cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Journal of Indonesian History
ISSN : 22526633     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Humanities, Art,
Journal of Indonesia History merupakan jurnal yang memuat artikel hasil penelitian atau artikel konseptual tentang pendekatan kajian sejarah dan sejarah Indonesia. Jurnal ini diterbitkan oleh Jurusan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial UNNES dan dikelola oleh Tim Jurnal Jurusan Sejarah FIS-UNNES. Jurnal ini terbit 2 kali setiap tahunnya pada bulan Juli dan Desember.
Arjuna Subject : -
Articles 8 Documents
Search results for , issue " Vol 6 No 1 (2017): Journal of Indonesian History (JIH)" : 8 Documents clear
Dinamika Persatuan Sepak Bola Indonesia Kudus (Persiku) 1993-2005 Kurniawan, Andre; Jayusman, Jayusman; Muntholib, Abdul
Journal of Indonesian History Vol 6 No 1 (2017): Journal of Indonesian History (JIH)
Publisher : Journal of Indonesian History

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sepak bola merupakan cabang olahraga yang cukup popular di Indonesia. Hampir setiap daerah memiliki klub sepak bola sendiri, tidak terkecuali di Kabupaten Kudus.  Persiku Kudus merupakan klub sepak bola yang berasal dari Kabupaten Kudus. Sebagai klub eks Perserikatan, Persiku Kudus tentu memiliki sejarah panjang di persepakbolaan nasional, akan tetapi sejarah tentang berdirinya hingga kiprahnya di kompetisi sepak bola Indonesia di kalangan penggemar sepak bola di Kudus masih menjadi simpang siur. Prestasi paling menonjol yang diraih Persiku Kudus adalah ketika berhasil menjadi runner up Divisi I 1993 sekaligus memastikan lolos ke Divisi Utama dan pada tahun 2005 ketika berhasil menjadi juara 1 Divisi II Nasional. Kurun waktu tahun 1993 hingga 2005, Persiku Kudus mengalami naik turun dalam eksistensi dan pencapaian prestasi.
Krisis Ekonomi di Banyumas 1930-1935 Sampai Perpindahan Pusat Pemerintahan dari Banyumas ke Purwokerto Tahun 1937 Arinda, Diska Meizi; Saraswati, Ufi; Muntholib, Abdul
Journal of Indonesian History Vol 6 No 1 (2017): Journal of Indonesian History (JIH)
Publisher : Journal of Indonesian History

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perpindahan pusat pemerintahan dari Banyumas ke Purwokerto diakibatkan oleh krisis ekonomi tahun 1930-1935, karena kemampuan kas keuangan pemerintah Kolonial Belanda yang tidak mampu lagi untuk membiayai anggaran ekonomi akibat krisis ekonomi era tahun 1930an. Tujuan dari penelitian ini (1) Bagaimana kondisi krisis ekonomi di Banyumas tahun 1930-1935, (2) mengetahui dampak krisis ekonomi di Banyumas tahun 1935-1937. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah yang mencakup empat hal yaitu, heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini mencakup studi pustaka, observasi, wawancara, dan dokumen. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa perpindahan pusat pemerintahan dari Banyumas ke Purwokerto pada tahun 1937 diakibatknan oleh krisis ekonomi pada tahun 1930-1935 yang disebut dengan Malaise. Perpindahan pusat pemerintahan dari Banyumas ke Purwokerto memberikan dampak yang sangat baik karena yang sebelumnya berada di Banyumas dengan keadaan Banyumas yang terisolasi oleh pegunungan tidak berkembang.
Sejarah Transportasi Bus Esto dan Pengaruhnya Terhadap Perkembangan Kota Salatiga Tahun 1923-1942 Setyowati, Eny; Purnomo, Arif; Muntholib, Abdul
Journal of Indonesian History Vol 6 No 1 (2017): Journal of Indonesian History (JIH)
Publisher : Journal of Indonesian History

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Munculnya kebijakan Pemerintah Hindia Belanda melalui Undang – Undang Agraria 1870 dan dibukanya jalur transportasi kereta api di pedalaman Jawa membuat industri perkebunan semakin berkembang di Indonesia salah satunya di Salatiga. Adanya hal tersebut meningkatkan kebutuhan sarana transportasi di Salatiga. Bus Esto merupakan angkutan umum masal pertama di Salatiga. Penelitian ini mengunakan metode penelitian sejarah, yang mencangkup empat langkah, yakni heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Teknik pengambilan data yang digunakan melalui studi dokumen, studi pustaka, observasi, dan wawancara.
Peranan Pondok Pesantren Al-Fatah Parakancanggah dalam Perkembangan Pendidikan dari Tradisional Menuju Modern di Kabupaten Banjarnegara Tahun 1941-1992 Al Husna, Ika Maulida; Atmaja, Hamdan Tri; Bain, Bain
Journal of Indonesian History Vol 6 No 1 (2017): Journal of Indonesian History (JIH)
Publisher : Journal of Indonesian History

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui latar belakang berdirinya pondok pesantren Al-Fatah Banjarnegara, Mengetahui perkembangan dan sistem pendidikan pondok pesantren Al-Fatah Banjarnegara tahun 1941-1992, untuk mengetahui peranan dan pengaruh pondok pesantren Al-Fatah bagi masyarakat sekitar dalam perkembangan pendidikan dari tradisional menuju modern tahun 1941-1992. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah, yang meliputi empat tahap yaitu: heuristik, kritik sumber, interpretasi dan historiografi.
Perkembangan Sosial Budaya Masyarakat Pemukiman Sompok Semarang Tahun 1906–1930 Dewi, Kurnia; Muntholib, Abdul; Suryadi, Andy
Journal of Indonesian History Vol 6 No 1 (2017): Journal of Indonesian History (JIH)
Publisher : Journal of Indonesian History

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemukiman Sompok di pilih oleh gemeente Semarang untuk mengatasi wabah penyakit menular yang menyebar di Semarang. Sompok dipilih karena wilayahnya bebas dari wabah penyakit menular. Pembangunan di Sompok dimulai dari pembebasan lahan, kemudian dibangun rumah percontohan. Karena warga semarang berminat menyewa rumah di Sompok, perencanaan pembangunan kembali dilakukan pada tahun 1916.  Pembangunan di Sompok dilakukan pada tahun 1920. Kampung/gang dibelakang kawasan Sompok dibangun rumah yang lebih kecil bagi pejabat kelas rendah. Perkembangan sosial budaya masyarakatnya terlihat dari pola hidup yang awalnya tidak sehat menjadi hidup bersih dan sehat. Dahulunya warga mandi dan buang air di sembarang tempat, ketika tinggal di Sompok harus lebih rapi. Fasilitas mandi, cucui, kakus yang dibangun harus dijaga kebersihannya oleh penghuni Sompok. Pembangunan Sompok mengakibatkan perubahan dalam berbagai hal, mulai dari kebiasaan penghuninya hingga pengaruhnya kepada masyarakat Semarang.
Dinamika Produksi Beras dan Pengaruhnya Terhadap Ketahanan Pangan Masyarakat di Kabupaten Grobogan Tahun 1984-1998 Handani, Lisa Novia; Wasino, Wasino; Muntholib, Abdul
Journal of Indonesian History Vol 6 No 1 (2017): Journal of Indonesian History (JIH)
Publisher : Journal of Indonesian History

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kabupaten Grobogan adalah kabupaten terluas ke-2 di Jawa Tengah setelah Cilacap. Sebagian besar wilayah Kabupaten Grobogan dimanfaatkan sebagai lahan pertanian, terutama pertanian padi. Padi menjadi komoditas utama karena karakteristik yang unik, padi sebagai makanan pokok, dan harga jual mendukung. Pemerintah membangun KUD, penyuluh pertanian, dan subsidi pupuk. Produksi beras di Kabupaten Grobogan selalu meningkat setiap tahun, produksi tertinggi pada tahun 1998 dan masyarakat Kabupaten Grobogan dapat dikatakan tahan pangan.
Dinamika Kehidupan Sosial Ekonomi Nelayan Desa Sirnoboyo Kabupaten Pacitan Tahun 1998-2014 Rahayu, Sinta; Jayusman, Jayusman; Romadi, Romadi
Journal of Indonesian History Vol 6 No 1 (2017): Journal of Indonesian History (JIH)
Publisher : Journal of Indonesian History

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Desa Sirnoboyo merupakan suatu desa yang ada di Kabupaten Pacitan yang tidak memiliki garis pantai, akan tetapi sebagian besar penduduk berprofesi sebagai nelayan. Metode penelitian yang digunakan merupakan metode penelitian sejarah yaitu heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa nelayan Desa Sirnoboyo mengalami banyak perubahan terutama pada kehidupan sosial ekonominya. Perubahan ini terus terjadi seiring masuknya berbagai program dari pemerintah. Upaya-upaya baik dari pemerintah maupun dari kalangan masyarakat nelayan sendiri mendapat apresiasi baik dari pemerintah pusat, sehingga menaruh banyak perhatian terhadap kalangam masyarakat nelayan untuk terus melakukan usaha agar kehidupan masyarakat nelayan mencapai kesejahteraannya. Dengan memiliki Sumber Daya Kelautan yang besar maka harus mampu menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingkan memanfaatkan sumber daya yang ada untuk kesejahteraan bersama.
Konflik Rasial Antara Etnis Tionghoa Dengan Pribumi Jawa di Surakarta Tahun 1972-1998 Sodiq, Ibnu; Putro, Yahya Ariyanto; Atmaja, Hamdan Tri
Journal of Indonesian History Vol 6 No 1 (2017): Journal of Indonesian History (JIH)
Publisher : Journal of Indonesian History

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Surakarta merupakan wilayah sebagai tujuan migrasi orang-orang Tionghoa dimasa lalu, orang-orang Tionghoa datang ke Surakarta dengan tujuan untuk berdagang. Salah satu akibatnya adalah meningkatnya potensi ketegangan hubungan antar etnis di Surakarta. Konflik rasial di eks-Karesidenan Surakarta ini sudah terjadi sejak jaman penjajahan Belanda. Pada masa Orde Baru saja sudah terjadi tiga kali kerusuhan berskala besar yang terjadi pada tahun 1972-1998. Peristiwa rasial anti Tionghoa di Kota Surakarta ini memiliki faktor pemicu kerusuhan berskala kecil yang menjadi karakteristik unik yang mampu menyebabkan kekacauan sangat besar dan sangat serius. Faktor pemicu konflik di Surakarta pada tahun 1972-1998 yaitu terbentuknya mobilisasi massa, konflik individual serta aksi mahasiswa. Di bawah pemerintahan Orde Baru, ketegangan antara orang Cina dengan penduduk pribumi terus tumbuh sebagai akibat dari melebarnya jarak antara yang kaya dan yang miskin serta upah rendah yang diberikan kepada pejabat birokrasi, militer dan polisi.

Page 1 of 1 | Total Record : 8