Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

TINGKAT PENCAPAIAN ASPEK PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK Mulya Susanti, Meity
Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu Vol 1, No 2 (2019): Prosiding Seminar Nasional : Pemanfaatan Literasi Digital Dalam Publikasi Ilmiah
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian di Indonesia mendeteksi adanya keterlambatan perkembangan anak pada usia prasekolah mencapai 12,8%-28,5% dari seluruh populasi anak usia prasekolah [6]. Deteksi dini dilakukan pada anak untuk mengetahui tingkat pencapaian perkembangan anak, khususnya aspek motorik. Oleh karena itu perlu dilakukan deteksi dini mengenai gambaran stimulasi yang diberikan orang tua kepada anak agar aspek perkembangan motorik bisa tercapai secara normal dan untuk memahami apa-apa yang harus dikembangkan anak terhadap tingkat pencapaian aspek perkembangan motorik tersebut. Mendapatkan gambaran tentang tingkat pencapaian perkembangan motorik anak. Penelitian ini merupakan penelitian deskripsi kuantitatif. Sampel penelitian ini adalah siswa RA Shofa Marwa dengan kriteria usia 4-5 tahun, kooperatif dan dapat berkomunikasi dengan baik. Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling sebanyak 30 orang. Didapatkan sebagian besar usia ibu adalah 25 tahun (50%), usia anak 5 tahun (56,7%), ibu tidak bekerja sebanyak (63,3%), tingkat pendidikan SMP (50%) dan perkembangan normal (86,7%). Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa banyak faktor yang berperan dalam pencapaian perkembangan motorik anak seperti umur, pekerjaan, tingkat pendidikan ibu dan usia anak.
Tingkat Intensitas Nyeri Antara Metode AIR (Akui, Izinkan dan Rasakan) dengan Kompres Air Hangat dalam Proses Persalinan Kala I Fase Aktif Untari, Sri Untari; Nany Wigati, Dhiyan; Mulya Susanti, Meity
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 17 No 2 (2025): Jurnal Ilmiah Kesehatan
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/jik.v17i2.2790

Abstract

Nyeri pada persalinan merupakan fenomena yang kompleks, rasa tidak nyaman yang dirasakan berbeda pada setiap individu baik dalam komponen sensorik emosional. Nyeri persalinan yang tidak segera ditangani akan mengakibatkan gangguan persalinan. Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengurangi nyeri persalinan. Teknik relaksasi metode AIR (Akui, Izinkan dan Rasakan) dan kompres air hangat dipercaya mampu mengurangi nyeri persalinan kala I. Penelitian ini bertujuan menganalisis tingkat intensitas nyeri antara metode AIR dengan kompres air hangat dalam proses persalinan kala I fase aktif di Puskesmas Toroh, Grobogan. Desain yang digunakan Quasy Experiment dengan pre dan post test control two groub design, dengan populasi ibu inpartu kala I fase Aktif di Puskesmas Toroh, Grobogan pada bulan Maret 2025. Pengambilan sampel secara accidental sampling. Instrument untuk mengukur skala nyeri dengan skala numerik (Numeric Pain Rating Scale - NRS). Hasil penelitian diketahui bahwa rata-rata metode AIR yaitu 24,62 sedangkan pada kompres air hangat 16,38, sedangkan nilai Z= -2,357, nilai p (0.018) < 0.05, maka secara statistik terdapat perbedaan yang signifikan antara kedua metode tersebut dalam hal tingkat nyeri.
Tingkat Intensitas Nyeri Antara Metode AIR (Akui, Izinkan dan Rasakan) dengan Kompres Air Hangat dalam Proses Persalinan Kala I Fase Aktif Untari, Sri Untari; Nany Wigati, Dhiyan; Mulya Susanti, Meity
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 17 No 2 (2025): Jurnal Ilmiah Kesehatan
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/jik.v17i2.2790

Abstract

Nyeri pada persalinan merupakan fenomena yang kompleks, rasa tidak nyaman yang dirasakan berbeda pada setiap individu baik dalam komponen sensorik emosional. Nyeri persalinan yang tidak segera ditangani akan mengakibatkan gangguan persalinan. Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengurangi nyeri persalinan. Teknik relaksasi metode AIR (Akui, Izinkan dan Rasakan) dan kompres air hangat dipercaya mampu mengurangi nyeri persalinan kala I. Penelitian ini bertujuan menganalisis tingkat intensitas nyeri antara metode AIR dengan kompres air hangat dalam proses persalinan kala I fase aktif di Puskesmas Toroh, Grobogan. Desain yang digunakan Quasy Experiment dengan pre dan post test control two groub design, dengan populasi ibu inpartu kala I fase Aktif di Puskesmas Toroh, Grobogan pada bulan Maret 2025. Pengambilan sampel secara accidental sampling. Instrument untuk mengukur skala nyeri dengan skala numerik (Numeric Pain Rating Scale - NRS). Hasil penelitian diketahui bahwa rata-rata metode AIR yaitu 24,62 sedangkan pada kompres air hangat 16,38, sedangkan nilai Z= -2,357, nilai p (0.018) < 0.05, maka secara statistik terdapat perbedaan yang signifikan antara kedua metode tersebut dalam hal tingkat nyeri.
Pelatihan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Pangan Lokal Atasi Stunting Dewi, Rosmala Kurnia; Untari, Sri; Syakur, Rosdiana; Azzahra, Fariha; Susanti, Meity Mulya; Wafa, Zaenul
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bhinneka Vol. 4 No. 2 (2025): Bulan November
Publisher : Bhinneka Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58266/jpmb.v4i2.789

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan kader posyandu dalam pengolahan PMT (Pemberian Makanan Tambahan) untuk balita dengan bahan lokal di Desa Plosoharjo, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan. Permasalahan yang dihadapi mitra ini adalah minimnya pelatihan gizi berbasis pangan lokal dan tidak tersedianya pelatihan teknis pembuatan makanan sehat balita dari bahan pangan lokal yang mudah diakses dan terjangkau. Melalui pendekatan survei, pelatihan dan pendampingan langsung, tim pengabdian memberikan simulasi langsung pengolahan makanan tambahan pangan lokal (nugget tempe daun kelor, bakso ikan lele, puding labu kuning) dan penyediaan buku resep PMT dengan bahan pangan lokal yang mudah didapat dan murah. Hasil kegiatan ini menunjukan peningkatan kemampuan mengolah bahan pangan lokal menjadi PMT yang sehat, murah dan mudah. Terdapat peningkatan pengetahuan dengan nilai rata-rata 30 point dari nilai pre test dan post test.