cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
E-Jurnal Medika Udayana
Published by Universitas Udayana
ISSN : 23031395     EISSN : 25978012     DOI : -
Core Subject : Health,
Majalah ilmiah E-Jurnal Medika Udayana menerima naskah dari mahasiswa PSPD FK UNUD, baik berupa karangan asli atau laporan penelitian, ikhtisar pustaka, laporan kasus, maupun surat-surat untuk redaksi. Naskah yang dikirimkan untuk majalah ilmiah E-Jurnal Medika Udayana adalah naskah belum pernah atau tidak akan dikirim ke majalah lain. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia
Arjuna Subject : -
Articles 18 Documents
Search results for , issue "Vol 9 No 1 (2020): Vol 9 No 01(2020): E-Jurnal Medika Udayana" : 18 Documents clear
GAMBARAN KLINIS EFEK SAMPING KEMOTERAPI PADA PASIEN LIMFOMA MALIGNA YANG DIRAWAT DI RSUP SANGLAH DENPASAR PERIODE JANUARI 2015 – AGUSTUS 2016 Ni Putu Yeni Rosita Parastuti; Ni Made Renny A. Rena
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 1 (2020): Vol 9 No 01(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (341.836 KB) | DOI: 10.24843/eum.2020.v09.i01.p06

Abstract

Limfoma merupakan suatu keganasan imunologi yang berasal dari sel limfosit yang tak terkontrol pertumbuhannya dan menumpuk di kelenjar limfe. Kejadian Limfoma Maligna di RSUP Sanglah terbilang cukup tinggi. Kemoterapi adalah pilihan terapi yang paling sering digunakan pada penderita Limfoma Maligna di RSUP Sanglah. Tujuan studi ini untuk mengetahui gambaran klinis efek samping yang timbul dari pemakaian kemoterapi pada penderita Limfoma Maligna. Penelitian ini menggunakan rancangan studi deskriptif retrospektif. Sampelnya adalah pasien yang dirawat di RSUP Sanglah dan mendapat kemoterapi mulai dari Januari 2015 hingga Agustus 2016. Data sampel diperoleh dari rekam medis pasien limfoma maligna. Data yang diperoleh akan dianalisa secara deskriptif, dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Dari 67 sampel yang dicatat didapatkan delapan jenis obat kemoterapi yang digunakan dalam terapi limfoma maligna di RSUP Sanglah, diantaranya Rituximab, Cyclophosphamide, Vincristine, Doxorubicin, Prednisone, Carboplatin, Etoposide, dan Cisplatin yang dikombinasi menjadi enam regimen kemoterapi. Enam puluh tujuh pasien Limfoma Maligna terdiri dari 40 (59,7%) laki-laki dan 27 (40,3%) perempuan. Hasil dari penelitian ini adalah efek samping hematologi yang tertinggi pada keenam regimen adalah anemia dan neutropenia. Sedangkan efek samping non-hematologi yang tertinggi adalah nyeri, gangguan ginjal akut, gangguan saluran pencernaan, gangguan fungsi hati, dan demam. Kata kunci: Efek Samping, Kemoterapi, Limfoma Maligna
HUBUNGAN OBESITAS DENGAN HIPERKOLESTEROLEMIA PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA Calvin Jonathan; I Wayan Putu Sutirta Yasa
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 1 (2020): Vol 9 No 01(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (280.488 KB)

Abstract

Prevalensi obesitas dan hiperkolesterolemia semakin meningkat diseluruh dunia baik di negara maju maupun negara berkembang. Obesitas dan hiperkolesterolemia merupakan faktor risiko terjadinya komplikasi sindrom metabolik, hipertensi, dan penyakit jantung koroner yang hingga saat ini menjadi salah satu penyebab kematian terbanyak di dunia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan obesitas dengan hiperkolesterolemia. Penelitian ini merupakan studi observasional analitik cross-sectional terhadap 80 mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana yang termasuk kategori obesitas dan tidak obesitas yang menjalani pemeriksaan kadar kolesterol total dengan menggunakan alat digital yang dijadikan sebagai data primer. Data diolah menggunakan SPSS 21, dimana crosstabulation dilakukan berdasarkan status obesitas dan status kolesterolemia. Dari hasil uji Pearson Chi-Square, didapatkan bahwa tidak ada hubungan antara status obesitas dengan hiperkolesterolemia pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana (nilai p = 0,218). Melihat hasil yang ada, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dalam jangkauan yang lebih luas, sehingga data demografi yang ada semakin luas dan akurat. Kata kunci : Obesitas, hiperkolesterolemia
PREVALENSI DAN HUBUNGAN ANTARA KONTROL GLIKEMIK DENGAN DIABETIK NEUROPATI PERIFER PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE II DI RSUP SANGLAH Aditya Rachman; I Made Pande Dwipayana
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 1 (2020): Vol 9 No 01(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (267.267 KB) | DOI: 10.24843/eum.2020.v09.i01.p07

Abstract

Diabetes melitus merupakan masalah kesehatan di seluruh dunia. Diabetik neuropati adalah salah satu komplikasi dari diabetes melitus jika tidak tertanganidan merupakan gangguan saraf yang disebabkan oleh kadar gula darah yang tinggi yang ditandai dengan berkurangnya rangsangan oleh sensasi seperti panas, dingin dan nyeri pada ekstremitas. Perlu sebuah penelitian untuk melakukan pemeriksaan dini agar komplikasi dari diabetes mellitus dapat dicegah, yaitu dengan meneliti hubungan kontrol glikemik dengan diabetik neuropati perifer. Penelitian ini bertujuan mencari hubungan antara status glikemik Hba1c, gula darah puasa, dan gula darah 2 jam post-prandial dengan diabetik neuropati perifer. Diabetes Melitus dikatakan terkontrol bila Hba1c <7%, gula darah puasa <130 mg/dl, dan gula darah 2 jam post prandial <180 mg/dl , Penelitian ini dilaksanakan di Diabetic Centre RSUP Sanglah Denpasar. Rancangan studi yang dipakai adalah analitik dengan desain penelitian cross-sectional study.. Peneliti memeriksaakan diagnosis diabetic neuropati perifer dengan alat monofilament. Peneliti juga menggunakan kuesioner untuk mendapatkan data dari sampel terkait kontrol glikemik. Data dianalisis secara univariat dan bivariat. Dari total sampel sebanyak 96 pasien, 40 orang (41,7%) mengalami neuropati dan 56 orang (58,3%) memiliki fungsi saraf normal. Dengan mean dari usia 56.8 tahun, indeks massa tubuh 26,375 kg/m2; hba1c 7,657%; gula darah puasa 161,01 mg/dl; dan gula darah 2 jam post prandial 222,99 mg/dl. Pada analisis bivariat, Hba1c (p= 0,000), gula darah puasa (p= 0,003), gula darah 2 jam post prandial (p= 0,001) berhubungan dengan diabetik neuropati perifer. Kesimpulan yang dapat diambil yaitu kontrol glikemik memiliki hubungan dengan diabetik neuropati perifer. Perlu adanya penelitian lanjut dan diagnosa cepat dan tepat agar dapat mengurangi angka kejadian diabetik neuropati perifer. Kata kunci: diabetes melitus, diabetik neuropati, hba1c, gula darah puasa, gula darah 2 jam post-prandial, kontrol glikemik.
GAMBARAN KADAR HBA1C PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE II DI RSUP SANGLAH PERIODE JULI-DESEMBER 2017 Ida Ayu Trisna Wulandari; Sianny Herawati; I Nyoman Wande
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 1 (2020): Vol 9 No 01(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (210.236 KB)

Abstract

Diabetes mellitus (DM) adalah suatu kumpulan penyakit metabolik yang diakibatkan oleh adanya gangguan sekresi insulin, kerja insulin, atau keduanya sehingga memiliki karakteristik hiperglikemia. Kejadian penyakit ini masih mengalami peningkatan di Indonesia khususnya DM tipe II. Pengukuran hemoglobin terglikasi (HbA1c) merupakan kontrol glikemik terbaik untuk mengetahui gambaran kadar glukosa darah selama dua hingga tiga bulan terakhir. Diabetes Mellitus yang tidak terkontrol mengakibatkan berbagai komplikasi kronik baik itu komplikasi makrovaskular maupun mikrovaskular. Pasien yang memiliki kadar HbA1c >7% akan berisiko 2 kali lebih tinggi untuk mengalami komplikasi.Oleh karena itu, pemeriksaan kadar HbA1c sangat penting dilakukan untuk membantu menegakkan diagnosis, kontrol glikemik jangka panjang, manajemen, dan prognosis dari penyakit DM tipe II. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kadar HbA1c pada pasien diabetes mellitus tipe II di RSUP Sanglah periode Juli-Desember 2017 serta proporsinya berdasarkan jenis kelamin, usia, dan indeks massa tubuh. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif cross sectional. Sampel penelitian meliputi populasi terjangkau yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi sebanyak 100 sampel. Data penelitian berupa data sekuder yang diperoleh dari rekam medis pasien. Hasil penelitian menunjukan bahwa kadar HbA1c pada sampel didominasi oleh kelompok tidak terkontrol yaitu 64%. Proporsi kadar HbA1c tidak terkontrol lebih banyak ditemukan pada laki-laki (64,2%), usia 41-60 tahun (69,6%), dan IMT normal (68,1%). Kata Kunci: Diabetes Melitus Tipe II, Kadar HbA1c
HUBUNGAN KEJADIAN HIPERTENSI DENGAN MILD CONGNITIVE IMPAIRMENT PADA LANJUT USIA DI DESA DAUH PURI KELOD, DENPASAR BARAT Made Indrayani; Susy Purnawati
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 1 (2020): Vol 9 No 01(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (222.509 KB)

Abstract

Mild Cognitive Impairment (MCI) merupakan salah satu gangguan kognitif, dengan gejala gangguan fungsi memori yang tidak sesuai dengan usianya, namun belum dapat dikatakan demensia. Prevalensi MCI di Indonesia mencapai 17,1%, dan meningkat pada kelompok usia lanjut, yaitu sekitar 32,4%. Mild Cognitive Impairment juga dikatakan meningkat seiring meningkatnya kejadian hipertensi. Penting untuk mengkaji hipertensi sebagai faktor risiko terjadinya MCI dalam upaya menekan morbiditas terutama pada lansia sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup mereka. Penelitian ini dilaksanakan bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara lama riwayat dan derajat hipertensi dengan MCI pada lansia di wilayah Posyandu Desa Dauh Puri Kelod. Penelitian dengan desain studi cross-sectional ini, menggunakan consecutive non-random sampling dalam pengambilan sampel, dan didapatkan jumlah responden sebanyak 70 orang. Derajat hipertensi diklasifikasikan menggunakan JNC 7 dan fungsi kognitif diukur dengan menggunakan kuesioner MoCA-Ina. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan analisis bivariat chi-square dalam SPSS. Didapatkan lansia dengan riwayat hipertensi < 5 tahun sebanyak 20 orang, 25% mengalami MCI. Sedangkan lansia dengan riwayat hipertensi ? 5 tahun sebanyak 50 orang, dan 84% mengalami MCI. Hasil analisis statistik menunjukkan adanya hubungan bermakna antara lamanya hipertensi dengan MCI (PR 15,750; 95% IK 4,453-55,711). Lansia yang menderita hipertensi derajat 1, 2, dan 3, berturut-turut adalah 40, 19, dan 11 orang, dan mengalami MCI sebanyak 70%, 63%, dan 63,6%. Didapatkan hasil analisis statistik bivariat chi-square test p>0,05 (p = 0,841). Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan bermakna secara statistik antara derajat hipertensi dengan MCI di Posyandu Desa Dauh Puri Kelod. Kata kunci: Hipertensi, Mild Cognitive Impairment, MoCA-Ina pairment, MoCA-Ina
GAMBARAN KEJADIAN DEPRESI PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT (RSUP) SANGLAH DENPASAR BALI Natalia Jennifer Handika; Ni Ketut Putri Ariani
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 1 (2020): Vol 9 No 01(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diabetes mellitus (DM) adalah suatu kelompok penyakit metabolik yang tergolong penyakit kronik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau keduanya. DM tipe 2 merupakan salah satu penyakit kronik, yang kemungkinan besar tidak dapat disembuhkan, perasaan stres terbebani oleh penyakit yang diderita dan pengobatan serta diet yang harus dijalani hal inilah yang menyebabkan sebagian besar penderita mengalami perubahan psikologis yaitu depresi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kejadian depresi secara umum dan berdasarkan karakteristik sampel pada pasien DM tipe 2 di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah Denpasar Bali baik secara keseluruhan dan berdasarkan karakterisitik sampel. Rancangan penelitian ini adalah deskriptif potong lintang (cross-sectional descriptive) dilakukan dengan mengikutsertakan pasien DM tipe 2 yang sedang melakukan perawatan rawat jalan di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah Denpasar Bali pada bulan April 2016 - Juli 2016. Penelitian ini menggunakan data primer berupa kuesioner BDI (Beck Depression Inventory) untuk menilai tingkat keparahan depresi pada pasien DM tipe 2 di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah Denpasar Bali. Terdapat 46 pasien DM tipe 2 sebagai responden penelitian. Gambaran tingkat depresi yang ditemukan yaitu depresi ringan dengan jumlah 20 orang (43,5%), depresi minimal dengan jumlah 15 orang (32,6%), depresi sedang dengan jumlah 8 orang (17,4%) dan depresi berat berjumlah 3 orang (6,5%). Distribusi tingkat depresi berdasarkan karakteristik sampel seperti jenis kelamin, umur, jenjang pendidikan, status perkawinan, dan pekerjaan. Kata kunci: depresi, DM Tipe 2, Beck Depression Inventory (BDI)
PREVALENSI DAN HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN ORANG TUA SISWA TERHADAP ANGKA KEJADIAN INFEKSI SOIL-TANSMITTED HELMINTHS PADA SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI 2 GEGELANG, KECAMATAN MANGGIS, KABUPATEN KARANGASEM,BALI Ni Nyoman Agustianingsih; I Kadek Swastika; I Made Sudarmaja
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 1 (2020): Vol 9 No 01(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Infeksi soil-transmitted helminths masih menjadi masalah di Kabupaten Karangasem pasalnya angka kejadian kecacingan tersebut diperkirakan masih lebih dari 50% pada populasi. Ada banyak faktor yang mempengaruhi kejadian infeksi STH ini salah satunya disebabkan oleh tingkat pendidikan yang masih rendah sehingga mempengaruhi pengetahuan orang tua dalam bidang kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara pengetahuan orang tua tentang penyakit kecacingan dengan infeksi STH pada siswa SDN 2 Gegelang. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada Bulan Mei sampai Juli 2018. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas I-VI di SDN 2 Gegelang. 79 siswa yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi digunakan sebagai sampel. Data yang terkumpul diperoleh melalui metode uji laboratorium menggunakan modifikasi Kato Katz dan observasi menggunakan kuisioner. Analisis data menggunakan uji statistik chi square dengan ?= 0,05. Hasil dari penelitian didapatkan bahwa 31,6% siswa positif infeksi STH dengan infeksi akibat Ascaris lumbricoides 24%, Trichuris trichiura 56%, infeksi Ascaris lumbricoides dan Trichuris trichiura 24%, tidak didapatkan hubungan antara pengetahuan orang tua dengan infeksi STH pada siswa (nilai p = 0,407). Kata kunci : prevalensi, infeksi STH, pengetahuan orang tua
DETERMINAN PERILAKU SKRINING (SCREENING) DIABETES MELLITUS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DENPASAR BARAT I DAN II DALAM KERANGKA HEALTH BELIEF MODEL Wirawan, Gede Benny Setia; Wisnawa, Ayu Dilia Febriani; Laksmi Dewi, Ni Luh Putu Mulia; Dharmayanti, Ni Made Sri; Kartika Sari Ayu
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 1 (2020): Vol 9 No 01(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari dan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku skrining diabetes mellitus pada suatu sampel populasi masyarakat Bali. Desain yang digunakan adalah model cross-sectional analitik dengan consecutive sampling. Data diambil menggunakan kuesioner yang diisi sendiri oleh responden. Variabel health belief model dipelajari dengan kuesioner berskala Likert dan meliputi persepsi risiko, persepsi keparahan, persepsi manfaat, dan persepsi hambatan. Determinan lain yang dipelajari meliputi faktor-faktor sosiodemografi, akses layanan kesehatan, dan faktor risiko. Variabel persepsi hambatan ditemukan berhubungan signifikan dengan perilaku skrining dalam analisis bivariat. Sementara faktor lain yang berhubungan signifikan meliputi umur, penghasilan, pendidikan, jarak rumah ke fasyankes, kepemilikan asuransi, riwayat hipertensi, obesitas, dan diabetes mellitus di keluarga. Pada analisis multivariat, perilaku skrining diabetes mellitus ditemukan berhubungan negatif secara independen dengan persepsi hambatan dan persepsi risiko. Faktor lain yang mempengaruhi perilaku skrining secara independen adalah usia, penghasilan, kepemilikan asuransi, dan obesitas. Kata Kunci: skrining, diabetes mellitus, health belief model. Puskesmas

Page 2 of 2 | Total Record : 18


Filter by Year

2020 2020


Filter By Issues
All Issue Vol 13 No 07 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 9 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 8 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 6 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 5 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 4 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 3 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 2 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 1 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 12 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 11 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 10 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 9 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 8 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 7 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 6 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 5 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 4 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 3 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 2 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 1 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 6 (2022): Vol 11 No 06(2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 12 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 11 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 10 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 9 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 8 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 7 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 6 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 5 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 4 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 3 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 2 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 1 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 12 (2021): Vol 10 No 12(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 11 (2021): Vol 10 No 11(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 10 (2021): Vol 10 No 10(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 9 (2021): Vol 10 No 09(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 8 (2021): Vol 10 No 08(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 7 (2021): Vol 10 No 07(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 6 (2021): Vol 10 No 06(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 5 (2021): Vol 10 No 05(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 4 (2021): Vol 10 No 04(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 3 (2021): Vol 10 No 03(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 2 (2021): Vol 10 No 02(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 1 (2021): Vol 10 No 01(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 12 (2020): Vol 9 No 12(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 11 (2020): Vol 9 No 11(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 10 (2020): Vol 9 No 10(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 9 (2020): Vol 9 No 09(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 8 (2020): Vol 9 No 08(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 7 (2020): Vol 9 No 07(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 6 (2020): Vol 9 No 06(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 5 (2020): Vol 9 No 05(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 4 (2020): Vol 9 No 04(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 3 (2020): Vol 9 No 03(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 2 (2020): Vol 9 No 02(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 1 (2020): Vol 9 No 01(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 5 (2019): Vol 8 No 5 (2019): Vol 8 No 5 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 4 (2019): Vol 8 No 4 (2019): Vol 8 No 4 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 12 (2019): Vol 8 No 12 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 11 (2019): Vol 8 No 11 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 10 (2019): Vol 8 No 10 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 9 (2019): Vol 8 No 9 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 8 (2019): Vol 8 No 8 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 7 (2019): Vol 8 No 7 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 6 (2019): Vol 8 No 6 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 3 (2019): Vol 8 No 3 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 2 (2019): Vol 8 No 2 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 1 (2019): Vol 8 No 1 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 12 (2018): Vol 7 No 12 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 11 (2018): vol 7 no11 2018 E-jurnal medika udayana Vol 7 No 10 (2018): Vol 7 No 10 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 9 (2018): Vol 7 No 9 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 8 (2018): Vol 7 No 8 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 7 (2018): Vol 7 No 7 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 6 (2018): Vol 7 No 6 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 5 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 4 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 3 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 2 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 1 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 12 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 11 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 10 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 9 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 8 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 7 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 6 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 5 (2017): E-jurnal medika udayana Vol 6 No 4 (2017): E-jurnal medika udayana Vol 6 No 3 (2017): E-jurnal medika udayana Vol 6 No 2 (2017): E-jurnal medika udayana Vol 6 No 1 (2017): E-jurnal medika udayana Vol 5, No 12 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5, No 11 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 10 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 9 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 8 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 7 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 6 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 5 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 4 (2016): E-jurnal medika udayana vol 5 no 3(2016):e-jurnal medika udayana vol 5 no 2(2016):e-jurnal medika udayana vol 5 no 1(2016):e-jurnal medika udayana vol 4 no 12(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 11(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 10(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 9(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 8(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 7(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 6(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 5(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 4(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 3 (2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 2 (2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 1 (2015):e-jurnal medika udayana vol 3 no 12(2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 11(2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 10(2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 9 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 8 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 7 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 6 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 5 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 4 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 3 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 2 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 1 (2014):e-jurnal medika udayana vol 2 no 12 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no 11 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no 10 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no 9 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no 8 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no 7 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no6(2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no5(2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no4 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no3 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no2 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no1 (2013):e-jurnal medika udayana Vol 1 No 1 (2012): e-jurnal Medika Udayana More Issue