Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PEMBERDAYAAN ASUHAN KEPERAWATAN DALAM UPAYA MENINGKATKAN KESEHATAN LANSIA DI WILAYAH PUSKESMAS NGALIYAN SEMARANG Prasetyorini, Heny
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan Vol 8, No 2 (2017)
Publisher : STIKES Widya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (289.911 KB) | DOI: 10.33666/jitk.v8i2.54

Abstract

Salah satu outcome atau dampak dari keberhasilan pembangunan nasional dibidang kesehatan dan kesejahteraan sosial adalah meningkatnya angka rata-rata harapan hidup (Khusaryadi, 2010). Badan Pusat Statistika (2004) menyebutkan bahwa peningkatan rata-rata harapan hidup tersebut mecerminkan bertambah panjangnya masa hidup penduduk usia lanjut (Lansia). Peningkatan proporsi jumlah lansia tersebut perlu mendapatkan perhatian dan pelayanan kesehatan dari tenaga medis karena kelompok lansia merupakan kelompok resiko tinggi yang mempunyai masalah kesehatan. Upaya peningkatan derajat kesehatan lansia perlu dilakukan guna menekan angka kesakitan pada lansia. Melalui kegiatan pengabdian masyarakat berbasis pada pelayanan dan pendampingan mahasiswa, ditujukan untuk meningkatkan derajat kesehatan lansia. Kegiatan ini mempunyai tujuan dan target yaitu mampu memberikan asuhan keperawatan pada lansia utamanya yang mengalami masalah kesehatan/kecenderungan mengalami gangguan kesehatan dan proses penyembuhan secara professional dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan yang disesuaikan dengan kasus tertentu.Metode Pelaksanaan pengabdian dilakukan oleh mahasiswa dengan pendampingan dosen, aplikasi penerapan teori ini merupakan bentuk evaluasi dari hasil pembelajaran mahasiswa setelah mahasiswa mempelajari ilmu keperawatan gerontik. Bentuk aplikasi yang dilakukan selama Pengabdian adalah melaksanakan asuhan keperawatan pada lansia di wilayah puskesmas ngaliyan dengan melakukan kunjungan rumah. Luasnya area Pengabdian membutuhkan kemampuan dari dosen sebagai pembimbing dalam membimbing dan mengarahkan mahasiswa disaat pelaksanaan kegiatan berlangsung. Diharapkan ?keterampilan yang sudah dimiliki oleh mahasiswa dapat diterapkan dengan modifikasi alat dan bahan sesuai kondisi yang ada di lahan yang akan diintegrasikan dengan pemberdayaan proses keperawatan khususnya keperawatan gerontik. Pembekalan pengabdian dilaksanakan seminggu sebelum pelaksanaan dengan pihak dosen sebelumnya berkoordinasi dengan pihak puskesmas ngaliyan.Setelah diberikan penyuluhan kesehatan lansia menjadi paham tentang tanda gejala, penatalaksanaan bagaimaa cara mengatasi dan menghindari, serta bagaimana pengobatan untuk penyakit hipertensi, diabetes militus dan asam urat. Masalah kesehatan yang dialami lansia merupakan proses penuaan yang sering berakibat pada terjadinya beberapa perubahan fisiologis, anatomi, psikologis, dan sosiologis.Kesehatan lansia merupakan masalah atau tantangan yang harus disikapi dan ditangani dengan serius agar timbulnya penyakit yang menetap yang disebabkan karena bertambahnya usia pada lansia seperti Alzeimer/Dimensia, gangguan sclerosis multiple, gangguan endokrin, dan lain-lain dapat diatasi dengan baik. maka diperlukan asuhan keperawatan yang khusus pula untuk mencapai kesembuhan yang paripurna.Dengan adanya pemberdayaan asuhan keperawatan pada lansia yang dilakukan oleh mahasiswa dengan pendampingan dosen dapat membantu terwujudnya kesehatan lansia.?Katakunci:?Pemberdayaan,?Asuhan Keperawatan, Kesehatan Lansia?THE EMPOWERMENT OF NURSING CARE TO INCREASE THE HEALTH OF ELDER PEOPLE IN PUBLIC HEALTH OF NGALIYAN SEMARANGThe one of outcome or effect of the national development in healthy and social prosperity is the increase of the life expectancy ( khusaryadi ,2010). Central Bureau of Statistic(2004) ?stated that the increase of the life expectancy is a prove that elder people have long life.The increase of elder people have to be attended by health service of medical team because the elder people have the high risk of disease. This activity needs to do to decrease the total disease or health problem of elder people. The research objective is to give the health service for the elder people who have the health problem and help to heal the disease professionally using certain approach.The lecturer will accompany the students in practicing this activity by applying a application as the evaluation of the study result in Gerontological Nursing.The application they will do is such kind of caring service and home visiting in Public Health of Ngaliyan.After giving health counseling the elder people be more understand about the indication how to do, how to prevent and how to heal some health problem such as Hypertension, Diabetes, and Uric acid. The health problem of the elder problem is caused by aging. Sometimes it causes some changing such as physiological, anatomy, psychology and sociological.The health of elder people is a problem and challenge that should be conducted seriously so that the health problem of the elder people such as Alzaimer/ Dimensia, sclerosis multiple, endoctrin disorder, etc, can be conducted well. So, it is important to do this activity that will be conducted by the students using the certain method to get the total healing in order to make the health of the elder people be better.Key Words : The Empowerment, The care of nursing, The Health of Elder People
UPAYA PENINGKATAN KETRAMPILAN KADER POSYANDU DALAM PENGUKURAN TEKANAN DARAH MELALUI PELATIHAN KADER K W, Maulidta; Prasetyorini, Heny
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan Vol 7, No 2 (2016)
Publisher : STIKES Widya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (182.044 KB) | DOI: 10.33666/jitk.v7i2.13

Abstract

Hipertensi adalah suatu penyakit yang disebabkan adanya gangguan pembuluh darah yang pada umumnya pasien tidak mengetahui sebelumnya apabila tidak dilakukan pemeriksaan tekanan darah. Pasien hipertensi? juga tidak merasakan tanda gejala sebelum mengalami komplikasi yang lebih lanjut. Pemantauan tekanan darah merupakan salah satu kegiatan posyandu lansia yang dilakukan para kader posyandu di wilayah kerjanya masing-masing. Kader posyandu mempunyai potensi yang sangat besar karena kader sangat dekat dengan masyarakat di wilayah sendiri, sehingga pasien dengan hipertensi menjadi lebih terkontrol tekanan darahnya. Terkontrolnya tekanan darah pada pasien bisa menurunkan kejadian komplikasi hipertensi yang lebih parah. Penelitian ini dilakukan pada kader posyandu? untuk mengetahui apakah ada hubungan bermakna terhadap peningkatan ketrampilan setelah kader diberikan? pelatihan pengukuran tekanan darah pada 2016 Penelitian ini menggunakan disain Quasi eksperimental tanpa menggunakan kelompok kontrol dengan total sampling. Penelitian dilakukan terhadap 36 kader posyandu dari 3 posyandu yang aktif dan belum pernah mengikuti pelatihan kader. Lokasi penelitian dilakukan di kelurahan wates kecamatan? ngaliyan.? Penilaian? pengetahuan peserta pelatihan diukur dua kali saat pretes dan? post-tes dengan menggunakan instrumen chek list. Analisis data skor pengetahuan dan keterampilan sebelum dan sesudah pelatihan dianalisis dengan independent t-tes. Hasil penelitian didapatkan kader kesehatan yang mendapatkan pelatihan mengalami peningkatan keterampilan pengukuran tekanan darah yang cukup bermakna.? ?Kata Kunci: Kader posyandu, pengukuran tekanan darah, pelatihan
Evaluation of sleep quality among chemotherapy-treated cancer patients Kustriyani, Menik; Prasetyorini, Heny
South East Asia Nursing Research Vol 6, No 2 (2024)
Publisher : University of Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/seanr.6.2.2024.50-55

Abstract

Cancer arises from a variety of diseases, injuries, benign tumors, lifestyle factors, and other issues. Approximately 50% of cancer patients experience sleep disturbances, such as insomnia and abnormal sleep cycles. This study aims to describe the sleep quality of cancer patients undergoing chemotherapy. Methodology: This quantitative research employs a descriptive approach, with consecutive sampling used to select participants. The sample consisted of 41 cooperative cancer patients undergoing chemotherapy who were capable of performing daily activities. Informed consent was obtained from respondents, and data were collected using the Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) questionnaire. The results indicated that of the seven PSQI indicators, 54.4% of patients subjectively reported good sleep quality, 46.3% had a sleep duration of 5-6 hours, and 43.9% experienced a sleep latency of 30-60 minutes. Sleep efficiency of 75%-84% was identified, measuring the time spent in bed before falling asleep and the total sleep duration. Sleep disturbances were reported with scores of 10-18 by 51.2% of participants, and 43.9% consumed sleep medication once a week. Daytime dysfunction was scored at 1-2 by 41.5% of patients, who reported feeling drowsy 1-2 times during daytime activities and exhibited low to moderate enthusiasm while engaging in activities. In conclusion, poor sleep quality was observed among cancer patients undergoing chemotherapy.
Pemberdayaan Masyarakat dalam Mitigasi Bencana Menuju Desa Siaga di Desa Pancarejo Semanu Gunung Kidul Yogyakarta Wirawati, Maulidta Karunianingtyas; Aini, Dwi Nur; Prasetyorini, Heny; Prihati, Dyah Restuning; Wahyuningsih, Wahyuningsih; Pramono, Wijanarko Heru; Prasetiya, Chandra Hadi
Jurnal Pengabdian Masyarakat (ABDIRA) Vol 5, No 3 (2025): Abdira, Juli
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/abdira.v5i3.869

Abstract

Pancarejo Village, Semanu, Gunung Kidul, is an area with high disaster vulnerability. This training aims to empower the community with basic knowledge and skills in disaster management, thereby reducing the risk of loss of life and material loss, which is the first step in realizing a Disaster Preparedness Village. The objectives of this community service activity include providing the community with a comprehensive understanding of the types of disasters that may occur and training them in appropriate emergency measures, such as self-evacuation, first aid, and the use of safety equipment. A total of 25 participants participated in this activity, consisting of village officials and disaster preparedness cadres. After the training, understanding increased from 58.4% to 87.2%. The community service activities conducted demonstrated that community-based emergency response training can be an effective strategy in increasing community disaster preparedness.
Pemberdayaan Kader Kesehatan dalam Pencegahan dan Deteksi Dini Penyakit Ginjal di Kecamatan Tugu Restuning Prihati, Dyah; Prasetyorini, Heny
Jurnal Pengabdian Bidang Kesehatan Vol. 3 No. 3 (2025): Jurnal Pengabdian Bidang Kesehatan
Publisher : PPNI UNIMMAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57214/jpbidkes.v2i3.194

Abstract

Early detection of kidney disease is measured in terms of positive aspects where patient care can be given at the right time, improving a person's quality of life, and intervention can be given at an early stage of kidney disease, thus saving medical costs. The purpose of this activity is to provide education to health cadres to understand early detection and prevention of kidney disease so that the community understands and has knowledge about kidney disease. The stages of the implementation method, namely the socialization and training methods, aim to provide education to the community about the prevention and early detection of kidney disease. Health cadres who participated in PKM before being given education on prevention and early detection of kidney disease were 70% with a low level of knowledge, after being given education on prevention and early detection of kidney disease, it increased to 90% with a good level of knowledge. This proves that health education can be understood by health cadres. It is important to provide education on how to increase family support to help prevent and detect kidney disease early.
PENERAPAN PENDIDIKAN PERSONAL HYGIENE PADA CAREGIVER DAN LANSIA DI PANTI WERDHA Ermawati, Luluk; Prasetyorini, Heny
Jurnal Implementasi Pengabdian Masyarakat Kesehatan (JIPMK) Vol 6, No 1 (Maret) (2024): Jurnal Implementasi Pengabdian Masyarakat Kesehatan
Publisher : Universitas Widya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33660/jipmk.v6i1.121

Abstract

Meningkatnya jumlah penduduk la nsia yang cepat turut mengundang permasalahan terutama dari segi kesehatan dan kesejahteraan lansia. Salah satu upaya pemerintah dalam mensejahterakan penduduk lansia khususnya di Kota semarang  yaitu menyediakan Panti Sosial sebagai tempat tinggal lansia. Di panti sosial terdapat pekerja sosial (Caregiver) yang membantu para lansia dalam memenuhi kebutuhan dasar Meliputi kebutuhan nutrisi ,eliminasi, personal hygiene dll. Personal hygiene adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang sehingga kesejahteraan dan psikis dapat terjamin.Apabila personal hygiene lansia tidak terpenuhi maka akan berdampak pada masalah kesehatan dalam kehidupan sehari-hari, yang mempengaruhi kesehatan, kenyamanan, keamanan, dan kesejahteraan.Tujuan:PKM-M untuk meningkatkan pengetahuan caregiver dan lansia tentang Personal Hygiene di Panti Werdha Harapan Ibu Kota Semarang. Metode Penelitian: Pemberian pendidikan kesehatan  tentang personal Hygiene dalam bentuk ceramah dan demonstrasi. Evaluasi kegiatan dilakukan dengan memberikan pre test serta post test tentang personal Hygiene. Hasil: Terjadi peningkatan pengetahuan sebanyak 100% untuk yang memiliki pengetahuan baik dan mengalami penurunan 0% untuk yang memiliki pengetahuan kurang setelah dilakukan promosi kesehatan tentang personal Hygiene. Kesimpulan: Promosi kesehatan pada caregiver dan lansia tentang personal Hygiene dilakukan untuk menambah pengetahuan,keterampilan serta mampu kemampuan cara personal Hygiene di Panti Werdhada Harapan Ibu.
PEMBERDAYAAN KADER KESEHATAN TENTANG DIABETES SELF MANAGEMENT DI KECAMATAN TUGU Prihati, Dyah Restuning; Prasetyorini, Heny
Jurnal Implementasi Pengabdian Masyarakat Kesehatan (JIPMK) Vol 6, No 2 (2024): Jurnal Implementasi Pengabdian Masyarakat Kesehatan
Publisher : Universitas Widya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33660/jipmk.v6i2.150

Abstract

Hyperglycaemia causes circulatory obstruction especially in the lower legs. Blockages that appear in the flow of medium or large blood vessels in the legs cause diabetic gangrene. Self-management of diabetes for DM patients includes dietary management, daily activities and exercise, regular medication and avoiding stress. Objective: Community service activities are expected to increase the knowledge of health cadres about diabetes self management. Methods: provision of material on diabetes self management and demonstration of stress management in DM patients with progressive muscle relaxation. Evaluation of activities is carried out by distributing knowledge questionnaires about diabetes self management. Results: PKM participants before being given material about diabetes self management mostly lacked 70% knowledge level. Meanwhile, after being given material about diabetes self management, most of the knowledge levels were good at 90%. The output results include journal publications and publications in online media. Conclusion: Education about diabetes self management can increase the knowledge of cadres in the Tugu District area, besides that it is expected to be able to identify and prevent people who have a risk of DM disease.
Pengaruh Pelaksanaan Peer Grup Education terhadap Pencegahan Kehamilan Beresiko Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kecamatan Tugu Semarang Prasetyorini, Heny; Prihati, Dyah Restuning
Malahayati Nursing Journal Vol 6, No 3 (2024): Volume 6 Nomor 3 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v6i3.11694

Abstract

ABSTRACT Peer group education is an alternative in natural learning efforts with peers who have something in common so that they are able to strengthen each other and learn from each other and share experiences related to the knowledge possessed by the Government. with the efforts of pregnant women classes. From the strategic plan, several inhibiting factors were found in achieving success, including the uneven availability of health workers and health facilities, especially in remote, border and island areas, so that assistance is still needed through peer group education for pregnant women. To determine the effect before and after the implementation of peer group education on preventing risky pregnancies in pregnant women in the Tugu sub-district area of Semarang. This study used a pre-experimental research design with a one group pretest-posttest design. Peer group education in pregnant women was measured before and after to prevent risky pregnancies. The study population consisted of 39 people. The time of the study was March – August 2023. In this study, the researchers collected data using an instrument in the form of a questionnaire covering the characteristics of the respondents, knowledge about preventing risky pregnancies. The results of this study indicate that there is an increase in knowledge before and after being given peer group education to pregnant women in efforts to prevent high-risk pregnancies. And the results from the Wilcoxon test obtained a Z value of -5.588 and Asymp. Sig (2-tailed) 0.000 or equal to p-value <0.05, which means that there is an effect of peer group education on the level of knowledge of pregnant women. The results of the Pilla's Trace test for age, education, occupation and history of at-risk pregnancies affect the level of knowledge of pregnant women after being given peer group education interventions in efforts to prevent at-risk pregnancies. That age, education, occupation and history of risky pregnancies affect the level of knowledge of pregnant women after being given peer group education interventions in efforts to prevent at-risk pregnancies. Keywords: Peer Group Education, Prevention of Risky Pregnancy  ABSTRAK Peer grup  education menjadi sebuah alternatif dalam upaya pembelajaran secara alamiah bersama teman sebaya yang memiliki kesamaan sehingga mampu saling menguatkan dan saling belajar serta berbagi pengalaman terkait dengan pengetahuan yang dimiliki Pemerintah telah melakukan upaya dalam pencegahan kehamilan beresiko dengan membuat rencana strategi Kemenkes tahun 2020-2024 yaitu dengan adanya upaya kelas ibu hamil. Dari rencana strategi tersebut masih ditemukan beberapa factor penghambat dalam capaian keberhasilan diantara nya adalah ketersediaan tenaga kesehatan dan fasilitas kesehatan yang belum merata, terutama di daerah-daerah terpencil, perbatasan, dan kepulauan sehingga masih diperlukan pendampingan melalui peer grup education pada ibu hamil. Untuk mengetahui pengaruh sebelum dan setelah pelaksanaan peer group education terhadap pencegahan kehamilan beresiko pada ibu hamil di wilayah kecamatan Tugu Semarang. Penelitian ini menggunakan desain penelitian pre eksperimental dengan rancangan one group pretest-posttest design. Peer grup education pada ibu hamil diukur sebelum dan setelah untuk mencegah terjadinya kehamilan beresiko Populasi pada penelitian sebanyak 39 orang. Waktu penelitian bulan Maret – Agustus 2023. Pada penelitian ini, peneliti mengumpulkan data dengan menggunakan instrumen berupa kuesioner meliputi karakteristik responden, pengetahuan tentang pencegahan kehamilan beresiko. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat peningkatan pengetahuan sebelum dan setelah di berikan peer group education pada ibu hamil dalam Upaya pencegahan kehamilan beresiko. Dan  hasil dari uji Wilcoxon didapatkan nilai Z -5,588 dan Asymp. Sig (2-tailed) 0,000 atau sama dengan p-value < 0,05 yang artinya ada pengaruh peer group education terhadap tingkat pengetahuan ibu hamil. Hasil dari uji Pilla’sTrace usia, Pendidikan, pekerjaan dan Riwayat kehamilan beresiko berpengaruh  terhadap tingkat pengetahuan ibu hamil setelah diberikan intervensi peer group education dalam Upaya pencegahan kehamilan  beresiko. Bahwa usia, Pendidikan, pekerjaan dan Riwayat kehamilan beresiko berpengaruh  terhadap tingkat pengetahuan ibu hamil setelah diberikan intervensi peer group education dalam Upaya pencegahan kehamilan  beresiko. Kata Kunci: Peer Group Education,Pencegahan Kehamilan Beresiko
PEMBERIAN PELATIHAN TERAPI SELF HYPNOSIS PRENATAL RESIKO TINGGI PADA KADER KESEHATAN DI WILAYAH KECAMATAN TUGU SEMARANG Prasetyorini, Heny; P, Dyah Restuning
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 3 (2024): Volume 5 No. 3 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i3.29472

Abstract

Kehamilan merupakan sebuah siklus kehidupan yang berlangsung terus menerus hal ini sangat diperlukan sekali terkait dengan penatalaksanaan pencegahan angka kematian ibu dan bayi dengan cara melakukan pencegahan terjadinya kehamilan beresiko pada ibu hamil. Kader memiliki peran penting sebagai motivator dan sebagai pendukung bagi ibu hamil dalalm hal ini adalah upaya pencegahan dengan diberikannya ilmu dalam bentuk penyuluhan terkait dengan pencegahan resiko dalam kehamilan. Untuk selanjutnya setelah ibu mendapatkan ilmu pengetahuan ibu hamil dapat menerapkan ilmunya dengan melaksanan terapi self hypnosis prenatal resti untuk peningkatan kualitas hidup ibu hamil. Masih adanya kasus kehamilan dengan resiko tinggi di wilayah kecamatan tugu semarang. Perlunya pemberdayaan kader Kesehatan dalam upaya meningkatkan status Kesehatan pada ibu hamil. Masih kurangnya pengetahuan kader terkait dengan perawatan ibu hamil reiko tinggi. Metode pendekatan pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan cara memberdayakan kader Kesehatan dalam memberikan terapi self hypnosis prenatal resti khususnya pada ibu hamil yang beresiko tinggi. Upaya pencegahan ini akan dilakukan dengan memberikan pelatihan terkait terapi self hypnosis. Hasil pengabdian didapatkan bahwa 20 kader telah mengikuti pelatihan self hypnosis prenatal resti dan telah menerapkan kepada 6 ibu hamil resti. 4 kader mengatakan saat pelatihan belum bisa fokus dikarenakan butuh tempat yang tenang agar dapat berkonsentrasi saat pelaksanaan self hypnosis. 6 ibu hamil mengatakan setelah menerapkan self hypnosis menjadi lebih rileks dan tenang