Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

KONSTRUKSI SOSIAL DIFABEL (Studi Fenomenologi Konstruksi Sosial Anak Difabel Dalam Keluarga di Yayasan Pembinaan Anak Cacat Surakarta) Nabiela Tiarasari; Sri Hilmi Pujihartati
Journal of Development and Social Change Vol 1, No 2 (2018): Edisi Oktober 2018
Publisher : Universitas Sebelas Maret (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/jodasc.v1i2.23106

Abstract

Abstract : This research’s background is how society treatsdifabel (different able people). This treatment of course caused by how they socially construct disability itself. Therefore family is taken to look how they construct children with disability. Family is a small social group that can show most of society values, norms, and rules. Start from social construction that happen in family, this research conducted. Main question of this research is how family with disabled child constructs disability. In this research, social construction from Peter L Berger and Thomas Luckmann is used to analyze how realities construct socially. Qualitative method and phenomenological approach used in this research in order to answer question that given after look at background. By using purposive sampling take some family in YPAC, divided sample in to two categories, first is parents and the second is siblings of disabled children. Observation, interview, and literature study as collecting data method in this research. Result of this research shows that in externalization, they tend to have same result, which is by seeing disabled child in their family. Next step, parent’s and sibling’s objectivation had difference. When parents has objectivation as a sick or abnormal children, sibling’s objectiovation is that disabled child doesn’t really have different from any other child. Last, internalization of parents, show that they give their disable child treatment so that they can be normal or healthy. Meanwhile sibling’s internalization shows that they treat their disable sister or brother as sibling like any other.Keyword : Social construction, disabled child, familyAbstrak : Penelitian ini dilakukan setelah melihat bagaimana perlakuan terhadap difabel sangat ditentukan dari konstruksi sosialnya. Termasuk dalam keluarga sebagai gambaran kecil dari masyarakat. Masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah : Bagaimana konstruksi sosial difabel dalam keluarga dengan anak difabel.  Riset ini menggunakan teori konstruksi sosial oleh Peter L Berger dan Thomas Luckmann. Dalam penelitian ini digunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Sementara teknik pengambilan sample yang digunakan adalah purposive sampling yaitu keluarga dengan anak difabel di Yayasan Pembinaan Anak Cacat Surakarta. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: observasi, wawancara, dan studi pustaka. Adapun keluarga yang dipilih adalah keluarga batih dengan mewawancara anak dan orang tua dalam keluarga dengan anak difabel. Hasil penelitian menjelaskan bahwa dengan adanya anak difabel dalam keluarga merupakan bentuk eksternalisasi tersendiri dalam keluarga. Sementara pada tahap selanjutnya, terdapat perbeda antara orang tua dengan anak. Orang tua memiliki objektivasi bahwa anak sakit atau anak tidak normal. Sementara anak atau saudara dari anak difabel memiliki objektivasi bahwa anak difabel tidak berbeda dari anak kebanyakan. Namun melihat adanya keterbatasan yang dimiliki oleh anak difabel, saudaranya beranggapan bahwa wajar ketika mereka mendapatkan perhatian lebih. Sementara pada tahap internalisasi, ketika orang tua melakukan treatment khusus untuk melatih anak difabelnya agar mandiri, saudara dari anak difabel tidak melakukannya.Kata kunci : Konstruksi sosial, difabel, keluarga
Community Changes in Pregnancy Services during the Covid-19 Pandemic Sri Hilmi Pujihartati; Argyo Demartoto
Iapa Proceedings Conference 2021: Sub Theme: Regional Governance
Publisher : Indonesian Association for Public Administration (IAPA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30589/proceedings.2021.537

Abstract

This article will discuss how to adjust and the condition of services in health facilities, especially for pregnant women during the pandemic. The method used is literature study to obtain data and finally it will be condensed into a conclusion. The theory of behavior change is the basis for analyzing changes in community behavior in health services during the Covid- 19 pandemic. The purpose of this paper is to provide an understanding of how the actual situation in society, especially in the health sector of pregnant women during the Covid-19 pandemic is. The results showed that in the health sector there were considerable changes. This change is not only carried out by medical personnel, but also needs to be balanced by public awareness. Due to this pandemic, people must pay more attention to themselves, especially for pregnant women. For pregnant women, it can be done through online examinations and consultations with medical personnel or face to face with strict health protocols. In addition, monitoring can also be carried out independently from home by referring to the MCH handbook. Understanding and knowledge of pregnant women is needed in addition to reducing the intensity of pregnancy checks. For this reason, pregnant women need to behave in a healthy way by referring to the policies issued by the Indonesian Ministry of Health. Optimizing the health of pregnant women is very much needed in reducing the incidence of Covid-19 and reducing maternal anxiety during the Covid-19 pandemic.
PEMANFAATAN LIMBAH KOTORAN SAPI MENJADI PUPUK ORGANIK DALAM UPAYA PENINGKATAN PEREKONOMIAN GAPOKTAN DESA SAMBIREMBE Sri Hilmi Pujihartati; Roby Delji; Raka Nenggala Sukma; Shifa Parama Dita Adzani
Jurnal Pengabdian Masyarakat Multidisiplin Vol 4 No 2 (2021): Februari
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36341/jpm.v4i2.1694

Abstract

Tujuan riset pengabdian ini adalah memberikan pelatihan dan praktik pembuatan pupuk organik dari limbah kotoran sapi kepada Gapoktan Desa Sambirembe, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen. Pengabdian dilakukan sebagai upaya penunjang perekonomian masyarakat, khususnya anggota Gapoktan di masa pandemi Covid-19. Metode pelaksanaan kegiatan tersebut dilakukan dengan melakukan penyuluhan sebagai tahap awal pemahaman kelompok tani terkait pentingnya pengolahan limbah kotoran sapi yang dapat dimanfaatkan sebagai pupuk. Metode pelaksanaan selanjutnya adalah pembuatan pupuk berupa penaburan stardeck dan dolomit beserta proses lanjutan berupa pembalikan. Hingga pupuk sudah siap, dilakukan branding dan pemasaran. Hasil kegiatan pengabdian masyarakat pada penyuluhan, membuat masyarakat memahami pentingnya pengolahan limbah kotoran sapi untuk diolah menjadi pupuk kadang. Pelaksanaan kegiatan tersebut berlanjut pada pelatihan dan praktik pembuatan pupuk. Serangkaian kegiatan pembuatan pupuk organik dilakukan dengan hasil yang sesuai dengan perencanaan dan pencanangan pengabdian masyarakat, yaitu produk pupuk organik siap pakai dan siap jual untuk menunjang perekonomian kelompok tani di masa pandemi.
DECONSTRUCTION OF HEALTH PROTOCOL IMPLEMENTATION AS AN ATTEMPT OF PREVENTING COVID-19 IN SURAKARTA Argyo Demartoto; Siti Zunariyah; Sri Hilmi Pujihartati
Jurnal Analisa Sosiologi Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : UNIVERSITAS SEBELAS MARET (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/jas.v10i2.54076

Abstract

Health protocol implementation is the front guard in preventing Coronavirus Disease (Covid-19). Community behavior habituation to wear mask, wash hand using soap under flowing water and social distancing is expected to be the culture in community and society life, so that Covid-19 pandemic can be controlled. This research aims to deconstruct a variety of measures in health protocol implementation as an attempt of preventing Covid-19 in Surakarta Indonesia. This research with explorative approach employed purposive sampling technique. Informants of research were Surakarta people, Head of Surakarta City’s Health Office (DKK), Head of Disease Control and Environmental Health Division of DKK of Surakarta, Chief Executive of Covid-19 Response Acceleration Task Force of Surakarta City, and pulmonologists and nurses in UNS Hospital of Surakarta. Primary and secondary data were collected through observation, in-depth interview, and documentation. Method and data source triangulations were used to validate data. Interactive model of analysis was used with Derrida’s Deconstruction theory. The result shows that people can be either disciplined or undisciplined in implementing health protocol. People have disciplined behavior because they are aware of positive effect of health protocol discipline on health. Thus, people attempt to be disciplined in wearing mask, washing hand, social distancing, avoiding crowd, and reducing mobility. However, people can be undisciplined as well, because they do not think of the health effect of health protocol discipline. People receive this pandemic condition and submit their fate to God. Meanwhile, the objective of Covid-19 prevention will not be achieved if people are undisciplined in implementing health protocol. Keywords: Social Deconstruction, Health Protocol, Covid-19 Prevention     AbstrakPenerapan protokol kesehatan menjadi garda terdepan dalam pencegahan Coronavirus Disease (Covid-19). Habituasi perilaku masyarakat untuk memakai masker, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir dan menjaga jarak diharapkan membudaya dalam kehidupan komunitas dan masyarakat, sehingga pandemi Covid-19 dapat dikendalikan. Penelitian ini bertujuan mendekonstruksi berbagai langkah dalam penerapan protokol kesehatan sebagai upaya pencegahan Covid-19 di Surakarta Indonesia. Penelitian dengan pendekatan eksploratif ini menggunakan teknik purposive sampling. Informan dalam penelitian ini adalah masyarakat Surakarta, Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Surakarta, Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan DKK Surakarta, Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surakarta, serta Dokter Spesialis Paru dan perawat di RS UNS Surakarta. Data primer dan sekunder dikumpulkan dengan observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Triangulasi metode dan sumber data untuk menguji validitas data. Interactive Model of Analysis menggunakan teori Dekonstruksi dari Derrida. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, masyarakat bisa disiplin dan tidak disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan. Masyarakat berperilaku disiplin karena mereka menyadari bahwa terdapat dampak positif bagi kesehatan dari kedisiplinan melaksanakan protokol kesehatan. Sehingga masyarakat berusaha untuk disiplin dalam melakukan kegiatan memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas. Namun, masyarakat juga bisa menjadi tidak disiplin, dikarenakan mereka tidak memikirkan dampak kesehatan yang ditimbulkan dari kedisiplinan melakukan protokol kesehatan. Masyarakat berfikir untuk pasrah dan menerima keadaan pandemi ini dan menyerahkan takdirnya kepada Tuhan. Padahal apabila masyarakat tidak disiplin menerapkan protokol kesehatan maka tujuan pencegahan Covid-19 tidak tercapai. Kata Kunci: dekonstruksi sosial, protokol kesehatan, pencegahan Covid-19
DINAMIKA KELOMPOK SOSIAL ANAK DALAM PELESTARIAN PERMAINAN TRADISIONAL Sri Hilmi Pujihartati; Mahendra Wijaya
Jurnal Analisa Sosiologi Vol 8, No 1 (2019)
Publisher : UNIVERSITAS SEBELAS MARET (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (581.464 KB)

Abstract

Traditional game in modern era should be preserved because of many social values contained in it to create the child with social character, and in digital era, gadget has entrapped child into predisposition to play game individually and to forget traditional game. In this action research, the author along with community agent served as facilitator and child’s social group as main actor. Community agent included Lurah (Head of Village), Head of RW (citizens associations), Head of Family Welfare Program, Head of Karang Taruna (Youth Organization), and parents. The role of facilitation included motivator, facilitator, communicator, and dynamist. Child’s social group dynamic started with neighborhood-based formation phase, transition phase in the attempt of confirming the objective of commonness, norm establishing phase, mutual help, ended with achievement phase resulting in idea and creativity. Traditional game activity action involved preparing game equipment, introducing how to play and practice briefly. Traditional game activity action was conducted in 5 neighborhoods in Kelurahan Jebres. In activity action, traditional game served to trigger a behavior institutionalizing process. It means that it departed from behavior that then became habit, and finally created behavior pattern. This action research was ended up with community’s idea and creativity in holding a child traditional game festival. The child traditional game festival indicated the manifestation of social symbol meaning the return of traditional game to children in modern era.Keywords: traditional games, social group dynamics, children. AbstrakPermainan tradisional di era modern harus dilestarikan karena banyak nilai sosial yang terkandung di dalamnya untuk menciptakan anak yang berkarakter. Di era digital, gawai telah membuat anak cenderungan untuk bermain game secara individu dan melupakan permainan tradisional. Dalam penelitian tindakan ini, penulis bersama dengan agen komunitas bertindak sebagai fasilitator dan kelompok sosial anak sebagai aktor utama. Agen masyarakat termasuk Kepala Desa, Ketua Rukun Warga, Kepala Program Kesejahteraan Keluarga, Ketua Karang Taruna, dan orang tua. Peran fasilitasi termasuk motivator, fasilitator, komunikator, dan ahli dinamika. Dinamika kelompok sosial anak dimulai dengan fase pembentukan berbasis lingkungan, fase transisi dalam upaya mengkonfirmasi tujuan kesamaan, fase pembentukan norma, saling membantu, berakhir dengan fase pencapaian yang menghasilkan ide dan kreativitas. Aksi aktivitas permainan tradisional melibatkan persiapan peralatan permainan, memperkenalkan cara bermain dan berlatih sebentar. Aksi aktivitas permainan tradisional dilakukan di 5 lingkungan di Kelurahan Jebres. Dalam aksi aktivitas, permainan tradisional berfungsi untuk memicu proses pelembagaan perilaku. Ini berarti bahwa ia menyimpang dari perilaku yang kemudian menjadi kebiasaan, dan akhirnya menciptakan pola perilaku. Penelitian tindakan ini diakhiri dengan ide dan kreativitas masyarakat dalam mengadakan festival permainan tradisional anak. Festival permainan anak tradisional menunjukkan manifestasi simbol sosial yang berarti kembalinya permainan tradisional kepada anak-anak di era modern. Kata kunci : Permainan Tradisional, Dinamika Kelompok Sosial, Anak.
OUTBOND SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN KESEHATAN JASMANI DAN ROHANI DI PERUSAHAAN PT GARUDA PRIMA SENTOSA Sri Hilmi Pujihartati; Mahendra Wijaya; Thomas Aquinas Gutama
Jurnal Analisa Sosiologi Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : UNIVERSITAS SEBELAS MARET (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (833.037 KB)

Abstract

AbstractThis study is motivated by the fact that the technical arrangements of work in the company determine the majority of the physical expenditure of the company's employees. As a result, company employees will experience psychological tension due to the degree of physical expenditure of the company's employees. In connection with this background there needs to be an activity as a means to improve the physical and spiritual health of employees at PT Garuda Prima Sentosa. This study method is outbound. The analysis was conducted with a qualitative descriptive approach. With these outbound activities, the aim is to improve the physical and spiritual health of employees and foster work spirit among employees of PT Garuda Prima Sentosa. The benefits achieved are maintaining the physical and spiritual health of employees and maintaining the morale of the employees of PT Garuda Prima Sentosa. Keywords: Outbound, Physical and Mental Health, Spirit of Work AbstrakStudi pada masyarakat ini dilatarbelakangi oleh adanya fakta bahwa pengaturan teknis pekerjaan di perusahaan menentukan sebagian besar derajat pengeluaran tenaga fisik dari karyawan perusahaan. Akibatnya karyawan perusahaan akan mengalami ketegangan psikis akibat derajat pengeluaran tenaga fisik karyawan perusahaan. Berkaitan dengan latar belakang tersebut perlu adanya suatu kegiatan sebagai sarana untuk meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani karyawan di PT Garuda Prima Sentosa. Metode studi ini adalah dengan melakukan outbound. Analisis dilakukan dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Dengan kegiatan outbond tersebut maka tujuannya untuk meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani karyawan dan menumbuhkan semangat kerja di kalangan karyawan PT Garuda Prima Sentosa akan tercapai. Adapun manfaat yang tercapai adalah terjaganya kesehatan jasmani dan rohani karyawan dan menjaga semangat kerja karyawan PT Garuda Prima Sentosa. Kata Kunci: Kegiatan Outbond, Kesehatan Jasmani dan Rohani, Semangat Kerja Karyawan
SOCIAL CAPITAL TO CONTROL GENERATION Z’S SCREEN TIME BEHAVIOR Addin Kurnia Putri, M.A.; Supriyadi Supriyadi; Mahendra Wijaya; Sri Hilmi Pujihartati
Jurnal Analisa Sosiologi Vol 10 (2021): Edisi Khusus ICOSAPS "Strengthening Resilient Society in the Disruptive Era"
Publisher : UNIVERSITAS SEBELAS MARET (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/jas.v10i0.50485

Abstract

The rise of technology has an impact on social behavior. One of them is the use of digital media devices, especially in Generation Z. Unrestricted screen time has an impact on Gen Z's physical, mental and social disorders. This study analyzes the tendency for screen time devices to be used more for entertainment, less for social communication, and even learning media. The behavioral pattern of excessive screen time device usage indicates addictive behavior. It has an impact on learning difficulties, reduces learning achievement, and even causes deviant behavior. The purpose of this study was to determine the strength of social capital in controlling screen time behavior in Generation Z. The method used in this study was a mixed-method, a research approach that combines qualitative research with quantitative research. The concept of social capital is used to analyze social control over screen time behavior. Social capital is an ability that arises from trust in a community. The results showed that social capital can control the negative impact of screen time behavior on Generation Z, which is divided into three forms, namely ties: family, relatives, and neighbors; bridging: community leaders, communities; and linking: Schools, Education Offices, Youth Social Organizations. Social capital has the function of controlling the use of screen time on the device, selective time control, access to education, and motivation to prepare for a better future for Generation Z. Keywords: Generation Z; Screen Time; Social Capital  AbstrakMaraknya teknologi berdampak pada perilaku sosial. Salah satunya adalah penggunaan perangkat media digital, khususnya pada Generasi Z. Screen time yang tidak dibatasi berdampak pada gangguan fisik, mental dan sosial. Studi ini menganalisis kecenderungan waktu layar lebih banyak digunakan untuk hiburan, bukan untuk aktivitas sosial komunikasi dan bahkan media pembelajaran. Pola perilaku penggunaan perangkat waktu layar yang berlebihan menunjukkan perilaku adiktif. Hal tersebut berdampak pada kesulitan belajar, menurunkan prestasi belajar, bahkan menimbulkan perilaku menyimpang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kekuatan modal sosial dalam mengendalikan perilaku screen time pada Generasi Z. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode campuran, yaitu pendekatan penelitian yang menggabungkan penelitian kualitatif dengan penelitian kuantitatif. Konsep modal sosial digunakan untuk menganalisis kontrol sosial atas perilaku waktu layar. Modal sosial adalah kemampuan yang muncul dari kepercayaan dalam suatu komunitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modal sosial dapat berpengaruh terhadap pengendalian dampak negatif dari perilaku waktu layar pada Generasi Z yang terbagi menjadi tiga bentuk, yaitu bonding: keluarga, kerabat, dan tetangga; bridging: tokoh masyarakat, komunitas; dan linking: Sekolah, Lembaga Pendidikan, Organisasi Sosial Pemuda. Modal sosial memiliki fungsi kontrol terhadap penggunaan waktu layar pada perangkat, kontrol waktu selektif, akses edukasi, dan motivasi dalam mempersiapkan masa depan yang lebih baik pada Generasi Z. Kata Kunci: Generasi Z; Waktu Layar; Modal Sosial
Pengembangan Bank Sampah Melalui Pemanfaatan Teknologi Trash Burner Untuk Meningkatan Kesehatan Masyarakat Dan Lingkungan Desa Sri Hilmi Pujihartati; Adryan Adryan; Ika Purnama Wati
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 7 No 3 (2022): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (432.057 KB) | DOI: 10.30653/002.202273.90

Abstract

DEVELOPING WASTE BANK THROUGH UTILIZATION OF TRASH BURNER TECHNOLOGY TO IMPROVE COMMUNITY HEALTH AND ENVIRONMENT. KKN is a student learning process through the implementation of various activities directly in the community. Students as agents of change carry an important role for society. Student study service (KKN) are one of the real manifestations of college student service to the community through assistance in training counseling, mentoring, empowerment, and to increase the awareness of the community in order to improve the quality of a healthy environment. One of the problems that exist in the community of Jimus Village, Polanharjo District, Klaten is the lack of public awareness and knowledge in processing household waste. The work program chosen by KKN students is the development of a waste bank owned by Jimus village. The development activities carried out by students include cleaning several landfills, providing innovations in waste processing, to providing technological innovations to process waste. Thus, after the UNS KKN activity ends, it is hoped that the Jimus village community will have a high awareness of the impact of littering and be able to process household waste better to improve the quality of a healthier living environment.
Digitalisasi Profil Desa Turus Sri Hilmi Pujihartati; Hasna Amila Mahmudah; Gigih Pratiwi; Hersa Ameilia Ridhani; Ihza Aulia Alfarisi; Immanuel Jeremia Sarjono; Irfan Ferli Angga; Isnan Nur Safitri; Zunus Auri; Fullaikhah Anjani; Ersya Nissa Ardalia
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 7 No 2 (2022): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (416.874 KB) | DOI: 10.30653/002.202272.91

Abstract

DIGITALISATION OF TURUS VILLAGE’S. Turus Village is one of the villages located in Polanharjo District, Klaten Regency, Central Java Province. Turus Village has various kinds of potential in the form of extensive rice fields, various food processing MSME products, service businesses and culture. However, the potential of the village of Turus has not been exposed to the wider community. There is no media that can broadcast the potential of Turus Village. In a community service program entitled Thematic Community Service Program to Build Villages at Sebelas Maret University, we took the initiative to help the Turus village government in managing the digitization of village profiles and their potential. This program includes making village websites, making village profile videos and digitizing village archives. The purpose of this program is to provide media information to Turus Village so that it can be better known by the wider community, existing potentials can be known to the general public and it is possible that in the future it will be able to bring in investors to manage Turus Village potentials. which can encourage the Turus Village economy to be more advanced
Bisnis Online Sebagai Pengembangan Ketahanan Sosial Ekonomi Pengrajin Batik Laweyan Di Masa Pandemi Covid-19 Sri Hilmi Pujihartati; Mahendra Wijaya; Addin Kurnia Putri; Muh. Rosyid Ridlo; Sudarsana Sudarsana; Supriyadi Supriyadi
Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 4 No 1 (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Institut Teknologi dan Bisnis Asia Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32815/jpm.v4i1.1332

Abstract

Pandemi Covid-19 telah memberikan dampak yang signifikan terhadap banyak sektor, termasuk sektor ekonomi. Salah satu sektor yang terkena dampak adalah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), dimana permintaan dari konsumen dan daya beli masyarakat turun akibat pandemi. Kondisi ini mengharuskan UMKM, termasuk industri rumah tangga batik, untuk dapat beradaptasi dan bangkit kembali di tengah situasi pandemi Covid-19. Untuk mencapai tujuan ketahanan sosial dan ekonomi masyarakat, perilaku adaptif harus diterapkan agar produksi dan pemasaran produk tetap dapat berjalan secara rasional. Pengabdian ini bertujuan untuk mengembangkan bisnis online pengrajin batik Laweyan untuk meningkatkan ketahanan sosial dan ekonomi mereka selama pandemi Covid-19. Metode pengabdian yang digunakan adalah partisipatif, dengan melakukan pelatihan bisnis dan pendampingan yang berkelanjutan bagi pengrajin batik di Kelurahan Laweyan, Kota Surakarta. Pemilihan Laweyan sebagai lokasi dilakukan karena tempat tersebut merupakan pusat produksi dan penjualan batik, dan mayoritas penduduknya adalah pengrajin batik. Hasil dari kegiatan pengabdian ini adalah peningkatan kemampuan bisnis online dan ketahanan sosial dan ekonomi pengrajin batik Laweyan selama pandemi Covid-19.