Claim Missing Document
Check
Articles

Found 40 Documents
Search

PENELUSURAN ARSIP DAN SUMBER LISAN DALAM RANGKA MENYUSUN SEJARAH DESA BAGI PERANGKAT DESA DAN ANGGOTA BPD DESA BOCOR KECAMATAN BULUSPESANTREN KAB. KEBUMEN Romadi, Romadi
Jurnal Abdimas Vol 14, No 1 (2010)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M), Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kebumen merupakan salah satu kabupaten di Jawa Tengah yang terletak di pesisir selatan. Bagian barat berbatasan dengan Kabupaten Banyumas dan Cilacap, sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Wonosobo, Banjarnegara dan Purbalingga, sedangkan sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Purworejo. Sementara batas selatan Samudera Hindia. Desa Bocor Kecamatan Buluspesantren terletak 10 km selatan Kota Kebumen. Desa Bocor mempunyai situs-situs sejarah yang selama ini tidak pernah diungkap oleh para sejarawan. Desa ini terletak di kawasan pantai selatan Kebumen dengan wilayah di jalur alternatif Cilacap Yogyakarta. Letak strategis ini ternyata bukan hanya berarti dalam perjalanan masyarakat sekarang, tetapi juga bermakna penting dalam kehidupan masyarakat di masa lalu. Oleh karena itu tokoh asyarakat berencana menyusun sejarah desa. Dalam rangka kegiatan itulah, maka Tim Pengabdian Masyaraat UNNES membekali perangkat desa dan anggota BPD kemampuan untuk menelusuri arsip dan sumber lisan guna menyusun sejarah desa. Dalam kegiatan yang dilaksanakan pada 18 Agustus 2009 hadir 15 orang, yang akhirnya menjadi panitia penyusun sejarah desa.   Kata Kunci : arsip, sejarah, desa
Pertempuran Empat Hari di Kota Surakarta Tahun 1949 Rahmawati, Sri Bulan; Muntholib, Abdul; Romadi, Romadi
Journal of Indonesian History Vol 5 No 1 (2016): Journal of Indonesian History (JIH)
Publisher : Journal of Indonesian History

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Revolusi tidak hanya terjadi di tingkat Nasional melainkan juga terjadi di tingkat lokal. Begitu banyak pergolakan dan pertempuan masyarakat Indonesia di daerah-daerah, terutama di Pulau Jawa. Kota Solo menjadi salah satu kota yang memiliki kisah pertempuran melawan Belanda dalam mempertahankan kemerdekaan pada Agresi Militer ke-II. Pertempuran Empat Hari di Kota Solo memiliki cerita yang membawa dampak positif dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Belanda yang ingin memperluas kekuasaan memasuki kota Solo pada 21 Desember 1948. Keinginan Belanda menguasai Kota Solo diperkuat dengan keadaan bahwa Kota Solo merupakan basis pertahanan militer setelah dipindahkannya ibukota Republik Indonesia  ke kota Daerah Istimewa Yogyakarta. Melumpuhkan basis pertahanan militer adalah salah satu jalan untuk menaklukkan Indonesia. Anggapan yang di yakini oleh Jendral Spoor (pimpinan pasukan Belanda) tidak seperti yang diharapkannya. Kenyataannya semangat dari perjuang TP, TNI hingga masyarakat di Kota Solo dapat membalikkan keadaan. Strategi perang gerilya yang digunakan oleh Letkol Slamet Riyadi dan Mayor Achmadi dalam pertempuran membuat Belanda kewalahan. Kerjasama yang baik dari semua pihak membuat kota Solo berhasil mempertahakan kemerdekaan Indonesia. Selain sukses mempertahankan kemerdekaan di Kota Solo. Pertempuran yang dipimpin oleh Letkol Slamet Riyadi dan Mayor Achmadi ini menjadikan Tentara Indonesia disegani oleh dunia Internasional, karena mampu melumpuhkan pasukan Belanda dan membuat Belanda mengembalikan kekuasaan Kota Solo kepada Pemerintah RI perwakilan Kota Solo.
Dinamika Kehidupan Sosial Ekonomi Nelayan Desa Sirnoboyo Kabupaten Pacitan Tahun 1998-2014 Rahayu, Sinta; Jayusman, Jayusman; Romadi, Romadi
Journal of Indonesian History Vol 6 No 1 (2017): Journal of Indonesian History (JIH)
Publisher : Journal of Indonesian History

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Desa Sirnoboyo merupakan suatu desa yang ada di Kabupaten Pacitan yang tidak memiliki garis pantai, akan tetapi sebagian besar penduduk berprofesi sebagai nelayan. Metode penelitian yang digunakan merupakan metode penelitian sejarah yaitu heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa nelayan Desa Sirnoboyo mengalami banyak perubahan terutama pada kehidupan sosial ekonominya. Perubahan ini terus terjadi seiring masuknya berbagai program dari pemerintah. Upaya-upaya baik dari pemerintah maupun dari kalangan masyarakat nelayan sendiri mendapat apresiasi baik dari pemerintah pusat, sehingga menaruh banyak perhatian terhadap kalangam masyarakat nelayan untuk terus melakukan usaha agar kehidupan masyarakat nelayan mencapai kesejahteraannya. Dengan memiliki Sumber Daya Kelautan yang besar maka harus mampu menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingkan memanfaatkan sumber daya yang ada untuk kesejahteraan bersama.
Eksperimen Model Problem Based Learning dalam Pembelajaran Sejarah Terhadap Hasil Belajar Sejarah Siswa Kelas XI SMA N 1 Pejagoan Tahun Pelajaran 2015/2016 Pujiani, Resti; Jayusman, Jayusman; Romadi, Romadi
Indonesian Journal of History Education Vol 4 No 2 (2016): Indonesian Journal of History education
Publisher : Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui hasil belajar siswa kelas yang diberi pembelajaran dengan model pembelajaran Problem Based Learning, (2) Mengetahui hasil belajar siswa kelas yang diberi pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah bervariasi, (3) Mengetahui apakah ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang diberi pembelajaran model Problem Based Learning dan hasil belajar siswa yang menggunakan metode ceramah bervariasi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 1 Pejagoan. Teknik sampling pada penelitian ini adalah Simple random sampling. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen dan desain Quasi Experimental. Hasil penelitian menjelaskan bahwa hasil belajar sejarah siswa yang diberi pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning lebih baik dari pada siswa yang diberi pembelajaran dengan metode ceramah bervariasi dilihat dari nilai rata-rata kelas eksperimen sebelum dan sesudah perlakuan diperoleh nilai 61,63 menjadi 79,51. Hasil belajar sejarah siswa dengan metode ceramah bervariasi termasuk kategori baik karena dilihat dari rata-rata hasil belajar setelah dan sesudah posttest diperoleh nilai rata-rata dari 59,5 menjadi 77,64, dan ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar kelas eksperimen dengan kelas kontrol yang dibuktikan dengan uji perbedaan du rata-rata diperoleh thitung sebesar 2,87 sedangkan ttabel 1,997.
Pengembangan Bahan Ajar Infografis Peristiwa Gerakan 30 September 1965 dalam Pembelajaran Sejarah Indonesia di SMAN 1 Kudus Tahun Pelajaran 2016/2017 Agustin, Nur Anisa; Pramono, Suwito Eko; Romadi, Romadi
Indonesian Journal of History Education Vol 5 No 1 (2017): Indonesian Journal of History Education
Publisher : Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini antara lain: (1) Menganalisis pembelajaran sejarah Peristiwa Gerakan 30 September 1965 yang selama ini dilakukan di SMA N 1 Kudus, (2) Menganalisis infografis narasi sejarah Peristiwa Gerakan 30 September 1965 yang sesuai dengan kebutuhan siswa di SMA N 1 Kudus, (3) Menganalisis kelayakan infografis narasi sejarah Peristiwa Gerakan 30 September 1965 sebagai bahan ajar. Penelitian ini menggunakan metode Research and Developtment (R&D) yang kemudian dikelompokkan menjadi tiga tahap penelitian yakni tahap pendahuluan, pengembangan dan evaluasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa bahan ajar yang digunakan dalam pembelajaran sejarah di SMA N 1 Kudus berupa LKS dan buku siswa Kurikulum 2013. Setelah melalui tahap validasi, bahan ajar infografis Peristiwa G30S 1965 telah mendapatkan kelayakan untuk digunakan di lapangan tanpa revisi. Berdasarkan respon siswa serta guru terhadap bahan ajar infografis, menunjukkan tanggapan yang positif untuk digunakan dalam pembelajaran sebagai bahan ajar, hal tersebut dibuktikan dengan hasil pengisian angket respon guru dan siswa.
Pengembangan Model Pembelajaran Sejarawan Kecil Berbasis Sejarah Lokal Situs Keraton Kasunanan Surakarta Pada Sub Bahasan Zaman Kerajaan Islam di Indonesia Kelas X MAN 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2016/2017 Wardayanti, Rosa; Suharso, R; Romadi, Romadi
Indonesian Journal of History Education Vol 5 No 1 (2017): Indonesian Journal of History Education
Publisher : Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) menganalisis kondisi awal pembelajaran sejarah sebelum dikembangkan model pembelajaran sejarawan kecil, (2) menganalisis proses pengembangan dari model pembelajaran sejarawan kecil berbasis sejarah lokal situs keraton Kasunanan Surakarta, (3) mengetahui kelayakan model pembelajaran sejarawan kecil dilihat dari hasil validasi oleh ahli model. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Research and Development (R&D) dengan pendekatan kualitatif yang dikelompokkan menjadi dua tahapan, yaitu: studi pendahuluan dan studi pengembangan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa (1) model pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran sejarah di kelas X MAN 1 Surakarta kurang bervariasi karena kurangnya pemahaman terhadap pelaksanaan model pembelajaran inovatif; pembelajaran yang mengenalkan pada keterampilan penelitian sejarah dengan memanfaatkan sumber sejarah lokal juga belum pernah dilaksanakan. (2) Pada tahap studi pengembangan desain model pembelajaran sejarawan kecil berbasis sejarah lokal situs keraton Kasunanan Surakarta divalidasi secara internal berdasarkan pendapat dari ahli model dan praktisi. (3) Setelah melalui tahap validasi sebanyak dua kali oleh ahli model, desain model pembelajaran sejarawan kecil berbasis sejarah lokal keraton Kasunanan Surakarta telah dinyatakan layak untuk digunakan di lapangan tanpa revisi
Pembelajaran Sejarah oleh Guru yang Berlatar Belakang Pendidikan Non Sejarah di SMA Swasta Kabupaten Demak Sumarsono, Soni; Romadi, Romadi
Indonesian Journal of History Education Vol 5 No 1 (2017): Indonesian Journal of History Education
Publisher : Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

belakang pendidikan non sejarah terhadap pembelajaran sejarah (2) untuk mengetahui pembelajaran oleh guru yang berlatar belakang pendidikan non sejarah (3) untuk mengetahui kendala-kendala apa saja yang dialami oleh guru sejarah yang berlatar belakang pendidikan non sejarah dalam pembelajaran sejarah. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, dimana lebih menekankan pada teknik wawancara dengan sumber diantaranya guru dari tiga SMA Swasta Kabupaten Demak, SMA PGRI Demak, SMA Muhammadyah Demak, dan SMA Islamic Centre Demak. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa guru yang mengampu sejarah adalah guru yang belatar belakang dari pendidikan PPKN, dan Pendidikan SOSANT, sedangkan untuk pendidikan sejarah di tiga SMA Swasta Kabupaten Demak belum ada. Seringkali guru juga mengalami kesulitan dalam memberikan materi kepada siswa, kurangnya materi sejarah membuat guru hanya memberikan materi yang ada dibuku. Siswa seringkali merasa jenuh dengan pembelajaran sejarah, karena siswa sudah berfikiran bahwa sejarah adalah mata pelajaran hafalan sehingga siswa malas dalam belajar. Dari hasil penelitian tersebut, sekolah harus harus lebih mendukung pembelajaran sejarah dengan melengkapi sumber belajar yang lain sehingga guru pelajaran sejarah tidak akan merasa kekurangan materi. Guru harus dapat mengatasi pelaksaan pembelajaran yang akan berlangsung, supaya pembelajaran sejarah dapat berjalan dengan lancar.
Implementasi Nilai Nasionalisme dalam Pembelajaran Sejarah Pokok Bahasan Organisasi-Organisasi Kemerdekaan di Kelas XI IPS 1 SMA Nasional Nusaputera Semarang Kasih, Amalia Sekar; Romadi, Romadi; Atno, Atno
Indonesian Journal of History Education Vol 5 No 2 (2017): Indonesian Journal of History Education
Publisher : Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Untuk mengetahui implementasi nilai nasionalisme dalam pembelajaran sejarah pokok bahasan organisasi-organisasi kemerdekaan kelas XI IPS I di SMA Nasional Nusaputera Semarang. (2) Untuk mengetahui kendala-kendala yang dialami oleh guru saat menerapkan implementasi nilai nasionalisme pada proses pembelajaran sejarah pokok bahasan organisasi-organisasi kemerdekaan kelas XI IPS I di SMA Nasional Nusaputera. (3) Untuk mengetahui upaya yang dilakukan oleh guru dalam mengatasi kendala saat menerapkan nilai nasionalisme pada proses pembelajaran sejarah pokok bahasan organisasi-organisasi kemerdekaan kelas XI IPS I di SMA Nasional Nusaputera Semarang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa implementasi nilai nasionalisme dalam pembelajaran sejarah pokok bahasan organisasi-organisasi kemerdekaan di kelas XI IPS I SMA Nasional Nusaputera Semarang sudah berjalan dengan baik. Nilai nasionalisme yang diimplementasikan dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi meliputi religius, bangga menjadi bangsa Indonesia, cinta tanah air dan bangsa, disiplin, dan menghargai jasa pahlawan. Kendala yang dialami oleh guru yaitu peserta didik, menurunnya tingkah laku, media elektronik, dan keterbatasan waktu. Upaya yang dilakukan oleh guru yaitu terus menerus memberikan penyampaian nilai nasionalisme tersebut.
Kompetensi Profesional Guru Bersertifikasi dalam Membuat Perangkat Pembelajaran Sejarah SMA Negeri Kabupaten Pemalang 2016/2017 Anifah, Rifqi Nurul; Utomo, Cahyo Budi; Romadi, Romadi
Indonesian Journal of History Education Vol 5 No 2 (2017): Indonesian Journal of History Education
Publisher : Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Objek penelitian ini adalah guru sejarah di 5 SMA Negeri di Kabupaten Pemalang, di sekolah yang dijadikan lokasi penelitian. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumen. Teknik pengujian yang dipergunakan dalam menentukan keabsahan data dalam penelitian ini adalah menggunakan triangulasi metode dan triangulasi sumber. Teknik analisis data yang digunakan adalah model interaktif yang terdiri dari tiga komponen utama yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa: pemahaman guru sejarah tentang profosional guru berseritifikasi daLam membuat perangkat pembelajaran sejarah baik hal tersebut dapat dilihat dari guru sejarah mampu menjelaskan pengertian kompetensi profesional, menguraikan apa makna perangkat pembelajaran, menguraikan bagaimana membuat perangkat pembelajaran yang sesuai dengan Permendiknas.Keprofesionalan guru bersertifikasi di  5 SMA Negeri Pemalang dilaksanakan dengan cara diintegrasikan ke mata pelajaran sejarah. Saran yang dapat dikemukakan penulis adalah guru-guru sejarah di 5 SMA Negeri di Pemalang, dapat berperan aktif dalam membuat perangkat pembelajaran sejarah.
SEJARAH KERETA API RUTE SEMARANG-REMBANG TAHUN 1967-1988 Kusuma, Rosa; Purnomo, Arif; Romadi, Romadi
Journal of Indonesian History Vol 7 No 1 (2018): Journal of Indonesian History (JIH)
Publisher : Journal of Indonesian History

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kereta api Semarang-Rembang adalah kereta api yang cukup berkembang pada masa penjajahan Belanda. Setelah kemerdekaan kereta api diambilalih oleh bangsa Indonesia. Kereta api di rute ini mengalami kerugian dan akhirnya ditutup pada tahun 1988 karena tidak mampu bersaing dengan moda transportasi lain. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian sejarah, meliputi heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi. Hasil penelitian menunjukan bahwa Perkembangan kereta api Semarang-Rembang tidak berjalan dengan baik. Perkembangan sarana prasarana berjalan lambat dan konsumen semakin berkurang. Kebijakan pemerintah terkait kereta api Semarang-Rembang yaitu rute ini dimasukkan dalam jalur lintas cabang. Kebijakan pemerintah yang lain yaitu menggembangkan jalur transpotasi jalan raya. Kebijakan pemerintah terkait perkeretaapian Semarang-Rembang yang paling besar yaitu terkait dengan penutupan jalur kereta api rute ini.  Kereta api Semarang-Rembang ditutup dengan alasan merugi. Pada awal tahun 1970an transportasi jalan raya berkembang pesat. Penumpang kereta api beralih menggunakan transportasi jalan raya. Semakin lama perusahaan kereta api tidak mampu menutup kerugian. Akhirnya rute ini secara resmi ditutup pada tahun 1988.