Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Efektivitas Dry-Needling Terhadap Spatisitas, Range of Motion, dan Intensitas Nyeri Pasien Paska Stroke di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Mohammad Hoesin Palembang Henry Sugiharto; Melka Novera Sari; Pinto Desti Ramadhoni; Nyimas Fatimah; Erial Bahar
JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN Vol 7, No 1 (2020)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32539/JKK.V7I1.10407

Abstract

Spastisitas merupakan kelainan motorik yang ditandai dengan peningkatan kecepatan refleks regang otot dan peningkatan hentakan tendon sebagai sindrom upper motor neuron (UMN). Prevalensi spastisitas adalah 43% pada 6 bulan setelah serangan pertama stroke dan 38% pada 1 tahun setelah stroke. Spastisitas dapat menurunkan kualitas hidup, sehingga diperlukan terapi untuk memperbaikinya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas dry needling (DN) terhadap spastisitas, Range of Motion (ROM), status fungsional dan intensitas nyeri pada pasien paska stroke di RSUP dr. Moh. Hoesin Palembang. Penelitian ini adalah uji klinik randomized control trial (RCT) add on, double blind. Terdapat 20 subyek yang secara random terbagi ke dalam kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Kedua kelompok menjalani terapi standar rehabilitasi medik dan kelompok perlakuan diberikan terapi DN sebanyak 4 sesi, 1 kali perminggu. Evaluasi dilakukan dengan menilai Modified Modified Asworth Scale (MMAS), ROM, Upper Extremity Functional Index (UEFI) dan Numeric Rating Scale (NRS) penderita. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya perbaikan MMAS, ROM, UEFI, dan NRS pada kelompok perlakuan selama evaluasi paska intervensi setiap minggu hingga minggu ke-4 dan bertahan hingga minggu ke-8 (4 minggu paska intervensi). Perbedaan yang signifikan didapatkan antar kelompok sejak minggu ke-2 hingga minggu ke-8 dengan p<0,05 pada MMAS fleksor siku, sedangkan MMAS fleksor pergelangan tangan berbeda signifikan pada minggu ke-3 (p=0,021). Perbedaan signifikan pada minggu ke-8 juga didapatkan pada nilai ROM (p=0,029 untuk fleksor siku dan p=0,036 untuk fleksor pergelangan tangan), UEFI (p=0,036), dan NRS (p=0,037). Sehingga, dapat disimpulkan bahwa DN terbukti efektif memperbaiki spastisitas, ROM, status fungsional dan intensitas nyeri dibandingkan dengan sham needling.
PAIN CHARACTERISTICS OF CENTRAL NERVOUS SYSTEM TUMOR IN MOHAMMAD HOESIN GENERAL HOSPITAL Henry Sugiharto; Yunni Diansari; Sheila Stephanie Chandra
JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN Vol 7, No 2 (2020)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (208.629 KB) | DOI: 10.32539/JKK.V7I2.11419

Abstract

Pain is one of the cardinal symptom in tumor patient, especially in Central Nervous System (CNS) tumor. It often impacts patient’s quality of life. The incidence and characteristic of pain have rarely been reported in Palembang, Indonesia. This observational study was planned to investigate the clinical presentation and epidemiology of CNS tumor firstly diagnosed in ward throughout July to December 2018. 99 patients recently diagnosed with CNS tumor were enrolled. From 99 patients, we found 34 patients with tumor associated pain. We further evaluated the information of pain linked with brain tumors via questionnaire and medical record. Of all 34 subjects, the age ranged from 43 to 79 years old with female : male ratio 3:1. Pain was present 100% in spinal tumor and 54% in brain tumor. Clinical characteristics of pain found in brain tumor were typically in ipsilateral lesion (92%), pulsating (76%), moderate intensity (60%), recurrent (84%), not radiating (80%), with frequency of 3-4 times in a week (48%). On the other hand, pain in spinal tumor was generally felt on the site of the lesion (100%), radiating (77.8%), electrical type of pain (44.4%), high intensity (77.8), and constant (88.9%). From this study we conclude that tumor locations can show some different pain characteristics. Therefore careful pain assessment is compulsory to have better understanding and more appropriate management.
EFEKTIVITAS MAGNESIUM ORAL TERHADAP INTENSITAS NYERI DAN STATUS FUNGSIONAL PADA NYERI PUNGGUNG BAWAH KRONIS Henry Sugiharto; Novy Rosalia Chandra; Erial Bahar
JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN Vol 9, No 3 (2022)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32539/JKK.V9I3.18701

Abstract

Nyeri punggung bawah kronis merupakan salah satu masalah kesehatan yang utama. Pada setiap tahap penatalaksanaan, terapi adjuvant seperti antidepresan atau antikonvulsan mungkin bermanfaat untuk mengurangi nyeri, namun modalitas perawatan ini gagal pada banyak pasien. Ketika obat-obatan ini gagal memberikan efek analgesia yang memuaskan, obat lain seperti antagonis reseptor N-metil-D-aspartat (NMDA) dapat memberikan pilihan yang tepat. Magnesium berperan dalam sensitisasi sentral dan peningkatan reaksi terhadap rangsangan perifer. Studi ini untuk mengetahui efektivitas magnesium oral terhadap intensitas nyeri dan status fungsional pasien nyeri punggung bawah kronis di klinik rawat jalan RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang. Penelitian ini merupakan studi eksperimental randomized control trial (RCT) dengan metode Add On yang dilakukan dengan cara double blind di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang periode Januari 2021- Maret 2021. Terdapat 28 subjek penelitian dengan usia terbanyak 30-60 tahun (71,4%) mayoritas berjenis kelamin perempuan (57,1%), tingkat pendidikan paling banyak yaitu SLTA (32,1%), mayoritas status pekerjaan sebagai ibu rumah tangga (46,4%), dengan IMT overweight (25%), lamanya nyeri 3 bulan-1tahun (50%), paling banyak mendapatkan terapi standar gabapentin dosis 300 mg (53,6%), amitriptilin 12,5 mg (57,1%), dan natrium diklofenak 50 mg (100%). Pada analisis bivariat ditemukan bahwa penambahan magnesium pada terapi standar terbukti lebih efektif untuk mengurangi intensitas nyeri (p 0,011) dan meningkatkan status fungsional (p 0,007) Magnesium oral efektif untuk menurunkan intensitas nyeri ringan-sedang dan meningkatkan status fungsional pada pasien nyeri punggung bawah kronis di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang