Sianny Herawati
Departemen Patologi Klinik Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Published : 52 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

DIAGNOSE OF THYPOID FEVER WITH WIDAL TEST I Made Tomik Nurya Wardana; Sianny Herawati; I Wayan Putu Sutirta Yasa
E-Jurnal Medika Udayana vol 3 no 2 (2014):e-jurnal medika udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (192.807 KB)

Abstract

Thypoid fever is one of infection systemic disease cause by Salmonella enterica serotype typhi, thisbacterium is member of family Enterobacteriaciae. Everyone with thypoid fever bring thebacterium in blood stream and gastrointestinal sytem so that it can transmit the infection to othersdirectly through water or food that has been contaminated. Laboratory examination to establish adiagnosis of typhoid fever is with conventional methods, namely the culture of the bacterium andserological test Widal and non-conventional method, namely Polimerase Chain Reaction (PCR),Enzyme Immunoassay Dot (EID) and Enzyme-Linked Immunosorbent Assay (ELISA). The definitivediagnosis of typhoid fever is with isolation of Salmonella enterica serotype typhi from blood, urineor other body fluids. It is often not possible in developing countries because of inadequatebakteriologik facilities on many small hospitals, while typhoid fever is an endemic disease in thecountry. With this kind of situation, the diagnosis should be enforced by connecting thecorresponding clinical symptoms with typhoid fever and the presence of antibody titer is increasingsignificantly in the blood against antigens O or H antigens of Salmonella enterica serotype typhi(Widal test).
GAMBARAN RASIO PROFIL LIPID PADA PASIEN PENYAKIT JANTUNG KORONER DI RSUP SANGLAH PERIODE JANUARI-JUNI 2018 Fandy Wira Utama; Sianny Herawati; I Nyoman Wande
E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 4 (2021): Vol 10 No 04(2021): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2021.V10.i4.P04

Abstract

ABSTRAK Penyakit jantung koroner (PJK) merupakan suatu penyakit pada sistem kardiovaskular. Di Indonesia, PJK menjadi penyebab kematian tertinggi kedua dan merupakan penyakit kardiovaskular dengan angka kematian tertinggi. Penyakit ini mempunyai berbagai faktor risiko dan penyebab yang multifaktorial. Peningkatan kadar kolesterol dan lipid dalam tubuh mempunyai hubungan yang erat dengan peningkatan risiko mengidap PJK. Karena itu, dikembangkalah suatu indikator kardiovaskular yang dapat digunakan untuk meningkatkan prediksi terjadinya PJK dan melakukan evaluasi terhadap penatalaksanaan yang sedang dilakukan, yaitu rasio profil lipid. Rasio profil lipid dapat digunakan sebagai faktor risiko kardiovaskular dan juga sebagai nilai acuan untuk target penatalaksanaan penurunan kadar kolesterol dalam tubuh. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana gambaran rasio profil lipid pada penderita PJK di RSUP Sanglah pada periode bulan Januari-Juni 2018. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan metode cross-sectional. Sampel penelitian berjumlah 97 orang yang telah memenuhi kriteria inklusi serta kriteria eksklusi. Data penelitian adalah data sekunder yang diperoleh dari data rekam medis pasien. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada pasien PJK terdapat peningkatan kadar rasio profil lipid, dimana terdapat peningkatan rasio LDL/HDL (?3,0), peningkatan rasio TG/HDL (?3,5), dan peningkatan rasio TC/HDL (?4,5). Pada pasien PJK, terdapat peningkatan kadar rasio profil lipid yang disebabkan oleh peningkatan kadar kolesterol LDL, trigliserida, dan kolesterol total, serta penurunan kadar kolesterol HDL di dalam tubuh. Kata kunci: Penyakit Jantung Koroner, Rasio Profil Lipid
DIAGNOSIS LABORATORIK ANEMIA DEFISIENSI BESI Dina Sophia Margina; Sianny Herawati; I W P Sutirta Yasa
E-Jurnal Medika Udayana vol 3 no 1 (2014):e-jurnal medika udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (106.481 KB)

Abstract

Iron deficiency anemia is a decreament of iron level in the body. Iron deficiency anemiais oftenly seen, especially in the tropical countries or the third world country thatassociated with social economic rate. Iron deficiency anemia happens in more than onethird world’s population. Iron deficiency anemia can be caused by chronic hemorrhage,low intake of iron, absorption disturbance, and increasement of demand. To diagnose irondeficiency anemia, laboratoric examination is needed. The treatment can be causaltreatment, iron supplementation and another additional treatment.
GAMBARAN KASUS PENYAKIT GINJAL KRONIK DENGAN ANEMIA DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH TAHUN 2018 DAN 2019 Putu Putri Titamia Saraswati; Anak Agung Wiradewi Lestari; Sianny Herawati
E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 1 (2021): Vol 10 No 01(2021): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2021.V10.i1.P03

Abstract

Penyakit Ginjal kronik (PGK) dapat menyebabkan beberapa komplikasi seperti hipertensi, anemia, asidosis, albuminuria, dan depresi. Anemia memiliki prevalensi yang cukup tinggi sebagai komplikasi dari PGK. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui gambaran kasus penyakit ginjal kronik dengan anemia di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah tahun 2018 dan 2019. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan studi potong lintang. Sampel dipilih berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Dalam analisa data digunakan software SPSS guna mendapatkan gambaran kasus penyakit ginjal kronik dengan anemia berdasarkan jenis kelamin, usia, tempat tinggal, derajat anemia, dan morfologi anemia. Hasil penelitian menunjukkan kasus penyakit ginjal kronik dengan anemia di RSUP Sanglah tahun 2018 dan 2019 terbanyak dialami oleh laki-laki (71,6%) dengan rentang usia terbanyak pada usia 46-55 (lansia awal) sebesar 34,6% dan sebagian besar penderita PGK dengan anemia bertempat tinggal di kota Denpasar yaitu sebesar 39,5%. Derajat anemia yang tampak pada penderita PGK di RSUP Sanglah tahun 2018 dan 2019 sebagian besar berupa anemia derajat sedang (61,7%), dengan tampilan morfologi anemia yang paling banyak berupa anemia normokromik normositer sebesar 50,6%. Kata kunci : penyakit ginjal kronik, derajat anemia, morfologi anemia
EMGAMBARAN PERIKSAAN LABORATORIUM DARAH LENGKAP PADA PASIEN ANEMIA APLASTIK YANG DIRAWAT DI RSUP SANGLAH TAHUN 2016 Dewa Ayu Putri Adnyani; Sianny Herawati
E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 5 (2019): Vol 8 No 5 (2019): Vol 8 No 5 (2019): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (246.643 KB)

Abstract

Anemia Aplastik (AA) adalah anemia yang ditandai dengan adanya pansitopenia disebabkan oleh kelainan primer sumsum tulang belakang. Anemia Aplastik merupakan penyakit yang jarang dengan angka kejadian mencapai 3 sampai 6 kasus per satu juta penduduk per tahun. Pada pemeriksaan darah lengkap anemia aplastik adanya pansitopenia meliputi penurunan kadar hemoglobin, jumlah leukosit, jumlah trombosit merupakan suatu gambaran yang penting untuk menunjang diagnosis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kadar hemoglobin, jumlah leukosit, jumlah trombosit, jumlah neutrofil dan derajat berat anemia aplastik pada pasien anemia aplastik yang di rawat di RSUP Sanglah pada tahun 2016. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif cross sectional yang dilakukan di RSUP Sanglah, menggunakan data sekunder rekam medis pasien pada periode April 2016 – Desember 2016. Data dianalisis menggunakan program SPSS. Hasil penelitian menunjukan dari 21 data yang diteliti didapatkan 13 orang (62%) perempuan dan 8 orang laki-laki (38%), dengan rerata umur adalah 38±16 tahun. Pasien terbanyak ditemukan pada kelompok umur 19-39 tahun sebanyak 8 orang (38%) dan 40-59 tahun sebanyak 8 orang (38%). Pada penelitian ini rerata kadar hemoglobin yang didapat adalah 8,65±2,17 g/dl dengan rentangan 3,41-11,71 g/dl. Rerata jumlah leukosit adalah 2,66±1,28 x 109/L dengan rentangan 0,48-5,61 x 109/L. Rerata jumlah Neutrofil absolut dan persen adalah 1,13±0,84 x 109/L dan 40,16±19,92% dengan rentangan antara 0,05 – 2,82 x 109/L dan 3,21 – 91,38% . Rerata jumlah trombosit adalah 40,97±38,21 x 109/L dengan rentangan antara 2,38 – 136,00 x 109/L. Pada penelitian ini yang terbanyak didapatkan adalah pasien dengan kategori non severe aplastic anemia (NSAA) yaitu sebanyak 16 orang (76%). Kata kunci: Anemia Aplastik, pemeriksaan laboratorium
GAMBARAN KASUS PENYAKIT GINJAL KRONIK DENGAN ANEMIA DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH TAHUN 2018 DAN 2019 Putu Putri Titamia Saraswati; Anak Agung Wiradewi Lestari; Sianny Herawati
E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 11 (2021): Vol 10 No 11(2021): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2021.V10.i11.P02

Abstract

Penyakit Ginjal kronik (PGK) dapat menyebabkan beberapa komplikasi seperti hipertensi, anemia, asidosis, albuminuria, dan depresi. Anemia memiliki prevalensi yang cukup tinggi sebagai komplikasi dari PGK. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui gambaran kasus penyakit ginjal kronik dengan anemia di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah tahun 2018 dan 2019. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan studi potong lintang. Sampel dipilih berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Dalam analisa data digunakan software SPSS guna mendapatkan gambaran kasus penyakit ginjal kronik dengan anemia berdasarkan jenis kelamin, usia, tempat tinggal, derajat anemia, dan morfologi anemia. Hasil penelitian menunjukkan kasus penyakit ginjal kronik dengan anemia di RSUP Sanglah tahun 2018 dan 2019 terbanyak dialami oleh laki-laki (71,6%) dengan rentang usia terbanyak pada usia 46-55 (lansia awal) sebesar 34,6% dan sebagian besar penderita PGK dengan anemia bertempat tinggal di kota Denpasar yaitu sebesar 39,5%. Derajat anemia yang tampak pada penderita PGK di RSUP Sanglah tahun 2018 dan 2019 sebagian besar berupa anemia derajat sedang (61,7%), dengan tampilan morfologi anemia yang paling banyak berupa anemia normokromik normositer sebesar 50,6%. Kata kunci : penyakit ginjal kronik, derajat anemia, morfologi anemia
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN TERHADAP DERAJAT BERAT INFEKSI VIRUS DENGUE PADA PASIEN DEWASA YANG DIRAWAT DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH DENPASAR BALI Made Wulan Utami Dewi; Sianny Herawati; A.A. Ngurah Subawa
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 4 (2020): Vol 9 No 04(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (347.919 KB) | DOI: 10.24843/MU.2020.V09.i4.P04

Abstract

Dengue virus belongs to the genus Flavivirus that can be transmitted to humans by the bite of the Aedes aegypti mosquito. Dengue virus infection has a mortality and morbidity rates are fairly high almost throughout the world. Diagnosis has been classified by degree of clinical manifestation according to WHO 1997, confirmed through clinical signs and symptoms and laboratory tests. The aim of this study is to examine the relationship leukocyte count, lymphocyte count, hematocrit and platelet count with a severity degree of dengue virus infections, according to WHO criteria in 1997 in adult patients admitted to the General Hospital Sanglah 2015. This study use cross-sectional analytic study on 90 patients with dengue infection using secondary data. Samples are adult patients with dengue infection aged > 12 years in the medical records contained the results of the leukocyte count, lymphocyte count, hematocrit and platelet count were treated at Sanglah Hospital in Bali on the period January 1 to December 31, 2015. Analysis using PASW Statistics 18 with the Kolmogorov-Smirnov normality then resumed with Pearson correlation test found no siginificant relationship between the number of leukocytes with the lowest degree of severe dengue infection (p = 0.354; r = -0.099), there is no significant relationship between hematocrit value with the highest degree of severe dengue infection (p = 0.293; r = 0.112), and obtained negative relationship weak significant between platelet counts with the lowest degree of severe dengue infection (p = 0.009; r = -, 0275). The results of analysis by Spearman correlation test found no significant relationship between low lymphocyte count with severity of dengue infection (p = 0.636, r = -0.051). Seeing the results, need to do prevention and detection of dengue infection early, so that morbidity and mortality can be reduced. Keywords: Leukocyte count, lymphocyte count, platelet count, hematocrit and severity of dengue infection.
Perbedaan rerata jumlah trombosit pada pasien demam berdarah dengue dengan manifestasi perdarahan negatif-ringan dan sedang-berat di RSUP Sanglah tahun 2015 dinda Pradnya Paramitha Paturusi; Desak Gde Diah Dharma Santhi; Sianny Herawati
E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 1 (2018): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (338.505 KB)

Abstract

Thrombocytopenia is one of several factors causing bleeding in Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) patients. This study was conducted to determine the characteristic of bleeding, the mean and median, and difference of mean thrombocyte count on DHF patients with negative-mild and moderate-severe bleeding manifestations at Sanglah General Hospital in 2015. This type of research is cross sectional observational analytic. Samples taken at the Sanglah General Hospital medical record. Samples obtained by consecutive sampling method and meet the inclusion and exclusion criteria. After obtaining the sample, the next procedure is to record the data that is needed in research, such as demographic data of patients, thrombocyte counts, and bleeding manifestations. Then different test were analyzed with Mann Whitney test. Of the 90 samples that meet the criteria, obtained 71,1% had negative-mild bleeding and 28.9% had moderate-severe bleeding. On the negative-mild bleeding, the most type of bleeding is negative, while in the moderate-severe bleeding is vaginal bleeding. Found also the mean and median for bleeding in negative-mild bleeding is 41.619/µl and 31.000/µl, and in moderate-severe bleeding is 26.691/µl and 22.700/µl. From Mann Whitney test p-value = 0,015 was obtained. It can be concluded that there is a significant difference between the mean thrombocyte counts in DHF patients with negative-mild bleeding and moderate-severe bleeding. Keywords: Thrombocyte, DHF, bleeding
GAMBARAN INDEKS ERITROSIT ANEMIA PADA IBU HAMIL DI RSUP SANGLAH DENPASAR TAHUN 2016 Luh Marina Wirahartari; Sianny Herawati
E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 5 (2019): Vol 8 No 5 (2019): Vol 8 No 5 (2019): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (144.517 KB)

Abstract

Anemia pada kehamilan merupakan permasalahan kesehatan di negara-negara dunia yang mempengaruhi negara berkembang maupun negara maju. Menurut WHO tahun 2011, persentase anemia pada ibu hamil di dunia adalah 38,2%. Di Indonesia ibu hamil yang mengalami anemia ringan sampai sedang adalah 30%, dan anemia berat adalah 0,5%. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan klasifikasi anemia berdasarkan konsentrasi hemoglobin dan berdasarkan indeks eritrosit pada ibu hamil yang mengalami anemia di RSUP Sanglah Denpasar tahun 2016. Penelitian ini adalah studi deskriptif-retrospektif yang dilakukan di RSUP Sanglah Denpasar. Data yang diperoleh adalah data sekunder rekam medis pasien dari bulan April sampai Desember 2016. 94 subjek terlibat dalam penelitian ini. Pasien yang berusia 15 tahun sampai 24 tahun adalah 26,6% (n=25), 25 tahun sampai 34 tahun adalah 56,4% (n=53), dan 35 tahun sampai 44 tahun adalah 17% (n=16). Pasien yang mengalami anemia ringan 29,8% (n=28), anemia sedang 61,7% (n=58), dan anemia berat 8,5% (n=8). Rerata hemoglobin±SD pasien ibu hamil yang mengalami anemia adalah 9,27 g/dl±1,51, dan rentangan hemoglobin berkisar dari 3,42 g/dl sampai 11,94 g/dl. Berdasarkan indeks eritrosit, pasien terbanyak mengalami anemia hipokromik mikrositer (51,06%; n=48), lainnya mengalami anemia hipokromik normositer (13,83%; n=13), anemia normokromik normositer (34,04%; n=32), dan anemia makrositer (1,06%; n=1). Berdasarkan penelitian ini, disimpulkan bahwa pasien ibu hamil yang mengalami anemia di RSUP Sanglah tahun 2016 terbanyak pada usia 25 sampai 34 tahun. Pasien didominasi oleh anemia sedang dan anemia hipokromik mikrositer. Kata kunci: Indeks eritrosit, anemia, ibu hamil
HUBUNGAN ANTARA LINGKAR PINGGANG DENGAN KADAR GULA DARAH SEWAKTU PADA PENGUNJUNG LAPANGAN RENON PADA TAHUN 2018 Michael Ferdinand; AA. Wiradewi Lestari; Sianny Herawati
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 4 (2020): Vol 9 No 04(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (261.345 KB) | DOI: 10.24843/MU.2020.V09.i4.P07

Abstract

Obesity can be construed as hoarding excess fat that raises the risk for health. The number of sufferers of obesity is increasing rapidly lately in urban areas in countries of low and medium income countries. One of the most important energy source is blood sugar. Blood sugar can be known with random blood sugar test or fasting blood sugar test. The work of insulin on body will decrease if body fat increase and body mass decrease. In obesity, insulin resistance one of which is caused by an inflammatory reaction. So as a result the glucose levels in the blood will increase. Metabolic disorders can occur when blood glucose levels both fasting blood sugar or random blood sugar increased and insulin work decreased. The purpose of this research is to know the association between random blood sugar levels with obesity at the Lapangan Puputan Renon visitors in the 2018. This research is analytic research in Lapangan Puputan Renon, Denpasar. The data was processed using the SPSS program. The data retrieved is the waist circumference to assess obesity and random blood sugar levels to assess diabetes mellitus. Random blood glucose data not distribute normally while waist circumference normally distribute. The male-sex respondents is 66.7%, while women 33.3%. Data on high blood sugar levels is 43.3%, whereas the normal 56.7%. A large waist circumference data 63.3% and 36.7% of normal. The results of this research state that the waist circumference with random blood sugar levels on Lapangan Puputan Renon visitors in September 2018 has a significant association with r=0.422; p=0.02. Keywords: Obesity, Diabetes Mellitus, Waist Circumference, Random Blood Sugar Levels.
Co-Authors Agus Roy Rusly Hariantana Hamid Agustinus I Wayan Harimawan Anak Agung Ayu Lydia Prawita Anak Agung Ayu Lydia Prawita Anak Agung Ayu Lydia Prawita Anak Agung Ngurah Subawa Anak Agung Wiradewi Lestari Betti Bettavia Hartama Pardosi Cokorda Istri Dewiyani Pemayun Desak Gde Diah Dharma Santhi Desak Laksmi Dewa Ayu Putri Adnyani Dina Sophia Margina dinda Pradnya Paramitha Paturusi Ekarini Katharina Yunarti Nabu Ekarini Katharina Yunarti Nabu Ekarini Katharina Yunarti Nabu Ekarini Katharina Yunarti Nabu Fandy Wira Utama Gede Wira Mahadita Grace Inriani Rongre I Gde Raka Widiana I Gusti Putu Hendra Sanjaya I Gusti Putu Hendra Sanjaya I Kadek Septiawan I Made Kardana I Made Suka Adnyana I Made Tomik Nurya Wardana I Nyoman Hery Sumertayasa I Nyoman Wande I Putu Yuda Prabawa I Wayan Agus Surya Pradnyana I Wayan Niryana I Wayan Putu Sutirta Yasa I.A.A. Widhiartini Ida Ayu Putri Wirawati Ida Ayu Putri Wirawati Ida Ayu Trisna Wulandari Ida Bagus Wayan Kardika Ivan Master Worung J Nugraha Kadek Pipin Rahina Soethama Ketut Ariawati Ketut Suega Komang Satvika Yogiswara Komang Vika Nariswari Ratna Kinasih Luh Marina Wirahartari Luh Putu Rihayani Budi Luh Putu Sukma Diyanti M.Y. Probohoesodo Made Gian Indra Rahayuda Made Minarti Witarini Dewi Made Wulan Utami Dewi Made Yuliantari Dwi Astiti Michael Ferdinand N. K. Niti Susila, N. K. Ni Kadek Lestariyani Ni Kadek Mulyantari Ni Ketut Puspa Sari Ni Komang Krisnawati Ni Komang Krisnawati Ni Komang Krisnawati Ni Made Dharma Laksmi Ni Made Evitasari Dwitarini Ni Made Linawati Ni Nyoman Mahartini Ni Nyoman Mahartini Ni Nyoman Mahartini Ni Nyoman Yuliantini Nyoman Siska Ananda Prihatini . Putu Budhiastra Putu Purna Astika Utama Putu Putri Titamia Saraswati Putu Yudi Adnyani Stephanie Inge Wijanarko Teguh Triyono Tjokorda Gede Oka Usi Sukorini Wijaya Kusuma Yenny Kandarini Yuliana Yuliana