Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

SIFAT SUPERHIDROFOBIK PELAPIS Al, Zn PADA PERMUKAAN MATERIAL SS304 DENGAN METODE ELECTROPLATING Viktor Vekky Ronald Repi; Erwin Sunandar
Jurnal Teknika Vol 16 No 1 (2024): MARET
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/jt.v16i1.1212

Abstract

Logam stainless steel merupakan campuran yang mengandung unsur utama besi sebesar 70% berat, dengan kandungan kromium minimal sebesar 10.5% berat. Dalam penggunaannya, terkadang stainless steel mengalami interaksi dalam bentuk kontak dengan air. Sifat hidrofilik dari stainless steel menyebabkan air menempel pada permukaannya, dan hal ini dapat memicu terjadinya proses korosi dalam jangka waktu yang lama. Untuk mengurangi kemungkinan terjadinya korosi, permukaan stainless steel dapat dimodifikasi dengan pelapisan yang tahan terhadap penetrasi air. Salah satu metode yang dapat digunakan adalah dengan menerapkan lapisan kimiawi yang bersifat superhidrofobik. Dalam penelitian ini, dilakukan pelapisan hidrofobik menggunakan Al-stearat dan Zn-stearat dengan metode electroplating. Lempengan aluminium dan seng digunakan sebagai anoda, sementara stainless steel digunakan sebagai katoda. Larutan elektrolit yang digunakan adalah asam stearat, dengan konsentrasi yang divariasikan dari 0.7Molar (M) hingga 1.5M. Sumber daya listrik yang digunakan adalah baterai 9-Volt dengan arus sebesar 0.6 ampere. Waktu electroplating divariasikan dari 1 jam hingga 5 jam. Dari hasil penelitian ini, sifat pelapis Al dan Zn menunjukkan sifat superhidrofobik, di mana masing-masing memiliki sudut kontak sebesar 155.7° dan 153.7°.
PENINGKATAN PRODUKSI TAPIOKA MELALUI PENGADAAN MESIN DAN PENYULUHAN KETERAMPILAN SUMBER DAYA MANUSIA DI ANWAR JAYA Kisroh Dwiyono; Viktor Vekky Ronald Repi; Subur Karyatun; Syultan Putra Pratama Ramadhan; Havaliani Rivaldi
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 9, No 1 (2025): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v9i1.27875

Abstract

Abstrak: Tapioka merupakan salah satu bahan makanan yang sangat banyak kegunaannya dalam industri makanan seperti kue, makanan jenis bakso, mie, bihun dan sebagainya. Kegiatan PKM ini perlu dilakukan karena kondisi bahan baku singkong mencukupi di sekitar pabrik cukup mendukung. Perlu diberikan bantuan mesin tapioca yang baru dan peningkatan ketrampilan anggota karyawannya. Tujuan kegiatan PKM ini adalah untuk meningkatkan produksi tapioka dan meningkatkan ketrampilan SDM anggota karyawannya baik secara soft skill dan hard skill seperti pengetahuan mengenai pentingnya tapioka dan hard skill seperti ketrampilan membuat tapioka secara professional. Metode yang digunakaan untuk kegiatan PKM ini adaah ceramah dan praktek dalam proses produksi tapioka secara profesional. Adapun mitra yang terlibat dalam PKM ini adalah satu kelompok pengrajin “Anwar Jaya” yang mempunyai 12 orang anggota sebagai karyawannya. Sistem evaluasi yang dilakukan untuk mengontrol keberlangsungan pabrik tapioka ini adalah melihat jumlah bahan baku yang terserap dan volume pemasaran produk tapioka secara kontinyu setiap sebulan sekali melalui wawancara petani singkong penyuplai bahan baku dan wawancara dengan pabrik tapioka sebagai pembeli tapioka “Anwar Jaya”. Hasil setelah dilakukan PKM menunjukkan peningkatan produksi dan pemasaran tapioka di “Anwar Jaya” sebesar 50%. Kegiatan ini sudah terlaksana dengan baik sesuai jadwal rencana dan hasil produksi tapioka yang diharapkan.Abstract: Tapioca is a food ingredient with many uses in the food industry, such as in cakes, meatball products, noodles, vermicelli, and others. This PKM (Community Service Program) activity is necessary because the availability of cassava raw materials around the factory is sufficient to support it. It is essential to provide new tapioca processing machines and improve the skills of the workforce members. The goal of this PKM activity is to increase tapioca production and enhance the skills of human resources, both in soft skills and hard skills, such as knowledge of the importance of tapioca and hard skills like making tapioca professionally. The methods used for this PKM activity are lectures and practical training in the professional tapioca production process. The partner involved in this PKM is a group of artisans, "Anwar Jaya," which has 12 members as employees. The evaluation system used to monitor the sustainability of this tapioca factory is to observe the amount of raw materials absorbed and the volume of tapioca product marketing continuously, every month, through interviews with cassava farmers (raw material suppliers) and interviews with the tapioca factory as the buyer of tapioca, "Anwar Jaya." The results after the PKM activity show a 50% increase in tapioca production and marketing at "Anwar Jaya." This activity has been successfully implemented according to the scheduled plan, and the expected tapioca production results have been achieved.