Claim Missing Document
Check
Articles

Found 36 Documents
Search

Variasi Bentuk dan Makna Motif Bordir di Sentra Bordir Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya Aini Loita; Wan Ridwan Husen
JPKS (Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni) Vol 3, No 2 (2018)
Publisher : Pendidikan Seni Drama Tari dan Musik, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30870/jpks.v3i2.4579

Abstract

Melihat perkembangan bordir yang pesat dan beragamnya bordir yang dihasilkan di Sentra Bordir Kawalu Tasikmalaya, penulis ingin menghimpun dan menganalisis seni hias bordir yang merupakan salah satu icon kerajinan masyarakat Tasikmalaya. Beberapa persoalan yang diteliti meliputi bagaimana proses pembuatan motif bordir, bagaimana variasi bentuk motif dan bagaimana makna motif bordir di sentra bordir Kawalu Kota Tasikmalaya. Penelitian ini penting dilakukan untuk mendeskripsikan dan mengarsipkan proses pembuatan motif bordir, variasi bentuk motif bordir meliputi jenis bentuk motif, pola hias dan kombinasi warna yang digunakan, serta makna motif bordir di sentra bordir Kawalu Kota Tasikmalaya. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada dua jenis proses pembuatan bordir yaitu melalui bordir manual untuk produksi terbatas dan melalui bordir komputer untuk produksi masal. Bordir Tasikmalaya sangat bervariasi dari segi bentuk dan motif, namun kebanyakan jenis motif Tasikmalaya didominasi oleh motif naturalis. Bordir Tasikmalaya dibuat untuk memenuhi pesanan dari konsumen dan bersifat komersil, hal ini mengakibatkan tidak ada makna khusus dan simbolik dalam motif bordir Tasikmalaya. 
PEMBELAJARAN KRIYA BATIK TULIS SEBAGAI UPAYA PEMBENTUKAN KARAKTER KREATIF SISWA KELAS 7A SMPN SATU ATAP 1 KADIPATEN KABUPATEN TASIKMALAYA Ehan koswara; Wan Ridwan Husen
Magelaran: Jurnal Pendidikan Seni Vol. 2 No. 1 (2019): Magelaran: Jurnal Pendidikan Seni Vol.2, No. 1, Juni 2019
Publisher : Prodi Pendidikan Sendratasik FKIP UMTAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (488.6 KB) | DOI: 10.35568/magelaran.v2i1.925

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah: (1) Ingin mengetahui dan mendeskripsikan proses nilai-nilai pendidikan karakter kreatif yang tercermin dalam pembelajaran kriya batik tulis siswa kelas 7A SMPN Satu Atap 1 Kadipaten Kabupaten Tasikmalaya. (2) Ingin mengetahui dan mendeskripsikan kreasi motif batik tulis yang dibuat siswa kelas 7A SMPN Satu Atap 1 Kadipaten Kabupaten Tasikmalaya. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Lokasi penelitian adalah SMPN Satu Atap 1 Kadipaten dengan subjek siswa kelas 7A. Data diperoleh melalui dari observasi dengan tindakan uji coba pelaksanaan, pengamatan langsung, wawancara, dokumentasi arsip dan foto, tes keterampilan dan pengetahuan, serta studi pustaka. Data kualitatif yang diperoleh dianalisis melalui reduksi, sajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap 25 siswa pada kelas 7A SMPN Satu Atap 1 Kadipaten Kabupaten Tasikmalaya, dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran kriya batik tulis dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Secara keseluruhan pembelajaran kriya batik tulis berlangsung cukup lancar. Pada evaluasi hasil akhir kreasi karya, nilai rata-rata yang diperoleh adalah 78,8 dalam predikat cukup. Berdasarkan pengamatan dan analisis peneliti, beberapa hasil karya siswa membuat kriya batik tulis dengan tidak memperhatikan nilai keindahan dan kerapihan. Karakter kreatif dalam pembelajaran kriya batik tulis kelas 7A SMPN Satu Atap 1 Kadipaten Kabupaten Tasikmalaya dapat muncul serta terintegrasi dalam kegiatan siswa selama berkarya.
ANALISIS MOTIF PAYUNG GEULIS KARYA UTAMA DI PANYINGKIRAN INDIHIANG KOTA TASIKMALAYA Isthi dwi apriliani; Wan Ridwan Husen; Arni Apriani
Magelaran: Jurnal Pendidikan Seni Vol. 2 No. 1 (2019): Magelaran: Jurnal Pendidikan Seni Vol.2, No. 1, Juni 2019
Publisher : Prodi Pendidikan Sendratasik FKIP UMTAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (628.56 KB) | DOI: 10.35568/magelaran.v2i1.927

Abstract

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proses pembuatan kriya Payung Geulis Karya Utama dan menganalisis motif Payung Geulis Kain Karya Utama di Kelurahan Panyingkiran Kecamatan Indihiang Kota Tasikmalaya Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Tempat penelitian ini beralamat di Kelurahan Panyingkiran Kecamatan Indihiang Kota Tasikmlaya. Data diambil dari pemilik Payung Geulis Karya Utama untuk mendapatkan informasi langsung mengenai proses pembuatan payung geulis dan motif Payung Geulis Kain Karya Utama. Data dikumpulkan dengan cara observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Teknik pengolahan data dilakuakan tiga tahap yaitu (a) analisis data; (b penyajian data dan (c) mengambil kesimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pembuatan payung geulis Karya Utama di antaranya mempersiapkan kerangka payung, malinteung dan terap, rarawat, pengeleman, proses melukis, dan proses finishing/nyetel. Motif payung geulis termasuk pada ragam rias non geomertis dengan pola asimetris. Motif Payung Geulis Kain Karya Utama umumnya adalah motif bunga kamboja, yang membedakan adalah jumlah bunga, warna bunga yang disesuaikan dengan warna tudung payung. Analogi makna bunga kamboja adalah melambangkan kemurnian dan kesucian. Selain bunga kamboja ada bunga yang lain, yaitu bunga sakura, analogi bunga sakura adalah mengingatkan manusia agar selalu bersyukur sebagai penghargaan atas kehidupan dan kesedihan.
KOMPARASI VISUAL PROPERTI KESENIAN KUDA LUMPING DI KAMPUNG SIDOSARI DESA CIPANAS KECAMATAN CIPATUJAH KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN KUDA LUMPING DI KAMPUNG KEBON WARU DESA GUNUNG BATU KECAMATAN CIRACAP KABUPATEN SUKABUMI Dais Ersyka Endang; Wan Ridwan Husen; Asep Wasta
Magelaran: Jurnal Pendidikan Seni Vol. 2 No. 2 (2019): Magelaran: Jurnal Pendidikan Seni Vol.2, No. 2, Desember 2019
Publisher : Prodi Pendidikan Sendratasik FKIP UMTAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (766.402 KB) | DOI: 10.35568/magelaran.v2i2.931

Abstract

In Cipatujah Subdistrict Tasikmalaya Regency, to be precise in sidosari Village, Cipanas Village, there is a Kuda Lumping art group. The existence of this art group is a cultural asset that must be fully appreciated and its existence be maintained, considering that cuurently the Kuda Lumping art is rarely recognized and rarely found. In teh research process the author found a thesis that examines the visual properties of Kuda Lumping art in Kebon Waru Village, Gunung Batu Village, Ciracap District, Sukabumi District. On this occasion the author will make comparisons regarding matters relating to the art of the Kuda Lumping that is in Sidosari Village Cipanas Village Cipatujah District Tasilmalaya District with Kebon Waru Village Gunung Batu Village Ciracap District Sukabumi District, reveal and analyze in the form of how to visualize the costume accessories and properties in the two places. This reseach uses qualitative methods with a descriptive approach. Data collection in this study using interviews, documentationn and literature studies that are covered by using instruments or tools such as cameras, cellphones, and writing instruments. The object under study is the art of Kuda Lumping. The results of this study are expected to provide insight to the public regarding the visualization of the art properties of the Kuda Lumping art.
ANALISIS ORNAMEN KERAJINAN GOLOK GALONGGONG DI DESA CILANGKAP, KECAMATAN MANONJAYA, KABUPATEN TASIKMALAYA Rin Rin agustin; Wan Ridwan Husen; Arni Apriani
Magelaran: Jurnal Pendidikan Seni Vol. 2 No. 2 (2019): Magelaran: Jurnal Pendidikan Seni Vol.2, No. 2, Desember 2019
Publisher : Prodi Pendidikan Sendratasik FKIP UMTAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1091.921 KB) | DOI: 10.35568/magelaran.v2i2.933

Abstract

“Galonggong Golok craft is hereditary craft from Galonggong village of Tasikmalaya that still maintains the characteristic shape since a long time. Besides functioning as daily tools necessities, Galonggong golok has a high artistic value. Especially on the handle part, or in Sunda it called as Peurah. So that, there are many buyers interested and make Galonggong golok as decorations and decorative objects. This research is discussed about Golok-making process as well as knowing and understanding of aesthetic visualization in terms of shape and decoration in Cilangkap village, Manonjaya, Tasikmalaya city. The method used is qualitative method since it is more effective to presents the nature of the relationship between the researcher and the subject directly. The data collection techniques used were direct observation, interview and documentation study techniques”.
ANALISIS METODE REALIS PADA PEMBELAJARAN SENI PERAN UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK DI SMPN 1 KARANGNUNGGAL Aldi Ernawan; Arni Apriani; Wan Ridwan Husen
Magelaran: Jurnal Pendidikan Seni Vol. 2 No. 2 (2019): Magelaran: Jurnal Pendidikan Seni Vol.2, No. 2, Desember 2019
Publisher : Prodi Pendidikan Sendratasik FKIP UMTAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (455.229 KB) | DOI: 10.35568/magelaran.v2i2.936

Abstract

The title that the researcher adopted inthis study was about the development of role art learning to improve kinesthetic intelligece in class viii junior high school 1 Karangnunggal. The problem behind this problem is that it is often difficult for class VIII students to play roles, and to function their bodies (physically) as well as creative and innovative ideas. Researchers see how important it is to improve kinesthetic intelligence through learning the art of acting. Because this learning can iincrease body flexibility and body response and can develop ideas in acting. Students can also learn more confidently and also be fun in this lesson so that the atmosphere in the classroom is not saturating. The sampel of this researcher is 1 class from class VIII. The application of the realisst methode of Stanilafski is a method of percentage acting that prioritizes identification between the actor and the character’s soul, so that the transformation process will develop to find its target. Learning methods that will be applied by meas of interviews, observation, and documentation so that it is easy to interact with students. In addition, the method that the author applies in this study is closely related to increasing kinesthetic intelligence. Acting is someone who becomes or incarnates another according to the script that is delivered, so that events on stage can be seen as real. But the problem in applying the realist method is that students lack knowledge of acting so that students do not know the strengths is their body or physicality. In addition to students not knowing the role of art, the facility also interferes with the learning process of applying the realist method which aims to improve kinesthetic intelligence. Researchers want the results of this research, studet researchers can know or recognize their bodies, and the meaning or meaning of acting along with realist methods. Kinesthetic intelligence is an idea formation as well as physical development. The method used is qualitative with a descriptive analysis approach. Da obtained by means of interviews, documentation an drawing conclusions.
MAKNA SIMBOLIK KOSTUM KESENIAN JURIG SARENGSENG DI DESA BINANGUN KOTA BANJAR Fahmi Firdaus; Asep Wasta; Wan Ridwan Husen
Magelaran: Jurnal Pendidikan Seni Vol. 2 No. 2 (2019): Magelaran: Jurnal Pendidikan Seni Vol.2, No. 2, Desember 2019
Publisher : Prodi Pendidikan Sendratasik FKIP UMTAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (570.217 KB) | DOI: 10.35568/magelaran.v2i2.938

Abstract

The research entitled the Symbolic Meaning of the Jurig Sarengseng Costume in Binangun Village, Banjar City is based on the background that the City of Banjar has various cultures that are almost the same as the culture of Central Java because it is on the border of the region. One of the arts that is interesting to examine is the Jurig Sarengseng Art in Binangun Village, Banjar City because it is seen from the costumes that it seems distorted and different from other arts. This research is limited to the form of presentation and symbolic meaning of the Jurig Sarengseng Costume Art in Binangun Village, Banjar City. Based on the background of the problem above, the problem can be formulated as follows: 1). What about the costumes from Jurig Sarengseng art in Binangun Village, Banjar City?, 2). What is the symbolic meaning contained in the costume for the Jurig Sarengseng Art costume in Binangun Village, Banjar City? This study uses the qualitative analysis method. As a form of qualitative research, this study seeks to apply existing theories to explain the phenomena that occur in the object of the research material. Descriptive method in the sense that the data collected is manifested in the form of information / description about events or activities that are comprehensive, contextual, and meaningful. Data obtained from in-depth interviews with related parties.
ANALISIS PEMBELAJARAN GITAR AKUSTIK DI SEKOLAH MUSIK MUSICAISHA KOTA TASIKMALAYA Cecep Saepul Anwar; Asep Wasta; Wan Ridwan Husen
Magelaran: Jurnal Pendidikan Seni Vol. 3 No. 1` (2020): Magelaran: Jurnal Pendidikan Seni Vol.3, No. 1, Juni 2020
Publisher : Prodi Pendidikan Sendratasik FKIP UMTAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (155.931 KB) | DOI: 10.35568/magelaran.v3i1`.954

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pembelajaran gitar akustik di Sekolah Musik Musicaisha di Kota Tasikmalaya. Subjek penelitian ini adalah guru/pelatih gitar akustik di Sekolah Musik Musicaisha Kota Tasikmalaya. Penelitian ini difokuskan pada komponen pembelajaran seperti materi, metode, strategi pembelajaran gitar akustik yang digunakan di Sekolah Musik Musicaisha Kota Tasikmalaya.Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Data diperoleh melalui observasi langsung pada saat pembelajaran. Wawancara dilakukan dengan guru/pelatih gitar akustik dan pemilik sekolah musik Musicaisha serta dokumentasi yang berupa foto proses pembelajaran. Hasil temuan penelitian ini menunjukan bahwa proses pembelajaran gitar akustik di sekolah musik Musicaisha berjalan dengan baik. Hal tersebut didukung dengan proses pembelajaran yang bersifat privat. Tahapan penyampaian materinya pun sesuai dengan pengetahuan dan kemampuan peserta didik, dari pertemuan pertama peserta didik diberi materi mendasar mengenai pengenalan terhadap gitar hingga pertemuan kedelapan, peserta didik sudah bisa memainkan alat musik gitar akustik menggunakan teknik apoyando, tirando dan strumming meskipun belum sempurna.
ANALISIS ORGANOLOGI KECAPI SITER 20 DAWAI SEMI ELEKTRIK BUATAN BUYOENG DI BENGKEL JENTRENG KECAMATAN INDIHIANG KOTA TASIKMALAYA. Pini Budiasari; Asep Wasta; Wan Ridwan Husen
Magelaran: Jurnal Pendidikan Seni Vol. 3 No. 1` (2020): Magelaran: Jurnal Pendidikan Seni Vol.3, No. 1, Juni 2020
Publisher : Prodi Pendidikan Sendratasik FKIP UMTAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (252.231 KB) | DOI: 10.35568/magelaran.v3i1`.958

Abstract

Skripsi ini berjudul “Analisis Organologi Kecapi siter buatan Buyoeng” . Jenis Kecapi bermacam-macam salah satunya adalah jenis kecapi siter. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab permasalahan yang peneliti temukan dan untuk memberikan informasi kepada masyarakat tentang bagaimana memilih alat musikn kecapi yang baik. Kecapi yang dapat dikatakan baik berkualitas dilihat dari beberapa aspek, seperti bunyi yang dihasilkan, kualitas bahan baku dan estetika bentuk kecapi. Hal ini penting untuk diketahui karena banyak masyarakat yang mahir memainkan alat musik kecapi tanpa mengetahui kualitas alat musik kecapi. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitik dengan pendekatan kualitatif yakni menganalisis dan mendeskripsikan apa yang peneliti peroleh dilapangan ke dalam tulisan. Peneliti ini juga memperoleh bagaimana proses pembuatan kecapi berdasarkan hasil penelitian, kemudian dikaitkan dengan ilmu organologi yang berhubungan dengan ilmu akustika serta diperoleh struktur kecapi, sumber bunyi yang dihasilkan. Objek penelitian ini adalah kecapi siter 20 dawai semi elektrik yang dibuat oleh Buyoeng. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu melalui observsi lapangan, wawancara, dokumentasi serta studi literatur. Hasil Penelitian yang diperoleh adalah bahwa dalam memproduksi kecapi yang berkualitas harus benar-benar dapat memperhitungkan dan memahami kualitas bahan, proses pembuatan , penerapan ilmu organologi dengan sentuhan estetis tanpa mengurangi kualitas bunyi itu sendiri
ANALISIS VISUAL TAS ANYAM PANDAN DI BENGKEL FAMILY HANDYCRAFT KAMPUNG KREATIF SUKARUAS RAJAPOLAH TASIKMALAYA rian febrian; Aini Loita; Wan Ridwan Husen
Magelaran: Jurnal Pendidikan Seni Vol. 3 No. 1` (2020): Magelaran: Jurnal Pendidikan Seni Vol.3, No. 1, Juni 2020
Publisher : Prodi Pendidikan Sendratasik FKIP UMTAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (525.464 KB) | DOI: 10.35568/magelaran.v3i1`.1054

Abstract

This research aims to determine and describe the process of making pandanus woven pandanus handicraft production of Handycraft Workshop in Sukaruas Rajapolah Tasikmalaya Creative Village, the types produced, and analyzing the form of pandanus woven bag handicraft. This type of research is a qualitative descriptive study. The data obtained is by observation, interview, and documentation techniques. The main instrument in this study was the researcher himself used aids in the form of interviews, field notes, and a recording device in the form of a cellphone. To test the validity of the data obtained, the validity of the data technique is used in the form of an extension of participation, perseverance of observation, and triangulation. Data analysis techniques by data reduction, data presentation, and drawing conclusions.The results showed that: (1) The process of making pandanus woven bags in the Family Handycraft Workshop is divided into two techniques, namely: the process of making with a sewing machine and the process of making by hand manually. The manufacturing process includes: preparation of staples, namely making woven pandanus mats done outside the company, the process of determining the design and idea of ??a bag, then the process of assembling or producing a bag using a manual sewing machine and hand. (2) Types of bags produced include: Hand Bag covers, ribbon bags, material combination bags, simple bags and braid bags, Clutch, Sling Bags, Tote Bags and Shopping Bags. (3) The results of the analysis prove that the types of bags in the Handycraft Family Workshop are very diverse in shapes, colors, and motifs, the forms produced include trapezoid, rectangular, square, and round, colors produced from natural dyes including natural colors (without Colorant) red, purple, black, white, yellowish, brown and green pistil. The types of decorations that are applied are very diverse, namely the geometric variations such as triangles, twists, swastikas or banji, and circles or kawung motifs. Non-geometric motifs include flora and fauna motifs, and a combination of both.