Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

DAMPAK BIOLOGIS LIMBAH BAHANG TERHADAP BIOTA PERAIRAN DI SEKITAR PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP SURALAYA Susila, I Made Agus Dharma; Faridha, Faridha; Lestari, Endang; Adilla, Ikrar; Magdalena, Medhina; Sihombing, Adolf Leopold S.M.
Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan Vol 10, No 1 (2011): KETENAGALISTRIKAN DAN ENERGI TERBARUKAN
Publisher : P3TKEBTKE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sebuah penelitian dilakukan untuk mengetahui dampak biologis limbah bahang PLTU Suralaya terhadap biota perairan di sekitarnya. Penelitian ini meliputi pengukuran sebaran temperatur perairan di sekitar pembangkit dan juga pengumpulan data serta identifikasi biota perairan berupa plankton dan benthos. Selanjutnya, hasil identifikasi dianalisis untuk menentukan indeks keanekaragaman Shannon-Weiner, indeks keseragaman dan indeks dominansi Simpson dari masing-masing biota di setiap lokasi sampling. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa perbedaan temperatur limbah bahang di zona pencampuranl dengan badan air  berkisar antara 5 sampai dengan 2,3 derajat. Dan hasil analisis biota menunjukkan bahwa limbah bahang cukup berdampak terhadap struktur komunitas plankton dan benthos di zona pencampuran.Walaupun demikian, kondisi struktur komunitas plankton di zona pencampuran tidak berbeda dengan kondisi di titik kontrol.
PENGARUH KONSENTRASI ION BIKARBONAT LARUTAN PENJERAB TERHADAP EFISIENSI PENJERAB SISTEM BIO-FGD PLTU BATUBARA Susila, I Made Agus Dharma; Magdalena, Medhina; Adilla, Ikrar; Sihombing, Adolf Lepold S.M.; Lestari, Endang
Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan Vol 10, No 2 (2011): KETENAGALISTRIKAN DAN ENERGI TERBARUKAN
Publisher : P3TKEBTKE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian efisiensi penjerab telah dilakukan pada sistem Bio-FGD skala pilot plant yang terpasang di PLTU Bukit Asam, Muara Enim, Sumatera Selatan. Dalam penelitian ini digunakan larutan bikarbonat artifisial untuk mengetahui efisiensi penjerab sistem tersebut dalam konsentrasi ion bikarbonat yang bervariasi pada larutan penjerab. Juga dilakukan pengukuran konsentrasi gas SO2, baik yang masuk maupun yang keluar dari penjerab. Laju alir gas cerobong diatur pada 1,34 m3/jam sedangkan laju alir larutan penjerab sekitar 0,9 l/menit pada tekanan 1 MPa. Konsentrasi bikarbonat pada saat pengujian adalah 36,4 mg/l, 145,6 mg/l, 200,2 mg/L dan 263,8 mg/L. Hasilpengujian menunjukkan efisiensi penjerab sistem Bio-FGD untuk mengurangi emisi gas SO2 ini bervariasi dari 88,7% sampai dengan 94,4%.
PENGGUNAAN BIOETANOL (E100) PADA GENSET KAPASITAS 5 KVA ; BIOETHANOL (E100) UTILISATION IN 5 KVA GENERATOR Firmansyah, Arfie Ikhsan; Gunawan, Yohanes; Adilla, Ikrar; Widhiatmaka, Widhiatmaka
Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan Vol 16, No 1 (2017): KETENAGALISTRIKAN DAN ENERGI TERBARUKAN
Publisher : P3TKEBTKE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sebuah eksperimen dilakukan untuk mempelajari unjuk kerja mesin genset mengunakan bahan bakar bioetanol 100% (E100). Pada eksperimen ini digunakan mesin genset 5 kVA yang dimodifikasi pada saluran masuk bahan bakar dan saluran keluar/gas buang dengan alat penukar kalor, sehingga didapatkan temperatur evaporasi bioetanol yang optimal untuk proses pembakaran. Generator/genset dibebani dengan variasi beban dari 1 kW, 2 kW, 3 kW. 4 kW, dan 5 kW, dengan tujuan untuk mengetahui konsumsi etanol, temperatur penukar kalor, dan gas buang per beban yang divariasikan. Kinerja genset dengan penambahan penukar kalor menunjukkan, saat temperatur gas buang mencapai 460oC, terjadi kenaikan temperatur etanol sebelum masuk ke ruang bakar, yaitu sebesar 40oC dibandingkan temperatur awal. Hasil uji pembebanan menunjukkan bahwa pada beban 5000 watt didapatkan efisiensi termal yang paling optimum, yaitu mencapai 20,6 %, dengan konsumsi bahan bakar etanol sebanyak 2721,2 gr/ kWh bioetanol. Penggunaan bioetanol mampu menekan emisi CO hingga mencapai 0,011%. Bila dibandingkan dengan penggunaan bahan bakar bensin, penggunaan bioetanol pada genset dengan modifikasi pada temperatur saluran suplai udara dan bahan bakar, memiliki efiensiensi termal lebih tinggi dibandingkan bensin.An experiment was conducted to study the performance of engine generator using 100% bioethanol fuel (E100). This experiment employed a 5 kVA generator engine that has been modified in its fuel inlet and outlet / exhaust with a heat exchanger, to obtain an optimal bioethanol evaporation temperature for the combustion process. The generator was loaded with several electrical load variations i.e. 1 kW, 2 kW, 3 kW. 4 kW and 5 kW, in order to to determine ethanol consumption, temperature of the heat exchanger and the flue gas emitted per variation of the loads applied. The addition of heat exchanger showed that when the exhaust gas temperature reaches 460oC, the temperature of ethanol increased for about 40°C from the initial before entering the combustion chamber. Loading test showed that the 5000 watt load obtained optimal thermal efficiency, it reached 20.6%, with ethanol consumption as much as 2721.2 g / kWh. Bioethanol utilisation also able to reduce CO emission up to 0.011%. Compared to the use of gasoline, using bioethanol in modified generator engine by adding heat exchanger, has a higher thermal eficiency number.
EFISIENSI PENJERAB SISTEM BIO-FGD PLTU BATUBARA SKALA PILOT PLANT Susila, I Made Agus Dharma; Lestari, Endang; Magdalena, Medhina; Adilla, Ikrar; Sihombing, Adolf Lepold S.M.
Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan Vol 9, No 1 (2010): KETENAGALISTRIKAN DAN ENERGI TERBARUKAN
Publisher : P3TKEBTKE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian efisiensi penjerab sistem Bio-FGD skala pilot yang terpasang di PLTU Bukit Asam, Muara Enim, Sumatera Selatan, dimaksudkan untuk mengetahui efisiensi penjerab sistem tersebut pada tekanan larutan penjerab yang berbeda-beda. Dalam penelitian ini dilakukan pengambilan dan analisa sampel gas dari inlet dan oulet penjerab. Laju alir gas cerobong diatur pada 100 m3/jam sedangkan tekanan larutan penjerab bervariasi antara 0,5 sampai dengan 3,4 MPa. Konsentrasi bikarbonat pada saat pengujian adalah 36,4 ppm dan pH larutan penjerab sebesar 8,6. Hasil pengujian menunjukkan, efisiensi larutan penjerab tertinggi adalah 45,5%, pada tekanan sebesar 3,4 MPa.
BESARAN EMISI CO2 DARI SIKLUS BIODIESEL BERBAHAN BAKU KEMIRI SUNAN DAN KELAPA SAWIT ; THE AMOUNT OF CO2 EMISSIONS FROM THE CYCLE OF REUTEALIS TRISPERMA OIL-BASED AND PALM OIL-BASED BIODIESEL Sihombing, Adolf Leopold; Dharma, I Made Agus; Magdalena, Medhina; Adilla, Ikrar
Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan Vol 16, No 1 (2017): KETENAGALISTRIKAN DAN ENERGI TERBARUKAN
Publisher : P3TKEBTKE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (P3TKEBTKE) telah melakukan studi pengembangan kemiri sunan sebagai sumber bahan baku biodiesel berikut satu unit mesin produksi biodiesel kemiri sunan dengan kapasitas 300 liter dengan sistem batch. Studi ini bertujuan untuk mengetahui dampak lingkungan berupa emisi CO2 yang dihasilkan dari biodiesel kemiri sunan serta perbandingannya dengan emisi CO2 dari biodiesel kelapa sawit. Metodologi yang digunakan adalah penakaran daur hidup atau Life Cycle Assessment (LCA) sebagaimana yang didefinisikan dalam ISO 14040 dan 14044 dengan menggunakan unit fungsional gram CO2 per liter biodiesel. Nilai emisi pada tahap budidaya tanaman kemiri sunan dan kelapa sawit sebesar 0,858 g-CO2/MJ Biodiesel dan 2,6 g-CO2/MJ Biodiesel. Apabila mempertimbangkan dampak perubahan lahan dengan asumsi peralihan lahan dari tanaman ilalang, maka nilai saving emisi tanaman kemiri sunan dan kelapa sawit adalah 103,07 gram CO2/MJ-BDF dan 40,70 gram CO2/MJ-BDF. Emisi yang dihasilkan dari proses produksi biodiesel kemiri sunan sebesar 8,10 kg-CO2/liter biodiesel. Nilai ini lebih besar bila dibandingkan dengan emisi dari proses produksi biodiesel kelapa sawit sebesar 0,33 kg-CO2/kg biodiesel. Hal ini dipengaruhi oleh penggunaan listrik dan metanol pada proses produksi biodiesel. A mobile pilot plant for producing kemiri sunan (Reutealis trisperma (Blanco)) Biodiesel with the capacity of 300 liter per day has been develop. In this work, the emission of carbon dioxide (CO2) from kemiri sunan-based biodiesel production are calculated and compared to CO2 emission of palm oil based biodiesel. Methodology used in this study is a life cycle assessment (LCA) as define on ISO 14040 and 14044. The scope of the study is limited on biodiesel production and biodiesel combustion. Functional unit applied is gram CO2 per liter biodiesel production. The value of CO2 emissions at the cultivation stage of kemiri sunan and palm oil plant was 0.858 g-CO2 / MJ biodiesel and 2.6 g-CO2/ MJ biodiesel. When considering the impact of land use change, the emission saving value of kemiri sunan and palm oil plant was 103.07 grams CO2 / MJ-BDF and 40.70 gram CO2 / MJ-BDF. The CO2 emissions generated from production process of kemiri sunan based biodiesel was 8.10 kg-CO2/ liter of biodiesel. This value was greater compared to the emissions from production process of palm oil biodiesel which was 0.33 kg-CO2 / kg of biodiesel. This result was influenced by the use of electricity and methanol during the production process.