 5 No. 2 (2018): JURNAL FARMASI DAN ILMU KEFARMASIAN INDONESIA
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (33.836 KB) | DOI: 10.20473/jfiki.v5i22018.99-106

Abstract

Pendahuluan: Fondaparinux 2,5 mg sebagai terapi antikoagulan pada pasien Sindroma Koroner Akut (SKA) di RSUD Dr. Soetomo Surabaya diberikan selama 5 hari, sedangkan pustaka menyebutkan bahwa fondaparinux diberikan selama 3 - 7 hari. Kadar steady-state dapat dicapai setelah 3 - 4 hari dan efek antikoagulan dari fondaparinux dapat bertahan selama 2 - 4 hari setelah terapi dihentikan pada pasien dengan fungsi ginjal normal. Diperlukan penelitian untuk mengetahui pengaruh lama pemberian fondaparinux 2,5 mg subcutan sekali sehari pada hari ke-3, 4, dan 5 terhadap Activated Partial Thromboplastin Time (APTT). Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan pemberian fondaparinux terhadap nilai APTT pada penderita SKA. Metode: Sampel penelitian ini adalah seluruh pasien yang didiagnosis SKA yang diberikan terapi fondaparinux di RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Jenis penelitian ini adalah observasional dengan rancang bangun prospektif kohort. Teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah rekam medis pasien dan hasil rekam pengukuran nilai APTT. Data demografi pasien dan nilai APTT dianalisis secara deskriptif dan One Way Anova digunakan untuk mengetahui perbedaan antara masing-masing kelompok terhadap lama pemberian fondaparinux terhadap APTT. Hasil: Penggunaan fondaparinux meningkatkan nilai rata-rata APTT dan mencapai target (25 - 40 detik) pada 9 orang pasien selama 3 hari (39,39 ± 8,02 detik), 4 hari (39,98 ± 12,15 detik), dan 5 hari (40,06 ± 6,21 detik). Tidak ada perbedaan bermakna antara APTT dengan lama pemberian fondaparinux 2,5 mg subcutan sekali sehari selama 3, 4, dan 5 hari (p > 0,05). Kesimpulan: Lama pemberian fondaparinux pada hari ke-3, 4, dan 5 tidak berbeda bermakna dalam meningkatkan nilai APTT.
Uji Kandungan Fenolik Total dan Pengaruhnya terhadap Aktivitas Antioksidan dari Berbagai Bentuk Sediaan Sarang Semut (Myrmecodia pendens) Crescentiana Emy Dhurhania; Agil Novianto
JURNAL FARMASI DAN ILMU KEFARMASIAN INDONESIA Vol. 5 No. 2 (2018): JURNAL FARMASI DAN ILMU KEFARMASIAN INDONESIA
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (83.088 KB) | DOI: 10.20473/jfiki.v5i22018.62-68

Abstract

Pendahuluan: Senyawa fenolik merupakan kelompok senyawa terbesar yang berperan sebagai antioksidan alami pada tumbuhan. Salah satu tumbuhan yang berpotensi tinggi sebagai antioksidan alami adalah sarang semut (Myrmecodia pendens). Hal tersebut terkait dengan potensinya sebagai sumber senyawa fenolik. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk melakukan uji terhadap kandungan fenolik total dari berbagai bentuk sediaan sarang semut dan pengaruhnya terhadap aktivitas antioksidan. Metode: Hasil uji kualitatif menunjukkan bahwa dalam sediaan seduhan, rebusan, dan ekstrak sarang semut positif mengandung senyawa fenolik, antara lain: flavonoid, tanin dan polifenol. Uji kandungan fenolik total dilakukan dengan metode Folin-Ciocalteu secara spektrofotometri UV-Vis pada 760,5 nm, dengan hasil pada seduhan, rebusan, dan ekstrak berturut-turut 3,64; 3,37; 2,74 g GAE/100 g bahan kering. Uji aktivitas antioksidan dilakukan dengan parameter kapasitas reduksi serium secara spektrofotometri UV-Vis pada 317,5 nm. Hasil: Seluruh sediaan sarang semut, yaitu seduhan, rebusan, dan ekstrak memiliki aktivitas antioksidan yang sangat kuat dengan EC50secara berturut-turut 6,78; 2,45; 4,00 µg/mL, dengan EC50 pembanding vitamin C 4,1685 µg/mL. Kesimpulan: Dengan demikian untuk mendapatkan kandungan fenolik yang paling tinggi dengan aktivitas antioksidan yang sangat kuat, serbuk kering sarang semut sebaiknya dikonsumsi dalam bentuk seduhan.
Analisis Logam Timbal (Pb) pada Lipstik yang Beredar di Kecamatan Pasar Jambi Sholeha Annisa Martines; Madyawati Latief; Havizur Rahman
JURNAL FARMASI DAN ILMU KEFARMASIAN INDONESIA Vol. 5 No. 2 (2018): JURNAL FARMASI DAN ILMU KEFARMASIAN INDONESIA
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (31.076 KB) | DOI: 10.20473/jfiki.v5i22018.69-75

Abstract

Pendahuluan: Lipstik adalah produk kosmetika yang dibuat dari cetak tuang bahan berbasis padatan yang mengandung bahan pewarna terlarut dan/atau tersuspensi yang memenuhi kriteria/persyaratan sebagai pewarna. Sediaan ini mengandung lilin, minyak, dan pewarna sebagai tiga bahan utama dan beberapa bahan tambahan sebagai antioksidan, pengawet, dan parfum. Timbal (Pb) dalam produk kosmetik bisa berasal dari beberapa bahan alami yang mengandung timbal (Pb) (seperti pewarna dan pigmen) atau peralatan yang digunakan selama proses produksi. Tujuan: Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui kadar logam timbal (Pb) yang terkandung dalam sediaan lipstik yang beredar di Kecamatan Pasar Jambi. Metode: Metode yang digunakan untuk mengetahui kadar timbal (Pb) yaitu secara kualitatif menggunakan pereaksi warna dan secara kuantitatif menggunakan SSA (Spektrofotometer Serapan Atom). Hasil: Hasil yang diperoleh yaitu dari 10 sampel lipstik yang digunakan positif mengandung logam berat timbal (Pb) ditandai dengan terbentuknya endapan kuning oleh reagen KI. Rata-rata kadar logam berat timbal (Pb) pada lipstik adalah 0,899 µg/g. Kesimpulan: Hal ini menginformasikan bahwa lipstik yang beredar di Kecamatan Pasar Jambi aman jika digunakan oleh masyarakat. Berdasarkan peraturan yang dikeluarkan oleh BPOM RI batas kandungan logam berat timbal (Pb) dalam kosmetik yaitu < 20 µg/g.
Perilaku Pengguna Hijab dalam Mengatasi Masalah Rambut Dwi Lukita Sari; Yenni Desilia Indahsari; Lukluk Afifatul Umroh; Hadi Nur Romadlon; Lisa Tri Agustin; Dias Putri Wardanasari; Septiani Septiani; Rama Syailendra Hadi; Ni Made Krisantina Shandra; Vindia Khendy Aksandra; Andi Hermansyah
JURNAL FARMASI DAN ILMU KEFARMASIAN INDONESIA Vol. 5 No. 2 (2018): JURNAL FARMASI DAN ILMU KEFARMASIAN INDONESIA
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (264.062 KB) | DOI: 10.20473/jfiki.v5i22018.93-98

Abstract

Pendahuluan: Salah satu faktor yang mempengaruhi kesehatan rambut adalah penggunaan jilbab. Penggunaan jilbab berpotensi memicu terjadinya masalah rambut jika rambut tidak dirawat dengan benar. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perilaku pengguna jilbab dalam mengatasi permasalahan rambut. Metode: Penelitian ini menggunakan metode survei dengan teknik pengambilan sampel accidental dan target sampel mahasiswi berjilbab di kampus B Universitas Airlangga Surabaya. Instrumen pengambilan data menggunakan kuesioner dan dianalisis menggunakan program SPSS (Statistical Product for Social Sciences). Seratus orang responden berpartisipasi pada penelitian ini. Hasil: Responden dengan usia 18 tahun merupakan responden dengan jumlah terbesar yaitu sebanyak 31% dan mengalami permasalahan rambut paling banyak yaitu rambut rontok. Menariknya sebanyak 55% responden masih jarang untuk menggunakan produk perawatan rambut secara teratur termasuk vitamin dan conditioner. Mayoritas responden tidak mengetahui kandungan produk rambut dan/atau produk antiketombe yang mereka gunakan. Bahkan secara umum, responden tidak mengetahui produk yang benar untuk mengatasi permasalahan rambut. Kesimpulan: Penelitian ini menunjukkan bahwa responden telah mengetahui cara mengatasi permasalahan rambut namun belum diterapkan dalam tindakan yang rutin dan benar.

Page 1 of 1 | Total Record : 7


Filter by Year

2018 2018


Filter By Issues
All Issue Vol. 12 No. 2 (2025): JURNAL FARMASI DAN ILMU KEFARMASIAN INDONESIA Vol. 12 No. 1 (2025): JURNAL FARMASI DAN ILMU KEFARMASIAN INDONESIA Vol. 11 No. 3 (2024): JURNAL FARMASI DAN ILMU KEFARMASIAN INDONESIA Vol. 11 No. 2 (2024): JURNAL FARMASI DAN ILMU KEFARMASIAN INDONESIA Vol. 11 No. 1 (2024): JURNAL FARMASI DAN ILMU KEFARMASIAN INDONESIA Vol. 10 No. 3 (2023): JURNAL FARMASI DAN ILMU KEFARMASIAN INDONESIA Vol. 10 No. 2 (2023): JURNAL FARMASI DAN ILMU KEFARMASIAN INDONESIA Vol. 10 No. 1 (2023): JURNAL FARMASI DAN ILMU KEFARMASIAN INDONESIA Vol. 9 No. 3 (2022): JURNAL FARMASI DAN ILMU KEFARMASIAN INDONESIA Vol. 9 No. 2 (2022): JURNAL FARMASI DAN ILMU KEFARMASIAN INDONESIA Vol. 9 No. 1 (2022): JURNAL FARMASI DAN ILMU KEFARMASIAN INDONESIA Vol. 8 No. 3 (2021): JURNAL FARMASI DAN ILMU KEFARMASIAN INDONESIA Vol. 8 No. 2 (2021): JURNAL FARMASI DAN ILMU KEFARMASIAN INDONESIA Vol. 8 No. 1 (2021): JURNAL FARMASI DAN ILMU KEFARMASIAN INDONESIA Vol. 7 No. 2 (2020): JURNAL FARMASI DAN ILMU KEFARMASIAN INDONESIA Vol. 7 No. 1 (2020): JURNAL FARMASI DAN ILMU KEFARMASIAN INDONESIA Vol. 7 No. 1SI (2020): Special Issue: Seminar Inovasi Teknologi dan Digitalisasi pada Pelayanan Kefa Vol. 6 No. 2 (2019): JURNAL FARMASI DAN ILMU KEFARMASIAN INDONESIA Vol. 6 No. 1 (2019): JURNAL FARMASI DAN ILMU KEFARMASIAN INDONESIA Vol. 5 No. 2 (2018): JURNAL FARMASI DAN ILMU KEFARMASIAN INDONESIA Vol. 5 No. 1 (2018): Jurnal Farmasi dan Ilmu Kefarmasian Indonesia Vol. 4 No. 2 (2017): Jurnal Farmasi dan Ilmu Kefarmasian Indonesia Vol. 4 No. 1 (2017): Jurnal Farmasi dan Ilmu Kefarmasian Indonesia Vol. 3 No. 2 (2016): JURNAL FARMASI DAN ILMU KEFARMASIAN INDONESIA Vol. 3 No. 1 (2016): Jurnal Farmasi dan Ilmu Kefarmasian Indonesia More Issue