Claim Missing Document
Check
Articles

Found 36 Documents
Search

PENERAPAN TARI KREATIF DENGAN EKSPLORASI IMAGERY LINGKUNGAN HIDUP ANAK USIA DINI arni apriani
EARLY CHILDHOOD : JURNAL PENDIDIKAN Vol. 1 No. 2 (2017): Early Childhood : Jurnal Pendidikan
Publisher : Pendidikan Guru PAUD, FKIP, Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (537.676 KB) | DOI: 10.35568/earlychildhood.v1i2.118

Abstract

Abstract Early childhood is an individual figure who is always active, enthusiastic, and curious about what is seen, heard, felt. They never stop to explore, learn and easy to absorb information. They have feelings that are formed by the situation (happy, sad, angry, disappointed, appreciated, and so on). This is the time when they need friends to play with the socio-cultural environment where he is. In early childhood education must relate to the value of art, beauty and harmony that leads to happiness in the child's life according to the cultural roots in which they live (aesthetics) as well as the religious values ??it embraces. The concept of learning: learning while playing, doing, through stimulation, with the core experience of exploring the social environment of culture, which produces knowledge and understanding by observing, imitating and experimenting. Environmental exploration for early childhood is important because they are excellent explorers. Creative dance with the exploration of environmental imagery can provide an aesthetic experience, learning experience, social experience, and can foster children's creativity to explore the elements of dance.
ANALISIS STRUKTUR PERTUNJUKAN SENI EBEG GRUP CONDONG CAMPUR DI DESA MARUYUNGSARI KECAMATAN PADAHERANG KABUPATEN PANGANDARAN ahmadfaozan faozan; Asti Tri Lestari; Arni Apriani
Magelaran: Jurnal Pendidikan Seni Vol. 2 No. 1 (2019): Magelaran: Jurnal Pendidikan Seni Vol.2, No. 1, Juni 2019
Publisher : Prodi Pendidikan Sendratasik FKIP UMTAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (160.461 KB) | DOI: 10.35568/magelaran.v2i1.926

Abstract

Ebeg merupakan suatu bentuk tarian yang diiringi dengan beberapa ricikan gamelan. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui struktur pertunjukan Seni Ebeg Grup Condong Campur di Desa Maruyungsari Kecamatan Padaherang Kabupaten Pangandaran, (2) Mengetahui struktur gerak pada pertunjukkan Seni Ebeg Grup Condong Campur di Desa Maruyungsari Kecamatan Padaherang Kabupaten Pangandaran, (3) Mengetahui struktur musik pada pertunjukkan Seni Ebeg Grup Condong Campur di Desa Maruyungsari Kecamatan Padaherang Kabupaten Pangandaran, (4) Mengetahui struktur Pertunjukkan Seni Ebeg Group Condong Campur di desa Maruyungsari Kecamatan Padaherang Kabupaten Pangandaran. Penelitian ini menggunakan pendekatan Kualitatif Deskriptif. Lokasi penelitian dilakukan di Desa Maruyungsari Kecamatan Padaherang Kabupaten Pangandaran. Subyek dalam penelitian ini adalah Grup Kesenian Seni Ebeg dan masyarakat yang ikut dalam pertunjukan Seni Ebeg, serta tokoh masyarakat di Desa Maruyungsari. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer dan sumber data sekunder. Teknik pengumpulan data penelitian ini menggunakan pengamatan (observasi), wawancara dan studi dokumentasi. Teknik pemeriksaan keabsahan data yang dilakukan adalah Triangulasi metode dengan cara membandingkan informasi atau data dengan cara yang berbeda. Ada pun analisis data yang digunakan adalah reduksi data, display data, kesimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian ini bahwa struktur pertunjukan Seni Ebeg Group Condong Campur di Desa Maruyungsari Kecamatan Padaherang Kabupaten Pangandaran membahas tentang struktur dasar dan dalam. Struktur dasar mengungkap pola pertunjukan meliputi pembuka atau pra tontonan, inti pertunjukan dan penutup, dan mengungkap elemen pertunjukan meliputi lakon, pelaku, gerak, iringan musik, tata rias dan busana, tempat dan waktu pertunjukan, dan tata suara, serta penonton. Struktur dalam mengungkap tata hubungan antara elemen-elemen pertunjukan yang dibangun yang menghasilkan tatanan hubungan elemen gerak, iringan, rias dan busana, properti atau perlengkapan dan pentas.
ANALISIS MOTIF PAYUNG GEULIS KARYA UTAMA DI PANYINGKIRAN INDIHIANG KOTA TASIKMALAYA Isthi dwi apriliani; Wan Ridwan Husen; Arni Apriani
Magelaran: Jurnal Pendidikan Seni Vol. 2 No. 1 (2019): Magelaran: Jurnal Pendidikan Seni Vol.2, No. 1, Juni 2019
Publisher : Prodi Pendidikan Sendratasik FKIP UMTAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (628.56 KB) | DOI: 10.35568/magelaran.v2i1.927

Abstract

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proses pembuatan kriya Payung Geulis Karya Utama dan menganalisis motif Payung Geulis Kain Karya Utama di Kelurahan Panyingkiran Kecamatan Indihiang Kota Tasikmalaya Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Tempat penelitian ini beralamat di Kelurahan Panyingkiran Kecamatan Indihiang Kota Tasikmlaya. Data diambil dari pemilik Payung Geulis Karya Utama untuk mendapatkan informasi langsung mengenai proses pembuatan payung geulis dan motif Payung Geulis Kain Karya Utama. Data dikumpulkan dengan cara observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Teknik pengolahan data dilakuakan tiga tahap yaitu (a) analisis data; (b penyajian data dan (c) mengambil kesimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pembuatan payung geulis Karya Utama di antaranya mempersiapkan kerangka payung, malinteung dan terap, rarawat, pengeleman, proses melukis, dan proses finishing/nyetel. Motif payung geulis termasuk pada ragam rias non geomertis dengan pola asimetris. Motif Payung Geulis Kain Karya Utama umumnya adalah motif bunga kamboja, yang membedakan adalah jumlah bunga, warna bunga yang disesuaikan dengan warna tudung payung. Analogi makna bunga kamboja adalah melambangkan kemurnian dan kesucian. Selain bunga kamboja ada bunga yang lain, yaitu bunga sakura, analogi bunga sakura adalah mengingatkan manusia agar selalu bersyukur sebagai penghargaan atas kehidupan dan kesedihan.
PERUBAHAN STRUKTUR PENYAJIAN DAN FUNGSI SENI BANGRENG PADA LINGKUNG SENI GIRI ASIH DI KECAMATAN SALAWU Asyifa Gustia Noer; Asti Tri Lestari; Arni Apriani
Magelaran: Jurnal Pendidikan Seni Vol. 2 No. 1 (2019): Magelaran: Jurnal Pendidikan Seni Vol.2, No. 1, Juni 2019
Publisher : Prodi Pendidikan Sendratasik FKIP UMTAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (222.523 KB) | DOI: 10.35568/magelaran.v2i1.929

Abstract

Makalah ini merupakan hasil penelitian yang bertujuan untuk melestarikan budaya yaitu kesenian bangreng, selain itu bertujuan untuk mendeskripsikan perubahan struktur penyajian pertunjukan dan perubahan fungsi kesenian bangreng di Kecamatan Salawu. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode deskriptif kualitatif yang bertujuan agar menjawab permasalahan yang diajukan dengan data yang telah dikumpulkan. Melalui tahap-tahap penelitian diantaranya tahap perencanaan, observasi, wawancara, studi dokumentasi, analisis data, pengolahan data, pengecekan data dan penarikan kesimpulan. Penelitian ini mengkaji permasalahan tentang bagaimana perubahan struktur pertunjukan dan fungsi. Temuan pada perubahan struktur pertunjukan dibagi menjadi 3 bagian yaitu struktur iringan, struktur tarian, dan struktur busana. Sedangkan pada perubahan fungsi kesenian bangreng terdapat 2 fungsi utama yaitu fungsi primer dan fungsi sekunder. Fungsi primer terdiri dari sarana upacara dan sarana hiburan. Fungsi sekunder terdiri dari sarana pendidikan, sarana sosialisasi, dan sarana ekonomi.
PEWARISAN KESENIAN ANGKLUNG SERED BALANDONGAN DI DAERAH MANGUNREJA KABUPATEN TASIKMALAYA Wina Yulianti; Asti Trilestari; Arni Apriani
Magelaran: Jurnal Pendidikan Seni Vol. 2 No. 2 (2019): Magelaran: Jurnal Pendidikan Seni Vol.2, No. 2, Desember 2019
Publisher : Prodi Pendidikan Sendratasik FKIP UMTAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (482.452 KB) | DOI: 10.35568/magelaran.v2i2.932

Abstract

Kesenian tradisional sangatlah perlu mendapatkan pemeliharaan, pembinaan, kemudian dikembangkan dan dipertahankan kelestariannya agar generasi mendatang mengerti serta memahami warisan leluhur. Salah satu kesenian yang masih ada di Daerah Tasikmalaya adalah Angklung Sered Balandongan Desa Sukaluyu Kecamatan Mangunreja Kabupaten Tasikmalaya. Angklung Sered berdiri pada tahun 1907, pada awalnya Angklung ini sebagai tengara kemudian menjadi adu jajaten (adu kekuatan), dan berubah lagi menjadi hiburan hingga saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan terbentuknya kesenian Angklung Sered dan sistem pewarisan Angklung Sered Balandongan di Daerah Mangunreja Kabupaten Tasikmalaya. Adapun permasalahan yang diangkat dalam penelitian, antara lain : 1) Bagaimana terbentuknya kesenian Angklung Sered Balandongan di Daerah Mangunreja Kabupaten Tasikmalaya ? 2) Bagaimana sistem pewarisan kesenian Angklung Sered Balandongan di Daerah Mangunreja Kabupaten Tasikmalaya ? metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif untuk menggambarkan dan menjelaskan masalah-masalah secara alamiah yang berkaitan dengan kesenian Angklung Sered dan menganalisis hasil penelitian mengenai terbentuknya kesenian Angklung Sered dan sistem pewarisan kesenian Angklung Sered. Instrumen yang digunakan peneliti dalam penelitian untuk menghimpun data yaitu dengan menggunakan instrumen observasi, wawancara, dan studi dokumen.
ANALISIS ORNAMEN KERAJINAN GOLOK GALONGGONG DI DESA CILANGKAP, KECAMATAN MANONJAYA, KABUPATEN TASIKMALAYA Rin Rin agustin; Wan Ridwan Husen; Arni Apriani
Magelaran: Jurnal Pendidikan Seni Vol. 2 No. 2 (2019): Magelaran: Jurnal Pendidikan Seni Vol.2, No. 2, Desember 2019
Publisher : Prodi Pendidikan Sendratasik FKIP UMTAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1091.921 KB) | DOI: 10.35568/magelaran.v2i2.933

Abstract

“Galonggong Golok craft is hereditary craft from Galonggong village of Tasikmalaya that still maintains the characteristic shape since a long time. Besides functioning as daily tools necessities, Galonggong golok has a high artistic value. Especially on the handle part, or in Sunda it called as Peurah. So that, there are many buyers interested and make Galonggong golok as decorations and decorative objects. This research is discussed about Golok-making process as well as knowing and understanding of aesthetic visualization in terms of shape and decoration in Cilangkap village, Manonjaya, Tasikmalaya city. The method used is qualitative method since it is more effective to presents the nature of the relationship between the researcher and the subject directly. The data collection techniques used were direct observation, interview and documentation study techniques”.
ANALISIS METODE REALIS PADA PEMBELAJARAN SENI PERAN UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK DI SMPN 1 KARANGNUNGGAL Aldi Ernawan; Arni Apriani; Wan Ridwan Husen
Magelaran: Jurnal Pendidikan Seni Vol. 2 No. 2 (2019): Magelaran: Jurnal Pendidikan Seni Vol.2, No. 2, Desember 2019
Publisher : Prodi Pendidikan Sendratasik FKIP UMTAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (455.229 KB) | DOI: 10.35568/magelaran.v2i2.936

Abstract

The title that the researcher adopted inthis study was about the development of role art learning to improve kinesthetic intelligece in class viii junior high school 1 Karangnunggal. The problem behind this problem is that it is often difficult for class VIII students to play roles, and to function their bodies (physically) as well as creative and innovative ideas. Researchers see how important it is to improve kinesthetic intelligence through learning the art of acting. Because this learning can iincrease body flexibility and body response and can develop ideas in acting. Students can also learn more confidently and also be fun in this lesson so that the atmosphere in the classroom is not saturating. The sampel of this researcher is 1 class from class VIII. The application of the realisst methode of Stanilafski is a method of percentage acting that prioritizes identification between the actor and the character’s soul, so that the transformation process will develop to find its target. Learning methods that will be applied by meas of interviews, observation, and documentation so that it is easy to interact with students. In addition, the method that the author applies in this study is closely related to increasing kinesthetic intelligence. Acting is someone who becomes or incarnates another according to the script that is delivered, so that events on stage can be seen as real. But the problem in applying the realist method is that students lack knowledge of acting so that students do not know the strengths is their body or physicality. In addition to students not knowing the role of art, the facility also interferes with the learning process of applying the realist method which aims to improve kinesthetic intelligence. Researchers want the results of this research, studet researchers can know or recognize their bodies, and the meaning or meaning of acting along with realist methods. Kinesthetic intelligence is an idea formation as well as physical development. The method used is qualitative with a descriptive analysis approach. Da obtained by means of interviews, documentation an drawing conclusions.
Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual Dalam Pembelajaran Tari Kijang untuk Meningkatkan Kemampuan Menari Bagi Siswa Kelas VII SMP Negeri 3 Ciamis Dewi Pujastuti Umbara; Arni Apriani
Magelaran: Jurnal Pendidikan Seni Vol. 3 No. 2 (2020): Magelaran: Jurnal Pendidikan Seni Vol.3, No. 2, Desember 2020
Publisher : Prodi Pendidikan Sendratasik FKIP UMTAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (381.6 KB) | DOI: 10.35568/magelaran.v3i2.957

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh penggunaan audio visual dalam pembelajaran tari kijang untuk meningkatkan kemampuan menari bagi siswa kelas VII SMP Negeri 3 Ciamis. Sesuai dengan tujuan penelitian di atas, maka penulis menggunakan metode eksperimen. Populasi dan sampel penelitian ini adalah siswa SMP Negeri 3 Ciamis kelas VII A sebanyak 36, dari populasi tersebut diambil seluruhnya untuk dijadikan sampel penelitian (Total Sampling) yang digunakan sebagai pengumpul data adalah wawancara, observasi, dan tes kemampuan menari. Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data dari penelitian yang penulis lakukan melalui suatu pengukuran terhadap sampel, maka penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan sebagi berikut : Kelompok belajar menggunakan audio visual memiliki nilai 2,00 lebih besar daripada t-tabel (1,67) dalam taraf kepercayaan 0,95 dengan dk= (n1+n2-2) = 70 atau dapat dinyatakan hipotesis nol diterima, atau belajar tari kijang menggunakan audio visual memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan kemampuan menari siswa kelas VII SMP Negeri 3 Ciamis, dan kelompok belajar tari kijang menggunakan konfensional memperoleh nilai t-hitung = 1,22 lebih kecil dari t-tabel (1,70). Artinya belajar menggunakan pembelajaran konvensional tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan menari siswa kelas VII SMP Negeri 3 Ciamis. Untuk penghitungan selengkapnya terdapat pada lampiran 5-16. Guna mengembangkan kemampuan yang lebih luas serta hasil yang lebih baik dalam pengembangan pembelajaran seni tari, penulis menyarankan kepada para guru-guru pendidikan seni, untuk memperhatikan dan memberikan dorongan pada siswa untuk mengikuti proses kegiatan pembelajaran dengan baik sehingga tujuan dari belajar/berlatih dapat tercapai dengan baik.
Analisis Struktur Musik Dan Makna Lirik Lagu Tombo Ati – Opick Nabilah Syumaisi; Denden Setiaji; Arni Apriani
Magelaran: Jurnal Pendidikan Seni Vol. 4 No. 1 (2021): Magelaran: Jurnal Pendidikan Seni Vol.4, No. 1, Juni 2021
Publisher : Prodi Pendidikan Sendratasik FKIP UMTAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (738.987 KB) | DOI: 10.35568/magelaran.v4i1.1105

Abstract

Lagu Tombo Ati yang dipopulerkan oleh Opick menjadi sebuah objek penelitian yang sangat menarik dikarenakan kepopulerannya lagu tersebut di masyarakat dan juga lagu yang membuat Opick menjadi populer. Opick yang semulanya bukan penyanyi religi menuai kesuksesan besar saat pindah genre dan menyanyi lagu Tombo Ati ini. Merujuk pada studi kasus di atas timbul sebuah rumusan masalah dengn pertanyaan penelitian: (1) Bagaimana bentuk dan struktur musik pada lagu Tombo Ati yang diaransemen ulang oleh Opick, serta (2) Apakah makna dan nilai-nilai yang terkandung dalam lagu Tombo Ati Opick. Untuk menjawab pertanyaan tersebut penelitian ini menggunakan teori ilmu bentuk musik yang diungkapkan oleh Karl Edmund Prier. Adapun metode yang digunakan untuk menjabarkan hasil kajiannya adalah metode deskriptif analisis dengan cara menganalisis unsurunsur musikal lagu Tombo Ati beserta makna lagunya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) unsur-unsur musikal pada lagu Tombo Ati; (2) analisis ritme; (3) analisis melodi; (4) analisis lirik lagu; (5) makna lagu. Berdasarkan hasil penelitian ini didapatkan bahwa lagu Tombo Ati mempunyai motif-motif melodi yang tidak terlalu banyak dan cenderung sederhana Begitupun dengan liriknya, mudah diingat dan memberi kesan mendalam yang berdampak pada sebuah refleksi diri dan ketenangan jiwa.
Analisis Upacara Adat Nyuguh Di Kampung Adat Kuta Kabupaten Ciamis : Analisis Bentuk dan Fungsi Upacara Adat Nyuguh Di Kampung Adat Kuta Kabupaten Ciamis Rika Yuliana Putri; Asti Trilestari; Arni Apriani
Magelaran: Jurnal Pendidikan Seni Vol. 4 No. 2 (2021): Magelaran: Jurnal Pendidikan Seni Vol.4, No. 2, Desember 2021
Publisher : Prodi Pendidikan Sendratasik FKIP UMTAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (290.992 KB) | DOI: 10.35568/magelaran.v4i2.1107

Abstract

Kebudayaan pada dasarnya adalah alat komunikasi pemersatu dan jati diri sebuah masyarakat. Oleh karena itu kebudayan menjadi pedoman bagi sikap dan tingkah laku dan pergaulan antar warganya sehingga akan berpengaruh pada pembentukan sikap, kepercayaan, dan perilaku anggota masyarakat yang bersangkutan. akan terjadi pergeseran dan perubahan dalam kehidupan masyarakat terutama sangat terlihat pada sikap dan prilaku dikalangan generasi muda, dengan demikian kesenian tradisional sangat perlu mendapatkan pemeliharaan, pembinaan, kemudian dikembangkan, dan dipertahankan kelestariannya, agar generasi penerus bisa memahami tradisi yang diwarisakan dari leluhur. Seperti halnya di Kabupaten Ciamis, terdapat tradisi yang masih dilestarikan dan dijaga sampai saat ini, tepatnya di Kampung Adat Kuta, Desa Karangpaningal, Kecamatan Tambak Sari, yang masih memegang teguh adat kebudayaannya dari nenek moyang yaitu tradisi Upacara Adat Nyuguh yang merupakan ritual wajib yang selalu diselenggarakan pada tanggal 25 Shafar setiap tahunnya. Maka dari itu peneliti membatasi permasalahan pada penelitian ini melalui beberapa rumusan masalah yaitu : (1) Bagaimana bentuk penyajian Upacara Adat Nyuguh di Kampung Adat Kuta? (2) Bagaimana fungsi Upacara Adat Nyuguh di Kampung Adat Kuta Ciamis? Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif analitik. Instrumen yang digunakan dalam penelitian untuk menghimpun data yaitu dengan menggunakan instrumen observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Berdasarkan hasil survei lapangan, Upacara adat Nyuguh ini merupakan rasa syukur kepada sang pencipta karena telah memberikan rezeki berlimpah melalui hasil bumi.