cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
E-Jurnal Medika Udayana
Published by Universitas Udayana
ISSN : 23031395     EISSN : 25978012     DOI : -
Core Subject : Health,
Majalah ilmiah E-Jurnal Medika Udayana menerima naskah dari mahasiswa PSPD FK UNUD, baik berupa karangan asli atau laporan penelitian, ikhtisar pustaka, laporan kasus, maupun surat-surat untuk redaksi. Naskah yang dikirimkan untuk majalah ilmiah E-Jurnal Medika Udayana adalah naskah belum pernah atau tidak akan dikirim ke majalah lain. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia
Arjuna Subject : -
Articles 18 Documents
Search results for , issue "Vol 9 No 8 (2020): Vol 9 No 08(2020): E-Jurnal Medika Udayana" : 18 Documents clear
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN BRONKIOLITIS Ida Ayu Okti Cahyani Putri; Ida Bagus Subanada
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 8 (2020): Vol 9 No 08(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bronkiolitis adalah peradangan akut pada bronkiolus yang sering disebabkan oleh respiratory syncytial virus (RSV). Bronkiolitis lebih banyak menyerang anak berusia di bawah 2 tahun, dengan kejadian tersering pada bayi usia 3-6 bulan. Angka kejadian bronkiolitis yang tinggi pada anak-anak balita menyebabkan bronkiolitis menjadi masalah kesehatan utama di Indonesia dan kejadian ini meningkat pada musim dingin atau pada musim hujan. Umur, jenis kelamin, riwayat lahir kurang bulan, paparan asap rokok, air susu ibu (ASI) eksklusif, riwayat atopi, serta riwayat dititip di tempat penitipan anak (TPA) sering dikaitkan sebagai faktor-faktor yang berhubungan dengan bronkiolitis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan bronkiolitis. Metode penelitian menggunakan desain potong-lintang analitik dengan menggunakan data sekunder. Populasi sampel penelitian ini adalah anak berusia dibawah 2 tahun yang menderita bronkiolitis dan bukan bronkiolitis dengan metode consecutive sampling yang menghasilkan 58 data sampel (29 data untuk masing- masing kelompok). Data diambil dari rekam medis. Hasil analisis multivariat mendapatkan paparan asap rokok berhubungan dengan bronkiolitis [RP=9,629 (IK95% 1,072-86,474), P=0,043], namun tidak didapatkan hubungan antara bronkiolitis dengan riwayat lahir kurang bulan dan ASI eksklusif [RP=1,223 (IK95% 0,568-2,632), P=1,00; RP=1,151 (IK95% 0,679-1,951), P=0,597, berturut-turut]. Paparan asap rokok terbukti berhubungan dengan bronkiolitis, sehingga perlu dilakukan pencegahan terhadap paparan asap rokok. Kata Kunci: Bronkiolitis, Faktor-Faktor Berhubungan, Paparan Asap Rokok, ASI, Riwayat Lahir Kurang Bulan.
PENURUNAN KADAR HEMOGLOBIN, LEUKOSIT DAN TROMBOSIT PASCA 3 SERI KEMOTERAPI PADA KASUS KANKER SERVIKS DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH DENPASAR BALI KURUN WAKTU 1 JANUARI HINGGA 31 DESEMBER 2018 Ni Kadek Chindy Sarindra Bhavani; Ida Bagus Gede Fajar Manuaba; I Nyoman Gede Budiana; Jaqueline Sudiman
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 8 (2020): Vol 9 No 08(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kematian wanita di Negara Afrika dan Asia Tenggara sebagian besar disebabkan oleh kanker serviks sebagai urutan keempat dengan perkiraan 570.000 kasus dan 311.000 kematian pada tahun 2018 di seluruh dunia. Alternatif pengobatan utama untuk kanker serviks apabila tidak bisa dilakukan operasi adalah dengan kemoterapi. Kemoterapi dapat memberikan berbagai efek samping hematologis yang disebabkan oleh obat-obatan berbasis platinum (Karboplatin) sehingga mempengaruhi fungsi sumsum tulang dan produksi sel darah termasuk penurunan kadar hemoglobin, leukosit dan trombosit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penurunan kadar hemoglobin, leukosit dan trombosit pasca 3 seri kemoterapi pada kasus kanker serviks di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar Bali kurun waktu 1 Januari hingga 31 Desember 2018. Penelitian observasional dengan desain longitudinal digunakan dalam penelitian ini. Teknik sampel jenuh atau total sampling ialah proses pengumpulan sampel menggunakan data sekunder dari rekam medik dengan memperhitungkan kriteria inklusi dan kriteria ekslusi yang menunjukkan hasil terdapat penurunan kadar hemoglobin, leukosit dan trombosit bermakna pasca tiga seri kemoterapi dengan obat Paklitaksel dan Karboplatin, dimana nilai p<0,001. Penurunan kadar hemoglobin dari 11,51g/dL menjadi 10,74g/dL, kadar leukosit dari 14,69x103/µL menjadi 7,20x103/µL dan kadar trombosit dari 395,22x103/µL menjadi 216,13x103/µL. Kata kunci : kanker serviks, kemoterapi, mielosupresi (anemia, leukopenia, trombositopenia
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN BRONKIOLITIS Ida Ayu Okti Cahyani Putri; Ida Bagus Subanada
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 8 (2020): Vol 9 No 08(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Bronkiolitis adalah peradangan akut pada bronkiolus yang sering disebabkan oleh respiratory syncytial virus (RSV). Bronkiolitis lebih banyak menyerang anak berusia di bawah 2 tahun, dengan kejadian tersering pada bayi usia 3-6 bulan. Angka kejadian bronkiolitis yang tinggi pada anak-anak balita menyebabkan bronkiolitis menjadi masalah kesehatan utama di Indonesia dan kejadian ini meningkat pada musim dingin atau pada musim hujan. Umur, jenis kelamin, riwayat lahir kurang bulan, paparan asap rokok, air susu ibu (ASI) eksklusif, riwayat atopi, serta riwayat dititip di tempat penitipan anak (TPA) sering dikaitkan sebagai faktor-faktor yang berhubungan dengan bronkiolitis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan bronkiolitis. Metode penelitian menggunakan desain potong-lintang analitik dengan menggunakan data sekunder. Populasi sampel penelitian ini adalah anak berusia dibawah 2 tahun yang menderita bronkiolitis dan bukan bronkiolitis dengan metode consecutive sampling yang menghasilkan 58 data sampel (29 data untuk masing- masing kelompok). Data diambil dari rekam medis. Hasil analisis multivariat mendapatkan paparan asap rokok berhubungan dengan bronkiolitis [RP=9,629 (IK95% 1,072-86,474), P=0,043], namun tidak didapatkan hubungan antara bronkiolitis dengan riwayat lahir kurang bulan dan ASI eksklusif [RP=1,223 (IK95% 0,568-2,632), P=1,00; RP=1,151 (IK95% 0,679-1,951), P=0,597, berturut-turut]. Paparan asap rokok terbukti berhubungan dengan bronkiolitis, sehingga perlu dilakukan pencegahan terhadap paparan asap rokok. Kata Kunci: Bronkiolitis, Faktor-Faktor Berhubungan, Paparan Asap Rokok, ASI, Riwayat Lahir Kurang Bulan.
DATA PROPORSI KASUS CLEFT LIP AND/OR PALATE DI RSUP SANGLAH DENPASAR PADA TAHUN 2014-2016 Gusti A Putu Mentari Saga P; I Gusti Ayu Widianti
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 8 (2020): Vol 9 No 08(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2020.V09.i8.P02

Abstract

Cleft lip and/or palate adalah kelainan kongenital pada daerah craniofacial yang paling sering terjadi pada bayi yang baru lahir. Cleft lip and/or palate dibagi menjadi typical orofacial clefts seperti cleft lip, cleft palate, dan cleft lip and palate dan atypical orofacial clefts seperti median, transverse, oblique, dan tipe tersier lainnya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui data proporsi kasus cleft lip and/or palate dengan menggunakan data rekam medis dari unit rekam medis di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar. Penelitian ini dilakukan dengan pengambilan data dari unit rekam medis yang tercatat pada tahun 2014-2016, dengan menggunakan metode consecutive sampling di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar. Responden dalam penelitian ini berjumlah 91 orang sesuai dengan data yang telah didapat dari unit rekam medis Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar. Hasil penelitian ini menunjukan: didapatkan responden paling banyak adalah berjenis kelamin laki-laki yaitu 52 orang (57,1%); persebaran umur responden yang paling banyak berada pada umur 1-4 tahun yaitu 39 orang (42,9%). Persebaran jumlah kasus cleft lip and/or palate adalah cleft lip sebanyak 40 orang (44%), cleft palate berjumlah 9 orang (9,9%), dan cleft lip and palate sebanyak 42 orang (46,2%). Jenis cleft lip and/or palate yang paling banyak terjadi di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar adalah cleft lip and palate. Kata kunci: cleft lip and/or palate, cleft lip, cleft palate, cleft lip and palate, RSUP Sanglah
TINGKAT PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MEROKOK DAN MENGONSUMSI ALKOHOL MAHASISWA KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA Ida Ayu Pradnya Paramita; Luh Seri Ani; Ni Luh Putu Ariastuti
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 8 (2020): Vol 9 No 08(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Merokok dan mengonsumsi alkohol adalah perilaku tidak sehat dan dapat dipicu oleh banyak faktor predisposisi seperti pengetahuan dan sikap. Sarjana kedokteran, yang saat ini sedang menempuh pendidikan dokter dan lebih cenderung memahami tentang bahaya merokok dan mengonsumsi alkohol, diyakini dapat memberi contoh yang baik dengan tidak merokok dan mengonsumsi alkohol. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku sarjana kedokteran di Universitas Udayana terhadap merokok dan mengkonsumsi alkohol. Desain penelitian yang digunakan adalah analisis cross-sectional deskriptif yang menggunakan mahasiswa kedokteran Universitas Udayana semester I, III, dan V tahun 2017 sebagai sampel. Sampel dikumpulkan dengan metode kluster non-random. Data dikumpulkan dengan wawancara berdasarkan kuesioner yang mengumpulkan data tentang semester, kelas, jenis kelamin, tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku merokok serta konsumsi alkohol. Data dianalisa secara deskriptif menggunakan Microsoft Excel. Responden meliputi 94 sarjana kedokteran. Dari 94 responden, 57% adalah laki-laki dan 43% adalah perempuan, didistribusikan secara merata antara semester pertama, ketiga dan kelima. Tingkat pengetahuan terhadap merokok relatif tinggi dengan skor rerata 85,46, sedangkan pengetahuan alkohol adalah sedang dengan skor rerata 63,85. Sikap terhadap merokok dan mengkonsumsi alkohol didominasi oleh sikap negatif, masing-masing 82% dan 67% di mana mereka sebagian besar setuju bahwa para profesional kesehatan tidak boleh merokok atau mengkonsumsi alkohol. Perilaku merokok hanya 11% sedangkan perilaku mengonsumsi alkohol lebih tinggi yaitu 34%. Laki-laki mendominasi perilaku merokok dan mengonsumsi alkohol. Perilaku merokok rendah, sementara perilaku mengonsumsi alkohol sedikit lebih tinggi; namun masih dikategorikan rendah. Kata kunci: merokok, mengonsumsi alkohol, mahasiswa, pengetahuan, sikap, perilaku
TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PREEKLAMPSIA DI PUSKESMAS II DENPASAR SELATAN Ni Kadek Dwi Karlina; I Nyoman Gede Budiana; I Gede Ngurah Harry Wijaya Surya; Ida Bagus Gede Fajar Manuaba
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 8 (2020): Vol 9 No 08(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Preeklampsia merupakan sindrom yang dikarakteristikkan dengan adanya peningkatan tekanan darah sistolik dan diastolik yaitu ?140 mmHg dan ?90 mmHg secara berturut-turut, dengan atau tanpa proteinuria yang dapat terjadi pada periode antenatal, intranatal dan postnatal. Penyebab preeklampsia sampai saat ini belum diketahui sehingga disebut sebagai“Diseases of Theory”, namun teori yang umumnya digunakan untuk menjelaskan penyebab preeklampsia adalah teori “iskemia plasenta”. Preeklampsia berkontribusi terhadap tingginya angka mortalitas dan morbiditas ibu dan janin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil mengenai preeklampsia di Puskesmas II Denpasar Selatan. Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif observasional menggunakan pendekatan potong-lintang. Penelitian ini melibatkan 96 ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya di Puskesmas II Denpasar Selatan pada bulan Februari sampai September 2019. Subyek diminta mengisi kuisioner untuk mendapatkan gambaran tingkat pengetahuan mengenai preeklampsia yang selanjutkan digolongkan dalam kategori baik, cukup dan kurang. Hasil penelitian mendapatkan sebanyak 68 responden (70,8%) memiliki tingkat pengetahuan baik, 23 responden (24,0%) memiliki tingkat pengetahuan cukup, dan 5 responden (5,2%) memiliki tingkat pengetahuan kurang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar ibu hamil di Puskesmas II Denpasar Selatan memiliki tingkat pengetahuan baik mengenai preeklampsia. Kata kunci: Preeklampsia, tingkat pengetahuan, ibu hamil
TINGKAT PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MEROKOK DAN MENGONSUMSI ALKOHOL MAHASISWA KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA Ida Ayu Pradnya Paramita; Luh Seri Ani; Ni Luh Putu Ariastuti
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 8 (2020): Vol 9 No 08(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Merokok dan mengonsumsi alkohol adalah perilaku tidak sehat dan dapat dipicu oleh banyak faktor predisposisi seperti pengetahuan dan sikap. Sarjana kedokteran, yang saat ini sedang menempuh pendidikan dokter dan lebih cenderung memahami tentang bahaya merokok dan mengonsumsi alkohol, diyakini dapat memberi contoh yang baik dengan tidak merokok dan mengonsumsi alkohol. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku sarjana kedokteran di Universitas Udayana terhadap merokok dan mengkonsumsi alkohol. Desain penelitian yang digunakan adalah analisis cross-sectional deskriptif yang menggunakan mahasiswa kedokteran Universitas Udayana semester I, III, dan V tahun 2017 sebagai sampel. Sampel dikumpulkan dengan metode kluster non-random. Data dikumpulkan dengan wawancara berdasarkan kuesioner yang mengumpulkan data tentang semester, kelas, jenis kelamin, tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku merokok serta konsumsi alkohol. Data dianalisa secara deskriptif menggunakan Microsoft Excel. Responden meliputi 94 sarjana kedokteran. Dari 94 responden, 57% adalah laki-laki dan 43% adalah perempuan, didistribusikan secara merata antara semester pertama, ketiga dan kelima. Tingkat pengetahuan terhadap merokok relatif tinggi dengan skor rerata 85,46, sedangkan pengetahuan alkohol adalah sedang dengan skor rerata 63,85. Sikap terhadap merokok dan mengkonsumsi alkohol didominasi oleh sikap negatif, masing-masing 82% dan 67% di mana mereka sebagian besar setuju bahwa para profesional kesehatan tidak boleh merokok atau mengkonsumsi alkohol. Perilaku merokok hanya 11% sedangkan perilaku mengonsumsi alkohol lebih tinggi yaitu 34%. Laki-laki mendominasi perilaku merokok dan mengonsumsi alkohol. Perilaku merokok rendah, sementara perilaku mengonsumsi alkohol sedikit lebih tinggi; namun masih dikategorikan rendah. Kata kunci: merokok, mengonsumsi alkohol, mahasiswa, pengetahuan, sikap, perilaku
HUBUNGAN MOTIVASI MELAKUKAN AKTIVITAS FISIK DENGAN TINGKAT AKTIVITAS FISIK MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA I Gde Arya Dharmika Palguna; I Putu Gede Adiatmika; Made Krisna Dinata
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 8 (2020): Vol 9 No 08(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2020.V09.i8.P03

Abstract

Motivasi yang baik dan berkelanjutan dibutuhkan oleh mahasiswa dalam melakukan aktivitas fisik. Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan antra motivasi melakukan aktivitas fisik dengan tingkat aktivitas fisik mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Cross sectional merupakan desain penelitian yang digunakan. Pengumpulan data menggunakan kusioner BREQ-2 dan kuseioner IPAQ. Hasil pengisian kuesioner akan mengkategorikan sampel sesuai dengan tipe motivasi dan tingkat aktivitas fisik sampel. Dari total 144 kuesioner yang diberikan, 120 sampel menjadi sampel penelitian yang valid. Sampel laki-laki sebanyak 50 (41,7%) dan perempuan sebanyak 70 (58,3%), usia sampel dalam rentang 18-22 tahun, serta BMI rerata 22,44 kg/m2. Tingkat aktivitas fisik sampel dikategorikan menjadi rendah, moderat, dan tinggi (10,8%, 47,5%, dan 41,7%). Tipe motivasi dikategorikan menjadi amotivation (0%), external regulation (4,2%), introjected regulation (0%), identified regulation (58,3%), dan intrinsic regualtion (37,5%). Dari hasil analisis tipe motivasi dengan tingkat aktivitas fisik didapatkan korelasi positif (p<0,05) dan analisis skor RAI dengan skor MET juga didapatkan korelasi positif lemah (r = 0,281, p<0,05). Melalui hasil tersebut, dapat disimpulkan adanya hubungan antra motivasi melakukan aktivitas fisik dengan tingkat aktivitas fisik mahasiswa. Hasil penelitian ini diharapkan dapat diteliti lebih lanjut untuk mendapatkan hasil yang bermanfaat untuk akademisi dan masyarakat. Kata kunci: motivasi, aktivitas fisik, mahasiswa
PROPORSI PASIEN KATARAK PADA RUMAH SAKIT MATA BALI MANDARA TAHUN 2015 I Gusti Ngurah Agung Trisnu Kamajaya; Putu Yuliawati; Ariesanti Tri Handayani
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 8 (2020): Vol 9 No 08(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Katarak merupakan penyebab dominan kebutaan yang dapat dicegah didunia dan bertanggung jawab terhadap 75% dari seluruh kasus kebutaan dan 90% kasus tersebut berasal dari negara berkembang, terjadi pada seluruh umur dan insidennya meningkat pad,a umur 50 tahun ke atas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jumlah pasien katarak, faktor risiko terkait dan penanganan serta tajam penglihatan paska operasi. Penelitian ini merupakan penelitian observasional yang menggunakan desain cross sectional descriptive study secara consecutive sampling dari rekam medis pasien di RS Mata Bali Mandara pada periode Januari 2015-Desember 2015. Data disajikan dalam bentuk deskriptif. Berdasarkan data yang diperoleh, angka kejadian katarak tahun 2015 adalah 2.356 pasien dan 96 pasien dipilih dalam penelitian ini dengan hasil: (1) rentangan umur dominan adalah 60-69 tahun (2) jenis kelamin perempuan ditemukan terbanyak (3) distribusi asal pasien terbanyak dari Kabupaten Gianyar (4) dari 96 pasien dengan 192 mata, terdiagnosis katarak senilis imatur (KSI) sebanyak 96 mata, katarak senilis matur (KSM) sebanyak 24 mata, KSI dan KSM bilateral sebanyak 17 mata, dan katarak juvenile sebanyak 7 mata (5) tindakan small incision cataract surgery (SICS) sebanyak 58 kali dan 93 kali phacoemulsifikasi dan 10 mata tanpa tindakan (6) terdapat penurunan jumlah visus no light perception (NLP) dan counting finger (CF) light perception (LP) serta peningkatan jumlah visus 6/6-6/7.5 setelah tindakan (7) intra ocular lens (IOL) power dominan emetropia (18.00D-22.00D). Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai data dasar untuk penelitian selanjutnya untuk membahas mengenai faktor risiko, hubungan antar variable serta penyebab terjadinya katarak. Kata kunci: jenis katarak, SICS, phacoemulsifikasi, perbaikan tajam penglihatan
HUBUNGAN POSISI DAN LAMA DUDUK DALAM MENGGUNAKAN LAPTOP TERHADAP KELUHAN LOW BACK PAIN PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA I Gusti Bagus Teguh Pramana; I Putu Gede Adiatmika
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 8 (2020): Vol 9 No 08(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Low Back Pain atau nyeri punggung bawah merupakan cedera yang dijumpai pada akibat aktivitas fisik yang buruk. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya keluhan nyeri punggung bawah adalah posisi dan lama duduk saat beraktivitas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara posisi dan lama duduk seseorang dalam menggunakan laptop terhadap terjadinya keluhan nyeri punggung bawah. Telah dilakukan penelitian observasional analitik cross sectional terhadap 126 sampel dengan menggunakan kuisioner. Pengambilan sampel dilakukan secara total sampling. Hasil kuisioner diuji dengan uji statistik Chi Square. Ditemukan adanya hubungan yang signifikan antara posisi duduk dengan terjadinya keluhan sakit pinggang (p value = 0,019 ; r2 = 0,274). Adanya hubungan yang signifikan antara posisi duduk dengan terjadinya keluhan sakit bokong (p value = 0,030 ; r2 = 0,262). Tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara lama duduk dengan terjadinya keluhan sakit pinggang (p value = 0,735). Tidak adanya hubungan yang signifikan antara lama duduk dengan terjadinya keluhan sakit bokong (p = 0,566). Disimpulkan terdapat hubungan antara posisi duduk seseorang dalam menggunakan laptop terhadap terjadinya keluhan nyeri pinggang bawah pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana dan tidak terdapat hubungan antara lama duduk seseorang dalam menggunakan laptop terhadap terjadinya keluhan nyeri punggung bagian bawah pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Kata kunci: Keluhan Low Back Pain, Lama Duduk, Posisi Duduk.

Page 1 of 2 | Total Record : 18


Filter by Year

2020 2020


Filter By Issues
All Issue Vol 13 No 07 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 9 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 8 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 6 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 5 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 4 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 3 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 2 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 1 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 12 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 11 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 10 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 9 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 8 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 7 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 6 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 5 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 4 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 3 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 2 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 1 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 6 (2022): Vol 11 No 06(2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 12 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 11 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 10 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 9 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 8 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 7 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 6 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 5 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 4 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 3 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 2 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 1 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 12 (2021): Vol 10 No 12(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 11 (2021): Vol 10 No 11(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 10 (2021): Vol 10 No 10(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 9 (2021): Vol 10 No 09(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 8 (2021): Vol 10 No 08(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 7 (2021): Vol 10 No 07(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 6 (2021): Vol 10 No 06(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 5 (2021): Vol 10 No 05(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 4 (2021): Vol 10 No 04(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 3 (2021): Vol 10 No 03(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 2 (2021): Vol 10 No 02(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 1 (2021): Vol 10 No 01(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 12 (2020): Vol 9 No 12(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 11 (2020): Vol 9 No 11(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 10 (2020): Vol 9 No 10(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 9 (2020): Vol 9 No 09(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 8 (2020): Vol 9 No 08(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 7 (2020): Vol 9 No 07(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 6 (2020): Vol 9 No 06(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 5 (2020): Vol 9 No 05(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 4 (2020): Vol 9 No 04(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 3 (2020): Vol 9 No 03(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 2 (2020): Vol 9 No 02(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 1 (2020): Vol 9 No 01(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 5 (2019): Vol 8 No 5 (2019): Vol 8 No 5 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 4 (2019): Vol 8 No 4 (2019): Vol 8 No 4 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 12 (2019): Vol 8 No 12 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 11 (2019): Vol 8 No 11 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 10 (2019): Vol 8 No 10 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 9 (2019): Vol 8 No 9 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 8 (2019): Vol 8 No 8 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 7 (2019): Vol 8 No 7 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 6 (2019): Vol 8 No 6 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 3 (2019): Vol 8 No 3 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 2 (2019): Vol 8 No 2 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 1 (2019): Vol 8 No 1 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 12 (2018): Vol 7 No 12 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 11 (2018): vol 7 no11 2018 E-jurnal medika udayana Vol 7 No 10 (2018): Vol 7 No 10 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 9 (2018): Vol 7 No 9 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 8 (2018): Vol 7 No 8 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 7 (2018): Vol 7 No 7 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 6 (2018): Vol 7 No 6 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 5 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 4 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 3 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 2 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 1 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 12 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 11 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 10 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 9 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 8 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 7 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 6 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 5 (2017): E-jurnal medika udayana Vol 6 No 4 (2017): E-jurnal medika udayana Vol 6 No 3 (2017): E-jurnal medika udayana Vol 6 No 2 (2017): E-jurnal medika udayana Vol 6 No 1 (2017): E-jurnal medika udayana Vol 5, No 12 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5, No 11 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 10 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 9 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 8 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 7 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 6 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 5 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 4 (2016): E-jurnal medika udayana vol 5 no 3(2016):e-jurnal medika udayana vol 5 no 2(2016):e-jurnal medika udayana vol 5 no 1(2016):e-jurnal medika udayana vol 4 no 12(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 11(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 10(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 9(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 8(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 7(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 6(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 5(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 4(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 3 (2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 2 (2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 1 (2015):e-jurnal medika udayana vol 3 no 12(2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 11(2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 10(2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 9 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 8 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 7 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 6 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 5 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 4 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 3 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 2 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 1 (2014):e-jurnal medika udayana vol 2 no 12 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no 11 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no 10 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no 9 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no 8 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no 7 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no6(2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no5(2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no4 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no3 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no2 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no1 (2013):e-jurnal medika udayana Vol 1 No 1 (2012): e-jurnal Medika Udayana More Issue