Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keaktifan Kader Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Mapilli di Desa Bonne-Bonne Marissa Marissa; Muh. Anwar; Maarifah Dahlan
Journal Peqguruang: Conference Series Vol 1, No 2 (2019): Peqguruang Volume 1, Nomor 2, Nopember 2019
Publisher : Universitas Al Asyariah Mandar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (637.295 KB) | DOI: 10.35329/jp.v1i2.605

Abstract

Kader dalam pelaksanaan posyandu merupakan titik sentral kegiatan posyandu, keikutsertaan dan keaktifannya diharapkan mampu menggerakkan partisipasi masyarakat. Keberlangsungan kegiatan posyandu sangat bergantung pada partisipasi aktif dari kader Posyandu sebagai pelaksana utama. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh keaktifan kader posyandu di wilayah kerja Puskesmas Mapilli di Desa Bonne-Bonne. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. instrumen penelitian menggunakan kuesioner. pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling menghasilkan sampel 15 orang. Hasil analisis dalam penelitian ini  menunjukan bahwa ada hubungan pendapatan dengan keaktifan kader posyandu dengan pvalue 0,041, tidak ada hubungan  umur dengan keaktifan kader posyandu dengan pvalue 0,569, tidak ada hubungan motivasi dengan keaktifan kader posyandu dengan pvalue 0,132. Berdasarkan hasil penelitian, maka disarankan bagi Pemerintah Desa dan Puskesmas Kecamatan untuk mengawasi dan mendampingi kegiatan posyandu dan peran kader dalam pelaksanaan posyandu, memberikan penghargaan terhadap kader yang aktif serta meningkatkan frekuensi pelatihan kader untuk menambah pengetahuan dan keterampilan kader. 
MANAJEMEN PENGELOLAAN LIMBAH B3 MEDIS PADAT DI MASA PANDEMI COVID-19 : STUDI KASUS RSUD POLEWALI Sukmawati Sukmawati; Maarifah Dahlan
Bina Generasi : Jurnal Kesehatan Vol 13 No 2 (2022): Bina Generasi : Jurnal Kesehatan
Publisher : LPPM STIKES BINA GENERASI POLEWALI MANDAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (467.945 KB) | DOI: 10.35907/bgjk.v13i2.206

Abstract

Bencana pandemik Covid-19 telah mengakibatkan ribuan orang meninggal dan dirawat di rumah sakit sehingga dalam penanganan pasien Covid-19 membutuhkan perlengkapan medis yang lebih banyak daripada kondisi normal. Limbah B3 Medis yang dihasilkan RSUD Polewali sebangak 12.000 kg pada tahun 2020. Tujuan menelitian untuk mengetahui manajemen pengelolaan limbah b3 medis padat selama pandemi covid-19 di RSUD Polewali. Metode yang digunakan desain penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Informan penelitian yaitu Kepala Rumah Sakit, Penanggung Jawab Kesehatan Lingkungan, Petugas incinerator, cleaning service, Kepala Ruangan Instalasi dan Bagian Perencanaan. Penelitian di RSUD Polewali menunjukkan bahwa manajemen pengelolaan limbah B3 medis padat sudah melakukan identifikasi, pemisahan, labeling, pengangkutan, penyimpanan hingga pembuangan/pemusnahan serta menggunakan pihak ketiga dalam proses pembuangan akhir sesuai dengan Pedoman Pengelolaan Limbah rumah Sakit Rujukan, Rumah Sakit Darurat dan Puskesmas yang menangani Pasien Covid-19 Kementrian Kesehatan Repuklik Indonesia tahun 2020.
Analisis Optimalisasi Intensitas Pencahayaan Buatan Terhadap Efisiensi Kerja Pada Penjahit Di Pasar Wonomulyo Maarifah Dahlan
J-KESMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 2, No 2 (2016): J-Kesmas Volume 2, Nomor 2, Nopember 2016
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Al Asyariah Mandar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35329/jkesmas.v2i2.153

Abstract

Pencahayaan merupakan bagian penting dari bangunan dalam menunjang kenyamanan fisik dan fisiologi tenaga kerja dalam melaksanakan pekerjaannya menjadi lebih efisien. Intensitas pencahayaan buatan yang terlalu tinggi atau terlalu rendah akan menyebabkan masalah terhadap kesehatan.Tujuan penelitian untuk menggambarkan dan menganalisis optimalisasi intensitas pencahayaan buatan terhadap efisiensi kerja pada penjahit di pasar Wonomulyo. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Subyek penelitian sebanyak 3 informan yang hanya menggunakan pencahayaan buatan dalam melakukan pekerjaannya dengan menggunakan teknik purposive sampling. Setelah data terkumpul, selanjutnya dilakukan triangulasi yang bertujuan untuk mendapatkan data yang valid dan reliable. Triangulasi sumber yaitu penelitian mewawancarai secara semiterstruktur dengan menggali informasi mendetail subjek penelitian dan dokumentasi.Teknik analisis menggunakan teknik Miles dan Huberman yaitu reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Hasil penelitian menyatakan rata-rata pengukuran intensitas pencahayaan pada ruang kerja tidak ada memenuhi syarat dengan pengukuran pagi pukul 08.30 bernilai 51,5 lux, siang pukul 13.00 bernilai 103,6 lux, sore pukul 16.40 bernilai 63 lux dengan standar 200 lux. Sedangkan untuk pencahayaan terhadap meja jahit (bidang kerja) rata-rata pada meja jahit 1, meja jahit 2 dan meja jahit 3 yang diukur pada pagi, siang, sore hari ternyata hanya meja jahit 1 pada waktu siang pukul 13.00 yang optimal pencahayaannya dengan nilai 301 lux.Meja jahit 1 dihuni oleh (P1) yang hasil kerjanya lebih efisien karena dipengaruhi juga dengan umur pekerja.
Faktor Yang Berhubungan Dengan Keluhan Otot Dan Tulang Pada Pekerja Pemintalan Tali Di Dusun Lambe Desa Karama Kecamatan Tinambung Kabupaten Polewali Mandar Nur Indah Fajriany; Maarifah Dahlan
J-KESMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 4, No 2 (2018): J-Kesmas Volume 4, Nomor 2, Nopember 2018
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Al Asyariah Mandar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35329/jkesmas.v4i2.250

Abstract

Industri pemintalan tali di Dusun Lambe Desa Karama Kecamatan Tinambung Kabupaten Polewali Mandar merupakan industri rumah tangga yang dijalankan masyarakat di daerah tersebut sejak tahun 1969 dan bersifat informal. Dalam seharinya satu kelompok menghasilkan 10 rol tali. Dari hasil identifikasi awal dari 15 pekerja yang diwawancarai diketahui 10 pekerja yang mengalami keluhan otot dan tulang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan keluhan otot dan tulang pada pekerja pemintalan tali di Dusun Lambe Desa Karama Kecamatan Tinambung Kabupaten Polewali Mandar Jenis penelitian ini adalah kuantitatif menggunakan desain cross sectional terhadap 40 pekerja sebagai sampel yang dipilih dengan menggunakan purposive sampling. Analisis data dengan univariat untuk mendeskripsikan karakteristik responden dan bivariat dengan cross tabulasi kemudian diuji menggunakan uji chi square. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pekerja dengan umur ≥ 35 tahun lebih banyak mengalami keluhan otot dan tulang yaitu 47,5 % dengan nilai p value = 0,049, pekerja dengan lama kerja sehari yang tidak memenuhi syarat lebih banyak mengalami keluhan otot dan tulang yaitu 77,5 % dengan nilai p value = 0,003, dan pekerja dengan sikap tubuh duduk dalam bekerja lebih banyak mengalami keluhan otot dan tulang yaitu 65,0 % dengan nilai p value = 0,149.
Hubungan Intensitas Pencahayaan Dengan Kelelahan Mata Pada Pekerja Penjahit Di Kabupaten Polewali Mandar Jasna Jasna; Maarifah Dahlan
J-KESMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 4, No 1 (2018): J-Kesmas Volume 4, Nomor 1, Mei 2018
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Al Asyariah Mandar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35329/jkesmas.v4i1.235

Abstract

Mata dapat bekerja secara efektif menerima cahaya dengan rentang intensitas yang sangat lebar sekitar 10 milyar cahaya. Kelelahan mata timbul sebagai stress intensif pada fungsi-fungsi mata seperti terhadap otot-otot akomodasi pada pekerjaan yang perlu pengamatan secara teliti atau terhadap retina sebagai akibat ketidaktepatan kontras. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan intensitas pencahayaan dengan kelelahan mata pada pekerja penjahit di Kabupaten Polewali Mandar. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional study. Pengambilan sampel dilakukan dengan total sampling dengan jumlah sampel 51 pekerja. Pengumpulan data dilakukan dengan penagambilan data primer dan data sekunder. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji chi square. Hasil dalam penelitian ini jumlah penjahit  pekerja 51, yang mengalami mata lelah ada 36 pekerja sedangkan yang tidak mengalami mata lelah 15 pekerja, sehingga penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara intensitas pencahayaan dengan kelelahan mata pada pekerja penjahit di Kecamatan Polewali Kabupaten Polewali Mandar dengan nilai p value = 0,019 < 0,05. Disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara intensitas pencahayaan dengan kelelahan mata pada pekerja penjahit di Kecamatan Polewali Kabupaten Polewali Mandar. Disarakan kepala pasar setempat bekerja sama dengan pekerja penjahit untuk memberi penerangan diruang penjahit sesuai dengan standar cahaya minimal 100 lux.
Analisis Penyebab Kecelakaan Kerja Berdasarkan Hasil Investigasi Kecelakaan Kerja Di PT. PAL Indonesia Maarifah Dahlan
J-KESMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 3, No 1 (2017): J-Kesmas Volume 3, Nomor 1, Mei 2017
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Al Asyariah Mandar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35329/jkesmas.v3i1.159

Abstract

Kecelakaan kerja adalah suatu kejadian yang jelas tidak dikehendaki dan sering kali tidak terduga semula yang dapat menimbulkan kerugian baik waktu, harta benda, atau property maupun korban jiwa yang terjadi di dalam suat proses kerja industry atau yang berkaitan dengannya (Tarwaka, 2008). Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif jenis explanatory reseach. Subyek penelitian adalah seluruh pekerja yang pernah mengalami keselakaan kerja berdasarkan laporan hasil investigasi kecelakaan. Analisis data dilakukan untuk melihat faktor yang menyebabkan terjadinya kecelakaan dilihat dari faktor lingkungan sosial (social environment), kesalahan manusia (fault of person), Perilaku atau kondisi tidak aman (unsafe act or condition), kecelakaan (accident), dan cidera (injury) Hasil penelitian menyatakan Penyebab dasar kecelakaan yang terjadi selama tahun 2013 di PT. PAL yang terlaporkan, 11 kejadian kecelakaan tersebut disebabkan karena tindakan dan kondisi tidak aman (unsafe act or condition). Berdasarkan hasil perhitungan Safe-T score sebagai dasar untuk pelaksanaan evaluasi upaya K3 yang telah dilakukan, nilai yang diperoleh adalah 1,89 yang berarti bahwa perubahan angka kejadian kecelakaan tahun 2012 dan 2013 tersebut secara statistik tidak bermakna. Kesimpulan dari hasil penelitian yaitu Komitmen dan keterlibatan pihak manajemen untuk membentuk budaya K3 yang positif dan mempunyai sistem manajemen K3 (SMK3) yang efektif dapat menunjang pelaksanaan K3 di perusahaan dan dapat mencegah terjadinya unsafe act oleh pekerja serta lingkungan atau kondisi yang tidak aman.
Manual Washing Machine Portable sebagai Alat dalam Upaya Membantu Mencegah Penyebaran Covid-19 di Desa Panyampa Andi Liliandriani; Maarifah Dahlan; Muh. Haswad
SIPISSANGNGI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1, No 1 (2021): Sipissangngi Volume 1, Nomor 1, Maret 2021
Publisher : Lembaga Penelitan dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Al Asyariah Mandar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (681.924 KB) | DOI: 10.35329/sipissangngi.v1i1.1819

Abstract

Desa Panyampa merupakan salah satu desa yang 46% mayoritas mata pencaharian di bidang pertanian dan perkebunan. Terkait permasalahan kesehatan di masa pandemik ternyata masih banyak ditemukan belum mengikuti anjuran pemerintah. Metode pelaksanaan Kegiatan melalui Pendekatan Partisipatif dimana mitra terlibat langsung baik dalam FGD, wawancara, konsultasi dan menentukan keputusan tindakan melalui evaluasi kegiatan dengan Model desain CIPP. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi langsung di Desa Panyampa masalah yang mempengaruhi status kesehatan masyarakat yaitu faktor perilaku kesadaran masyarakat yang begitu kurang. Selain rajin mencuci tangan, hal lain yang sangat penting untuk menjalankan protokol kesehatan adalah persoalan kebersihan pakaian. Pasalnya beberapa penelitian menunjukkan, virus Covid-19 dapat bertahan berjam-jam di permukaan yang terbuat dari kain atau bahan, termasuk pakaian. Sehingga terbentuklah program dengan menciptakan sebuah alat inovasi dengan harapan dapat meningkatkan PHBS masyarakat dalam upaya memutuskan rantai penularan virus dengan membuat alat inovasi tersebut secara mandiri, biaya yang murah dan bahan-bahan yang mudah di dapatkan. Kemudian dalam Merealisasikan Produk TTG (Teknologi Tapat Guna) yaitu Mesin Cuci Pakain Sederhana terwujud, maka kami memberdayakan pula jasa sebagian kelompok masyarakat setempat yang ada di Desa Panyampa serta Membantu ekonomis masyarakat di desa.
Pemanfaataan Lahan Pekarangan Rumah Berbasis Ramah Lingkungan Andi Liliandriani; Nurhaya Kusmiah; Sukmawati Sukmawati; Haeruddin Haeruddin; Maarifah Dahlan
SIPISSANGNGI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1, No 3 (2021): Sipissangngi Volume 1, Nomor 3, September 2021
Publisher : Lembaga Penelitan dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Al Asyariah Mandar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (808.778 KB) | DOI: 10.35329/sipissangngi.v1i3.2791

Abstract

Desa Sugihwaras merupakan desa yang masyarakatnya beberapa sebagai petani, di Sugihwaras inilah tempat kami melaksanakan kegiatan Program Unasman Membangun Desa. di wilayah Sugihwaras ini sangat bermanfaat bagi Universitas dan masyarakat karena kegiatan yang dilakukan di dukung para petinggi kampus dan kepala desa Sugihwaras. Berdasarkan hasil observasi yang kami lakukan di desa Sugihwaras ini, ternyata sebagian besar penduduknya adalah petani, jadi maka dari itu kami dari PUMD Sugihwaras ingin menjalankan program kerja kami yaitu Pemanfaatan Lahan Pekarangan Rumah. Budidaya sayuran dipekarangan bukan merupakan hal baru di Desa Sugihwaras. Praktik pemanfaatan demikian sudah lama dilakukan didesa ini. Namun demikian, seiring berjalannya waktu kebiasaan demikian semakin ditinggalkan, bahkan sekarang ini tidak mengherankan banyak pekarangan justru tidak dimanfaatkan, dibiarkan terlantar dan gersang. Oleh sebab itu, pemanfaatan lahan pekaranagan perlu dikembangkan. Tujuan dari program pengabdian ini adalah meningkatkan pengetahuan, kesadaran serta memotivasi masyarakat dalam pemanfaatan lahan pekarangan sebagai sumber pangan dan pendapatan keluarga. Metode  kegiatan  yang  dilakukan  adalah  Survey, penyuluhan dan diskusi. Dari hasil kegiatan yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwan masyarakat Desa Sugihwaras mengetahui mengenai teknik budidaya tanaman dan sebagian warga sudah memanfaatkan pekarangan untuk budidaya tanaman.