cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Jurnal Energi Dan Manufaktur
Published by Universitas Udayana
ISSN : 23025255     EISSN : 25415328     DOI : -
"Jurnal Energi dan Manufaktur" is a journal published by Department of Mechanical Engineering, University of Udayana, Bali since 2006. During 2006-2011 the journal's name was "Jurnal Ilmiah Teknik Mesin CAKRAM" (Scientific journal in mechanical engineering, CAKRAM). "Jurnal Energi dan Manufaktur" is released biannually on April and October, respectively. We invite authors to submit papers from experimental research, review work, analytical-theoretical study, applied study, and simulation, in related to mechanical engineering (energy, material, manufacturing, design) to be published through "Jurnal Energi dan Manufaktur".
Arjuna Subject : -
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol 11 No 2 (2018): Published in Oktober 2018" : 9 Documents clear
Teknologi Hijau: Perancangan Mesin Bor Biopori I Gusti Ngurah Nitya Santhiarsa
Jurnal Energi Dan Manufaktur Vol 11 No 2 (2018): Published in Oktober 2018
Publisher : Department of Mechanical Engineering, University of Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.391 KB) | DOI: 10.24843/JEM.2018.v11.i02.p04

Abstract

Pembangunan fisik di perkotaan berdampak pada dua sisi, pada satu sisi, sarana prasarana untuk pelayanan penduduk semakin lengkap, dan pada sisi lain, terjadi penyusutan areal terbuka hijau. Salah satu akibat susulan dari penyusutan luas ruang terbuka hijau adalah makin menipisnya cadangan air pada cekungan air tanah. Salah satu solusi untuk mengatasi masalah ini adalah dengan pembuatan biopori pada kawasan yang terbangun. Pembuatan biopori bisa dilakukan secara manual yaitu dengan bor biopori manual dan dengan bantuan mesin bor biopori. Proses perancangan mesin bor biopori berdasarkan proses desain elemen mesin, mulai dari analisis karakter kekuatan tanah, analisis gaya dan daya bor, perhitungan elemen mesin yang digunakan, dan pembuatan prototype. Kegiatan perancangan mesin bor biopori telah menghasilkan sebuah prototype mesin dengan daya motor 0,6 kW dan putaran mesin 500 rpm. Physical development on campus on two sides, on the one hand, facilities for population services are increasingly complete, and on the other hand, there is a shrinking of green open areas. One consequence of the subsequent shrinkage of the wide open space is to deplete the air reserve in the ground air basin. One solution to solve this problem is to make a biopori in the area that is built. Biopori production can be done manually, with a manual biopori drill and with the help of a biopori drilling machine. Soil Surface Control Techniques, Characteristic Analysis, Style Analysis, Style Analysis, Energy Style, and Prototype Making. The design of the biopori drilling machine has produced a prototype engine with a motor power of 0.6 kW and a 500 rpm engine speed.
Cover & Preface JEM Vol. 11(2) 2018 Ainul Ghurri
Jurnal Energi Dan Manufaktur Vol 11 No 2 (2018): Published in Oktober 2018
Publisher : Department of Mechanical Engineering, University of Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (863.563 KB)

Abstract

Puji syukur tercurahkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas terbitnya JURNAL ENERGI DAN MANUFAKTUR, Universitas Udayana volume 11 Nomor 2 April 2018 ini. Jurnal Energi dan Manufaktur memublikasikan 5-10 artikel ilmiah dalam bidang Teknik Mesin dalam setiap penerbitannya. Penerbitan jurnal ini bertujuan menyediakan media publikasi untuk hasil-hasil penelitian maupun kajian aplikasi di bidang Teknik Mesin serta bidang keteknikan lain yang berkaitan. Dewan redaksi mengucapkan terima kasih atas dukungan tiada henti dari rekan-rekan di kampus serta pimpinan jurusan dalam menjaga keberlangsungan penerbitan jurnal ini. Dewan redaksi juga menyampaikan terima kasih atas partisipasi rekan-rekan peneliti yang mengirimkan naskahnya untuk dipublikasikan via Jurnal Energi dan Manufaktur. Dalam penerbitan JURNAL ENERGI DAN MANUFAKTUR Volume 11 Nomor 2 ini, disajikan 8 artikel, dalam berbagai topik hasil penelitian meliputi lean manufacturing, material komposit hibrida, simulasi komputer (numerik), aerodinamika dan biodiesel. Kami berharap semoga artikel-artikel dalam jurnal ini bermanfaat bagi pembaca dan memperkuat semangat untuk ikut dalam pengembangan ilmu dan teknologi terutama di bidang Teknik Mesin. Kami tunggu naskah-naskah untuk penerbitan berikutnya.
Pengaruh Silinder Downstream terhadap Karakteristik Aliran Silinder Upstream Menggunakan Square Disturbance Body Tersusun Tandem Rina Rina; Sanny Ardhy
Jurnal Energi Dan Manufaktur Vol 11 No 2 (2018): Published in Oktober 2018
Publisher : Department of Mechanical Engineering, University of Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (690.381 KB) | DOI: 10.24843/JEM.2018.v11.i02.p05

Abstract

Fluida yang mengalir di sekitar bluff body silinder sirkular, akan menimbulkan gaya-gaya aerodinamika salah satunya gaya drag. Drag sangat tidak diinginkan untuk keselamatan struktur body. Reduksi gaya drag dilakukan dengan mengontrol medan aliran seperti meningkatkan kekasaran permukaan, mengiris silinder dengan sudut iris tertentu, dan menempatkan pengganggu di sisi upstream silinder. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh silinder downstream terhadap karakteristik aliran silinder upstream menggunakan square disturbance body yang disusun tandem pada saluran sempit. Geometri yang digunakan adalah dua silinder sirkular yang disusun tandem berdiameter (D) 25 mm dengan variasi jarak antar silinder (L/D) 1,5; 2; 2,5; 3; 3,5; 4. Square Cylinder sebagai body pengganggu ditempatkan pada sisi upstream silinder utama berdiamensi 4 mm. Posisi sudut pengganggu (?) 30°, dan jarak gap (d=0.4mm). Reynolds number berdasarkan diameter silinder, yaitu ReD 2,32x104. Penelitian iini dilakukan secara numerik 2D Unsteady-RANS menggunakan CFD software FLUENT 6.3.26 dengan model viscous Turbulence Model Shear-Stress-Transport (SST) k-?. Parameter yang diamati adalah koefisien pressure (Cp), Koefisien drag pressure (Cdp) dan visualisasi aliran berupa velocity pathline. Hasilnya menunjukkan bahwa Penambahan silinder downstream memberikan kontribusi dalam pengurangan gaya drag pada silinder upstream menggunakan square disturbance body. Pengaruh wake silinder upstream terhadap silinder downstream berkurang dengan meningkatnya rasio L/D. Interaksi wake silinder upstream terhadap silinder downstream terjadi pada konfigurasi L/D 1,5 – 3. Pengurangan gaya drag optimum terjadi pada konfigurasi L/D 3. The fluid flows around the circular cylinder bluff body will produce aerodynamic forces, one of which is the drag force. Drag is very undesirable for the safety of the body structure. Reduction of drag force is carried out by controlling the flow field such as increasing the surface roughness, slicing the cylinder with a certain iris angle, and placing the disturbance on the upstream side of the cylinder. This purpose of the study is to see the effect of downstream cylinders on the flow characteristics of upstream cylinders using a square disturbance body arranged tandem in a narrow channel. The geometry used is two circular cylinders arranged in tandem diameter (D) 25 mm with a variation of distance between cylinders (L / D) 1.5; 2; 2.5; 3; 3.5; 4. Square Cylinder as a disturbing body is placed on the side of the main cylinder upstream with a diameter of 4 mm. The position of the disturbing angle (?) is 30 °, and the gap distance (d = 0.4mm). Reynolds number is based on cylinder diameter, ie ReD 2.32x104. This research was carried out numerical 2D Unsteady-RANS using a FLUENT 6.3.26 CFD software with viscous Turbulence model Shear-Stress-Transport (SST) k-? model. Parameters observed were pressure coefficient (Cp), drag pressure coefficient (Cdp) and flow visualization in the form of velocity pathline. The results show that the addition of a downstream cylinder contributes to the reduction of the drag force on the upstream cylinder using a square disturbance body. The wake influence of upstream cylinder to downstream cylinder decreasing with increasing the ratio of L/D. The interaction of wake cylinder upstream to downstream cylinder occurs at L/D 1.5 - 3. The optimum for the drag force reduction occurs at L/D 3.
Aplikasi Konsep Produksi Ramping untuk Memperbaiki Efisiensi Pengolahan Minyak Kelapa Sawit Adriansyah Adriansyah; Agus Sutanto; Berry Yuliandra
Jurnal Energi Dan Manufaktur Vol 11 No 2 (2018): Published in Oktober 2018
Publisher : Department of Mechanical Engineering, University of Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (552.071 KB) | DOI: 10.24843/JEM.2018.v11.i02.p01

Abstract

Manfaat dari penelitian ini adalah untuk menerapkan konsep produksi ramping (lean manufacturing) pada proses pengolahan minyak kelapa sawit sehingga pemborosan yang terjadi dapat diidentifikasi serta diminimasi. Identifikasi pemborosan dilakukan melalui pengamatan dan kuesioner. Hasil identifikasi dengan menggunakan kuesioner digunakan sebagai dasar untuk menentukan alat pemetaan VALSAT yang sesuai untuk digunakan dalam analisis. Identifikasi pemborosan dengan kuesioner menunjukkan bahwa stasiun yang banyak menghasilkan pemborosan adalah loading ramp dan sterilizer. Berdasarkan konsep produksi ramping, pemborosan pada pengolahan CPO berdasarkan urutan tertinggi adalah ini adalah aktivitas menunggu, diikuti oleh transportasi dan gerakan berlebih, proses yang tidak diinginkan dan kecacatan bahan baku. Berdasarkan Value Stream Mapping (VSM) kondisi saat ini diketahui bahwa total waktu pengolahan CPO adalah 32700 detik serta efisiensi pengolahan CPO sebesar 30,7%. Kapasitas pengolahan sebesar 40 ton TBS/jam dan operator berjumlah sebanyak 26 operator. Rancangan perbaikan yang diusulkan dapat menurunkan total waktu produksi menjadi 23472 detik sekaligus memperbaiki efisiensi pengolahan menjadi 35,6% dengan kapasitas olah menjadi 55 ton TBS/jam dan dengan pengurangan operator hingga 5 orang. The objective of this research is to implement the concept of lean manufacturing in the oil palm fruit processing, so the wastes that commonly occur can be identified and minimized. The identification method of wastes is done through the observations and questionnaires. The result of identification by questionnaires was applied to determine the appropriate VALSAT mapping tool used in analysis. Identification of waste by using questionnaires shows that the wasteful stations are loading ramp and sterilizer. Based on lean concept, the overall wastes occured in CPO processing are waiting with an highest average score,and then followed by excessive transportation and movements, unexpected processing and defects of the raw material. Based on Value Stream Mapping (VSM) of the current condition is known,that the total processing time of CPO is 32700 second with processing efficiency equal to 30,7%.The capacity is 40 tons of fresh fruit bunches per hour with 26 operators. The proposed improvement plan can reduce the total production time up to 23472 seconds while increasing processing efficiency to 35.6% with capacity to 55 tons of fresh fruit bunches per hour and with operator reduction up to 5 people.
Proses Pembentukan Gasket berlapis dengan Metode Elemen Hingga I Made Gatot Karohika; I Nyoman Gde Antara
Jurnal Energi Dan Manufaktur Vol 11 No 2 (2018): Published in Oktober 2018
Publisher : Department of Mechanical Engineering, University of Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (743.99 KB) | DOI: 10.24843/JEM.2018.v11.i02.p06

Abstract

Perkembangan metode elemen hingga memberikan kemudahan bagi para peneliti untuk memprediksi proses dan hasil forming suatu produk sehingga kegagalan bisa dicegah lebih awal dan biaya karena cacat produk bisa dihindari. Pada penelitian ini, proses forming metal gasket three-layer bentuk bergelombang akan di investigasi dengan analisa simulasi yang menggunakan metode elemen hingga. Kesesuaian bentuk produk gasket dengan cetakan mempengaruhi performance gasket tersebut saat proses tightening. Dimensi cetakan gasket menggunakan cetakan gasket 400MPa-mode dengan variasi ketebalan surface layer. Base material menggunakan SUS304 dan surface layer menggunakan ratio modulus elastis 0.1 dan 0.5. Hasil simulasi menunjukkan bahwa gasket forming tidak memenuhi cetakan dan pada bagian puncak gelombang gasket terjadi lekukan. Besarnya lekukan pada puncak gelombang menurun dengan naiknya ketebalan surface layer. The development of finite element methods help the researchers to predict the process and the result of product forming so that failure can be prevented earlier and costs due to product defects can be avoided. In this study, the process of forming metal gaskets of corrugated three-layer forms will be investigated by simulation analysis using finite element method. The suitability of the shape of the gasket product with the mold affects the performance of the gasket during the tightening process. Gasket mold dimensions use 400MPa-mode gasket molds with surface layer thickness variations. Base material using SUS304 and surface layer using Aluminum. The simulation results show that the forming gasket did not fill the mold and at the peak of the gasket convex occurs indentation. The amount of indentation at the convex of the wave decreases with the increase in surface layer thickness.
Pengaruh Temperatur Sinter Terhadap Kekerasan dan Keausan Kampas Rem Berbasis Komposit Hibrida Serbuk Tempurung Kelapa/Alumina/Phenolic Resin I.D.G Ary Subagia; IK Adi atmika; NPG Suardana; Robby GDS; Steven FS
Jurnal Energi Dan Manufaktur Vol 11 No 2 (2018): Published in Oktober 2018
Publisher : Department of Mechanical Engineering, University of Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1004.211 KB) | DOI: 10.24843/JEM.2018.v11.i02.p02

Abstract

Penelitian ini menginvestigasi sifat kekerasan dan keausan kampas rem komposit hibrida. Komposit hibrida berbasis penguat adalah serbuk tempurung Kelapa dan alumina dengan matriks phenolic resin. Benda uji diproduksi menggunakan hot press pada temperatur sinter bervariasi dari 200oC, 250oC dan 300oC. Tujuan penelitian adalah menentukan tingkat kekerasan, laju keausan dan koefisien gesek dari komposit hibrida. Pengujian dilakukan dengan menggunakan pin-on-disk dan Vikers berdasarkan standar masing-masing ASTM E-92 dan ASTMG99-95a. Hasil pengujian ditunjukkan temperatur sinter telah signifikan menurunkan koefisien gesekan, walaupun pada benda uji A dengan temperatur sinter 200oC masih lebih tinggi dari benda uji control sebesar 3.54%. Kemudian, nilai kekerasan HV untuk komposit hibrida pada temperatur sinter 300oC adalah 9.3% lebih tinggi dari pada kontrol. Kesimpulan adalah komposit hibrida dengan komposisi 40% serbuk tempurung kelapa dan 20% alumina potensial diaplikasikan untuk bahan alternatif kampas rem kendaraan bermotor. This research investigates the hardness and wear behavior of hybrid composite brake pad. Hybrid composite was manufactured base on particles coconut cell and alumina reinforced and phenolic resin matrix. The specimens were produced by using the hot press according to temperatures variation of 200oC, 250oC and 300oC. The research purpose to determine hardness ability, wear rate, and friction coefficient of hybrid composites. Pin-on-disk and Vickers test have been employed according to the ASTM E-92 dan ASTMG99-95a, respectively. The result shows that sintering temperature have been significant decreased friction coefficient, while on specimen A with 200oC sinter temperature has 3.54% higher than control specimen. In addition, the hardness (HV) number of hybrid composite on 300oC sinter temperatures has 9.3% higher than control. Conclusion, hybrid composite with composition 40% coconut cell particles and 20% alumina has potential as alternative material of the vehicle brake pad application.
Analisis CFD pada Geometri Backward-facing Step dengan variasi Bilangan Reynolds Steven Darmawan; Joshua Nove Octavian
Jurnal Energi Dan Manufaktur Vol 11 No 2 (2018): Published in Oktober 2018
Publisher : Department of Mechanical Engineering, University of Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (886.949 KB) | DOI: 10.24843/JEM.2018.v11.i02.p07

Abstract

Sistem tata udara pada bidang perhotelan merupakan salah satu aspek penting untuk menunjang kenyamanan, yang pada daerah pariwisata seperti Bali dengan iklim tropis dilakukan dengan aplikasi pendingin udara (AC). Aliran udara pada hotel bertingkat biasa dibuat terpusat dan dialirkan ke tempat tujuan dengan menggunakan ducting dengan penampang segi empat. Menyesuaikan dengan denah yang ada, seringkali terdapat bagian ducting yang harus dibuat bertingkat pada titik datum yang sama (zona ekspansi). Geometri bertingkat ini dapat menghasilkan kerugian aliran karena pada zona ekspansi tersebut timbul aliran berputar (aliran resirkulasi). Pemahaman terhadap aliran berputar dapat dilakukan dengan lebih mudah, menarik dan berbiaya rendah dengan menggunakan geometri Backward-facing step (BFS). Pada penelitian ini, dilakukan analisis numerik melalui simulasi CFD terhadap aliran resirkulasi pada sebuah geometri backward-facing step, dengan panjang total (L) = 4050 mm, step height (h) = 41 mm, upstream height (H) = 81 mm, rasio ekspansi = 1.5, dan lebar (t) = 20h. Eksperimen dilakukan dengan fluida kerja asap. Untuk mendapatkan hasil yang lebih luas, eksperimen juga dilakukan pada 3 (tiga) variasi bilangan Reynolds: Re = 7.315,79; Re = 21.947,37; dan Re = 29.263,16. Simulasi CFD dilakukan secara 3 dimensi dengan menggunakan model turbulen RNG k-?, mesh jenis triangular dengan jumlah nodal sebanyak 36.806 nodal. Vorteks resirkulasi ditunjukkan melalui zona resirkulasi yang direpresentasikan oleh vektor kecepatan arah-x dan titik penyatuan (reattachment point) yang diukur dari zona resirkulasi. Hasil simulasi CFD menunjukkan bahwa vorteks resirkulasi timbul pada X/h = 29.2 hingga X/h = 35 untuk seluruh bilangan Reynolds uji yang direpresentasikan oleh vektor kecepatan arah-x, dimana Reynolds Re = 7.315,79 menghasilkan titik penyatuan pada X/h > 35 dari zona resirkulasi, lebih jauh dibandingkan dengan yang dicapai oleh bilangan Reynolds yang semakin besar Air conditioning system is an important aspect in tourism industry that has become a priority sector in Bali, Indonesia. It’s tropical climate make the air conditioning system use for cooling system only (AC). The centralized air conditioning system in high rise building uses ducting system with rectangular cross-sectional area which often depends on a given blue print. Some specific area of the blue print may lead to adjustment of the ducting system, e.g. the gradual step of the ducting system. This gradual base of the ducting may cause additional consequences, a recirculation flow at the gradation area (the expansion zone). As already known, the recirculation flow leads to flow losses. This paper discuss an numerical analysis with CFD simulation of a backward-facing step (BFS) geometry. The BFS geometry used in this has total length (L) = 4050 mm, step height (h) = 41 mm, upstream height (H) = 81 mm, expansion ratio = 1.5, and width (t) = 20h. The CFD simulation conducted three dimensionaly with RNG k-? turbulence model, and 36.806 triangular nodes. Recirculation vortices represented by recirculation zone with x-velocity and reattachment point. The result of CFD simulation that is conducted to Reynolds number Re = 7.315,79; Re = 21.947,37; dan Re = 29.263,16 shows that recirculation vortices occur at X/h = 29,2 to X/h = 35 for tested Reynolds number. Reattachment point at Reynolds number of 7.315.79 occur at X/h > 35, which farther than that is achieved at larger Reynolds number.
Analisis Airfoil Double-Slot Flap LS(01)-0417 MOD Dengan Airfoil Tanpa Flap Nasa SC(2) 0610 Gaguk Jatisukamto; Mirna Sari
Jurnal Energi Dan Manufaktur Vol 11 No 2 (2018): Published in Oktober 2018
Publisher : Department of Mechanical Engineering, University of Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (663.8 KB) | DOI: 10.24843/JEM.2018.v11.i02.p03

Abstract

Kestabilan pesawat terbang ditentukan oleh desain airfoil sayap dan ekor. Perbedaan kecepatan aliran udara antara permukaan atas dan bawah airfoil menghasilkan perbedaan tekanan sehingga akan memberikan gaya angkat (lift) pada sayap. Perbedaan tekanan udara pada permukaan sayap dinyatakan dengan pressure coefficient (Cp), yaitu perbedaan tekanan statik lokal dengan tekanan statik aliran bebas. Koefisien lift (Cl) adalah rasio antara gaya angkat (lift) dengan tekanan dinamis. Peningkatan angka CL sebesar 20,4% pada riset sebelumnya diperoleh berdasarkan simulasi penambahan flap. Tujuan penelitian ini adalah membandingkan hasil simulasi airfoil double slot flap LS(01)-0417 MOD dengan airfoil NASA SC(2) 0610 yang tanpa flap dan mencari korelasi antara sudut serang (?) dengan koefisien lift (Cl ).Metodologi penelitian dilakukan dengan simulasi Computational Fluid Dynamic (CFD). Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa koefisien lift CL untuk airfoil double slot flap LS(01)-0417 MOD menghasilkan CL = 1,498 sedangkan dengan sudut serang ? = 16o sedangkan airfoil NASA SC(2) 0610 tanpa flap memiliki nilai CL = 1,095 dengan sudut serang 13o. The stability of the aircraft is ordered by the airfoil design of the wings and the tail. The difference in flow velocity between the surface and the bottom of the airfoil will produce styles that will present lift on the wings. The difference in airflow velocity between the top and bottom surfaces of the airfoil produces a pressure difference so it will provide lift (lift) on the wing. The lift coefficient (CL) is the ratio between lift with dynamic pressure. The difference of air pressure on the wing surface is expressed by pressure coefficient (Cp), the difference of local static pressure with free flow static pressure. The lift coefficient (Cl) is the ratio of lift to dynamic pressure. An increase in CL value of 20.4% in previous research was obtained based on the simulation of flap addition. The purpose of this research is comparison between airfoil double slot flap LS (01)-0417 MOD with airfoil NASA SC (2) 0610 without flap and search between angle of attack (?) with coefficient of lift (Cl). Method research is done by Computational Fluid Dynamic (CFD). The result of this research can be concluded that lift coefficient CL for double slot airfoil flap LS (01)-0417 MOD yield CL = 1,498 while with angle of attack ? = 16o while airfoil NASA SC (2) 0610 without flap have value CL = 1,095 with angle of attack 13o
Pengaruh Proses Refining Minyak Bekas Sebagai Bahan Baku Biodiesel Ni Made Suaniti; I Wayan Bandem Adnyana
Jurnal Energi Dan Manufaktur Vol 11 No 2 (2018): Published in Oktober 2018
Publisher : Department of Mechanical Engineering, University of Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (306.825 KB) | DOI: 10.24843/JEM.2018.v11.i02.p08

Abstract

Penampakan minyak bekas hasil penggorengan yang berwarna coklat gelap tidak baik dikonsumsi akibat sifat fisik dan kimia minyak berubah sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar atau biodiesel. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis bahan baku minyak hasil penggorengan setelah direfining dengan asam sulfat dan biodiesel hasil proses transesterifikasi dengan CaO sebagai katalis heterogen. Metode yang digunakan adalah spektroskopi Infra merah dan pengukuran secara mikroskopik. Hasil refining minyak bekas dengan asam sulfat lebih jernih dan analisis secara Infra Merah menunjukkan bahwa terjadi penurunan serapan pada berbagai bilangan gelombang dibandingkan terhadap minyak bekas. Serapan terjadi pada bilangan gelombang 2900 cm-1 diduga adanya ikatan –CH3, -CH2-, -C-H; 1656 cm1 diduga adalah ikatan C=C dan C=O; 1300 cm-1 diduga ikatan–C-H; dan 3600 cm-1 diduga adanya ikatan O-H. Secara mikroskopik menunjukkan hasil dengan ukuran partikel semakin kecil dan lebih homogen. The appearance of dark brown frying oil that is used for frying is not well consumed due to the changing physical and chemical properties of the oil so that it can be used as fuel or biodiesel. The aim of this study was to analyze the raw material of frying oil after being refined with sulfuric acid and biodiesel from the transesterification process with CaO as a heterogeneous catalyst. The method used is infrared spectroscopy and microscopic measurements. The results of refining used oil with sulfuric acid became clear and infrared analysis showed that there was a decrease in absorption at various wave numbers compared to used oil. Absorption occurred at wave numbers 2900 cm-1 was suspected to have –CH3, -CH2-, C-H bonds; 1656 cm-1 was thought to be C=C and C=O bonds; 1300cm-1 was –C-H bond; and 3600 cm-1 was suspected to be O-H bond. Microscopically shows the results with smaller and more homogeneous particle sizes.

Page 1 of 1 | Total Record : 9