Articles
INOVASI MUSIK KACAPI SEBAGAI WAJAH BARU DARI SAJIAN KESENIAN KACAPI KAWIH (STUDI KASUS TENTANG BENTUK STEMAN DAN ANALISIS KARYA MUSIK KACAPI INOVASI)
denden setiaji
Magelaran: Jurnal Pendidikan Seni Vol. 1 No. 1 (2018): Magelaran: Jurnal Pendidikan Seni Vol. 1, No. 1, Juni 2018
Publisher : Prodi Pendidikan Sendratasik FKIP UMTAS
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1050.979 KB)
|
DOI: 10.35568/magelaran.v1i1.245
Penelitian ini menjelaskan tentang perubahan yang terjadi pada kesenian Sunda khususnya pada bentuk penyajian instrumen kacapi dari segi kreativitas dan kualitas. Kacapi inovasi sebagai salah satu bentuk pengembangan kreativitas seniman, merupakan sebuah hasil karya cipta yang diolah sedemikian rupa sehingga menghasilkan karya yang berbeda dari karya-karya kacapi pada umumnya. Hal ini merupakan sebuah inovasi dalam memainkan instrumen kacapi terutama inovasi tentang bentuk steman kacapi. Pembahasan mengenai kontekstual dan tekstual kacapi inovasi akan disajikan melalui analisis karya musik kacapi inovasi yaitu lagu Bulan Priangan.
MAKNA ORNAMENTASI PAPANTUNAN DALAM TEMBANG SUNDA CIANJURAN
Denden Setiaji
Magelaran: Jurnal Pendidikan Seni Vol. 1 No. 2 (2018): Magelaran: Jurnal Pendidikan Seni Vol. 1, No. 2, Desember 2018
Publisher : Prodi Pendidikan Sendratasik FKIP UMTAS
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (196.483 KB)
|
DOI: 10.35568/magelaran.v1i2.464
This article is an analysis of the meaning of ornamentation found in Sunda Cianjuran songs, especially wanda papantunan, where the role of ornamentation in papantunan has meanings and values ??that can describe the pattern of life or frame of mind of Sundanese society during the formation of Sunda Cianjuran song wanda papantunan, it is expressed through the form of ornamentation and graphic notation presented in each verse and ornamentation to the application of notation. All aspects listed there have values ??that describe the rational pattern of a harmonious and religious Sundanese society.
ANALISIS PERUBAHAN BENTUK MUSIK GRUP NASYID IMAN NADA DI KOTA TASIKMALAYA
Siti Umami Azizah;
Denden Setiaji
Magelaran: Jurnal Pendidikan Seni Vol. 3 No. 1` (2020): Magelaran: Jurnal Pendidikan Seni Vol.3, No. 1, Juni 2020
Publisher : Prodi Pendidikan Sendratasik FKIP UMTAS
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (285.029 KB)
|
DOI: 10.35568/magelaran.v3i1`.1055
Hadirnya jenis musik nasyid sebagai sebuah aternatif hiburan memang telah memberi nuansa baru dalam khasanah musik Indonesia. Selain sebagai media hiburan keberadaan nasyid disebut sebagai warna lain dari dakwah islam. Seiring dengan berkembangnya musik-musik modern, musik nasyid yang dulunya disajikan hanya dengan iringan rebana ataupun tanpa iringan alat musik (akapela). penggunaan instrumen musik pada penyajiannya. Upaya kreatif dalam mengemas nasyid terus berlangsung hingga saat ini, nasyid yang dahulu menjadi musik musiman, kini justru hadir dengan banyak warna.Grup Nasyid Iman Nada merupaka salah satu grup nasyid di Kota Tasikmalaya yang banyak dinanti dan diminati banyak orang dan dianggap berbeda dari grup-grup nasyid yang lainya yang ada di Kota Tasikmalaya Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif atau mendeskripsikan secara detail terhadap tindakan yang dilakukan dalam penelitian. Data diperoleh dengan teknik wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Data dianalisis dengan teknik analisis deskriptif kualitatif. Keabsahan data diperoleh dari uji validitas dengan melakukan kritik intren pada sumber primer yang terpercaya (triangulasi) yaitu sumber lisan yang berasal dari hasil wawancara dengan informaninforman yang terlibat langsung dalam grup Nasyid Iman Nada. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa Grup Nasyid Iman Nada menyajikan bentuk musik nasyid dengan inovasi baru yaitu bernuansa musik pop dan menggunakan iringan instrumen musik modern, dengan menggunakan iringan instrumen musik gitar, keyboard, dan biola serta isi pesan pada lagu yang lebh mudah diterima oleh semua kalangan. Penggunaan instrumen berfungsi untuk mengeksplorasi musik dalam mengemas lagu-lagu yang dibawakan tujuannya agar lebih variatif dan menjadi suguhan yang menarik sehingga musik nasyid bisa diterima dikalangan masyarakat luas.
Analisis Struktur Musik Dan Makna Lirik Lagu Tombo Ati – Opick
Nabilah Syumaisi;
Denden Setiaji;
Arni Apriani
Magelaran: Jurnal Pendidikan Seni Vol. 4 No. 1 (2021): Magelaran: Jurnal Pendidikan Seni Vol.4, No. 1, Juni 2021
Publisher : Prodi Pendidikan Sendratasik FKIP UMTAS
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (738.987 KB)
|
DOI: 10.35568/magelaran.v4i1.1105
Lagu Tombo Ati yang dipopulerkan oleh Opick menjadi sebuah objek penelitian yang sangat menarik dikarenakan kepopulerannya lagu tersebut di masyarakat dan juga lagu yang membuat Opick menjadi populer. Opick yang semulanya bukan penyanyi religi menuai kesuksesan besar saat pindah genre dan menyanyi lagu Tombo Ati ini. Merujuk pada studi kasus di atas timbul sebuah rumusan masalah dengn pertanyaan penelitian: (1) Bagaimana bentuk dan struktur musik pada lagu Tombo Ati yang diaransemen ulang oleh Opick, serta (2) Apakah makna dan nilai-nilai yang terkandung dalam lagu Tombo Ati Opick. Untuk menjawab pertanyaan tersebut penelitian ini menggunakan teori ilmu bentuk musik yang diungkapkan oleh Karl Edmund Prier. Adapun metode yang digunakan untuk menjabarkan hasil kajiannya adalah metode deskriptif analisis dengan cara menganalisis unsurunsur musikal lagu Tombo Ati beserta makna lagunya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) unsur-unsur musikal pada lagu Tombo Ati; (2) analisis ritme; (3) analisis melodi; (4) analisis lirik lagu; (5) makna lagu. Berdasarkan hasil penelitian ini didapatkan bahwa lagu Tombo Ati mempunyai motif-motif melodi yang tidak terlalu banyak dan cenderung sederhana Begitupun dengan liriknya, mudah diingat dan memberi kesan mendalam yang berdampak pada sebuah refleksi diri dan ketenangan jiwa.
Analisis Bahan Ajar Pembelajaran Kacapi Bani Ambara Pada Mata Pelajaran Seni Budaya Di Sma Negeri 1 Ciamis
Alfin Nurul Azmi;
Denden Setiaji;
Arni Apriani
Magelaran: Jurnal Pendidikan Seni Vol. 4 No. 1 (2021): Magelaran: Jurnal Pendidikan Seni Vol.4, No. 1, Juni 2021
Publisher : Prodi Pendidikan Sendratasik FKIP UMTAS
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (145.326 KB)
|
DOI: 10.35568/magelaran.v4i1.1116
In SMAN 1 Ciamis there is learning Art and Culture in which learning the art of traditional music. Where every student must learn to play a typical musical instrument of West Java, Kacapi. SMAN 1 Ciamis is the only high school in ciamis area that learns traditional musical instruments in learning Art and Culture in the classroom, especially in the practice of playing harp instruments using kacapi kawih. Related to Kacapi's learning in Art and Culture subjects at SMAN 1 Ciamis, researchers are interested in researching how materials and teaching materials are arranged by Art and Culture teachers in order to achieve learning objectives. Because Kacapi learning is rarely taught in other public schools. With the hope that the results of this research can motivate other schools to continue to develop learning in arts and culture subjects and can increase knowledge for the field of art education, especially music arts. This research uses descriptor method with qualitative approach. This research was conducted at SMAN 1 Ciamis located at Jalan Gunung Galuh No. 37, Ciamis District, Ciamis Regency, West Java. The data source used is by conducting observations, interviews, documentation studies and literature studies. Then the data will be analyzed using research deepening analysis techniques with steps to reduce data, present data and draw conclusions. Based on the data analysis conducted, it was concluded that the teaching materials in kacapi kawih learning at SMAN 1 Ciamis are in accordance with the curriculum of high school level. And the teaching material of kacapi kawih learning is a learning module with etude kacapi teaching materials made by art and culture teachers with an adaptation of the simplified Etude kacapi Mang Koko.
Adaptasi Tepak Kendang Sunda Endang Ramdan Dalam Lagu Janger Aransemen Tohpati
Mochamad Padlan Crispa;
Denden Setiaji;
Wan Ridwan Husen
Magelaran: Jurnal Pendidikan Seni Vol. 4 No. 1 (2021): Magelaran: Jurnal Pendidikan Seni Vol.4, No. 1, Juni 2021
Publisher : Prodi Pendidikan Sendratasik FKIP UMTAS
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (155.241 KB)
|
DOI: 10.35568/magelaran.v4i1.1489
Adaptasi Tepak Kendang Sunda Endang Ramdan Dalam Lagu Janger Aransemen Tohpati, tahun 2021 ini dilatar belakangi oleh keinginan peneliti untuk mengetahui cara mengadaptasikan tepak kendang Sunda Endang Ramdan pada karya atau aransemen Tohpati. Penelitian ini bertujuan untuk membahas bagaimana adaptasi dan pola tepak kendang Endang Ramdan pada lagu Janger aransemen Tohpati. Kajiannya memahami aransemen, memilih pola tepak pada tiap bagian aransemen, mengaplikasikan pola tepakan kendang yang telah dipilih, menyamakan presepsi dengan Tohpati saat berlatih. Adapun permasalahan yang diangkat dalam penelitian, antara lain: 1) Bagaimana adaptasi tepak kendang Sunda Endang Ramdan dalam lagu Janger aransemen Tohpati? 2) Bagaimana Pola tepak kendang Sunda Endang Ramdan dalam lagu Janger aransemen Tohpati?. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif analisis untuk menggambarkan yang sesungguhnya terjadi pada proses adaptasi tepak kendang Sunda Endang Ramdan dalam lagu Janger aransemen Tohpati. Berdasarkan hasil penelitian proses adaptasi tepak kendang Endang Ramdan mempunyai bekal ilmu bermain kendang tradisi untuk mengadaptasikan kendang Sunda terhadap karya- karya baru walaupun banyak sekali pola tepak yang baru atau penyederhanaan dari pola tepak yang sudah ada. Dalam karya lagu Janger tersebut beliau menyesuaikan pola tepak kendang Sunda dengan kebutuhan karyanya, pada pola tepak kendang Endang Ramdan dalam lagu janger ini peneliti menuliskan pola tepak kendang Sunda dengan mengacu terhadap pola tepak yang di buat oleh pak Sunarto tetapi lebih di sederhanakan supaya lebih gampang dipahami.
Analisis Struktur Penyajian Kesenian Dogdog Kuda Lumping Panggeuing Ati Group Di Citapen Kidul Kota Tasikmalaya
Ikhsan Tri Julian;
Denden Setiaji;
Arni Apriani
Magelaran: Jurnal Pendidikan Seni Vol. 4 No. 2 (2021): Magelaran: Jurnal Pendidikan Seni Vol.4, No. 2, Desember 2021
Publisher : Prodi Pendidikan Sendratasik FKIP UMTAS
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (384.282 KB)
|
DOI: 10.35568/magelaran.v4i2.1493
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis struktur penyajian kesenian Dogdog Kuda Lumping Panggeuing Ati Group di Citapen Kidul Kota Tasikmalaya. Objek penelitian ini adalah pemimpin kesenian Dogdog Kuda Lumping Panggeuing Ati Group di Citapen Kidul Kota Tasikmalaya. Penelitian ini difokuskan pada Analisis Struktur Penyajian Kesenian Dogdog Kuda Lumping. Penelitian ini menggunakan pendekatan Kualitatif Deskriptif. Lokasi penelitian dilakukan di Citapen Kidul Kota Tasikmalaya. Objek dalam penelitian ini adalah kesenian Dogdog Kuda Lumping Panggeuing Ati. Data diperoleh melalui observasi langsung di padepokan kuda lumping panggeuing ati. Wawancara dilakukan dengan pememimpin kuda lumping panggeuing ati, serta dokumentasi yang berupa foto dan rekaman wawanacara. Hasil temuan penelitian ini menunjukan bahwa, terdapat beberapa perbedaan dalam struktur penyajian kesenian dogdog kuda lumping panggeuing ati, dengan kesenian kuda lumping pada umumnya. Hal tersebut dilihat dari struktur gerak, struktur musik, tata rias dan busana, dan properti yang digunakan dalam penyajiannya. Tahapan penyajian Dogdog Kuda Lumping dengan Kuda Lumping pada umumnya berbeda dari pola iringan dan pola gerakannya.
PEMBELAJARAN MUSIK ANGKLUNG MELALUI METODE HAND SIGN KODALY PADA SISWA TUNARUNGU DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI CIAMIS
Ade Ani Sunartin;
Denden Setiaji
NATURALISTIC : Jurnal Kajian Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 4 No. 2a (2020): NATURALISTIC: Jurnal Kajian Penelitian dan Pendidikan dan Pembelajaran
Publisher : Jurnal ini diterbitkan oleh: PGSD FKIP Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (396.188 KB)
|
DOI: 10.35568/naturalistic.v4i2a.813
Penelitian ini berjudul “Pembelajaran musik angklung melalui metode hand Sign kodaly pada siswa tunarungu di sekolah luar biasa negeri Ciamis”. Adapun latar belakang penelitian ini yaitu belum pernah ada yang meneliti tentang metode hand sign Kodaly di sekolah luar biasa ciamis, dilakukan di SLB Ciamis karena sekolah tersebut yang mampu mendukung dalalam penelitian ini, SLB Ciamis sudah mempunyai sarana alat musik yang lengkap untuk mendukung dalam proses pembelajaran. Pengumpulan datanya dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, dokumentasi, studi literatur, pengolahan datanya dilakukan dengan cara menyusun perencanaan pembelajaran, langkah – langkah pembelajaran, serta hasil perubahan dari metode yang dilaksanakan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pembelajaran musik angklung ini merupakan kegiatan dalam pembelajaran yang mengandung unsur pengembangan kemapuan dasar siswa dibidang musik meliputi kemamampuan intektual, emosional, sosial, perseptual, fisik, kreatifitas serta memiliki nilai nilai kearifan lokal.
Paradigma Pembelajaran Musik
Denden Setiaji
NATURALISTIC : Jurnal Kajian Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 5 No. 1 (2020): NATURALISTIC: Jurnal Kajian Penelitian dan Pendidikan dan Pembelajaran
Publisher : Jurnal ini diterbitkan oleh: PGSD FKIP Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (111.565 KB)
|
DOI: 10.35568/naturalistic.v5i1.909
Pembelajaran musik memang suatu hal yang sangat unik dibandingkan dengan pembelajaran-pembelajaran lainya yang kita ketahui selama ini, fenomena ini cukup menarik dikarenakan dalam pengaplikasiannya masih banyak hal – hal yang menjadi permasalahan dalam pengaplikasiannya, baik itu pembelajaran music yang berbasis hafalan, terlalu banyak teori dan lain sebagainya, sehingga tentulah hal tersebut menjadi tantangan dimana pembelajaran musik harus memiliki inovasi yamg dapat mempermudah dalam aplikasi pembelajarannya, mengingat basis dari pembelajaran music itu sendiri merupakan perolehan dan penyimpanan pengalaman musical setiap individu yang mempelajarinya. Pembelajaran music harauslah bersifat musical, tidak selalu ditekankan pada tori dan hapalan. Pembelajaran music yang musical akan lebih mudah dimengerti karena berangkat dari pengalaman musical perserta didik itu sendiri.
Increasing The Appreciation Of Fine Art Through Participatory Murals At Perum Arjamukti Singaparna, Tasikmalaya Regency
Wan Ridwan Husen;
Asep Wasta;
Denden Setiaji;
Arni Apriani;
Agi Fajri Nur;
Helda Safaat;
Mega Utami;
Widya Imardhea;
Alfi Munajab
AbdimasMu UMTAS Vol. 1 No. 1 (2022): AbdimasMu UMTAS: Journal Of Community Service
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (399.954 KB)
|
DOI: 10.35568/amu.v1i1.1846
This paper aims to provide an overview of activities that seek to bring the process of art education directly to the public Community service that started from a discussion between lecturers and youth youth organizations at Perum Arjamukti Kencana in building a tourist village area around Singaparna, Tasikmalaya Regency, from this discussion arose a desire to create activities that involve residents and youth youth groups in arts-related activities. A participatory mural is a mural activity that involves the participation of citizens in its implementation, both before implementation, in its manufacture and after its creation. The method used in this research is descriptive method. The descriptive method used to increase the appreciation of fine arts through participatory murals at Perum Arjamukti Singaparna, Tasikmalaya Regency. The results obtained from research that have been carried out by residents' wishes in the mural participation process are varied, the forms of citizen participation are not only in the form of trying to scratch koas on walls to produce mural images, there are also those who participate in providing consumption, raw materials, documenting works through social media or simply just talking and taking selfies on existing murals.